• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEQUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BIOSFERDI KELAS XI IPS2 SMA NEGERI 1 HINAI KABUPATEN LANGKAT T.A 2013 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEQUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BIOSFERDI KELAS XI IPS2 SMA NEGERI 1 HINAI KABUPATEN LANGKAT T.A 2013 2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

QUIZ TEAM

UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BIOSFER

DI KELAS XI-IPS2 SMA NEGERI 1 HINAI

KABUPATEN LANGKAT T.A 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

TUTIA RAHMI NIM. 309131078

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

vi ABSTRAK

Tutia Rahmi, Nim 309131078. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quiz Team Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Biosfer Di Kelas XI-IPS2 SMA Negeri 1 Hinai Kabupaten Langkat T.A 2013/2014. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Aktifitas belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Quiz Team pada materi biosfer di kelas XI- IPS2 SMA Negeri 1 Hinai Kabupaten Langkat T.A 2013/2014. (2) Hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Quiz Team pada materi biosfer di kelas XI- IPS2 SMA Negeri 1 Hinai Kabupaten Langkat T.A 2013/2014

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di Kelas XI- IPS2 SMA Negeri 1 Hinai Kabupaten Langkat T.A 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI- IPS2 dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Quiz Team dapat meningkatkan: (1)aktivitas belajar siswa dari 56,11% di siklus I menjadi 70,00% di siklus II dan meningkat lagi menjadi 76,11% di siklus III dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Quiz Team pada materi biosfer. (2) hasil belajar siswa dari 66% di siklus I menjadi 80% di siklus II dan meningkat lagi menjadi 87% di siklus III dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Quiz Team pada materi biosfer. Berarti hasil belajar telah tuntas secara klasikal. Aktivitas dan hasil belajar yang meningkat menjawab rumusan hipotesis tindakan yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Quiz Team pada materi Biosfer di kelas XI- IPS2 SMA Negeri 1 Hinai Kabupaten Langkat T.A 2013/2014 dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa hingga persentase ketuntasan klasikal minimal mencapai 85%.

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan segala karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quiz Team Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Biosfer Di Kelas XI-IPS2 SMA Negeri 1 Hinai Kabupaten Langkat T.A 2013/2014.Adapun tujuan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menghadapi rintangan dan hambatan. Namun, penulis juga menerima bimbingan, arahan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu penulis pada kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Bapak Dr. H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan saran dan kritik yang bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Ketua Jurusan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan sekaligus dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik untuk perbaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Julismin, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama perkuliahan.

6. Ibu Dra. Marlinang Sitompul, M.Pd selaku dosen penguji, Bapak/Ibu dosen Pend.Geografi yang telah memberikan saran dan kritik untuk perbaikan skripsi ini. 7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi serta Pak Siagian

selaku staf administrasi yang telah banyak membantu kelancaran administrasi penulis. 8. Teristimewa kepada kedua orang tua saya yang sangat saya cintai dan kasihi,

(6)

iv

9. Ibu Dra.Hj.Adlina Hefzi Lubis selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Hinai dan Bapak Drs. Junaidi selaku PKS I yang telah memberikan izin kepada Penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

10.Ibu Hermawati, S.Pd selaku guru geografi yang banyak membantu penulis dalam penelitian skripsi ini. Terima kasih buat Ibu yang telah bersedia berkolaborasi dengan Penulis.

11.Seluruh Bapak/Ibu Guru di SDN 050730, MTs Muhammadiyah Sidomulyo, MAS Muhammadiyah Sidomulyo, yang telah membekali ilmunya kepada penulis selama di bangku sekolah.

12.Teman-teman seperjuangan A-Reguler 2009 terkhusus: Dyani, Ayu, Hidayani, Juai, Shofiyah, Nia, dan Sari Yastuti, teman-teman stambuk 2009, dan teman-teman PPL. Teman- teman Asy-syihab Dini, Vany, Yati dan teman yang lainnya yang tidak bisa disebut satu persatu. Teman- teman seperjuangan Arief, Muslim, Wiwik, Yana, Mindo, Rizkyan, Wahyu dan teman lainya yang ikut mendukung penulis.

Terimakasih penulis ucapan kepada semua rekan-rekan yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari kesalahan dan kesilapan, baik dalam penulisan maupun penyajian. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

.

Medan, Januari 2014 Penulis

(7)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kerangka Teoritis ... 9

B. Penelitian Relevan ... 20

C. Kerangka Berfikir ... 22

D. Hipotesis Tindakan ... 23

BAB III : METODE PENELITIAN ... 24

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 24

B. Subjek dan Objek ... 24

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 24

D. Jenis Penelitian ... 25

E. Prosedur Penelitian ... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ... 29

G. Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 40

A. Keadaan Fisik ... 40

(8)

viii

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Hasil Penelitian ... 50

B. Pembahasan ... 77

BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

A. Kesimpulan ... 83

B. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85

(9)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 28

2 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa ... 30

3 Kriteria Penilaian Aktivitas Guru ... 30

4 Kriteria Penilaian LKS Siklus I ... 32

5 Kriteria Penilaian LKS Siklus II... 33

6 Kriteria Penilaian LKS Siklus III ... 34

7 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Pada Aspek Kognitif ... 35

8 Keadaan Guru dan Pegawai SMA Negeri 1 Hinai ... 42

9 Keadaan Siswa SMA Negeri 1 Hinai ... 43

10 Ketersediaan dan Kondisi Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1Hinai ... 45

11 Nilai LKS Siswa Siklus I ... 53

12 Nilai Postest Siswa Siklus I ... 53

13 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 54

14 Skor Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 56

15 Nilai LKS Siswa Siklus II ... 62

16 Nilai Postest Siswa Siklus II ... 62

17 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 63

18 Skor Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 65

19 Nilai LKS Siswa Siklus III ... 70

20 Nilai Postest Siswa Siklus III ... 70

21 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 71

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1 Skema Kerangka Berpikir Penelitian ... 23

2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 27

3 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Hinai ... 44

4 Peta Administrasi Kabupaten Langkat ... 47

5 Peta Administrasi Kecamatan Hinai ... 48

6 Denah SMA SMA Negeri 1 Hinai ... 49

7 Guru sedang menjelaskan materi Siklus I ... 51

8 Siswa Siswa sedang berdiskusi dengan kelompoknya ... 52

9 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 55

10 Observer sedang mengamati aktivitas belajar siswa ... 56

11 Grafik Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 57

12 Grafik Aktivitas Guru Siklus I ... 57

13 Guru menjelaskan materi pembelajaran Siklus II ... 60

14 Siswa sedang menjawab pertanyaan ... 61

15 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 64

16 Observer sedang mengamati aktivitas belajar siswa ... 64

17 Grafik Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus II... 65

18 Grafik Aktivitas Guru Siklus II ... 66

19 Guru menjelaskan materi pembelajaran Siklus III ... 67

20 Guru membimbing siswa dalam diskusi ... 68

21 Siswa Memperhatikan penjelasan Guru di Kegiatan Penutup ... 69

22 Siswa sedang mengerjakan postest ... 69

23 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 71

24 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Per Siklus ... 72

25 Observer sedang mengamati aktivitas belajar siswa ... 72

26 Grafik Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus III ... 73

27 Grafik peningkatan per aktivitas belajar siswa ... 74

28 Grafik Aktivitas Guru Siklus III ... 75

[image:10.612.84.542.78.689.2]
(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Uraian

Hal

1

Silabus ... 87

2

RPP (Siklus I) ... 89

3

RPP (Siklus II) ... 93

4

RPP (Siklus II) ... 97

5

Pertanyaan dan Jawaban Siswa Siklus I ... 101

6

Pertanyaan dan Jawaban Siswa Siklus II ... 103

7

Pertanyaan dan Jawaban Siswa Siklus III ... 105

8

Instrumen Penelitian (Lembar Postest Siswa) ... 107

9

Kunci Jawaban Instrumen Penelitian... 112

10

Tabel Validitas Butir Soal ... 113

11

Perhitungan Uji Validitas Butir Soal ... 117

12

Perhitungan Reliabilitas Tes ... 120

13

Lembar Evaluasi Postest Siswa (Siklus I) ... 122

14

Lembar Evaluasi Postest Siswa (Siklus II) ... 123

15

Lembar Evaluasi Postest Siswa (Siklus III) ... 125

16

Kunci Jawaban Evaluasi Postest Siswa ... 126

17

Lembar Kerja Siswa Siklus I

... 127

18

Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 128

19

Lembar Kerja Siswa Siklus III ... 129

20

Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus I... 130

21

Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 131

22

Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus III ... 134

23

Tabel Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 136

24

Tabel Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 137

25

Tabel Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 138

26

Tabel Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 139

[image:11.612.82.542.84.698.2]
(12)

xii

28

Tabel Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 141

29

Tabel Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 142

30

Tabel Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 143

31

Tabel Aktivitas Belajar Siswa Siklus III ... 144

32

Tabel Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 145

33

Tabel Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 146

34

Tabel Observasi Aktivitas Guru Siklus III ... 147

35

Daftar Nama Kelompok ... 148

36

Gambar Prasarana di SMA Negeri 1 Hinai ... 149

[image:12.612.87.531.81.634.2]
(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, kata pendidikan merupakan sesuatu yang lazim kita dengar dalam

kehidupan bermasyarakat. Pendidikan merupakan suatu usaha yang sangat penting

dan dianggap pokok dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Tidak ada manusia yang

hidup secara sempurna tanpa melalui proses pendidikan. Begitu juga di Indonesia.

Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di

Indonesia. Semua penduduk Indonesia wajib mengikuti program wajib belajar

pendidikan dasar selama sembilan tahun, enam tahun di sekolah dasar/madrasah

ibtidaiyah dan tiga tahun di sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah.

Sejalan dengan cita-cita yang tertuang dalam tujuan pendidikan nasional

sebagaimana yang termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3, yaitu pendidikan nasional bertujuan

untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Ea, berilmu, kreatif dan bertanggung jawab.

Tahun 2006 pemerintah Indonesia memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan UU Nomor 20

Tahun 2003 tentang sitem pendidikan nasoinal. KTSP merupakan paradigma baru

pengembangan kurikulum yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan

(14)

2

mengajar di sekolah. Hal ini diharapakan dapat meningkatakan mutu dan kualitas

pendidikan di Indonesia

Kualitas pendidikan dapat tercipta dari kemajuan hasil belajar. Keberhasilan

siswa dalam belajar merupakan perwujudan keberhasilan suatu sekolah dalam

mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan. Keberhasilan pembelajaran

ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah guru. Seorang guru dalam

pendidikan memegang peranan yang penting. Guru tidak hanya dituntut untuk

memiliki kemampuan dalam pengalaman teoretis tapi juga harus memiliki

kemampuan praktis. Kedua hal ini sangat penting karena seorang guru dalam

pembelajaran bukanlah sekedar menyampaikan materi semata tetapi juga harus

berupaya agar mata pelajaran yang sedang disampaikan menjadi kegiatan

pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami bagi siswa.

Kualitas dan keberhasilan pembelajaran juga sangat dipengaruhi oleh

kemampuan dan ketetapan guru dalam memilih dan menggunakan metode

pembelajaran. Secara teoritis cukup mudah untuk mempelajari semua metode atau

model yang disarankan oleh para pakar pendidikan dan pakar pembelajaran, akan

tetapi dalam praktek sangat sulit diterapkan jika akan dikaitkan dengan kekhususan

mata pelajaran atau bidang studi yang masing-masing telah memiliki standar materi

dan tujuan-tujuan kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Hal ini berlaku pada setiap

mata pelajaran termasuk mata pelajaran geografi.

Geografi adalah mata pelajaran yang menjelaskan segala sesuatu yang tampak

di permukaan bumi, baik bentuk kehidupan, kenampakan permukaan bumi dengan

segala gejala-gejalanya maupun faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti

benda-benda di luar angkasa, keadaan dan benda-benda-benda-benda di dalam bumi maupun di

(15)

3

bagian dalam, permukaan bumi, dan atas (luar angkasa) secara keseluruhan yang

berinteraksi dengan alam lingkungannya.

Untuk mencapai tujuan mata pelajaran geografi khususnya pada materi biosfer,

guru perlu mengembangkan suatu strategi belajar yang berorientasi pada siswa dan di

dukung oleh penerapan metode pembelajaran yang bervariasi serta pemanfaatan

media secara efektif agar siswa tertarik untuk memahami pelajaran tersebut serta

termotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran.

Namun pada kenyataanya di lapangan masih belum menunjukkan ke arah

pembelajaran yang bermakna. Guru masih merasa sulit untuk mendesain

pembelajaran yang bermakna dan sulit mengembangkan suatu metode atau model

pembelajaran. Tidak berkembangnya model pembelajaran atau kurangnya penerapan

model pembelajaran, akan berpengaruh pada proses pembelajaran yang dilaksanakan

di dalam kelas. Kondisi ini juga berpengaruh pada aktivitas dan hasil belajar siswa.

Permasalahan seperti ini ditemukan pada kelas XI IPS-2 SMA Negeri 1 Hinai

Kabupaten Langkat dengan hasil belajar yang tergolong rendah. Kelas XI IPS di

sekolah ini terbagi atas dua kelas yaitu, kelas XI IPS-1 dan XI IPS-2. Studi

pendahuluan yang dilakukan peneliti di sekolah ini menunjukkan bahwa strategi

pembelajaran yang diterapkan guru kurang bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari hasil

wawancara dengan guru bidang studi geografi yang mengatakan bahwa metode

ceramah merupakan metode yang sering digunakan dalam pembelajaran geografi

disekolah ini karena metode ini sudah lama digunakan.

Dari hasil observasi awal peneliti, dikelas XI IPS-2 diketahui bahwa fokus

pembelajaran hanya berpusat pada guru bukan pada siswa . Aktivitas yang dilakukan

siswa saat proses pembelajaran juga tidak relevan dengan pembelajaran seperti,

(16)

4

lain saat pembelajaran geografi berlangsung serta kurang bersemangat dan hal ini

dapat menghambat perkembangan aktivitas dan hasil belajar siswa menuju kearah

yang lebih baik.

Berdasarkan data ulangan harian mata pelajaran geografi di kelas XI IPS-2

pada tahun 2012/2013 khusunya pada materi biosfer hasil yang didapat siswa kurang

memuaskan atau belum mencapai ketuntasan individu dan klasikal dengan KKM

(Kriteria Kelulusan Minimum) yang ditetapkan oleh guru yaitu 75 untuk kompetensi

dasar materi biosfer. Sehingga kelas ini dianggap bermasalah dengan hasil belajar.

Secara perorangan, ketentuan belajar dinyatakan telah terpenuhi jika seseorang

(siswa) telah mencapai taraf penguasaan minimal yang ditetapkan bagi setiap unit

bahan yang dipelajarinya. Namun dari 25 siswa di kelas XI IPS-2, hanya sekitar 16

siswa yang mencapai ketuntasan dan 9 siswa masih mendapat nilai yang tergolong

rendah. Sedangkan secara klasikal, ketuntasan belajar dinyatakan telah dicapai jika

sekurang-kurangnya 85% dari siswa dalam kelompok yang bersangkutan telah

memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara perorangan. Namun ketuntasan klasikal

yang diperoleh dan hasil belajar kelas XI IPS-2 ini hanya mencapai sekitar 64%.

Guru dalam mengatasi masalah ini, mencoba menggunakan media gambar

seperti peta persebaran hewan di Indonesia agar siswa tertarik dan dapat memahami

pelajaran dengan baik. Namun siswa di kelas tersebut belum juga menunjukkan

aktivitas yang relevan dengan pembelajaran. Dikatakan oleh guru geografi tersebut

bahwa masih banyak siswa yang tidak bisa menunjukkan pembagian wilayah pada

gambar yang ada serta pesebaran flora dan fauna yang ada di daerah tersebut. Hal ini

dikarenakan pada saat guru menjelaskan pembelajaran, siswa kurang memperhatikan

(17)

5

Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan perbaikan dalam pembelajaran

agar proses belajar mengajar terlaksana dengan baik dan hasil belajar meningkat. Hal

ini akan ditanggulangi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa dalam

memahami pelajaran. Dalam cooperatif learning siswa belajar secara kelompok dan

keberhasilan belajar dilihat dari kemampuan dan aktivitas anggota kelompok baik

secara individual maupaun secara kelompok. Beberapa ahli menyimpulkan bahwa

dari beberapa temuan penelitian terdahulu, tampaknya model cooperatif learning

menunjukkan efektivitas yang sangat tinggi bagi perolehan hasil belajar siswa.

Ada banyak aneka model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa seperti model pembelajaran kooperatif

tipe Two Stay Two Stray, Think Pair And Share (TPS), Talking Stik, Student Team

Achievement Division (STAD), Quiz Team dan lain sebagainya. Namun model

pembelajaran yang akan digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

siswa di kelas XI IPS-2 SMA Negeri 1 Hinai pada mata pelajaran geografi dengan

materi pokok biosfer adalah model pembelajaran cooperatif learning tipe Quiz Team.

Model pembelajaran ini belum pernah digunakan sebelumnya oleh guru. Tipe quiz

team ini diawali dengan menerangkan materi pelajaran secara klasikal, lalu siswa

dibagi kedalam kelompok besar. Semua anggota kelompok bersama-sama

mempelajari materi tersebut melalui lembaran kerja. Mereka mendiskusikan materi

tersebut, saling memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban untuk

memahami materi tersebut. Setelah selesai materi maka diadakan suatu pertandingan

akademis. Dengan adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah kompetisi

antar kelompok, para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang

(18)

6

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan peneliti memilih model Quiz Team

ini yaitu, pertama karena pendapat yang menyatakan bahwa tipe Quiz Team dapat

menghidupkan suasana dan mengaktifkan siswa untuk bertanya ataupun menjawab.

Kemudian penelitian yang mengatakan bahwa model Quiz Team dapat meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa. Kedua pembelajaran yang dilakukan dengan

mengunakan model ini akan menjadikan pembelajaran berfokus pada siswa dengan

bekerja dalam kelompok belajar. Dengan pembelajaran seperti ini akan terjadi

interaksi antar siswa dengan berdiskusi dan bekerja sama sehingga dapat

meningkatkan kepercayaan diri siswa untuk melakukan aktivitas yang relevan

dengan pembelajaran seperti bertanya dan menjawab pertanyaan. Ketiga,

menggunakan model Quiz Team akan menciptakan daya saing atau kompetensi yang

sportif antar siswa dengan menggunakan pertanyaan/kuis dalam pembelajaran

geografi materi biosfer. Kuis akan membuat siswa berusaha belajar dengan motivasi

yang tinggi agar mendapat nilai yang bagus dalam pertandingan. Dan yang keempat,

dengan penerapan model ini konsep pembelajaran geografi khususnya materi biosfer

dapat disajikan dengan cara yang menarik dan menyenangkan dengan melibatkan

siswa sehingga model ini dapat membuat siswa mencapai indikator materi biosfer.

Dengan melihat latar belakang masalah yang ada maka perlu dilakukan penerapan

model pembelajaran tipe Quiz Team untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

siswa pada materi Biosfer di kelas XI- IPS2 T.A 2013/2014.

B.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, dapat diidentifikasi masalah

yang ada dalam penelitian ini adalah, 1) kurangnya pengembangan metode dan

model pembelajaran pada pelajaran geografi terutama pada materi biosfer, 2)

(19)

7

3) strategi pembelajaran yang kurang bervariasi, sehingga pembelajaran yang

dilakukan berfokus pada guru, 4) kurangnya motivasi belajar siswa dalam materi

biosfer, serta 5) rendahnya hasil belajar siswa pada materi biosfer.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, permasalahan yang ada dibatasi pada peningkatan

aktifitas dan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Quiz Team pada materi biosfer di kelas XI- IPS2 SMA Negeri 1 Hinai

Kabupaten Langkat T.A 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Quiz Team pada materi biosfer di kelas XI- IPS2 SMA Negeri 1

Hinai Kabupaten Langkat T.A 2013/2014?

2. Bagaimana Hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Quiz Team pada materi biosfer di kelas XI- IPS2 SMA Negeri 1

Hinai Kabupaten Langkat T.A 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Aktifitas belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Quiz Team pada materi biosfer di kelas XI- IPS2 SMA Negeri 1 Hinai

(20)

8

2. Hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Quiz

Team pada materi biosfer di kelas XI- IPS2 SMA Negeri 1 Hinai Kabupaten

Langkat T.A 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharap dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi universitas, memberikan sumbangan pemikiran yang baik dalam usaha

meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

2. Bagi guru sebagai referensi dalam penggunaan metode pembelajaran terutama

pada materi biosfer dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Bagi siswa, menumbuhkan keaktivan dan meningkatkan hasil belajar siswa

secara optimal.

4. Bagi peneliti, memberikan bekal sebagai calon guru mata pelajaran geografi

untuk menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi dalam

(21)

83 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka kesimpulan yang dapat

diambil setelah melakukan penelitian ini adalah:

1. Rata- rata aktifitas belajar siswa mengalami peningkatan dari 56,11% di siklus

I menjadi 70,00% di siklus II dan meningkat lagi menjadi 76,11% di siklus III

dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Quiz Team pada materi

biosfer di kelas XI- IPS2 SMA Negeri 1 Hinai Kabupaten Langkat T.A

2013/2014. Namun diantara 4 aktivitas yang diamati masih tersapat satu

aktivitas yaitu aktivitas diskusi yang harus lebih ditingkatkan lagi oleh siswa.

2. Hasil belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan dari 66% di siklus I

menjadi 80% di siklus II dan meningkat lagi menjadi 87% di siklus III dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Quiz Team pada materi biosfer

di kelas XI- IPS2 SMA Negeri 1 Hinai Kabupaten Langkat T.A 2013/2014.

B. Saran

1. Kepada siswa agar melaksanakan aktivitas pembelajaran Quiz Team dengan

sebaik mungkin dan serius, terutama untuk aktivitas berdiskusi yang masih

tergolong rendah dibandingkan dengan aktivitas yang lainnya diharapkan dapat

ditingkatkan lagi karena aktivitas belajar yang baik akan mempengaruhi hasil

belajar yang optimal.

2. Kepada guru geografi agar menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

Quiz Team pada materi biosfer. Selain itu, melihat kurangnya jumlah media

(22)

84

diharapkan kreatif dalam menciptakan media pembelajaran yang dibutuhkan

dalam proses pembelajaran geografi. Penggunaan media yang baik juga bisa

mendorong model pembelajaranmenjadi menarik.

3. Kepada Kepala Sekolah agar menyarankan kepada guru-guru untuk dapat

menerapkan model-model pembelajaran yang bervariasi dan inovatif seperti

Quiz Team dan Model lainnya serta melengkapi fasilitas belajar geografi guna

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya bidang studi geografi. Sehingga

model pembelajaran Quiz Team maupaun model pembelajaran lainnya dapat

(23)

85

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Badan Pusat Statistik. 2009. http://www.langkatkab.go.id/page.php?id=149 (diakses 13

januari 2014)

Dimyati dan Mudjiono.2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Erlianti, Urai Dewi. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team

Terhadap Peningkatan Kemampuan Bertanya Dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI IPA 4 Sma

Muhammadiyah 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Jurnal. Yogyakarta:

Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Fatimah, Siti. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Qiuz Team Terhadap Kemampuan Bertanya Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Proses Pembelajaran Biologi Materi Protista Di Kelas Xa Dan Xg Semester I Man I Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Jurnal. Yogyakarta: Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Helida (2012), Penerapan Model Pembelajaran Quiz Team Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Lingkungan Hidup Di Kelas XI

IPS SMA Negeri 1 raya T.A 2011/2012. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Triani, Mira. http://metode-team-quiz-dan-talking-stick.html/2012/05/(Diakses 6 juni 2013)

Mukminan. 2008. Evaluasi Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Geografi Sma Di

Kota Yogyakarta. Jurnal. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta.

Primasari, Diana Wulan. 2010. Upaya Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas X-A Sma Muhammadiyah 2 Yogyakarta Melalui Model Belajar Aktif Tipe Quiz Team. Jurnal. Yogyakarta: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Solihatin, Etin dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: PT Bumi Aksara

(24)

86

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Pustaka Pelajar

Suryabrata, Sumadi.2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Tindaon, Ervina Natalia. 2011 Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Quiz Team Dengan Course Review Horay Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Akutansi Siswa Kelas XII IPS-1 SMA Negeri 1 Raya T. A 2011/2012. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan

UPPL Unimed, Tim. 2012. Materi Perkuliahan Microteaching Berbasis Kompetensi.

Medan: Unimed

Gambar

Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ........................................
Tabel Validitas Butir Soal ........................................................................
Tabel Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus III ................................ 141

Referensi

Dokumen terkait

pendaftaran nama domain adalah berbentuk masyarakat atau badan hukum sehingga hal tersebut memperlihatkan bahwa pengaturan tentang bentuk lembaga domain dalam UUITE

manfaat yang lebih besar pada anggotanya. Dari bentuk partisipasi anggota.. maka dari pihak koperasi juga memberikan insentif dan kontribusi untuk para. anggota,

Kegiatan ini dilaksanakan Direktorat Pakan Ternak bersama satker provinsi, kab/kota dan UPT yang meliputi : 1) Pengembangan Integrasi Ternak Ruminansia; 2) Pengembangan

Perbandingan data sikap rasa ingin tahu siswa awal dan akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol bertujuan untuk melihat perbedaan hasil kelas eksperimen yang menggunakan

Menimbang : bahwa untuk mencapai daya guna dan hasil guna pelaksanaan tugas anggota Satuan Polisi Pamong Praja serta melaksanakan ketentuan Pasal 25 ayat (4)

Nilai rentabilitas usaha ternak itik petelur di Desa Kebonsari Kecamatan Candi Sidoarjo sebesar 36,15 persen, artinya kemampuan perusahaan atau peternak untuk menghasilkan laba

kandungan unsur hara yang diterima tanaman akan semakin tinggi pula, tetapi pemberian dosis pupuk yang berlebihan mengakibatkan tanaman akan layu dan

PESERTA YANG TERLAMBAT HADIR DAN TIDAK MENGIKUTI UJIAN SESUAI JADWAL YANG TELAH DITENTUKAN, DINYATAKAN GUGUR DAN TIDAK LULUS SELEKSI CPNS DILINGKUNGAN PEMKAB PESISIR