Pengaruh Kompensasi Finansial
Terhadap
Perilaku
Kerja
Karyawan Pada PT Semen Bosowa
Maros
HUSNAWATY ABD. RACHMAN STIE-YPUP Makassar ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh signifikan secara
simultan dan parsial kompensasi finansial terhadap perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan alat analisis yang diantaranya menggunakan analisis regresi linier berganda dan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak/simultan kompensasi finansial berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros. Secara parsial hal yang sama juga diperoleh yaitu kompensasi finansial berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku karyawan PT. Semen Bosowa Maros.
Kata-Kata Kunci: Kompensasi finansial, Perilaku kerja
PENDAHULUAN
Selain faktor motivasi, yang menentukan dalam menunjang keberhasilan organisasi adalah pemberian dan penentuan kompensasi bagi para anggota organisasi. Pemberian dan penentuan kompensasi tersebut merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia (Simamora, 2004 : 442). Di dalam organisasi modern, dengan beraneka ragam program tunjangan karyawan, program insentif, dan skala gaji yang terstruktur, tugas kompensasi bahkan lebih sulit dan menantang bagi analisis sumber daya manusia. Kompensasi yang diberikan akan mempengaruhi perilaku kerja dan tendensi anggota organisasi agar tetap menjalankan tugas untuk mewujudkan tujuan organisasi atau mencari pekerjaan di luar organisasi tersebut. Kebutuhan anggota organisasi terhadap pendapatan serta keinginan mereka itu diperlukan secara wajar oleh organisasi dengan membuat program kompensasi, sehingga program kompensasi menjadi semakin vital dan strategis serta harus mendapat perhatian yang serius bagi para pengambil kebijakan.
Pemberian kompensasi diharapkan dapat memberikan kepuasan bagi pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga dapat meningkatkan perilaku kerja pegawai, karena salah satu tujuan kompensasi adalah untuk memotivasi anggota organisasi. Pemberian kompensasi terhadap pegawai, secara otomatis akan mempengaruhi pula perilaku kerja organisasi yang pada akhirnya akan mendorong pencapaian tujuan organisasi. Selain itu, besarnya pemberian kompensasi akan menjadi salah satu tolak ukur dalam memperoleh rasa aman serta kepastian masa depan bagi para anggota organisasi.
Kompensasi keuangan ada yang sifatnya langsung dan ada pula yang tidak langsung. Kompensasi keuangan langsung terdiri dari bayaran yang diperoleh seseorang dalam bentuk Gaji, upah, bonus dan komisi. Kompensasi keuangan tidak langsung, yang disebut juga dengan tunjangan, meliputi semua imbalan keuangan yang tidak tercakup dalam kompensasi langsung. Kompensasi bukan keuangan terdiri atas kepuasan yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri, atau lingkungan psikologis dan
atau fisik dimana orang itu bekerja. Tipe kompensasi bukan keuangan meliputi kepuasan yang didapat dari pelaksanaan tugas yang signifikan yang berhubungan dengan pekerjaan (Simamora, 2004 : 442 – 444).
Faktor lain yang mempengaruhi langsung terhadap
motivasi kerja adalah insentif. Motivasi kerja adalah salah satu fungsi manajemen yang mendorong semua unsur yang ada dalam organisasi, baik unsur pimpinan, staf dan karyawan untuk bekerjasama, bersinergi dalam suasana lingkungan kerja yang kondusif untuk mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut permasalahan tersebut melalui judul: ”Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Perilaku Kerja Karyawan PT.Semen Bosowa Maros”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah adalah :
Apakah ada pengaruh signifikan secara parsial antara 1.
kompensasi finansial terhadap perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros.
Apakah ada pengaruh signifikan secara simultan antara 2.
kompensasi finansial terhadap perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh signifikan 1.
secara parsial antara kompensasi financial terhadap perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh signifikan 2.
secara simultan antara kompensasi financial terhadap perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros.
TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa pendapat mengenai kompensasi, menurut Hasibuan (2002 : 118) adalah sebagai berikut : Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang, langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Handoko (2001 : 155) memberikan pengertian kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Pendapat yang sama dari Nawawi (2003 : 315 ) mengatakan bahwa kompensasi bagi organisasi /perusahaan berarti penghargaan pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut bekerja.
Komponen-Komponen Kompensasi
Rivai (2004 : 360 – 362) membagi kompensasi dalam empat komponen yaitu Gaji, Upah, Insentif dan kompensasi tidak langsung (fringe benefit).
Gaji adalah bals jasa dalam bentuk uang yang diterima 1.
karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan, atau dapat juga dikatakan sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang dari keanggotannya dalam sebuah perusahaan. Upah merupakan imbalan keuangan langsung yang dibayarkan 2.
kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap, besarnya upah dapat berubah-ubah tergantung pada keluaran yang dihasilkan.
Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan 3.
kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Insentif merupakan bentuk lain dari upah langsung diluar upah dan gaji yang merupakan kompensasi tetap, yang biasa disebut kompensasi berdasarkan kinerja (pay for ferfomance plan).
Kompensasi tidak langsung (Fringe Benefit) merupakan 4.
kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Contohnya, berupa fasilitas seperti : asuransi-asuransi, tunjangan-tunjangan, uang pensiun, dll.
Kerangka Pemikiran
Semen Bosowa Maros pemberian kompensasi tersebut terbagi 1.
dua jenis yaitu yang bersifat finansial dan non finansial. Pemberian kompensasi ini di satu sisi, selain merupakan hak karyawan, disisi lain kompensasi berhubungan dengan perilaku kerja tersebut, sebab dengan adanya kepastian pendapatan pegawai akan mampu memperlihatkan perilaku kerja yang baik.
Untuk lebih jelasnya penulis memberikan gambaran kerangka pemikiran yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
Gambar 2
Kerangka Pikir
Hipotesis
Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil tinjauan pustaka, maka diajukan hipotesis sebagai berikut :
Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara 1.
kompensasi finansial dan kompensasi non finansial terhadap perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros.
Terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara 2.
kompensasi finansial dan kompensasi non finansial terhadap perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros.
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Semen Bosowa Maros. Penelitian direncanakan berlangsung selama 2 bulan.
Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT. Semen Bosowa Maros, yang berjumlah 80 orang yang selanjutnya jumlah tersebut merupakan populasi dalam penelitian ini.
Tabel 2
Karyawan PT. Semen Bosowa Maros Menurut Jabatan dan Non Jabatan
No Klasifikasi Jabatan/Non Jabatan Jumlah
1. Jabatan 13
2. Non Jabatan 67
Jumlah 80
Sumber : PT. Semen Bosowa Maros
Untuk mengetahui tanggapan responden yaitu karyawan PT.Semen Bosowa Maros yang berjumlah 80 orang yang dikelompokkan berdasarkan jenjang yaitu jabatan dan non jabatan (populasi berstrata). Penentuan jumlah sampel ini merujuk pada tabel penentuan sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 5% (Sugiyono, 2002 : 81). Jumlah sampel tersebut dianggap representatif mewakili populasi dan memenuhi syarat sebagai sampel dalam penelitian.
Karena populasi berstrata maka sampelnya juga berstrata yaitu: Sampel untuk menduduki jabatan = 13 x 65 = 10, 56 = 11
80
Sampel untuk non jabatan = 67 x 65 = 54, 43 = 54 80
Sehingga jumlah sampelnya = 11 + 54 = 65 Tabel 3
Hasil pengambilan sampel berdasarkan jabatan dan non jabatan Karyawan PT. Semen Bosowa Maros
No Klasifikasi Jabatan/Non
Jabata Jumlah Sampel
1. Jabatan 13 11
2. Non Jabatan 67 54
Jumlah 80 65
Sumber : PT. Semen Bosowa Maros
Uji Validitas Data dan Uji Reliabilitas Uji Validitas Data
Untuk menguji instrumen dapat dipergunkan atau tidak maka harus digunakan uji validitas seperti yang dikemukakan berikut ”perlu dibedakan antara hasil yang valid dengan instrumen yang valid. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya. Sedangkan instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk data itu valid dan instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur” (Sugiyono 2002 : 109 ).
dilanjutkan dengan pembuatan item-item butir kuisioner, maka perlu dilanjutkan uji validitas data dari setiap kuisioner. Diharapkan dengan uji validitas ersebut diperoleh alat ukur yang valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel kompensasi Finansial, variabel kompensasi non Finansial. Adapun alat uji yang digunakan adalah korelasi product moment (Sugiyono, 2002 : 210)
ΣXiYi – (ΣXi) (ΣYi) 1.
r =
{n . Σxi2 – (ΣXi)2 } {n . ΣYi2 – (ΣXi)2 }
dimana :
r = Koefisien korelasi internal
X = Skor jawaban tiap butir pertanyaan
Y = Jumlah skor jawaban dari setiap responden n = Jumlah responden
Dari setiap butir pertanyaan dihitung koefisien korelasinya dengan rumus tersebut, maka diperoleh koefisien korelasi
internal atau dengan rumus rhitung. Selanjutnya untuk mengetahui
apakah dari angka rhitung yang diperoleh itu valid maka perlu
terlebih dahulu dicari thitung dengan rumus sebagai berikut :
r n – 2 t =
1 – r2
t = thitung
r = Koefisien korelasi internal n = Jumlah responden
Kriteria uji adalah koefisien korelasi internal dianggap valid apabila harga thitung lebih besar dari harga ttabel atau lebih
sederhana lagi untuk menyatakan suatu butir pertanyaan valid
apabila koefisien korelasi (rhitung) sama dengan atau lebih besar
dari 0,3 (Sugiyono, 2002 : 115 dan 124).
Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui koefisien atau kehandalan butir-butir pertanyaan pada instrumen yang digunakan, maka dilakukan pengujian reliabilitas dengan internal consistency guna memperbaiki relibilitas instrumen.
Pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (split half), dengan rumus (Sugiyono, 2002 : 122) sebagai berikut :
ri = 2rb
1 + rb
dimana :
ri = Relibilitas internal seluruh instrumen
rb = Korelasi product moment antara belahan ganjil dan genap.
Untuk keperluan pengujian reliabilitas instrumen dengan teknik belah dua (split half), maka butir-butir instrumen masing-masing variabel dibelah menjadi dua kelompok.
Untuk pengujian reliabilitas ivariabel kompensasi Finansial yang terdiri dari 10 butir pertanyaan dibelah menjadi 2 kelompok (masing-masing 5 butir).
Skor total antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya. Setelah dihitung koefisien korelasinya maka diperoleh hasil yang selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown.
Pengujian untuk variabel perilaku kerja pegaai dilakukan hal yang sama, dan apabila instrumen sudah valid dan variabel, maka instrumen dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data.
Analisis Data
Pengujian hipotesis dilakukan terhadap tiga variabel yaitu
kompensasi Finansial (X1), dan perilaku kerja pegawai (Y),
dengan kata lain terdapat tiga hipotesis yang perlu diuji yaitu :
Hipotesis pertama
H01 : p = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel X1, terhadap Y)
Ha1 : p ≠ 0 (ada pengaruh antara variabel X1, terhadap Y)
Hipotesis kedua
H03 : p = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel X1 secara
bersama-sama terhadap Y)
Ha3 : p ≠ 0 (ada pengaruh antara variabel X1 dsecara
bersama-sama terhadap Y)
Pengujian yang dilakukan adalah uji dua pihak (two-tail test) dengan teknik korelasi dari pearson moment, dimana untuk hipotesis pertama dan kedua menggunakan korelasi sederhana dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2002 : 182).
Σ XY r =
(Σ X2
) (Σ Y2
)
Dari hasil perhitungan masing-masing hipotesis akan diketahui tingkat hubungan antar variabel dengan melihat pada tabel interpertasi (Sugiyono, 2002 : 183). Selanjutnya untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh tersebut signifikan, artinya dapat diberlakukan terhadap populasi, maka perlu rumus uji signifikasi korelasi product moment, yaitu:
r n – 2
t = 1 – r2
dimana : t = thitung
r = Koefisien korelasi internal n = Jumlah responden
Untuk memprediksi kebutuhan peningkatan variabel, perlu analisis dengan regresi tunggal melalui persamaan Y = a + bx, dimana a = konstante, dan b = koefisien regresi ; x = variabel dependent dan Y = nilai yang diprediksikan. Untuk itu perlu dicari harga a dan b yaitu sebagai berikut :
a = (ΣYi) (ΣXi 2 ) – (ΣXi) (ΣXiYi) (ΣXi 2 ) – (Σxi) 2 1. b = n. ΣXi. Yi – (ΣXi) (ΣYi) (ΣXi) 2 – (ΣXi) 2 1.
Untuk hipotesis ketiga dimana hipotesis yang diajukan bunyinya ”secara bersama-sama terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompensasi Finansial terhadap Perilaku kerja
Sugiyono (2002 : 190) yaitu sebagai berikut : Ryx1x2 = r
2
yx1 + r 2
yx2 – 2r yx1 r yx2 r x1 x2
1 – r2 x1 x2
Ry x 1 x 2 = Korelasi antara variabel X1 dan X2 secara
bersama-sama dengan variabel Y.
ryx1 = Korelasi product moment antara X1 dengan Y
ryx2 = Korelasi product moment antara X2 dengan Y
ryx2 = Korelasi product moment antara X1 dengan X2
Untuk menguji signifikan koefisien korelasi ganda, dihitung dengan rumus : Fh = R 2 / k (1 – R2 ) / (n – k – 1) dimana : Fh = Fhitung
R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independent n = Jumlah anggota sampel
Untuk mengetahui seberapa besar kompensasi Finansial ditingkatkan agar perilaku kerja pegawai meningkat, maka dilanjutkan dengan analisis regresi ganda yaitu Y = a + b1X1
ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Hasil Penelitian
Hipotesis Pertama : “Untuk mengetahui pengaruh 1.
kompensasi finansial (X1) terhadap Perilaku Kerja
karyawan (Y).
H01 : ρ = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel X1 terhadap
Y)
Ha1 : ρ ≠ 0 (ada pengaruh antara variabel X1 terhadap Y)
Data yang dikorelasikan adalah data variabel Kompensasi
Finansial (X1) dengan data variabel Perilaku Kerja Karyawan (Y)
yang menggunakan rumus Korelasi Pearson Product Moment.
Berdasarkan hasil perhitungan terdapat pengaruh yang positif
sebesar ryx1 = 0,446 antara Kompensasi Finansial dengan Perilaku
Kerja Karyawan.
Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi yang diperoleh
tersebut (ryx1 = 0,446) mempunyai pengaruh yang signifikan maka
koefisien korelasi tersebut dibandingkan dengan tabel r product moment dimana N = 65 dan taraf signifikannya = 5%
diperoleh harga ftabel = 0,224 dengan demikian fhitung lebih besar
dari ftabel = (0,446 > 0,244) maka Ho ditolah dan Ha diterima,
oleh karena itu dapat dikatakan signifikan.
A n a l i s i s d i l a n j u t k a n d e n g a n m e n g h i t u n g k o e f i s i e n determinasinya, dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi
yaitu (0,446)2
= 0,1989 atau 19,89%.
Untuk mengetahui peningkatan yang dicapai Perilaku Kerja Karyawan dapat dianalisis dengan regresi tunggal (satu variabel bebas, satu variabel terikat) dengan persamaan
regresi sebagai berikut : Y = a + b X1 di mana a = konstanta, b
diprediksikan untuk itu perlu dicari harga a dan b. a =
= -0,086 b = = 0,963
Dengan demikian persamaan regresi sederhana Y atas X1 adalah Y
= -0,086 + 0,963 X1.
Hipotesis Kedua : “untuk mengetahui pengaruh Kompensasi 2.
Finansial secara bersama-sama terhadap Perilaku Kerja Karyawan.
H03 : ρ = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel X1 terhadap
Y)
Ha3 : ρ ≠ 0 (ada pengaruh antara variabel X1 terhadap Y)
Data yang dikorelasikan adalah data variabel Kompensasi
Finansial (X1) dan terhadap Perilaku Kerja Karyawan (Y). Data
yang dihipotesiskan adalah hipotesis alternatif dan pengaruhnya berkorelasi ganda, maka menggunakan rumus korelasi ganda, yaitu :
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat
hubungan yang positif sebesar Ryx1x2 = 0,525 antara Kompensasi
Finansial dengan Perilaku Kerja Karyawan.
Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi yang diperoleh tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan maka koefisien korelasi ganda dihitung dengan rumus :
Fh =
Fh = 11,78
Jadi harga Fhitung = 11,78 dibandingkan dengan Ftabel dengan
didasarkan pada dk pembilang = k = 2 dan dk penyebut = n-k-1 =
62 pada taraf kesalahan 5% ditemukan harga Ftabel = 3,14. Dalam
hal ini berlaku ketentuan apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kompensasi Finansial dapat ditingkatkan agar Perilaku Kerja Karyawan meningkat, maka dilanjutkan dengan analisis regresi ganda yaitu Y = a + b1X1 dengan menghitung harga-harga a, b1, b2.
∑Y = a n + b1 ∑ X1 + b2 ∑ ∑X1Y = a ∑ X1 + b1 ∑ X1 + b2 ∑ X1 Hasilnya menjadi : a = -0,217 b1 = 0,373 b2 = 0,468
Jadi persamaan regresi ganda linear untuk 1 kriteria atas dua
predictor X1 dan X2 (Perilaku Kerja Karyawan atas Kompensasi
Finansial adalah sebagai berikut Y = – 0,217 + 0,373 X1
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, maka dapat disimpulkan hasil-hasil penelitian sebagai berikut :
Hipotesis Pertama 1.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis asosiatif yang berbunyi : “Untuk mengetahui pengaruh Kompensasi Finansial terhadap Perilaku Kerja Karyawan”, maka diperoleh hasil koefisien
korelasi ryx1 = 0,446 dimana berdasarkan pada tabel 7 di bawah
Perilaku Kerja Karyawan mempunyai tingkat pengaruh yang sedang.
Tabel 3
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono (2002:183)
Dalam perhitungan koefisien determinasi diperoleh nilai 19,89% berarti varian yang terjadi pada variabel Perilaku Kerja Karyawan 19,89% ditentukan oleh varian Kompensasi Finansial atau pengaruh Kompensasi Finansial terhadap Perilaku Kerja Karyawan sebesar 19,89% dan sisanya 80,11% ditentukan oleh faktor lain.
Dalam perhitungan regresi sederhana Y atas X1 diperoleh
persamaan yaitu Y = – 0,086 + 0,963 X1 artinya apabila variabel
X1 (Kompensasi Finansial) dinaikkan sampai nilai tertinggi
yaitu 50, akan diikuti kenaikan Perilaku Kerja Karyawan yaitu :
Y = -0,06 + 0,963 (50) = 48,06 dengan kata lain Perilaku Kerja Karyawan yang semula 19,89% naik menjadi 48,06%.
Hipotesis Kedua 1.
Hipotesis Kedua berbunyi “untuk mengetahui pengaruh Kompensasi Finansial secara bersama-sama terhadap Perilaku Kerja
Karyawan”, maka diperoleh hasil koefisien korelasinya Ryx1x2 =
pengaruh Kompensasi Finansial secara bersama-sama terhadap Perilaku Kerja Karyawan mempunyai tingkat pengaruh sedang.
Kemudian dilakukan uji F dimana Fhitung sebesar 11,78 dan Ftabel
sebesar 3,14 dan Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ho ditolak
dan Ha diterima.
Dalam perhitungan koefisien determinasi diperoleh nilai 27,565 berarti pengaruh Kompensasi Finansial terhadap Perilaku Kerja Karyawan sebesar 27,56% dan sisanya 72,44% ditentukan oleh faktor lain.
Dalam perhitungan regresi sederhana Y atas X1 diperoleh
persamaan yaitu Y = -0,217 + 0,373 X1 artinya apabila variabel
X1 (Kompensasi Finansial) dinaikkan sampai nilai tertinggi
yaitu 50, kenaikan Perilaku Kerja Karyawan yaitu Y = -0,217 + 0,373 (50) + = 18,87 dengan kata lain Perilaku Kerja Karyawan yang semula 27,56% turun menjadi 18,87
Untuk lebih mudahnya membaca hasil pengujian tiga hipotesis tersebut maka bersama ini dituangkan tabel dan gambar sebagai berikut :
Tabel 5
Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Asosiatif
Variabel yang dikorelasikan Koefisien korelasi rhitung rtabel Keterangan Determinasi (r2) Regresi X1 dengan Y 0,446 0,244 Signifikan 19,89% Y = -0,086 + 0,963 X1
Finansial secara simultan terhadap Perilaku Kerja Karyawan mempunyai tingkat pengaruh dan determinasi yang lebih signifikan dibandingkan dengan pengaruh variabel Kompensasi Finansial secara parsial terhadap Perilaku Kerja Karyawan. Dari pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa pengaruh
masing-masing variabel bebas yaitu kompensasi finansial (X1)
baik secara parsial maupun secara simultan terhadap variabel terikat yaitu perilaku kerja (Y) belum optimal hal itu dikarenakan karena adanya faktor-faktor lain yang juga turut mempengaruhi perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros. Adapun faktor-faktor lain tersebut yang dimaksud sesuai dengan hasil pengamatan penulis antara lain adalah :
Belum melakukan rotasi secara teratur sebagai wujud 1.
penyegaran yang dapat mengurangi ketegangan kerja dan memperkokoh rasa kesetiakawanan antara sesama karyawan maupun pimpinan.
Penempatan tenaga kerja belum diatur secara proporsional 2.
sesuai dengan keahliannya.
Peran tenaga kerja dalam menyumbangkan aspirasinya belum 3.
mendapatkan tanggapan dengan semestinya.
Belum terciptanya kondisi kerja yang menggairahkan semua 4.
pihak baik pegawai struktural maupun non struktural.
Perlu adanya perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan yang 5.
berhubungan dengan spritual tenaga kerja.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Kompensasi Finansial secara parsial mempunyai pengaruh 1.
yang signifikan terhadap Perilaku Kerja Karyawan PT. Semen Bosowa Maros.
Kompensasi Finansial secara simultan mempunyai pengaruh 2.
yang signifikan terhadap Perilaku Kerja Karyawan PT. Semen Bosowa Maros.
Saran – Saran
Dalam meningkatkan perilaku kerja Karyawan PT. Semen Bosowa Maros perlu kiranya Kepala Biro lebih memperhatikan pemberian kompensasi finansial secara proporsional, sehingga dapat tercipta prinsip keadilan dan pemerataan.
DAFTAR PUSTAKA
As’ad, Moh, 2001. Psikologi Industri, Penerbit Liberty Yogyakarta.
Bernadin, H. John dan Joyce E.A. Russel, 1993. Humas Resource
Management : An Experiential Approach Mac. Grow Hill
International Edition, Mac Grow Hill Book Co. Singapore.
Byar, Llyod Land Leslie W. Rue, 1981, Humas Resource and
Personnel Management Skill, Harper & Row, Publisher, New York.
Davis, Keith dan John W. Newstrom, 1994. Perilaku Organisasi, Alih Bahasa Agus Dharma, Erlangga, Jakarta.
Dessller, Garry, 1997. Management Sumber Daya Manusia, Alih Bahasa Benymin Molan, Penyunting Triana Iskandarsyah, Prenhallindo, Jakarta.
Hadipoerwono, 1982. Tata Personalia, Penerbit Djambatan, Bandung.
Handayanto, Kuncoro, 2000. Pengaruh Kompensasi Terhadap
Kinerja Petugs Pelayanan 108 pada Kandatel Makassar, Karya
Tulis Utama, Program Magister Manajemen, Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar.
Handoko, T. Hani, 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Manusia, Edisi Kedua, BPFE, Jakarta.
Hasibuan, Melayu, S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Manusia, Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta.
Kaharuddin, 2004. Analisis Kebijakan Kompensasi Terhadap
Peningkatan Produktivitas Kerja Pegawai Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, Tesis, Program Magister Manajemen,
Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar.
Martoyo Susilo, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Keempat, BPFE, Yogyakarta.
Mockijat, 1990. Asas – asas perilaku organisasi, Penerbit CV. Mandar Maju, Bandung.
Nawawi Hadari, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Bisnis Yang Kompetitif, Penerbit Gadjah Mada Universitas
Press.
Notoatmodjo Soekidjo, 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
_______________, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, Penerbit BPFE – Yogyakarta, 2002.
Panji Anoraga, 1998, Psikologi Kerja, Penerbit, Rineka Cipta, Jakarta.
Rivai Veithzal, 2004. Managemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
_______________, 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Penerbit, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Siagian, Sondang P, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Simamora, Henry , 2004. Managemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta.
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Alphabeta, Bandung, 2002.
________, Metode Penelitian Bisnis, Alphabeta, Bandung, 2002. Umar Husein, 2003. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Penerbit Pustaka Utama, Jakarta.
Wayne F. Casio, 1991, Applied Psychology in Personnel
Management, of Individual and Organizational Performance, A.
Division of Simon of Schulter Inc.
Winardi J. 2002. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen, Penerbit, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Husnawaty Abd.Rachman, SE.,M.Si. Alumnus S1 pada Fakultas
Ekonomi Universitas Hasanuddin, Meraih Gelar Magister Sains pada Universitas Hasanuddin. Saat ini bekerja sebagai Dosen Tetap pada STIE YPUP Makassar.