Efektifitas Team Games Tournament untuk Meningkatkan
Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang
Skripsi
Diajukan Untuk Meenuhi Sebagian dari Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang
Oleh : Dara Trisiana
0809344
PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Efektifitas Team Games Tournament
untuk Meningkatkan
Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang
Oleh Dara Trisiana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Dara Trisiana 2012 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Lembar Pengesahan
Nama : Dara Trisiana Nim : 0809344
Judul : Efektivitas Team Games Tournament untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang
Sk Dekan No :
Disahkan Oleh,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Dr.Dedi Sutedi, M.A.,M.Ed Novia Hayati,MEd Nip : 196605071996011001 Nip : 197911062005012002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Efektivitas Team Games Tournament Untuk Meningkatan
Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang
Dara Trisiana 0809344
Abstraksi
Dalam Mempelajari Bahasa Jepang kosakata adalah salah satu hal yang paling penting. Dalam bahasa jepang sendiri ada banyak kosakata yang digunakan, salah satunya adalah kosakata kata benda. Tetapi menguasai kosakata bukanlah hal yang mudah. Untuk itu kita harus menciptakan suatu tekhnik yang menarik agar dapat memotivasi pembelajar dalam mempelajari bahasa jepang khususnya kosakata.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen sebenarnya atau true eksperimental design. Penelitian ini menggunakan dua kelas, untuk kelas eksperimen diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran TGT, sedangkan untuk kelas kontol tidak diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran TGT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penguasaan kosakata siswa yang menggunakan model pembelajaran TGT. Lalu untuk mengetahui penguasaan kosakata siswa yang menggunakan model pembelajaran biasa. Juga untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap kelas yang menggunakan model pembelajaran TGT dengan kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran TGT. Dan yang terakir adalah untuk mengetahui tanggapan siswa dalam menggunakan model pembelajaran TGT.
Penelitian ini telah mencapai tahap akhir dengan diperolehnya hasil penelitian. Setelah dberikannya treatment diperoleh hasil bahwa nilai dari t test sebesar 4,48 lebih besar baik dalam skala 5% maupun 1%. Dengan ini dapat diketahui perbedaan kemampuan kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Setelah melihat hasil penelitian diketahui bahwa model pembelajan TGT efektif diterapkan didalam kelas.
The effectivity of Team Games Tournament to Improve Vocabulary Mastery of
Japanese
Dara Trisiana 0809344
Abstraction
In studying japanese vocabulary is one of the most important thing. In japanese own there are lots of a vocabulary which is used, one of them is the vocabulary of a noun. But controlling the vocabulary is not easy. Therefore we need to create a tekhnik that is pulled in order to motivate learner in studying japanese esp. vocabulary.
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...I LEMBAR PERNYATAAN...II ABSTRAKSI...III
KATA PENGANTAR...i
UCAPAN TERIMAKASIH...iii
DAFTAR ISI...iv
DAFTAR TABEL...vi
DAFTAR GAMBAR...vii
DAFTAR LAMPIRAN...viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1
B. Rumusan Masalah...5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...6
D. Sistematika Penulisan...7
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Model Pembelajaran Kooperatif TGT...9
B. Kosakata...24
C. Tinjauan Penelitian Terdahulu...32
A. Metode Penelitian...34
B. Desain Penelitian...36
C. Variabel penelitian...37
D. Populasi dan Sampel Penelitian...38
E. Tekhnik Pengumpulan Data...41
F. Tekhnik Pengolahan Data...42
G. Eksperimen...43
H. Instrumen Penelitian...45
I. Hasil Uji Coba Instrumen...47
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Eksperimen...50
B. Analisis Data Hasil Tes...66
C. Uji Hipotesis...68
D. Tanggapan Siswa Berdasarkan Hasil Angket...69
E. Pembahasan...78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...88
B. Saran ...90
DAFTAR PUSTAKA...92
vii
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
TABEL
3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran...47
3.2 Klasifikasi Daya Pembeda...48
3.3 Interpretasi Validitas Butir Soal...49
4.1 Daftar kosakata 1...51
4.2 Daftar kosakata 2 ...54
4.3 Daftar Kosakata 3...57
4.4 Daftar Kosakata 4...60
4.5 Hasil Tes ...66
4.6 Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Tiap Katagori...69
4.7 Mengetahui Efek Model Pembelajaran TGT...70
4.8 Mengetahui Motivasi/Semangat Belajar Siswa...71
4.9 Mengetahui Ketertarikan Siswa dalam Pembelajaran TGT...72
4.10 Mengetahui Kesulitan-kesulitan yang Ditemukan ...73
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
2.1Ilustrasi Meja Tournament...14
2.2Lembar Kerja Kelompok...18
2.3Lembar Skor Permainan...20
2.4Penerapan Siswa dalam Tournament...21
2.5Pergantian Tim...22
vii
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : RPP Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...95
Lampiran 2 : Soal Post Test ...106
Lampiran 3 : Ekspert Judgment ...111
Lampiran 4 : Surat Keputusan Penulisan Skripsi...113
Lampiran 5 : Surat Penelitian...114
Lampiran 6 : Kisi-kisi Angket...115
Lampiran7 : Contoh Hasil Angket...116
Lampiran 8 : Kisi-kisi soal Post-Test ...117
Lampiran 9 : Hasil Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...119
Lampiran 10 : Contoh hasil Post-test ...121
Lampiran 11 : Hasil Perhitungan Data...126
Lampiran 12 : Perhitungan Mean, Standar Deviasi, Standar Error Test, Standar Error, Perbedaan M1 dan M2, T Observasi dan Interpretasi...127
Lampiran 14 : Hasil Pengolahan Data Setiap Pertemuan dalam Eksperimen...129
Lampiran 15 : Contoh Hasil Lembar Kerja...135
Lampiran 16 : Contoh Soal Tournament...151
Lampiran 17 : Lembar Skor Penilaian Tournament...152
Lampiran 18 : Contoh Hasil Skor Penilaian Tournament...153
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagaimana kita ketahui, tujuan pelajar dalam mempelajari bahasa asing termasuk bahasa Jepang yaitu untuk mencapai kemampuan berkomunikasi, menyampaikan pesan atau makna dari pembicara kepada lawan bicara. Kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya.
Secara umum ada empat aspek yang harus dikuasai para pembelajar bahasa asing, yaitu menyimak atau mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan. Semua aspek tersebut harus dikuasai dan diperlukan keseimbangan antara aspek aspek tersebut. Untuk menguasai keempat aspek tersebut pembelajar sudah sepatutnya memiliki perbendaharaan kosakata yang banyak. Semakin banyak perbendaharaan kosakata, semakin besar pula kemungkinan terampil dalam berbahasa.
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 satu bidang ilmu pengetahuan; dan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan praktis.
Untuk menguasai kosakata sendiri bukanlah hal yang mudah, seseorang biasanya mudah untuk menghafal tetapi sulit untuk mengingatnya dalam beberapa hari berikutnya. Ada juga seseorang yang hanya bisa mengingat kosakata tersebut apabila telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan hanya bisa mengingat kosakata jika ia telah mengulang-ngulang dalam melafalkan kosakata tersebut. Kesulitan-kesulitan yang seperti ini mengakibatkan pendidik harus memiliki metode metode tertentu agar keanekargaman kesulitan yang terjadi tadi dapat ditemukan solusi cara mengatasinya. Bahkan tidak salah jika seseorang berpendapat bahwa sebagai pendidik sebaiknya memiliki banyak metode-metode tertentu yang memudahkan pembelajar dalam memperkaya perbendaharaan kosakata. Salah satu faktor dan komponen penting yang sangat berpengaruh dalam hasil proses pembelajaran adalah penggunaan model pembelajaran dalam mempelajari bahasa asing tersebut.
mengemas model pembelajran sekreatif mungkin, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal tanpa harus terkendala hanya karena pendidik salah dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat di dalam kelas.
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4 TGT (Team Games Turnamen) adalah salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan untuk menambah perbendaharaan kosakata. Model pembelajaran yang diperkenalkan Slavin ini mengajak siswa untuk belajar sambil bermain sehingga tidak timbul rasa bosan saat mereka belajar. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat lebih rileks, disamping itu dapat menumbuhkan rasa bertanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. TGT pernah diujicobakan pada mata pelajaran bahasa Indonesia, matematika, dan biologi.
Pada tahun 2005, terdapat satu penelitian yang dilakukan oleh Basiroh untuk mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya keterampilan menyimak
dengan judul “ Penggunaan alat evaluasi dalam model Team Games Tunament
untuk menguji kemampuan menyimak” Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Basiroh menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran TGT ini efektif dan berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan menyimak.
Alasan penulis memilih metode ini :
1. Model pembelajaran ini digunakan untuk menambah kosakata belum pernah diteliti sebelumnya
2. Model pembelajaran ini dinilai dapat diterapkan dan bermanfaat pada pembelajaran bahasa Jepang dalam menambah kosakata
3. Jarang diterapkan di institusi pendidikan
Dilatarbelakangi hal-hal tersebut di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Team Games Tournament dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang”
B. Rumusan dan Batasan Masalah
Masalah umum dalam penelitian ini adalah Bagaimana Efektivitas Penggunaan Team Games Turanament dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang. Agar penelitian ini lebih terarah penulis memberi batasan dalam penelitian ini, antara lain penelitian ini hanya meneliti penggunaan kosakata yang digunakan dan dipelajari sehari hari dalam berkomunikasi bahasa Jepang. Kosakata ini sendiri hanya kosakata kosakata yang terdapat pada buku MGMP bahasa Jepang jilid 2.
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6 1. Bagaimana tingkat penguasaan kosakata siswa setelah diajarkan
dengan model pembelajaran TGT?
2. Bagaimana penguasaan kosakata siswa yang menggunakan model pembelajaran ceramah ?
3. Adakah perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan model pembelajaran TGT dan yang tidak menggunakan model pembelajaran TGT?
4. Bagaimana tanggapan siswa dalam penggunaan model pembelajaran TGT?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab seluruh permasalahan yang telah dirumuskan. Selain itu juga penelitian ini bertujuan untuk membantu pengajar maupun calon pengajar dalam memilih model pembelajaran agar transfer ilmu kepada para siswa dapat lebih mudah dilakukan. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini penulis rumuskan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penguasaan kosakata siswa yang menggunakan model pembelajaran TGT
3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap kelas yang menggunakan model pembelajaran TGT dengan kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran TGT.
4. Untuk mengetahui tanggapan siswa dalam menggunakan model pembelajaran TGT
Adapun manfaat yang ingin diperoleh berdasarkan tujuan penelitian ini terbagi menjadi dua manfaat yaitu ;
1. Manfaat teoritis
Diharapkan dapat menambah wawasan, memberikan manfaat bagi perkembangan teori khususnya mengenai teori yang berkaitan dengan kosakata
2. Manfaat praktis
Alternatif bagi guru untuk memilih model yang sesuai dalam memperbanyak kosakata bahasa Jepang pada siswa.
D. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Memuat pendahuluan yang didalamnya terdapat latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
BAB II Landasan Teoritis
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8 BAB III Metodologi Penelitian
Memuat deskripsi umum tentang metode penelitian, deskripsi eksperimen, tekhnik pengumpulan data, tekhnik pengolahan data dan tekhnik analisis data. BAB IV Analisis Data dan Pembahasan
Memuat hasil dari eksperimen, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi efektifitas penggunaaan TGT dalam meningkatkan kosakata. BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
“Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan berdasarkan
pada langkah kerja ilmiah secara teratur, sistematis, dan logis dalam upaya mengkaji, memahami, dan menemukan jawaban dari suatu masalah” (Sutedi, 2009:16). Dengan adanya penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah yang sedang di hadapi penulis. Pemecahan masalah tersebut juga dapat diharapkan dapat dipecahkan dengan cara kerja ilmiah, teratur dan sistematis. Hal ini dikarenakan agar suatu saat penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah kebenarannya.
“Metode eksperimen yang diguanakan adalah metode eksperimen murni
(true eksperimental design) yaitu jenis eksperimen yang sudah memenuhi persyaratan. Yang dimaksud dengan persyaratan dalam eksperimen adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenai eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan” (Arikunto,1996:85).
Dalam penelitian eksperimen pula kita dapat melihat pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu model pembelajaran TGT yang diaplikasikan pada saat jam belajar siswa SMA disekolah untuk mengajarkan mereka beberapa kosakata. Sedangkan variabel terikatnya yaitu penguasaan kosakata setelah dilakukannya perlakuan (eksperimen model pembelajaran TGT), yang diukur melalui post-test uji kosakata. Dengan adanya variable bebas dan variable terikat diharapkan perbedaannya akan dapat dengan jelas terlihat sesuai dengan yang diharapkan penulis. Ataupun jika tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan dengan adanya variabel bebas dan variabel terikat penulis lebih mudah untuk membuktikannya.
Adapun ciri-ciri dari penelitian eksperimen (Sutedi,2009:66) adalah:
a. Adanya manipulasi data terhadap variabel bebas;
b. Adanya kegiatan pengontrolan terhadap variable lain yang berpengaruh; dan
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36 B. Desain Penelitian
Setiadi (2006) mengemukakan bahwa desain penelitian merupakan rencana atau langkah-langkah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan data dalam sebuah penelitian. Sedangkan menurut Moh Nazir (2009:84) mengemukakan bahawa desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan penelitian. Secara garis besar desain penelitian dapat diartikan sebagai suatu langkah kerja atau rencana yang dibutuhkan oleh peneliti demi berjalannya proses penelitian.
Penulis menggunakan control group pretest-postest sebagai desain penelitian. Dimana penulis memberikan Treatment (perlakuan) untuk mengetahui proses peningkatan yang dialami oleh siswa selama menjalani tahapan penelitian. Lalu, kemudian siswa akan diberikan post-test (test akhir) untuk mengukur tingkat penguasaan bahasa Jepang setelah diberikan treatment. Dengan hasil post-test ini juga dapat diketahui apakah model pembelajran ini efektif atau tidak diterapkan pada siswa-siswa tersebut.
Pola dari desain tersebut adalah:
Eksperimen : 01 X1 02
Keterangan :
01 : Kemampuan kosakata bahasa Jepang sebelum dilakukan perlakuan
02 : Kemampuan kosakata bahasa Jepang setelah dilakuakan perlakuan
X1 : Perlakuan/ pembelajaran menggunakan model pembelajaran TGT
X2 : Perlakuan/ pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran TGT
03 : Kemampuan kosakata bahasa Jepang sebelum dilakukan perlakuan
04 : Kemampuan kosakata bahasa Jepang setelahh dilakuakan perlakuan
Dalam design ini akan dapat dilihat perbedaan pencapaaian antara kelompok eksperimen (01---02) dan kelompok kontrol (03---04)
C. Variabel Penelitian
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38 mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu :
a. Variabel bebas (x) adalah hasil belajar siswa yang diterapkan model pembelajaran TGT.
b. Variabel terikat (y) adalah hasil belajar siswa pada kelompok kontrol dengan menggunakan model pembelajaran biasa.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Margono mengemukakan bahwa populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan (2004:118).
Atas pendapat dari Margono tersebut maka penulis menetapkan populasi dari penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI di SMAN 15 Bandung tahun ajaran 2012/2013.
2. Sampel Penelitian
semua yang ada pada populasi. Misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sebuah sampel akan memberikan kesimpulan dari sebuah populasi untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif (mewakili).
Dalam penelitian ini, sampel eksperimen yang merupakan representasi dari populasinya yaitu seluruh siswa kelas XI Bahasa tahun ajaran 2012/2013 Bandung. Sejumlah 12 orang siswa. Sampel tersebut dipilih dengan alasan :
Kelas bahasa seharusnya memiliki prestasi yang lebih dibandingkan
dengan kelas IPA maupun IPS tetapi, pada kenyataannya kelas bahasa di SMAN 15 Bandung memiliki kemampuan yang lebih rendah dalam hal bahasa Jepang dibandingkan kelas IPA hal ini berdasarkan survei yang dilakukan penulis sebelum penelitian yang didapatkan dari pengalaman mengajar maupun informasi dari guru asli yang mengajar dikelas tersebut.
Kelas bahasa memiliki siswa dengan jumlah relatif ideal untuk
pengamatan yang efektif dalam sebuah penelitian sehingga perkembangan masing masing individu pada setiap treatment lebih terpantau.
Pada model pembelajaran TGT, idealnya melakukan berulang kali
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40 penelitian dilakukan pada bulan suci ramadan maka jumlah siswa yang hanya berjumlah 14 orang sangat berpengaruh.
Dengan jumlah 12 orang ini juga membantu dalam hal menghemat
biaya penelitian
Sedangkan sampel kontrol yang merupakan representasi dari populasinya yaitu seluruh siswa kelas XI IPA 6 tahun ajaran 2012/2013 Bandung. Sejumlah 44 orang siswa. Sampel tersebut dipilih dengan alasan :
Siswa kelas XI IPA 6 merupakan siswa yang unggul dalam mata
pelajaran bahasa Jepang
Siswa kelas XI IPA 6 merupakan siswa yang biasanya aktif dalam
belajar mengajar
Siswa kelas XI IPA 6 menurut hasil akademis merupakan siswa
yang lebih unggul dibandingkan dengan kelas bahasa.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA 15 Bandung yang berlokasi di jalan Sarimanis 1 blok 1 Sarijadi Kota Bandung. Di SMAN 15 Bandung ini mata pelajaran bahasa Jepang diberikan kepada seluruh siswa baik kelas X, hingga kelas XII jurusan IPA, IPS maupun Bahasa.
Penelitian ini dilaksanakan dalam lima kali pertemuan
Empat kali treatment yang dilakukan pada tanggal selama 2 x 35 menit
Satu kali post-test pada tanggal 6 september 2012 dengan durasi 1x45
menit.
Kemudian dilanjutkan dengan pengisian angket selama 10 menit.
c. Teknik Penelitian
Teknik dalam penelitian dapat diartikan sebagai cara yang digunakan dalam suatu penelitian untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam mendukung jawaban permasalahan yang diteliti.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari hasil kemampuan siswa yang dilihat dari;
1) Tes
Sutedi (2009:167) mengemukakan bahwa tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah satu satuan program pengajaran tertentu tes dilaksanakan sebanyak satu kali yaitu hanya post-test saja, post-post-test diberikan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan dalam penguasaan kosakata meishi. Soal-soal yang digunakan dalam post-test diambil dari soal soal evaluasi saat berlangsungnya eksperimen dalam
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42 konsultasikan kepada dosen pembimbing maupun dosen lain yang memiliki kemampuan dibidangnya. Kosakata meishi sendiri dalam pembelajaran ini belum diajarkan sama sekali sehingga tidak memungkinkan untuk dilaksanakan pre-test demi mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menguasai kosakata meishi.
2) Angket
Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa pertanyaan-pertanyaan seputar model pembelajaran yang digunakan oleh objek eksperimen. Penggunaan angket dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan respon dari responden tentang hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan dan efektivitas model pembelajaran TGT. Respon tersebut dapat berupa respon positif maupun respon negatif yang nantinya dapat dijadikan pertimbangan apabila ingin melakukan penelitian lanjutan.
F. Tekhnik Pengolahan Data
1. t Tes
t Tes digunakan untuk membandingkan antara dua variabel. Apakah memang secara signifikan dua variabel yang kita cari perbedaannya itu memang berbeda, ataukah perbedaan itu hanya terjadi secara kebetulan saja. Dengan diadakannya suatu perlakuan maka akan terlihat ada tidaknya perbedaan tersebut.
dan sma agama berbeda prestasi belajarnya secara signifikan di perguruan tinggi agama tersebut. Maka untuk melihat ada tidaknya perbedaan tersebut secara
signifikan dapat dilakukan dengan menghitung „t‟ tes dengan mengolah data post
test yang selanjutnya akan didistribusikan kedalam „t‟ tabel berdasarkan ukuran
sampel yang tersedia didalam penelitian.
Dalam mengolah data post test untuk memperoleh harga „t‟ menggunakan
rumus „t‟ test adapun tahapan yang harus dilakukan adalah:
A) Menentukan jumlah sampel
B) Menghitung jumlah hasil perolehan skor post test C) Menghitung Mean
d. Menghitung standar deviasi e. Menghitung standar eror tes
f. Mengitung selisih perbedaan eror mean g. Mendistribusikan kedalam rumus t observasi h. Mencari df (derajat kebebasan)
i. Mengkonsultasikan hasil „t‟ observasi kedalam „t‟ tabel berdasarkan df
(ditentukan berdasarkan banyaknya sampel penelitian).
G. Eksperimen
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44 penelitian ini kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan lebih dengan menggunakan model pembelajaran TGT sedangkan kelompok kelas kontrol tidak diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran TGT. Dengan kata lain kelompok kelas kontrol belajar seperti biasa dengan menggunakan model pembelajaran yang sehari hari mereka dapatkan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada saat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Pertemuan dilakukan sebanyak empat kali pada masing-masing sampel baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen
2. Pada kelas eksperimen urutan penyajian materi dilakukan dengan a. Pembagian Lembar kerja
b. Penjelasan Materi c. Diskusi kelompok d. Pemantapan e. Turnamen
3. Pada kelas kontrol urutan penyajian materi dilakukan dengan a. Pembagian lembar kerja
b. Penjelasan materi c. Diskusi
d. Pemantapan
4. Kosakata yang diberikan dengan jumlah 25 kosakata setiap pertemuan.
Satu tipe lagi berupa soal-soal pilihan berganda atau esay yang berjumlah 32 soal
6. Pada kelas eksperimen sampel menerima soal pemantapan tambahan yang dilaksanakan secara turnamen. Soal terdiri dari 12 soal pada satu kali putaran dengan tingkat kesukaran yang berbeda. Satu kali turnamen terdiri dari 4 kali putaran. Dengan putaran terakhir disebut babak rebutan yang hanya terdiri dari 4 soal.
7. Pada akhir pertemuan sampel diberikan soal post test dengan materi yang sama. Soal post test terdiri dari 60 soal multiple choice.
H. Instrumen Penelitian
Sutedi (2009:125) memaparkan bahwa “instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan
dalam kegiatan penelitian”. Oleh karena itu seorang peneliti sudah seharusnya
mempersiapkan instrumen penelitian sebaik mungkin agar penelitian yang dilakasanakan dapat berjalan seseuai yang dierencanakan.
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46 penelitian disusun untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran TGT. Kisi kisi kosakata dari instrumen tes terlampir.
1. Instrumen Tes
Menurut Sutedi (2009:157) tes merupakan alat ukur yang sering digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa setelah satu satuan program belajar tertentu. Pada penelitian ini test dilaksanakan pada saat diakhir treatment (perlakuan) sebanyak satu kali (post-test). Soal berjumlah 60 soal pilihan berganda dengan waktu pengerjaan 45 menit. Soal soal sendiri diambil berdasarkan acuan didalam buku Mengenal Bahasa Jepang Jilid 2 yang sebelumnya secara berkala telah diberikan pada saat eksperimen berlangsung.
2. Instrumen Angket
Untuk mendapatkan jawaban yang makasimal dari responden (siswa kelas eksperimen) penulis sebagai peneliti menerapkan angket terbuka dimana pertanyaan berupa pertanyaan yang telah disediakan dengan jawaban bebas sesuai dengan apa yang dirasakan oleh responden. Dan lalu kemudian penulis merangkumnya menjadi beberapa poin jawaban yang telah mencakup keseluruhan yang dirasakan responden.
I. Hasil Uji Coba Instrumen
Uji kelayakan instrumen berupa analisis butir soal, validitas serta reabilitasnya. Analisis butir soal mencakup Tingkat Kesukaran (TK) dan Daya Pembeda (DP), uji validitas dan reabilitas.
1. Analisis tingkat kesukaran
Untuk menganalisis tingkat kesukaran diperoleh data dari siswa diluar variabel X dan Y. Adapun langkah langkah yang perlu dilakukan untuk menganalis tingkat kesukaran butir soal adalah sebagai berikut:
a) Mengurutkan jawaban siswa berdasarkan pada skor yang diperoleh dari hasil uji coba, mulai dari skor tertinggi hingga terendah.
b) Menentukan sebesar 27,5% kelompok atas dan 27,5% kelompok bawah c) Menyajikan jawaban benar dan salah dari kelompok atas dan bawah
secara lengkap.
Tabel 3.1
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
Berdasarkan dari hasil analisis data, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar memiliki tingkat kesukaran „sedang‟ sehingga layak dan dapat dijadikan instrumen untuk mengambil data penelitian (terlampir).
2. Analisis daya pembeda
Analisis daya pembeda dilakukan dengan tujuan agar dapat membedakan siswa yang memiliki kemampuan lebih dan yang berkemampuan kurang.
Tabel 3.2
Berdasarkan hasil analisis data, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian
besar soal yang akan diujikan memiliki daya pembeda berkriteria „sedang‟
3. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen yang akan digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mengkorelasikan setiap skor jawaban sampel dengan jumlah total skor masing-masing sampel. Kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis dalam taraf signifikan 0,05 dan 0,01. Tinggi rendahnya validitas instrumen akan menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Tabel 3.3
Interpretasi Validitas Butir Soal
Koefiensi Korelasi Kriteria Validitas
0,00-0,20 Sangat Rendah
0,21-0,40 Rendah
0,41-0,60 Cukup
0,61-0,80 Tinggi
0,81-1,00 Sangat Tinggi
(Arikunto, 2006:75)
Setelah mengolah 60 butir soal yang keseluruhannya merupakan multiple choice atau pilihan berganda. Lalu mendistribusikannya kedalam rumus korelasi
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
baik dikelas eksperimen maupun kelas kontrol ini berkriteria „cukup‟ dan layak
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut;
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 89 pula untuk membantu teman sekelompoknya agar dapat menguasai
koakata tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh model pembelajaran TGT sangat besar terhadap hasil belajar siswa.
2. Model pembelajaran sehari hari yang digunakan didalam kelas terbukti memberikan hasil lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran TGT. Hal ini dapat dilihat dari hasil post test dari kelas kontrol (tidak menggunakan model pembelajaran TGT) siswa siswi dikelas ini memperoleh skor rata-rata sebesar 6,7 dengan skor tertinggi sebesar 9,8 dan skor terendah sebesar 3,5. Ini menunjukkan hasil yang diperoleh siswa-siswi pada kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajran TGT menunjukkan ketimpangan pemahaman antar siswa satu dan siswa lainnya. Dimana siswa yang cerdas dapat menguasai dengan baik dan siswa yang kurang cerdas tidak bisa menguasai kosakata itu dengan baik. Hal ini dikarenakan tidak adanya kewajiban atau rasa tanggung jawab bahwa diri pribadi mereka masing masing akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompoknya dan tidak adanya juga kewajiban dari siswa yang cerdas untuk berupaya agar siswa yang kurang cerdas dapat memiliki pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa cerdas tersebut.
skor terendah sebesar 3,5. Dengan demikian diperolehlah harga ‘t’
hitung sebesar 4,48 jauh lebih besar dibandingkan dnegan ‘t’ tabel
pada taraf signifikan 5% maupun 1% maka hipotesa nihil yang menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan dari kedua sampel tersebut ditolak. Ini berarti adanya perbedaan yang signifikan antara sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol yang menyatakan bahwa model pembelajaran TGT efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang.
4. Pada pengolahan hasil angket yang diberikan kepada siswa kelas eksperimen didapatkan hasil yaitu mereka merasa terbantudan tertarik dengan adanya model pembelajaran TGT yang diterapkan dikelas mereka. Dengan adanya model pembelajaran TGT juga mengakibatkan motivasi belajar mereka terhadap bahasa Jepang menjadi meningkat. Hal ini dikarenakan menurut mereka model pembelajaran TGT membantu mereka dalam menguasai kosakata dalam jumlah yang banyak dengan cara yang menarik, menyenangkan dan tidak monoton.
B. Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka akan diperoleh saran dan rekomendasi sebagai berikut;
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 91 Sehingga model pembelajaran menjadi cukup bervariasi dan siswapun
menjadi bersemangat dalam mempelajari bahasa Jepang.
2. Berdasarkan kegiatan penelitian, model pembelajaran TGT dapat menjadi model pembelajran yang dapat memotivasi semangat belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Jepang. Sehingga belajar menjadi salah satu kegiatan yang menarik dan menyenangkan.
3. Bagi peneliti selanjutnya
a. Sebelum dilakukannnya penelitian sebaiknya diadakan pre-test mengenai huruf hiragana, sehingga pada saat penelitian berlangsung dapat diputuskan penggunaan huruf yang digunakan apakah menggunakan huruf hiragan atau romaji
b. Manajemen waktu pembagian dari setiap tahapan sebaiknya dipertimbangkan secara matang dengan mempertimbangkan kondisi kelas, sehingga mengurangi resiko terjadinya kekurangan waktu saat tournament sedang berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Danasasmita, Wawan. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Jepang. Bandung. Rizai Press
Gunawan, Adi W.2003. Born To Be a Genius. Jakarta : Gramedia
Lili, Ceceng. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Terhadap Kemampuan Empati Siswa. Tesis pada Repository UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan
Permatawati, Andina. 2011. Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tekhnik TGT untuk Meningkatkan Pemahaman Kakujoshi. Skripsi pada FPBS UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan
Rohaeni, Een dkk. 2008. Mengenal Bahasa Jepang 2. Bandung : MGMP Bahasa Jepang Jawa Barat
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media
Sutedi, Dedi. 2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung : Humaniora
Dara Trisiana, 2013
Efektifitas Team Tournament Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
93 Tarigan, H.G. 2011. Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa
Tarigan, H.G. 1993. Prinsip-prinsip Dasar Metode Riset Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Jepang .Bandung : Angkasa