• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pernah dilakukan sebelumnya. Dalam penelitian terdahulu ini diuraikan secara sistematis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pernah dilakukan sebelumnya. Dalam penelitian terdahulu ini diuraikan secara sistematis"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah telaah pustaka yang berasal dari penelitian penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Dalam penelitian terdahulu ini diuraikan secara sistematis mengenai hasil-hasil penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu dan berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Pada bagian ini dijelaskan tentang objek yang diteliti oleh peneliti terdahulu, model yang digunakan, hasil penelitian, serta hubungan antara penelitian yang dilakukan ini dengan peenelitian terdahulu. Fakta-fakta atau data yang dikemukakan diambil dari sumber aslinya.

(Rubiyanti, 2016) “Pengaruh Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use, dan Trust Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Gojek Bandung)” jenis penelitian ini menggunakan despriptif kuantitatif dengan populasi pada penelitian ini masyarakat pengguna gojek di kota Bandung dan sampel ini menggunakan 100 responden untuk pengumpulan data menggunakan metode kuisioner, analisis data ialah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini variabel perceived usefulnes, perceived ease of use, dan trust berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen gojek Bandung.

Berdasarkan penelitian (Firdauzi, 2017) ”Pengaruh Kemampuan Finansial, Kemudahan, Dan Perilaku Konsumen Terhadap Minat Penggunaan Uang Elektronik di Kota Yogyakarta”

dalam penelitian ini melakukan pendekatan kuantatif dan sumber data yang digunakan primer dengan menyerbarkan kuisioner sebanyak 130 responden dengan metode anlasis data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan hasil kemampuan finansial

5

(2)

berpengaruh positif signifikan terhadap minat, kemampuan finansisal berpengaruh positif terhadap kemudahan, kemudahan berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku konsumen, kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat, perilaku konsumen berpengaruh positif signifikan terhadap minat.

Berdasarkan hasil (Sudjatmika, 2017) “pengaruh Harga, Ulasan Produk, Kemudahan, dan Keamanan Terhadap Keputusan Pembelian secara online di Tokopedia.com" dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan regresi linier berganda. Hasil pengujian penelitian tersebut menunjukan Harga, Ulasan Produk berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian, sedangkan Kemudahan, Keamnan berpengaruh positif siginikan tehadap Keputusan Pembelian.

Penelitian yang dilakukan (Andrean Septa Yogananda, 2017) “Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Kepercayaan Dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Menggunakam Instrumen Uang Elektronik” hasil penelitian menunjukan bahwa menunjukan bahwa persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunan, dan kepercayaan berpengaruh positif signifikan terhadap minat menggunakan instrumen uang elektronik sedangkan variabel persepsi risiko berpengaruh negatif tidak signifikan.

Penelitian yang dilakukan oleh (Khotimah and Febriansyah, 2018) yang berjudul “Pengaruh Kemudahan Penggunaan, Kepercayaan Konsumen, & Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen Online Shop” didapatkan hasil jika kemudahan penggunaan positif tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap minat beli.

Berdasarkan penelitian (Ibrahim and Nadya Novandriani Karina Moeliono, 2019) “Pengaruh Manfaat, Kepercayaan, Efiksi diri, Kemudahan Penggunaan, Keamanan Terhadap Perepsi Konsumen Pada My Pertamina” Penelitian ini menggunaan metode analisis deskriptif dan analisis

(3)

regresi linier berganda. Hasil penelitian tersebut yaitu variabel manfaat, kepercayaan, dan keamnan berpengaruh signifikan terhadap persepsi konsumen sedangkan variabel efikasi diri dan kemudahan penggunaan tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi konsumen.

Adapun relevansi penelitian ini adalah perbandingan dan pengembangan dari penelitian terdahulu. Variabel yang digunakan ialah Kemudahan, Keamanan, Kepercayaan dan yang membedakan penelitian ini ialah objek penelitian dan tahun penelitian yang berbeda.

B. Tinjauan Pustaka 1. Perilaku Konsumen

Menurut American Marketing Association dalam Saputri (2016) perilaku konsumen merupakan suatu dinamika interaksi antara pengaruh, kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia yang dapat mempengaruhi manusia lainnya untuk melakukan transaksi pertukaran aspek- aspek kehidupan.

Perilaku konsumen adalah tindakan, proses, dan interaksi sosial yang dilakukan oleh individu, kelompok maupun organisasi dalam mendapatkan dan menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalaman individu dengan produk maupun pelayanan.

(zaltman gerald, 1979)

Perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dalam memilih dan membeli barang dan jasa dengan menyisihkan pendapatan yang dimiliki untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Konsumen mengalokasikan pendapatan antara barang dan jasa yang berbeda-beda untuk memaksimalkan kesejahteraan konsumen tersebut. (robert S. pindyck, 2013)

Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses

(4)

pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (Engel, et.al 1968 dalam Dwiastuti 2012).

Perilaku konsumen (consumer behavior) terdiri dari semua tindakan konsumen untuk memperoleh, menggunakan, dan membuang barang atau jasa. Perilaku konsumen didefinisikan sebagai keinginan konsumen untuk membeli sebuah barang atau jasa, dan memberikan informasi dari mulut ke mulut tentang sebuah barang atau jasa kepada orang lain, membuang sebuah barang atau jasa dan mengumpulkan informasi sebelum melakukan pembelian. ((Mowen and M., 2002)) a. Aspek-Aspek Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen menurut Dwiastuti et., al (2012) memiliki dua aspek yaitu sebagai berikut :

1. Aspek Internal

Aspek internal yaitu aspek yang bertujuan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen. Aspek ini meliputi persepsi, sikap, proses komunikasi, pengetahuan konsumen, dan analisis produk.

2. Aspek Eksternal

Aspek eksternal yaitu aspek di luar diri individu meliputi budaya, kelas sosial, kelompok rujukan, dan keluarga.

b. Faktor-Faktor Perilaku Konsumen

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (Simamora, 2002) : 1. Faktor Kebudayaan yang terdiri dari kultur, subkultur, kelas sosial

2. Faktor Sosial terdiri dari kultur rujukan, keluarga, peran dan status sosial

3. Faktor Personal terdiri dari usia, tahapan daur hidup, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, keperibadian, konsep diri

(5)

4. Faktor Psikologis terdiri dari motivasi, persepsi, learning, kepercayaan, sikap.

c. Model Perilaku Konsumen

Menurut Kotler (dalam Firmansyah, 2019) ada beberapa model atau tipe perilaku konsumen yaitu sebagai berikut :

1. Perilaku Membeli yang Kompleks

Konsumen memiliki keterlibatan mendalam ketika membeli produk dan adanya perbedaan pandangan terhadap merk satu dengan merk lainnya. Konsumen memiliki pandangan dan belajar mengenai produk yang akan dibelinya sehingga dapat membandingkan spesifikasi dan kelebihan-kelebihan barang yang diinginkan.

2. Perilaku Membeli yang Mengurangi Ketidakcocokan

Perilaku konsumen yang memiliki keterlibatan tinggi namun mempertimbangkan hal-hal seperti mahal, jarang atau berisiko

3. Perilaku Membeli karena Kebiasaan

Konsumen membei karena kondisi keterlibatan konsumen yang rendah karena loylitas merreka dalam pemilihan barang-barang tertentu

4. Perilaku Membeli yang Mencari Variasi

Perilaku konsumen yang hanya mencari variasi atau tujuan kesenangan saja, bukan untuk mencari kepuasan. Konsumen juga biasanya hanya sekedar rasa coba-coba atau ingin tahu ketika melakukan pembelian.

d. Langkah-Langkah Memahami Perilaku Konsumen

(robert S. pindyck, 2013) ada 3 langkah dalam memahami perilaku konsumen, yaitu : a. Preferensi Konsumen

(6)

Konsumen menntukan langkah praktis untuk menggambarkan alasan seseorang lebih memilih satu dari pada barang lain.

b. Batasan Anggaran

Konsumen memiliki pendapatan yang terbatas sehingga mempertimbangkan harga barang dan membatasi jumlah barang yang dapat mereka miliki.

c. Pilihan – pilihan Konsumen

Dengan mengetahui preferensi dan keterbatasan anggaran konsumen, konsumen memilih untuk membeli barang dengan mengkombinasi barang-barang tersebut untuk memaksimalkan kepuasan mereka sehingga kombinasi barang yang dipilih untuk dibeli tergantung pada harganya.

e. Teori Tingkah Laku di bedakan menjadi dua (Nuraini, 2013) 1) Pendekatan Kardial

Perilaku konsumen dalam menentukan konsep utilitas (daya guna) mengkonsumsi barang atau jasa. Pendeketan, kepuasan konsumen dari mengkonsumi barang atau jasa dapat diukur dan dihitung dengan angka-angka, uang atau satuan lainnya. Kepuasan dari mengkonsumsi barang dan jasa diukur tinggi rendahnya utilitas suatu barang tergantung dari subyek yang memberikan penilaian tergantung dari preferensi konsumen.

2) Pendekatan Ordinal

Pendekatan ordinal ialah tingkat kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dan jasa tidak dapat dihitung dengan angka, uang atau satuan lainnya, tetapi dapat dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah.

- Kurva Indifferen

(7)

Kurva indinfferen adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari pembelian barang dan jasa yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama sehingga indifferen curve dapat memperlihatkan semua kombinasi dari konsumen dan memberi tingkat kepuasan yang sama.

Kurva 1 Kurva Indefferen

0

Sumber : (robert S. pindyck, 2013)

Menurut gambar diatas tingkat kepuasan konsumen pada saat mengkonsumsi kombinasi jasa X sebesar X1 dan mengkonsumsi jasa Y sebesar Y1 (kmbinasi di titik A) sama dengan tingkat kepuasanya kalau ia mengkonsumsi kombinasi jasa X sebanyak X2 dan barang Y sebanyak Y2 (kombinasi di titik B). Atau sama dengan kepuasan jika mengkonsumsi kombinasi barang X sebanyak X3 dan barang Y sebanyak Y3 (kombinasi di titik C).

𝑌

1

𝑌

3

𝑌

2

Y

X

𝑋

1

𝑋

2

𝑋

3

C B

A

(8)

kurva 2 Peta Indifferen

Kurva di atas menunjukan bahwa kepuasan di titik C (kombinasi X3 dan Y3 lebih besar dari pada kepuasan di titik B (kombinasi X2 dan Y2) dan kepuasan pada kepuasan di titik A (kombnasi X1 dan Y1). Titik C berada pada IC3 yan lebih tinggi dari pada IC2 (kedudukan titik B). dan IC2 lebih tinggi kedudukannya dari IC1 kedudukan pada titik A.

- Keseimbangan konsumen

Dengan melihat perpaduan antar kurva indifferen dan budget line maka dapat melihat dimana konsumen memperoleh titik kepuasan yang maksimum. Titik kepuasan yang maksimum ditunjukan apabila budget line dan indeffernt curve saling bersinggungan hal ini menggambarkan kombinasi barang dan jasa yang diinginkan konsumen.

IC1 dengan titik A dan B menunjukan kepuasan konsumen yang belum optimal

A

Y

𝑌3

𝑌2

𝑌1

𝑋1 𝑋2 𝑋3

X

B C

𝐼𝐶3 𝐼𝐶2

𝐼𝐶1

(9)

IC2 dengan titik C menunjukan konsumen mencapai kepuasan yang optimal dimana konsumen telah mengalokasikan pendapatanya untuk menkonsumsi barang dan jasa dengan tujuan memaksilamkan tingkat kepuasannya.

- Pengaruh Pendapatan dan Subtitusi

Membedakan pengaruh pendapatan dan pengaruh subtitusi :

 Konsumen berada pada ekulibrium A dengan mengkonsumsi X1 dan Y1 berda pada IC2 dan garis anggran B1/PY1-B1/Px1 menunjukan kenaikan harga X naik semula Px1

menadi Px2 dan harga barang Y tetap

 Menyebabkan garis anggaran bergeser ke titik B sehingga konsumen meperoleh kepuasan lebih rendah karena berpindahnya IC1 ke IC1

Kurva 3 Pengaruh Pendapatan dan Subtitusi

X2

0 X3 X1

Y2

Y3

Y1

A C

B

X IC1

IC2

𝐵1 𝑃𝑋2

𝐵2 𝑃𝑋2

𝐵1 𝑃𝑋1

B2/PY1

B1/PY1

(10)

Meningkatkan kepuasan kembali ke IC2 yang disebabkan kenaikan harga X dan pendapatn tetap maka :

 Membuat garis sejajar dengan garis anggaran B1/PY1 - B1/Px1 menjadi B2/PY1 – B2/Px2

garis ini merupakan rasio harga baru yang di dapat dari B2 – B1

 Konsumen berada pada titik C dan kembali pada IC2

 Bergesernya titik A ke C disebut dengan pengaruh subtitusi yang di sebabkan subsdi

 Jika subsidi di cabut maka titik C akan bergeser ke B dimana kepuasan akan menurun maka hal ini lah yang disebut pengaruh pendapatan

2. Kemudahan

Kemudahan merupakan salah satu pendukung kosnumen untuk menggunakan nya dan mengikuti zaman agar tidak ketinggalan zaman sehingga sebanding dengan pengguna oleh karna itu inovasi-inovasi harus terus bermuculan agar tidak ketinggalan zaman, hal ini di kuatkan Davis, dkk (dalam Rusmin, 2017) mendefinisikan perceived ease of use sebagai keyakinan akan kemudahan penggunaan, yaitu tingkatan di mana pengguna (user) percaya bahwa teknologi atau sistem tersebut dapat digunakan dengan mudah dan bebas dari masalah.

a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemudahan Menggunakan Teknologi

Menurut Istiarni & Hadiprajitno (2014) kemudahan dalam menggunakan teknologi dipengaruhi oleh beberapa faktor:

1. Faktor dari teknologi itu sendiri, suatu teknologi yang digunakan secara terus menerus akan memberikan kemudahan pengguna. Pengalaman pengguna terhadap penggunaan terknologi sejenis akan memberikan kemudahan pengguna.

2. Faktor dari reputasi, reputasi yang didengar oleh pengguna akan mendorong keyakinan pengguna terhadap kemudahan penggunaan teknologi tersebut.

(11)

3. Faktor dari mekanisme pendukung yang handal, mekanisme pendukung yang terpercaya akan membuat pengguna merasa nyaman dan yakin.

b. Indikator Kemudahan

Menurut Davis (1989) indikator kemudahan adalah sebagai berikut:

1. Mudah untuk dipelajari (easy to learn).

Ketika seseorang melakukan transaksi dengan menggunakan uang elektronik akan langsung mengerti dan paham dalam mengaplikasikannya baik untuk pembelian suatu barang, pembayaran parkir, pembelia di merchant-merchant yang telah bekerjasam dengan OVO. Sehingga pemakaian uang elektronik selanjutnya tidak mengalami kesulitan apapun dalam menggunakannya.

2. Mudah untuk dioperasikan (understandable).

Penggunaan uang elektronik sangat mudah untuk dioperasionalkan dan memudahkan pemakai dalam penggunaannya. Penggunaan uang elektronik sangat mudah hanya dengan scan barcode pengguna sudah dapat menyelesaikan transaksinya.

3. Mudah dan sesuai dengan yang diinginkan oleh pengguna (easy to get the system to do what user want to do).

Easy to get the system to do what user want to do bahwasanya Aplikasi OVO memberiksn

fasilitas yang mudah dan menunjang kebutuhan mahasiswa sehingga dapat mudah dipahami dalam penggunaannya

4. Tidak membutuhkan banyak usaha untuk berinteraksi dengan uang elektronik (e-money) (doesn’t require a lot of mental effort).

Penggunaan uang elektronik tidak membutuhkan banyak usaha, maksudnya tidak membutuhkan banyak pengorbanan yang dilakukan ketika menggunakan uang elektronik tersebut.

Saat bertransaksi dengan menggunakan uang elektronik pengguna tidak membutuhkan waktu yang

(12)

lama, hanya butuh waktu 2-4 detik transaksi tersebut sudah terselesaikan, hal tersebut dikarenakan sistem yang digunakan pada uang elektronik berbasis server

5. Fleksibel (flexibel)

Fleksibel adalah kemampuan sistem dalam memberikan adaptasi dengan efisien dan efektif dimana transaksi menggunakan sistem pada aplikasi OVO dapat dilakukan dimana saja sesuai dengan merchant-merchant yang telah bekerjasama dengan pihak OVO.

Kemajuan teknologi menyebabkan perkembangan di bidang lainya salah satunya di bidang sistem pembayaran. Kemajuan teknologi di bidang komunikasi terutama internet dan telpon genggam sangat berpengaruh terhadap sistem pembayaran yang mempermudah segala aktivitas yang dilakukan konsumen dalam pembelian barang dan jasa. (Sunarwan, 2011)

Jika seseorang yakin bahwa suatu sisten atau alat mudah digunakan maka orang tersebut akan menggunakannya. (Jogiyanto, 2007)

3. Keamanan

Keamanan ialah suatu sistem perlindungan penyelenggara e-money kepada kosnumen untuk meminimalsir tindak kejahatan. Keamanan adalah bagaimana mencegah penipuan (cheating) atau paling tidak mendeteksi adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasi tidak memiliki arti fisik. (Budhi Rahardjo, 2005)

a. Indikator Keamanan

Guna untuk meningkatkan keamanan. Penyelenggara e-money mengedepankan keamanan sistem dalam bertransaksi sehingga transaksi yang dilakukan konsumen dinilai tetap aman.

Walapun demikian konsumen harus tetap berhati-hati dan menjaga keamanan dalam bertransaksi.

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Raman dan Viswanathan (2011) ada beberapa indikator dari keamanan dalam melakukan transaksi secara online yaitu :

(13)

1. Jaminan keamanan yang artinya konsumen merasa aman dalam melakukan transaksi tanpa perlu mengkhawtirkan ancaman dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab 2. Kerahasiaan data yang artinya data pribadi yang dimiliki konsumen akan disimpan dan

tidak di sebarluaskan tanpa seizin pemilik data.

Menurut Budi Rahardjo (2005) ada beberapa klasifikasi keamanan dalam sistem yaitu : 1. Keamanan yang bersifat fisik Keamanan ini meliputi akses orang ke gedung, peralatan,

dan media fisik yang digunakan.

2. Keamanan yang berhubungan dengan orang atau personal

Keamanan ini meliputi identifikasi, profil resiko dari orang-orang yang memiliki akses untuk masuk ke sistem

3. Keamanan dari data dan media serta teknik komunikasi

Keamanan ini termasuk kelemahan dalam software yang digunakan untuk mengelola sistem

4. Keamanan dalam operasi

Meliputi kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk mengatur dan mengelola sistem keamanan.

b. Faktor yang Mempengaruhi Keamanan

Faktor keamanan perlu mendapatkan perhatian yang cukup untuk meminimalisir potensi penyalahgunaan atau fraud melalui e-money. Sebagai contoh, meskipun layanan e-money OVO dapat dinikmati anytime, anywhere, dan by any device, tetapi dilengkapi dengan OTP (One Time Password) yaitu kode yang hanya dapat diperoleh melalui perangkat tertentu yang dimiliki oleh konsumen dan password, yaitu sesuatu yang hanya diketahui oleh pengguna. (OJK, 2015).

(14)

Keamanan teknolologi salah satu tindakan dari serangan penggunaan akses oleh pengguna yang tidak bertanggung jawab. (John D. Howard, 1998). Keamanan juga didefinisikan sebagai ancaman yang menciptakan keadaan, kondisi, atau peristiwa yang berpotensi menyebabkan kesulitan ekonomi melalui sumber data atau jaringan yang mengalami kerusakan, pengumpulan dan modifikasi data, penolakan layanan, dan/atau penipuan dan penyalahgunaan wewenang (Roca et al., 2009; Armesh et al., 2010).

Keamaan teknologi berhubungan dengan pencegahan dini dan peninndakan indikasi terhadap tindakan yang mengganggu dan tidak dikenali sistem dalam kepuasaan pengunaan teknologi. (Gollman, 2011)

4. Kepercayaan

Instrumen uang elektronik merupakan sebuah produk yang cukup baru di masyarakat, oleh karena itu kepercayaan menjadi faktor yang sangat penting dalam penggunaannya. Pihak penerbit e-money harus mengutamakan kepuasan pelanggan agar dapat membuat masyarakat percaya dengan produk uang elektronik yang diterbitkannya. Kepercayaan merupakan hal yang utama pada sistem pembayaran elektronik dimana konsumen memberi kepercayaan bahwa transasksi pembayaran elektronik diproses sesuai yang diharapkan konsumen. (Kim et., al, 2010 dalam Pratiwi & Dewi, 2018).

Kepercayaan merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian barang dan jasa. Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai suatu objek, atribut, dan manfaatnya. (Mower dan Minor, 1998 dalam Dwiastuti et., al, 2012)

a. Indikator Kepercayaan

Berikut beberapa indikator kepercayaan menurut Jimenez (2016) :

(15)

1. Percaya bahawa perusahaan memberikan informasi produk yang sebenanya pada konsumen.

2. Percaya produk tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen.

3. Percaya bahwa perusahaan akan peduli jika konsumen menghadapi masalah dengan produk

b. Faktor – Faktor yang Membentuk Kepercayaan

Berikut merupakan faktor yang membentuk kepercayaan pada perilaku konsumen menurut Mayer et.,al (1995) :

1. Kemampuan (Ability). Kemampuan mengacu pada kompetensi dan karakteristik penjual/organisasi dalam mempengaruhi dan mengotorisasi wilayah yang spesifik. Dalam hal ini, bagaimana penjual mampu menyediakan, melayani, sampai mengamankan transaskis dari gangguan pihak lain. Artinya bahwa konsumen memperoleh jaminan kepuasan dan keamanan dari penjual dalam melakukan transaksi

2. Kebaikan hati (Benevolence). Kebaikan hati merupakan kemauan penjual dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara dirinya dengan konsumen.

Profit yang diperoleh penjual dapat dimaksimumkan, tetapi kepuasan konsumen juga tinggi. Penjual bukan semata-mata mengejar profit maksimum semata, melainkan juga memiliki perhatian yang besar dalam mewujudkan kepuasan konsumen.

3. Integritas (Integrity). Integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual dalam menjalankan bisnisnya. Informasi yang diberikan kepada konsumen apakah benar sesuai dengan fakta atau tidak.

c. Jenis-Jenis Kepercayaan

(16)

Kepercayaan ialah sebuah objek, atribut, dan manfaat yang menunjukan persepsi konsumen oleh karena itu setiap konsumen memiliki rasa kepercyaan yang berbeda terhadap konsumen lainnya. Sunarto (2003) menjelaskan ada 3 jenis kepercayaa, yaitu:

1. Kepercayaan Atribut—Objek

Kepercayaan atribut-objek ialah sebuah tndakan yang menghubungkan sebuah atribut dengan objek seperti seseorang, barang atau jasa merupakan penilaian umum konsumen yang diukur melalui atribut berupa objek produk atau jasa. Sebagai contoh atribut di artikan sebagai fasilitas yang tersedia pada objek yaitu OVO merupakan kepercayaan atribut-objek sehingga dalam hal ini konsumen akan menyatakan apa yang diketahui oleh konsumen yang terdapat pada atribut tersebut.

2. Kepercayaan Atribut-Manfaat

Kepercayaan atribut-manfaat merupakan persepsi kosnumen tentang sberapa jauh sebuah atribut tertentu untuk menghasilkan, memberikan manfaat tertentu. Kepercayaan atribut- manfaat merupakan persepsi konsumen yang akan memberi penilain yang lebh baik tentang manfaat yang diterima.

3. Kepercayaan objek-Manfaat.

Kepercayaan objek-manfaat merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh produk, orang,atau jasa tertentu yang akan memberikan manfaat tertentu. Kepercayaan objek- mannfaat akan timbul dikarenakan telah merasakan manfaat setelah menggunakan objek tersebut.

C. Kerangka Pemikiran Teoritis

Penelitian ini mengukur pengaruh kemudahaan, keamanan dan kepercayaan penggunaan aplikasi OVO terhadap perilaku konsumen mahasiswa UMM. Perkembangan toknologi

(17)

yang pesat mebuat aktivitas yang dilakukan manusia akan menjadi lebih efiisien.

Penggunaan aplikasi OVO merupakan pembaharuan sistem pembayaran elektronik yang membantu dalam bertransaksi sehari-hari

D. Hipotesis

Dari uraian masalah dan landasan teori diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Diduga kemudahan, keamanan, dan kepercayaan penggunaan aplikasi OVO berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku konsumen”.

Kemudahan

Keamanan Perilaku konsumen

Kepercayaan

Referensi

Dokumen terkait

Dari kerangka pemikiran diatas dapat disimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap pembiayaan yang disalurkan, karena dana yang dihimpun dari masyarakat

dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksinya. Activity diagram berupa flow chart yang

Calon nominator penerima penghargaan pembauran kebangsaan hasil tinjauan lapangan menjadi dasar penetapan penerima penghargaan pembauran kebangsaan. Penerima penghargaan

Pembayaran uang adat Tari’ ini juga memiliki tujuan yaitu pertama agar tetap menjalan kan adat istiadat yang sudah di lakukan oleh para leluhur sebelumnya dan tujuan

Menurut Irawan dan Suparmoko (1979: 96) modal adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan, langsung maupun tidak langsung, dalam produksi untuk menambah output.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah adalah variabel modal tetap, modal operasional, jam kerja, lama usaha, dan lokasi dalam penelitian ini modal sangat

Terdapat lima tahap dari proses keputusan pembelian yang dikembangkan oleh (Kotler & Keller, 2016). 1) Pengenalan masalah : Proses keputusan pembelian diawali dengan

Sebagai upaya untuk mendukung tugas Bank Indonesia dalam pengendalian inflasi komoditas volatile foods (VF), termasuk komoditas bawang merah, Bank Indonesia mengembangkan