viii
ABSTRACT
The purpose of this research is to determine the effect of taxpayer’s perception of tax penalties on taxpayer’s compliance. Population of this research are all individual taxpayer’s who are registered in one of small Tax Office in Bandung. The sampling technique was used by simple random sampling. The number of samples which is determined by Slovin method with the critical value of 5% is 100 respondent. Simple linear regression analysis was used to examine a relationship of dependent variable to independent variable. The results of this research showed taxpayer’s perception of tax penalties have affect on taxpayer compliance, by influenced for amount 26.1%, whereas the remaining 73.9 % by other factors not observed.
ix
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama “X”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sederhana. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dengan nilai kritis yang digunakan adalah 5% sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Selanjutnya, digunakan analisis regresi linier sederhana untuk menguji hubungan variabel dependen terhadap variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak, dengan persentase pengaruh sebesar 26,1%, sedangkan sisanya sebesar 73,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT ... viii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 4
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7
2.1 Kajian Pustaka ... 7
2.1.1 Definisi Pajak ... 7
2.1.2 Fungsi Pajak ... 8
xi
2.1.4 Pembagian Hukum Pajak ... 10
2.1.5 Keadilan Pajak ... 11
2.1.6 Prinsip Keadilan Pajak ... 12
2.1.7 Definisi Persepsi... 13
2.1.8 Faktor-faktor yang Memengaruhi Persepsi ... 13
2.1.9 Definisi Wajib Pajak ... 15
2.1.10 Definisi Sanksi Perpajakan ... 15
2.1.11 Definisi Sanksi Administrasi. ... 16
2.1.11.1 Sanksi Adminitrasi Berupa Denda ... 16
2.1.11.2 Sanksi Administrasi Berupa Kenaikan. ... 17
2.1.11.3 Sanksi Administrasi Berupa Bunga ... 19
2.1.12 Definisi Sanksi Pidana ... 21
2.1.13 Definisi Kepatuhan Wajib Pajak ... 24
2.1.14 Kriteria Wajib Pajak Patuh... 25
2.1.15 Macam-macam Kepatuhan... 26
2.1.16 Teori Kepatuhan ... 27
2.2 Landasan Teori ... 28
2.2.1 Theory of Reasoned Action (TRA) ... 28
2.2.2 Teori Atribusi ... 29
2.3 Kerangka Pemikiran . ... 30
2.4 Pengembangan Hipotesis ... 31
2.4.1 Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ... 31
BAB III METODE PENELITIAN... 33
3.1 Jenis Penelitian ... 33
3.2 Populasi dan Sampel ... 33
xii
3.4 Definisi Operasional Variabel ... 35
3.5 Metode Pengumpulan Data ... 36
3.6 Uji Kualitas Data ... 36
3.6.1 Uji Validitas ... 36
3.6.2 Uji Reliabilitas ... 37
3.7 Uji Asumsi Klasik ... 37
3.7.1 Uji Normalitas ... 37
3.8 Metode Analisis Data ... 38
3.9 Metode Suksesif Internal (MSI) ... 39
3.10 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 40
3.11 Menilai Goodness of Fit Suatu Model ... 41
3.11.1 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) . ... 41
3.11.2 Koefisien Determinasi ... 42
3.12 Analisis Koefisien Korelasi Pearson ... 42
3.13 Korelasi Pearson Product Moment ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 44
4.1.1 Uji Validitas ... 44
4.1.2 Uji Reliabilitas ... 45
4.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 46
4.2.1 Variabel Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan ... 46
4.2.1.1 Sanksi Pidana yang dikenakan Cukup Berat ... 48
4.2.1.2 Sanksi Administrasi yang dikenakan Tidak Memberatkan (Ringan)... 49
4.2.1.3 Sanksi Pajak dikenakan Tanpa Toleransi ... 51
4.2.1.4 Sanksi Pajak Merupakan Sarana Mendidik Wajib Pajak .. 52
xiii
4.2.2.1 Wajib Pajak Menghitung dan Melaporkan SPT dengan
Benar ... 55
4.2.2.2 Wajib Pajak Menyampaikan SPT Tepat Waktu ... 57
4.2.2.3 Wajib Pajak Membayar Pajak Terutang Tepat Waktu ... 58
4.3 Uji Asumsi Dasar ... 59
4.3.1 Uji Normalitas Data ... 60
4.4 Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ... 60
4.4.1 Analisis Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ... 60
4.4.2 Analisis Persamaan Regresi Linear Sederhana ... 61
4.4.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 63
4.4.4 Pengujian Hipotesis (Uji-t) ... 64
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 66
5.1 Simpulan ... 66
5.2 Saran . ... 66
5.3 Keterbatasan Penelitian ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 68
LAMPIRAN ... 70
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Persepsi ... 14
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 30
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Kontribusi Penerimaan Pajak Terhadap APBN dan Penerimaan
Dalam Negeri ... 1
Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu ... 3
Tabel 2.1 Sanksi Administrasi Berupa Denda ... 16
Tabel 2.2 Sanksi Administrasi Berupa Kenaikan ... 18
Tabel 2.3 Sanksi Administrasi Berupa Bunga ... 19
Tabel 2.4 Sanksi Pidana ... 23
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 35
Tabel 3.2 Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 43
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan (X) ... 44
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) ... 45
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ... 45
Tabel 4.4 Skor Jawaban Responden terhadap Item-Item Pernyataan pada Variabel Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan (X) ... 47
Tabel 4.5 Skor Jawaban Responden terhadap Indikator Sanksi Pidana yang dikenakan Cukup Berat ... 48
Tabel 4.6 Skor Jawaban Responden terhadap Indikator Sanksi Administrasi yang dikenakan Tidak Memberatkan (Ringan) ... 50
Tabel 4.7 Skor Jawaban Responden terhadap Indikator Sanksi Pajak dikenakan Tanpa Toleransi ... 51
Tabel 4.8 Skor Jawaban Responden terhadap Indikator Sanksi Pajak Merupakan Sarana Mendidik Wajib Pajak ... 53
xvi
Tabel 4.10 Skor Jawaban Responden terhadap Indikator Wajib Pajak Menghitung dan Melaporkan SPT dengan Benar ... 56
Tabel 4.11 Skor Jawaban Responden terhadap Indikator Wajib Pajak Menyampaikan SPT Tepat Waktu ... 57
Tabel 4.12 Skor Jawban Responden terhadap Indikator Wajib Pajak Membayar Pajak Terutang Tepat Waktu ... 59
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas ... 60
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Kuesioner Penelitian ... 70
Lampiran B Data Kuesioner Ordinal ... 74
Lampiran C Data Suksesif Internal (MSI) ... 77
Lampiran D Nilai Kritis (Critical Value) ... 81
Lampiran E Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 84
Lampiran F Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov Smirnov) ... 86
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat melakukan
pembangunan di segala bidang. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
telah menetapkan pajak sebagai komponen strategis agar perencanaan pembangunan
tetap berlanjut. Hal ini tercermin dari besarnya kontribusi penerimaan pajak terhadap
APBN dan penerimaan dalam negeri sejak tahun 2010-2014 yang cukup signifikan yaitu
mencapai lebih dari 70%, sebagaimana disajikan pada tabel 1.1 sebagai berikut:
Tabel 1.1
Kontribusi Penerimaan Pajak Terhadap APBN dan Penerimaan Dalam Negeri (2010-2014)
(Dalam Triliun Rupiah)
Tahun APBN
Sumber: Data Pokok Nota Keuangan yang telah diolah
Mengingat begitu pentingnya peranan pajak, maka pemerintah dalam hal ini DJP
BAB I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha
upaya yang dilakukan DJP adalah melalui reformasi peraturan perundang-undangan di
bidang perpajakan yaitu dengan diberlakukannya self assessment system sejak tahun
1984 (Kompas, 2011).
Dengan berlakunya self assessment system belum secara langsung meningkatkan
kepatuhan Wajib Pajak. Menurut Direktur Jenderal Pajak Fuad Rachmany, tingkat
kepatuhan Wajib Pajak Badan maupun Wajib Pajak Orang Pribadi dalam melaksanakan
kewajiban perpajakan masih rendah. Berdasarkan data di lingkungan DJP, total jumlah
penduduk Indonesia pada tahun 2014 diperkirakan sebesar 240 juta, dan tercatat 60 juta
penduduk mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi, namun dari jumlah
tersebut hanya 25 juta yang sudah membayar pajak. Begitu pula dengan Wajib Pajak
Badan, tercatat 5 juta badan usaha yang ada di Indonesia, namun hanya 250 ribu badan
usaha yang membayar pajak dan melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) (Bisnis
Indonesia, 2014).
Menurut Fuad Rachmany, masih lemahnya penegakan hukum merupakan salah
satu faktor utama yang menyebabkan tingkat kepatuhan Wajib Pajak di Indonesia masih
rendah disamping kurangnya kesadaran Wajib Pajak dalam membayar pajak. Oleh
karenanya, law enforcement merupakan hal yang sangat penting untuk memberikan efek
jera bagi pengemplang pajak bahwa pajak adalah hal yang sangat serius karena
merupakan suatu instrumen negara yang berfungsi meningkatkan kesejahteraan rakyat
(Berita Satu, 2013).
Sejumlah regulasi disempurnakan oleh DJP di antaranya dengan memperluas
BAB I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha
pajak adalah pengenaan sanksi perpajakan (Kompas, 2015). Pada hakikatnya, pengenaan
sanksi perpajakan adalah untuk kepentingan tertib administrasi dan meningkatkan
kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajibannya (Pasal 7 Ayat 1 UU KUP).
Beberapa penelitian terdahulu mengenai kepatuhan Wajib Pajak disajikan pada
tabel 1.2 berikut ini:
Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu No Nama
Peneliti
Sumber Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Muliari
Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak (Survei atas Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur.
Persepsi Wajib
BAB I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha
3. Pratiwi
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan,
Kondisi Keuangan Perusahaan, dan Persepsi
Wajib Pajak Tentang Sanksi
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
(Survei atas Wajib Pajak Reklame di Dinas Pendapatan Kota Denpasar)
Kesadaran
Berdasarkan fenomena rendahnya kepatuhan Wajib Pajak sebagaimana telah
dijelaskan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor apa yang dapat
memengaruhi tingkat kepatuhan Wajib Pajak, dalam hal ini bagaimana Pengaruh
Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei atas Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama “X”).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan pokok permasalahan dalam
penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana persepsi Wajib Pajak mengenai penerapan sanksi perpajakan di Kantor
BAB I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha
2. Apakah terdapat pengaruh persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi perpajakan
terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka maksud dan tujuan penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui persepsi Wajib Pajak mengenai penerapan sanksi perpajakan di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama “X”.
2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi perpajakan
terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
1.4 Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya maupun yang secara langsung terkait di dalamnya. Adapun manfaat
penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu
pengetahuan perpajakan, melalui pembuktian suatu teori bahwa perilaku manusia
didasarkan pada persepsi mengenai realitas yang ada. Sehingga persepsi
memengaruhi perilaku, pandangan ini yang disebut teori persepsi diri. Relevansinya
dengan penelitian ini adalah persepsi memengaruhi sikap Wajib Pajak agar menjadi
BAB I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha
2. Manfaat Praktis
Dapat memberikan masukan yang berarti bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama “X” dalam meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, khususnya melalui
66
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang Pengaruh
Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Persepsi Wajib Pajak mengenai penerapan sanksi perpajakan di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama “X” termasuk dalam kategori baik.
2. Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan berpengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak, dengan persentase pengaruh sebesar 26,1%, sedangkan
sisanya sebesar 73,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.
5.2Saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan berdasarkan kesimpulan dari hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama “X” diharapkan dapat menerapkan dan
meningkatkan penegakkan sanksi perpajakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku sehingga persepsi Wajib Pajak mengenai
penerapan sanksi perpajakan lebih meningkat, yaitu dari kategori baik menjadi
kategori sangat baik.
2. Besarnya pengaruh persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi perpajakan sebesar
26,1% artinya kepatuhan Wajib Pajak lebih banyak dipengaruhi oleh hal lain
BAB V Simpulan dan Saran 67
Universitas Kristen Maranatha
tersebut, peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menambah
variabel-variabel lain yang belum penulis amati sehingga dapat memberikan
saran-saran lain kepada Kantor Pelayanan Pajak untuk meningkatkan kepatuhan
Wajib Pajak.
3. Teori persepsi diri menyatakan bahwa persepsi memengaruhi perilaku.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi
perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak, berarti teori persepsi
diri telah terbukti kebenarannya bahwa persepsi memengaruhi perilaku. Oleh
karenanya, peneliti menyarankan kepada Kantor Pelayanan Pajak “X” untuk
menerapkan sanksi perpajakan yang tegas terhadap pada pelanggarnya sehingga
persepsi Wajib Pajak terhadap sanksi perpajakan bernilai positif yang
memberikan dampak positif terhadap perilaku yaitu patuhnya Wajib Pajak.
5.3Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan baik dari besarnya sampel penelitian
yang hanya berjumlah 100 Wajib Pajak maupun dari variabilitas sampel. Oleh karena
itu, bagi peneliti selanjutnya sebaiknya meningkatkan jumlah sampel yang diolah
yaitu harus mencapai batasan sampel minimal sehingga kesimpulan yang ditarik
dapat berlaku secara umum. Selain itu, perlu diperhatikan variabilitas sampel
68
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, O. (2011). Mendongkrak Pendapatan, Memastikan Keadilan.Kompas, 30 September 2011 diakses dari http://m.kompas.com/health/read/2011/ 09/30/09472618/Mendongkrak.Pendapatan.Memastikan.Keadilanpada
Tanggal 29 Maret 2015.
Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Cetakan V April 2011. Penerbit: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Jogiyanto, H.M. 2012. Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE.
Jonathan Sarwono. 2009. Statistik Itu Mudah: Panduan Lengkap untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: Andi
Kristianto, F. (2014). Fuad Rahmany: Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Masih Rendah. Bisnis Indonesia, 7 September 2014 diakses dari http://m.bisnis.com/ finansial/read/20140907/10/255668/fuad-rahmany-tingkat-kepatuhan-wajib-pajak-masih-rendah pada tanggal 24 Maret 2015.
Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Edisi Revisi 2009. Yogyakarta: Andi
Marihot P. Siahaan. 2010. Hukum Pajak Elementer. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Muliari, N. & Setiawan P. (2011). Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak (Survei atas Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Denpasar Timur). E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.6, No.1, Januari 2011.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 74/PMK.03/2012 Tentang Tata Cara Penetapan Dan Pencabutan Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu Dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak.
Pratiwi, I. & Setiawan P. (2014). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi Keuangan Perusahaan, dan Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei atas Wajib Pajak Reklame di Dinas Pendapatan Kota Denpasar). E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.6:139-153, No.1, Januari 2014.
69
Ekonomi Manajemen Sumber Daya Universitas Muhammadiyah Surakarta, Vol. 12, No. 2, Desember 2011.
Robbins, Stephen P.& Judge, Timothy A. 2009. Perilaku Organisasi. Edisi 12. Penerjemah Diana Angelica, et al. Jakarta: Salemba Empat.
Siti K. Rahayu. 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Siti Resmi. 2013. Perpajakan: Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.
Soerjono Soekanto. 2012. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. Edisi 1 Cetakan ke-21. Penerbit: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan ke-23 September 2013. Bandung: Alfabeta.
Sunjoyo, et al. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta.
Suryowati, Estu. (2015). Januari 2015, Realisasi Penerimaan Pajak Lebih Rendah Rp 7 Triliun dari Target.Kompas, 12 Februari 2015 diakses dari http:// bisniskeuangankompas.com/read/2015/02/12/203454626/Januari.2015.Realis asi.Penerimaan.Pajak.Lebih.Rendah.Rp.7.Triliun.dari.Targetpada tanggal 24 Maret 2015.
Syukro, Ridho. (2013). Dirjen Pajak : Tiga Alasan Penerimaan Pajak Rendah. Berita Satu, 21 November 2013 diakses dari http://m.beritasatu.com/ekonomi /151417-dirjen-pajak-tiga-alasan-penerimaan-pajak-rendah pada tanggal 24 Maret 2015.
Ulber Silalahi. 2009. Metode Penelitian Sosial. Cetakan Pertama Februari 2009. Bandung : PT Refika Aditama.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan.