vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
This study aims to analyze the taxpayer’s perception about the performance tax achievement in the Tax Office Primary Indramayu. These variables are taxpayer’s awareness, taxation services and taxpayer’s compliance (Sulistyawati, et al, 2012). This study adapted the questionnaires from Sulistyawati, et al (2012). This study using convenience sampling method, while the technique of collecting data using surveying technique through the distribution of questionnaires to 50 respondents. Multiple regression analysis was used to examine those variables above. The result
showed that the taxation services have a significant effect on the taxpayer’s perception about the performance tax achievement, while taxpayer’s awareness and taxpayer’s compliance does not have a significant effect on the taxpayer’s perception about the tax performance achievement.
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi Wajib Pajak atas kinerja
pencapaian pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Indramayu. Adapun
variabel-variabel yang mempengaruhi adalah kesadaran Wajib Pajak, pelayanan perpajakan
dan kepatuhan Wajib Pajak (Sulistyawati, et al, 2012). Penelitian ini mengadaptasi
kuesioner dari Sulistyawati, et al (2012). Penelitian ini menggunakan metode
convenience sampling, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik survey melalui pembagian kuesioner kepada 50 responden.
Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel-variabel
diatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan perpajakan berpengaruh
signifikan terhadap persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak, sedangkan
kesadaran Wajib Pajak dan kepatuhan Wajib Pajak tidak berpengaruh signifikan
terhadap persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak.
Kata kunci: Persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak, kesadaran Wajib
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar belakang penelitian ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 6
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.4Kegunaan Penelitian... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 8
2.1 Tinjauan Pustaka ... 8
2.1.1 Pengertian Pajak ... 8
2.1.2 Fungsi Pajak ... 9
x Universitas Kristen Maranatha
2.1.4 Sistem Pemungutan Pajak ... 12
2.1.5 Kesadaran Wajib Pajak ... 14
2.1.6 Pelayanan Perpajakan ... 16
2.1.7 Kepatuhan Wajib Pajak ... 20
2.1.8 Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak ... 23
2.2 Penelitian Terdahulu ... 25
2.3 Kerangka Pemikiran ... 27
2.3.1 Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak ... 27
2.3.2 Pengaruh Pelayanan Perpajakan terhadap Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak ... 28
2.3.3 Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak ... 29
BAB III METODE PENELITIAN... 32
3.1 Populasi dan Sampel ... 32
3.2 Definisi Operasional Variabel ... 32
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 35
3.4 Teknik Pengujian Data ... 36
3.4.1 Uji Validitas ... 36
3.4.2 Uji Reliabilitas ... 37
3.4.3 Uji Asumsi Klasik ... 37
3.4.3.1 Uji Normalitas ... 38
xi Universitas Kristen Maranatha
3.5 Teknik Analisis Data ... 40
3.5.1 Analisis Regresi Berganda ... 40
3.5.2 Pengujian Hipotesis ... 41
3.5.2.1 Uji Signifikansi Simultan ... 41
3.5.2.2 Uji Signifikansi Parameter Individual ... 41
3.5.2.3 Koefisien Determinasi ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
4.1 Deskripsi Kuesioner ... 43
4.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 45
4.2.1 Analisis Deskriptif Mengenai Kesadaran Wajib Pajak ... 45
4.2.2 Analisis Deskriptif Mengenai Pelayanan Perpajakan ... 46
4.2.3 Analisis Deskriptif Mengenai Kepatuhan Wajib Pajak ... 47
4.2.4 Analisis Deskriptif Mengenai Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak ... 48
4.3 Hasil Penelitian ... 48
4.3.1 Uji Validitas ... 48
4.3.2 Uji Reliabilitas ... 51
4.4 Uji Asumsi Klasik ... 52
4.4.1 Uji Normalitas ... 52
4.4.2 Uji Multikolinearitas ... 52
4.5 Pengujian Hipotesis ... 53
4.5.1 Pengujian Hipotesis H1 ... 54
xii Universitas Kristen Maranatha
4.5.3 Pengujian Hipotesis H3 ... 55
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 56
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 60
5.1 Simpulan ... 60
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 61
5.3 Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 64
LAMPIRAN ... 67
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Realisasi Penerimaan Negara ... 2
Tabel 2.1 Tarif Pajak ... 25
Tabel 2.2 Rangkuman Penelitian Terdahulu ... 26
Tabel 3.1 Operasional Variabel Independen ... 32
Tabel 3.2 Operasional Variabel Dependen ... 35
Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ... 43
Tabel 4.2 Karakteristik Responden... 44
Tabel 4.3 Kategori Penilaian ... 45
Tabel 4.4 Perbandingan Skor Aktual dengan Skor Ideal Variabel Kesadaran Wajib Pajak (X1) ... 45
Tabel 4.5 Perbandingan Skor Aktual dengan Skor Ideal Variabel Pelayanan Perpajakan (X2) ... 46
Tabel 4.6 Perbandingan Skor Aktual dengan Skor Ideal Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (X3) ... 47
Tabel 4.7 Perbandingan Skor Aktual dengan Skor Ideal Variabel Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak (Y) ... 48
Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel X1 ... 49
Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel X2 ... 49
Tabel 4.10 Uji Validitas Variabel X3 ... 50
Tabel 4.11 Uji Validitas Variabel Y ... 50
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia adalah negara hukum (UUD 1945 Pasal 1 ayat 3), maka dari itu
masyarakat Indonesia harus memahami dan mematuhi segala peraturan-peraturan
yang dibuat oleh negara sebagai wujud dari kepatuhan terhadap otoritas. Salah satu
peraturan negara adalah tentang perpajakan. Pajak merupakan sumber penerimaan
negara terbesar, menurut Hardiningsih dan Yulianawati (2011), dominasi pajak
sebagai sumber penerimaan merupakan satu hal yang sangat wajar, sumber
penerimaan ini mempunyai umur tidak terbatas, terlebih dengan semakin
bertambahnya jumlah penduduk yang mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Sebagai sumber penerimaan negara maka pajak merupakan salah satu komponen
terpenting terselenggaranya pemerintahan, berfungsi sebagai sumber utama
pembiayaan jalannya pemerintahan dan pelaksanaan program-program
pembangunan.
Sumber penerimaan negara terbagi menjadi dua macam yaitu penerimaan
perpajakan dan penerimaan bukan pajak. Penerimaan perpajakan merupakan
penerimaan yang sangat besar pengaruhnya dalam pendapatan negara, hal ini dapat
dilihat dari perubahan Realisasi Penerimaan Negara dari tahun 2010 sampai tahun
B a b I P e n d a h u l u a n | 2
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh penerimaan perpajakan
terhadap kinerja penerimaan dalam negara dari tahun 2010 sampai dengan tahun
2013 mengalami kenaikan yang cukup besar, dengan demikian sudah menjadi tugas
pemerintah untuk meningkatkan jumlah penerimaan pajak melalui pemungutan dari
sebagian penghasilan masyarakatnya menurut tarif pajak yang sesuai dengan
undang-undang yang berlaku. Tarif pajak harus disesuaikan dengan kemampuan Wajib Pajak
yaitu dengan penurunan tarif pajak penghasilan dalam Undang-Undang nomor 36
tahun 2008.
Sebagai sumber penerimaan terbesar suatu negara dan sumber pembiayaan
pembangunan pemerintah, Direktorat Jenderal Pajak memiliki misi yang disebut misi
fiskal yaitu menghimpun penerimaan pajak berdasarkan undang-undang perpajakan
yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah dan dilaksanakan
secara efektif dan efisien (Suryadi, 2006). Namun dalam kenyataannya pemungutan
pajak mengalami berbagai kendala dari Wajib Pajak, banyak Wajib Pajak yang
enggan untuk membayar pajak karena hasil dari pemungutan pajak tersebut tidak
secara langsung dapat dinikmati oleh para Wajib Pajak. Hal ini terjadi karena
masyarakat tidak pernah tahu wujud konkret imbalan dari uang yang dikeluarkan
B a b I P e n d a h u l u a n | 3
Universitas Kristen Maranatha Sebagai wujud tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat maka
pemerintah harus bersikap lebih terbuka mengenai pendapatan dalam negara kepada
publik agar masyarakat dapat mengetahui pendapatan negara dari sektor pajak yang
selama ini mereka bayar dan kegunaan pendapatan tersebut bagi pembiayaan
jalannya pemerintahan dan pelaksanaan program-program pembangunan yang bisa
mereka nikmati. Dengan begitu Wajib Pajak mengetahui apakah kinerja pencapaian
pajak yang direncanakan oleh pemerintah berhasil atau tidak. Untuk mewujudkan
kinerja pencapaian pajak dibutuhkan beberapa pengaruh, diantaranya pengaruh
kesadaran Wajib Pajak, pelayanan perpajakan dari petugas perpajakan yang
memuaskan bagi Wajib Pajak dan kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak.
Menurut Sulistyawati, et al (2012), kesadaran Wajib Pajak merupakan faktor
terpenting bagi masyarakat yang sadar akan kepentingan membayar pajak, dengan
begitu pemerintah akan memiliki aset tersendiri dalam rangka memenuhi kebutuhan
pembangunan. Dengan meningkatnya pendapatan yang diperoleh pemerintah dari
penerimaan pajak maka akan meningkatkan pembangunan yang akan dilaksanakan
oleh pemerintah. Dengan demikian peningkatan pembangunan sebagai salah satu
bukti bahwa kinerja pencapaian pajak semakin meningkat. Hal ini menunjukkan
adanya pengaruh kesadaraan Wajib Pajak terhadap kinerja pencapaian pajak.
Selain faktor kesadaran dari Wajib Pajak diperlukan juga pelayanan yang
baik yang berpengaruh terhadap kelancaran proses pembayaran pajak guna
meningkatkan kinerja pencapaian pajak. Menurut Suryadi (2006), pelayanan
perpajakan dibentuk oleh dimensi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), ketentuan
perpajakan dan Sistem Informasi Perpajakan. Standar kualitas pelayanan prima
B a b I P e n d a h u l u a n | 4
Universitas Kristen Maranatha tugasnya secara professional, disiplin dan transparan. Dalam kondisi Wajib Pajak
puas atas pelayanan yang diberikan kepadanya, maka Wajib Pajak cenderung akan
melaksanakan kewajiban membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Direktorat Jenderal Pajak membuat kebijakan baru untuk membantu Wajib
Pajak dalam membayar pajak dengan mendirikan jasa AR (Account Representative)
sehingga Wajib Pajak tidak perlu lagi menggunakan jasa konsultan pajak. AR
mempunyai tugas untuk melakukan bimbingan atau himbauan dan konsultasi teknis
perpajakan kepada Wajib Pajak. Sebelum ditugaskan, AR dibekali dengan pelatihan
intensif dan trainer yang berpengalaman, sehingga memiliki pengetahuan yang
mendalam tentang aturan pajak. Bahkan banyak dari mereka yang telah memperoleh
pendidikan perpajakan sejak mereka kuliah atau ketika mereka diterima sebagai
pegawai Direktorat Jenderal Pajak. Pengetahuan tentang pajak pun selalu bertambah
dengan berbagai workshop dan in-house training yang diikutinya. Dengan upaya
peningkatan kualitas pelayanan oleh Direktorat Jenderal Pajak diharapkan Wajib
Pajak puas dan mau membayar pajak agar kinerja pencapaian pajak pun dapat terus
ditingkatkan (Bingung Soal Pajak, AR Siap Membantu Anda, 2013).
Menurut Mardiasmo (2011), self assessment system diterapkan sebagai sistem
perpajakan di Indonesia dapat memberikan kepercayaan penuh kepada Wajib Pajak
untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan kewajiban perpajakannya. Perubahan
sistem perpajakan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pajak.
Dengan diberlakukannya self assessment system, diharapkan Wajib Pajak memiliki
kepatuhan dalam membayar pajak. Dengan meningkatnya kualitas pelayanan pajak
maka Wajib Pajak akan puas dan patuh terhadap peraturan perpajakan sehingga
B a b I P e n d a h u l u a n | 5
Universitas Kristen Maranatha Menurut Rustiyaningsih (2011), salah satu hal yang memengaruhi
penerimaan perpajakan di Indonesia adalah tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya. Wajib Pajak dimasukkan dalam kategori Wajib
Pajak patuh apabila tepat waktu dalam menyampaikan SPT, tidak mempunyai
tunggakan pajak dan tidak pernah dijatuhi hukuman pidana di bidang perpajakan.
Suryadi (2006) mengatakan bahwa kepatuhan Wajib Pajak dibentuk oleh dimensi
pemeriksaan pajak, penegakan hukum dan kompensasi pajak. Tujuan pemeriksaan
adalah untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban
perpajakannya. Apabila penegakan hukum dapat memberikan keadilan dan kepastian
hukum maka Wajib Pajak akan taat, patuh dan disiplin dalam membayar pajak.
Dengan kepatuhan Wajib Pajak tersebut maka kinerja pencapaian pajak suatu negara
dapat terus ditingkatkan.
Penelitian tentang pengaruh kesadaran Wajib Pajak, pelayanan perpajakan
dan kepatuhan Wajib Pajak terhadap persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian
pajak telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Suryadi (2006), melakukan penelitian
tentang model hubungan kausal kesadaran, pelayanan, kepatuhan Wajib Pajak dan
pengaruhnya terhadap kinerja penerimaan pajak di Jawa Timur. Hasil penelitian
menunjukkan kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
penerimaan pajak, begitu pula dengan pelayanan perpajakan tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja penerimaan pajak, sedangkan kepatuhan Wajib Pajak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja penerimaan pajak.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Sulistyawati, et al (2012) mengenai
pengaruh kesadaran Wajib Pajak, pelayanan perpajakan dan kepatuhan Wajib Pajak
B a b I P e n d a h u l u a n | 6
Universitas Kristen Maranatha Wajib Pajak, pelayanan perpajakan dan kepatuhan Wajib Pajak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja penerimaan pajak. Melihat
penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan dengan hasil yang berbeda-beda
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait kesadaran Wajib Pajak,
pelayanan pajak, kepatuhan Wajib Pajak dan persepsi Wajib Pajak atas kinerja
pencapaian pajak.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, permasalahan dalam penelitian
adalah:
1. Apakah kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap persepsi Wajib Pajak atas
kinerja pencapaian pajak?
2. Apakah pelayanan perpajakan berpengaruh terhadap persepsi Wajib Pajak atas
kinerja pencapaian pajak?
3. Apakah kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh terhadap persepsi Wajib Pajak atas
kinerja pencapaian pajak?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh kesadaran Wajib Pajak
terhadap persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak.
2. Untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh pelayanan perpajakan
B a b I P e n d a h u l u a n | 7
Universitas Kristen Maranatha
3. Untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh kepatuhan Wajib Pajak
terhadap persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak.
1.4.1 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini sangat berguna bagi instansi terkait sebagai bahan pelengkap atau
masukkan sekaligus pertimbangan bagi pihak-pihak yang berwenang yang
berhubungan dengan penelitian ini dalam meningkatkan pelayanan serta penggunaan
suatu sistem yang digunakan untuk menyetorkan pajak terhutang untuk dapat
60 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian mengenai pengaruh Variabel bebas terhadap Kinerja Pencapaian
Pajak, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa variabel X1 (Kesadaran Wajib
Pajak) hanya berpengaruh sebesar 3,19% x zo), sehingga dapat disimpulkan
bahwa X1 tidak berpengaruh terhadap variabel Y (Persepsi Wajib Pajak atas
Kinerja Pencapaian Pajak).
2. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa variabel X2 (Pelayanan
Perpajakan) memiliki pengaruh yang cukup besar yaitu 34,87% x zo),
sehingga dapat disimpulkan bahwa X2 berpengaruh terhadap variabel Y
(Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak).
3. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa variabel X1 (Kesadaran Wajib
Pajak) hanya berpengaruh sebesar 2,89% x zo), sehingga dapat disimpulkan
bahwa X3 tidak berpengaruh terhadap variabel Y (Persepsi Wajib Pajak atas
Kinerja Pencapaian Pajak).
Variabel Pelayanan perpajakan berpengaruh signifikan terhadap persepsi
Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak, tetapi variabel kesadaran Wajib Pajak dan
kepatuhan Wajib Pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi Wajib Pajak
B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 61
Universitas Kristen Maranatha yang melakukan pekerjaan bebas yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Indramayu.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Responden hanya terbatas pada Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Indramayu, sehingga kemungkinan penelitian ini akan menunjukkan hasil yang
berbeda jika responden yang digunakan adalah Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor
Pelayanan Pajak lain yang ada di Indonesia.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan penelitian yang telah
dilakukan maka berikut ini disampaikan saran-saran untuk berbagai pihak yang
memerlukan:
Saran untuk keterbatasan penelitian adalah harus meneliti lebih lanjut terhadap
persepsi Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak di tempat lain dan membandingkan
faktor kesadaran Wajib Pajak, pelayanan perpajakan dan kepatuhan Wajib Pajak
apakah memiliki pengaruh terhadap persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian
pajak.
Dan saran-saran yang bersifat operasional dan spesifik bagi Direktorat Jenderal Pajak
(DJP) adalah sebagai berikut:
1. Meskipun kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh terhadap kinerja pencapaian
B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 62
Universitas Kristen Maranatha Wajib Pajak yaitu menciptakan persepsi Wajib Pajak yang positif terhadap
kewajiban pembayaran pajak yang harus dilaksanakan, mempelajari
karakteristik Wajib Pajak, meningkatkan pengetahuan perpajakan Wajib Pajak
melalui program-program seperti seminar perpajakan, cara mudah membayar
pajak melalui via online, dan pengetahuan tentang perpajakan melalui sosial
media dan mengadakan penyuluhan perpajakan kepada Wajib Pajak.
2. Pelayanan perpajakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi
Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak, itu artinya pelayanan perpajakan
memiliki peranan penting untuk meningkatkan penghasilan negara khususnya
penghasilan melalui pajak. Untuk itu diharapkan DJP lebih meningkatkan
pelayanan pajak melalui program-program yang dapat mempermudah Wajib
Pajak dalam membayar pajak sehingga Wajib Pajak merasa puas dan mau
membayar pajak secara rutin.
3. Meskipun kepatuhan Wajib Pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap
persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak, DJP tetap harus
memperhatikan indikator terkait kepatuhan yaitu untuk lebih meningkatkan
pemeriksaan pajak agar tidak ada yang keliru dalam proses Wajib Pajak dalam
membayar pajak, meningkatkan penegakan hukum melalui sanksi yang akan
diterima Wajib Pajak jika telat membayar pajak dan juga meningkatkan
kompensasi pajak melalui program-program pembangunan yang akan dilakukan
untuk meningkatkan persepsi Wajib Pajak terhadap kinerja pencapaian pajak
sebagai wujud konkret dari pajak yang telah dibayarkan.
4. DJP harus membedakan tarif pajak yang dikenakan oleh Wajib Pajak
B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 63
Universitas Kristen Maranatha pemerataan dalam memenuhi kewajiban perpajakan sehingga Wajib Pajak
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan DJP sehingga tidak ada Wajib
64 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Al Rasyid, Harun Kismantoroadji. 2004. Statistika Sosial. Program Pasca Sarjana UNPAD, Bandung.
Bingung Soal Pajak, AR Siap Membantu Anda. 2013. Diakses pada tanggal 7 Maret 2014, dari http://www.pajak.go.id/node/7379?lang=en
Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gujarati, Damodar. 2003. Basic Econometrics. Mc-Grawhill, New York.
Hardiningsih, Pancawati dan Nila Yulianawati. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Membayar Pajak. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 3, No. 1. Hal. 126-142.
Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. BPFE, Yogyakarta.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 544/KMK.04/2000.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Erlangga, Jakarta.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Manurung, Surya. 2013. Kompleksitas Kepatuhan Pajak. Diakses pada 20 Maret 2014, dari http://www.pajak.go.id/content/article/kompleksitas-kepatuhan-pajak
Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011.ANDI, Yogyakarta.
Musyarofah, Siti dan Adi Purnomo. 2008. Pengaruh Kesadaran Dan Persepsi Tentang Sanksi, Dan Hasrat Membayar Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor Publik. Vol. 5, No. 1. Hal. 34-50.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012.
65 Universitas Kristen Maranatha (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi Pelaku Usaha di Wilayah KPP Pratama Salatiga). Simposium Nasional Perpajakan II. Madura.
Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah) 2007-2014. Diakses pada tanggal 6 Maret 2014,dari
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=13 Resmi, Siti. 2013. Perpajakan: Teori dan Kasus. Salemba Empat, Jakarta.
Rustiyaningsih, Sri. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak. Widya Warta. No. 02, Tahun XXXV/Juli 2011. ISSN 0854-1981.
Strategi Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak. 2012. Diakses pada tanggal 25 Maret 2014, dari http://www.pajak.go.id/content/strategi-meningkatkan-kepatuhan-wajib-pajak
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.
Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sulistyawati, Ardiani Ika, Dian Indriana Tri Lestari, dan Novi Widi Tiandari. 2012. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Perpajakan Dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Candisari). Jurnal Infestasi. Vol. 8, No. 1. Hal. 81-96.
Suliyanto. 2009. Metode Riset Bisnis. ANDI, Yogyakarta.
Sunjoyo, Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena dan Albert Kurniawan. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Alfabeta, Bandung.
Suryadi. 2006. Model Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib Pajak dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak: Suatu Survei Di Wilayah Jawa Timur. Jurnal Keuangan Publik. Vol. 4, No. 1. Hal. 105-121.
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 ayat 3.
Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 Pasal 1 ayat 6 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
66 Universitas Kristen Maranatha Wahono, Sugeng. 2012. Teori dan Aplikasi Mengurus Pajak Itu Mudah. PT Elex