• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN DRIBBLING DALAM PEMBELAJARAN BOLA BASKET DI SMA NEGERI 1 LEMAHABANG KABUPATEN CIREBON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN DRIBBLING DALAM PEMBELAJARAN BOLA BASKET DI SMA NEGERI 1 LEMAHABANG KABUPATEN CIREBON."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdulhak, Ishak dan Harun, Djaenudin (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Jakarta.

Abduljabar, Bambang dan Darajat Jajat (2010). Modul Aplikasi Statiska dalam

Penjas. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Abdul Kadir, Ateng (1992). Modul Permainan Bola Basket. Bandung : FPOK UPI Bandung.

Arikunto (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arikunto (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Bahagia, Yoyo (2010). Modul 2 Modifikasi Media Pembelajaran. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Bahri Djamarah, Syaiful (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Benyamin, Bloom (1975). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, (2009).

Bloom (2008). How learning occuors in the classroom. Geneva Baker, Nothern Arizona University.

Dale, Edger (2008). Diagram Con of Learning (online)

Dale, Edgear dan Rohani, Ahmad (1997). Prinsip-Prinsip Pengeloloaan Sumber

(2)

Ely (1963). Media Pembelajaran Karya Daryanto, Bandung : PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Bandung.

Gallahue (1996:160). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Hamalik (1986). dalam kutipan Arsyad, A (2002) Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Hoban dan Zisman (1937). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Garfindo Perasada.

Hoedayana, Danu (2002). Pembelajaran Bola Basket di Perguruan Tinggi. Diktat. FPOK UPI Bandung.

Hurlock dan Syamsudin, Abin (2004). Psikologi Perkembangan Anak dan

Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ibrahim dan Sudjana (1996). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo.

Kemp dan Dayton (1985). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Kosasih (1995). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta: Akademika Prasindo.

Kuhn (1962). dalam teknologi pendidikan DAVI kutipan The National Education

Assaciation (1963).

Lutan (2000). Manusia dan Olahraga. Bandung, ITB dan FPOK/IKIP.

Lutan, Rusli (1988). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori Dan

Metode. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Maguire. et all (2002). Media Pembelajaran Karya Daryanto. Bandung : PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Bandung

Mahendra, Agus (1989). Bab 5 Manajemen Tugas Ajar dalam domain Kognitif

dan Afektif. Bandung : FPOK UPI Bandung.

Mudhoffi (1992). Prinsip-Prinsip Pengeloloaan Sumber Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

(3)

Nurhasan (2007). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Nurhasan (2002). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah

Statistika. FPOK UPI Bandung.

Nurhasan dan Cholil, Hasanudin (2007). Tes dan Pengukuran Pendidikan

Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Paulus (2007). Bola basket Kembar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

PERBASI (1999) Peraturan Permainan Bola Basket. Pengurus Besar Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia. Jakarta.

Piaget dan Bringuier (1980). Counseling and Psychotheraphy. Bandung

S Winkel, W (1996). Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: PT Mediyatama Sarana Perkasa.

Sadiman (1946). Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.

Saichudin dan Januarto (1990). Bola basket Kembar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Saripuddin, Udin dan Winataputra (1999). Kutipan Makalah ilmu pendidikan. Online.

Stocker (1992). definisi-dribbling-pendidikan-jasmani. (online)

Subana dan Ending (1997). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Subarjah, Herman. (2009) Hubungan Antara Tingkat Kebugaran Jasmani Dan

Motivasi Dengan Hasil Belajar Siswa. FPOK UPI.

Sucipto., Budiana, Dian., Lubay Lukmanul, H dan KN Jajat, D (2010). Modul

permainan Bola Basket. Bandung : FPOK UPI Bandung.

Sudirman (1992). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

(4)

Sudirman, N (1991). Prinsip-Prinsip Pengeloloaan Sumber Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sudjana, Nana (1991). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, Nana (1991). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta, Bandung.

Suharsimi (2009). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidika. Jakarta: Bumi Aksara.

Sujuana dan Rivai (1991). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Garfindo Perasada.

Suleiman (1985). dalam kutipan Arsyad (2002) Media Pembelajaran : Jakarta PT Raja Garfindo Perasada.

Sumadinata (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosda karya Bandung.

Sumiati, dan Asra (2007) . Metode Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima Supandi (1991). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Surakhmad (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung

Syamsudin., dkk., (2007). Metode Penelitian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Syamsudin , Abin (1996). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Taristo, Stocker (1992). Bola basket Kembar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Task Fotrce, AECT (1997). Media Pembelajaran Karya Daryanto. Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Bandung

Zul Em, Fajri & Aprilia Senja, R (2008). Beberapa Aspek Pengembangan Sumber

(5)

Internet :

(http://artikelpenjas.blogspot.com/2012/01/tahapan-pembelajaran-gerak.html). http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Saryono,%20S.Pd.%20Jas.,%20 M.Or./JPJI%20April%202008.PDF

http://aksay.multiply.com/journal/item/20?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal% 2Fitem.

http://saifulmmuttaqin.blogspot.com/2008/01/pembelajaran-ketrampilan.html

http://lupiq.wordpress.com/2009/12/27/media-audio-visual/

http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/19630824198903 1-AGUS_MAHENDRA/SBMPenjasSMU-Agus_Mahendra/Bab5.pdf

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/12/definisi-dribbling-pendidikan-jasmani.html

http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan

jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, karena terdapat beberapa aspek yaitu afektif, psikomotor dan kognitif. Pada kenyataannya,

pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas tetapi titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi pendidikan

jasmani berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya yaitu hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah

pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani

yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia.

Pendidikan jasmani diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat. Namun esensinya sama, yang jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan

jasmani memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Dalam kaitan ini diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut

(7)

pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak turut terkembangkan, baik langsung maupun secara tidak

langsung. Karena hasil-hasil kependidikan dari pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada manfaat penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi pendidikan

jasmani tidak hanya menunjuk pada pengertian tradisional dari aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah pendidikan jasmani pada bidang yang lebih luas dan lebih abstrak, sebagai satu proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh. Pendidikan jasmani ini karenanya harus menyebabkan perbaikan dalam „pikiran

dan tubuh‟ yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang.

Pendekatan holistik tubuh-jiwa ini termasuk pula penekanan pada ketiga domain kependidikan: psikomotor, kognitif, dan afektif. Dengan meminjam

ungkapan Robert Gensemer, pendidikan jasmani diistilahkan sebagai proses menciptakan “tubuh yang baik bagi tempat pikiran atau jiwa.” Artinya, dalam

tubuh yang baik „diharapkan‟ pula terdapat jiwa yang sehat, sejalan dengan

pepatah Romawi Kuno: Men sana in corporesano. Dalam dunia pendidikan, mata pelajaran pendidikan jasmani mempunyai kedudukan yang sama dengan mata

pelajaran yang lainnya. Pendidikan jasmani sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah memiliki peran yang sangat besar terhadap perkembangan perilaku siswa. Oleh karena itu pendidikan jasmani perlu mengandung materi pengetahuan dan

(8)

Lutan (2000:2-3) menyatakan bahwa tujuan pendidikan jasamani adalah untuk:

1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika dan perkembangan sosial.

2. Membangun kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani,

3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali,

4. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara berkelompok maupun perorangan,

5. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan dengan orang lain,

6. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk aktivitas olahraga.

Permainan bola basket selain dapat mengembangkan kegiatan bermain para siswa, juga mengandung nilai-nilai yang dapat mengembangkan pembentukan kepribadian. Permainan bola basket dapat dijadikan sarana untuk

mengembangkan aspek fisik, karena permainan ini melibatkan otot-otot besar yang terdapat didalam tubuh. Selain itu permainan ini dapat pula membentuk

aspek mental, emosional, meningkatnya percaya diri, meningkatkan tingkat derajat kebugaran, serta meningkatkan intelektual. Karena di dalam pembelajaran permainan bola basket terdapat beberapa macam penilaian diantaranya dalam

penilaian afektif ; yaitu kerja sama, percaya diri, kejujuran, menghargai, dan semangat. Penilaian kognitif ; siswa memahami penjelasan dan dapat menjelaskan

(9)

pendidikan jasmani di SMK atau SMA. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Ateng Abdul Kadir (1992 : 103-109) menyatakan bahwa ;

“Pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan aspek kognitif, emosi, mental sosial, moral dan estetika”. Tujuan yang ingin dicapai bersifat menyeluruh, mencakup domain psikomotor, kognitif, dan afektif.

Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan salah satu proses interaksi pendidikan antara guru dengan siswa melalui aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan tertentu yang tidak berorientasi pada gerak dan

pengetahuan saja, tetapi juga pada nilai-nilai lainnya.

Permainan bola basket merupakan olahraga beregu baik beregu putra

maupun beregu putri yang membutuhkan kerjasama yang baik dalam regu tersebut. Kerja sama tersebut dapat dilakukan melalui penggunaan taktik dan

strategi dengan cara mengoper bola dari satu pemain ke pemain lain. Permainan bola basket terdiri dari lima orang pemain dari setiap regunya. Setiap regu berusaha memasukan bola ke dalam keranjang regu lawan dan mencegah regu

lawan memasukan bola untuk membuat angka atau skor. Regu yang mengumpulkan nilai terbanyak dianggap meraih kemenangan dalam suatu

pertandingan (Modul Permainan Bola Basket. Bandung : FPOK UPI Bandung). Sucipto, Dian Budiana, Lukman Hakim Lubay, dan Jajat Darajat, KN (2010) menyatakan bahwa :

(10)

Kerjasama siswa pada saat pembelajaran berlangsung akan berpengaruh besar terhadap kesehariannya baik itu di lingkungan sekolah maupun di luar

sekolah, diantaranya : pada saat siswa melakukan pembelajaran dalam semua mata pelajaran yang dituntut kekompakan atau kerjasama dalam penyelesaian

tugas pelajaran dia sudah terbiasa dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang dituntut kerjasama untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dalam permainan bola basket.

Percaya diri siswa pada saat pembelajaran permainan bola basket yaitu : tumbuhnya nilai percaya diri yang membuat siswa tersebut percaya akan

keterampilan geraknya yang membuat dia merasa bahwa dribbling akan membuat dia bebas bergerak melewati lawan, sehingga kemampuan tersebut yang membuat

siswa tersebut benar-benar percaya diri dan membuat dia bisa memberi motivasi kepada siswa yang lainnya dan mampu membantu temannya dalam penguasaan gerak dasar tersebut, sehingga di dalam pembelajaran selain pendidikan jasmani

juga siswa akan merasa percaya diri dengan permasalahan di mata pelajaran lain, itu semua dikarenakan siswa sudah memiliki percaya diri dalam pembelajaran

pendidikan jamani khususnya salah satu keterampilan dasar yaitu ;dribbling permainan bola basket.

Keseriusan siswa pada saat pembelajaran dribbling permainan bola basket

merupakan hal terpenting dalam penguasaan keterapilan dasar, karena pada saat siswa melakukan keterampilan yang pada awalnya belum mampu sehingga dia

(11)

sehingga penguasaan pemahaman dan keterampilan motoriknya mengalami peningkatan.

Kejujuran siswa selama pembelajaran penjdidikan jasmani berlangsung khususnya dalam pembelajaran bola basket itu adalah sesuatu yang sudah

ditanamkan oleh seorang guru pendidikan jasmani dari pendidikan tingkat bawah yaitu Sekolah Dasar (SD), bahwa bagian dari pendidikan jasmani yaitu sportifitas. Karena dalam pmebelajaran pendidikan jasmani khususnya bola basket

ada saatnya siswa melakukan game atau permainan yang didalam permainan tersebut terdapat peraturan-peraturan yang baku atau sudah dimodifikasi, oleh

guru pendidikan jasmani. Selama permainan tersebut berlangsung secara tidak disadari siswa tersebut berusaha menekankan atau mematuhi peraturan-peraturan

tersebut dari awal sampai akhir permainan. Sehingga nilai kejujuran dalam pembelajaran bola basket akan berpengaruh besar pula dalam kesehariannya di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Jika seseorang dapat menguasai teknik dasar dengan baik, maka akan memudahkan perkembangan teknik berikutnya yang lebih variatif. Keterampilan

dasar permainan bola basket ada 4 yaitu : penguasaan bola (ball handling), mengoper dan menangkap bola (passing & catching), memantulkan bola ke lantai

(dribbling), tembakan (shooting), dan pergerakan satu kaki ke segala arah (pivot).

Modul Permainan Bola Basket. Bandung : FPOK UPI Bandung.(2010-106)

Stocker (1992:32) menyebutkan bahwa yang disebut dribbling adalah

(12)

Sedangkan menurut Saichudin dan Januarto (1990:27) dribbling adalah : “Memainkan bola dengan memantul-mantulkan bola ke atas lantai. Tujuannya untuk membawa bola dengan cara dribbling dan passing ke depan atau ke belakang dan menyusup ke daerah lawan dengan pemain sendiri.

Berdasarkan pengamatan terhadap pembelajaran pendidikan jasmani di

SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon khususnya pada saat permainan

bola basket siswa cenderung merasa bosan dan enggan berpartisipasi karena siswa

kurang termotivasi dari metode yang diajarkan oleh guru penjas dan menjadikan siswa melakukan pembelajaran permainan basket secara terpaksa dan

menganggap ini adalah formalitas saja dan menyebabkan kurang mahirnya para siswa dalam melakukan dribbling disetiap pembelajaran bola basket.

Pada dasarnya pembelajaran bola basket walaupun tidak diperuntukkan buat prestasi, dapat menjaga tingkat kebugaran siswa yang merupakan salah satu tujuan pendidikan jasmani. Oleh sebab itu penguasaan dribbling bola basket

menjadi hal yang sangat penting karena merupakan salah satu keterampilan dasar yang apabila dikuasai, dapat membuat siswa menjadi aktif dan menyenangi

pembelajaran ini.

Pembelajaran keterampilan bola basket salah satunya dribling merupakan salah satu bagian dari pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, yang pada

dasarnya membuat seorang guru penjas bertanggungjawab untuk mencapai pembelajaran agar anak memilikisalah satu keterampilan bola basket (dribbling) yang

(13)

Keterampilan merupakan kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh siswa sebagai bekal dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Apabila seorang anak

mempunyai keterampilan yang baik, maka siswa mempunyai kesempatan yang besar untuk dapat menguasai kecakapan hidup yang dibutuhkan, dikarenakan dari suasana

pembelajaran yang diberikan oleh seorang guru penjas yang cenderung tradisional, dengan metode dan media-media yang kurang bervariatifSaiful Muttaqin (2008-01),

online.

Permasalahan yang muncul adalah bagaimana guru pendidikan jasmani dapat

menciptakan, mendorong dan mengelola situasi pembelajaran dengan segenap kemampuannya agar anak dapat belajar dan mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk

dapat mencapai tujuan pencapaian keterampilan yang baik melalui pembelajaran pendidikan jasmani bukan merupakan upaya yang mudah. Hal ini disebabkan oleh pandangan sebagian orang terhadap pendidikan jasmani yang menurutnya hanya

mendatangkan kelelahan saja dan tidak ada manfaat dari kegiatan yang sudah dilakukannya selama pembelajaran berlangsung. Keadaan ini terjadi hampir di semua

jenjang pendidikan mulai SD sampai SMA yang mengakibatkan rendahnya tingkat keterampilan gerak siswa di sekolah. Untuk itu tulisan ini memberikan gambaran mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pencapaian pembelajaran keterampilan

gerak melalui pendidikan jasmani di sekolah.

Keterampilan siswa dari beberapa cabang olahraga aktivitas pendidikan

(14)

Siswa yang memilki postur tubuh gemuk, sedang dan kurus. Begitu pula siswa yang memiliki tinggi badan yang cukup tinggi dibandingkan dengan siswa

lainnya yang sedang ataupun pendek, tentu akan mempengaruhi tingkat keterampilan. Tujuan mempelajari biomekanika dalam penerapan ilmu olahraga

adalah : 1) Mengetahui konsep ilmiah dasar yang diaplikasikan dalam bentuk gerak manusia. 2) Memahami suatu bentuk/model gerak dasar dalam olahraga sehingga mampu mengembangkannya dengan baik. 3) Mampu memahami

perkembangan gerak dasar. 4) Mampu menerapkan suatu bentuk yang sesuai dengan karakteristik fisik seseorang dalam berolahraga, dengan baik dan benar.

Oleh karena itu hubungan anatomis dan biomekanika dalam penguasaan gerak khususnya salah satu keterampilan pembelajaran basket yaitu dribbling

sangatlah berpengaruh dikarenakan pemehaman dan pengembangan dasar dari materi dribbling tersebut yang membuat struktur yang berbeda-beda menghasilkan keluesan, kelincahannyapun jelas berbeda.

2. Kemampuan fisik

Kemampuan fisik yang meliputi : daya tahan, kekuatan, koordinasi,

kelentukan, kecepatan, kelicahan, power, keseimbangan, dan ketepatan. Pengertian kondisi fisik adalah pengertian yang sangat kompleks, oleh karena itu untuk mengetahui dan memahami secara mendalam perlu mempelajari

komponen-komponen yang membentuk dan saling beraturan antara yang satu dengan yang lainnya.

(15)

itu sendiri khususnya untuk menunjang keberhasilan siswa tersebut menjadi lebih mudah menguasai dribbling pada pembelajaran bola basket.

3. Kemampuan intelektual

Kemampuan siswa yang memilki daya tangkap atau berfikir yang

berbeda-beda dalam proses pemahaman materi yang dijelaskan oleh seorang guru. Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan : pengetahuan

(knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation). Kognitif berarti persoalan

yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal).Piaget dan Bringuier, (1980:110) menhyatakan ; .

“Perkembangan kognitif memberikan batasan kembali tentang kecerdasan, pengetahuan dan hubungan anak didik dengan lingkungannya. Kecerdasan merupakan proses yang berkesinambungan yang membentuk struktur yang diperlukan dalam interaksi terus menerus dengan lingkungan. Struktur yang dibentuk oleh kecerdasan, pengetahuan sangat subjektif waktu masih bayi dan masa kanak – kanak awal dan menjadi objektif dalam masa dewasa awal.

Penjelasan kemampuan kognitif atau intelektual diatas merupakan salah satu faktor yang penting, karena mempengaruhi dari seberapa cepat siswa

memahami dan menyerap materi dribbling bola basket yang disampaikan oleh guru pendidikan jasmani disekolahnya. Apabila dalam satu kelas terdapat siswa yang mayoritas memeiliki intelektual yang baik maka jelas pula akan

(16)

Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar. Pemahaman (comprehension), kemampuan ini umumnya mendapat penekanan

dalam proses belajar mengajar.

Menurut Bloom Benyamin, (1975: 89). (online) menyatakan bahwa : “Here we are using the tern “comprehension“ to include those objectives, behaviors, or responses which represent an understanding of the literal message contained in a communication.“ Artinya : Disini menggunakan pengertian pemahaman mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan mencerminkan sesuatu pemahaman pesan tertulis yang termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab itu siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkan dengan hal-hal yang lain.

Berdasarkan uraian diatas tentang pemahaman berkaitan dengan pendidikan jasmani, karena pada poembelajaran penjas bukan hanya kegiatan

yang mengutamakan kegiatan mtorik saja melainkan pemahaman memberikan pengaruh kepada pembelajaran gerak siswa sebelum mempraktekannya khususnya pada salah satu keterampilan dasar bola basket (dribbling).

Tahap pemebelajaran keterampilan dalam pendidikan jasmani harus sesuai rancangan tugas pembelajaran gerak, yang harus disesuaikan dengan siswa yang

dilibatkan. Pemahaman terhadap siswa diarahkan pada persoalan seberapa jauh siswa sudah mengenal keterampilan yang diajarkan. Berdasarkan pengalaman siswa tadi, maka tingkat kemampuan siswa dapat dikelompokan berdasarkan

tahapan pembelajaran. Tahapan pembelajaran ini akan membantu dalam menentukan apa dan bagaimana tugas dapat diberikan.

(17)

terhadap pengalaman gerak, pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga tahapan, yaitu : 1) tahap pemahaman konsep gerak, 2) tahap gerak, dan 3) tahap

otonom.

Berdasarkan dengan pemahaman penulis menilai bahwa berkaitan dengan

bagai mana seorang siswa menjadi lebih paham apabila dibantu dengan media alat pembelajaran yaitu media audio visual. Pada kegiatan pembelajaran khususnya pendidikan jasmani penjelasan melalui media audio visual sangatlah membantu

karena banyak kemungkinan manfaat dari media audio visual tersebut, yaitu diantaranya : 1) penjelasan teori lebih lengkap, 2) siswa akan memahami

leterampilan lebih baik, 3) daya tangkap siswa akan lebih cepat paham dalam penerimaan materi yang disampaikan oleh guru, 4) dengan penyampaian materi

yang bervariasi, baik dan menarik maka siswa akan mempraktekan keterampilan dengan baik.

Proses pembelajaran yang kurang bervariasi tanpa melihat kemajuan

zaman adalah salah satu masalah dari pembelajaran dribling di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon. Hal ini dapat terjadi karena guru yang kurang

membuka wawasan akan kemajuan zaman, dan guru menggunakan media yang kurang tepat pada pembelajaran dribbling. Media pembelajaran yang maju akan menjadi salah satu daya tarik dalam pembelajaran yang menarik dan membuat

siswa menjadi semangat akan pembelajaran dribbling basket dan tidak menutup kemungkinan nilai-nilai yang terkandung di dalam penjas pada pembelajaran

(18)

Keberhasilan tersebut akan merubah paradigma mengenai pembelajaran pendidikan jasmani yang awalnya membosankan, menjadi pembelajaran yang

menarik dan akan menjadi pembelajaran yang selalu di tunggu pada setiap pembelajarannya. Hamalik (1986:15) mengemukakan bahwa ;

“Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi, dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

psikologis terhadap siswa.

Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan

sangat membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat pembelajaran itu berlangsung selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan

pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, dan memudahkan penafsiran data dalam mendapatkan informasi. Media yang akan digunakan pada

keadaan ini adalah media audio visual dalam bentuk video dan film melalui alat bantu infokus. Suleiman (1985: 12) online menyatakan bahwa ;

Alat-alat audio-visual mempunyai persamaan istilah yaitu Audio-Visual

Education, yang dalam bahasa Indonesia berarti Audio-Visual Pendidikan. Disebutkan juga bahwa media berarti alat-alat pembantu panca indera, atau juga dengan istilah Audio-Visual Communication, yang artinya komunikasi melalui media audio visual.

Media audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang dapat digunakan dan dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa, contohnya:

pada pembelajaran dribbling basket tingkat pemula tahap penayangan audio visual disesuaikan dengan penayangan video yang mengajarkan perkenalan bola, dikarenakan sifat dari audio visual yang dapat menampilkan pesan yang yang

(19)

tidak dibatasi oleh imajinasi guru karena seorang guru dapat mencari ide dari beberapa sumber pembelajaran dribbling basket diantaraya buku pembelajaran

basket dalam konteks penjas dan dari internet. Media audio visual dapat digunakan dalam semua fase pembelajaran mulai dari pengantar atau pembukaan

ketika memperkenalkan topik bahasan sampai pada evaluasi hasil belajar siswa karena penggunaan media audio visual sangat mendukung sistem sistem pembelajaran tuntas (mastery lerning).

Dan bagi beberapa siswa yang lambat pada saat pemahaman pembelajaran

dribbling basket, maka seorang guru penjas akan selalu memutar kembali dan

mengulang bagian-bagian yang belum dikuasainya, sehingga siswa melihat jelas kekurangan dalam penguasaan materi dribbling basket.

Berdasarkan uraian diatas, penggunaan media audio visual dapat digunakan sebagai alternative untuk memberikan pemahaman siswa, dan meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran dribbling pada

pembelajaran bola basket. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian tentang keterampilan dribbling dengan menggunakan media audio visual. Oleh

karena itu, dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Dribbling dalam Pembelajaran Bola Basket di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon.

B. Rumusan Masalah

(20)

penggunaan media audio visual terhadap pemahaman dan keterampilan dribbling dalam pembelajaran bola basket di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten

Cirebon.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah penelitian yang telah dijelaskan diatas, setiap penelitian harus didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan

media audio visual terhadap pemahaman dan keterampilan dribbling dalam pembelajaran bola basket di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang peneliti harapkan dari beberapa hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan

penggunaan media audio visual dalam proses pengajaran untuk meningkatkan kemampuan keterampilan dribbling dalam pembelajaran

bola basket. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Manfaat penelitian ini bagi guru adalah menambah referensi media-media pengajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran

(21)

kreatif dalam memilih media pembelajaran dan pada akhirnya dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran permainan bolabasket,

khususnya dribbling. b. Bagi Siswa

Manfaat penelitian ini bagi siswa adalah untuk menambah minat siswa dan meningkatkan kreativitas, keterampilan serta pemahaman dan imajinasi siswa dalam pembelajaran dribbling permainan bola basket.

E. Batasan Penelitian

Untuk menghindari timbulnya penafsiran yang terlalu luas, dan untuk

memperoleh gambaran yang jelas maka perlu adanya ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

1. Permasalahan dalam penelitian ini adalah memfokuskan pada pemahaman dan hasil belajar dribbling dengan menggunakan media audio visual dan non audio visual dalam pembelajaran bola basket.

2. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon.

3. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon.

4. Sampel yang digunakan adalah siswa di kelas XI IPA 2 sebanyak 30

siswa.

5. Variable bebas dalam penelitian ini adalah audio visual, dan variable

terikatnya yaitu pemahaman dan keterampilan dribbling.

(22)

7. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

F. Anggapan Dasar

Dalam suatu penelitian, anggapan dasar merupakan asumsi yang menjadi

tumpuan segala pandangan kegiatan terhadap masalah yang diteliti, menurut Arikunto (2006:222) tentang anggapan dasar adalah sebagai berikut :

“Anggapan dasar atau postulat adalah suatu titik tolak pemikiran yang sebenarnya diterima oleh penyelidik, selanjutnya bahwa penyelidik dapat merumuskan asumsi yang berbeda”.

Adanya media dalam pembelajaran dribbling bola basket berupa audio

visual dapat dinilai penting karena selain dapat menjawab tantangan yang ada, media audio visual dalam pembelajaran dribbling bola basket juga memiliki

keunggulan yaitu dapat memudahkan proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa, karena dengan menggunakan media audio visual siswa dapat melihat gerakan berulang-ulang yang benar tanpa harus guru tersebut melakukan

gerakan berulang-ulang yang tidak semua gerakannya selalu benar, karena media audio visual memiliki karakteristik dapat di ulang-ulang dan gerakannya selalu

sama, dari segi kecepatannya pun dapat diatur sesuai kebutuhan.

Selain itu, pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual tidak harus selalu diluar ruangan, melainkan di dalam ruanganpun

bisa dilakukan dengan segi kenyamanan dan suasana yang beda, siswa tanpa harus merasakan panasnya matahari atau kehujanan. Disamping itu, dengan bantuan

(23)

lebih kreatif karena siswa tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, memahami, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Berdasarkan uraian diatas maka dengan demikian penggunan media audio visual pada pembelajaran dribbling pada permaianan bola basket berpengaruh

pada perkembangan pemahaman dan keterampilan motorik siswa sehinnga tujuan pada pendidikan jasmani dapat tercapai.

G. Hipotesis Penelitian

Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:64) bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dinyatakan sementara karena

jawaban yang diberikan hanya berdasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik.

Berdasarkan anggapan dasar yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis

penelitian ini adalah :

“Penggunaan media audio visual memberikan pengaruh lebih baik

(24)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian pada dasarnya merupakan suatu pencarian (inquiry), menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis, sistesis, membandingkan, mencari hubungan, dan menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-teki. Untuk

memecahkan teka-teki tersebut diperlukan metode penelitian. Surakhmad (1998:133) menjelaskan bahwa:

“Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai

suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan menggunakan teknik alat-alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya di tinjau dari tujuan penyelidikan

serta dari situasi penyelidikan”.

Sementara itu, Sumadinata (2005:52) mengungkapkan bahwa “Metode

penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang

didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan fisiologis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi”.

Mengenai bentuk dan jenis metode penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian tersebut. Disamping itu, penggunaan metode tergantung kepada

permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain penggunaan suatu metode harus dilihat dari efektifitasnya, efesiensinya, dan relevansinya metode tersebut.

(25)

yang sering digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan, seperti metode historis, metode deskriptif, dan metode eksperimen.

Metode yang digunakan berdasarkan bersifat penelitian yang akan diteliti yaitu mengujicobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas

terhadap variabel terikat yang diteliti. Mengenai metode eksperimen Arikunto

(2002:3) mengatakan bahwa : “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari

hubungan hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan

oleh peneliti dengan meminimalisasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa diganggu.

Metode eksperimen bertujuan untuk meneliti suatu masalah sehingga didapat suatu hasil. Pada penelitian dengan menggunakan metode eksperimen,

harus diadakan kegiatan percobaan dengan perlakuan atau treatment untuk mengetahui hasil dari pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Disamping itu penulis ingin mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap terhadap variabel

terikat yang diselediki dan diamati yaitu; pengaruh penggunaan media audio visual dengan tanpa media audio visual terhadap peningkatan keterampilan gerak

siswa dalam pembelajaran bola basket.

Penulis melakukan penelitian ini dengan cara memberi program latihan kepada dua kelompok sampel yaitu, kelompok A yaitu menggunakan media

(26)

B. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini melibatkan variabel bebas (independent variabel) dan

variabel terikat (dependent variabel). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media pembelajaran audio visual, dilambangkan dengan notasi (X) dan variabel

terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan gerak siswa, dilambangkan dengan notasi (Y).

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Lemahabang Kab.Cirebon,

siswa kelas XI IPA 2 dengan jumlah siswa sebagai sampel sebanyak 30 siswa. Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 28 Agustus 2012, dan selesai

pada tanggal 28 September 2012, selama 5 minggu, dengan perlakuan eksperimen dilaksanakan dalam 16 kali pertemuan. Menegnai jangka waktu lamanya latihan menurut Kosasih (1995:28), menyatakan bahwa : “Latihan

seminggu tiga kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis. Adapun latihan yang diperlukan adalah selama 5 minggu.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam menyusun sampai dengan menganalisis data sehingga mendapatkan

gambaran yang sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan sumber data. Pada umumnya sumber data dalam penelitian disebut populasi dan sampel

(27)

tempat diperolehnya informasi. Elemen tersebut dapat berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas, organisasi dan lain-lain”.

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan subjek

penelitian tempat diperolahnya informasi yang dapat berupa individu maupun kelompok. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa SMA Negeri 1 Lemahabang Kab.Cirebon khususnya di kelas XI IPA 2 sebanyak 30 siswa.

Untuk memudahkan pengumpulan data dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan sampel. Adapun pengertian sampel menurut Arikunto (2002:109),

menjelaskan bahwa ; “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang sedikit”.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah populasi yang

ada. Mengenai hal ini Arikunto (2002:108), menjelaskan bahwa : “Apabila seorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Sehingga penelitian ini merupakan

penelitian populasi atau sampling seadanya (total sampling), maka jumlahnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 siswa. Dari 30 jumlah

siswa tersebut, dibagi menjadi dua kelompok yaitu 15 siswa kelompok media audio visual dan 15 siswa kelompok yang tanpa media audio visual.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Alat Pengumpulan Data

(28)

adalah tes dribbling dalam permainan bola basket yang memiliki r validitas sebesar 0,89 yang diperoleh dari hasil penghitungan multiple korelasi dengan

metode Werry Doilette. Adapun pelaksanaan tes menggiring bola (dribbling) menurut Nurhasan (2007:211) anatar lain sebagai berikut :

a. Tujuan : mengukur keterampilan, kelincahan, dan kecepatan dalam

mendribbling bola basket.

b. Alat yang Digunakan :

1) Bola basket 2) Stop watch

3) 8 buah rintangan (tongkat/ corn/ corong) 4) Kapur

5) Peluit

c. Petunjuk Pelaksanaan

1) Pada aba-aba “siap”, testee berdiri bersiap-siap di garis start dengan

bola yang sudah di pegang.

2) Pada aba-aba “Ya”, testee mulai memantulkan / mendribble bola kearah

kanan melewati beberapa rintangan yang terdiri dari 8 tiang atau corn sesuai petuntunjuk arah yang sudah di instruksikan sebelumnya, samapi pada selesai di garis finish yang sudah ditentukan.

3) Apabila terjadi kesalahan dalam mendribble bola, ia harus memperbaikinya tanpa menggunakan anggota badan selain kedua

(29)

4) Mengiring bola atau mendribble bola dilakukan oleh tangan kanan dan kiri sesuai keahlian dan disesuaikan tingkat kebutuhan dalam melewati

rintangan.

d. Gerakan Tersebut Dinyatakan Gagal Bila

1) Testee melakukan dribble selain dengan kedua tangannya

2) Testee melakukan pergerakan tidak sesuai dengan instruksi yang sudah dijelaskan atau tidak sesuai arah pergerakan panah dari awal start

samapi finish.

Gamabr 3.1

Route Dribbling Bola Basket

Sumber Nurhasan dan Hasanudin Cholil (2007:243) e. Cara Menskor

Waktu yang ditempuh oleh testee dari aba-aba “Ya” pada saat start samapi

(30)

Tes akhir dilakukan dengan bentuk tes yang sama dengan tes awal. Untuk tes akhir siswa melakukan dribbling dengan pasti dengan keterampilan yang

lebih baik lagi dari tes awal. Sedangkan data yang diperoleh adalah dari hasil tes awal dan tes akhir dribbling adalah waktu yang ditempuh oleh testee dari

aba-aba “Ya” tanda awal start sampai ia melewati garis finish. Waktu dicatat sampai persepuluh detik.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah berupa eksperimen yang terdiri dari tes awal pembelajaran dribbling bola

basket dan diakhiri oleh tes akhir dribbling bola basket. a. Pelaksanaan Tes Awal dan Tes Akhir

Pelaksanaan tes awal pada hari selasa 28 Agustus 2012, bertempat di SMA N 1 Lemahabang Kab.Cirebon. Tujuan dari tes awal ini adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam keterampilan dribbling pada

kelompok sampel sebelum diberikan pembelajaran melalui media audio visual.

Pelaksanaan pembelajaran dimulai pukul 15.00 s.d 16.00 WIB. Sebelum melakukan tes, sampel diberikan diberikan penjelasan tentang cara melakukan

dribbling yang benar dan cara melakukan tes awal, siswa diberikan treatment

selama 16 pertemuan.

Setelah pembelajaran atau treatment dilakukan, maka dilakukan tes akhir

(31)

mengetahui kemampuan siswa dalam melakukan dribbling setelah sebelumnya diberikan treatment atau pembelajaran melalui media audio visual

selama satu bulan.

b. Proses Pembelajaran Dribbling.

Eksperimen dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan selama 5 minggu, dimaulai dari tanggal 28 Agustus 2012 sampai dengan 28 September 2012. Pembelajaran dilaksanakan setiap hari selasa dan hari kamis, dan Sabtu

dimuali dari jam 15.00 samapai dengan jam 16.00 WIB.

Proses pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga bagian yaitu

pemanasan, inti dan peregangan. Adapun uraian pembelajarannya adalah sebagai berikut :

1) Pemanasan

Sebelum pembelajaran berlangsung siswa diintruksikan untuk melakukan pemanasan statis, dan dinamis dengan berlari mengelilingi lapangan basket,

dan beberapa gerakan pemanasan dinamais lainnya. 2) Pembelajaran inti

Pada tahap ini peneliti memberikan penjelasan serta memberikan tugas yang harus dilakukan oleh sampel, atau siswa yang akan diteliti. Tugas-tugas tersebut diantaranya tentang keterampilan dasar dribbling bola basket tanpa

menggunakan media audio visual sebagai (kelompok A) lalu mempraktekannya dan latihan keterampilan dasar dribbling dengan

(32)

terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok A sebagai kelompok kontrol dan kelompok B sebagai kelompok eksperimen.

3) Pendinginan

Setelah melakukan latihan yang terdiri dari pemanasan dan pembelajaran

inti, maka langkah terakhir adalah pendinginan, penenangan dan evaluasi selama proses pembelajaran berlangsung antara siswa dan peneliti.

F. Desain Penelitian

Sesuai dengan sifat masalah yang diteliti, maka penelitian ini

menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain. Penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek

(33)

Mengenai desain penelitian ini, Arikunto (2002:84) menggambarkannya dalam pola sebagai berikut :

Gambar 3.2

Desain Penelitian Pola Pre-Test and Post-Test Group Design

(Sumber : Arikunto, 2002:84)

Keterangan :

E1 : media kelompok eksperimen

E2 : kelompok kontrol

X1 : media pembelajaran audio visual

X2 : media pembelajaran tanpa naudio visual O1 dan O3 : tes awal keterampilan gerak siswa

O2 dan O4 : tes akhir keterampilan gerak siswa

Untuk memberikan gambaran mengenai langkah penelitian yang dilakukan

maka diperlukan langkah-langkah penelitian sebagai rencana kerja. Dengan adanya gambaran langkah penelitian maka akan memprmudah kita untuk

memulai langkah dari sebuah penelitian.

E1 O1 X1 O2

(34)

Dalam penelitian ini penulis menggambarkan langkah penelitian sebagai berikut :

Gambar 3.3

Langkah-langkah Penelitian

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Setelah seluruh pengetesan selesai dan data hasil pengetesan terkumpul

maka langkah berikutnya adalah mengumpulkan data, kemudian melakukan pengolahan dan analisis data sesuai dengan tujuan penelitian. Pengumpulan,

POPULASI

SAMPEL

TES AWAL KETERAMPILAN DRIBBLING SISWA

KELOMPOK MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO

VISUAL

KELOMPOK MEDIA PEMBELAJARAN TANPA

AUDIO VISUAL

TES AKHIR KETERAMPILAN DRIBBLING SISWA

PENGOLAHAN ANALISIS DATA

(35)

pengolahan, dan penganalisisan data dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan yang diberikan dalam pengolahan dan menganalisis

data dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang pengaruh penggunaan medai audio visual terhadap pemahaman keterampilan dribbling pada

pembelajaran permainan bola basket. Pada penelitian kali ini penulis menggunakan rumus-rumus statistik dari Nurhasan (2002), adapun langkah-langkah pengolahan dan analisis data tersebut adalah sebagai berikut :

1. Rata-rata

Data yang diperoleh melalui tes, selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus-rumus statistik yang sesuai, agar dapat menguji hipotesis

dan memberikan kesimpulan yang tepat. Adapun langkah-langkah yang ditempuh penulis adalah sebagai berikut :

1. Menghitung Nilai Rata-rata :

n X X

i

Keterangan:

X : Nilai rata-rata yang dicari

X i : Jumlah skor yang didapat

(36)

2. Simpangan Baku

Menghitung Simpangan Baku Langkah –langkah sebagai berikut :

Bertujuan untuk mengetahui apakah kedua variabel tersebut mempunyai kemampuan awal dan akhir yang sama atau tidak. Rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut :

Keterangan F = Homogenitas yang dicari.

Dengan keterangan terima Ho jika F (1-½α) () < F< F½α (n1-1 ; n2-1)

untuk taraf nyata α 0.05 dan dk pembilang = n1-1 dan dk penyebut = n2-1.

4. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas yang dipakai adalah : Uji Normalitas Liliefors.

(37)

1. Mengurutkan data dari data yang terkecil sampai data yang terbesar kelompok eksperimen.

2. Mencari rata-rata kelompok eksperimen tes awal dan tes akhir.

3. Mencari simpangan baku kelompok eksperimen tes awal dan tes akhir.

4. Mencari angka baku Z1,Z2,….., Zn dengan rumus :

S X X Z 

5. Untuk setiap bilangan menggunakan data Distribusi Normal baku, kemudian hitung peluang.

F = (Zi) = P (Z < Zi)

6. Hitung proporsi Z1,Z2,….., Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi,

jika proporsi dinyatakan oleh S(Zi), maka :

n

8. Ambilah harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.

Sebutkan harga terbesar ini Lo dengan nilai kritis L yang dimabil dari

tabel taraf nyata yang dipilih.

Kriteria pengujian Normalitas Liliefors, adalah :

1. Hipotesis ditolak apabila Lo > L tabel

Kesimpulan adalah populasi berdistribusi tidak Normal.

2. Hipotesis diterima apabila Lo < L tabel

(38)

5. Pengujian signifikansi peningkatan hasil latihan

Menggunakan uji t dengan langkah awal mencari simpangan baku gabungan, dengan rumus:

n1– 1. S12 + n2 - 1. S22

S2 =

n1 + n2– 2

Keterangan:

S2 = Simpangan baku gabungan n = Jumlah sampel

S12 = Varians

Langkah berikutnya menghitung peningkatan hasil latihan dengan pengujian signifikansi, menggunakan uji t dengan rumus:

n SB B

t  Untuk masing-masing kelompok

Keterangan:

t : nilai t hitung yang dicari

B : rata-rata nilai beda SB: simpangan baku

(39)

6. Langkah berikutnya menguji perbedaan hasil latihan dari kedua

kelompok

Dengan menggunakan uji signifikansi perbedaan dua rata-rata yaitu uji t sebagai berikut:

Untuk harga lainnya Ho diterima, distribusi t dengan tingkat kepercayaan 0,95

(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis skor dari media pembelajaran audio visual terhadap pemahaman pembelajaran dribbling pada bola basket seperti yang sudah dijelaskan pada bab III dan IV, maka penulis akan

menarik garis besar dan menyimpulkan dari hasil penelitian ini. Hal tersebut berdasarkan fakta dan data yang di peroleh penulis selama penelitian. Adapun

kesimpulannya dari hasil uji signifikansi menggunakan uji dua rata-rata antara kedua kelompok adalah hasil dari kelompok audio visual yaitu t hitung (4,70) > t

tabel (1,76) maka hipotesis ditolak, sedangkan kelompok tanpa audio visual yaitu t

hitung (4,29) > t tabel (1,76) maka hipotesis ditolak, dan selisihnya (0,41). Artinya kedua

kelompok tersebut sama-sama memberikan pengaruh yang signifikan dalam

penggunaan media audio visual terhadap pemahaman dan keterampilan dribbling

dalam pembelajaran bola basket di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon.

Mengenai penggunaan media audio visual ternyata lebih memberikan pengaruh yang lebih baik dari pada yang tidak menggunakan, hal ini terdapat perbedaan antara kemampuan yang menggunakan media audio visual dan yang

(41)

media audio visual t hitungnya sebesar (4,70) sedangkan kelompok yang tidak menggunakan media audio visual t hitungnya sebesar (4,29).

Adapun pengaruh signifikan bertujuan agar siswa akan lebih cepat memahami gerakan-gerakan yang diajarkan oleh seorang guru, sehingga

keterampilan afektif dan motoriknya akan meningkat dan disarankan kepada para guru pendidikan jasmani agar dapat menggunakan media audio visual dalam pembelajaran penjas khususnya pembelajaran dribbling bola basket di tingkat

SMA. Dari paparan tersebut, hal ini menunnjukan bahwa peningkatan hasil pemahaman dan keterampilan gerak siswa pada media pembelajaran audio visual

memberikan dampak positif terhadap setiap peningkatan pemahaman dan keterampilan dribbling pembelajaran bola basket.

B. Saran

Sehubungan dengan penelitian yang telah penulis lakukan di SMA N 1 Lemahabang Kab. Cirebon, maka penulis ingin mengemukakan saran sebagai

berikut:

1. Bagi para siswa agar tetap melakukan proses pembelajaran dengan media

pembelajaran, khususnya audio visual, terutama untuk memahami keterampilan gerak pada pembelajaran dribbling bola basket, sehingga pemahaman materi akan lebih cepat dimengerti.

2. Bagi guru agar selalu berusaha sebaik mungkin memberikan fasilitas alat bantu seperti media audio visual dan yang lainnya, supaya proses belajar akan

(42)

3. Bagi pihak sekolah diharapkan hasil penelitian ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan yang akan bermanfaat bagi para pengajar di SMA Negeri 1

Lemahabang Kab.Cirebon, khususnya guru pendidikan jamani.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agara dapat melenyempurnakan

(43)

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 14

C. Tujuan Penelitian... 15

D. Manfaat Penelitian... 15

E. Batasan Penelitian ... 16

F. Anggapan Dasar ... 17

G. Hipotesis Penelitian ... 18

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 19

A. Hakekat Media Pembelajaran... 19

B. Penggunaan Media Audio Visual dalam Upaya Untuk Meningkatkan Pemahaman dan Keterampilan Dribbling pada Pembelajaran Bola Basket ... 33

C. Hakekat Pemahaman dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani... 35

(44)

Pendidikan Jasmani ... 47

1. Pengertian Permainan Bola Basket dalam Konteks Pendidikan Jasmani ... 47

2. Ruang Lingkup Kompetensi Permainan Bola Basket dalam Kurikulum KTSP ... 51

3. Pembelajaran Dribbling Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 52

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Dribbling Dalam Pembelajaran Permainan Bola Basket dalam Konteks Pendidikan Jasmani ... 55

5. Bentuk-bentuk Pembelajaran Penguasaan Bola (Ball Handling) dalam Konteks Pendidikan Jasmani ... 56

F. Perkembangan Perilaku Motorik Siswa SMA di Tinjau dari Proses Pertumbuhan dan Perkembangan ... 62

1. Perkembangan Anatomis ... 64

2. Perkembangan Fisiologis ... 65

G. Hipotesis Tindakan ... 66

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 68

A. Metode Penelitian ... 68

B. Variabel Penelitian ... 70

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 70

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 70

E. Teknik Pengumpulan Data ... 71

F. Desain Penelitian ... 76

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data ... 78

(45)

C. Diskusi Penemuan ... 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 95

A. Kesimpulan... 95

B. Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 98

LAMPIRAN LAMPIRAN ... 103

Gambar

Desain Penelitian PolaGambar 3.2  Pre-Test and Post-Test Group Design
tabel taraf nyata yang dipilih.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap konsumen pada Mie ayam Fajar cabang kelapa dua , Universitas Indonesia(diakses tanggal 26 November 2013). Leksmana,

NO Lokasi Sampel Titik Koordinat Jenis Sampel Bujur

Koefisien Korelasi (R) antara Variabel Bebas Panjang Lengan (X1) terhadap Variabel Terikat Servis Bawah Bola Voli(Y) .... Koefisien Korelasi (R) antara Variabel Bebas Power

Raja, seperti yang kita lihat seiringan rombongan Bapak Raja yang datang dari kota Medan ke Takengon ini mudah-mudahan tidak ada halangan, dapat dikatakan sudah

Penggunaan sistem operasi Microsoft windows xp banyak dipakai oleh setiap orang, hal ini disebabkan karena kemudahan dan penggunaanya yang begitu mudah dipelajari oleh orang

Terakreditasi IDI 17 SKP Anggota Seksi Acara 17 Mei 2011 Upgrading Pengurus PEMA FK USU Anggota Seksi Acara 9-10 April 2011 Khitanan Massal PHBI FK USU Anggota Seksi AdmKesek

“Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi dan Kemampuan Berpikir kritis Siswa SMA Lab UM Melalui Program Piloting

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran histopatologi karsinoma kolorektal yang paling banyak di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Umum Pusat haji Adam Malik, Medan