• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PERALATAN BAHAN REFRIGERASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PERALATAN BAHAN REFRIGERASI."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PERALATAN BAHAN REFRIGERASI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

Nia Nuraeni Suryaman 1002877

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Penerapan Video Pembelajaran

untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa pada Mata Pelajaran

Peralatan Bahan Refrigerasi

Oleh

Nia Nuraeni Suryaman

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Nia Nuraeni Suryaman 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

NIA NURAENI SURYAMAN E.0551.1002877

Penerapan Video Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Drs. Syamsuri Hasan, M.Pd NIP. 19510401198103 1 002

Pembimbing II

Drs. H.Enang Suma A, MT NIP. 19550305198003 1 006

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

(4)

ABSTRAK

Nia Nuraeni Suryaman (1002877): Penerapan Video Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa permasalahan: (1) Penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran peralatan bahan refrigerasi kurang bervariasi; (2) Siswa belum menguasai konsep materi pemvakuman sistem pendingin dan pengisian refrigeran; (3) Kurangnya motivasi siswa dalam belajar. Beberapa masalah tersebut menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan video pembelajaran pada mata pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi dan untuk mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan video pembelajaran pada mata pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi kelas X SMK Negeri I Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013. Metode penelitian pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian terdiri atas dua siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa terjadi peningkatan secara signifikan tiap siklusnya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus 1 ke siklus 2 yang meningkat serta peningkatan jumlah siswa yang lulus (KKM tercapai). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penerapan video pembelajaran dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran yang efektif pada mata pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi.

(5)

ABSTRACT

Nia Nuraeni Suryaman (1002877): Application Video as a Learning Media for Increasing Students Learning Result of Refrigeration Equipment and Materials.

These research backgrounds are: (1) The use of learning media is still less of variation; (2) Students are not yet understand about vacuum and refrigerant charging concept of refrigeration system; (3) Lack of student motivation to learn. Those background problems cause students got low scores. These problems make researcher wants to try to apply video as a learning media for lesson of Refrigeration Equipment and Material. The purposes of this research are to find out students learning result after they applied video as a learning media of Refrigeration Equipment and Materials and also to find out the enhancement of students learning result after they applied video as learning media of Refrigeration Equipment and Materials at X Class SMK Negeri I Cimahi 2012-2013. The research method is Class Action Research. This methods start with observed the problems during lesson or another problems which related with teacher and students behavior. The research consist of two cycles, every cycle consist of planning, action, observation and reflection. Result of research and data analysis, there is an increase in students learning result of Refrigeration Equipment and Materials every cycle. It is due to increasing students learning result at cycle 1 to cycle 2. The conclusion is application video as a learning media can increase students learning result of Refrigeration Equipment and Materials. Based on result of research, application video as a learning media can be used as one of effective learning media for Refrigeration Equipment and Materials lesson.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

G. Penjelasan Istilah dalam Judul ... 5

H. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran ... 7

1. Definisi Media Pembelajaran ... 7

(7)

3. Jenis Media Pembelajaran ... 10

4. Dasar Pemilihan Media Pembelajaran ... 14

B. Media Video ... 17

1. Kelebihan Media Video ... 17

2. Kekurangan Media Video ... 18

C. Penerapan Video Pembelajaran pada Mata Pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi ... 18

D. Hasil Belajar ... 19

1. Pengertian Belajar ... 19

2. Pengertian Hasil Belajar ... 20

3. Pendekatan Evaluasi Belajar ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 24

B. Prosedur Penelitian ... 25

1. Perencanaan ... 25

2. Pelaksanaan Tindakan ... 26

a. Siklus ke-1 ... 26

b. Siklus ke-2 ... 27

3. Observasi ... 27

4. Refleksi... 27

C. Lokasi dan Objek Penelitian ... 28

(8)

1. Observasi ... 28

2. Tes ... 29

E. Analisis Uji Coba Instrumen ... 29

1. Validitas ... 30

2. Reliabilitas ... 31

3. Uji Tingkat Kesukaran ... 33

4. Daya Pembeda ... 34

F. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Data ... 35

1. Teknik Analisis Data ... 35

2. Interpretasi Data ... 35

a. Hasil Belajar Aspek Kognitif Siswa ... 35

b. Gain Ternormalisasi (N-Gain) ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

1. Pratindakan ... 37

2. Kegiatan Pembelajaran Siklus I ... 39

a. Perencanaan ... 39

b. Hasil Tindakan Pembelajaran... 40

c. Pengamatan... 42

a. Refleksi ... 42

3. Kegiatan Pembelajaran Siklus II ... 43

(9)

b. Hasil Tindakan Pembelajaran... 44

c. Pengamatan... 45

d. Refleksi... 46

4. Hasil Pembelajaran ... 46

a. Hasil Belajar Rata-Rata Kelas Tiap Siklus ... 46

b. Tingkat Kelulusan Hasil Belajar Tiap Siklus ... 47

c. N-Gain Secara Keseluruhan untuk Tiap Siklus ... 48

B. Pembahasan ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Nilai Mata Pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi Siswa Kelas X

di SMK Negeri 1 Cimahi Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 2

2.1 Kriteria Nilai ... 22

3.1 Kriteria Validitas ... 30

3.2 Interpretasi Koefisien Reliabilitas ... 32

3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 33

3.4 Klasifikasi Daya Pembeda ... 34

3.5 Konversi Nilai ... 36

3.6 Kriteria Gain Ternormalisasi... 36

4.1 Nilai Pretest dan Posttest Rata-Rata ... 46

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Silabus Kompetensi Kejuruan ... 58

RPP Pemvakuman (Siklus I) ... 62

RPP Pemvakuman (Siklus II) ... 71

Storyboard Video Tutorial (Siklus I) ... 82

Storyboard Video Tutorial (Siklus II) ... 84

Kisi-Kisi Soal Penyusunan Tes ... 86

Soal Tes Siklus I ... 88

Soal Tes Siklus II ... 92

Uji Validitas ... 96

Uji Reliabilitas ... 100

Uji Tingkat Kesukaran ... 102

Uji Daya Pembeda... 106

Contoh Perhitungan Pengujian ... 110

Daftar Nilai Pretest dan Posttest ... 117

Daftar Skor N-Gain ... 119

Contoh Perhitungan N-Gain ... 121

Tabel Uji-t ... 122

Dokumentasi Penelitian ... 123

Surat Keterangan Penelitian ... 124

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang cerdas, terampil, mau bekerja keras dan bertanggungjawab sangat diperlukan untuk membangun bangsa dan Negara Indonesia ke arah yang lebih maju. Salah satu bidang yang paling penting agar bangsa dan Negara Indonesia lebih maju adalah bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan kemajuan di bidang pendidikan sangat mempengaruhi kemajuan di bidang-bidang lainnya.

Menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003 pasal 3, bahwa:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berbagai masalah dalam proses belajar perlu diperhatikan dan dicari solusinya agar dapat berkembang dengan baik dan terciptanya kondisi belajar yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Menurut Arsyad (2011:15) dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran.

(14)

dan dikembangkan oleh pemerintah. SMK mempersiapkan para lulusannya menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang kreatif, terampil dan produktif serta mempunyai rasa tanggungjawab. Kurikulum yang diterapkan di SMKN 1 Cimahi menetapkan bahwa siswa harus dapat menguasai mata pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi yang di dalamnya terdapat cara memvakum dan mengisi refrigeran. Melihat pentingnya mata pelajaran ini maka konsep yang diterima oleh siswa haruslah mudah, jelas dan benar. Kegiatan belajar di kelas dan praktikum haruslah membuat siswa dapat menunjukkan peralatan refrigerasi dan menggunakan sesuai prosedur yang berlaku.

Tabel 1.1 merupakan data awal yang diperoleh penulis mengenai hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi di SMKN 1 Cimahi.

Tabel 1.1 Nilai Mata Pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi Siswa Kelas X di SMK Negeri 1 Cimahi Tahun Pelajaran 2011/2012

Nilai Keterangan Frekuensi Prosentase (%)

90-100 lulus amat baik 0 0%

(15)

kurang. Salah satu yang menyebabkan pembelajaran yang kurang menarik adalah media pembelajaran yang digunakan oleh guru terkesan monoton dan membosankan.

Berdasarkan permsalahan di atas, pada penelitian ini penulis akan mencoba menggunakan video sebagai media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan video ini cocok digunakan untuk pembelajaran mata pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi karena berisi langkah-langkah penggunaan peralatan dan diharapkan dapat menarik minat siswa dalam belajar serta mempermudah pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Pada penelitian sebelumnya Evania (2012) mengemukakan bahwa penerapan video sebagai media pembelajaran mampu meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata diklat Wireless.

Berawal dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis mengambil judul untuk penelitian ini adalah “Penerapan Video Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Peralatan Bahan

Refrigerasi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, diperlukan identifikasi masalah agar memudahkan penulis untuk mengetahui beberapa kemungkinan masalah yang timbul. Identifikasi masalah ini adalah:

(16)

2. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar di kelas.

3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi masih rendah.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah diperlukan untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif dan terarah. Adapun batasan masalah penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Penerapan video pembelajaran pada mata pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi kelas X dengan materi pemvakuman dan pengisian refrigeran. 2. Hasil belajar siswa pada penelitian ini hanya penilaian dalam ranah kognitif

pada Mata Pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa setelah diterapkan video pembelajaran pada Mata Pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi?

2. Berapa besar peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan video pembelajaran pada Mata Pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

(17)

2. Mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan video pembelajaran pada mata pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mendapatkan kemampuan yang merata sehingga siswa dapat meningkatkan dan mengembangkan potensinya.

3. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan kepada pihak sekolah agar berupaya menggunakan media pembelajaran menggunakan komputer.

G. Penjelasan Istilah dalam Judul

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penerapan adalah perbuatan menerapkan sesuatu.

2. Menurut Arsyad (2011:4) media pembelajaran adalah media yang membawa pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran.

(18)

4. Mata Pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi adalah salah satu mata pelajaran produktif siswa tingkat I SMK Negeri I Cimahi yang membahas mengenai pengetahuan peralatan dan bahan yang digunakan untuk sistem refrigerasi.

H. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, penjelasan istilah dalam judul, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka, bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang terdiri atas konsep media pembelajaran, penerapan video pembelajaran pada mata pelajaran Peralatan bahan Refrigerasi dan hasil belajar. BAB III Metodologi Penelitian, bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan, prosedur penelitian, lokasi dan objek penelitian, instrumen penelitian, analisis uji coba instrumen, metode pengumpulan data dan metode analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini berisi tentang uraian deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian.

(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2010: 3) diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran atau meningkatkan mutu pembelajaran di dalam kelas.

Stephen Kemmis (dalam Kisyani, 2008) menyatakan bahwa:

PTK sebagai suatu bentuk penelahaan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari (a) praktik-praktik sosial atau kependidikan yang mereka lakukan sendiri, (b) pemahaman mereka terhadap praktik-praktik tersebut, dan (c) situasi di tempat praktik itu dilaksanakan.

Arikunto (2010: 130) menyatakan bahwa pengertian penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga kata yang dapat dipahami pengertiannya sebagai berikut:

 Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal dan penting bagi peneliti.

 Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus.  Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama

menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

(20)

kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dan terjadi di dalam kelas yang di dalamnya terdapat refleksi untuk memperbaiki ataupun mengkaji proses pembelajaran sebelumnya agar proses pembelajaran selanjutnya dapat lebih baik.

B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini mengunakan model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada Penelitian Tindakan Kelas bahwa terdiri dari empat komponen pokok, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan kegiatan berulang atau sering disebut siklus.

Sumber: widodo1963.wordpress.com

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Aspek yang diamati dalam setiap siklus adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media video pembelajaran. Adapun rencana kegiatan penelitian sebagai berikut:

1. Perencanaan

(21)

a. Menentukan jumlah siklus, yaitu dua siklus. Dua siklus ini dilakukan dalam dua kali pertemuan pembelajaran dengan materi yang berbeda. Pada siklus pertama akan membahas materi pemvakuman sistem pendingin dan pada siklus kedua akan membahas materi pengisian refrigeran. Perlu diperhatikan bahwa perencanaan siklus kedua merupakan masukan dari hasil siklus pertama.

b. Penyusunan persiapan program pembelajaran yang meliputi RPP berdasarkan silabus, pengumpulan bahan ajar, pembuatan media video.

c. Mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran siswa seperti hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran PBR kepada guru mata pelajaran.

d. Mengkonsultasikan media video, instrumen penelitian kepada dosen maupun guru mata pelajaran.

e. Membuat kesepakatan waktu pelaksanaan penelitian dengan guru mata pelajaran dan ketua kompetensi keahlian.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Seperti diutarakan di dalam bagian perencanaan bahwa terdapat dua siklus dalam penelitian ini.

a. Siklus ke-1

Pada penelitian tindakan kelas siklus ke-1, peneliti melakukan tindakan sebagai berikut:

(22)

2) Memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 3) Memberikan soal pretest kepada siswa untuk mengukur kemampuan awal. 4) Memberikan penjelasan tentang materi secara umum.

5) Mengkondisikan siswa agar fokus untuk memperhatikan video tutorial yang ditampilkan oleh peneliti melalui infocus, sehingga saat pemutaran video tutorial berlangsung siswa dapat mengerti.

6) Pada akhir tindakan peneliti memberikan soal posttest untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai siswa.

b. Siklus ke-2

Pada penelitian tindakan kelas siklus ke-2 ini berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama dan rencana perbaikan pembelajara. Tahapan proses pembelajaran pada siklus kedua sama seperti pembelajaran siklus pertama.

3. Observasi

Pada tahap ini berjalan bersamaan dengan saat melakukan tindakan. Peneliti akan mengamati apa yang terjadi saat pelaksanaan tindakan berlangsung seperti suasana kelas, motivasi siswa terhadap proses pembelajaran yang diberikan dan lainnya.

4. Refleksi

(23)

dari pelaksanaan tindakan dan sebagai bahan perbaikan untuk siklus selanjutnya agar lebih baik.

C. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi yang akan digunakan untuk penelitian bertempat di Kompetensi Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara SMKN 1 Cimahi. Adapun objek penelitiannya adalah pemvakuman dan pengisian refrigeran yang terdapat pada Standar Kompetensi Menggunakan Bahan dan Peralatan Refrigerasi pada Mata Pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi untuk Kompetensi Keahlian Teknik Pendinginan dan Tata Udara. Selain itu subjek yang digunakan untuk penelitian ini adalah Kelas X TP A. Penggunaan subjek penelitian pada kelas X TP A dengan jumlah 32 siswa adalah hasil konsultasi dengan guru mata pelajaran PBR. Pada kelas X sudah mendapatkan materi dasar-dasar peralatan refrigerasi namun belum mendapatkan materi pemvakuman dan pengisian refrigeran.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini agar bisa mendapatkan data yang tepat adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Siregar (2009: 17) menyatakan bahwa “observasi dilakukan dalam rangka

(24)

dapat ditemukan kelemahan atau kekurangan sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki tindakan pada siklus berikutnya.

2. Tes

Arikunto (2010:193) mengatakan bahwa “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Penelitian ini dilakukan dua tes, yaitu:

a. Pretest, yaitu tes awal sebelum proses pembelajaran menggunakan media video pembelajaran untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

b. Posttest, yaitu tes akhir setelah proses pembelajaran menggunakan media video pembelajaran untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.

Tes ini akan menguji kemampuan siswa dari ranah kognitif dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman. Tes yang digunakan untuk pretest dan posttest

merupakan soal yang sama. Selain itu, penggunaan instrumen ini akan diberikan kepada siswa setelah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran setelah dilakukan beberapa pengujian instrumen seperti validasi, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda.

E. Analisis Uji Coba Instrumen

(25)

1. Validitas

Menurut Arikunto (2010:211) “validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi sedangkan instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment

dengan angka kasar seperti persamaan (1) berikut ini.

………. (1)

(Arikunto, 2010:78) Keterangan:

rxy = koefisien validitas butir item

N = jumlah responden X = skor item nilai X Y = skor total

Ukuran suatu soal dapat dikatakan valid atau tidaknya dapat dilihat dari interpretasi besarnya koefisien korelasi pada tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1 Kriteria Validitas Nilai rxy Interpretasi

(26)

Setelah nilai koefisien validitas butir item di dapat, maka langkah selanjutnya untuk menentukan apakah item soal tersebut valid atau tidak adalah dengan menggunakan statistik uji-t seperti persamaan (2) berikut ini.

……….. (2)

(Mustika Sari, 2012:2) Keterangan:

t = nilai hitung koefisien validitas rxy = koefisien validitas butir item

N = Jumlah siswa uji coba

Hasil uji-t diatas dibandingkan dengan nilai t dari tabel dengan taraf kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk) = N–2. Jika t-hitung > t-tabel maka instrument soal tersebut dinyatakan valid.

2. Reliabilitas

Arikunto (2010:86) menyatakan bahwa “reliabilitas adalah suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap”. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(27)

b. Menghitung dengan rumus korelasi product moment dengan menggunakan persamaan (1).

c. Menghitung reliabilitas dengan rumus Spearman-Brown seperti persamaan (3) berikut ini.

r 1/21/2 = rxy = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

r11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

Tabel 3.2 merupakan besar koefisien reliabilitas yang diinterpretasikan sebagai berikut.

Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Reliabilitas Nilai r11 Interpretasi

0,800 1,000 sangat tinggi

Setelah nilai koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan di dapat, maka langkah selanjutnya untuk menentukan apakah item soal tersebut reliabel atau tidak adalah dengan menggunakan statistik uji-t seperti persamaan (4) berikut ini.

………. (4)

(28)

Keterangan:

t = nilai hitung koefisien reliabilitas

r

11 = koefisien validitas butir item

N = Jumlah siswa uji coba

Hasil uji-t diatas dibandingkan dengan nilai t dari tabel dengan taraf kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk) = N–2. Jika t-hitung > t-tabel maka instrument soal tersebut dinyatakan reliabel atau baik dan dapat dipercaya.

3. Uji Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sulit untuk dikerjakan oleh siswa. Menurut Arikunto (2010:207) bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran. Rumus yang digunakan dalam pengujian ini adalah:

………. (5)

(Arikunto, 2010:208) Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi dari indeks kesukaran tertera pada tabel 3.3 berikut ini. Tabel 3.3 Klasifikasi indeks kesukaran

Rentang Nilai Klasifikasi

0,70 1,00 mudah

0,30 0,70 sedang

0,00 0,30 sukar

(29)

4. Daya Pembeda

Arikunto (2010: 211) menyebutkan bahwa daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Daya pembeda suatu soal dapat ditentukan menggunakan rumus:

………. (6)

(Arikunto, 2010:213) Keterangan:

D = daya pembeda J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawah soal dengan benar

PA = = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Acuan klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini. Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda

Rentang Nilai Klasifikasi

0,00 0,20 rendah

0,20 0,40 cukup

0,40 0,60 baik

(30)

F. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Data

1. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Data yang diambil adalah data kuantitatif dari hasil tes serta data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, motivasi siswa dan partisipasinya. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari tes soal yang terdiri dari pretest dan

posttest di setiap siklus serta data pengamatan dianalisis secara kuantitatif. Perbandingan antara nilai rata-rata kelas antara pretest dan posttest digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil nilai dengan menggunakan analisis statistik yang sederhana. Apabila hasil nilai rata-rata kelas pada posttest lebih besar dari

pretest maka artinya terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran peralatan bahan refrigerasi yang menggunakan video pembelajaran pada proses pembelajarannya. Data kualitatif dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif.

2. Interpretasi Data

Pada analisis ini, peneliti melakukan interpretasi atau menggambarkan temuan-temuan pada penelitian yang dilakukan.

a. Hasil Belajar Aspek Kognitif Siswa

(31)

refrigerasi nilai KKM ≥ 75. Adapun rentang kriteria yang digunakan tertera pada tabel 3.5 berikut ini.

Tabel 3.5 Tabel Kriteria Nilai

No Nilai Keterangan

1 90 - 100 Lulus amat baik

2 80 - 89 Lulus baik

3 75 - 79 Lulus cukup

4 0 - 74 Belum lulus

Sumber: Kompetensi Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara SMKN 1 Cimahi

b. Gain Ternormalisasi (N-Gain)

Tabel 3.6 merupakan tabel kriteria gain yang ternormalisasi, untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah pembelajaran, dilakukan perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut:

..…...………. (7)

(Hake, 2005) Tabel 3.6. Kriteria Gain Ternormalisasi

Skor N-Gain Kriteria N-Gain 0,70 N-Gain Tinggi

0,30 0,70 Sedang

N-Gain 0,30 Rendah

(32)

Nia Nuraeni Suryaman, 2013

PENERAPAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang di dapat pada penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar siswa setelah diberi penerapan video pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa sebelum diberi penerapan. Hal ini didukung oleh pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan saat pembelajaran dan kemampuan guru mengelola kelas yang baik.

2. Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran peralatan bahan refrigerasi terjadi secara signifikan tiap siklusnya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus I dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 28,43 dan siklus II sebesar 41,57. Peningkatan nilai ini dikarenakan adanya proses evaluasi dan refleksi pada siklus pertama, sehingga terdapat beberapa proses perbaikan di siklus selanjutnya.

B. Saran

(33)

Nia Nuraeni Suryaman, 2013

pokok pemvakuman sistem pendingin dan pengisian refrigeran pada mata pelajaran peralatan bahan refrigerasi. Hal ini dikarenakan materi pokok pemvakuman sistem pendingin dan pengisian refrigeran merupakan langkah-langkah penggunaan peralatannya sehingga tutorial penggunaan peralatan menggunakan video lebih mudah, jelas dan dapat dipahami oleh siswa.

2. Rekaman video harus dilakukan sedetail dan sejelas mungkin agar setiap langkah yang dilakukan dapat dipahami dengan mudah oleh siswa.

3. Kekurangan dari penggunaan video sebagai media pembelajaran adalah pengadaan video memerlukan biaya yang mahal, oleh karena itu diperlukan fasilitas tambahan yang mendukung proses pembuatan video untuk setiap kompetensi keahlian. Selain itu, sebaiknya durasi video yang ditampilkan tidak terlalu lama karena akan membuat siswa menjadi bosan.

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. (2012). Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia: http://www.masbied.com/2012/02/21/pengertian-hasil-belajar-menurut-para-ahli/ [24 Oktober 2012]

Anton. (2006). Multimedia 4. [Online]. Tersedia: http: //lecturer.ukdw.ac.id/anton/ download/multimedia4.pdf [24 November 2012]

Arikunto, S. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo.

Evania, Y. (2012). Skripsi Teknik Elektro : Penerapan Media Video Dalam Proses Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Tersedia: file:///H:/skripsi-teknik-elektro-penerapan-media.html [2 Januari 2013]

Hake. (1999). Analyzing Change/Gain Score. [Online]. Tersedia: http://www. physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf [ 9 Desember 2012] Hake. (2005). Interpreting FCI Scores: Normalized Gain, Preinstruction scores,

and Scientific Reasoning Ability. Tersedia: http://myweb.lmu.edu/jphillips/ per/ajp-12_05.pdf [ 9 Desember 2012]

Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Junaedi, W. (2011). Hasil Belajar. [Online]. Tersedia: http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/02/hasil-belajar.html [ 24 Oktober 2012]

Kisyani. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Implementasinya. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

(35)

Rizky. (2011). Kelebihan dan Kelemahan Media Video Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://rizcybl.wordpress.com/2011/01/07/kelebihan-dan-kelemahan-media-video-pembelajaran/ [24 November 2012]

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, A. (2008). Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran. Bandung: FPTK UPI Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Gambar

Tabel
Gambar     3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ....................................................
Tabel Uji-t  ................................................................................................
Tabel 1.1 merupakan data awal yang diperoleh penulis mengenai hasil
+7

Referensi

Dokumen terkait

Stress in patients diagnosed with rheumatoid arthritis compared to chronic pain.. Laporan Hasil Riset Kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat di analisis bahwa Undang–Undang Perlindungan Anak mewajibkan Pemerintah, Penegak Hukum, Masyarakat termasuk dunia usaha

Sistem pakar yang didesain dengan e2gLite Expert System Shell untuk diagnosis penyakit THT, dapat bekerja sesuai yang diharapkan. Sistem dapat mengidentifikasikan 23 jenis penyakit

Simulasi menggunakan Optisystem 10, yang pertama dilakukan untuk mengetahui backbone link loss kemudian tahap selanjutnya dilakukan simulasi link distribusi berdasarkan parameter yang

Efek antimalaria yang ditimbulkan oleh pohon kayu susu diduga karena senyawa aktif yang terkandung di dalam kulit batang kayu susu yaitu flavonoid, saponin, dan

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai performa ayam arab terhadap konsumsi pakan, produksi telur dan konversi pakan dengan pemberian energi dan protein

Penghematan yang terjadi dalam sumber daya yang non bottleneck tidak akan membawa dampak secara langsung dalam sistem secara keseluruhan,

selanjutnya, Yang Mulia juga telah memberikan perhatian kepada kami dengan meneliti duduk perkara yang berkaitan dengan soppeng, dan untuk itu kami sangatlah berterima kasih