• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang Masalah. Pajak adalah biaya yang wajib dibayarkan oleh warga negara atau wajib

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang Masalah. Pajak adalah biaya yang wajib dibayarkan oleh warga negara atau wajib"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Pajak adalah biaya yang wajib dibayarkan oleh warga negara atau wajib pajak kepada pemerintah (Alfiani, 2016). Pajak dikatakan wajib karena sudah tercantum dalam Undang-undang bahkan sudah ada peraturan yang mengatur tentang perpajakan. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara terbesar yang ada dalam APBN. Pajak yang dibayarkan akan digunakan untuk mendanai kepentingan pemerintah dalam hal membangun dan memperbaiki keadaan negara (Darmawan dan Sukartha, 2014). Pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak kepada negara tidak dapat dirasakan secara langsung manfaatnya.

Pembayaran pajak yang bersifat wajib untuk semua warga negara yang

ada di negara tersebut serta manfaat dari pembayaran pajak yang tidak

dapat dirasakan secara langsung oleh wajib pajak, sehingga membuat

wajib pajak keberatan dalam memenuhi kewajibannya untuk membayar

pajak. Pemungutan pajak yang dilakukan oleh pemerintah memiliki

peraturan dalam pelaksanaannya mulai dari perhitungan, pelaporan, dan

penyetorannya. Dalam peraturan yang dibuat oleh pemerintah terdapat

juga jenis-jenis objek yang boleh dikurangkan dan objek yang tidak boleh

dikurangkan dalam pajak baik pada penghasilan maupun beban yang

diterima oleh wajib pajak.

(2)

Wajib pajak yang merasa terbebani dengan adanya pembayaran pajak akan melakukan beberapa hal untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kewajiban pajaknya, sehingga kewajiban wajib pajak untuk membayar pajak itu berkurang atau bahkan tidak ada. Banyak wajib pajak yang sengaja untuk mengurangi jumlah pajak yang akan dibayar kepada negara baik dengan cara yang legal maupun ilegal.

Di Indonesia pendapatan negara yang berasal dari pajak sangatlah jauh dari target yang telah ditetapkan oleh pemerintah, padahal jumlah penduduk yang ada di Indonesia sangatlah tinggi. Jumlah pendapatan pajak yang rendah juga mengakibatkan rasio pajak di Indonesia rendah berbeda dengan negara yang ada di Asia Tengara lainnya. Rasio pajak di Indonesia pada tahun 2016 berada diangka 11 persen, padahal sekitar 70%

pendapatan negara Indonesia berasal dari pajak. Indonesia termasuk dalam negara berpendatan rendah, dimana rasio pada negara-negara tersebut sebesar 19 persen (Darmawan dan Sukartha, 2014).

Tax avoidance atau penghindaran pajak merupakan suatu cara yang

dilakukan oleh wajib pajak untuk mengurangi sejumlah pajak dengan memanfaatkan celah dari aturan yang telah dibuat oleh pemerintah, dengan begitu wajib pajak merasa aman (Hutagaol, 2007 dalam Swingly dan Sukartha, 2015).

Beberapa kasus penghindaran pajak yang dilakukan oleh investor yang terkuak akhir-akhir ini, seperti yang dilakukan oleh Google dan PT.RNI.

Google di Indonesia tidak berbentuk Badan Usaha Tetap (BUT) hanya

membangun kantor marketing representative yang hanya berperan sebagai

penunjang dan pelengkap saja.

(3)

Di Indonesia undang-undang perpajakan mengatur pemungutan pajak pada perusahaan yang ada di Indonesia dalam bentuk fisik, bukan visual seperti google. Dengan adanya peraturan undang-undang yang mengatur tentang usaha yang berbentuk fisik, sedangkan google sendiri tidak memiliki bentuk fisik yang dapat dikategorikan sebagai Badan Usaha Tetap. Badan usaha tetap adalah suatu tempat usaha tetap yang mana sebagian atau seluruh kegiatan usaha dijalankan didalamnya.

Google memiliki anak perusahaan di Singapura yang berfungsi untuk mengatur bisnis Google di area Asia. Google sendiri sudah memiliki kantor di Indonesia sejak tahun 2011. Kontrak yang dilakukan oleh pihak Google pun dilakukan secara online yang langsung berhubungan dengan kantor Google di Singapura. Pemasangan iklan google pun dilakukan secara online yang mana aktifitas yang dilakukan secara online belum ada tarif pajak yang ditentukan oleh pemerintah, sehingga pemerintah tidak bisa memungut pajak dari aktivitas yang dilakukan google.

Muhammad Hanif (Ka. Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Khusus)

menjelaskan bahwa pada tahun 2015 lalu, pendapatan yang diperoleh

Google di Indonesia mencapai Rp. 3 triliun. Jika dilihat dari bentuk usaha

yang dijalankan, maka laba yang bisa didapatkan sekitar 40-50%, sebab

tidak terlalu banyak biaya yang harus dikeluarkan. Dari jumlah pendapatan

yang diperoleh sebesar Rp. 3 triliun tersebut, seharusnya pemerintah dapat

memungut pajak sebesar 25% dari pendapatan sejumlah Rp. 750 miliar

dan jumlah PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10% dari pendapatan

sejumlah Rp. 300 miliar. Aktivitas usaha Google di Indonesia meningkat

dalam kurun waktu 5 taun terakhir, sehingga dapat diasumsikan pajak

(4)

yang seharusnya dibayarkan dalam kurun waktu 5 tahun (2011-2016) adalah Rp. 2,75 Triliun.

PT.RNI merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa kesehatan yang berasal dari Singapura sedang diselidik dengan dugaan melakukan upaya-upaya penghindaran pajak, padahal PT.RNI memiliki aktivitas yang cukup banyak di Indonesia, yang terdapat di Jakarta, Solo, Semarang, dan Surabaya.

PT.RNI sudah terdaftar perseroan secara badan usaha, namun modal PT.RNI berasal dari utang yang diberikan oleh pemilik di Singapura. Jadi, pemilik tidak menanamkan modalnya di PT.RNI namun memberikan utang kepada PT.RNI, yang mana utang akan menimbulkan bunga yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada kreditor. PT.RNI juga diduga menyewa apartemen atau rumah untuk melayani para konsumennya dan pemilik dari perusahaan ini pun tidak mempunyai izin bekerja di Indonesia tetapi hanya memiliki izin untuk wisata atau yang lainnya.

Dalam laporan keuangan PT.RNI tahun 2014, tercatat utang sebesar Rp.

20,4 miliar, sedangkan omzet perusahaan sekitar Rp. 2,178 miliar. Dalam

laporan keuangan yang ada PT.RNI juga mengalami kerugian yang ditahan

senilai Rp. 26,12 miliar. Dengan melihat laporan keuangan yang ada

Kanwil DJP Khusus melakukan pemeriksaan terhadap PT.RNI. PT.RNI

juga memanfaatkan Peraturan Pemerintah 46/2013 tentang Pajak

Penghasilan khusus UMKM, dengan tarif PPh final 1% untuk omzet

dibawah Rp.4,8 miliar per tahun.

(5)

Modus lain yang dilakukan oleh PT.RNI yaitu pemegang saham yang berkewarganegaraan Indonesia tidak melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) pajaknya secara benar sejak tahun 2007 sampai 2015 dan pemegang saham yang berasal dari Singapura pun tidak membayar pajak penghasilan yang ada di Indonesia padahal mereka memiliki bisnis atau usaha di Indonesia.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tax avoidance yaitu profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan. Hasil penelitian Darmawan dan Sukartha (2014) menyatakan bahwa ROA berpengaruh terhadap penghindaran pajak, yang didukung dengan penelitian Subagiastra et al (2016). Sedangkan Saputra dan Asyik (2017) membuktikan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Penelitian Maharani dan Suardana (2014) serta Saputra et al

(2015) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap tax avoidance.

Saputra dan Asyik (2017) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap tax avoidance yang didukung dengan hasil penelitian Mayangsari (2015). Sedangkan Darmawan dan Sukartha (2014) serta Dewinta dan Setiawan (2016) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap tax avoidance, serta Swingly dan Sukartha (2015) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap tax avoidance.

Darmawan dan Sukartha (2014) membuktikan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance, yang didukung

dengan penelitian Swingly dan Sukartha (2015). Annisa (2017)

(6)

menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang menghasilkan perbedaan tentang pengaruh profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap tax avoidance. Sehingga tidak dapat menjelaskan secara tepat pengaruh

profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap tax avoidance.

Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap tax avoidance.

Sejauh mana tingkat penghindaran pajak yang dapat dilakukan oleh perusahaan dengan memanfaatkan variabel-variabel tersebut dengan harapan dapat memperoleh hasil yang konsisten.

B. Perumusan Masalah

Apakah profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2016?

C. Tujuan dan Manfaat

Untuk menguji secara empiris profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2016.

Manfaat utama penelitian ini dapat dirumuskan dalam dua hal, yaitu:

1. Sebagai tambahan pengetahuan bagi literatur akuntansi mengenai

pengaruh profitabilitas, leverage, dan nilai perusahaan terhadap tax

avidance.

(7)

2. Sebagai petunjuk bagi pemerintah untuk memperbaiki peraturan dan

undang-undang perpajakan sehingga wajib pajak tidak lagi melakukan

penghindaran pajak dengan memanfaatkan celah peraturan yang ada

serta dapat meningkatkan pendapatan pajak yang diperoleh negara.

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga tidak hanya bersandar kepada data-data tertulis seperti beberapa mushaf yang ditulis oleh para sahabat sesuai dengan pemahamannya akan turunnya ayat per ayat tau mushaf

Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO8 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor +8afl;.. Undang-undang Nomor

Positioning dari produk Axis itu sendiri dapat memberi arti dan arti tersebut adalah arti penting sehingga konsumen akan selalu mengingat atas makna dari produk tersebut

Penerapan lean yang dilakukan membantu rumah sakit dalam melihat akar masalah yang menjadi penyebab permasalahan sepanjang alur proses pelayanan pasien di rawat

Berbeda dengan penelitian Salbi dan Noor (2012) yang menemukan bahwa proporsi komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif, hal

Dari aspek jumlah responden tersebut adalah 25 orang, uji kemampuan murid sebelum penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar metode demonstrasi pada pre-test

Adanya pengaruh dividen changet terhadap profitabilitas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nissim dan Ziv (2001) dan sejalan dengan hasil penelitian

dengan memanfaatkan sumber belajar internet dan media presntasi infocus model power point. Persentasi hasil diskusi kelompok dilakukan oleh tiap kelompok sesuai dengan jenis