• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. dilaksanakan agar dapat tercapai dengan baik maka diperlukan landasan teori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. dilaksanakan agar dapat tercapai dengan baik maka diperlukan landasan teori"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

Dasar pemikiran yang jelas dari tinjauan penelitian yang akan dilaksanakan agar dapat tercapai dengan baik maka diperlukan landasan teori yang mendukung dari penelitian tersebut.

2.1.1 Hakikat Latihan

Secara sederhana latihan dapat di rumuskan yaitu segala daya dan upaya untuk meningkatkan secra menyeluruh kondisi fisik dengan proses yang sistimatis dan berulang-ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah beban.waktu atau intensitasnya (sumber: www.blogger.com//di unduh pada tanggal19/07/2012). Selanjutnya (hartono dalam Hadrajati 2009: 126) mengemukakan bahwa latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih yang di lakukan secara berulang-ulang,dengan kian hari kian bertambah jumlah beban serta intensitas lainnya.

Menurut Agus Salim (2008: 100) program latihan yang berat mungkin berguna membangun otot bagi para pemain dewasa, tetapi semua aktifitas kekuatan harus di lakukan secara tepat dan berhati-hati. Selanjutnya (Martin dalam Sukadiyanto 2007: 5) mengemukakan bahwa kata latihan berasal dari bahasa inggris yang mengandung beberapa makna seperti pratice, exercise, dan training.pratice adalah aktifitas yang meningkatkan ketrampilan berolahraga dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraga. Artinya,selama dalam proses kegiatan proses berlatih melatih

(2)

agar dapat menguasai ketrampilan gerak cabang olahraganya selalu dibantu dengan menggunakan berbagai peralatan pendukung. Exersice adalah perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia, sehingga mempermuda olahragawan dalam penyempurnaan geraknya. Latihan exersice merupakan materi latihan yang di rancang dan di susun oleh pelatih untuk satu sesi latihan atau satu kali tatap muka dalam latihan. Sedangkan training adalah penerapan dari suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori,praktek,metode dan aturan pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan di capai.

2.1.2 Hakikat Sepak Bola

Permainan sepak bola merupakan permainan yang paling populer di seluruh dunia. Sepak bola ialah suatu permainan yang di lakukan dengan jalan menyepak bola untuk di perebutkan di antara pemain-pemain dengan tujuan untuk memasukan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukan bola.

Sepak bola merupakan permainan beregu yang tiap-tiap regu terdiri dari 11 pemain. Biasanya permainan sepak bola di mainkan dalam dua babak (2x45 menit) dengan waktu istrahat 10 menit di antara dua babak tersebut. Suatu keseblasan di nyatakan sebagai pemenang apabila keseblasan tersebut dapat memasukan bola ke gawang lebih banyak dan kemasukan bola lebih sedikit dibandingkan dengan lawannya. Gilang (2007:3)

(3)

Eric.C Batty (2008:9) menjelaskan bahwa sepak bola adalah permainan yang sederhana, dan rahasia permainan sepak bola yang baik dalah melakukan hal-hal sederhana dengan sebaik-baiknya serta bentuk permainan yang di lakukan dengan jalan menendang (menyepak bola), dengan tujuan mencetak gol ke gawang lawan sebanyak munkin.

Muhajir (2006:1) Mengatakan bahwa sepak bola adalah suatu permainan yang di lakukan dengan menyepak bola, dengan tujuan untuk memasukan bola ke dalam gawang lawan dan mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukan bola. Di dalam memainkan bola, maka pemain di benarkan untuk menggunakan seluruh anggota tubuh kecuali lengan, hanya penjaga gawang diperbolehkan menggunakan tangan dan lengannya di daerah tendangan hukumannya sendiri. 2.1.3 Latihan Pliometrik

Latihan pliometrik adalah suatu latihan yang faforit di gunakan oleh pelatih pada saat ini,terutama pada cabang olahraga yang membutuhkan kemampuan daya ledak otot tungkai atau lengan. Sejarah latihan ini di mulai pada tahun 1960 yuri veroshanki pelati atletik asal rusia menggunakan metode latihan pliometrik kepada atlet lompatnya dan mengalami kesuksesan yang luar biasa di pertandingan. Istilah “pliyometrics” adalah sbuah kombinasi kata yang berasal dari bahasa latin yaitu “pliyo” dan “metrics” yang memiliki arti peningkatan yang dapat di ukur.

Pliometrik adalah latihan-latihan atau ulangan yang bertujuan menghubungkan gerakan kecepatan atau kekuatan untuk menghasilkan gerakan-gerakan eksplosif. Istilah ini sering di gunakan dalam menghubungkan gerakan-gerakan

(4)

lompatan yang mberulang-ulang atau latihan reflek regang untuk menghasilkan reaksi yang eksplosif. Chu mengatakan bahwa latihan pliometrik adalah latihan yang memungkinkan otot untuk mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin. Menurut Dintiman,Ward dan Telle,latihan pliometrik mempergunakan tenaga gravitasi untuk menyimp[an energy dalam otot dan melepaskan energy yang berlawanan.

Dari beberapa definisi di atas,dapat di simpulkan bahwa latihan pliometrik adalah metodeh latihan untuk meningkatkan daya ledak otot dengan bentuk kombinasi isometric dan isotonic yang mempergunakan pembebanan dinamik.

Beberapa bentuk latihan pliometrik,lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar berikut ini.

(5)

Elatisitas otot adalah salah satu factor penting dalam pengertian bagaimana siklus peregangan pendek lebihmenghasilkan daya ledak dari sebuah kosentrik sederhana kontraksi otot. Seperti di ilustrasikan di dalam gambar di atas pada saat melompat,otot dapat dengan cepat menyimpan tegangan yang di hasilkanpadaperegangancepat.http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/12408104111 _1410-2323.pdf (di akses 28 juli 2012)

2.1.4 Single Multiple Jump

Bompa (1994:83) Lompatan Kaki Yang Berselang-seling, posisi permulaan: berdiri, kaki kiri mundur ke belakang sedikit. Gerakan: mendorong dengan kaki kiri berlawanan dengan tanah, mendorong lutut kanan ke atas arah ke dada, dan ke depan dalam rangka mencapai jarak. Mendarat dengan kaki kanan dan segera melompat kembali, mendorong lutut kiri ke atas depan. Lanjutkan, permulaan kaki berganti-ganti. berselang-seling. Gerakan dimulai dari kaki kiri sebagai awalan tumpuan tolakan dengan kaki kanan yang bersiap untuk melakukan gerakan selanjutnya yaitu melangkah ke depan untuk bergantian sebagai kaki tumpuan, selanjutnya dengan mendorong kaki kanan ke atas ke arah dada untuk mendapatkan jarak langkah ke depan dan bersiap untuk gerakan selanjutnya yaitu melangkah ke depan. Gerakan selanjutnya kaki kanan berganti sebagai kaki tumpuan lompatan dengan kaki kiri yang bersiap untuk melakukan gerakan selanjutnya yaitu melangkah ke depan dengan gerakan mendorong ke atas ke arah dada dengan tujuan untuk mendapatkan langkah ke depan dan bersiap dengan gerakan selanjutnya melangkah ke depan. Gerakan ini dilakukan diikuti dengan gerakan lengan yang selaras dengan kaki dan dilakukan dengan

(6)

gerakan yang sama secara konstan berganti-ganti kaki dan lengan, lompatan ini dilakukan dengan jarak kurang lebih 25 sampai 30 meter.

Gambar 2.3 Single Multiple Jump (Bompa. 1994:83) 2.1.5 Double Multiple Jump

SP: Berdiri. M: Drive kaki kanan, dan kemudian mencapai ke depan untuk mendapatkan jarak. Tanah pada kaki yang sama, terus hop, sedangkan kaki kiri dipegang dalam posisi stasioner sepanjang latihan. Perhatikan bahwa lengan berkumpul sebelum mendarat, dan mengayun ke atas-maju sebagai ledakan take-off dilakukan (Bompa : 1994 : 84).

Lompatan Satu Kaki Posisi permulaan : berdiri. Gerakan : mendorong kaki kanan ke atas dan kemudian mencapai ke depan untuk mendapatkan jarak. Mendarat pada kaki yang sama, melanjutkan lompatan, saat kaki kiri dipertahankan dengan posisi yang tetap pada seluruh latihan. Catatan bahwa lengan dihimpun bersama sebelum mendarat, dan diayun ke atas-depan seperti pemberangkatan yang siap ditampilkan.

(7)

Gerakan Double Multiple Jump merupakan gerakan melompat dengan satu kaki sebagai tumpuan baik kaki kanan atau kiri dengan gerakan lompatan ganda (kanan-kanan kiri-kiri). Dalam hal ini lompatan yang dilakukan adalah gerakan melompat dengan kaki yang bergantian yaitu kanan-kanan kiri-kiri yang berselang-seling dengan lompatan ganda. Gerakan dimulai dari kaki kiri sebagai awalan tumpuan tolakan dan gerakan lanjutan kaki kiri sebagai tumpuan berikutnya dengan diikuti gerakan kaki kanan yang bergerak ke atas dengan posisi paha horisontal atau rata-rata air diteruskan dengan gerakan kaki kanan yang sedikit rendah dan aktif mengayun guna membantu kaki kiri untuk mendapatkan jarak lompatan. Pada saat bersamaan paha kaki kiri didorong ke atas untuk melakukan lompatan dan sebagai kaki tumpuan berikutnya. Dilanjutkan gerakan berikutnya kaki kanan bergantian melangkah ke depan dan menjadi tumpuan dengan diikuti gerakan lengan yang selaras dengan kaki.

Gerakan ini dilanjutkan dengan gerakan yang sama secara konstan dan berganti-ganti kaki dan lengan dan lompatan ini dilakukan dengan jarak kurang lebih 25 sampai 30 meter.

(8)

2.1.6 Tendangan Jauh dalam Sepak Bola

Salah satu teknik yang harus dikuasai oleh seorang pemain sepakbola adalah menendang bola. Pentingnya tendangan jarak jauh pada permainan sepakbola dapat digunakan untuk tendangan sudut, tendangan gawang, tendangan bebas, mencetak gol, menghalau bola saat tim diserang dan lain sebagainya. Tujuan dari menendang bola adalah untuk memberikan bola kepada teman atau mengoper bola, untuk memasukkan bola ke gawang lawan atau mencetak gol, untuk meng-hidupkan bola kembali setelah terjadi suatu pelanggaran seperti tendangan bebas, tendangan penjuru, tendangan hukuman dan sebagainya, dan untuk melakukan clearing atau pembersihan dengan jalan menyapu bola yang berbahaya di daerah sendiri atau dalam usaha membendung serangan lawan pada daerah pertahanan sendiri.

menendang merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan dalam permainan sepakbola. Menendang bola agar mendapatkan hasil yang baik dibutuhkan kemampuan teknik yang baik.untuk memperoleh hasil tendangan yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan dalam bermain perlu diperhatikan letak kaki tumpu pada saat kaki menendang, perkenaan kaki pada bola, perkenaan bola pada kaki, titik berat badan, dan kekuatan dan follow through.

Teknik menendang bola agar mendapatkan hasil yang baik akan dapat diwujudkan jika didukung oleh kondisi fisik yang baik. Macam-macam kondisi fisik yang harus dimiliki seorang atlet antara lain : kekuatan (strength), daya tahan (endurance), kecepatan (speed), daya (power), kelincahan (agility), kelentukan (flexibility), keseimbangan (balance), koordinasi (coordination), dan kecepatan

(9)

reaksi (reaction time). http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf (diakses tanggal 28 Juli 2012).

Cara efektif dalam melakukan tendangan adalah: kepala,posisi kaki, bagian dari bola yang akan ditendang, kekuatan kaki, bagian kaki untuk menendang

1. Posisi kepala.

Yang dimaksud dengan posisi kepala yaitu sebelum menendang bola futsal lovers haruslah merekam kondisi lapangan, dimana posisi teman dan lawan berada, agar futsal lovers dapat menentukan kearah mana bola akan ditendang. Setelah terekam semua, kepala kemudian mengarah ke bola dan mata mengkoordinasikan bagian dari bola mana yang akan ditendang.

2. Posisi Kaki

Jika posisi kaki berada di sisi depan bola, maka bola akan berjalan lurus dan mendatar di tanah. Jika posisi kaki berada disisi samping bola maka tidak terlalu kencang larinya. Sedangkan jika posisi berada di sisi belakang bola, maka hasilnya bola akan melambung tinggi.

3. Bagian dari bola yang akan ditendang

Dalam menendang bagian mana bola yang akan ditendang akan berpengaruh terhadap jalannya bola. Jika menendang sisi kiri bola, maka bola akan bergerak melengkung ke kanan. Jika menendang tepat di bagian tengah bola, maka bola akan bergerak lurus ke depan. Jika menendang dari sisi kanan bola, maka bola akan bergerak menlengkung ke kiri. Sedangkan jika menendang tepat diatas bola, kemungkinan besar bola tidak akan bergerak kemana-mana.

(10)

Dan jika anda menendang tepat di bagian bawah bola maka bola terangkat serta melambung ke depan.

4. Kekuatan Kaki

Laju cepat atau lambatnya bola ditentukan oleh seberapa kuat kaki anda sebelum menendang atau melakukan ancang-ancang.

5. Bagian kaki untuk menendanng

Daerah sisi dalam kaki lebih banyak digunakan pada permainan futsal. Dikarenakan tingkat keakuratannya cukup tinggi dalam melakukan passing atau umpan.

6. Teknik Menendang

Ada enam teknik cara menendang bola. Beberapa dari teknik tersebut sering kita lakukan, namun beberapa yang lain dibutuhkan teknik latihan tersendiri. Ketujuh teknik tersebut :

 Menendang dengan sisi dalam kaki  Menendang dengan sisi luar kaki

 Menendang dengan punggung kaki (kura-kura)  Menendang dengan punggung bagian dalam kaki  Menendang dengan tumit

 Menendang dengan ujung jari kaki/sepatu  Mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu A. Menendang dengan sisi dalam kaki (Inside of the foot)

Teknik menendang ini digunakan dengan kaki bagian dalam digunakan untuk mengoper jarak pendek (short passing). Teknik menendang ini adalah yang

(11)

paling sering dilakukan dengan cukup akurat untuk memberikan umpan, tendangan jarak dekat dan biasa dilakukan untuk melakukan tendangan penalti. Dilakukan dengan cara :

 Posisi badan menghadap sasaran di belakang bola

 Kaki tumpuan berada di samping bola, lutut sedikit ditekuk

 Kaki untuk menendang ditarik kebelakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola.

 Tempatkan kaki tepat di area tengah bola.

 Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola B. Menendang dengan sisi luar kaki

Teknik menendang dengan menggunakan sisi kaki bagian luar biasanya dilakukan untuk memberikan umpan menyilang ke rekan yang berada di daerah berlawan dengan kita atau untuk memberikan umpan-umpan terobosan menipu lawan.

Dilakukan dengan cara :

 Posisi badan berada di samping bola ke arah bola akan diumpan  Kaki tumpuan berada dibelakang atau sejajar dengan bola

 Kaki untuk menendang ditarik ke belakang dan ayunkan ke samping sehingga mengenai bola

 Tempatkan kaki tepat di sisi kanan/kiri bola

(12)

C. Menendang dengan punggung kaki (kura-kura)

Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang (shooting at the goal). Dilakukan dengan cara :

 Posisi badan berada di belakang bola sedikit condong ke depan.

 Kaki tumpuan diletakkan di samping bola dan ujung kaki menghadap sasaran dan lutut sedikit ditekuk.

 Kaki untuk menendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap sasaran, kemudian ayunkan kedepan

 Tempatkan punggung kaki tepat di tengah-tengah bola.

 Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola. D. Menendang dengan punggung bagian dalam kaki

Pada umumnya menendang dengan bagian dalam kaki digunakan untuk mengoper jarak jauh (long passing). Namun di permainan futsal teknik menendang dengan cara ini jarang dipergunakan. Dilakukan dengan cara :

 Posisi badan berada dibelakang bola sedikit serong.  Kaki tumpuan diletakkan di samping bola

 Kaki untuk menendang ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan

 Tempatkan punggung bagian dalam kaki pada tengah bawah bola, pada saat kaki mengenai bola, pergelangan kaki ditengangkan

 Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola. F. Menendang dengan ujung jari kaki/sepatu

Teknik menendang dengan ujung jari kaki/sepatu biasa disebut futsalovers dengan istilah ”concong” yaitu menggunakan moncong atau ujung sepatu. Jarang

(13)

digunakan, biasanya dilakukan dalam kondisi berhadap-hadapan satu-satu dengan penjaga gawang. Atau juga pada saat kondisi terjepit dalam tekanan lawan. Dilakukan dengan cara :

 Posisi badan berada di belakang bola  Kaki tumpuan berada di belakang bola

 Tempatkan ujung jari kaki/sepatu tepat di tengah-tengah bola  Tendang dengan mendorong bola dengan ujung jari kaki/sepatu  Setelah menendang kaki sedikit ditarik kembali kebelakang G. Mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu

Teknik menendang dengan mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu diperlukan keahlian dan latihan terus-menerus, karena biasanya dilakukan pada saat kondisi terjepit dan tidak memungkinkan melakukan tendangan atau umpan mendatar. Bola akan diangkat melewati lawan ke sisi pojok lapangan di daerah lawan baik menyilang atau sejajar. Dilakukan dengan cara :

 Posisi badan berada di belakang bola

 Kaki tumpuan berada disamping bola dan lutut sedikit di tekuk

 Tempatkan ujung jari kaki/sepatu untuk menendang tepat dibawah bola  Angkat bola dan ayunkan kaki kedepan

 Setelah bola diangkat kaki mengayun mengikuti arah bola.

http://eldomenico.wordpress.com/2009/12/12/bagaimana-cara-menendang-bola-dengan-benar/ (di akses tanggal 29/07/2012)

(14)

Untuk dapat melakukan tendangan jauh dalam sepak bola dengan hasil yang maksimal, disamping membutuhkan kekuatan juga memerlukan penguasaan teknik menendang yang baik. Untuk dapat menghasilkan tendangan jauh yang baik, lebih tepat apabila menggunakan punggung kaki bagian dalam, karena akan menghasilkan lintasan bola yang melambung dan jauh.

I. Tehnik menendang bola.

Teknik-teknik tendangan dengan punggung kaki bagian dalam adalah : a) Letak Kaki Tumpu mainan sepak bola. Untuk menjadi pemain sepak bola

yang sempurna,perlulah pemain mengembangkan kemahirannya menendang dengan menggunakan kedua belah kakinya. Sebenarnya menendang adalah seni,tehknik ini memerlukan kemampuan mengukur jarak dan arah. Oleh karena itu,seorang pemain yang hendak menendang bola harus dapat mengukur sejauh manakah tendangannya dapat di capai dank kea rah manakah bola itu akan dituju.(Muhajir 2006:4)

Kaki tumpu adalah kaki yang menumpu pada tanah pada saat persiapan menendang dan merupakan titik berat badan. Posisi kaki tumpu akan menentukan arah lintasan bola. Posisi atau letak kaki tumpu yang baik untuk melakukan tendangan dengan menggunakan punggung kaki bagian dalam adalah kaki tumpu diletakkan di samping belakang bola antara 25 cm - 30 cm, arah kaki tumpu membuat sudut 400 dengan garis lurus arah bola.

(15)

b) Kaki Yang Menendang

Kaki yang menendang diangakat ke belakang, kemudian diayunkan ke depan kearah sasaran. Hingga punggung kaki bagian dalam dapat tepat mengenai tengah-tengah di bawah bola. Gerak kaki yang menendang dilanjutkan ke depan (gerak lanjutan ke depan).

c) Sikap Badan

Pada waktu kaki yang menendang bola diayunkan ke belakang, badan condong ke depan. Pada waktu menendang bola karena posisi kaki tumpu berada di samping belakang bola, sikap badan condong ke belakang. Kedua lengan terbuka ke samping badan untuk menjaga keseimbangan. Karena kaki tumpu berada di samping bola maka panggul berada di atas bola, sikap badan sedikit condong ke depan.

d) Pandangan Mata

Pada waktu menendang bola, arah pandangan mata pada bola. e) Bagian Bola yang Ditendang

Tepat di tengah bawah bola, bola akan melambung tinggi. f) Menendang Bola dengan Ancang-Ancang

Demikian halnya untuk mencari jarak atau hasil tendangan bola dengan pengaruh sudut elevasi, yaitu dengan suatu percobaan sederhana selang karet penyiraman kebun dapat dilihat lintasan pancuran airnya jika mulut selang diarahkan pada sudut yang besarnya berbeda-beda. Pada sudut 00 dengan garis vertikal tidak ada garis horisontalnya, yang ada seluruhnya

(16)

kecepatan vertikalnya. Diantara sudut 00 dan 900, akan terlihat bahwa pada sudut yang berbeda akan terjadi lintasan gerak air yang berbeda pula.

Ada suatu pola hubungan antara sudut elevasi, jarak vertikal dan jarak horisontal dari lintasan geraknya. Dalam gambar 10 terlihat bahwa lintasan A dan lintasan B merupakan jarak horisontal yang paling kecil meskipun jarak horisontalnya sama, tapi jarak vertikalnya sangat berbeda. Sudut elevasi untuk A merupakan penyiku dari sudut elevasi untuk B. Sudut evaluasi untuk A adalah 200 dan sudut elevasi untuk B adalah 700, demikian juga C dan D. Sudut untuk C adalah 600 dan sudut elevasi untuk D adalah 300, dua sudut yang paling menyiku satu sama lain akan menghasilkan jarak horisontal yang sama, tetapi jarak vertikal dari sudut yang lebih besar akan selalu lebih besar. Hubungan ini sedemikian rupa sehingga makin besar perbedaan antara dua sudut itu, maka makin besar pula perbedaan titik-titk tertinggi dari lintasan geraknya. Pada lintasan E sudut elevasi adalah 450, sudut dengan komponen vertikal yang sama dengan komponen horisontalnya.

Dengan sudut elevasi 450 akan dihasilkan waktu maksimal di udara dan kecepatan horisontal maksimal. Oleh karenanya, secara teoritis untuk menendang bola merupakan sudut optimal untuk menghasilkan jarak horisontal terbesar. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut ini.

(17)

Gambar 2.5 Sudut Elevasi 2.2 Hipotesis

Berdasar kajian pada landasan teori di atas serta berdasarkan kelebihan dan kekurangan bentuk latihan loncat satu tungkai kanan-kiri dan loncat satu tungkai kanan-kanan kiri-kiri terhadap hasil tendangan jauh pada permainan sepakbola maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Ada pengaruh latihan Single Multiple Jump terhadap hasil tendangan jauh dalam permainan sepakbola pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola SMA N 1 Gorontalo.

2. Ada pengaruh latihan Double Multiple Jump terhadap hasil tendangan jauh dalam permainan sepakbola pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola SMA N 1 Gorontalo.

B 700 D 600 E 450 C 300 200 700 300 600 450 A 200

Gambar

Gambar 2.3 Single Multiple Jump (Bompa. 1994:83)  2.1.5 Double Multiple Jump
Gambar 2.4 Double Multiple Jump (Bompa 1994:84)
Gambar 2.5 Sudut Elevasi  2.2 Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Pertanyaan point ke empat, admin dengan nilai 100% setuju untuk sistem yang dibangun dapat membantu dan mempermudah dalam mengelola jadwal lapangan futsal dan pertanyaan

21 Sebagai informasi tambahan atas laporan keuangan perlu disajikan antara lain portofolio investasi, rincian biaya yang merupakan beban Dana Pensiun selama satu periode sesuai dengan

Jika dilihat dari jumlah pembeli dan penjual yang terlibat dalam pemasaran bawang merah di lokasi penelitian di tingkat petani, maka pelaku pemasaran berada pada

Angka kejadian diare akut pada anak usia di bawah 5 tahun yang dirawat inap di RSU Provinsi NTB selama tahun 2015, yaitu sebanyak 101 kasus dengan kejadian paling

Schipper berpendapat bahwa manajemen laba adalah campur tangan dalam proses penyusunan pelaporan keuangan eksternal, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi (pihak yang

Berdasarkan data hasil yang telah diuraikan sebelumnya, didapat setiap komponennya berkategori Tinggi dan Sangat Tinggi sehinga LKS yang telah dikembangkan pada

Menurut hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 proporsi penyakit infeksi dan parasit sebagai penyebab kematian adalah 22,7%. Kematian bayi dibawah umur 1 tahun

Bab ini berisi data, yang digunakan untuk menunjang penelitian seperti data pembangkit yang beroperasi di Pulau Sumba, Beban listrik Pulau Sumba yang didapatkan dari pengumpulan