• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. pengelola lembaga keuangan syariah berasal dari lembaga keuangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. pengelola lembaga keuangan syariah berasal dari lembaga keuangan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengelola lembaga keuangan syariah memang harus berbeda dengan mengelola lembaga keuangan konvensional. Menyamakan begitu saja tentu akan menimbulkan kesulitan. Namun dapat dipahami bahwa sebagian besar pengelola lembaga keuangan syariah berasal dari lembaga keuangan konvensional. Sebagian mereka sulit untuk melepaskan tradisi lembaga keuangan konvensional yang sudah mendarah daging. Lebih luas lagi, masyarakat sudah terbiasa dengan lembaga keuangan konvensional, karena lembaga keuangan konvensional sudah eksis dibumi Indonesia sejak 1872. Munculnya lembaga keuangan syariah seolah-olah merupakan kehadiran mahluk asing yang cara beroperasinya sulit diterima akal mereka. Sikap masyarakat yang seperti ini juga ikut mempengaruhi perilaku pengelola lembaga keuangan syariah. Menghadapi kenyataan ini anda sebagai umat Islam yang mulai goyah keyakinannya akan kebenaran konsep lembaga keuangan syariah. Namun syukur alhamdulilah, masih banyak umat Islam yang tetap percaya bahwa ksesulitan-kesulitan yang dihadapi lembaga keuangan syariah bukanlah kesalahan konsep.1

Asuransi merupakan sesuatu yang diarahkan dan bertujuan untuk meminimalisir resiko yang akan terjadi mendatang, baik itu berupa kecelakaan

1

(2)

maupun kematian terutama terkait dengan hal finansial atau ekonomi seseorang. Dalam menghadapi masa yang akan datang manusia sebagai makhluk Tuhan hanya bisa merencanakan dan memprediksi suatu kejadian. Dengan sesuatu yang sudah terjadi maka manusia sebagai makhluk yang sudah dikaruniai akal dan fikiran bisa mengukur dan mengkaji sesuatu apa yang harus dilakukan dalam melangkah menuju masa depan dengan harapan yang lebih baik.

Dalam kontrak atau perjanjian asuransi syariah, para pihak yang membuat perjanjian harus tunduk pada prinsip asuransi syariah yang mendasarinya. Prinsip-prinsip syariah harus diterapkan dalam operasional asuransi syariah. Di dalam operasional asuransi syariah yang sebenarnya terjadi adalah saling bertanggung jawab, bantu membantu dan melindungi di antara para peserta sendiri. Perusahaan asuransi diberi kepercayaan atau tanggung jawab oleh para peserta untuk mengelola premi, mengembangkan dengan jalan yang halal, memberikan santunan kepada yang mengalami musibah sesuai akta perjanjian tersebut. Adapun prinsip-prinsip asuransi meliputi : saling bertanggung jawab, saling tolong menolong, dan saling melindungi.2

Konsep asuransi Islam atau sering disebut dengan asuransi syariah bukan merupakan sesuatu yang baru dalam hal bisnis. Dalam rangka untuk menghindari praktek riba, maka kontrak mudharabah adalah salah satu hal yang bisa dilakukan. Esensi dari kontrak mudharabah adalah kerjasama untuk

2

(3)

mencapai profit berdasarkan akumulasi komponen dasar dari pekerjaan dan modal dimana profit itu sendiri ditentukan melalui kedua komponen ini. Dalam hak akad atau perjanjian antara perusahaan dan peserta dan dengan pengguna dana, juga terdapat perbedaan. Prinsip bagi hasil (profit sharing) merupakan karakteristik umum dan menjadi landasan dasar bagi operasional asuransi syariah secara keseluruhan. Prinsip asuransi syariah berdasarkan kaidah bagi hasil (almudharabah). Berdasarkan prinsip ini perusahaan asuransi syariah akan berfungsi sebagai mitra, baik dengan peserta maupun pengguna dana. Dengan peserta, perusahaan asuransi syariah akan bertindak sebagai pengelola atau mudharib, sedangkan peserta merupakan penyandang dana atau shahibul maal. Antara keduanya diadakan akad mudharabah yang akan menyepakati pembagian keuntungan masing-masing pihak. 3

Pemegang saham dengan dana dari peserta dipisahkan. Dana dari pemegang saham digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Sedangkan dana peserta terbagi menjadi dua, yaitu dana yang diniatkan untuk tolong menolong yang disimpan dalam rekening khusus (dana proteksi) dan dana yang dialokasikan untuk investasi yang disimpan dalam rekening tabungan. Dana peserta tersebut baik yang ada direkening khusus maupun rekening tabungan diinvestasikan oleh perusahaan asuransi syariah kepada pihak lain. 4 Hasil investasi yanga diperoleh akan dibagi hasilkan antara perusahaan dengan peserta dengan bagian yang telah disepakati diawal perjanjian (misalnya 40% untuk perusahaan dan 60% untuk peserta).

3

M. Hasan Ali , Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 141

4

(4)

Salah satu perusahahan asuransi syariah yang bergerak di kota Pekalongan adalah AJB Bumiputera 1912 Syariah dengan konsep syariah yang lebih mendekatkan diri pada nasabah, sehingga nasabah lebih mengetahui dan memahami peranan, mekanisme dan manfaatnya. AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan mengeluarkan produk-produk asuransi syariah yaitu: Mitra Iqro’ (MI), Mitra Sakinah (MS) dan Mitra Mabrur (MM). Salah satu produk Asuransi Haji adalah Mitra Mabrur dirancang secara khusus untuk memprogramkan kebutuhan dana saat menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Mitra Mabrur (Bumiputera Mabrur) hadir untuk membantu mewujudkan impian untuk ibadah Haji. dengan Mitra Mabrur, Bumiputera Syariah tidak haya membantu meyisihkan dana tabungan haji secara teratur. Lebih dari itu, Bumi Putera juga menawarkan dana mudharabah (bagi hasil) dan terutama perlindungan (asuransi). Sejak tahun 2002 Mitra Mabrur mulai di perkenalkan kepada masyarakat. Nasabah Asuransi Haji ( Mitra Mabrur ) sampai sekarang adalah 16 orang.5

Dengan latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul dalam penulisan Tugas Akhir ini: ”Implementasi Prinsip Syariah Pada Mekanisme Operasional Asuransi Haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan ”

5

Wawancara dengan Bapak Titis Riyanto, Kepala Cabang AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan, aset tidak disebutkan , 11 Januari 2011

(5)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti merumuskan masalah tentang :

1. Bagaimana penerapan prinsip syariah pada mekanisme operasional asuransi haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan?

2. Bagaimana penerapan model perhitungan prinsip mudharabah pada produk Asuransi Haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan?

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai peneliti adalah :

a. Untuk mengetahui implementasi prinsip syariah pada mekanisme operasional asuransi haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan.

b. Untuk mengetahui penerapan model perhitungan prinsip mudharabah pada produk Asuransi Haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan.

2. Kegunaan Penelitian

Setelah dilakukannya penelitian ini, maka diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya adalah :

(6)

a. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan ilmu. Dan menambah wawasan penulis tentang penerapan sistem operasional dalam asuransi syariah.

b. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah: 1) Bagi STAIN Pekalongan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan perpustakaan STAIN Pekalongan dan mampu memberikan manfaat bagi kalangan mahasiswa.

2) Bagi AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat berupa bahan masukan bagi mekanisme operasional asuransi haji.

3) Bagi Penulis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan penulis mengenai prinsip syariah dan mekanisme operasional asuransi haji.

4) Bagi Pembaca

Mampu menambah literatur dan referensi ssserta bahan acuan bagi pihak yang berminat dalam permasalahan penelitian ini.

(7)

D. Telaah Pustaka

Terkait dengan penelitian yang penulis ambil adalah tentang implementasi prinsip syariah pada mekanisme operasional Asuransi Haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan maka penulis melakukan telaah pustaka melalui penelitian-penelitian yang sebelumnya telah di lakukan yakni tentang penerapan prinsip-prinsip syariah dan penerapan perhitungan mudharabah.

Penelitian oleh Ratna Ningrum.6 Hasil penelitian ini tentang implementasi pada asuransi haji yang bernama Mitra Mabrur secara teknis sudah sesuai dengan syariah yaitu akad yang digunakan adalah mudharabah dimana tercermin dalam pengelolaan dana yaitu berkaitan dengan bagi hasil antara perusahaan dengan peserta atas hasil investasinya. Penelitian ini terbentuk penelitian lapangan, dimana objeknya berupa perusahaan asuransi. Tehnik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara dan dokumentasinya kemudian dianalisis dengan metode induktif. Dari penelitian ini ditemukan nisbah bagi hasil 70 : 30 dalam pengertian hasil investasi akan dibagikan 70% untuk peserta dan 30% untuk perusahaan.

Penelitian oleh Nunung Sri Fadhilah.7 Hasil penelitian ini tentang mekanisme pengelolaan dana asuransi haji di PT. Asuransi Syariah Mubarakah Pekalongan menerapkan sistem saving untuk prduk individu dan sitem non saving untuk produk kumpulan. Memberikan prosentase nisbah bagi

6 Ratna Ningrum, Implementasi Asuransi Haji Pada Divisi Syariah AJB Bumiputera Syariah Cabang Pekalongan, (Pekalongan : STAIN, 2010), Tugas Akhir tidak diterbitkan, hlm. 64 7 Nunung Sri Fadhilah, Mekanisme Pengelolaan Dana dan Implentasi investasi Mudharabah dalam Asuransi Jiwa Jama’ah Haji di PT.Asuransi Sinar Mas Syariah Pekalongan,

(8)

hasil sebesar 60% : 40% atau sesuai dengan kesepakatan. Metode yang digunakan serupa dengan serupa dengan penelitian Ratna Ningrum. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa implementasi investasi mudharabah belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip dasar asuransi syariah walaupun sudah bayak kerja sama dengan lembaga-lembaga yang beroperasional dengan menggunakan sistem bagi hasil akan tetapi masih ada beberapa kerja sama yang dilakukan dengan lembaga-lembaga yang masih beroperasional dengan sitem riba.

Serupa Nunung Sri Fadhilah, Naeli Diniyati. 8 Hanya meneliti tentang penerapan prinsip-prinsip syariah. Penerapan prinsip syariah dalam asuransi jaminan pembiayaan di PT. ASM (Asuransi Sinar Mas) Syariah berjalan dengan baik. Dalam penelitian ini ditemukan ada lima faktor penghambat dalam penerapan prinsip-prinsip syariah yaitu : SDM PT. ASM Syariah merupakan orang-orang konvensional, sistem yang selalu berubah yang menggangu pelayanan, PT. ASM Syariah masih satu gedung dengan sekuritas Sinar Mas, pimpinan PT. ASM Syariah Cab. merupakan orang-orang konvensional, belum terpisahnya job discription antara PT. ASM Syariah dengan PT. ASM Konvensional.

Penelitian oleh Mutiara Sari Arifin. 9 Hasil penelitian tentang implementasi asuransi kerugian syariah pada produk asuransi rumah hemat terbebas dari unsur maisir (judi atau untung-untungan), gharar (ketidak

8 Naeli Diniyati, Aplikasi Prinsip-prinsip Syariah dalam Asuransi Jaminan Pembiayaan di PT.Asuransi Sinar Mas ( ASM ) Syariah Pekalongan, (Pekalongan : STAIN, 2005), Tugas Akhir tidak diterbitkan, hlm. 59-60.

9 Mutiara Sari, Implementasi Asuransi Rumah Hemat di PT. ASM Syariah pekalongan,

(9)

patian), dan riba (bunga) dengan ditunjukan dari penerbit polis asuransi berdasarkan akad perjanjian secara syariah. Jangka waktu pertanggungan asuransi rumah hemat adalah satu tahun dan tidak mengandung unsur tabunga, sehingga seluruh premi yang terkumpul akan dimasukan dalam pool of fund untuk kemudian dikelola oleh PT. ASM Syariah berdasarkan prinsip syariah. metode pengumpulan data dengan tehnik wawancara dan dokumentasi.

Penelitian oleh Siti Sofiana. 10 Hasil penelitian tentang keefektifan manajemen pemasaran PT. ASM Syariah pada produk Simas Ruko, perusahaan menerapkan strategi marketing mix (pembauran pemasaran) yang meliputi 4 P yaitu : produk yang tak lain adalah Simas Ruko, dengan keuntungan memberikan bagi hasil sebesar 30% kepada nasabah yang tidak mengajukan klaim atas premi mereka, mengingat bahwa pada asuransi syariah tidak mengenal dana hangus. Kemudian lokasi (Place) PT. ASM Syariah yang terletak cukup strategis sehingga nasabah dapat dengan mudah menjagkaunya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan gabungan antara penelitian lapangan dan studi pustaka dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa promosi yang dilakukan secara personal selling sehingga penjualan produk Simas Ruko terus meningkat dari tahun pertama yang hanya berjumlah 50 polis menjadi 300 polis tahun 2010.

Penelitian oleh Corry Cholisna Febriani.11 Hasil penelitian ini mengenai tindakan yang dilakukan dalam masalah-masalah yang ada di

10 Siti Sofiana, Manajemen Pemasaran Asuransi Kebakaran Simas Ruko PT. ASM Syariah Pekalongan, (Pekalongan : STAIN, 2005), Tugas Akhir tidak diterbitkan, hlm. 64. 11 Corry Cholisna Febriani, Aplikasi Prinsip-Prinsip Syariah di Pengadaian Syariah Cabang Pekalonga , (Pekalongan : STAIN, 2007), Tugas Akhir tidak diterbitkan, hlm. 72.

(10)

pegadaian syariah cab. Pekalongan lebih melakukan pendekatan mengenai pengadaian syariah kepada masyarakat lebih mensosialisasikan aplikasi prinsip-prinsip syariah di pegadaian syariah. Melalui diklat khusus dengan mengandalkan strategi khusus, bahwa pelanggan adalah nomer satu (NOW) yaitu denga meningkatkan pelayanan semaksimal mungkin bagi pengadaian syariah. Dalam penelitian ini mengunakan penelitian field research dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian lebih menekankan analisanya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta analisis terhadap dinamika hubungan antara fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Data primer diambil dengan metode interview, sedangkan sekunder dengan metode dokumentasi dari studi pustaka.

Penelitian oleh Indra Yulianingsih Pratiwi.12 Hasil penelitian ini tentang mekanisme pengelolaan dana asuransi kerugian syariah menggunakan akad mudharabah. Dengan sistem apabila surplus, maka mudharib dan shahibul mal mendaptkan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan PT. ASM memberikan bagi hasil sebesar 70% : 30% yaitu bagian 70% untuk mudharib (PT.ASM) dan 30% untuk shohibul mal (peserta). Implementasi mudharabah dalam asuransi kerugian syariah harus terbebas dari unsur MAGHRIB

(Maisir, Gharar dan Riba). Didalam pelaksanaan operasionalnya

menggunakan akad mudharabah. PT. ASM Syariah menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk menentukan rate mudharabah. Dengan implikasi, jika nilai tertimbang dan surplus underwriting dan hasil investasi

12 Indra Yulianingsih Pratiwi , Implementasi Mudharabah Dalam Asuransi Kerugian Syariah di PT Asuransi Sinar Mas (ASM) Syariah Pekalongan, (Pekalongan : STAIN, 2008), Tugas Akhir tidak diterbitkan, hlm. 62.

(11)

meningkatmaka bagi hasil yang didapatkan peserta juga akan meningkat. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.

Penelitian oleh Siti Nur’aini.13 Hasil penelitian ini tentang penerapan pembiayaan mudahrabah di Kospin Syariah Bhakti Mandiri Bandar yaitu selalu memperhitungkan bagi hasil. Metode yang digunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kerjasama antara dua pihak yaitu pemilik modal dan pengelola dana satu kegiatan usaha untuk tujuan bersama yaitu mendapatkan keuntungan, maka bagi hasil dapat ditentukan yaitu : 25% : 75% (kospin : nasabah), dimana bagian kospin lebih kecil dari pada bagian nasabah yaitu 75% pembagian ini sudah merupakan ketetapan Kospin Syariah Bhakti Mandiri Bandar, tetapi juga berdasarkan suka sama suka, dimana tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Penelitian oleh Resdah Tuningsih.14 Hasil penelitian ini mengenai permasalahan dalam menerapkan prinsip-prinsip syariah pada produk pembiayaan di BMT Bahtera Group Cab. Pekalongan disebabkan dua hal yaitu hambatan internal dan hambatan external. Hambatan internal ini berupa kondisi SDM BMT yang masih dalam taraf belajar. Selain itu hambatan externalnya berupa kondisi masyarakat yang belum mengerti betul bagai mana sistem pembiayaan syariah. Hambatan Internal diatasi dengan mengikut

13 Siti Nur’aini, Penerapan Prinsip Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah di Kospin Syariah Bakti Mandiri Bandar, (Pekalongan : STAIN, 2008), Tugas Akhir tidak diterbitkan, hlm. 62.

14 Resdah Tuningsih ,Implementasi Prinsip-Prinsip Syariah pada Produk Pembiayaan di BMT Bahtera Group Cabang Pekalongan, (Pekalongan : STAIN, 2007), Tugas Akhir tidak diterbitkan, hlm. 86-87.

(12)

sertakan SDM BMT dalam pelatihan-pelatihan yang mendukung. Sedangkan hambatan external dapat diatasi dengan memberikan penjelasan dan sosialisasi kepada masyarakat bagaimana BMT dan kegiatan usahanyasesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Jenis penelitian ini kualitatif dan merupakan penelitian lapangan. Dengan tehnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian data-data tersebut dianalisa dengan menggunakan metode induktif.

Penelitian oleh Titin Supriyatin. 15 Hasil penelitian ini menjelaskan tentang mekanisme yang dilakukan oleh asuransi telah sesuai dengan aturan syariah yang telah ditetapkan yaitu, pembayarannya tidak seperti yang dilakukan oleh Asuransi Konvensional lainnya, dimana Asuransi Konvensional akad transaksinya adalah dengan menggunakan akad jual beli (tabadulli) yaitu pertukaran premi dengan sejumlah pertanggungan. Sedangkan dalam Asuransi Syariah transaksinya menggunakan akad saling tolong menolong (Takafuli) atau Taawuni dalam kebaikan dan ketaqwaan (al birri wattaqwa) antara peserta satu dengan peserta lainnya mesyisihkan dananya sebagai iuran kebajikan (tabarru’). Metode yang digunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.

Penelitian oleh Dian Kurniasih. 16 Hasil penelitian ini menjelaskan tentag konsep dari pembiayaan mudharabah yang ada di Bank Muamalat Indonesia cabang Pekalongan dengan menggunakan sistem bagi hasil yang

15 Titin Supriyatin, Implementasi Asuransi Jiwa Syariah dengan Akad Wakalah bil Ujrah (Studi Kasus di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syariah Cabang Pekalongan), (Pekalongan : STAIN, 2007), Tugas Akhir tidak diterbitkan, hlm. 60.

16 Dian Kurniasih, Sistem Perhitungan Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Syariah, (Pekalongan : STAIN, 2007), Tugas Akhir tidak diterbitkan, hlm. 54.

(13)

mana dengan menggunakan akad mudharabah atas dasar kepercayaan. Sistem perhitungan bagi hasil pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Pekalongan ditentukan dengan nisbah bagi hasil yang porsinya lebih besar bagi mudharib dibandingkan dengan pihak bank. Jadi disini dapat dilihat bahwa dalam pembiayaan mudharabah mudharib akan lebih diuntungkan. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif artinya penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Dari beberapa penelitian diatas, terdapat hal yang membedakan dengan penelitian yang penulis lakukan yakni (1) objek penelitian, (2) penerapan prinsip syariah pada asuransi haji, dimana dalam penelitian ini penulis membahas tentang implementasi prinsip syariah pada mekanisme operasional asuransi haji dan model perhitungan mudharabah pada produk asuransi haji. Oleh karena itu penulis penelitian ini layak dilakukan karena belum pernah ditulis oleh mahasiswa perbankan lainnya.

E. Kerangka Teori

Pada asuransi syariah hubungan peserta dengan perusahaan asuransi adalah saling menanggung resiko dimana peserta secara bersama-sama dan suka rela mengumpulkan dana dalam bentuk iuran konstribusi kedalam rekening tabarru’. Apabila suatu saat timbul suatu resiko maka para peserta sendirilah yang akan mebayar klaim atas resiko tersebut dari dana tabarru’. Inilah yang disebut asas Risk Sharing (saling menanggung resiko).

(14)

Sebagaimana inti prinsip dari asuransi syariah adalah prinsip ta’awun (tolong menolong) maka peran dan fungsi asuransi syariah sangat bermanfaat bagi sesama karena adanya prinsip-prinsip: prinsip-prinsip bermuamalat mengatur ketantuan-ketentuan atau tata cara berhubungan antara sesama manusia, mempersiapkan hari masa depan, berserah diri dan ikhtiar, saling menjaga keselamatan dan keamanan, saling bertanggung jawab, saling kerja sama dan bantu membantu. 17

Asuransi Syariah merupakan kontrak mudharabah yaitu sebuah perjanjian diantara paling sedikit dua pihak dimana satu pihak pemilik modal (shib al-mall) mempercayakan sebuah dana kepada pihak lain, pengusaha (mudharib) untuk menjalankan satu aktivitas atau usaha. Modal yang dimaksud disini adalah premi yang dibayarkan oleh peserta. Dengan begitu, pihak yang meneriama modal (mudharib) atau perusahaan asuransi hanya berfungsi sebagai pemegang amanah dari pihak yang memberi modal atau peserta untuk mengelola atau menginvestasikan dananya sessuai dengan aturan-aturan hukum Islam. Dalam kontrak ini masing-masing pihak mempuyai peranan yang sempurna sehingga memiliki nilai keadilan karena pihak satu (pemodal) tidak membani pihak lain atas resiko yang dihadapi. Namun, semua itu dapat ditanggung secara bersama-sama mana kala diperoleh keuntungan, dibagi antara peserta dan perusahaan, sesuai dengan nisbah yang diperjanjikan.18 Sistem operasional asuransi syariah adalah saling bertanggung

17

Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General )Konsep dan SystemOperasional, (Jakarta :Gema Insani Press, 2004), hlm. 77

18

Khoiril Anwar, Asuransi Syari’ah Halal dan Maslahat, (Solo : Tiga Serangkai, 2007), hlm.33

(15)

jawab, bantu membantu, dan saling melindungi antara peserta. Perusahaan asuransi syariah diberi kepercayaan atau amanah oleh para peserta untuk mengelola premi, mengembangkan dengan jalan yang halal dan memberikan santunan kepada yang mengalami musibah sesuai dengan isi akta perjanjian (polis).19

Premi asuransi akan disatukan kedalam dana peserta yang selanjutnya diinvestasikan dalam pembiyaan-pembiyaan proyek secara syariah. Keuntungan yang diperoleh dari investasi itu akan dibagikan sesuai dengan perjanjian mudharabah yang disepakati bersama misalnya 70% dari keuntungan untuk peserta dan 30% untuk perusahaan asuransi syariah. Atas bagi keuntungan milik peserta (70%) akan ditambahkan ke dalam rekening tabungan dan rekening khusus secara propersional. Rekening tabungan akan dibayarkan apabila pertanggungan, sedangkan bagi keuntungan milik perusahaan (30%) akan dipergunakan untuk membiyai operasional perusahaan.20

Model perhitungan mudharabah sebagaimana yang dikemukakan oleh Muhammad Syafi’i Antonio, Muhammad, dan Kernaen Perwaatmadja, bahwa penghitungan mudharabah dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:21

Deposito Dana Total Deposito al Nomin

x Keuntungan yang diperoleh x nisbah bagi hasil

19

Khoiril Anwar, Asuransi Syari’ah Halal dan Maslahat, hlm. 77

20

Widyaningsih,BankdanAsuransi Islam Indonesia, (Jakarta : Kencana, 2005), hlm.206

21

M. Syafi’i Antonio, Bank Ssyariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), hlm. 144. Lihat juga Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002), hlm. 109. Lihat juga Kernaen Perwaatmadja & Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1992), hlm. 21.

(16)

Rumus yang digunakan untuk menghitung mudharabah di atas, berbeda pendapat menurut Adi Warman Karim, dengan menggunakan perhitungan:22

Hasil Bagi Hasil x Nominal Deposito Mudharabah x tingkat bagi hasil Hari kalender yang bersangkutan

F. Metode Penelitian 1. Sifat Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis pendekatan kualitatif yaitu pendekatan penelitian yang menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Dari penelitian ini akan diperoleh suatu data deskriptif yang menggambarkan suatu karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu.23

Dengan pendekatan kualitatif ini penulis akan memberikan suatu gambaran mengenai penerapan prinsip syariah pada mekanisme operasional asuransi haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan dan penerapan model perhitungan prinsip mudharabah pada produk Asuransi Haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan .

22

Andi Warman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih & Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 278.

(17)

b. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini merupakan penggabungan dari penelitian lapangan (Field reseach) artinya data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui studi lapangan dengan mengambil dari berbagai sumber dan pustaka (literature) yang terkait dengan rumusan masalah kemudian hasil penelitian tersebut dilengkapi dengan data yang diperoleh dari studi pustaka.24

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan penulis adalah : a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data utama yang diperoleh secara langsung dari lapangan. Data primer ini diperoleh dari wawancara dengan pimpinan Titis Riyanto, marketing Yuda, supervisor Amir Mahmud dan nasabah Anang yang mengetahui tentang masalah yang sedang dibahas yaitu penerapan prinsip syariah pada mekanisme operasional asuransi haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan dan penerapan model perhitungan prinsip mudharabah pada produk Asuransi Haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya yaitu diperoleh lewat pihak lain, bukan dari

24

(18)

subyek penelitian. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia, serta arsip-arsip resmi.25

Data pendukung yang telah diperoleh digunakan untuk menganalisis data primer yang berkaitan dengan penerapan prinsip syariah pada mekanisme operasional asuransi haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan dan penerapan model perhitungan prinsip mudharabah pada produk Asuransi Haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan.

3. Teknik Pengumpulan Data a. Teknik Observasi

Observasi adalah teknik pengamatan yang didasarkan atas pengamatan sendiri. Pengamatan tersebut memungkinkan peneliti untuk mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang langsung diperoleh dari data.26

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data-data secara jelas dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis tentang fenomena-fenomena yang diselidiki yang berkaitan dengan syariah bentuk penerapan prinsip syariah pada meksnisme operasional asuransi haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan dan penerapan model perhitungan prinsip mudharabah pada produk Asuransi Haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan.

25

Anwar, Metode Penelitian , (Yogyakarta : Pustaka Pelajar , 1998), hlm. 91.

26

Levy J. Moleong , Metode Penelitian Kualitatif , (Bandung : PT. Ramaja Rosdakarya , 2006), hlm. 174.

(19)

b. Teknik Interview

Interview adalah pengumpulan data melalui tanya jawab

langsung dengan beberapa pihak yang dikerjakan secara sistematis sambil bertatap muka anatara peneliti dengan responden.27

Interview dilakukan dengan cara penelitian menayakan langsung secara mendalam tentang mekanisme operasional penerapan prinsip syariah pada asuransi haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan dan penerapan model perhitungan prinsip mudharabah pada produk Asuransi Haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah penelitian yang dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dengan gambar, tulisan atau lain-lain. Dalam hal ini data-data yang diambil berupa arsip-arsip tentang penerapan prinsip syariah pada mekanisme operasional asuransi haji di AJB BumiPutera 1912 Syariah Cabang Pekalongan dan penerapan model perhitungan prinsip mudharabah pada produk Asuransi Haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan.28

4. Metode Analisis Data

Metode analisis data yaitu metode dimana data yang dikumpulkan hanya sebagai gambaran atau pandangan kemudian dari gambaran tersebut

27

Moh. Nazir , Metode Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia , 1998), hlm. 212.

28

Husein Umar, Reseacrch methods in finance and Banking, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000), hlm. 118.

(20)

dibuat narasi atau kalimat sendiri yang hanya untuk menjawab rumusan masalah.29

Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti sturtur kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.30

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan, maka penulis Tugas Akhir ini akan membagi menjadi lima bab dan setiap bab terdiri dari sub-sub yang menguraikan isi bab, yang mana antara bab I sampai dengan bab terakhir merupakan uraian yang berkesinambungan. Adapun sistematikannya adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan berisi tentang: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan teori berisi tentang: Pengertian asuransi syariah, prinsip syariah, dan dasar hukum asuransi syariah, model perhitungan prinsip mudharabah pada asuransi haji, dan produk – produk asuransi syariah.

29

Sutrisno Hadi , Metode Research, (Yogyakarta : Yayasan Penerbit , 1998), hlm. 42.

30

(21)

Bab III : Gambaran umum perusahaan yang membahas tentang: Sejarah Perusahaan, struktur organisasi dan produk-produk asuransi syariah di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan,

Bab IV : Implementasi Prinsip Syariah pada Mekanisme Operasional Asuransi Haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan yang membahas tentang bagaimana penerapan prinsip syariah pada mekanisme operasional asuransi haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan dan bagaimana penerapan model perhitungan prinsip mudharabah pada produk Asuransi Haji di AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Pekalongan.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan informasi akuntansi diferensial yang digunakan dalam pengambilan keputusan manajemen untuk menerima atau menolak

Tujuannya adalah untuk mengetahui peran pengemudi angkutan kota sehingga menjadi korban pungutan liar (pungli) serta mengkaji bagaimana cara penanggulangan korban agar

43 STAI al-Qodiri Jember Hukum Ekonomi Syariah 44 STAI al-Yasini Pasuruan Hukum Ekonomi Syariah 45 STAI at-Tahdzib Jombang Hukum Ekonomi Syariah 46 STAI Istiqlal Buleleng Bali

Silih bergantinya antara kondisi lebih tangkap dan kondisi kurang tangkap (Gambar 4) atau adanya keseimbangan data produksi ak- tual di ”bawah” dan di ”atas” kurva produksi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMPN 3 Bontomarannu Dalam mengimplementasikan penerapan pengutan pendidikan karakter dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Kompetensi, Independensi Auditor dan Kualitas Audit pada KAP di Kota Bandung sangat Baik dalam merespon Apa saja yang bisa mendukung terciptanya Kualitas

Menurut majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penetapan pembebanan tarif bea masuk oleh Terbanding sesuai keputusan keberatan Nomor: KEP-803/WBC.10/2015 tanggal 03

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Yayasan Mitra Mandiri tanggal 31