• Tidak ada hasil yang ditemukan

Capaian Kinerja Sasaran Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi, Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Capaian Kinerja Sasaran Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi, Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

Pembangunan daerah Tahun 2013 pada urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu:

a. Meningkatnya kemampuan dan profesionalisme aparatur pemerintahan;

b. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik;

c. Meningkatnya tertib administrasi penyelenggaraan pemerintahan.

Untuk mengetahui secara detail mengenai capaian kinerja sasaran dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.25

Capaian Kinerja Sasaran Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi, Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

CAPAIAN TAHUN 2012 (%)

TAHUN 2013 TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6

Meningkatkan Kemampuan dan profesionalisme aparatur pemerintahan.

1 Jumlah lulusan peserta pendidikan

kedinasan (peserta) 74.29 50 26 52.00

2 Terlaksananya Diklat Prajabatan, Diklat Teknis Fungsional, pelatihan dan Bintek (peserta)

100.00 410 353 86.10

3 Jumlah CPNS baru untuk memenuhi

kebutuhan formasi 0 250 8 3.20

4 Terlaksananya pemberian

penghargaan/kenaikan pangkat pada PNS dan PTT sesuai dengan peraturan perundang-undangan (peserta)

81.00 2,040 1,580 77.45

5 Jumlah peserta penilaian kompetensi

pegawai (paket) 100.00 2 1 50.00

6 Prosentase PNS yang mendapatkan hukuman disiplin dibandingkan dengan jumlah pegawai (%)

81.00 0.24 0.28 85.71

7 Prosentase aparat Satpol PP yang

memiliki kemampuan bela diri (%) 100.00 50 50 100.00

8 Prosentase aparat Satpol PP yang

memiliki sertifikat PPNS (%) 0 4.4 0 -

9 Prosentase aparat Satpol PP yang

mengikuti diklat teknis kesatpolan (%) 100.00 51 11 21.31

(2)

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

CAPAIAN TAHUN 2012 (%)

TAHUN 2013 TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6

Rata-rata Capaian Sasaran 70.70 52.86

Terwujudnya tatakelola kepemerintahan yang baik.

1 Terfasilitasinya perda yang aspiratif dan sesuai dengan perundang-undangan (jumlah perda).

100.00 20 20 100.00

4 Tersusunnya perda sesuai peraturan

perundang-undangan (jumlah perda) 100.00 20 21 100.00

5 Jumlah produk Hukum yang disosialisasikan (lokasi desa/kecamatan)

100.00 5 5 100.00

6 Terdokumentasinya produk hukum yang

diselesaikan (produk hukum) 100.00 240 240 100.00

7 Prosentase masalah hukum aparat pemerintah kabupaten Temangggung (kedinasaan yang diselesaikan) (jumlah kasus)

100.00 100 99 99.00

8 Terlaksananya advokasi hukum bagi aparat pemerintahan Kabupaten Temanggung

100.00 100 100 100.00

9 Jumlah peraturan di bidang kelembagaan/tatalaksana (jumlah perda)

100.00 3 0 -

10 Penyusunan Analisis Beban Kerja

(SKPD) 100.00 5 13 100.00

11 Tersusunnya Standar Pelayanan Publik

(SPP) (SKPD) 100.00 3 8 100.00

12 Jumlah SKPD yang telah memiliki SOP 100.00 8 8 100.00

13 Terlaksananya survey Indeks kepuasan

masyarakat tahun berjalan (Kegiatan) 100.00 3 3 100.00

14 Tersusunnya penetapan kinerja dan

Lakip (dokumen) 100.00 2 2 100.00

15 Tersusunnya Pelaporan Pemerintah

Daerah (LPPD/LKPJ/ILPPD) - (buku) 100.00 5 5 100.00

16 Terpenuhinya kebutuhan sarpras

aparatur (%) 86.00 95 90 94.74

17 Terpeliharanya sarana dan prasarana

(%) 100.00 85 80 94.12

18 Koordinasi pelaksanaan pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak 75.00 20 6 30.00

19 Koordinasi pelaksanaan pembangunan

perekonomian daerah (kegiatan) 100.00 3 4 100.00

20 Koordinasi pengelolaan BUMD

(kegiatan) 100.00 5 7 100.00

21 Penetapan juklak APBD (buku) 100.00 1 1 100.00

22 Frekuensi pengendalian kegiatan (kali) 100.00 3 3 100.00

23 Terlaksananya pengumuman pelelangan umum barang/jasa pemerintah melalui LPSE

100.00 75 100 100.00

24 Terlaksananya sebagian pelaksanaan umum barang/jasa pemerintah melalui LPSE

100.00 30 173 100.00

Rata-rata Capaian Sasaran 98.38 92.41

(3)

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

CAPAIAN TAHUN 2012 (%)

TAHUN 2013 TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6

Meningkatnya tertib administrasi penyelenggara-an pemerintahan.

1

Meningkatnya penyelesaian penanganan kasus dan pengaduan masyarakat.(%)

100.00 15 36,11 100.00

2 Penyelesaian tindak lanjut hasil

pengawasan dalam periode tertentu (%) 82.27 95 80 84.21

3 Prosentase penyelesaian aduan

masyarakat dalam periode1 tahun(%) 100.00 100 100 100.00

4 Meningkatnya kualitas tenaga aparatur

pengawasan (orang) 63.33 30 30 100.00

5 Optimalisasi target Pendapatan (%) 100.00 85-95 100 100.00

6

Terlaksananya standar akuntansi pemerintahan (SAP) dalam pengelolaan keuangan daerah (SKPD)

97.59 83 81 97.59

7 Terlaksananya pengendalian

pelaksanaan APBD (kali) 100.00 4 4 100.00

8 Terwujudnya penyusunan anggaran

berbasis kinerja (%) 100.00 100 100 100.00

9 Terlaksananya koordinasi antar SKPD

pengelola pendapatan daerah (SKPD) 100.00 32 32 100.00

10 Pemutakhiran data pendapatan asli

daerah (WP/bulan) - (orang) 100.00 705 1,450 100.00

11 Terwujudnya administrasi keuangan

yang benar (SKPD) 100.00 71 71 100.00

12 Tersedianya produk hukum daerah

tentang APBD (Perda dan Perbup) 100.00 3 3 100.00

13 Optimalisasi pencatatan dan penataan

aset daerah (satuan kerja) 100.00 140 140 100.00

14 Tersedianya dokumen aset yang

akuntabel (SKPD) 100.00 71 71 100.00

15 Tersedianya nilai dan catatan aset yang

akurat (SKPD) 100.00 71 71 100.00

16

Terbinanya aparat/pejabat pengelola, pengguna, dan pengurus barang milik daerah (SKPD)

100.00 71 71 100.00

17 Terwujudnya efisiensi pemeliharaan

aset SKPD (SKPD) 100.00 71 71 100.00

18 Tersedianya dokumen standar biaya

(dokumen) 100.00 1 1 100.00

Rata-rata Capaian Sasaran 97.01 99.04

Rata-rata Capaian Urusan 88.69 81.44

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil rata-rata

pengukuran kinerja sasaran pada urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian

dan Persandian adalah tercapai 81,44% dengan kategori Baik, namun

angka capaian tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan

capaian tahun sebelumnya dengan rata-rata capaian urusan sebesar

88,69% (Sangat Baik).

(4)

Penurunan capaian kinerja urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian tersebut disebabkan dan dipengaruhi oleh penurunan capaian kinerja sasaran urusan dimana 2 (dua) dari 3 (tiga) sasaran yang ada mengalami penuruan capaian kinerja jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di Tahun 2012 dan hanya 1 (satu) indikator yang mengalami peningkatan capaian kinerja.

No Sasaran Tahun

2012

Tahun 2013

Keterangan Kinerja 1 Meningkatnya kemampuan dan

profesionalisme aparatur pemerintahan

70,70 52,86 Turun

2 Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik

98,38 92,41 Turun 3 Meningkatnya tertib administrasi

penyelenggaraan pemerintahan

97,01 99,04 Naik Rata-rata Capaian Urusan 88,69 81,44 Turun

Penyebab penurunan rata-rata capaian kinerja dari urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian lebih lanjut dijelaskan sebagaimana berikut:

1. Meningkatnya kemampuan dan profesionalisme aparatur pemerintahan;

Sasaran tersebut tercapai sebesar 52,86% dengan kategori kurang, apabila dibandingkan dengan tahun 2012 tercapai 70,70% dengan kategori baik, hal ini disebabkan karena menurunnya persentase capaian 3 (tiga) indikator kinerja yaitu:

a. Jumlah lulusan peserta pendidikan kedinasan b. Jumlah peserta penilainan kompetensi pegawai

c. Persentase aparat Satpol PP yang mengikuti diklat teknis kesatpolan

Secara umum pencapaian sasaran meningkatnya kemampuan dan

profesionalisme aparatur pemerintahan, berdasarkan rata-rata nilai

dari 9 indikator kinerja pendukung, yaitu sebagai berikut:

(5)

a. Tiga indikator kinerja yang capaiannya lebih dari 85% sampai dengan maksimal 100% termasuk kategori sangat baik, hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Temanggung memperhatikan kebutuhan utama aparatur yang berkaitan dengan tugas, pokok dan fungsi sebagai PNS yaitu terlaksananya diklat prajabatan, diklat teknis fungsional, pelatihan dan bintek (86,10%), dan penanganan atas permasalahan disiplin PNS berupa persentase PNS yang mendapatkan hukuman disiplin dibandingkan dengan seluruh jumlah pegawai (85,71%), serta persentase Satpol PP yang memiliki kemampuan bela diri (100%).

b. Satu indikator kinerja yang capaiannya lebih dari 75% sampai dengan 85%, termasuk kategori baik yaitu terlaksananya pemberian penghargaan/kenaikan pangkat pada PNS dan PTT (77,45%).

c. Tidak ada indikator kinerja yang capaiannya lebih dari 55%

sampai dengan 75%, termasuk kategori cukup.

d. Lima indikator kinerja yang capaiannya 0% sampai dengan 55%, termasuk kategori kurang yaitu:

- Jumlah lulusan peserta pendidikan kedinasan, dimana ditargetkan sejumlah 50 orang namun hanya terealisasi sebesar 26 orang (52,00%). Dari 26 orang peserta Diklatpim tersebut, terbagi kedalam Diklatpim II : 2 orang, Diklatpim III : 6 orang, Diklatpim IV: 18 orang.

Dari pejabat struktural sejumlah 801 orang, yang belum mengikuti diklatpim sebanyak 60% (477 orang pejabat struktural dengan perincian pejabat eselon II 10 orang, III 71 orang dan IV 347 orang, V : 49 orang). Rendahnya pencapaian tersebut dikarenakan anggaran yang disediakan untuk pengiriman peserta diklatpim tidak sebanding dengan kebutuhan/pejabat yang belum diklatpim.

Grafik 3.18

Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Jumlah Lulusan Peserta Pendidikan Kedinasan (%)

Kabupaten Temanggung Tahun 2009 - 2013

(6)

- Jumlah CPNS baru untuk memenuhi kebutuhan formasi dengan target 250 orang hanya dapat terpenuhi sejumlah 8 (delapan) orang, sehingga hanya tercapai 3,20%. CPNS yang diterima tersebut merupakan CPNS pengangkatan dari tenaga Honorer Kategori I. Sementara untuk Honorer K2 baru sampai tahap seleksi yang dilaksanakan pada bulan Nopember 2013 sejumlah 860 orang. Tidak tercapainya target tersebut disebabkan karena Pemerintah Kabupaten Temanggung tidak mendapat jatah alokasi tambahan formasi pegawai baru dari Kemen PAN dan RB dengan kebijakan moratorium penerimaan CPNS formasi umum bagi daerah yang masih memiliki belanja pegawai lebih dari 50% sehingga pada tahun 2013 tidak melaksanakan seleksi penerimaan CPNS dari formasi umum.

- Jumlah peserta penilaian kompetensi pegawai, dimana ditargetkan 2 paket namun hanya terealisasi 1 paket (50%).

Rendahnya capaian kerja tersebut dikarenakan terbatasnya alokasi pelaksanaan PCAP yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

- Prosentase aparat Satpol PP yang memiliki sertifikat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) tidak tercapai dikarenakan terbatasnya anggaran pendidikan dan pelatihan PPNS dan masih minimnya personil Satpol PP yang memenuhi kualifikasi untuk mengikuti diklat PPNS, sehingga pada tahun ini Satpol PP tidak mengirimkan peserta diklat.

100

9

37

74

52

0 20 40 60 80 100 120

2009 2010 2011 2012 2013

Pendidikan Kedinasan

Series1

Referensi

Dokumen terkait

Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk

sehingga peneliti ingin meneliti proses sosialisasi yang dilakukan oleh pihak KPU dalam bersosialisai untuk kesekian kalinya dalam menyambut Pemilihan Kepala Daerah

Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk

[r]

Dalam penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan 3 dari sistem komunikasi yaitu media, pesan dan receiver karena peneliti ingin mengetahui apakah media yang digunakan

Perencanaan Kegiatan Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi Yang Telah Dibangun Wilayah Kecamatan Bati-Bati, Tambang Ulang, Kurau, Bumi Makmur, Jorong, Kintap dan Panyipatan.

Data maupun instruksi yang kita masukkan ke dalam komputer adalah data/instruksi yang masih dalam bahasa ataupun kode-kode, sedangkan mesin komputer hanya mengenal

Dalam penelitian ini peneliti memilih penyandang difabel karena peneliti melihat mereka yang tergolong sebagai penyandang difabel pun memiliki hak yang sama dengan