• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN BADAN DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI KESEIMBANGAN BADAN DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN BADAN DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW

DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh

Aldy Traya Putra

0901666

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN BADAN

DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP

HASIL TEMBAKAN

FREE THROW

DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

Oleh Aldy Traya Putra

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan

© Aldy Traya Putra 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

(3)

ALDY TRAYA PUTRA

0901666

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN BADAN DAN KEPERCAYAAN DIRI

TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW

DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING :

Dosen Pembimbing I

Dr. Komarudin, M.Pd.

NIP. 197204031999031003

Dosen Pembimbing II

Alen Rismayadi, M.Pd.

NIP. 197612282008121002

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

(4)
(5)

ABSTRAK

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN BADAN DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW

DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

Pembimbing: 1. Dr. Komarudin, M.Pd. 2. Alen Rismayadi, M.Pd.

Aldy Traya Putra*

Penelitian yang penulis lakukan berawal dari pengamatan penulis di lapangan, bahwa sering terjadi seorang pemain melakukan free throw tetapi kurang memperhatikan keseimbangan badan dan nampak tidak percaya diri sehingga hasil tembakannya kurang berhasil. Padahal free

throw merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemenangan suatu tim.

Masalah penelitian yang penulis ajukan adalah berapa besar kontribusi keseimbangan badan dan kepercayaan diri terhadap hasil tembakan free throw dalam permainan bola basket. Serta apakah keduanya secara bersama-sama memberikan kontribusi yang positif dan signifikan. Tujuan dari penelitian yang penulis ajukan adalah untuk mengetahui kontribusi keseimbangan badan dan kepercayaan diri terhadap hasil tembakan free throw dalam permainan bola basket.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet bola basket klub By Pass Basket Club Karawang sebanyak 20 orang. Sampel penelitian ini sebanyak 20 orang yang diperoleh dengan teknik sampling jenuh dan padat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) tes keseimbangan menggunakan Stork Stand Test, 2) tes free throw dalam permainan bola basket dan 3) Angket tertutup mengenai rasa kepercayaan diri atlet.

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Kontribusi keseimbangan badan terhadap hasil free throw dalam olahraga bola basket sebesar 22,09%. Kontribusi kepercayaan diri terhadap hasil free throw dalam olahraga bola basket sebesar 30,25%. Kontribusi keseimbangan badan dan kepercayaan diri terhadap hasil

free throw dalam olahraga bola basket sebesar 49 %.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Masalah Penelitian………... 7

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Pembatasan Penelitian... 8

F. Anggapan Dasar…………... 9

G. Hipotesis………... 12

H. Batasan Istilah……….... 13

BAB II TINJAUAN TEORITIS... 14

A. Permainan Bola Basket... 14

1. Karakteristik Bola Basket... 15

2. Teknik Dasar Bola Basket………... 16

a. Teknik Dasar Dribbling………... 17

b. Teknik Dasar Catch dan Passing………... 19

B. Shooting Dan Free Throw Dalam Permainan Bola Basket …….... 20

1. Sikap Awal……….... 22

2. Sikap Menembak………... 23

(7)

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Tembakan Dalam

Permainan Bola Basket ………... 28

1. Konsentrasi ……... 28

2. Besar Sudut Tembakan ... 28

3. Titik Sasaran ………... 29

D. Keseimbangan Badan Dalam Permainan Bola Basket ……….... 30

E. Rasa Kepercayaan Diri Dalam Permainan Bola Basket ………… 33

F. Kontribusi Keseimbangan Badan dan Rasa Kepercayaan Diri terhadap Hasil Free throw dalam Permainan Bola Basket ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39

A. Metode Penelitian………... 39

B. Prosedur Penelitian... 40

C. Teknik Pengambilan Sampel……….... 42

D. Instrumen Penelitian... 43

E. Prosedur Pengolahan Dan Analaisis Data ………... 56

BAB IV HASIL PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA ... 59

A. Deskripsi Data………... 59

B. Prasyarat Analisis Data... 60

C. Pengujian Hipotesis……….. 61

D. Diskusi Penemuan……… 63

BAB V KESIMPULAN dan SARAN... 68

A. Kesimpulan... 68

B. Saran... 68

DAFTAR PUSTAKA... 70

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Kisi-Kisi Angket Tentang Kepercayaan Diri …... 47

3.2. Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban …………... 49

3.3. Hasil Pengujian Validitas……… 53

4.1. Hasil Penghitungan Rata-Rata Dan Simpangan Baku

Ketiga Variabel Penelitian ………..……… 59

4.2. Hasil Uji Normalitas Lilliefors ……….. 60

4.3. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Antara Keseimbangan

Badan (X1) Dengan Hasil Free Throw Bola Basket (Y) ……….. 61

4.4. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Antara Kepercayaan Diri (X2)

Dengan Hasil Free Throw Bola Basket (Y) ...……… 62

4.5. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Ganda Antara Keseimbangan Badan (X1) Dan Kepercayaan Diri (X1) Dengan Hasil Free Throw

Bola Basket (Y) ……….. 62

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Teknik Dribbling……….. 18

2.2. Teknik Menerima Dan Mengoper Bola ... 20

2.3. Teknik Shooting (Set Shot) ... 21

2.4. Stabilitas Dalam Sikap Awal Menembak……….…... 23

2.5. Gerak Proyektil……….... 24

2.6. Otot-otot Lengan Dan Tangan... 26

2.7. Otot-otot Tungkai………... 27

2.8. Hubungan Antara Sudut Lepas Kecepatan dan Sudut Bola Masuk ... 28

2.9. Garis Vertikal dan Horisontal Keseimbangan Badan……….. 32

2.10. Bidang Tumpu Kaki Keseimbangan Berdiri……….. 32

2.11. Sumber Keyakinan Diri……….. 34

3.1. Desain Penelitian………. 40

3.2. Langkah-Langkah Penelitian……… 41

3.3. Tes Keseimbangan Statis………. 45

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A.Angket Uji Coba ... 72

B.Hasil Uji Coba Angket... 75

C.Uji Validitas………... 76

D.Angket Penelitian ……… 80

E. Hasil Angket Penelitian………... 84

F. Uji Reliabilitas Angket ... 85

G.Data Hasil Penelitian……… 86

H.Korelasi Kseimbangan Badan Dengan Hasil Frree Throw………….. 87

I. Korelasi Kepercayaan Diri Dengan Hasil Free Throw……… 88

J. Uji Normalitas Lilliefors Data Keseimbangan Badan……… 89

K.Uji Normalitas Lilliefors Data Kepercayaan Diri………... 90

L. Uji Normalitas Lilliefors Data Free Throw……… 91

M.Pengolahan Dan Analisis Data……… 92

N.Uji Validitas Stork Stand……… 100

O.Prosedur Penelitian………. 101

P. SK Pembimbing Skripsi……….. 103

Q.Surat Ijin Penelitian Dari Kampus……….. 107

R.Surat Keterangan Sudah Penelitian Dari Club……… 108

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga bola basket termasuk dalam olahraga permainan, karena ada alat

atau objek yang digunakan untuk bermain yaitu bola dan aktivitas bermain yang

dilakukan dapat memberikan kesenangan. Olahraga bola basket merupakan suatu

permainan beregu yang menuntut kerjasama dari tiap anggota dalam satu tim.

Kerjasama tersebut dilakukan melalui penggunaan taktik dan strategi dengan cara

mengoper bola dari satu pemain ke pemain lainnya.

Olahraga bola basket sebagai permainan ditunjukkan dengan penggunaan

alat berupa bola basket yang dimainkan dengan cara dipantul-pantulkan dan

dilempar. Tujuan utama dari permainan ini adalah memasukkan bola ke keranjang

lawan dengan sebanyak-banyaknya dan menjaga keranjang sendiri dari serangan

lawan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam dokumen Perbasi (2010:15) sebagai

berikut:

Bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri atas 5 orang pemain. Tiap-tiap regu berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang regu lawan dan mencegah regu lawan memasukkan bola atau membuat angka/score. Bola boleh dioper, digelindingkan, atau dipantulkan/didribble ke segala arah, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dengan demikian maka dapat dinyatakan bahwa permainan bola basket

merupakan permainan beregu dan menggunakan bola sebagai alat permainannya

dengan tujuan memasukkan bola ke keranjang lawan melalui penggunaan teknik,

taktik dan strategi bermain.

Permainan bola basket merupakan permainan yang dinamis dan atraktif

terutama berkenaan dengan cara memainkan bola baik saat dribbling, passing

maupun shooting. Hal tersebut menggambarkan bahwa untuk dapat bermain bola

(12)

Pemain bola basket dituntut untuk memiliki kondisi fisik yang baik seperti

daya tahan, agilitas, power, koordinasi dan keseimbangan badan terutama saat

bergerak. Seorang pemain bola basket harus dapat berlari dan menggiring bola

dengan cepat dan lincah, dapat menangkap bola dan menembakkan bola ke

keranjang, serta menguasai teknik-teknik permainan bola basket lainnya. Semua

itu harus ditunjang oleh komponen kondisi fisik sebagai kemampuan dasar.

Aspek kondisi fisik merupakan aspek yang paling mendasar bagi

pengembangan aspek-aspek lainnya dan memberikan peranan yang sangat penting

dalam pencapaian suatu prestasi olahraga. Hal ini dijelaskan Harsono (1988:153)

sebagai berikut: “Sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang

sempurna dalam situasi stress fisik yang tinggi, maka semakin jelas bahwa kondisi

fisik memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet.”

Selanjutnya Moeloek (1984:12) menyatakan bahwa, “Peningkatan yang diperoleh

dari latihan fisik dapat dilihat antara lain berupa peningkatan kemampuan gerak,

tidak cepat merasa lelah, peningkatan keterampilan (skill) dan sebagainya.”

Dengan demikian maka jelaslah bahwa kondisi fisik merupakan bagian

yang paling mendasar dalam usaha meningkatkan prestasi seorang atlet. Oleh

karena itu dalam proses pelatihan suatu cabang olahraga perlu adanya penekanan

pada aspek fisik tanpa mengenyampingkan kondisi-kondisi lainnya seperti teknik,

taktik dan mental para atlet. Mengenai komponen-komponen kondisi fisik,

Setiawan (1991:112) menjelaskan, “Unsur pokok kondisi fisik itu adalah: 1) Daya tahan jantung-pernafasan- peredaran darah, 2) Kelentukan persendian, 3)

Kekuatan, 4) Daya tahan otot, 5) Kecepatan, 6) Agilitas, dan 7) Power”.

Kebutuhan fisik dalam olahraga bola basket meliputi stamina, kelincahan

power, koordinasi dan keseimbangan badan. Hal ini didasarkan gerak dominan

dalam olahraga bola basket yang umumnya membutuhkan dukungan power

lengan, seperti pada saat melempar bola ke teman dan shooting ke ring lawan,

koordinasi mata-tangan dengan sasaran, serta keseimbangan pada saat diam

maupun bergerak.

Keseimbangan merupakan kemampuan mempertahankan sikap dan posisi

(13)

3

Kemampuan untuk mempertahankan ini dipengaruhi oleh faktor visual, vestibular

dan proprioseptif. Keseimbangan merupakan komponen kebugaran jasmani yang

diperlukan untuk mampu mempertahankan stabilitas posisi tubuh baik dalam

keadaan diam maupun bergerak. Berkaitan dengan keseimbangan, Sajoto (1995:9)

menjelaskan, “Keseimbangan (balance) adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otot. Di bidang olahraga banyak hal yang

harus dilakukan atlet dalam masalah keseimbangan, baik dalam menghilangkan

keseimbangan ataupun mempertahankan keseimbangan.”

Keseimbangan atau stabilitas sangat penting dalam kegiatan olahraga.

Keseimbangan digunakan sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing cabang

olahraga termasuk cabang olahraga bola basket terutama pada saat melakukan

tembakan ke arah ring. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

keseimbangan atau stabilitas khususnya pada saat melakukan shooting dalam

permainan bola basket, diantaranya adalah hukum kesetimbangan menurut

Hidayat (1996:21-24) yaitu “Stabilitas berbanding lurus dengan proyeksi titik

berat badan berada dalam bidang tumpuan, dan stabilitas berbanding terbalik

dengan jarak vertikal.” Dalam hal ini keseimbangan pemain akan selalu terjaga

jika pada saat melakukan shooting proyeksi titik berat badan berada dalam bidang

tumpuan dan akan tidak stabil jika sebaliknya atau jarak vertikal semakin

diperluas yaitu dengan melakukan lompatan. Oleh karenanya pada saat melompat

harus dapat menjaga proyeksi titik berat badan agar selalu berada dalam bidang

tumpuan.

Pada saat pemain bola basket menguasai bola, menggiring, mengoper atau

menembakkan bola ke jaring lawan dibutuhkan keyakinan atau rasa kepercayaan

diri yang besar. Hal ini didasarkan bahwa fisik dan teknik yang baik jika tidak

didukung oleh mental yang baik, khususnya rasa kepercayaan diri yang tinggi,

maka pencapaian prestasi pun tidak akan maksimal.

Olahraga merupakan suatu aktivitas yang melibatkan serangkaian gerak

raga yang teratur serta terencana yang dilakukan oleh orang dalam meningkatkan

kemampuan fungsionalnya. Pada dasarnya yang terjadi ketika melakukan aktivitas

(14)

tetapi merupakan proses dari perwujudan psiko-fisik atau dengan kata lain

merupakan satu kebulatan gerak (totalitas). Dengan demikian aspek psikologis

turut berperan dalam setiap perkembangan serta pelaksanaan aktivitas olahraga,

khususnya dalam olahraga bola basket.

Dalam perkembangan olahraga prestasi, aspek psikologis mempunyai

peranan yang sangat penting. Hal ini didasarkan pada suatu anggapan bahwa

pencapaian prestasi dalam suatu pertandingan tidak tertutup kemungkinan salah

satunya ditentukan oleh faktor psikologis yang dimiliki oleh seorang atlet. Pada

dasarnya, psikologi olahraga sejalan dengan perkembangan pembinaan olahraga

prestasi memiliki beberapa tujuan dintaranya memahami akan pengaruh dari

aspek psikologis dalam penampilan gerak untuk sebuah aktivitas olahraga atau

pengaruh untuk pencapaian prestasi dalam sebuah pertandingan olahraga. Sejalan

dengan pemahaman ini Satiadarma (2000:48) mengemukakan bahwa menurut

psikologi olahraga dalam perkembangannya memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mempelajari bagaimana faktor psikologi mempengaruhi penampilan atau kinerja (performance) fisik individu misalnya bagaimana kecemasan mempengaruhi ketepatan seorang pebasket dalam melakukan tembakan bebas.

2. Memahami bagaimana partisipasi dalam olahraga dan latihan mempengaruhi perkembangan individu termasuk kesehatan dan kesejahteraan hidupnya misalnya apakah lari dapat mengurangi depresi dan kecemasan.

Berdasarkan pada pemahaman di atas, maka dalam hal ini faktor dari

aspek psikologis secara bersamaan dapat memberikan pengaruh dalam

penampilan gerak untuk sebuah aktivitas olahraga atau dapat memberikan

pengaruh untuk pencapaian prestasi dalam sebuah pertandingan olahraga.

Dalam perkembangannya aspek psikologis menjadi lebih nampak dan

teramati dengan jelas. Hal ini sejalan dengan tuntutan tugas gerak dalam cabang

olahraga. Terlepas dari beragamnya aspek psikologis yang terjadi saat

berlangsungnya aktivitas olahraga, dalam hal ini penulis membatasi pemaparan

(15)

5

Rasa kepercayaan diri (self confidence) menurut The American Heritage

Dictionary didefinisikan sebagai “Consciousness of one’s own powers and

abilities.” (Kesadaran akan kekuatan dan kemampuan diri sendiri). Dalam kamus

Psikologi juga disebutkan bahwa, kepercayan diri adalah kepercayaan akan

kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuannya yang dimiliki,

serta dapat memanfaatkan secara tepat (Anshari, 1996:37).

Gill, Gould, Weiss, Weinberg, Rushall, dan Terry dalam Satiadarma

(2000:40) secara umum berpandangan bahwa:

Atlet yang memiliki keterampilan yang baik pada umumnya memiliki skor rendah dalam derajat kecemasan, ketegangan, depresi, marah, dan bingung. Mereka sebaliknya memiliki kecenderungan memperoleh skor tinggi dalam aspek kepercayaan diri, konsep diri, harga diri, keberanian, kebutuhan berprestasi, kecenderungan untuk mendominasi, agresi, intelligensi, kemandirian, ketegangan mental, independensi atau otonami, kemampuan sosial, stabilitas pribadi dan kecenderungan ekstroversi.

Hasil studi yang dilakukan Sudarwati (2007:62) menunjukkan bahwa,

“Ada hubungan yang signifikan antara self-efficacy dengan motivasi berprestasi pada atlet bulutangkis pelatnas Cipayung.” Hal ini menunjukkan bahwa semakin

tinggi keyakinan diri seorang atlet, maka motivasi berprestasinya pun akan tinggi.

Sebaliknya semakin rendah keyakinan dirinya, maka motivasi berprestasinya akan

rendah.

Saat kondisi fisik yang mulai menurun dan kemampuan teknis yang

terganggu karena kelelahan, sedangkan keinginan untuk memenangkan

pertandingan semakin tinggi terkadang dapat menyebabkan pemain bola basket

melakukan pelanggaran (violations) dan kesalahan (foul).

Berbagai kasus kesalahan dapat menyebabkan diberikannya hukuman

tembakan bebas (free throw) yaitu seandainya suatu regu telah melakukan

kesalahan sebanyak 4 kali kesalahan pada suatu periode. Dalam dokumen FIBA

(16)

Suatu regu berada dalam situasi hukuman kesalahan regu ketika regu tersebut telah melakukan empat (4) kesalahan regu pada sebuah periode. Ketika suatu regu berada pada situasi hukuman kesalahan regu, semua akibat kesalahan perorangan pemain yang dilakukan kepada pemain yang tidak dalam posisi menembak akan dihukum dengan dua (2) tembakan bebas.

Contoh lainnya adalah apabila seorang pemain mendorong lawan yang

sedang melakukan shooting. Kondisi semacam ini sangat merugikan tim yang

melakukan kesalahan karena akan menerima hukuman free throw. Namun

sebaliknya juga akan menjadi keuntungan bagi tim yang melakukan kesalahan

jika pemain yang dirugikan tidak dapat melakukan free throw dengan baik atau

bola hasil free throw tidak masuk ke ring, sehingga kesempatan untuk

memperoleh angka dari free throw tersebut menjadi sia-sia.

Terlepas dari untung dan rugi bila terjadi kesalahan baik bagi pemain yang

dilanggar maupun bagi pemain yang melakukan kesalahan, kemampuan shooting

sebagai cara memasukkan bola dan mengumpulkan angka kemenangan dalam

pertandingan bola basket perlu dilatih secara khusus, teratur dan memenuhi

prinsip-prinsip latihan.

Berdasarkan pengamatan, keberhasilan dalam melakukan free throw

diantaranya ditentukan oleh keseimbangan badan sebagai bagian dari aspek fisik

dan kepercayaan diri sebagai bagian dari aspek psikologis. Namun apakah kedua

hal tersebut adalah faktor utama dalam menentukan tingkat keberhasilan free

throw? Hal ini perlu dibuktikan melalui penelitian ilmiah. Oleh karena itu penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Kontribusi Keseimbangan

Badan dan Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Free throw Dalam Permainan Bola

(17)

7

B. Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan

masalah penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Berapa besar kontribusi keseimbangan badan terhadap hasil free throw

dalam permainan bola basket?

2. Berapa besar kontribusi kepercayaan diri terhadap hasil free throw dalam

permainan bola basket?

3. Manakah yang memberikan kontribusi lebih besar terhadap hasil free

throw dalam permainan bola basket antara keseimbangan badan dengan

kepercayaan diri?

4. Berapa besar kontribusi keseimbangan badan dan kepercayaan diri

terhadap hasil free throw dalam permainan bola basket?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kontribusi keseimbangan badan terhadap hasil free throw

dalam permainan bola basket.

2. Mengetahui kontribusi kepercayaan diri terhadap hasil free throw dalam

permainan bola basket.

3. Mengetahui kontribusi yang lebih besar terhadap hasil free throw dalam

permainan bola basket antara keseimbangan badan dengan kepercayaan

diri.

4. Mengetahui kontribusi keseimbangan badan dan kepercayaan diri terhadap

hasil free throw dalam permainan bola basket.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian, maka penulis

(18)

1. Secara teoretis:

a. Bagi lembaga FPOK dapat dijadikan informasi dan sumbangan

keilmuan mengenai pentingnya keseimbangan badan dan kepercayaan

diri dalam proses pembinaan dan pengembangan atlet olahraga bola

basket, khususnya pada peningkatan kemampuan free throw.

b. Bagi klub, pembina dan pelatih dapat dijadikan informasi dan sumber

referensi dalam penyusunan program pembinaan olahraga bola basket

khususnya pada keterampilan free throw.

c. Bagi atlet/siswa dapat dijadikan informasi mengenai data kondisi fisik

khususnya keseimbangan dan psikologis khususnya rasa kepercayaan

diri dalam proses pembinaan olahraga bola basket.

2. Secara praktis:

a. Bagi lembaga FPOK dapat dijadikan sebagai data laporan penelitian

ilmiah untuk dijadikan jurnal penelitian mengenai kontribusi aspek

fisik dan psikis yang dalam hal ini adalah keseimbangan badan dan

rasa kepercayaan diri terhadap hasil free throw dalam permainan bola

basket.

b. Bagi klub, pembina, dan pelatih dapat dijadikan sebagai acuan dan

pedoman dalam penyusunan program latihan untuk meningkatkan

kemampuan free throw dalam permainan bola basket dengan

mempertimbangkan dukungan keseimbangan badan sebagai bagian

aspek fisik dan kepercayaan diri sebagai bagian aspek psikologis.

c. Bagi atlet/siswa dapat dijadikan acuan dan bahan evaluasi diri dalam

proses penetapan target atau tujuan latihan.

E. Pembatasan Penelitian

Pembatasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar

masalah yang diteliti lebih terarah. Mengenai pembatasan masalah penelitian

(19)

9

Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya: tenaga, kecekatan, waktu, biaya, dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut.

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka penelitian ini dibatasi pada

hal-hal sebagai berikut:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keseimbangan badan dan rasa

kepercayaan diri.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil free throw dalam

permainan bola basket.

3. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa klub bola basket By Pass

Basket Club Karawang sebanyak 20 orang.

4. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) tes

keseimbangan menggunakan Stork Stand Test (Nurhasan, 2000:149) dan

2) tes free throw dalam permainan bola basket. 3) Angket tertutup

mengenai rasa kepercayaan diri atlet. (pembahasan lebih rinci mengenai

tes-tes tersebut di Bab III).

F. Anggapan Dasar

Penelitian ilmiah membutuhkan suatu anggapan dasar, karena dengan

anggapan dasar seorang peneliti memiliki landasan dan keyakinan dalam

menetapkan dan melaksanakan kegiatannya. Surakhmad (1998:107) menjelaskan,

“Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak penelitian yang kebenarannya diterima oleh penyelidik.” Kemudian Arikunto (2002:65) mengemukakan, “Setiap penyelidik dapat merumuskan postulat yang berbeda.”

Berdasarkan pendapat ahli tersebut, maka anggapan dasar dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Shooting merupakan salah satu teknik yang paling penting dalam permainan

bola basket, karena berkaitan dengan tujuan permainan bola basket yaitu

(20)

merupakan cara lain memasukkan bola ke ring lawan sebagai hukuman yang

diberikan kepada suatu regu atas terjadinya suatu kesalahan (foul). Free throw

dilakukan di daerah tembakan bebas. Hal ini mengacu pada penjelasan dalam

dokumen FIBA (2006:50) bahwa, “Tembakan bebas adalah kesempatan yang

diberikan kepada seorang pemain untuk mencetak satu (1) angka, tidak

dijaga, dari suatu posisi di belakang garis tembakan-bebas dan di dalam

daerah setengah lingkaran.”

2. Hasil shooting dalam permainan bola basket salah satunya dipengaruhi oleh

penguasaan teknik yang sempurna berupa koordinasi gerak mata-tangan

terhadap suatu sasaran yaitu ring. Untuk dapat melakukan suatu keterampilan

teknik dengan sempurna diperlukan tingkat koordinasi gerak yang tinggi.

Koordinasi gerak yang relatif tinggi hanya diperoleh melalui latihan berupa

pengulangan-pengulangan gerak keterampilan tersebut.

3. Keseimbangan badan merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang

dibutuhkan dalam olahraga bola basket. Peranan keseimbangan dalam

olahraga bola basket terutama pada saat seorang pemain menguasai bola

dengan diam di tempat atau bergerak, baik dengan melakukan passing

maupun shooting. Passing harus dilakukan dengan cepat dan tepat karena

sergapan atau gangguan yang dilakukan pemain lawan begitu cepat dan ketat.

Apalagi jika passing dilakukan dalam jarak yang jauh, seperti saat melakukan

fast-break, dibutuhkan keseimbangan yang cukup tinggi agar kontrol terhadap

posisi tubuh dan bola yang dipassing dapat menjangkau sasaran yang jauh

dan terhindar dari sergapan dan jangkauan lawan. Begitu pula saat shooting

dibutuhkan dukungan keseimbangan badan sehingga alur laju bola dan posisi

tubuh dapat terkendali dengan baik sehingga menghasilkan lemparan yang

tepat ke arah ring.

4. Pentingnya keseimbangan badan saat melakukan free throw dalam permainan

bola basket dapat dibagi berdasarkan fase geraknya, yaitu sikap awal,

pelaksanaan dan sikap akhir. Adapun penjelasannya adalah: sikap awal yang

dimulai dengan sikap badan berdiri rilek dengan berat badan condong ke

(21)

11

setimbang. Sikap tersebut memungkinkan seorang penembak berada dalam

posisi stabil, karena dengan posisi stabil maka ia akan lebih mudah

mengontrol bola untuk melakukan tembakan ke arah sasaran. Sikap awal

tersebut memenuhi hukum kesetimbangan I dan IV. Hukum kesetimbangan I

menyatakan, “Badan selalu dalam keadaan setimbang selama proyeksi dari

titik berat badan tersebut jatuh dalam bidang tumpuannya.” (Hidayat, 1996:21). Hukum kesetimbangan IV menyatakan, “Stabilitas berbanding

lurus dengan jarak horizontal dari titik berat badan terhadap sisi bidang

tumpuan ke arah mana benda / badan bergerak.” (Hidayat, 1996:24). Pada Sikap Menembak: Sikap menembak dimulai dengan meluruskan kedua

tungkai dilanjutkan dengan meluruskan lengan kanan guna mendorong bola

ke arah atas depan (sasaran). Gerakan ini dilakukan secara kontinyu atau

berkesinambungan. Meluruskan kedua tungkai dari keadaan

bengkok/menekuk dimaksudkan untuk memberikan pengaruh atau gaya

terhadap lengan yang akan melakukan tembakan. Begitupun pada saat

meluruskan lengan untuk mendorong bola ke arah atas depan (sasaran). Pada

sikap menembak ini pun dibutuhkan keseimbangan badan, karena pada saat

meluruskan lutut maupun lengan maka perubahan sikap ini perlu

dikendalikan sehingga tidak terjadi perubahan posisi atau tempat yang artinya

harus stabil atau seimbang. Sikap Akhir: sikap akhir dari gerakan melempar

bola ke arah ring adalah gerakan meluruskan lengan kanan diakhiri dengan

lecutan pada pergelangan tangan kanan hingga telapak tangan menghadap ke

bawah. Gerakan lecutan dilakukan dalam upaya memberikan gaya berupa

kekuatan otot pergelangan tangan untuk mendorong bola ke arah sasaran.

Besarnya gaya dorong bergantung pada besarnya kekuatan yang dikeluarkan.

Pada sikap akhir menembak pun membutuhkan keseimbangan, kecuali

shooting pada saat play on.

5. Kepercayaan diri merupakan salah satu faktor psikologis yang menentukan

hasil tembakan dalam permainan bola basket. Atlet yang kurang percaya diri

berarti meragukan kemampuan dirinya. Hal ini merupakan pemicu

(22)

khususnya saat melakukan free throw dalam permainan bola basket.

Mengenai kepercayaan diri, Fatimah (2006:149) menjelaskan, “Kepercayaan

diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk

mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap

lingkungan/situasi yang dihadapinya.” Kemudian Cratty (1973) dalam Dumadi dkk. (2004:97) menyatakan, “Atlet pada umumnya lebih sering

menghadapi situasi tegang (stress) dibandingkan bukan atlet. Rasa tegang

apabila berlanjut dapat menimbulkan rasa cemas (anxiety) dan untuk dapat

mengatasi keadaan tersebut dibutuhkan rasa kepercayaan diri.” Kepercayaan

diri dapat ditandai dengan tingginya harapan untuk sukses. Kepercayaan diri

dapat membantu atlet dalam aspek: positive emotion, concentration, goals,

effort, game strategy, dan momentum.

6. Berkaitan dengan keseimbangan dan kepercayaan diri saat melakukan free

throw, Barnes (1980:29) menjelaskan, “Accuracy is dependent upon balance,

concentration, confidence, and correct release.” Maksud penjelasan tersebut

yaitu ketepatan dalam melakukan lemparan bola ke arah ring ditentukan oleh

keseimbangan badan, konsentrasi, kepercayaan diri dan sikap akhir lemparan

yang baik.

G. Hipotesis

Berdasarkan anggapan dasar tersebut di atas, maka hipotesis penelitian

yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Keseimbangan memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap hasil free

throw dalam permainan bola basket.

2. Rasa kepercayaan diri memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap

hasil free throw dalam permainan bola basket.

3. Kepercayaan diri memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap hasil free

throw dibandingkan dengan keseimbangan badan.

4. Keseimbangan dan rasa kepercayaan diri secara bersama-sama memberikan

kontribusi positif dan signifikan terhadap hasil free throw dalam permainan

(23)

13

H. Batasan Istilah

Penafsiran seseorang terhadap suatu istilah sering berbeda-beda. Agar

tidak terjadi perbedaan, maka penulis perlu menjelasakan istilah-istilah yang ada

dalam penelitian ini dengan mengacu kepada pendapat para ahli. Adapun

istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kontribusi atau Contribution menurut Echols dan Shadily (1993:145) berarti

sumbangan, iuran. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1984) bahwa

kontribusi berarti sumbangan atau dukungan. Dalam hal ini adalah sumbangan

atau dukungan keseimbangan badan dan kepercayaan diri terhadap hasil free

throw dalam permainan bola basket.

2. Keseimbangan menurut Barrow dan McGee (1979) dalam Harsono (1988:223)

adalah “Kemampuan untuk mempertahankan sistem neuromuscular dalam

kondisi statis, atau mengontrol sistem neuromuscular tersebut dalam suatu

posisi atau sikap yang efisien selagi kita bergerak.” Dalam hal ini kemampuan

mengontrol dan mempertahankan sistem neuromuscular saat melakukan free

throw dalam permainan bola basket.

3. Suharsono dalam Susiana (2007:55) menyatakan bahwa, “Kepercayaan diri

merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi

tugas atau pekerjaan.” Dalam hal ini keyakinan untuk melakukan free throw

dengan baik dan sukses.

4. Free Throw dalam dokumen FIBA (2006:50) menjelaskan bahwa, “Tembakan

bebas adalah kesempatan yang diberikan kepada seorang pemain untuk

mencetak satu (1) angka, tidak dijaga, dari suatu posisi di belakang garis

tembakan-bebas dan di dalam daerah setengah lingkaran.”

5. Bola basket menurut Dinata (2003:27) adalah, “Permainan yang dimainkan

oleh dua regu, masing-masing regu terdiri atas 5 orang pemain. Tiap regu

berusaha memasukan bola ke keranjang lawan, dan mencegah lawan

memasukan bola atau membuat angka. Selama permainan, bola boleh dioper,

dilempar, ditepis, digelindingkan, atau dipantulkan/didribel ke segala arah,

(24)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode

dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Sesuai

dengan masalah yang ingin dikaji maka metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode deskriptif. Tentang metode deskriptif dijelaskan oleh Sudjana

dan Ibrahim (2001:64) sebagai berikut:

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan perkataan lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.

Hal serupa dikemukakan oleh Surakhmad (1998:139) bahwa, “Penelitian

deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang.”

Berdasar pada beberapa pendapat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian dengan tujuan untuk

menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang yang nampak dalam suatu

situasi. Data yang diperoleh itu dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisis

untuk menetapkan kesimpulan. Hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas

sehingga tujuan penelitian tercapai seperti yang diharapkan. Secara spesifik dapat

dikemukakan bahwa penelitian ini ingin meneliti kontribusi keseimbangan tubuh

dan kepercayaan diri terhadap hasil free throw dalam permainan bola basket.

Berkenaan dengan masalah penelitian ini, maka teknik pengolahan dan

analisis data yang digunakan adalah teknik korelasional. Hadi (1987:285)

menjelaskan, “Salah satu teknik statistik yang kerap kali digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel adalah teknik korelasi.” Kemudian Nurhasan

(25)

40

dengan variabel yang lain, yang besar kecilnya ditentukan oleh koefisien

korelasi.” Selanjutnya Sudjana dan Ibrahim (2001:77) menjelaskan, “Studi

korelasi adalah studi yang mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni

sejauhmana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam

variabel lain.” Teknik korelasi ini digunakan untuk mengetahui hubungan satu atau beberapa variabel terhadap variabel lainnya.

B. Prosedur Penelitian

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber: fatek.unima.ac.id

Keterangan:

X1 : keseimbangan tubuh

X2 : kepercayaan diri

Y : hasil free throw

Ry12 : Kontribusi keseimbangan tubuh dan kepercayaan diri secara

bersama-sama terhadap hasil free throw dalam permainan bola basket rx1y : Kontribusi keseimbangan tubuh terhadap hasil free throw

rx2y : Kontribusi percaya diri terhadap hasil free throw

Gambar 3.1 di atas menggambarkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk

mengungkapkan besarnya kontribusi keseimbangan tubuh (X1) dan kepercayaan

diri (X2) terhadap hasil free throw dalam permainan bola basket (Y), serta

X1

X2

Y rx1y

rx2y

(26)

kontribusi keseimbangan tubuh dan kepercayaan diri (X12) secara bersama-sama

terhadap hasil free throw dalam permainan bola basket (Y).

2. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian merupakan tahapan yang dilalui dalam suatu

penelitian mulai dari penelusuran masalah sampai dengan penetapan kesimpulan

penelitian. Mengenai langkah-langkah penelitian, Sutresna (2002:125) yang

diadaptasi dari Gay (1996:91-98) menjelaskan bahwa: “Umumnya langkah

penelitian diawali dengan proses penelusuran masalah, penelusuran data dan teori,

perumusan hipotesis, penentuan metode penelitian, analisis dan interpretasi data,

penarikan kesimpulan, implikasi dan saran.” Secara skematis, langkah penelitian tersebut tersusun dalam Gambar 3.2.

Gambar 3.2

Langkah-langkah Penelitian Sumber: Gay (1996)

Penelusuran permasalahan real di lapangan, sehingga memunculkan beragam masalah penelitian (selection and definition of a problem)

Penelusuran beragam data empirik dan teoretik sebagai landasan kerangka berpikir berkaitan dengan masalah penelitian (review of related literature)

Perumusan hipotesis dengan mengacu pada kerangka berpikir dan kajian empirik serta teoretik

Penentuan metode penelitian berkenaan dengan: sample, instrumen, desain dan prosedur penelitian (method, subject, instruments, design & procedure

Analisis dan interpretasi data (Data analysis)

(27)

42

Gambar 3.2 menggambarkan bahwa penelitian ini diawali dengan

penelusuran permasalahan real di lapangan, berkaitan dengan faktor-faktor

keberhasilan dalam olahraga bola basket khususnya hasil free throw yang

kemudian ditelusuri pula beragam data empirik dan teoretik sebagai landasan

kerangka berpikir berkaitan dengan masalah penelitian sehingga dibentuklah

rumusan hipotesis dengan mengacu pada kerangka berpikir dan kajian empirik

serta teoretik. Setelah dirumuskan hipotesis penelitian, selanjutnya menentukan

metode penelitian berkenaan dengan: sample, instrumen, desain dan prosedur

penelitian, kemudian analisis dan interpretasi data sehingga terbentuklah

kesimpulan, implikasi dan saran berdasarkan hasil penelitian

C. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam menyusun sampai dengan menganalisis data sehingga mendapatkan

gambaran sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan sumber data. Pada

umumnya sumber data dalam penelitian disebut populasi dan sampel penelitian.

Sudjana dan Ibrahim (2001:84) menjelaskan, “Populasi maknanya berkaitan

dengan elemen, yakni unit tempat diperolehnya informasi. Elemen tersebut dapat

berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas,

organisasi dan lain-lainnya.” Kemudian Arikunto (2002:108) menjelaskan,

“Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.” Berdasarkan penjelasan tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan subyek

penelitian tempat diperolehnya informasi yang dapat berupa individu maupun

kelompok. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota klub bola basket By Pass

Basket Club Karawang sebanyak 20 orang.

Sedangkan tentang jumlah sampel penelitian, penulis berpedoman pada

pendapat Arikunto (2002:112) sebagai berikut: “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat

diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”. Berdasarkan pada penjelasan

tersebut, maka untuk jumlah sampel penelitian ini ditetapkan oleh penulis sebesar

(28)

populasi. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi kurang dari 100 orang.

Pengambilan sampel dilakukan melalui sampling jenuh dan padat. Mengenai

sampel jenuh dan padat dijelaskan oleh Nasution (1991:133) sebagai berikut:

“Sampling itu dikatakan jenuh bila seluruh populasi dijadikan sampel. Sampling itu dikatakan padat bila jumlah sampel lebih dari setengah populasi.”

D. Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang

disebut instrumen. Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam

penelitian terutama berkaitan dengan proses pengumpulan data. Arikunto

(2002:126) menjelaskan, “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti

menggunakan sesuatu metode.” Selanjutnya Nurhasan (2000:1) menjelaskan

mengenai tes dan pengukuran yaitu: “Suatu alat yang digunakan dalam

memperoleh data dari suatu obyek yang akan diukur, sedangkan pengukuran

merupakan suatu proses untuk memperoleh data.” Berkaitan dengan penelitian ini,

maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengukur keseimbangan badan digunakan tes stork stand yang

dikutip dari Nurhasan (2000:149).

2) Untuk mengukur tingkat rasa kepercayaan diri sampel digunakan angket

mengenai percaya diri.

3) Untuk mengukur hasil free throw maka digunakan tes free throw bola

basket.

Prosedur pengukuran dan pengetesan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Menyiapkan format dan daftar isian yang diperlukan untuk pengukuran

dan pengetesan

2. Mengumpulkan sampel di lapangan dan memberikan penjelasan mengenai

pengukuran dan tes yang akan dilaksanakan, tujuan dan cara pengukuran

dan pengetesannya.

3. Melaksanakan pengukuran dan pengetesan sesuai dengan tata caranya

(29)

44

Adapun tata cara pelaksanaan pengukuran dan pengetesan adalah sebagai

berikut:

Stork Stand Test

1. Validitas: 0,91 dan Reliabilitas: 0,99

2. Tujuan: mengukur keseimbangan statis

3. Alat/Fasilitas: Lapangan, stopwatch, format isian

4. Pelaksanaan: Orang coba berdiri siap di tengah lapangan, pada aba-aba

“siap” segera orang coba memegang pinggang secara bersamaan.

Mengangkat sebelah kaki dan menempatkannya di samping atas lutut kaki

tumpu membentuk sudut 450. Pada aba-aba “ya” segera orang coba

menutup/memejamkan kedua matanya. Bersamaan dengan itu stopwatch

dinyalakan untuk mengukur berapa lama orang coba berada dalam sikap

tersebut. Jika orang coba melakukan perubahan posisi dan tempat atau

tidak bisa mempertahankan sikap keseimbangan dalam waktu tertentu

maka stopwatch dimatikan.

5. Skor: Lamanya orang coba melakukan sikap keseimbangan statis dalam

hitungan detik. Jika sudah mencapai waktu 60 detik dan orang coba masih

dapat mempertahankan sikap keseimbangan maka dinyatakan orang coba

(30)

Mengenai pelaksanaan tes keseimbangan statis dapat dilihat pada Gambar

3.3.

Gambar 3.3 Tes Keseimbangan Statis Sumber: www.keywordpictures.com

Tes Free throw

1. Tujuan: mengukur kemampuan free throw dalam olahraga bola basket

2. Koefisien reliabilitas 0,81 dan validitas 0,77

3. Alat/fasilitas: bola, ring basket, lapangan dan daftar isian.

4. Pelaksanaan: subyek berdiri di belakang garis batas di daerah free throw sambil

memegang bola dalam posisi siap. Kemudian melakukan lemparan ke arah ring

basket. Tembakan/lemparan dinyatakan sah jika bola dilempar langsung dari

daerah lemparan ke arah ring, testee tidak menginjak garis batas di daerah

lemparan. Tembakan/lemparan dinyatakan berhasil jika bola masuk ke ring

setelah hasil dari lemparan secara langsung dari daerah tembakan hukuman.

Kesempatan melakukan lemparan sebanyak 10 kali

(31)

46

Mengenai pelaksanaan tes free throw dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4

Tes Free throw dalam Olahraga Bola Basket Sumber: news.bbc.co.uk

Angket Penelitian Tentang Kepercayaan Diri

Sehubungan dengan angket atau kuesioner dijelaskan oleh Arikunto

(2002:124) sebagai berikut: “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”

Angket dalam penelitian ini terdiri dari komponen atau variabel yang

dijabarkan melalui sub komponen, indikator-indikator dan pertanyaan. Butir-butir

pertanyaan atau pernyataan itu merupakan gambaran tentang kepercayaan diri.

Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup.

Untuk memperlancar dalam penyusunan butir-butir pertanyaan atau

pernyataan angket serta alternatif jawaban yang tersedia, maka responden hanya

diperkenankan untuk menjawab salah satu alternatif jawaban. Jawaban yang

dikemukakan oleh responden didasarkan pada pendapatnya sendiri atau suatu hal

(32)

Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

1. Melakukan spesifikasi data. Maksudnya untuk menjabarkan ruang lingkup

masalah yang akan diukur secara terperinci. Untuk lebih jelas dan

memudahkan penyusunan spesifikasi data tersebut, maka penulis tuangkan

dalam bentuk kisi-kisi yang mengacu pada pendapat para ahli sebagai berikut:

a. Satiadarma (2000:45) “Kepercayaan diri adalah rasa keyakinan dalam diri

seseorang dimana ia akan mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik

dalam suatu kinerja olahraga.”

b. Bandura (1986:87) bahwa, “Percaya diri bersumber pada 4 sumber utama

yaitu 1) hasil yang pernah dicapai, 2) model, 3) persuasi verbal, 4)

gugahan emosional.”

c. Satiadarma (2000:48) menjelaskan, “Dampak positif dari rasa

kepercayaan diri adalah: pengendalian emosi, konsentrasi, sasaran, usaha,

strategi, dan momentum.

Berdasarkan penjelasan di atas maka kisi-kisi angket disusun seperti

tampak pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Angket Tentang Kepercayaan Diri

Variabel Sub Variabel Indikator No. Soal

+ -

Kepercayaan Diri

(Satiadarma, 2004:48)

Pengendalian emosi 1. Tenang

(33)

48

Indikator-indikator yang telah dirumuskan ke dalam bentuk kisi-kisi

tersebut di atas selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir pertanyaan

atau soal dalam angket. Butir-butir pertanyaan atau soal tersebut dibuat dalam

bentuk pernyataan-pernyataan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia.

Mengenai alternatif jawaban dalam angket, penulis menggunakan skala sikap

yakni skala Likert. Mengenai skala Likert dijelaskan oleh Sudjana dan Ibrahim

(2001:107) sebagai berikut:

(34)

Dalam skala Likert, pernyataan-pernyataan yang diajukan baik pernyataan positif maupun negatif dinilai subyek sangat setuju, setuju, tidak punya pilihan, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Mengenai alternatif jawaban dalam angket, penulis menetapkan kategori

penyekoran sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

Perlu penulis jelaskan bahwa dalam menyusun pernyataan-pernyataan agar

responden dapat menjawab salah satu alternatif jawaban tersebut, maka

pernyataan-pernyataan itu disusun dengan berpedoman pada penjelasan

Surakhmad (1998:184) sebagai berikut:

1. Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya

2. Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh

responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negatif

3. Sifat pernyataan harus netral dan obyektif

4. Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh

dari sumber lain

5. Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan

kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi

Dari uraian tersebut, maka dalam menyusun pernyataan dalam angket ini

harus bersifat jelas, ringkas dan tegas. Pernyataan-pernyataan angket penelitian ini

(35)

50

3. Uji Coba Angket

Angket yang telah disusun harus diuji cobakan untuk mengukur tingkat

validitas dan reliabilitas dari setiap butir pertanyaan-pernyataan. Dari uji coba

angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan

sebagai pengumpul data dalam penelitian ini.

Uji coba angket ini dilaksanakan terhadap anggota UKM Bola Basket di

UPI pada bulan Agustus 2013. Angket tersebut diberikan kepada para sampel

penelitian sebanyak 20 orang. Sebelum para sampel mengisi angket tersebut,

penulis memberikan penjelasan mengenai cara-cara pengisiannya.

Adapun Langkah-langkah pelaksanaan uji coba angket ini adalah sebagai

berikut:

1. Pembuatan kisi-kisi angket

2. Penyusunan butir-butir soal angket

3. Pengurusan perizinan untuk penelitian

4. Penyebaran angket

5. Pengumpulan angket

6. Penskoran untuk uji validitas dan reliabilitas angket

Langkah-langkah dalam mengolah data untuk menentukan validitas

instrumen tersebut adalah:

1. Data yang diperoleh dari hasil uji coba dikumpulkan dan dipisahkan antara

skor tertinggi dan terendah

2. Menentukan 27% responden yang memperoleh skor tinggi dan 27% yang

memperoleh skor rendah.

3. Kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor tinggi disebut

kelompok atas. Sedangkan kelompok yang terdiri dari responden yang

(36)

4. Mencari nilai rata-rata (X) setiap butir pernyataan kelompok atas dan nilai

rata-rata (X) setiap butir kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

X : nilai rata-rata yang dicari Xi : Jumlah skor

n : Jumlah responden

5. Mencari simpangan baku (S) setiap butir pernyataan kelompok atas dan

kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

S : simpangan baku yang dicari

(X – X)2 : jumlah hasil penguadratan nilai skor dikurangi rata-rata n - 1 : jumlah sampel dikurangi satu

6. Mencari variansi gabungan (S2) untuk setiap butir pernyataan kelompok atas

dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

S2 : varians gabungan

S1 : Simpangan baku kelompok satu

S2 : Simpangan baku kelompok dua

n : sampel

Xi X =

n

(X– X)2 S =

n - 1

(n1-1) Si2 + (n2 -1) S22

S2 =

(37)

52

7. Mencari nilai t-hitung untuk setiap butir pernyataan dengan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

t : nilai t yang dicari

X : rata-rata suatu kelompok S : Simpangan baku gabungan n : Jumlah sampel

8. Selanjutnya membandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel dalam taraf

nyata 0.05 atau dengan tingkat kepercayaan 95%. Instrumen penelitian ini

memiliki tingkat kebebasan n1+ n2 – 2. Instrumen penelitian ini memiliki

tingkat kebebasan n1+ n2 – 2 = 11 + 11 – 2 = 20, nilai t-tabel menunjukkan

harga 1.72.

Dalam menentukan valid tidaknya sebuah butir pernyataan tes dilakukan

pendekatan signifikansi, yaitu jika t-hitung lebih besar atau sama dengan t-tabel

maka dinyatakan pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpul

data, tetapi jika sebaliknya, jika t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka pernyataan

tersebut tidak signifikan, dengan kata lain pernyataan tersebut tidak dapat

dijadikan sebagai alat pengumpul data. Adapun hasil uji validitas butir angket

dapat dilihat pada Tabel 3.3.

X1– X2

(38)

Tabel 3.3 Keterangan: * = tidak valid

Berdasarkan hasil uji validitas butir soal angket di atas maka dari 50 butir

soal angket mengenai kepercayaan diri ditetapkan sebanyak 12 butir soal angket

tidak valid, sehingga untuk mengumpulkan data penelitian tentang kepercayaan

diri atlet digunakan sebanyak 38 butir soal angket.

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen, penulis melakukan

pendekatan sebagai berikut:

1. Membagi butir pernyataan menjadi dua bagian pernyataan yang bernomor

(39)

54

2. Skor dari butir pernyataan yang bernomor ganjil dikelompokkan menjadi

variabel x dan skor dari butir-butir pernyataan yang bernomor genap dijadikan

variabel y.

3. Mengkorelasikan antara skor butir-butir pernyataan yang bernomor ganjil

dengan butir-butir pernyataan yang bernomor genap dengan menggunakan

rumus korelasi Person Product Moment sebagai berikut:

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi yang dicari XY : jumlah perkalian skor x dan skor y

X : jumlah skor x

Y : jumlah skor y

n : jumlah banyaknya pasangan

4. Mencari reliabilitas seluruh perangkat butir dengan menggunakan rumus

Spearman Brown dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

rii : koefisien yang dicari 2. r : dua kali koefisien korelasi 1 + r : satu tambah koefisien korelasi

5. Menguji signifikansi korelasi, yaitu dengan rumus yang dikembangkan oleh

Sudjana yaitu sebagai berikut:

n XY – (X) (Y) rxy =

(n (X2) – (X)2 ) (n (Y2) – (Y)2 )

2. r xy rii =

1 + r xy

r  n - 2 t =

(40)

Keterangan:

t : nilai t-hitung yang dicari r : koefisien seluruh tes

n - 2 : Jumlah soal/pernyataan dikurangi dua

Dari hasil penghitungan teknik korelasi Pearson Product Moment

dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown, kemudian untuk menentukan nilai

t-hitung, nilai r-seluruh item tes yang dihasilkan dimasukkan ke dalam rumus

yang dikembangkan oleh Sudjana (2002). Dari hasil penghitungan tersebut

diperoleh rxy angket tentang kepercayaan diri = 0,40 dan rii = 0,57. Sedangkan

pada r-tabel product moment diketahui bahwa dengan n = 20 harga r 0.95 = 0,456.

Dengan demikian maka rii lebih besar dari r-tabel. Hal ini menunjukkan bahwa

instrumen penelitian ini dapat dipercaya atau reliabel.

Berdasarkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas butir angket, maka

dapat dinyatakan bahwa angket tentang kepercayaan diri sebanyak 38 soal adalah

valid dan reliabel sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpul data untuk

kepercayaan diri atlet.

E. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Berdasar pada penjelasan di atas maka pengolahan dan analisis data yang

digunakan yaitu sebagai berikut:

1. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel, dengan menggunakan

pendekatan dari Sudjana (1996:62):

 Xi

X = n

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: X = Skor rata-rata yang dicari

Xi = Nilai data

 = Jumlah

(41)

56

2. Menghitung simpangan baku, menurut Sudjana (1996:94):

(X-X)2 S =

n – 1

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: S = Simpangan baku yang dicari

n = Jumlah sampel

 (X-X)2 = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Menyamakan satuan data hasil tes menggunakan T-skor sebagai berikut:

X – X

T-skor = 50 + 10 untuk satuan nominal

s

X – X

T-skor = 50 + 10 untuk satuan waktu

4. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Prosedur

yang digunakan menurut Sudjana (1996:466) adalah:

a. Pengamatan X1, X2, … Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ..., Zn dengan

menggunakan rumus:

Xi – X Z1 =

S

(X dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari

sampel).

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku,

(42)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, … Zn Zi. Jika proporsi ini

dinyatakan S(Zi), maka:

Banyaknya Z1, Z2, ... , Zn  Zi

S (Zi) =

n

d. Menghitung selisih F (Zi) - S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan Lo

dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata  yang

dipilih. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol jika Lo yang diperoleh dari

data pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya hipotesis

nol diterima.

5. Menghitung koefisien korelasi dengan cara mengkorelasikan data variabel X

dengan data variabel Y menggunakan rumus korelasi pangkat atau koefisien

korelasi Spearman sebagai berikut:

6 b12 r’ = 1 –

n (n2– 1)

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: r’ = koefesien korelasi yang dicari

n = Jumlah sampel/data

b = Jumlah selisih data X dan Y

6. Menguji signifikansi korelasi menggunakan rumus sebagai berikut:

r  n - 2 t =

 1 – r 2

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: t = nilai t hitung korelasi yang dicari

n = jumlah sampel/data

(43)

58

7. Menghitung koefisien korelasi ganda dengan cara mengkorelasikan data

variabel X1 dan X2 dengan data variabel Y menggunakan rumus korelasi

ganda sebagai berikut:

ry12 + ry22 - 2 ry1 ry2 r12

Ry.12 =

1 – r122

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: Ry.12 = koefisien korelasi ganda yang dicari

ry1 = harga koefisien korelasi X1 dengan Y

ry2 = harga koefisien korelasi X2 dengan Y

r12 = harga koefisien korelasi X1 dengan X2

8. Menghitung signifikansi korelasi ganda menggunakan rumus sebagai berikut:

R2 / k F =

(1 – R2) / (n-k-1)

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: F = signifikansi korelasi ganda yang dicari R = koefisien determinasi ganda

k = banyaknya variabel bebas n = jumlah sampel

9. Menghitung besarnya kontribusi menggunakan rumus determinan sebagai

berikut:

D = r2 x 100%

(44)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari

hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kontribusi keseimbangan badan terhadap hasil free throw dalam olahraga

bola basket sebesar 22,09%.

2. Kontribusi kepercayaan diri terhadap hasil free throw dalam olahraga bola

basket sebesar 30,25%.

3. Kepercayaan diri memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap hasil

free throw dalam olahraga bola basket dibandingkan dengan

keseimbangan badan.

4. Kontribusi keseimbangan badan dan kepercayaan diri terhadap hasil free

throw dalam olahraga bola basket sebesar 49 %.

B. Saran-saran

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi para pembina, pelatih, organisasi dan klub olahraga bola basket,

bahwa untuk meningkatkan kemampuan free throw dalam olahraga bola

basket, maka keseimbangan sebagai komponen fisik dan kepercayaan diri

sebagai komponen psikis perlu mendapat perhatian dalam proses

pelatihan, karena kedua komponen tersebut memberikan kontribusi yang

cukup besar terhadap hasil free throw.

2. Bagi FPOK UPI sebagai lembaga pendidikan yang mempersiapkan

tenaga-tenaga pendidik dan pelatih yang profesional untuk meningkatkan

kegiatan pemberdayaan mahasiswa melalui olahraga bola basket sehingga

(45)

69

basket yang memadai, kepercayaan diri yang tinggi, serta dukungan

disiplin ilmu keolahragaan yang baik pula.

3. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang

aspek-aspek teknis, psikologis dan sosiologis, penulis menganjurkan untuk

melakukan penelitian yang berkenaan dengan hal-hal lainnya yang

mempengaruhi prestasi cabang olahraga.

4. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan

penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Anshari. (1996). Kamus Psikologi. Surabaya: Usaha Nasional.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Ilmiah Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bandura. (1986). Social Foundations of Thought and Action: A Social Cognitive

Theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.

Barnes. (1980). Bola Basket untuk Pemula. Terjemahan. Jakarta: Gramedia.

Cratty. (1973). Movement Behavior and Motor Learning. Philadelphia: Lea & Febiger.

Dinata, Marta. (2003). Dasar-dasar Mengajar Bola Basket. Bandar Lampung: Cerdas Jaya.

Dumadi dkk. (2004). Kepribadian dan Sikap Mental Atlet. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

Echols dan Shadily. (1993). Kamus Umum Bahasa Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Fatimah, Enung. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia.

FIBA. (2006). Official Basketball Rules 2006. Hongkong. Alih bahasa: R. Harja

Jaladri.

Hadi, Sutrisno. (1987). Metode Penelitian Ilmiah. Jemmars. Semarang.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.

Hay, G. James. (1973). The Biomechanics of Sport Techniques. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hal.

Hidayat, Imam. (1996). Biomekanika. Bandung. FPOK IKIP Bandung.

Hidayat, Imam. (1990). Kinesiologi. Bandung. FPOK IKIP Bandung.

(47)

71

Krause, Jerry and Meyer & Meyer, Don & Jerry. (1999). Basketball: Skills And

Drills. Champaign: Human Kinetics.

Moeloek, Dangsina. (1991). Kesehatan Olahraga. Jakarta: FK-UI.

Nasution, S. (1991). Metode Research Penelitian Ilmiah. Bandung: Jemmars.

Nurhasan. (2000). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

PERBASI. (2006). Peraturan Permainan dan Pertandingan Bola Basket. Jakarta.

Poerwadarminta. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.

Rosenthal & Jacobson. (1968). Pygmalion in the Classroom. New York: Holt, Rinehart & Winston.

Sajoto, M. (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik. Semarang: Dahara Prize.

Satiadarma, Monty. (2000). Dasar-dasar Psikologi Olahraga. Jakarta: Sinar Harapan.

Setiawan, Iwan. (1991). Manusia dan Olahraga. Bandung: FPOK IKIP Bandung – Institut Teknologi Bandung.

Sudarwati, Lilik. (2007). Mental Juara: Modal Atlet Berprestasi. Jakarta: Rajawali Sport.

Sudjana, Nana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sukintaka. (1991). Olahraga Permainan. Jakarta: Depdikbud.

Surakhmad, W. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, Teknik. Bandung: Tarsito.

Susiana. (2007). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan. Depkes.

Sutresna, Nina. (2002). Pembelajaran Terpadu Sebagai Media Belajar Motorik

Dan Matematik Dasar Pada Siswa SD. Bandung: FPOK UPI.

Weinberg dan Gould. (1995). Foundations of Sport and Exercise Psychology. Champaign, Illinois: Human Kinetics.

Gambar

Tabel
Gambar                                                                                                        Halaman
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Gambar 3.2  Langkah-langkah Penelitian
+6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tinggi badan, panjang lengan, kekuatan otot lengan, dan power

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket (Free Throw) Melalui Penerapan Gaya Mengajar Inklusi Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Swasta Kartika I-1 Medan

Pengaruh Bentuk Latihan Untuk Mengurangi Kecemasan Terhadap Hasil Free Throw (Tembakan Bebas) Cabang Olahraga Bola Basket Pada Atlet SMA Negeri 9 Bandung.. Universitas

Masalah yang penulis ajukan adalah: 1.) Berapa besar kontribusi kayuhan lengan terhadap hasil renang gaya bebas pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Kontribusi Latihan Double Leg Bound Dengan Latihan Medicine Ball Overhead Throw Dalam Permainan Bola Basket Terhadap Hasil

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul, Kontribusi Power Tungkai dan Keseimbangan Badan Dinamis Terhadap Hasil Dribble Shoot dalam Olahraga

Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kelompok metode latihan tingkat kesulitan tinggi papan pantul dan metode latihan tingkat kesulitan lebar ring

Masalah penelitian yang penulis ajukan adalah apakah kekutan otot lengan dan kekuatan otot tungkai memiliki kontribusi yang signifikan terhadap hasil pukulan spike