• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Perilaku Kerja Karyawan Pada PT Semen Bosowa Maros

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Perilaku Kerja Karyawan Pada PT Semen Bosowa Maros"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Kompensasi Finansial

Terhadap

Perilaku

Kerja

Karyawan Pada PT Semen Bosowa

Maros

HUSNAWATY ABD. RACHMAN STIE-YPUP Makassar ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh signifikan secara

simultan dan parsial kompensasi finansial terhadap perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan alat analisis yang diantaranya menggunakan analisis regresi linier berganda dan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak/simultan kompensasi finansial berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros. Secara parsial hal yang sama juga diperoleh yaitu kompensasi finansial berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku karyawan PT. Semen Bosowa Maros.

Kata-Kata Kunci: Kompensasi finansial, Perilaku kerja

PENDAHULUAN

(2)

Selain faktor motivasi, yang menentukan dalam menunjang keberhasilan organisasi adalah pemberian dan penentuan kompensasi bagi para anggota organisasi. Pemberian dan penentuan kompensasi tersebut merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia (Simamora, 2004 : 442). Di dalam organisasi modern, dengan beraneka ragam program tunjangan karyawan, program insentif, dan skala gaji yang terstruktur, tugas kompensasi bahkan lebih sulit dan menantang bagi analisis sumber daya manusia. Kompensasi yang diberikan akan mempengaruhi perilaku kerja dan tendensi anggota organisasi agar tetap menjalankan tugas untuk mewujudkan tujuan organisasi atau mencari pekerjaan di luar organisasi tersebut. Kebutuhan anggota organisasi terhadap pendapatan serta keinginan mereka itu diperlukan secara wajar oleh organisasi dengan membuat program kompensasi, sehingga program kompensasi menjadi semakin vital dan strategis serta harus mendapat perhatian yang serius bagi para pengambil kebijakan.

Pemberian kompensasi diharapkan dapat memberikan kepuasan bagi pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga dapat meningkatkan perilaku kerja pegawai, karena salah satu tujuan kompensasi adalah untuk memotivasi anggota organisasi. Pemberian kompensasi terhadap pegawai, secara otomatis akan mempengaruhi pula perilaku kerja organisasi yang pada akhirnya akan mendorong pencapaian tujuan organisasi. Selain itu, besarnya pemberian kompensasi akan menjadi salah satu tolak ukur dalam memperoleh rasa aman serta kepastian masa depan bagi para anggota organisasi.

Kompensasi keuangan ada yang sifatnya langsung dan ada pula yang tidak langsung. Kompensasi keuangan langsung terdiri dari bayaran yang diperoleh seseorang dalam bentuk Gaji, upah, bonus dan komisi. Kompensasi keuangan tidak langsung, yang disebut juga dengan tunjangan, meliputi semua imbalan keuangan yang tidak tercakup dalam kompensasi langsung. Kompensasi bukan keuangan terdiri atas kepuasan yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri, atau lingkungan psikologis dan

(3)

atau fisik dimana orang itu bekerja. Tipe kompensasi bukan keuangan meliputi kepuasan yang didapat dari pelaksanaan tugas yang signifikan yang berhubungan dengan pekerjaan (Simamora, 2004 : 442 – 444).

Faktor lain yang mempengaruhi langsung terhadap

motivasi kerja adalah insentif. Motivasi kerja adalah salah satu fungsi manajemen yang mendorong semua unsur yang ada dalam organisasi, baik unsur pimpinan, staf dan karyawan untuk bekerjasama, bersinergi dalam suasana lingkungan kerja yang kondusif untuk mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut permasalahan tersebut melalui judul: ”Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Perilaku Kerja Karyawan PT.Semen Bosowa Maros”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah adalah :

Apakah ada pengaruh signifikan secara parsial antara 1.

kompensasi finansial terhadap perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros.

Apakah ada pengaruh signifikan secara simultan antara 2.

kompensasi finansial terhadap perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh signifikan 1.

secara parsial antara kompensasi financial terhadap perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros.

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh signifikan 2.

secara simultan antara kompensasi financial terhadap perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros.

TINJAUAN PUSTAKA

(4)

Beberapa pendapat mengenai kompensasi, menurut Hasibuan (2002 : 118) adalah sebagai berikut : Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang, langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

Handoko (2001 : 155) memberikan pengertian kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Pendapat yang sama dari Nawawi (2003 : 315 ) mengatakan bahwa kompensasi bagi organisasi /perusahaan berarti penghargaan pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut bekerja.

Komponen-Komponen Kompensasi

Rivai (2004 : 360 – 362) membagi kompensasi dalam empat komponen yaitu Gaji, Upah, Insentif dan kompensasi tidak langsung (fringe benefit).

Gaji adalah bals jasa dalam bentuk uang yang diterima 1.

karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan, atau dapat juga dikatakan sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang dari keanggotannya dalam sebuah perusahaan. Upah merupakan imbalan keuangan langsung yang dibayarkan 2.

kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap, besarnya upah dapat berubah-ubah tergantung pada keluaran yang dihasilkan.

Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan 3.

kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Insentif merupakan bentuk lain dari upah langsung diluar upah dan gaji yang merupakan kompensasi tetap, yang biasa disebut kompensasi berdasarkan kinerja (pay for ferfomance plan).

(5)

Kompensasi tidak langsung (Fringe Benefit) merupakan 4.

kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Contohnya, berupa fasilitas seperti : asuransi-asuransi, tunjangan-tunjangan, uang pensiun, dll.

Kerangka Pemikiran

Semen Bosowa Maros pemberian kompensasi tersebut terbagi 1.

dua jenis yaitu yang bersifat finansial dan non finansial. Pemberian kompensasi ini di satu sisi, selain merupakan hak karyawan, disisi lain kompensasi berhubungan dengan perilaku kerja tersebut, sebab dengan adanya kepastian pendapatan pegawai akan mampu memperlihatkan perilaku kerja yang baik.

Untuk lebih jelasnya penulis memberikan gambaran kerangka pemikiran yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 2

Kerangka Pikir

Hipotesis

Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil tinjauan pustaka, maka diajukan hipotesis sebagai berikut :

Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara 1.

kompensasi finansial dan kompensasi non finansial terhadap perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros.

(6)

Terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara 2.

kompensasi finansial dan kompensasi non finansial terhadap perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros.

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Semen Bosowa Maros. Penelitian direncanakan berlangsung selama 2 bulan.

Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT. Semen Bosowa Maros, yang berjumlah 80 orang yang selanjutnya jumlah tersebut merupakan populasi dalam penelitian ini.

Tabel 2

Karyawan PT. Semen Bosowa Maros Menurut Jabatan dan Non Jabatan

No Klasifikasi Jabatan/Non Jabatan Jumlah

1. Jabatan 13

2. Non Jabatan 67

Jumlah 80

Sumber : PT. Semen Bosowa Maros

Untuk mengetahui tanggapan responden yaitu karyawan PT.Semen Bosowa Maros yang berjumlah 80 orang yang dikelompokkan berdasarkan jenjang yaitu jabatan dan non jabatan (populasi berstrata). Penentuan jumlah sampel ini merujuk pada tabel penentuan sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 5% (Sugiyono, 2002 : 81). Jumlah sampel tersebut dianggap representatif mewakili populasi dan memenuhi syarat sebagai sampel dalam penelitian.

(7)

Karena populasi berstrata maka sampelnya juga berstrata yaitu: Sampel untuk menduduki jabatan = 13 x 65 = 10, 56 = 11

80

Sampel untuk non jabatan = 67 x 65 = 54, 43 = 54 80

Sehingga jumlah sampelnya = 11 + 54 = 65 Tabel 3

Hasil pengambilan sampel berdasarkan jabatan dan non jabatan Karyawan PT. Semen Bosowa Maros

No Klasifikasi Jabatan/Non

Jabata Jumlah Sampel

1. Jabatan 13 11

2. Non Jabatan 67 54

Jumlah 80 65

Sumber : PT. Semen Bosowa Maros

Uji Validitas Data dan Uji Reliabilitas Uji Validitas Data

Untuk menguji instrumen dapat dipergunkan atau tidak maka harus digunakan uji validitas seperti yang dikemukakan berikut ”perlu dibedakan antara hasil yang valid dengan instrumen yang valid. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya. Sedangkan instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk data itu valid dan instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur” (Sugiyono 2002 : 109 ).

(8)

dilanjutkan dengan pembuatan item-item butir kuisioner, maka perlu dilanjutkan uji validitas data dari setiap kuisioner. Diharapkan dengan uji validitas ersebut diperoleh alat ukur yang valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel kompensasi Finansial, variabel kompensasi non Finansial. Adapun alat uji yang digunakan adalah korelasi product moment (Sugiyono, 2002 : 210)

ΣXiYi – (ΣXi) (ΣYi) 1.

r =

{n . Σxi2 – (ΣXi)2 } {n . ΣYi2 – (ΣXi)2 }

dimana :

r = Koefisien korelasi internal

X = Skor jawaban tiap butir pertanyaan

Y = Jumlah skor jawaban dari setiap responden n = Jumlah responden

Dari setiap butir pertanyaan dihitung koefisien korelasinya dengan rumus tersebut, maka diperoleh koefisien korelasi

internal atau dengan rumus rhitung. Selanjutnya untuk mengetahui

apakah dari angka rhitung yang diperoleh itu valid maka perlu

terlebih dahulu dicari thitung dengan rumus sebagai berikut :

r n – 2 t =

1 – r2

(9)

t = thitung

r = Koefisien korelasi internal n = Jumlah responden

Kriteria uji adalah koefisien korelasi internal dianggap valid apabila harga thitung lebih besar dari harga ttabel atau lebih

sederhana lagi untuk menyatakan suatu butir pertanyaan valid

apabila koefisien korelasi (rhitung) sama dengan atau lebih besar

dari 0,3 (Sugiyono, 2002 : 115 dan 124).

Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui koefisien atau kehandalan butir-butir pertanyaan pada instrumen yang digunakan, maka dilakukan pengujian reliabilitas dengan internal consistency guna memperbaiki relibilitas instrumen.

Pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (split half), dengan rumus (Sugiyono, 2002 : 122) sebagai berikut :

ri = 2rb

1 + rb

dimana :

ri = Relibilitas internal seluruh instrumen

rb = Korelasi product moment antara belahan ganjil dan genap.

Untuk keperluan pengujian reliabilitas instrumen dengan teknik belah dua (split half), maka butir-butir instrumen masing-masing variabel dibelah menjadi dua kelompok.

Untuk pengujian reliabilitas ivariabel kompensasi Finansial yang terdiri dari 10 butir pertanyaan dibelah menjadi 2 kelompok (masing-masing 5 butir).

(10)

Skor total antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya. Setelah dihitung koefisien korelasinya maka diperoleh hasil yang selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown.

Pengujian untuk variabel perilaku kerja pegaai dilakukan hal yang sama, dan apabila instrumen sudah valid dan variabel, maka instrumen dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data.

Analisis Data

Pengujian hipotesis dilakukan terhadap tiga variabel yaitu

kompensasi Finansial (X1), dan perilaku kerja pegawai (Y),

dengan kata lain terdapat tiga hipotesis yang perlu diuji yaitu :

Hipotesis pertama

H01 : p = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel X1, terhadap Y)

Ha1 : p ≠ 0 (ada pengaruh antara variabel X1, terhadap Y)

Hipotesis kedua

H03 : p = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel X1 secara

bersama-sama terhadap Y)

Ha3 : p ≠ 0 (ada pengaruh antara variabel X1 dsecara

bersama-sama terhadap Y)

Pengujian yang dilakukan adalah uji dua pihak (two-tail test) dengan teknik korelasi dari pearson moment, dimana untuk hipotesis pertama dan kedua menggunakan korelasi sederhana dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2002 : 182).

Σ XY r =

(11)

(Σ X2

) (Σ Y2

)

Dari hasil perhitungan masing-masing hipotesis akan diketahui tingkat hubungan antar variabel dengan melihat pada tabel interpertasi (Sugiyono, 2002 : 183). Selanjutnya untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh tersebut signifikan, artinya dapat diberlakukan terhadap populasi, maka perlu rumus uji signifikasi korelasi product moment, yaitu:

r n – 2

t = 1 – r2

dimana : t = thitung

r = Koefisien korelasi internal n = Jumlah responden

Untuk memprediksi kebutuhan peningkatan variabel, perlu analisis dengan regresi tunggal melalui persamaan Y = a + bx, dimana a = konstante, dan b = koefisien regresi ; x = variabel dependent dan Y = nilai yang diprediksikan. Untuk itu perlu dicari harga a dan b yaitu sebagai berikut :

a = (ΣYi) (ΣXi 2 ) – (ΣXi) (ΣXiYi) (ΣXi 2 ) – (Σxi) 2 1. b = n. ΣXi. Yi – (ΣXi) (ΣYi) (ΣXi) 2 – (ΣXi) 2 1.

Untuk hipotesis ketiga dimana hipotesis yang diajukan bunyinya ”secara bersama-sama terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompensasi Finansial terhadap Perilaku kerja

(12)

Sugiyono (2002 : 190) yaitu sebagai berikut : Ryx1x2 = r

2

yx1 + r 2

yx2 – 2r yx1 r yx2 r x1 x2

1 – r2 x1 x2

Ry x 1 x 2 = Korelasi antara variabel X1 dan X2 secara

bersama-sama dengan variabel Y.

ryx1 = Korelasi product moment antara X1 dengan Y

ryx2 = Korelasi product moment antara X2 dengan Y

ryx2 = Korelasi product moment antara X1 dengan X2

Untuk menguji signifikan koefisien korelasi ganda, dihitung dengan rumus : Fh = R 2 / k (1 – R2 ) / (n – k – 1) dimana : Fh = Fhitung

R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independent n = Jumlah anggota sampel

Untuk mengetahui seberapa besar kompensasi Finansial ditingkatkan agar perilaku kerja pegawai meningkat, maka dilanjutkan dengan analisis regresi ganda yaitu Y = a + b1X1

(13)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Hasil Penelitian

Hipotesis Pertama : “Untuk mengetahui pengaruh 1.

kompensasi finansial (X1) terhadap Perilaku Kerja

karyawan (Y).

H01 : ρ = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel X1 terhadap

Y)

Ha1 : ρ ≠ 0 (ada pengaruh antara variabel X1 terhadap Y)

Data yang dikorelasikan adalah data variabel Kompensasi

Finansial (X1) dengan data variabel Perilaku Kerja Karyawan (Y)

yang menggunakan rumus Korelasi Pearson Product Moment.

Berdasarkan hasil perhitungan terdapat pengaruh yang positif

sebesar ryx1 = 0,446 antara Kompensasi Finansial dengan Perilaku

Kerja Karyawan.

Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi yang diperoleh

tersebut (ryx1 = 0,446) mempunyai pengaruh yang signifikan maka

koefisien korelasi tersebut dibandingkan dengan tabel r product moment dimana N = 65 dan taraf signifikannya = 5%

diperoleh harga ftabel = 0,224 dengan demikian fhitung lebih besar

dari ftabel = (0,446 > 0,244) maka Ho ditolah dan Ha diterima,

oleh karena itu dapat dikatakan signifikan.

A n a l i s i s d i l a n j u t k a n d e n g a n m e n g h i t u n g k o e f i s i e n determinasinya, dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi

yaitu (0,446)2

= 0,1989 atau 19,89%.

Untuk mengetahui peningkatan yang dicapai Perilaku Kerja Karyawan dapat dianalisis dengan regresi tunggal (satu variabel bebas, satu variabel terikat) dengan persamaan

regresi sebagai berikut : Y = a + b X1 di mana a = konstanta, b

(14)

diprediksikan untuk itu perlu dicari harga a dan b. a =

= -0,086 b = = 0,963

Dengan demikian persamaan regresi sederhana Y atas X1 adalah Y

= -0,086 + 0,963 X1.

Hipotesis Kedua : “untuk mengetahui pengaruh Kompensasi 2.

Finansial secara bersama-sama terhadap Perilaku Kerja Karyawan.

H03 : ρ = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel X1 terhadap

Y)

Ha3 : ρ ≠ 0 (ada pengaruh antara variabel X1 terhadap Y)

Data yang dikorelasikan adalah data variabel Kompensasi

Finansial (X1) dan terhadap Perilaku Kerja Karyawan (Y). Data

yang dihipotesiskan adalah hipotesis alternatif dan pengaruhnya berkorelasi ganda, maka menggunakan rumus korelasi ganda, yaitu :

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat

hubungan yang positif sebesar Ryx1x2 = 0,525 antara Kompensasi

Finansial dengan Perilaku Kerja Karyawan.

Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi yang diperoleh tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan maka koefisien korelasi ganda dihitung dengan rumus :

Fh =

(15)

Fh = 11,78

Jadi harga Fhitung = 11,78 dibandingkan dengan Ftabel dengan

didasarkan pada dk pembilang = k = 2 dan dk penyebut = n-k-1 =

62 pada taraf kesalahan 5% ditemukan harga Ftabel = 3,14. Dalam

hal ini berlaku ketentuan apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kompensasi Finansial dapat ditingkatkan agar Perilaku Kerja Karyawan meningkat, maka dilanjutkan dengan analisis regresi ganda yaitu Y = a + b1X1 dengan menghitung harga-harga a, b1, b2.

∑Y = a n + b1 ∑ X1 + b2 ∑ ∑X1Y = a ∑ X1 + b1 ∑ X1 + b2 ∑ X1 Hasilnya menjadi : a = -0,217 b1 = 0,373 b2 = 0,468

Jadi persamaan regresi ganda linear untuk 1 kriteria atas dua

predictor X1 dan X2 (Perilaku Kerja Karyawan atas Kompensasi

Finansial adalah sebagai berikut Y = – 0,217 + 0,373 X1

Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, maka dapat disimpulkan hasil-hasil penelitian sebagai berikut :

Hipotesis Pertama 1.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis asosiatif yang berbunyi : “Untuk mengetahui pengaruh Kompensasi Finansial terhadap Perilaku Kerja Karyawan”, maka diperoleh hasil koefisien

korelasi ryx1 = 0,446 dimana berdasarkan pada tabel 7 di bawah

(16)

Perilaku Kerja Karyawan mempunyai tingkat pengaruh yang sedang.

Tabel 3

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono (2002:183)

Dalam perhitungan koefisien determinasi diperoleh nilai 19,89% berarti varian yang terjadi pada variabel Perilaku Kerja Karyawan 19,89% ditentukan oleh varian Kompensasi Finansial atau pengaruh Kompensasi Finansial terhadap Perilaku Kerja Karyawan sebesar 19,89% dan sisanya 80,11% ditentukan oleh faktor lain.

Dalam perhitungan regresi sederhana Y atas X1 diperoleh

persamaan yaitu Y = – 0,086 + 0,963 X1 artinya apabila variabel

X1 (Kompensasi Finansial) dinaikkan sampai nilai tertinggi

yaitu 50, akan diikuti kenaikan Perilaku Kerja Karyawan yaitu :

Y = -0,06 + 0,963 (50) = 48,06 dengan kata lain Perilaku Kerja Karyawan yang semula 19,89% naik menjadi 48,06%.

Hipotesis Kedua 1.

Hipotesis Kedua berbunyi “untuk mengetahui pengaruh Kompensasi Finansial secara bersama-sama terhadap Perilaku Kerja

Karyawan”, maka diperoleh hasil koefisien korelasinya Ryx1x2 =

(17)

pengaruh Kompensasi Finansial secara bersama-sama terhadap Perilaku Kerja Karyawan mempunyai tingkat pengaruh sedang.

Kemudian dilakukan uji F dimana Fhitung sebesar 11,78 dan Ftabel

sebesar 3,14 dan Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ho ditolak

dan Ha diterima.

Dalam perhitungan koefisien determinasi diperoleh nilai 27,565 berarti pengaruh Kompensasi Finansial terhadap Perilaku Kerja Karyawan sebesar 27,56% dan sisanya 72,44% ditentukan oleh faktor lain.

Dalam perhitungan regresi sederhana Y atas X1 diperoleh

persamaan yaitu Y = -0,217 + 0,373 X1 artinya apabila variabel

X1 (Kompensasi Finansial) dinaikkan sampai nilai tertinggi

yaitu 50, kenaikan Perilaku Kerja Karyawan yaitu Y = -0,217 + 0,373 (50) + = 18,87 dengan kata lain Perilaku Kerja Karyawan yang semula 27,56% turun menjadi 18,87

Untuk lebih mudahnya membaca hasil pengujian tiga hipotesis tersebut maka bersama ini dituangkan tabel dan gambar sebagai berikut :

Tabel 5

Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Asosiatif

Variabel yang dikorelasikan Koefisien korelasi rhitung rtabel Keterangan Determinasi (r2) Regresi X1 dengan Y 0,446 0,244 Signifikan 19,89% Y = -0,086 + 0,963 X1

(18)

Finansial secara simultan terhadap Perilaku Kerja Karyawan mempunyai tingkat pengaruh dan determinasi yang lebih signifikan dibandingkan dengan pengaruh variabel Kompensasi Finansial secara parsial terhadap Perilaku Kerja Karyawan. Dari pembahasan di atas dapat dikemukakan bahwa pengaruh

masing-masing variabel bebas yaitu kompensasi finansial (X1)

baik secara parsial maupun secara simultan terhadap variabel terikat yaitu perilaku kerja (Y) belum optimal hal itu dikarenakan karena adanya faktor-faktor lain yang juga turut mempengaruhi perilaku kerja karyawan PT. Semen Bosowa Maros. Adapun faktor-faktor lain tersebut yang dimaksud sesuai dengan hasil pengamatan penulis antara lain adalah :

Belum melakukan rotasi secara teratur sebagai wujud 1.

penyegaran yang dapat mengurangi ketegangan kerja dan memperkokoh rasa kesetiakawanan antara sesama karyawan maupun pimpinan.

Penempatan tenaga kerja belum diatur secara proporsional 2.

sesuai dengan keahliannya.

Peran tenaga kerja dalam menyumbangkan aspirasinya belum 3.

mendapatkan tanggapan dengan semestinya.

Belum terciptanya kondisi kerja yang menggairahkan semua 4.

pihak baik pegawai struktural maupun non struktural.

Perlu adanya perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan yang 5.

berhubungan dengan spritual tenaga kerja.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Kompensasi Finansial secara parsial mempunyai pengaruh 1.

yang signifikan terhadap Perilaku Kerja Karyawan PT. Semen Bosowa Maros.

Kompensasi Finansial secara simultan mempunyai pengaruh 2.

yang signifikan terhadap Perilaku Kerja Karyawan PT. Semen Bosowa Maros.

(19)

Saran – Saran

Dalam meningkatkan perilaku kerja Karyawan PT. Semen Bosowa Maros perlu kiranya Kepala Biro lebih memperhatikan pemberian kompensasi finansial secara proporsional, sehingga dapat tercipta prinsip keadilan dan pemerataan.

DAFTAR PUSTAKA

As’ad, Moh, 2001. Psikologi Industri, Penerbit Liberty Yogyakarta.

Bernadin, H. John dan Joyce E.A. Russel, 1993. Humas Resource

Management : An Experiential Approach Mac. Grow Hill

International Edition, Mac Grow Hill Book Co. Singapore.

Byar, Llyod Land Leslie W. Rue, 1981, Humas Resource and

Personnel Management Skill, Harper & Row, Publisher, New York.

Davis, Keith dan John W. Newstrom, 1994. Perilaku Organisasi, Alih Bahasa Agus Dharma, Erlangga, Jakarta.

Dessller, Garry, 1997. Management Sumber Daya Manusia, Alih Bahasa Benymin Molan, Penyunting Triana Iskandarsyah, Prenhallindo, Jakarta.

Hadipoerwono, 1982. Tata Personalia, Penerbit Djambatan, Bandung.

Handayanto, Kuncoro, 2000. Pengaruh Kompensasi Terhadap

Kinerja Petugs Pelayanan 108 pada Kandatel Makassar, Karya

Tulis Utama, Program Magister Manajemen, Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar.

Handoko, T. Hani, 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya

Manusia, Edisi Kedua, BPFE, Jakarta.

Hasibuan, Melayu, S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

(20)

Manusia, Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta.

Kaharuddin, 2004. Analisis Kebijakan Kompensasi Terhadap

Peningkatan Produktivitas Kerja Pegawai Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, Tesis, Program Magister Manajemen,

Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar.

Martoyo Susilo, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Keempat, BPFE, Yogyakarta.

Mockijat, 1990. Asas – asas perilaku organisasi, Penerbit CV. Mandar Maju, Bandung.

Nawawi Hadari, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk

Bisnis Yang Kompetitif, Penerbit Gadjah Mada Universitas

Press.

Notoatmodjo Soekidjo, 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

_______________, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, Penerbit BPFE – Yogyakarta, 2002.

Panji Anoraga, 1998, Psikologi Kerja, Penerbit, Rineka Cipta, Jakarta.

Rivai Veithzal, 2004. Managemen Sumber Daya Manusia Untuk

Perusahaan, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

_______________, 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Penerbit, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Siagian, Sondang P, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Simamora, Henry , 2004. Managemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta.

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Alphabeta, Bandung, 2002.

(21)

________, Metode Penelitian Bisnis, Alphabeta, Bandung, 2002. Umar Husein, 2003. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Penerbit Pustaka Utama, Jakarta.

Wayne F. Casio, 1991, Applied Psychology in Personnel

Management, of Individual and Organizational Performance, A.

Division of Simon of Schulter Inc.

Winardi J. 2002. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen, Penerbit, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Husnawaty Abd.Rachman, SE.,M.Si. Alumnus S1 pada Fakultas

Ekonomi Universitas Hasanuddin, Meraih Gelar Magister Sains pada Universitas Hasanuddin. Saat ini bekerja sebagai Dosen Tetap pada STIE YPUP Makassar.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu penelitian ini diarahkan untuk menemukan kebutuhan dan potensi apa yang sebenarnya ada dalam masyarakat sekitar kampus di Jatinangor setelah sekian

Pada gambar 4.12 terlihat bahwa jika kadar hardener yang ditambahkan kurang dari 10% akan terdapat masalah cat memudar dan tergores, sedangkan jika kadar hardener

Setengah dari keseluruah sampel yang didapatkan yaitu 18 sampel memiliki kadar mikroalbumin urin berkisar antara 30 mg / L - 300 mg / L atau yang disebut sebagai

1) Penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan bahwa Periklanan, Promosi Penjualan, Public Relation, Personal Selling, Direct Seliing dan Gaya Hidup (life style) mempunyai

Respon penambahan beban sebesar 45 watt lampu XL tegangan yang turun tidak terlalu signifkan, ini dikarenakan pada lampu XL telah ada perbaikan daya reaktif

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pembinaan cabang olahraga panjat tebing di FPTI Kota Surabaya mempunyai persentase 79% dengan kategori baik. Hal ini

Dengan kebutuhan yang tinggi sehingga dilakukanlah perjudian (taruhan) dengan harapan mendapatkan hasil yang banyak untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan