• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIKAP PELAJAR SMU SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “ VIDEO PORNO ARIEL LUNA MAYA DAN CUT TARI” (Studi Deskriptif Sikap Pelajar SMU Surabaya Terhadap Pemberitaan Video Porno Ariel Luna Maya dan Cut Tari di Surat Kabar Jawa Pos).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SIKAP PELAJAR SMU SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “ VIDEO PORNO ARIEL LUNA MAYA DAN CUT TARI” (Studi Deskriptif Sikap Pelajar SMU Surabaya Terhadap Pemberitaan Video Porno Ariel Luna Maya dan Cut Tari di Surat Kabar Jawa Pos)."

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

SIKAP PELAJAR SMU SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “

VIDEO PORNO ARIEL LUNA MAYA DAN CUT TARI “

(Studi Deskriptif Sikap Pelajar SMU Surabaya Terhadap Pemberitaan Video Porno Ariel Luna Maya dan Cut Tari di Surat Kabar Jawa pos)

SKRIPSI

Oleh :

KRISNA STEVERIANO.Y.S

0643010114

YAYASAN KESEJAHTERAAN,PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

SURABAYA

(2)

SIKAP PELAJAR SMU SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “ VIDEO PORNO ARIEL LUNA MAYA DAN CUT TARI”

(Studi Deskriptif Sikap Pelajar SMU Surabaya Terhadap Pemberitaan Video Porno Ariel Luna Maya dan Cut Tari di Surat Kabar Jawa Pos)

Disusun Oleh :

KRISNA. STEVERIANO. YULISSES. S 0643010114

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi Menyetujui,

Pembimbing Utama

ZAINAL ABIDIN,S.Sos,M.Si NPT.3 7303 99 01701

Mengetahui D E K A N

(3)

SIKAP PELAJAR SMU SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN”VIDEO PORNO ARIEL LUNA MAYA DAN CUT TARI”

(Studi Deskriptif Sikap Pelajar SMU Surabaya Terhadap Pemberitaan Video Porno Ariel Luna Maya dan Cut Tari di Surat Kabar Jawa Pos)

Oleh :

KRISNA.STEVERIANO.YULISSES.SCOOT 0643010114

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal 1 Desember 2010

PEMBIMBING UTAMA TIM PENGUJI

1. Ketua

Zainal Abidin Achmad, MSi, M. Ed NPT.3 7303 99 01701

Zainal Abidin Achmad, MSi, M. Ed NPT.3 7303 99 01701

Mengetahui, DEKAN

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas

limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan

judul ”Sikap Pelajar SMU Surabaya Terhadap Pemberitaan ‘Video Porno Ariel, Luna

Maya Dan Cut Tari’ ”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa kehidupan menjadi lebih baik.

Skripsi ini merupakan program yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa /

mahasiswi FISIP Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah

memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak lepas dari bimbingan serta bantuan

dari semua pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu keberhasilan dalam penyusunan Skripsi ini, baik secara

moral maupun material, diantaranya :

1. Prof.Dr.Ir. Teguh Soedarto,MP Rsektor Universitas Veteran Jawa Timur

2. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Juwito, S.sos, MSi, Ketua Program Studi Komunikasi FISIP UPN

“Veteran” Jatim.

4. Zainal Abidin Achmad, M.Si, M.Ed, Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat serta motivasi

kepada penulis.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan

Nasional “ Veteran” Jawa Timur.

6. Terima kasih ku kepada semua sahabatku The Gimbrut : I Made Swastika,

Rangga Perkasa, Ferdiansyah Yusuf, Kautsar Dimas, Kharisma Abidin, dan

Hary “Monoet’s” Budi. Atas segala dukungan dan kerja samanya selama ini.

Dan tidak lupa kepada sayang ku yang slalu setia menemani dan membantu

pengerjaan skripsiku. I will never done withought her. I love u

7. Terima kasihku kepada teman-teman ku dan sahabatku juga di kontrakan yang

(5)

Firdaus, thank’s buat printernya. Terima kasihku juga buat Anggie yang selalu

menghiburku di saat kelelahan.

8. Penulis juga banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa

moril, spiritual maupun materil dalam penyusunan Skripsi ini. Semoga Tuhan

Yang Maha Esa membalas budi baik semua pihak yang telah membantu

penulis didalam penyusunan laporan ini. Akhir kata, semoga Skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswa Ilmu

Komunikasi. Penulis juga menyadari jika skripsi ini jauh dari sempurna, sehingga kritik

serta saran akan sangat membantu dan menjadi masukan yang berharga bagi penulis.

Surabaya, 4 Oktober 2010

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...………... … i

HALAMAN PENGESAHAN………... … ii

KATA PENGANTAR ……… iii

ABTRAKSI ……..………... iv

DAFTAR ISI ………... … v

DAFTAR TABEL ………... xii

DAFTAR LAMPIRAN………... viii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... ... 9

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... ... 9

1.3.1. Tujuan Penelitian... 9

1.3.2. Manfaat Penelitian... ... 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori ... 11

2.1.1. Pengertian Sikap ... 11

2.1.2. Teori S-O-R ... 14

2.1.3. Pelajar SMU sebagai Khalayak Pembaca... 16

(7)

2.1.5. Video dan Pornografi... 19

2.1.6. Surat Kabar Sebagai Kontrol Sosial ... 21

2.2. Kerangka Berpikir... 23

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Opersional dan Pengukuran Variabel ... ... 28

3.2. Komponen Sikap ...………... ... 29

3.2.1. Sikap Pelajar SMU Surabaya Pasca Pemberitaan “Kasus Video Mesum Ariel Luna Maya dan Cut Tari” di Surat Kabar Jawa Pos ……….. …… 31

3.2.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 37

3.2.2.1. Populasi... ... 37

3.2.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... ... 37

3.2.3. Teknik Pengumpulan Data ... ... 39

3.2.4. Metode Analisis Data... 39

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 42

4.1.1. Gambaran Umum Jawa Pos ... 42

4.2. Penyajian Data dan Analisis Data ... 48

4.2.1. Kharakteristik Responden ... 49

4.2.1.1. Usia Responden ... 49

4.2.1.2. Pendidikan Responden ... 50

4.2.1.3. Pekerjaan Responden ... 51

(8)

Maya dan Cut Tari” di Surat Kabar Jawa Pos ... 51

4.3. Sikap Pelajar SMU di Surabaya Tentang “ Video Porno Ariel, Luna

Maya dan Cut Tari” Di Harian Jawa Pos ... 52

4.3.1. Sikap Kognitif ... 53

4.3.1.1. Mengetahui Pemberitaan Video Porno Ariel, Luna Maya

dan Cut Tari Pada Harian Jawa Pos Dan Mengerti Isi Berita

Tersebut ... 54

4.3.1.2. Mengetahui Tentang Siapa Yang Menyebarkan Video

Porno Tersebut Hingga Menimbulkan Gejolak Di

Masyarakat ………... 55

4.3.1.3. Mengetahui Saat Ini Ariel Dijadikan Tersangka Oleh

Pihak Kepolisian ………. 56

4.3.1.4. Mengetahui Dampak Yang Ditimbulkan Dari Tersebarnya

“Video Porno Ariel” Terhadap Masyarakat Luas ……… 57

4.3.2 Sikap Afektif ………... 58

4.3.2.1 Responden Merasa Tertarik Dengan Pemberitaan Mengenai

“Video Porno Ariel, Luna Maya dan Cut Tari” Setelah Mengerti

Dan Menerima Pemberitaan “ Video Porno Ariel, Luna Maya

dan Cut Tari” Di Jawa Pos ……….. 59

4.3.2.2 Responden Merasa Percaya Dengan Pemberitaan Di Media

Jawa Pos Bahwa Pelaku Video Porno Tersebut Adalah

(9)

4.3.2.3 Responden Merasa Tertarik Untuk Mencari Video Porno Ariel

Yang Lain Setelah Memperhatikan Dan Mengerti Tentang Apa

Yang Disampaikan Dalam Pemberitaan “ Video Porno Ariel,

Luna Maya dan Cut Tari” di Surat Kabar Jawa Pos ………….. 61

4.3.2.4 Responden Merasa Khawatir Dengan Dampak Yang Ditimbul- kan Dari Pemberitaan Mengenai Video Porno Ariel………….. 62

4.3.3 Sikap Konatif ……… 63

4.3.3.1 Pernyataan Responden Akan Mengingatkan Orang Lain Untuk Tidak Mencoba Hal Yang Sama Seperti Ariel Lakukan ……… 64

4.3.3.2 Pernyataan Responden Yang Akan Lebih Berhati-hati Lagi Dalam Menggunakan Telephone Genggamnya (HP) ……….. 65

4.3.3.3 Pernyataan Responden Akan Selalu Mengikuti Perkembangan Pemberitaan Ariel, Luna Maya dan Cut Tari ………. 66

4.3.3.4 Pernyataan Responden Akan Memberitahu Orang Lain Apabila Menemukan Video Porno Ariel Yang Lain ………. 67

4.4 Rekapitulasi Hasil Komponen Sikap (Kognitif, Afektif, dan Konatif) ... 68

4.4.1 Sikap Kognitif ... 68

4.4.2 Sikap Afektif ... 69

4.4.3 Sikap Konatif ... 70

(10)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 72

5.2 Saran ... 73

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4. Pelajar Yang Pernah tidaknya Membaca Tentang Pemberitaan “Video porno Ariel,

Luna Maya dan Cut Tari” Di Surat Kabar Jawa Pos ...

54

Tabel 5. Sikap Responden Tau dan Mengerti Isi Pemberitaan Video porno Ariel, Luna Maya

dan Cut Tari Pada Harian Jawa Pos ...

56

Tabel 6. Sikap Responden Mengetahui Tentang Siapa Yang Menyebarkan “Video Porno” Tersebut Hingga Menimbulkan Gejolak Di

Masyarakat ………

57

Tabel 7. Sikap Responden Mengetahui Saat Ini Ariel Dijadikan Tersangka Oleh

Pihak Kepolisian ………..……

58

Tabel 8. Sikap Responden Akan Dampak Yang Ditimbulkan Dari Tersebarnya

“Video Porno Ariel" Terhadap Masyarakat Luas ………

59

(12)

Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari di Jawa Pos ……….

60

Tabel 10. Sikap Responden Yang Percaya Bahwa Pelaku Video Porno Tersebut

Adalah Ariel ………....………

61

Tabel 11. Sikap Responden Tentang Ketertarikanya Mencari Video Porno Ariel

Yang Lain ……….

62

Tabel 12. Sikap Responden Merasa Kwatir Akan Dampak Yang ditimbulkan dari Pemberitaan Video Porno ariel di surat Kabar jawa

Pos……….

63

Tabel 13. Sikap Responden Untuk Mengingatkan Orang Lain Agar

Tidak Melakukan Hal Yang Sama Dengan Ariel ………..…………..

64

Tabel 14. Sikap Responden Dengan Adanya Pemberitaan Ini Akan Lebih Berhati-

Hati Dalam Menggunakan(HP) ………..………..

65

Tabel 15. Sikap Responden Akan Terus Mengikuti Perkembangan Pemberitaan Dari Video Porno Ariel …………

……… 66

Tabel 16. Sikap Responden Akan Memberitahu Orang Lain Bila Menemukan Video Porno Ariel

Yang Lain ………..

67

Tabel 20. Sikap Kognitif Responden Tentang “ Pemberitaan Video Porno Ariel, Luna Maya dan Cut Tari” di Surat Kabar Jawa

(13)

Tabel 21. Sikap Afektif Responden Tentang “ Pemberitaan Video

Porno Ariel, Luna Maya dan Cut Tari” di Surat Kabar Jawa Pos ………

69

Tabel 22. Sikap Konatif Responden Tentang Pemberitaan “Video

Porno Ariel, Luna Maya dan Cut Tari” Di Surat Kabar Jawa Pos ……….

70

Tabel 23. Sikap Keseluruhan Responden Tentang “ Pemberitaan Video Porno Ariel, Luna Maya dan Cut Tari” di Surat Kabar

Jawa Pos ……….

(14)

ABSTRAKSI

KRISNA STEVERIANO, BEHAVIOR HIGH SCHOOL STUDENT SURABAYA THAT NEWSGIVING“ VIDEO PORN ARIEL LUNA MAYA AND CUT TARI”(Study Deskriptif Behavior high school student Surabaya that news giving Video Porn Ariel Luna Maya dan Cut Tari on Jawa Pos neswpaper)

This reseach meaning to know how far Behavior high school student Surabaya that news giving Video Porn Ariel Luna Maya and Cut Tari on Jawa Pos neswpaper.

Theory for use is, theory behafior, meaning of news giving and theory S-O-R (stimulus organism respon) stimulus is message abought news “Video Porn Ariel Luna Maya and Cut Tari on Jawa Pos neswpaper. Organism is recyver message and respon is behafior high school student Surabaya.

reseach metode for use is metode survey and analys type deskriptif. To know about behafihour, iam use to measure off total score about the all answer off all responden about news giving “video Porn Ariel Luna Maya and Cut Tari on Jawa Pos newspaper”. teqniuqe colleting source about this research is questioner from population high school student Surabaya. And choose 100 people and sample gets from metode multistage cluster sampling with metode analys source make distribusy frequensi.

Product of this research show is that behavior high school, student Surabaya to news giving “video Porno ariel Luna Maya and Cut Tari” on jawa pos newspaper, in kognitif aspek is positive, in afektif aspek is netral, and in konatif aspek is netral

The result of this research is show us that behavior of high school student Surabaya to news giving “video Porno Ariel Luna Maya and Cut Tari” on Jawa pos newspaper is netral. That is, high school student not influence news giving “Video Porno ariel Luna Maya and Cut tari” on jawa pos newspaper. In meaninf of netral on this is that high school student surabaya doesnt change his behavior not yet, they doesn’t concern about that news.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Media massa adalah salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia

akan informasi. Media massa akan menyajikan kegiatan atau peristiwa yang terjadi dalam

kehidupan manusia. Sehingga antara keduanya tidak dapat dipisahkan dan saling

membutuhkan satu sama lainnya. Berita-berita yang disajikan media massa merupakan

hasil seleksi dari berbagai isu yang berkembang dalam masyarakat. Tidak semua kejadian

atau peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia ditampilkan oleh media massa.

Media massa berhak untuk menentukan fakta apa yang akan diambil, bagian mana yang

akan ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak dibawa kemana berita tersebut. Hal ini

berkaitan dengan cara pandang atau perspektif yang digunakan oleh masing-masing

media massa (Sobur, 2002:162).

Perspektif media juga akan menentukan fakta apa yang akan dipilih dan

ditonjolkan. Penonjolan merupakan hasil dari memuat informasi menjadi lebih bermakna.

Realitas yang disajikan secara menonjol oleh wartawan memiliki potensi untuk

diperhatikan dalam mempengaruhi pembaca dalam memahami realitas.

Dalam perkembangan Media massa mempunyai dua pengertian, yakni dalam

pengertian luas dan dalam pengertian sempit. Media massa dalam pengertian luas

meliputi segala penerbitan, bahkan termasuk media massa elektronik, siaran radio dan

televisi. Sedangkan pengertian sempit hanya terbatas pada media cetak, yakni surat kabar,

(16)

kekurangan dalam menjalankan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan

informasi. Media massa cetak termasuk didalamnya surat

kabar,majalah dan tabloid sekarang banyak diterbitkan dengan berbagai macam

tema untuk berbagai segmen khalayak ( Effendy,1989 :145 ).

Salah satu bentuk media massa cetak yang saat ini juga mengalami perkembangan yang

sangat cepat adalah surat kabar. Djafar Assegaff dalam bukunya “Jurnalistik Masa Kini”

menyatakan surat kabar adalah :

Surat kabar adalah penerbitan berupa lembaran-lembaran yang berisi berita-

berita karangan-karangan dan iklan yang dicetak dan terbit secara tetap dan periodic dan

dijual untuk umum (Assegaff,1991:140)

Tanpa berita,surat kabar mungkin akan ditinggalkan oleh masyarakat dan

berpaling ke media massa lainnya. Muatan berita di surat kabar sekitar 60-70 persen

(Koesworo, Margontoro, Viko, 1994:72). Surat kabar cukup mudah didapatkan dan

didokumentasikan sebagai referensi pencarian informasi, sehingga berita menjadi muatan

yang sangat penting bagi media cetak Berita-berita yang disajikan media cetak pada

umumnya seputar peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat atau bahkan

didalam pemerintahan, sehingga masyarakat mengetahui informasi-informasi yang terjadi

dissekitarnya dan didalam pemerintahan. Dalam hal ini dibutuhkan kejujuran dari pihak

pers dalam menyampaikan berita-berita yang akan disampaikan kepada khalayak agar

masyarakat mengetahui kejadian yang sebenarnya (Nurudin, 2003:67).

Surat kabar dalam memuat dan menampilkan berita-berita selain berasal dari wilayah

nasional juga berasal dari wilayah lokal, hal ini disebabkan perkembangan media cetak

(17)

berkeinginan mengangkat taraf kehidupan masyarakat dalam menambah wawasan

informasi dalam penyajian bentuk berita yang aktual.

Salah satu berita yang akhir-akhir memberi dampak yang luar biasa di

masyarakat kita adalah berita mengenai “ Video Porno ariel peterpan luna maya dan cut

tarii”. Seperti yang kita ketahui memang menjadi fenomena. Berbagai media cetak

maupun elektronik. menjadikan berita ini sebagai headline di medianya masing-masing,

terutama berita mengenai Ariel peterpan luna maya dan cut tari. Bagaimana tidak

menjadi fenomenal, seorang Publik figur memberikan contoh yang tidak baik kepada

khalayak luas dengan merekam kegiatan sexsualnya melalui media handphone yang

akhirnya jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab dan tersebar luas ke dunia

maya.

Awal beredarnya Video Porno ini tepatnya tanggal 4 Juni 2010 Video pertama

kali beredar di internet pemain lelakainya mirip dengan Ariel daan Luna Maya. Hanya

lima hari setelah beredar Video Porno Ariel dan Luna Maya, muncul Video lain dengan

jenis serupa. Pemain lelakinya masih sama mirip dengan Ariel. Sedangkan yang

perempuan kali ini mirip dengan cut tari. Adegan suami istri ini diperkirakan dilakukan di

salah satu apartemen tersebut beredar dalam durasi 8 menit 46 detik Berbeda dengan

versi yang mirip Ariel-Luna, gambar adegan Ariel-Tari lebih jelas. Dan menurut praktisi

multimedia Abimanyu dia menyatakan, 99 persen figur pemeran perempuan tersebut

adalah cut tari. Menurut abimanyu peranti yang digunakan untuk mengambil gambar itu

sama dengan Video versi Ariel-Luna,yaitu handphone tapi, kali ini kualitas gambar

handphone tersebut sangat bagus dan yang jelas Video tersebut diambil dengan sengaja

(18)

`Cut Tari menjadi orang pertama di antara tiga pelaku yang berani angkat

bicara Cut Tari membantah bila wanita dalam Video Porno bersama lelaki mirip Ariel itu

adalah dirinya. Cut Tari memamparkan bahwa suami saya tidak percaya klo itu saya. Ibu

saya yang melahirkan saya tidak percaya klo itu saya.dan keluarga saya tidak percaya klo

itu saya (jawa pos 11 juni ). Menurut hasil penyelidikan awal diketahui, tiga Video

Ariel,Luna,dan Cut Tari itu di downloand kali pertama pada 22 Mei 2010 sumber jawa

pos menjelaskan Video tiga artis papan atas itu diungguh secara berantai dengan

memanfaatkan maiiling list dan situs komunitas dewasa (jawa pos 6 juli). Setelah

menjalani beberapa pemeriksaan akhirnya Mabes Polri menetapkan Ariel sebagai

tersangka Video Porno tersebut.

Bertepatan dengan 9 Juli 2010 Mabes Polri membuat pernyataan resmi tentang

status Luna Maya dan Cut Tari itu dikeluarkan oleh Kepala Divisi Humas Mabes Polri

Inspektur Jendral Edward Aritonang. Edward menyebutkan status Luna dan Tari yang

meningkat dari saksi menjadi tersangka mulai kamis (8/7).”setelah menyelidiki serta

menggali keterangan dari para saksi, saksi ahli, dan pengumpulan barang bukti status

mereka resmi menjadi tersangka Luna dan Tari terjerat UU Pornografi dan pasal 282

KUHP tentang perbuatan asusila.(jawa pos 10 juli). Cut tari sempat memberikan

pernyataan minta maaf sehari sebelumnya didampingi dengan sang suami Yusuf Soebrata

dan pengacaranya Hotma Paris Hutapea. Dia meminta maaf kepada presiden republik

indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Kapolri, Kabareskrim, tokoh agama, para orang

tua dan seluruh masyarakat indonesia. ”atas nama pribadi dan keluarga,saya mohon maaf

yang sebesar-besarnya karena telah membuat keresahan di masyarakat sambil mengusap

(19)

Pasca ditetapkan sebagai tersangka Cut Tari mulai sedikit terbuka terhadap

pers.di dampingi suaminya dan pengacaranya Cut Tari memberikan keterangan kepada

wartawan di kawasan Sudirman Center Business District. Tari dulu tidak mengakui klo

perempuan dalam Video porno itu adalah dirinya di karenakan shock. Tari juga

menjelaskan adegan dalam Video tersebut terjadi sekiutar 2006, ketika itu tari sudah

menikah dengan Jusuf Soebrata suaminya pada 9 Januari 2006 memang sempat

berhubungan dekat dengan vokalis band peterpan . namun tari tidak pernah melihat isi

rekaman tersebut. Tari juga meminta agar Ariel dan Luna segera mengakui dan meminta

maaf kepada seluruh rakyat indonesia atas kejadian ini agar semuanya cepat selesai dan

tidak berlarut-larut (13 Juli 2010).

Akhirnya pada tanggal (16/7) tim gabungan Mabes Polri dan Polda Jawa Barat

berhasil mengungkap penyebar pertama Video Porno Nazril Irham atau Ariel. RJ alias

Redjo (Rizal Rezaldi) seorang editor musik kelompok peterpan resmi ditahan penyidik.RJ

memperoleh file itu ketika mengutak-atik laptop Ariel. Dia adalah tenaga teknis editing

lagu di kelompok musik yang Ariel menjadi anggotanya. Hubungan keduanya dekat

saling mengenal dikatakan oleh Irjen Edward Aritonang bahwa RJ sering ditegur Ariel

untuk tidak mengambil data atau mengubah setting laptop pribadinya ”jadi RJ mengambil

file itu tanpa seizin Ariel” RJ datang ke Mabes Polri tanpa paksaan, Jadi berita acara

penangkapanya itu di kantor polisi.sebab,dia tidak ditangkap paksa atau terungkap

tangan.(jawa pos 17 juli).

Berdasarkan konteks di atas, peneliti menempatkan media massa khususnya

media cetak sebagai saluran informasi berita mempunyai peranan penting. Surat khabar

(20)

kesadaran masyarakat. Sesuatu yang sebenarnya tidak berarti dapat menjadi berarti

melalui penciptaan data-data yang disajikan media cetak, sekalipun data tersebut hanya

merupakan rekaan imajiner dari sang penulis berita atau sumber berita. Hal seperti ini

sering terjadi di tengah-tengah masyarakat yang masih kuat dihadapi budaya isu dan

intrik, dimana berita dianggap sebagai kenyataan dan kebenaran. Pada intinya berita yang

ada dalam sebuah surat kabar bisa mengarahkan kesadaran masyarakat. ( Winarko,2001:1

)

Peneliti mengambil penelitian sikap Pelajar SMU Jawa pos pasca beredarnya

Video Porno Ariel, Luna Maya dan Cut Tari di surat kabar Jawa Pos karena pemberitaan

mengenai Video Porno ini merupakan suatu hal fenomenal yang menimbulkan

kontroversi dan perdebatan dalam masyarakat, hal itu dapat dilihat dari banyaknya protes

keras dan demo yang meluas di berbagai tempat bahkan sampai aksi pencekalan terhadap

ke tiga artis tersebut apabila datang ke kota tanah kelahiran masing-masing. Belum lagi

setelah beredarnya Video Porno ini banyak yang di unduh oleh masyarakat baik dewasa

maupun anak-anak. Para oarang tua banyak yang hawatir dengan merebaknya Video

Porno ini dan pemerintahh juga sangat kesulitan dalam membendung peredaranya karena

sudah sangat meluas di dunia maya. Dan juga meningkatnya tindak kejahatan yang

berhubungan dengan tingkat sexsualitas di masyarakat di karenakan para pelaku biasanya

menonton terlebih dahulu Video Porno khususnya Video Porno Ariel, Luna Maya dan

Cut Tari.(www.detik.com). Salah satu peristiwa kriminal yang muncul akibat keberadaan

(21)

sekolah dasar dan SMP di benowo surabaya nekat perkosa bocah SD

(www.portalkriminal.com)

Sikap pelajar SMU pembaca surat kabar Jawa Pos setelah membaca berita

Video Porno Ariel,Luna Maya dan Cut Tari di harian Jawa Pos merupakan bentuk dari

kecenderungan berfikir, merasa dan bertindak menghadapi obyek, situasi berupa

pemberitaan tersebut di surat kabar Jawa Pos. Sikap pelajar SMU pembaca surat kabar

Jawa Pos dapat dibedakan dalam 3 hal yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan

komponen konatif.

Sikap yang dimaksud adalah bagaimana respon pelajar SMU pembaca surat

kabar jawa pos yang berusia 17 tahun keatas setelah membaca berita mengenai Video

Porno Ariel Luna dan Cut Tari. Sedangkan alasan peneliti menggunakan surat kabar

Jawa Pos, karena surat kabar Jawa Pos merupakan satu-satunya media cetak di Surabaya

yang paling intens memberitakan pemberitaan mengenai Video Porno Ariel,Luna dan

Cut Tari ini dan selalu menjadikan pemberitaan ini sebagai headline surat kabar jawa

pos, yaitu sebanyak 17 pemberitaan.

Responden dalam penelitian ini adalah pelajar SMU pembaca surat kabar Jawa

Pos yang berusia 17 tahun keatas dan yang membaca berita Video Porno Ariel,Luna dan

Cut Tari di surat kabar Jawa pos. Peneliti memilih responden pembaca Jawa Pos yang

berusia 17 tahun keatas. Dengan alasan pada usia ini seseorang telah memiliki

kemampuan intelektual maupun ketrampilan dalam menganalisa sebuah berita dan

ditunjang dengan sikap pandangan yang realistis terhadap lingkungan sosialnya sehingga

(22)

Dan alasan peneliti memilih pelajar SMU Surabaya sebagai bahan kajian

penelitian ini adalah dikarenakan maraknya kasus kriminal yang merebak di masyarakat

khususnya kasus pemerkosaan anak-anak di bawah umur setelah menonton video porno

Ariel ini. (www.portalkriminal.com) sumber data pendukung.

Sedangkan peneliti menggunakan kota Surabaya sebagai objek penelitian

karena kota Surabaya merupakan kota metropolitan yang memiliki sumber informasi

berita yang luas, disamping itu kota Surabaya dipilih karena jumlah pembaca surat kabar

Jawa Pos paling tinggi yaitu berada di kota Surabaya, yaitu sebanyak 90,235 eksemplar

per hari.

Dan Surabaya sebagai kota ke dua terbesar setelah Jakarta dengan penduduknya

yang memiliki berbagai macam latar belakang dan perbedaan dalam hal ekonomi,

budaya, pendidikan, dan tingkatan sosial memiliki sikap yang berbeda-beda dalam

menanggapi fenomena Video Porno Ariel,Luna dan Cut Tari. Atas dasar itulah, dalam

hal ini media massa khususnya media cetak surat kabar Jawa Pos memberitakan

mengenai ” Video Porno Ariel, Luna dan Cut Tari ”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,maka yang

menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah sikap Pelajar SMU

Surabaya terhadap pemberitaan Video Porno Ariel, Luna dan Cut Tari di surat kabar

Jawa Pos.

(23)

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sikap pelajar SMU Surabaya yang

berusia 17 tahun keatas terhadap pemberitaan Video Porno ariel,Luna dan Cut Tari di

surat kabar Jawa Pos.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian sikap pelajar SMU Surabaya terhadap

pemberitaan Video Porno Ariel,Luna dan Cut Tari di surat kabar Jawa Pos, diharapkan

dapat :

1. Secara teoritis

Bagi kepentingan ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui efek

apa yang dihasilkan dari pembaca Jawa Pos dari pasca pemberitaan mengenai

Video Porno Ariel Luna dan Cut Tari dan penelitian ini dapat memberikan

sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu komunikasi, sehingga dapat

dimanfaatkan sebagai masukan atau tambahan referensi penelitian komunikasi

selanjutnya.

2. Secara praktis

Dapat digunakan sebagai acuan atau bahan masukan bagian surat kabar dalam

rangka penyebaran informasi khususnya yang berkaitan dengan sikap Pelajar

(24)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sikap

Sikap adalah suatu kecenderungan untuk memberikan reaksi yang

menyenangkan atau normal terhadap suatu objek atau sebuah kumpulan objek. Sikap

relatif menetap, berbagai study menunjukan bahwa sikap kelompok cenderung

dipertahankan dan jarang mengalami perubahan. ( Rahmat,2001:33 )

Dapat dipahami bahwa setiap manusia dilingkupi dengan masalah-masalah yang

mengharuskan untuk memiliki sikap. Sikap dikatakan sebagai respon yang akan timbul

dari reaksi individu. Respon yang terjadi sangat evaluatif, berarti bentuk respon yang

dinyatakan sebagai sikap itu didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang

memberi kesimpulan nilai terhadap stimulus dalam bentuk baik, buruk, positif dan

negative, menyenangkan atau tidak menyenangkan, suka atau tidak suka, yang kemudian

mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap. ( Rahmat,2001:40 )

Sikap terbentuk dengan adanya pengalaman dan melalui proses belajar. Dengan

adanya pendapat seperti ini maka mempunyai dampak terpaan, yaitu bahwa berdasarkan

pendapat tersebut bisa disusun berbagai upaya ( pendidikan, komunikasi, dan lain

sebagainya ) untuk mengubah sikap seseorang.( Rahmat,2001:42 )

Pada hakekatnya,sikap adalah merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen,

dimana komponen-komponen tersebut ada 3 yaitu :

(25)

Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi, keyakinan

dan pendapat yang dimiliki seseorang tentang objek sikapnya. Komponen ini

berkaitan dengan proses berpikir yang menekankan pada rasionalistis dan logika.

Adanya keyakinan dan evaluatif yang dimiliki seseorang diwujudkan dalam kesan

baik atau tidak baik terhadap lingkungannya.

2. Komponen afektif

Komponen emosional atau perasaan seseorang yang berhubungan dengan rasa

senang atau tidak senang. Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan

nilai-nilai kebudayaan dan sistem nilai yang dimiliki.

3. Komponen konatif

Komponen yang merupakan kecenderungn seseorang bertindak terhadap

lingkungan dengan ramah, sopan, bermusuhan, menentang, melaksanakan dengan

baik dan lain sebagainya. ( Gito Sudarmo, 2004 : 24-25 )

Dari penjelasan diatas jika dikaitkan dengan tujuan komunikasi yang penting

ialah bagaimana caranya agar suatu pesan (isi, content) yang disampaikan komunikator

itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan, maka tedapat hubungan

yaitu antara sikap dan dampak yang dihasilkan dari media televisi pada isi pesan yang

disampaikan komunikator kepada komunikan, adapun dampak yang dapat

diklasifikasikan menurut kadarnya berikut:

(26)

Efek kognitif adalah yang timbul pada komunikan yang menyebabkan seseorang

menjadi tahu. Dampak kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui,

dipahami atau dipersepsi khalayak. Dampak ini berkaitan dengan transmisi

pengetahuan, ketrampilan, kepercayaan atau informasi.

b. Efek Afektif

Efek afektif timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau

dibenci khalayak. Disini tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya

komunikan tahu, tetapi juga hatinya.

c. Efek Konatif

Efek konatif merujuk pada behavioural atau perilaku nyata yang dapat diamati,

yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku. (Rakhmat,

2005:219).

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dijelaskan bahwa akan terjadi

perubahan sikap komunikan apabila komunikasi yang dilakukan antara komunikator

dengan komunikan mempunyai efek, apabila komunikasi yang dilakukan antara

komunikator ”gagal” maka tidak akan terjadi perubahan sikap pada komunikan.

Dalam penelitian ini menunjukkan kecenderungan sikap positif, netral, atau negatif

dengan melihat jumlah skor yakni sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju

(S), dan sangat setuju (SS). Dengan demikian, dapat dipertegas bahwa untuk

mengetahui sikap komunikan dapat diketahui melalui efek komunikasi.

2.1.2. Teori S-O-R

Teori S-O-R berasal dari psikologi, dan dengan perkembangan komunikasi,

(27)

manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen perilaku, sikap, opini, kognisi,

afeksi, dan konasi. Efek akan muncul dari reaksi khusus terhadap stimulus khusus,

sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan

dan reaksi komunikan. Unsur-unsur yang terdapat dalam model ini adalah : Stimulus

(pesan), Organisme (komunikan), Respon (Efek) (Effendy, 2000 : 254). Unsur-unsur

dalam model ini meliputi :

a. Pesan (stimulus), merupakan pesan yang disampaikan komunikator kepada

komunikan. Pesan yang disampaikan tersebut dapat berupa tanda atau lambang.

b. Komunikan (organisme), merupakan keadaan komunikan di saat menerima pesan.

Pesan yang disampaikan oleh komunikator diterima sebagai informasi, dan

komunikan akan memperhatikan informasi yang disampaikan komunikator.

Perhatian di sini diartikan bahwa komunikan akan memperhatikan setiap pesan

yang disampaikan melalui tanda dan lambang. Selanjutnya komunikan mencoba

untuk mengartikan dan memahami setiap pesan yang disampaikan komunikator.

c. Efek (respon), merupakan dampak daripada komunikasi. Efek dari komunikasi

adalah perubahan sikap, yaitu sikap afektif, kognitif, dan konatif (Effendy,

2000:255).

Menurut teori ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus

khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara

pesan dan reaksi komunikan. Selain itu teori menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi

pada pihak penerima sebagai akibat dari ilmu komunikasi ( McQuail, 1994:234 ). Akibat

(28)

Artinya stimulus dan dalam bentuk apa pengaruh atau stimulus tersebut tergantung dari

isi pesan yang ditampilkan.

Jika unsur stimulus berupa pesan, unsur organisme berupa perhatian, pengertian

dan penerimaan komunikan dan unsur respon berupa efek maka sangat tepat jika peneliti

menggunakan teori O-R untuk dipakai sebagai pijakan teori dalam penelitian. Teori

S-O-R dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1 : Model Teori S-O-R ( Effendy, 2003 : 255 )

Menurut gambar ini model di atas menunjukan bahwa stimulus atau pesan yang

disampaikan oleh komunikator kepada komunikan berupa ” Pemberitaan Video Porno

Ariel Luna Maya dan Cut Tari ” di Jawa Pos. Mungkin diterima atau mungkin saja terjadi

penolakan. Dalam tahapan berikutnya bila komunikan menerima stimulus atau pesan

yang disampaikan, maka akan memperhatikan. Proses selanjutnya komunikan tersebut

mengerti dari pesan yang yang telah disampaikan. Dan proses terakhir adalah kesediaan

diri komunikan untuk mengubah sikap yang menandakan keberhasilan dalam proses

komunikasi. ( Effendy, 2003:256 )

(29)

Dinamika masyarakat dalam memperoleh informasi-informasi atau berita di

media massa jelas menentukan seberapa jauh media massa tersebut dalam hal ini adalah

media massa cetak ( surat kabar ) itu mempunyai dampak yang menyentuh di kehidupan

masyarakat. Dampak tersebut meliputi aspek kepribadian khalayak secara emosional,

intelektual maupun sosial, setiap proses komunikasi selalu ditujukan kepada pihak

tertentu sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh komunikator.

Masyarakat di sini adalah masyarakat yang menjadi pembaca dari media massa

cetak ( surat kabar ) yang bersangkutan di mana pembaca tersebut heterogen, anonim,

dan banyak sekali jumlahnya, serta berasal dari semua lapisan sosial dalam sosiologi

komunikasi massa. ( Sutaryo, 2005:114 )

Masyarakat Surabaya di sini merupakan khalayak sasaran ( target audience ).

Khalayak masyarakat sasaran dalam penelitian ini dilakukan pada responden yang

berusia 17 tahun keatas. Dengan alasan pada usia ini seseorang telah memiliki

kemampuan intelektual maupun ketrampilan dalam menganalisa sebuah berita dan

ditunjang dengan sikap pandangan yang realistis terhadap lingkungan sosialnya sehingga

dapat mengikuti perubahan zaman. (Dariyo, 2004 : 66)

2.1.4. Pengertian Berita

Dean M.Lyle Spencer dalm bukunya yang berjudul News Writings, yang

kemudian dikutip oleh George Fox Mott ( News survey Journalism ), menyatakan bahwa

:

” Berita dapat didefinisikan sebagai setiap fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca”

(30)

” Berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas”

Cakupan tersebut dapat dicatat bahwa kata-kata seperti fakta, akurat, ide, tepat

waktu, menarik, penting,opini dan sejumlah pembaca merupakan hal-hal yang perlu

mendapatkan perhatian. Dengan demikian disimpulkan bahwa berita adalah suatu fakta,

ide atau opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah besar

pembaca, pendengar, penonton. ( Muda, 2003:22 )

Sebuah berita menjadi menarik untuk dibaca, didengar, atau ditonton. Jika

berita tersebut memiliki nilai atau bobot yang berbeda antara satu dan yang lainnya. Nilai

berita tersebut sangat tergantung pada pertimbangan seperti berikut:

a. Timeliness

Timeliness berarti waktu yang tepat, artinya memiliki berita yang akan

disajikan harus sesuai dengan waktu yang dibutuhkan oleh masyarakat

pemirsa atau pembaca.

b. Proximity

Proximity artinya kedekatan. Kedekatan di sini maknanya sangat bervariasi

yakni dapat berarti dekat dilihat dari segi lokasi, pertalian, ras, profesi,

kepercayaan, kebudayaan maupun kepentingan terkait lainnya.

c. Prominence

Prominence artinya adalah orang yang terkemuka. Semakin seseorang itu

(31)

d. Consequence

Consequence artinya konsekuensi atau akibat. Pengertiannya yaitu, segala

tindakan atau kebijakan, peraturan, perundangan dan lain-lain yang dapat

berakibat merugikan atau menyenangkan orang banyak merupakan bahan

berita yang menarik

e. Conflict

Conflict ( konflik ) memiliki nilai berita yang sangat tinggi karena konflik

adalah bagian dalam kehidupan. Di sisi lain berita adalah sangat berhubungan

dengan peristiwa kehidupan.

f. Development

Development ( pembangunan ) merupakan materi berita yang cukup menarik

apabila reporter yang bersangkutan mampu mengulasnya dengan baik.

g. Disaster and crimes

Disaster ( bencana ) dan crimes ( kriminal ) adalah 2 peristiwa berita yang

pasti akan mendapatkan tempat bagi para pemirsa dan penonton.

h. Weather

Weather ( cuaca ) di Indonesia atau di negara-negara yang berada di sepanjang

garis khatulistiwa memang tidak banyak terganggu.

i. Sport

Berita olah raga sudah lama daya tariknya

(32)

Kisah-kisah yang dapat membangkitkan emosi manusia seperti lucu, sedih,

dramatis, aneh dan ironis merupakan peristiwa dari segi human interest. (

Muda, 2003 : 29-39 )

2.1.5. Video dan Pornografi

Video sendiri merupakan sebuah format MPEG yang ditemukan pada era tahun

90-an.berbagai tayangan Video dan film bisa dikonversi menjadi format digital dengan

cepat dan disebarkan dalam bentuk kepingan CD.lalu lahirlah teknologi Video CD player

dengan cakram putar yang disebut VCD

Pornografi didefinisikan di dalam islam sudah jelas bahwa ukuran yang dipakai

adalah masalah aurat, cara berbicara, berpikir, dan segala hal yang berkaitan erat dengan

hal yang dilarang agama. pornografi adalah substansi dalam media massa atau alat

komunikasi yang dibuat untuk menyampaikan gagasan tentang seks, cabul atau erotika.

Biasanya aksi porno digambarkan dengan lukisan atau gambar yang kemudian

dikonsumsi publik lewat media cetak. Sedangkan pornoaksi adalah perbuatan, sikap,

perilaku, gerakan tubuh ataupun suara yang erotis dan sensual, baik yang dilakukan

dengan sengaja ataupun tidak sengaja, secara perseorangan atau berkelompok.

Meski tidak sepenuhnya disebabkan oleh media massa, namun suguhan berita

serta tayangan yang mengusung tema seksualitas berikut derivasinya secara tak langsung

telah memantik imajinasi publik (sony set :13-14)

Dr. Bryant berkomentar, ”pornografi dapat menghilangkan nilai moral dalam

individu.Mengakibatkan kehilangan rasa percaya diri individu. Mengakibatkan

(33)

melupakan ikatan pernikahan. Pornografi membentuk jiwa hedoisme, membuat segalanya

boleh dilakukan.

Konteks porno sendiri ketika dikonsepkan dalam sebuah batasan yang menjadi

ukuran bersama untuk menjelaskan sebuah fenomena porno, baik itu pornografi,

pornoaksi, pornosuara, pornoteks maupun pornomedia, merupakan sebuah konsep yang

bergerak cepat dari waktu ke waktu, bahkan seirama

dengan perkembangan dan perubahan sosial masyarakat, konteks dan defenisi porno

lebih banyak berada pada wilayahanomali dan krisis (menggunakan istilah Kuhn), dari

pada berada pada wilayah order. Wacana megenai konteks dan

defenisi porno selalu memiliki jarak waktu dan generasi yang panjang. Wacana konteks

selalu meninggalkan wacana

defenisi, begitu pula generasi muda meninggalkan konsep-konsep generasi tua, karena

perubahan sosial yang cepat.Wacana konteks dan defenisi yang berjarak, juga memberi

pengaruh terhadap sikap dan perilaku orang terhadap fenomena porno. Sikap dan perilaku

juga selalu berjarak ketika kedua wilayah (manusia) ini dihadapkan pada fenomenaporno.

Pada tataran sikap orang belum tentu menerima porno begitu pula pada tataran perilaku

belum tentu orang melakukan tindakan-tindakan porno. Dengan kata lain, antara sikap

dan perilaku ada perbedaan yang menyangkut polatindakan orang pada fenomena porno.

Jadi substansi pengaturan dari defenisi porno ini menyinggung hak-hak pribadi

seseorang, sedangkan hak-hak itu sendiri adalah kebutuhan mendasar setiap orang dalam

masyarakat, sehingga tidak pantas apabila ada sekelompok orang atau negara yang

(34)

sementara ia sendiri bagian dari distribusi itu yang ikut juga menikmati porno. (Burhan

Bungin, erotica media massa 2001)

2.1.6. Surat Kabar Sebagai Kontrol Sosial

Menegakkan nilai-nilai demokrasi, memperjuangkan keadilan dan kebenaran

serta hak-hak asasi manusia merupakan contoh idealisme yang harus senantiasa

diperjuangkan oleh pers. Idealisme yang melekat pada pers harus dijabarkan dalam

pelaksanaan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial

yang konstuktif dengan menyalurkan segala aspirasi masyarakat. ( Sumardiria, 2005:46 ).

Sementara ( Sumandiria, 2005:32-35 ) dalam Jurnalistik Indonesia menunjukan 5 fungsi

pers yaitu :

1. Fungsi Informasi, sebagai sarana untuk menyampaikan informasi

secepat-cepatnya kepada masyarakat yang seluas-luasnya yang aktual, akurat, faktual

dan bermanfaat.

2. Fungsi Edukasi, makhsudnya di sini informasi yang disebarluaskan pers

hendaknya dalam kerangka mendidik. Dalam istilah sekarang pers harus mau

dan mampu memerankan dirinya sebagai guru pers.

3. Fungsi Hiburan, pers harus mampu memerankan dirinya sebagai wahana

hiburan yang menyenangkan sekaligus menyehatkan bagi semua lapisan

masyarakat.

4. Fungsi Kontrol sosial atau koreksi, pers mengemban fungsi sebagai pengawas

pemerintah dan masyarakat. Pers akan senantiasa menyalak ketika melihat

(35)

5. Fungsi Mediasi, dengan fungsi mediasi pers mampu menjadi fasilitator atau

mediator menghubungkan tempat yang satu dengan yang lain. Peristiwa yang

satu dengan peristiwa lain, atau orang yang satu dengan yang lain.

Kontrol sosial menurut J.S Roucek dalam pengendalian sosial (1987 : 2 ),

adalah sekelompok proses yang direncanakan atau tidak yang mana individu diajarkan

atau dipaksa untuk menerima cara-cara dan nilai kehidupan kelompok.

Dari definisi ini menonjol sifat kolektif dan usaha kelompok untuk

mempengaruhi individu agar tidak menyimpang dari apa yang oleh kelompok dinilai

sangat baik. Dalam hubungan ini individu bahkan dapat dipaksa untuk perlu bertindak

bertentangan dengan keinginannya untuk mengikuti nilai-nilai yang benar menurut

kepentingan bersama.

Sedangkan pengertian lain dari kontrol sosial ( Susanto, 2000:115 ) adalah

tekanan mental setiap individu dalam bersikap dan bertindak sesuai dengan penilaian

kelompok. Dalam hal ini sebenarnya kontrol sosial bertujuan:

1. Menyadarkan individu tentang apa yang sedang dilakukannya

2. Mengadakan himbauan kepada individu untuk mengubah sikap diri

3. Perubahan sikap yang kemudian diusahakan untuk menjadi norma baru

( Susanto, 2000:116 )

2.2. Kerangka Berpikir

Ariel yang kini menjadi tersangka dalam Video porno yang beberapa waktu

lalu sempat menggunjang media nasional bahkan mendunia, dimana Video itu sendiri

(36)

beredar lagi Video Ariel dan Cut Tari. Karena begitu besarnya arus media yang

memberitakan Ariel tempo hari, khususnya semula Video yang dibintangi Ariel tersebut

cuma sebatas dugaan karena pelakon Video itu sendiri mirip dengan pentolan band

Peterpen tersebut, dan kini memang sudah dipastikan bahwa Video itu memang

dibintangi oleh Ariel. Atas penetapan Ariel sebagai pemeran dalam Video porno yang

sempat menghebohkan itu, status Ariel kini telah berubah menjadi tersangka. Selain

menjadi tersangka dalam Video Porno, Ariel ditahan pula oleh pihak Polisi.Ariel sudah

jadi tersangka dan ditahan. Ia dijerat melakukan tindakan pornografi.

masyarakat Indonesia sudah cerdas secara spiritual dan emosional, mengingat

bangsa ini tertinggal dari bangsa-bangsa kecil lain seperti Malaysia, Vietnam, Singapura,

dan Kaboja. Masyarakat kebanyakan mengeluh atas maraknya tradisi korupsi,

pengerusakan lingkungan hidup yang menyebabkan bencana banjir, tanpa melakukan

gerakan apa-apa.Dalam teori modern, muncul pengembangan kecerdasan spiritual dan

emosional. Jika kecerdasan spiritual, intelektual, dan emosional dikembangkan secara

bersama-sama dalam setiap diri seseorang, kemungkinan besar bangsa ini lebih tangguh

dalam persaingan global.

Dalam hal ini, banyaknya masyarakat yang belum sadar akan bagaimana

dampak kegiatan yang mereka lakukan bila kegiatan itu menyimpang dan terendus oleh

media dan di ketahui oleh masyarakat. Bahkan sosok seorang publik figur yang

seharusnya mampu memberikan contoh yang baik di masyarakat,agar segala yang di

lakukan publik figur kegiatan yang baik dapat ditiru oleh masyarakat, namun malah

berbuat hal yang tidak senonoh dengan merekam kegiatan sexualnya yang pada akhirnya

(37)

kalangan muda-mudi indonesia. ini menunjukkan di masyarakat kita masih banyak

kekurangan baik dalam hal keimanan maupun ilmu pengetahuan. Akibatnya masyarakat

lebih suka memilih melakukan hal-hal yang tidak baik dan tidak benar namun

dianggapnya benarr seolah itu semua jalan pintas dari semua permasalahan yang mereka

punya..

Surabaya sebagai kota ke dua terbesar setelah Jakarta dengan penduduknya

yang memiliki berbagai macam latar belakang dan perbedaan dalam hal ekonomi,

budaya, pendidikan, dan tingkatan sosial memiliki sikap yang berbeda-beda dalam

menanggapi fenomena Video Porno Luna Maya dan Cut Tari. Atas dasar itulah, dalam

hal ini media massa khususnya media cetak surat kabar Jawa Pos memberitakan

mengenai ” Video Porno Ariel Luna Maya dan Cut Tari ”. Surat kabar Jawa Pos

merupakan satu-satunya media cetak di Surabaya yang paling intens memberitakan

pemberitaan mengenai Video Porno Ariel Luna Maya dan Cut Tari dan selalu

menjadikan pemberitaan ini sebagai headline surat kabar mereka, yaitu sebanyak 17

pemberitaan.

Hal ini sesuai dengan fungsi pers yaitu sebagai mediasi dan penyebar informasi

yang obyektif dan edukatif, selain itu juga melakukan kontrol sosial yang konstruktif

menyalurkan aspirasi masyarakat, meluaskan komunikasi dan peran serta positif bagi

masyarakat. ( Sumadiria, 2005:35 )

Teori S-O-R singkatan dari Stimulus-Organisme-Response. Stimulus sendiri

berarti pesan diantara dua unsur komunikasi yaitu komunikator dan komunikan.

Komunikator memberikan pasan berupa tanda, lambang, dan gambar kepada komunikan.

(38)

komunikator. Setelah komunikan memberikan tanda, lambang maupun gambar,

kemudian komunikan merespon dengan cara memperhatikan dan memahami pesan yang

disampaikan. Selanjutnya response diartikan efek sebagai akhir dalam proses komunikasi

yang menimbulkan perubahan kognitif, afektif dan konatif pada diri komunikan. Dampak

atau pengaruh yang terjadi merupakan suatu reaksi tertentu dari rangsangan tertentu (

Rahmat, 2005:35 ). Dan definisi dari efek kognisi tersebut adalah perubahan

pengetahuan.

Menurut teori ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus

khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara

pesan dan reaksi komunikan. Selain itu teori menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi

pada pihak penerima sebagai akibat dari ilmu komunikasi ( McQuail, 1994:234 ). Akibat

atau pengaruh yang terjadi merupakan suatu reaksi tertentu dari rangsangan tertentu.

Artinya stimulus dan dalam bentuk apa pengaruh atau stimulus tersebut tergantung dari

isi pesan yang ditampilkan.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti sikap pelajar SMU Surabaya karena

stimuli dalam hal ini pesan akan diterima bila ada perhatian, pengertian, dan penerimaan

dari khalayak yang menjadi obyek dalam penelitian ini. Selanjutnya setelah menerima

(39)

Gambar 2 : Bagan kerangka berpikir Sikap Pelajar SMU pembaca Jawa Pos tentang

Pemberitaan” Video

(40)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

Adapun pengertian dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang hanya memaparkan

situasi atau peristiwa (Rakhmat, 2002 : 24). Metode deskriptif bertujuan melukiskan

secara sistematis fakta ataupun karakteristik populasi tertentu secara faktual dan cermat

(Rakhmat, 2002 : 22). Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu data yang

kongkrit (tangible) dan terukur (Ruslan, 2003 : 28).

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional di sini dimaksudkan untuk menjelaskan indikator dari

variabel penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan

metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai

kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang terjadi pada pembaca Jawa pos yang

berusia 17 tahun keatas yang menjadi obyek penelitian itu kemudian menarik ke

permukaan sebagai suatu ciri atau gambaran tentang kondisi , situasi ataupun variabel

tertentu (Bungin, 2001 : 48). Penelitian ini dipusatkan untuk mengetahui sikap pelajar

SMU pembaca tentang pasca pemberitaan Video Porno Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari

di surat kabar Jawa Pos. untuk lebih mudah pengukurannya, maka dapat dioperasionalkan

sebagai berikut :

3.2. Komponen Sikap

(41)

Video Porno Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari di Jawa Pos merupakan bentuk dari

kecenderungan berfikir, merasa dan bertindak menghadapi obyek, situasi berupa

pemberitaan tersebut di surat kabar Jawa Pos. Sikap pembaca surat kabar Jawa Pos

dapat dibedakan dalam 3 hal yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan

komponen konatif.

1. Komponen kognitif yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi

yang dimiliki seseorang mengenai objek sikap dalam hal ini adalah sikap

Pelajar SMU pembaca Jawa Pos pasca pemberitaan seputar Video Porno

Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari, yaitu

a. Mengetahui pemberitaan mengenai Video Porno Ariel, Luna Maya, dan

Cut Tari.

b. Mengetahui siapa-siapa saja pelaku yang menyebarkan Video Porno

tersebut sehingga menimbulkan gejolak di masyakat lewat pemberitaan

Video Porno Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari di surat kabar Jawa Pos.

c. Mengetahui dampak yang ditimbulkan Video Porno ini setelah membaca

dan memahami pemberitaan Video Porno Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari

di Surat Kabar Jawa Pos.

2. Komponen afektif yaitu berhubungan dengan perasaan seperti khawatir,

ketakutan dan kecemasan seseorang mengenai obyek sikap dalam hal ini

adalah sikap Pelajar SMU pembaca Jawa Pos pasca pemberitaan Video Porno

(42)

a. Merasa tertarik dengan pemberitaan mengenai ”Video Porno Ariel, Luna

Maya, dan Cut Tari” setelah membaca dan memahami pemberitaan

Video Porno Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari di Surat Kabar Jawa Pos.

b. Merasa percaya bahwa pelakunya adalah artis (publik Figur) yang menjadi

idola banyak kalangan masyarakat setelah membaca dan memahami

pemberitaan mengenai Video Porno Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari di

Surat Kabar Jawa Pos.

c. Merasa tertarik untuk mencoba merekam kegiatan sexual dan melakukan

kegiatan sexual di luar ketentuan yang ada setelah membaca dan

memahami pemberitaan mengenai Video Porno Ariel, Luna Maya, dan

Cut Tari di Surat Kabar Jawa Pos.

d. Merasa khawatir dengan dampak yang ditimbulkan dari pemberitaan .

Video Porno Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari di Surat Kabar Jawa Pos.

3. Komponen konatif yaitu kecenderungan perubahan sikap atau perilaku

seseorang tentang pasca pemberitaan Video Porno Ariel, Luna Maya, dan Cut

Tari di Surat Kabar Jawa Pos, yaitu :

a. Adanya kecenderungan responden untuk mengingatkan orang lain untuk

tidak mencoba melaukuakn hal yang sama seperti artis tersebut setelah

membaca pemberitaan mengenai Video Porno Ariel Luna Maya dan Cut

(43)

b. Adanya kecenderungan responden untuk berusaha lebih berhati-hati

menggunakan perangkat telephone gengamnya setelah membaca

pemberitaan mengenai Video Porno Ariel Luna Maya dan Cut Tari.

c. Adanya kecenderungan responden untuk memberitahu apabila

menemukan Video porno ke tiga artis tersebut setelah membaca

pemberitaan mengenai Video Porno Ariel Luna Maya dan Cut Tari.

d. Adanya kecenderungan responden untuk selalu mengikuti perkembangan

pasca pemberitaan Video Porno Ariel Luna Maya dan Cut Tari

3.2.1. Sikap Pelajar SMU surabaya Pasca Pemberitaan “ Video Porno Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari” di Surat Kabar Jawa Pos .

Sikap adalah kecenderungan untuk memberikan reaksi yang

menyenangkan, tidak menyenangkan atau netral terhadap suatu obyek atau sebuah

kumpulan obyek. Sikap relatif menetap, berbagai studi menunjukan bahwa sikap

kelompok cenderung dipertahankan dan jarang mengalami perubahan. ( Rahmat,

2001:39 ).

Sikap pelajar SMU Surabaya pembaca surat kabar Surya setelah membaca

berita Video Porno Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari di harian Jawa Pos

merupakan bentuk dari kecenderungan berfikir, merasa dan bertindak menghadapi

(44)

SMU pembaca surat kabar Jawa Pos dapat dibedakan dalam 3 hal yaitu komponen

kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif.

1. Komponen kognitif yang tersusun atas dasar pengetahuan atau

informasi yang dimiliki seseorang mengenai objek sikap dalam

hal ini adalah sikap Pelajar SMU pembaca Jawa Pos pasca

pemberitaan Video Porno Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari di

harian Jawa Pos

a. Mengetahui pemberitaan mengenai Video Porno Ariel,

Luna Maya dan Cut Tari.

b. Mengetahui siapa-siapa saja pelaku yang menyebarkan

Video Porno tersebut sehingga menimbulkan gejolak di

masyakat lewat pemberitaan Video Porno Ariel, Luna

Maya dan Cut Tari di surat kabar Jawa Pos.

c. Mengetahui dampak yang ditimbulkan Video Porno ini

setelah membaca dan memahami pemberitaan Video

Porno Ariel, Luna Maya dan Cut Tari di Surat Kabar Jawa

Pos.

2. Komponen afektif yaitu berhubungan dengan perasaan seperti

khawatir, ketakutan dan kecemasan seseorang mengenai obyek

(45)

pasca pemberitaan. Video Porno Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari

di surat kabar Jawa Pos, yaitu :

a. Merasa tertarik dengan pemberitaan mengenai Video Porno Ariel,

Luna Maya, dan Cut Tari setelah membaca dan memahami

pemberitaan Video Porno Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari di Surat

Kabar Jawa Pos.

b. Merasa percaya bahwa pelakunya adalah artis (publik Figur) yang

menjadi idola banyak kalangan masyarakat setelah membaca dan

memahami pemberitaan mengenai Video Porno Ariel, Luna Maya, dan

Cut Tari di Surat Kabar Jawa Pos.

c. Merasa tertarik untuk mencoba merekam kegiatan sexual dan

melakukan kegiatan sexual di luar ketentuan yang ada setelah

membaca dan memahami pemberitaan mengenai Video Porno Ariel,

Luna Maya, dan Cut Tari di Surat Kabar Jawa Pos.

d. Merasa khawatir dengan dampak yang ditimbulkan dari pemberitaan.

Video Porno Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari di Surat Kabar Jawa Pos.

2. Komponen konatif yaitu kecenderungan perubahan sikap atau perilaku

seseorang tentang pasca pemberitaan Video Porno Ariel, Luna Maya, dan Cut

(46)

b) Adanya kecenderungan responden untuk mengingatkan orang lain

untuk tidak mencoba melaukuakn hal yang sama seperti artis tersebut setelah

membaca pemberitaan mengenai Video Porno Ariel Luna Maya dan Cut Tari.

c) Adanya kecenderungan responden untuk lebih berhati-hati

menggunakan perangkat telephone gengamnya setelah membaca pemberitaan

mengenai Video Porno Ariel Luna Maya dan Cut Tari.

d) Adanya kecenderungan responden untuk memberitahu apabila

menemukan Video porno ke tiga artis tersebut setelah membaca pemberitaan

mengenai Video Porno Ariel Luna Maya dan Cut Tari.

e) Adanya kecenderungan responden untuk selalu mengikuti

perkembangan pasca pemberitaan Video Porno Ariel Luna Maya dan Cut Tari

Untuk mengetahui sikap Pelajar SMU pembaca Jawa Pos tentang pemberitaan

Video Porno Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari di surat kabar Jawa Pos, diukur dengan

alternatif pilihan yang dinyatakan dalam pernyataan untuk mengukur komponen kognitif,

afektif, dan konatif dinyatakan dalam jumlah skor. Yaitu :

Sangat setuju (SS) = skor 4

Setuju (S) = skor 3

Tidak Setuju (TS) = skor 2

(47)

Pilihan jawaban hanya di golongkan menjadi 4 kategori jawaban dengan

meniadakan jawaban “ragu-ragu” ( undecided ), alasannya menurut Hadi ( 1986:20)

adalah sebagai berikut :

a) Kategori undecided memiliki arti ganda, bisa diartikan belum bisa memberikan

jawaban, netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda

instrument

f) Tersedianya jawaban di tengah, menimbulkan multi interpretable. Hal ini tidak

diharapkan dalam kecenderungan menjawab ke tengah ( central tendency ),

terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya.

g) Disediakannya jawaban di tengah akan menghilangkan banyaknya data

penelitian, sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring

responden.

Maka selanjutnya batasan-batasan dalam menentukan lebar interval dari pernyataan

di atas yang akan dijawab yaitu dengan menggunakan rumus :

Interval = Skor Jawaban Tertinggi – Skor Jawaban Terendah Jenjang yang diinginkan

Keterangan :

Interval : Berdasarkan dari setiap tingkatan

Skor tertinggi : Perkalian antara skor tertinggi dengan jumlah item

(48)

Skor terendah : Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah nilai item

pertanyaan

Maka interval penelitian ini adalah :

(4x 4 ) – ( 4 x 1 ) ( 16 )-( 4 ) 12 Interval = 3 = 3 = 3 = 4

Positif = 12 - 16

Netral = 8 - 11

Negatif = 4 - 7

Sikap Pelajar SMU pembaca Jawa Pos pasca pemberitaan Video Porno Ariel,

Luna Maya, dan Cut Tari di surat kabar Jawa Pos di kategorikan ke dalam 3 kategori

yaitu positif, negatif , netral. Dikatakan positif jika pembaca Jawa Pos tersebut

melakukan sikap mendukung yang berhubungan dengan informasi dalam pemberitaan “

Video Porno Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari” di surat kabar Jawa Pos. Sementara

dikatakan negatif jika pembaca Jawa Pos tersebut menyatakan tidak setuju atau tidak

mendukung terhadap pemberitaan “ Video Mesusm Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari” di

surat kabar Jawa Pos. Dan dikatakan netral jika pembaca Jawa Pos tersebut cenderung

tidak mengalami perubahan sikap atau tidak memberikan pandapatnya tentang

pemberitaan “ Video Mesusm Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari” di surat kabar Jawa Pos.

3.2.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

(49)

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah pelajar SMU Surabaya yang

berusia 17 tahun keatas yang membaca pemberitaan mengenai Video Porno Ariel,

Luna Maya, dan Cut Tari di Surat kabar Jawa Pos. Dengan alasan pada usia ini

seseorang telah memiliki kemampuan intelektual maupun ketrampilan dalam

menganalisa sebuah berita dan ditunjang dengan sikap pandangan yang realistis

terhadap lingkungan sosialnya sehingga dapat mengikuti perubahan zaman. (Dariyo,

2004 : 66)

Disisi lain kota Surabaya dipilih sebagai populasi karena jumlah pembaca surat

kabar Jawa Pos paling tinggi yaitu berada di kota Surabaya, yaitu sebanyak 90,235

eksemplar per hari. Jumlah populasi masyarakat Surabaya yang berusia 17 tahun keatas

adalah sebanyak 2,013,405 jiwa. (Badan Pusat Statistik Kota Surabaya, 2007)

3.2.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Teknik sampling yang digunakan adalah teknik non probability sampling, yaitu

Purposive Sampling. Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak menggunakan teori probability, artinya tidak memberikan peluang ( kesempatan )

yang sama baik setiap unsur-unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Sedangkan Purposive Sampling adalah pemilihan sampel berdasarkan pada persyaratan

tertentu yang dianggap mempunyai sangkut pautnya dengan karateristik populasi yang

sudah diketahui sebelumnya. Persyaratan tersebut adalah responden yang termasuk dalam

pembaca Jawa Pos di kota Surabaya yang membaca pemberitaan Video Porno Ariel,

Luna Maya, dan Cut Tari di harian Jawa Pos. Dalam penelitian ini jumlah populasi

(50)

Laki-laki : 989,164 Orang

Perempuan : 1,024,241 Orang

Jumlah : 2,013,405 Orang

Berdasarkan pra penelitian yang dilakukan peneliti, diperoleh data masyarakat

Surabaya yang berusia 17 tahun keatas. Dari data tersebut diperoleh penghitungan

sebagai berikut :

Untuk mencari jumlah atau nilai sampel, maka digunakan rumus Yamane

(Rahmat, 2001 : 82) sebagai berikut :

N n= ________

N (d²)+1

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

d = Presisi (presisi derajat ketelitian =0,1)

Menggunakan rumus diatas sebagai berikut :

2,013,405 n= _____________

2,013,405.(0.1²)+1

2,013,405 n= _____________

20,134.05

(51)

jadi didapatkan sampel yang diambil di kota Surabaya sebanyak 100 orang

3.2.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

langsung dari responden berdasarkan data primer dan data sekunder. Yang dimaksud

data primer adalah data yang diperoleh dari responden yang diminta memberikan

jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner. Sementara data

sekunder merupakan data yang diperoleh dari buku-buku penunjang dan lembaga

pemerintahan ( Suyanto, 2005:55 ).

Peneliti akan mendampingi responden selama melakukan kegiatan pengisian

kuisioner. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga dari kemungkinan munculnya pertanyaan

dari responden yang tidak memahami kata-kata, arti dan maksud dari pertanyaan

kuesioner.

3.2.4. Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini, kemudian dimasukkan ke

dalam tabulasi data yang selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel frekuensi. Berdasarkan

tabel frekuensi tersebut, data kemudian dianalisis secara deskriptif, sehingga didapatkan

suatu hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan analisis. Dalam penelitian ini data yang

akan diolah dengan tahap-tahap :

a. Editing atau Seleksi Angket, yaitu data yang digunakan untuk mencapai

hasil analisa yang baik. Data yang salah disisihkan atau tidak

(52)

b. Coding yaitu pemberian tanda atau kode agar mudah memberikan

jawaban.

c. Tabulating yaitu menggolongkan data dalam tabel, data-data yang ada

dapat dihubungkan dengan pengurangan terhadap variabel-variabel yang

ada (Rahmat, 2002:134)

Data yang didapat dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus:

F

P= X 100

N

Keterangan :

P = Presentase Responden

F = Frekuensi Responden

N = Jumlah Responden

Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh presentase yang

diinginkan peneliti dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan selanjutnya akan disajikan

(53)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Jawa Pos

Surat kabar Jawa Pos pertama kali diterbitkan pada 1 Juli 1949 oleh suatu

perusahaan PT. Java Pos Concern Ltd, yang bertempat di jalan Kembang Jepun 166-169.

Perusahaan ini didirikan oleh WNI keturunan kelahiran Bangka yang bernama The Cun

Sen alias Soesono Tedjo pada 1 Juli 1949. Soesono Tedjo merupakanperintis berdirinya

Jawa Pos ini. Pada mulanya dia yang bertugas mengubungi surat kabar, ternyata

menguntungkan, maka ia pun mendirikan perusahaan surat kabar dengan nama Java Pos

pada 1 juli 1949. Harian Jawa Pos saat itu dikenal sebagai harian Melayu Tionghoa.

Pemimpin redaksi pertamanya adalah Goh Tjing Hok. Selanjutnya 1951 pemimpin

redaksi adalah Thio Oen Sik. Keduanya dikenal sebagai orang-orang yang republikien tak

(54)

Pada saat The Cun Sen dikenal sebagai raja Koran karena memiliki surat kabar

yang diterbitkan dalam tiga bahasa yang berbeda. Surat kabar yang berbahasa Indonesia

bernama Java Post. Sedangkan De Vrijie Pers adalah surat kabar yang terbit dengan

menggunakan bahasa Belanda.

Surat kabar yang De Vrijie Pers awalnya dimiliki oleh Vit Geres Maatschahppij.

De Vrijie Pers beralokasi di jalan Kaliasin 52 Surabaya, tetapi selanjutnya dibeli oleh PT.

Java Post Concern Ltd, pada April 1954. Pada bulan dan tahun yang sama Java Post

dicetak dipercetakan Agil jalan K.H. Mansyur Surabaya.

Pada 1962, harian De Vrijie Pers dilarang terbit oleh pemerintahan Republik

Indonesiasehubungan dengan peristiwa Trikora untuk merebut kembali Irian Barat dari

tangan Belanda. Sebagai gantinya diterbitkan surat kabar harian yang berbahasa Inggris

dengan nama Daily News. Meskipun akhirnya harian ini dihentikan penerbitannya karena

minimnya pemasangan iklan pada tahun 1981.

Pada awal terbitnya, Java Post memiliki ciri umum terbit pagi hari dengan

menampilkan berita-berita umum. Terbitnya Java Post dicetak di Percetakan Agil jalan

K.H. Mansyur Surabaya dengan oplah 1.000 eksemplar. Pada 1 April 1954, Java Post

dicetak di percetakan De Vrijie Pers jalan Kaliasin 52 Surabaya. Dari tahun ke tahun

oplah Java Post mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 1954-1957 oplah sebesar

4.000 eksemplar. Tahun 1958 Java Post berganti ejaan menjadi DJawa Post, ejaan lebih

disempurnakan dengan nama Jawa Post.

Saat itu perkembangan Jawa Pos semakin membaik dengan oplah pada tahun

1971-1981 menjadi 10.000 eksemplar dan lebih parah lagi pada tahun 1982 oplah Jawa

Gambar

Gambar 1 : Model Teori S-O-R ( Effendy, 2003 : 255 )
Gambar 2 :
Tabel 1
Tabel 3
+7

Referensi

Dokumen terkait