• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era milinium ini ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era milinium ini ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Era milinium ini ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan. Tentu saja hal ini merupakan suatu arah perkembangan уаng menjadikan setiap individu semakin kompetitif. Dengan keadaan lingkungan уаng seperti ini, menjadikan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, baik persaingan dalam bisnis sekala keϲil dalam cakupan sempit (regional) hingga bisnis berskala besar уаng memiliki cakupan multi-nasional. Oleh karena itu, sangat diperlukan bagi setiap pelaku bisnis (mikro ataupun makro) untuk mengaktualkan diri dengan perkembangan zaman. Salah satunya yaitu dengan melakukan peningkatan dan penerapan ilmu pengetahuan agar para pelaku bisnis dapat terus mempertahankan ataupun meningkatkan eksistensi bisnisnya (Aziz & Dwiyanto, 2017).

Dalam lingkungan dunia уаng semakin maju ini, menjadikan kebutuhan masyarakat semakin kompleks setiap waktunya. Peningkatan permintaan terhadap produk уаng berupa barang (good) ataupun jasa (service) saat ini tidak dapat dihindarkan. Peningkatan permintaan уаng dimaksudkan disini tidak hanya dialami pada segi kuantitas (banyaknya produk), melainkan juga peningkatan pada segi kualitas produk dan juga pelayanan. Dengan peningkatan permintaan (demand) уаng semakin kompleks tersebut, setiap pelaku bisnis dituntut untuk berinovasi secara terus-menerus agar dapat memenuhi dan memuaskan permintaan pasar, sehingga perusahaan dapat terus bertahan dan memiliki daya saing уаng semakin meningkat (Aziz & Dwiyanto, 2017).

Turban dan Volonino dalam (MM & others, 2018) mengungkapkan bahwa implementasi pengelolaan supply chain tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi (TI). Bahkan kalau dilihat dari sejarahnya, justru kemajuan TI inilah yang melahirkan prinsip-prinsip dasar manajemen rantai pasokan (supply chain management). Hal ini terjadi karena pengintegrasian berbagai proses dan entitas bisnis di dalam manajamen rantai pasokan adalah dilakukannya penggunaan bersama-sama terhadap informasi yang dimiliki dan dihasilkan oleh berbagai pihak dalam suatu sistem rantai pasokan.

(2)

Pemanfaatan Informasi dalam menjalankan bisnis atau sering dikenal dengan istilah ecommerce bagi perusahaan kecil dapat memberikan fleksibilitas dalam produksi, memungkinkan pengiriman ke pelanggan secara lebih cepat, mengirimkan dan menerima penawaran secara cepat dan hemat (Basry & Sari, 2018). Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki “baru sekitar 13 persen pelaku UMKM yang terintegrasi dengan teknologi digital”. Total pelaku UMKM di Indonesia menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai kurang lebih 64,2 juta pada 2018.

Pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, juga banyak diupayakan untuk meningkatkan daya saing UMKM dengan menekankan pada pengelolaan informasi sisi hilir (konsumen/pasar), yang disinyalir menjadi salah satu faktor penyebab lemahnya daya saing UMKM, dan juga pada sisi hulu (pemasok) (Basry & Sari, 2018). Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam implementasi manajemen rantai pasok adalah adanya kolaborasi antara entitasnya seperti mitra dalam sistem rantai pasok UMKM itu sendiri, pemasok, dan penyalur. Oleh karena itu, UMKM perlu berkolaborasi supaya dapat memecahkan permasalahan bersama tersebut (Basry & Sari, 2018).

Meskipun peran UMKM sangat strategis, namun ketatnya kompetisi, terutama menghadapi perusahaan besar dan pesaing modern lainnya telah menempatkan UMKM dalam posisi yang tidak menguntungkan (Hakim et.al 2017).Namun demikian, masalah yang dihadapi oleh UMKM di negara-negara berkembang sebenarnya bukanlah karena ukurannya, tetapi lebih karena isolasi yang menghambat akses UMKM kepada pasar, informasi, modal, keahlian, dan dukungan institusional (Basry & Sari, 2018).

(Kemenkop UMKM) ada sekitar 37.000 UMKM yang memberikan laporan bahwa mereka terdampak sangat serius dengan adanya pandemi ini ditandai dengan sekitar 56 persen melaporkan terjadi penurunan penjualan, 22 persen melaporkan permasalahan pada aspek pembiayaan, 15 persen melaporkan pada masalah distribusi barang, dan 4 persen melaporkan kesulitan mendapatkan bahan baku mentah.

(3)

(Aprilianti & Amanta, 2020) digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk melewati krisis perekonomian, khususnya di masa pandemi,“Dengan memanfaatkan teknologi digital, para pelaku UMKM akan memiliki kesempatan yang sama dengan pelaku usaha besar untuk menjual produk mereka”

Tabel 1.1 Hasil produksi ikan lele

Publikasi BPS (Kabupaten Bekasi dalam Angka tahun 2013 – 2018)

Tingkat konsumsi daging ikan lele di Kota Bekasi mencapai 20 kuintal per hari. ikan ini menjadi salah satu makanan favorit warga Kota Bekasi yang berpenduduk mencapai , juta jiwa. ehari-hari, pasokan jenis ikan tersebut mencapai kuintal, Dinas ertanian dan erikanan, Kota ekasi, Momon ulaeman ,(15/6/2019).

Tidak adanya peningkatan produksi ikan lele di Kabupaten Bekasi bisa saja terjadi karena menurunnya minat penduduk Kabupaten Bekasi dalam menekuni bidang tersebut, Hal ini dapat dilihat dari menurunnya persentase pertanian sebagai lapangan pekerjaan utama di Kabupaten Bekasi, yang dipublikasikan oleh BPS Kabupaten Bekasi.

(4)

Tabel 1.2 Perkembangan pertanian sebagai lapangan pekerjaan utama dari tahun 2013 – 2018

(Apriandi & Ardhi, 2017) Semakin banyak pakan maka semakin banyak

pula biaya produksi yang dikelurkan oleh petani. Pengeluaran biaya produksi yang tinggi, terkadang masih dihadapakan kematian bibit lele yang juga menyebabkan hasil akhir produksi yang jauh dari target . (Firdaus et al., 2019) “Permasalah usaha yang dihadapi oleh pembudidaya terkait dengan ketersediaan benih, kenaikan harga pakan, harga jual ikan lele dan serangan penyakit”

Melihat kaitannya dengan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA SUPPLY CHAIN PADA KELOMPOK BUDIDAYA LELE DI BEKASI TAHUN 2021”.

1.2 Perumusan Masalah

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki “baru sekitar 13 persen pelaku UMKM yang terintegrasi dengan teknologi digital”. Total pelaku UMKM di Indonesia menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai kurang lebih 64,2 juta pada 2018.(Kemenkop UMKM) ada sekitar 37.000 UMKM yang memberikan laporan bahwa mereka terdampak sangat serius dengan adanya pandemi ini ditandai dengan sekitar 56 persen melaporkan terjadi penurunan penjualan, 22 persen melaporkan permasalahan pada aspek pembiayaan, 15 persen

(5)

melaporkan pada masalah distribusi barang, dan 4 persen melaporkan kesulitan mendapatkan bahan baku mentah.

(Aprilianti & Amanta, 2020) digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk melewati krisis perekonomian, khususnya di masa pandemi,“Dengan memanfaatkan teknologi digital, para pelaku UMKM akan memiliki kesempatan yang sama dengan pelaku usaha besar untuk menjual produk mereka.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka permasalahan penelitian ini adalah:

1. apakah terdapat hubungan antara teknologi informasi dengan kinerja supply chain pada petani lele di bekasi?

2. Seberapa besar pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja supply chain 1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara teknologi informasi dengan kinerja supply chain pada petani lele di bekasi

2. Untuk mengetahui besar pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja supply chain

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoritis

1) penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang kinerja supply chain.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian di bidang manajemen oprasional khususnya yang berkaitan dengan budidaya lele.

2. Manfaat praktis

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai input bagi para petani dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan budidaya lele.

(6)

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran guna meningkatkan efesiensi budidaya lele.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami penelitian ini, maka akan di beri gambaran secara garis besar mengenai sistematika penulisan laporan penelitian adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas hal-hal yang berhubungan dengan latar belakang, rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini membahas mengenai telaah pustaka, penelitian terdahulu dan hipotesis.

BAB III : METODELOGI PENELITIAN

Pada bab ini membahas mengenai analisa permasalahan, jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, kerangka konsep, populasi dan sample, metode pengumpulan data dan metode analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas mengenai analisis data penelitian dan interprestasi data/pembahasan.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian dan juga saransaran untuk memperbaiki masalah yang ada.

Gambar

Tabel 1.1 Hasil produksi ikan lele
Tabel 1.2 Perkembangan pertanian sebagai lapangan pekerjaan utama dari tahun  2013 – 2018

Referensi

Dokumen terkait

e) Insentif bagi para eksekutif. Pada umumnya sistem insentif bagi para manajer mendapat perhatian serius, mengingat pentingnya peranan para manajer dalam menjalankan dan

Dimana Sig F < 0.05 sehingga Hipotesis dalam penelitian ini diterima, maka terdapat pengaruh yang negatif antara self-efficacy terhadap stres mahasiswa yang menyusun

Dengan ini menyatakan bahwa proposal Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan saya dengan judul: “ KARAKU” inovasi keripik nasi tanpa boraks dengan rasa,

Sistem PLS KNN-SVM yang diaplikasikan pada data Microarray Breast Cancer cenderung kecil dengan nilai rata-rata 56.16% , walaupun dengan reduksi dimensi PLS nilai akurasi lebih

Pengaruh tidak langsung antara komunikasi interpersonal terhadap kepuasan kerja guru melalui motivasi kerja guru Sekolah Menengah Atas Negeri Se-Kota Batu Dari analisis data

Dalam menjalankan perintah Allah SWT, serta dalam meningkatkan ukhuwah Islamiyah yang diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar para santri di Pondok Pesantren Takhosus

Judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga terhadap Kejadian Diare pada Balita 12-60 Bulan di Desa Kedung

Untuk mensimulasikan arah pengaruh gempa rencana yang sembarang terhadap struktur gedung, pengaruh pembebanan gempa dalam arah utama harus dianggap efektif 100% dan