• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI KALSIUM DAN ORGANOLEPTIK TEH KOMBINASI DAUN SIRSAK DAN KULIT BUAH NAGA MERAH DENGAN Uji Kalsium Dan Organoleptik Teh Kombinasi Daun Sirsak Dan Kulit Buah Naga Merah Dengan Variasi Suhu Pengeringan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI KALSIUM DAN ORGANOLEPTIK TEH KOMBINASI DAUN SIRSAK DAN KULIT BUAH NAGA MERAH DENGAN Uji Kalsium Dan Organoleptik Teh Kombinasi Daun Sirsak Dan Kulit Buah Naga Merah Dengan Variasi Suhu Pengeringan."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

UJI KALSIUM DAN ORGANOLEPTIK TEH KOMBINASI DAUN

SIRSAK DAN KULIT BUAH NAGA MERAH DENGAN

VARIASI SUHU PENGERINGAN

NASKAH PUBLIKASI

Program Studi Pendidikan Biologi

Diajukan oleh :

TELADANI WIDYA MULYA PUTRI

A420 102 009

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

UJI KALSIUM DAN ORGANOLEPTIK TEH KOMBINASI DAUN SIRSAK DAN KULIT BUAH NAGA MERAH DENGAN VARIASI SUHU

PENGERINGAN

1) Teladani Widya Mulya Putri, 2) Titik Suryani, 1) Mahasiswa Alumni, 2) Staff Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, xvi + 88 halaman (termasuk lampiran)

ABSTRAK

Teh daun sirsak adalah bahan alami teh kombinasi yang bermanfaat untuk tubuh, mengandung antioksidan, antibakteri, antikanker, kalsium, dan vitamin. Kulit buah naga merah merupakan bahan kombinasi teh yang baik dan berkhasiat, karena mengandung banyak vitamin dan kalsium yang bermanfaat bagi tubuh. Bahan tambahan kulit buah naga merah bertujuan untuk meningkatkan khasiat dan mutu organoleptik pada teh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi dan variasi suhu pengeringan dan interaksi keduanya terhadap kadar kalsium, kualitas teh, mutu organoleptik dan daya terima teh. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 faktor, yaitu faktor 1 : kombinasi (1:1 , 1:2 , 1:3) dan faktor 2: variasi suhu pengeringan (60º C dan 50º C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi dan variasi suhu pengeringan mempengaruhi kadar kalsium pada teh kombinasi. Kandungan kalsium tertinggi (17,6 mg) pada perlakuan daun sirsak 3 g dan kulit buah naga merah 9 g dengan suhu 50º C. Panelis cukup suka dengan semua perlakuan kecuali pada teh dengan daun sirsak 3g dan kulit buah naga 3 g dengan suhu pengeringan 60º C.

(3)

CALSIUM TESTING AND ORGANOLEPTIC TESTING IN SOURSOP

LEAF HERB AND RED DRAGON FRUIT’S PEEL BY USING THE

VARIATION OF DRYING TEMPERATURE

1) Teladani Widya Mulya Putri, 2) Titik Suryani, 1) Student Alumnus, 2) Lecturer Biology Education Program, Teacher Training and Education Faculty, Muhammadiyah University of Surakarta, 2014, xvi + 88 sheet (include enclosure)

ABSTRACT

Soursop leaf tea is natural material and contains antibacteria, anticancer, antioxide, calcium, vitamin and also good for body healthy. Dragon fruit’s peel is good addition material for mix tea which contain high vitamin, calcium, and dietary fiber for body. Addition material used for increase the indication and organoleptic quality of tea. The purpose of the research are for know the effect of mix formulation and variation of drying temperature, then interaction both of it for calcium value, quality of tea, and quality of organoleptic and acceptence test. The research used the complete random design with 2 factors. The first factor was the combination formula, there are: factor 1 : combination formula (1:1 , 1:2 , 1:3) and second factor are variation of drying temperature (60º C and 50º C). The result of the reseach showed that combination formula and drying temperature was effected the value of calcium in mix tea. The highest value of calcium (17,6 mg) from formula soursop leaf about 3g and dragon fruit’s peel about 9 g with drying temperature 50º C. Almost community like with the taste of mix tea, except the tea with soursop leaf 3 g and dragon fruit’s peel 3 g with drying temperature about 60º C.

(4)

A. PENDAHULUAN

Teh merupakan minuman berkafein yang diolah dengan cara menyeduh

bagian pucuk atau tangkai daun yang telah dikeringkan. Beberapa jenis teh yang

beredar di masyarakat adalah teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.

Inovasi bahan dasar teh mulai berkembang, seperti bahan teh dari kelopak bunga

krisan, buah, rempah-rempah, kelopak bunga camomile, dan daun sirsak mulai

banyak dijumpai. Pada umumnya teh disajikan dalam bentuk potongan daun

kering (tubruk), serbuk dan kantong celup.

Salah satu inovasi bahan dasar teh adalah daun sirsak. Hasil penelitian

Aziz dkk (2013) membuktikan bahwa konsumsi air rebusan daun sirsak sebanyak

200 ml selama tiga hari berturut-turut terbukti dapat menurunkan kadar gula darah

sebesar 40.467 mg/dl pada penderita diabetes melitus tipe II. Daun sirsak sebagai

antibakteri juga dibuktikan oleh hasil penelitian Mahatmi dkk (2013), dalam

penelitiannya berhasil membuktikan bahwa perasan daun sirsak meningkatkan

daya hambat pertumbuhan bakteri.

Untuk meningkatkan fungsi dan citarasa, teh daun sirsak dapat

dikombinasikan dengan kulit buah naga merah. Buah naga merah merupakan

salah satu buah yang memiliki kulit bersisik dan tebal menyerupai kulit naga,

berwarna merah mencolok dan rasanya segar dapat dimanfaatkan sebagai bahan

tambahan pada olahan makan dan minuman. Kulit buah naga memiliki kandungan

antioksidan, vitamin C dan polyphenol yang tinggi.

Elfi Anis S (2002) membuktikan bahwa kulit buah naga mengandung

(5)

Dalam penelitiannya, Rekna Wahyuni (2011) menunjukkan bahwa,

kombinasi jelly dan kulit buah naga merah dapat meningkatkan mutu jelly yang

mengandung 20,856% - 20,885% antioksidan yang baik bagi tubuh.

Hasil penelitian Chaerah Amiruddin (2013) menunjukkan bahwa variasi

suhu pengeringan 30, 45, 60º C dapat mempengaruhi kadar zat gizi, dimana hasil

yang terbaik diperoleh pada suhu 45º C dilihat dari kandungan β – karoten yang

tinggi 1, 62%, kadar air 9% bb, rendemen 1,19%.

Daun sirsak dan kulit buah naga merah merupakan sumber mineral

kalsium. Hasil penelitian Lathifah (2012) menunjukkan bahwa, kalsium

dibutuhkan oleh anak-anak dan remaja, asupan kalsium yang mencukupi

kebutuhan dapat memaksimalkan kemampuan tulang mencapai kepadatan optimal

dan mencegah terjadinya pengeroposan tulang pada masa dewasa. Sumber

kalsium berasal dari hewan dan tumbuhan. Kalsium dari susu, olahan susu,

sayuran hijau.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti melakukan penelitian

dengan judul “UJI KALSIUM DAN ORGANOLEPTIK PADA TEH

KOMBINASI DAUN SIRSAK (Annona muricata L) DAN KULIT BUAH

NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DENGAN VARIASI SUHU

PENGERINGAN.”

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai Maret

2014, di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Uji

(6)

Muhammadiyah Surakarta. Uji organoleptik dilaksanakan di Laboratorium

Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap dengan dua faktor yaitu kombinasi perbandingan daun

sirsak dan kulit buah naga dengan variasi suhu pengeringan, sehingga diperoleh 6

kombinasi perlakuan dan 3 kali ulangan.

Alat yang digunakan untuk penelitian adalah nampan, pisau, timbangan,

peniris, gelas ukur, oven, sendok, alat tulis, tabel uji organoleptik, gelas, sedotan,

plastik ziplock, pipet, waterbath, tabung reaksi, photometer. Bahan yang

digunakan untuk pembuatan teh adalah kulit buah naga 36 g, daun sirsak 18 g,

dan air putih.

Tahap awal yang dilakukan adalah pemilihan daun sirsak dan persiapan

kulit buah naga merah. Tahap selanjutnya adalah pembuatan teh kombinasi daun

sirsak dan kulit buah naga, kemudian uji kalsium dan uji organoleptik dan daya

terima pada teh kombinasi daun sirsak dan kulit buah naga merah. Uji kalsium

menggunakan alat photometer dengan metoe spektofotometri.

Analisis data menggunakan uji kruskal wallis dan mutu organoleptik

menggunakan analisis data deskriptif sedangkan pengumpulan data

(7)

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kandungan Kalsium

Tabel 3.1. Rata-rata kadar kalsium teh kombinasi daun sirsak dan kulit buah naga

Kadar kalsium pada kombinasi perlakuan K1P1 (daun sirsak : kulit buah

naga (1:1) dan pengeringan 60º C) 12,83 mg yang merupakan kombinasi

perlakuan yang memiliki kandungan kalsium paling rendah. Pada kombinasi

perlakuan kedua K2P1 (daun sirsak : kulit buah naga (1:2) dan pengeringan 60º

C) 14,16 mg. Pada kombinasi perlakuan ketiga K3P1 (daun sirsak : kulit buah

naga (1:3) dan pengeringan 60º C) 15,86 mg. Kombinasi perlakuan K1P2 (daun

sirsak : kulit buah naga (1:1) dan pengeringan 50º C) 15,26 mg. Kombinasi

perlakuan K2P2 (daun sirsak : kulit buah naga (1:2) dan pengeringan 50º C)

16,6 mg. Kombinasi perlakuan K3P2 (daun sirsak : kulit buah naga (1:3) dan

pengeringan 50º C), pada perlakuan ini diperoleh kadar kalsium tertinggi yaitu

(8)

2. Uji Oranoleptik dan Daya Terima

Tabel 4.1. Rata-rata hasil uji organoleptik dan daya terima teh kombinasi daun sirsak dan kulit buah naga.

Perlakuan Warna Aroma Rasa Daya Terima

K1P1 Merah Langu Cukup segar Kurang suka

K2P1 Merah Sedikit langu Cukup segar Cukup suka

K3P1 Merah tua Sedikit langu Cukup segar Cukup suka

K1P2 Merah Sedikit langu Cukup segar Cukup suka

K2P2 Merah Sedikit langu Cukup segar Cukup suka

K3P2 Merah tua Biasa Cukup segar Cukup suka

Keterangan :

K1P1 : daun sirsak : kulit buah naga (1:1) dan pengeringan 60º C K2P1 : daun sirsak : kulit buah naga (1:2) dan pengeringan 60º C K3P1 : daun sirsak : kulit buah naga (1:3) dan pengeringan 60º C K1P2 : daun sirsak : kulit buah naga (1:1) dan pengeringan 50º C K2P2 : daun sirsak : kulit buah naga (1:2) dan pengeringan 50º C K3P2 : daun sirsak : kulit buah naga (1:3) dan pengeringan 50º C

Hasil uji organoleptik warna oleh 20 panelis manunjukkan bahwa teh

kombinasi daun sirsak dan kulit buah naga merah pada kombinasi perlakuan

K1P1, K2P1, K1P2, K2P2 berwarna merah, sedangkan perlakuan K3P1 dan K3P2

berwarna merah tua dikarenakan penambahan perbandingan kulit buah naga

merah lebih banyak dibandingkan perlakuan yang lain. Aroma teh kombinasi

daun sirsak dan kulit buah naga merah pada kombinasi perlakuan K1P1 sedikit

langu, sedangkan pada perlakuan K2P1, K3P1, K1P2, K2P2 sedikit langu dan

pada perlakuan K3P2 aromanya tidak langu karena kulit buah naga merah lebih

dominan.

Rasa dari teh kombinasi daun sirsak dan kulit buah naga merah pada

perlakuan K1P1, K2P1, K3P1, K1P2, K2P2, K3P2 adalah cukup segar. Daya terima

(9)

K1P2, K2P2, K3P2 cukup disukai panelis karena teh tidak terlalu langu dan

cukup segar.

a. Warna

Dari hasil Penelitian (Tabel 4.1) warna dari keenam perlakuan yaitu

K1P1, K2P1, K3P1, K1P2, K2P2, K3P2, diperoleh hasil yang berbeda. K1P1,

K2P1, K1P2, K2P2 menghasilkan warna merah, sedangkan K3P1 dan K3P2

menghasilkan warna merah tua. Warna merah yang dihasilkan pada setiap

perlakuan disebabkan karena penambahan kulit buah naga merah, dimana

semakin banyak penambahan kulit buah naga merah, maka warna merah akan

semakin pekat atau semakin tua. Warna merah sendiri dipengaruhi oleh

kandungan antosianin yang terkandung di kulit buah naga merah (Saati, 2009).

Selain antosianin, kulit buah naga merah juga mengandung likopen

yang merupakan antioksidan yang vital karena dapat menangkal radikal bebas

yang menebabkan kerusakan sel pada tubuh. Antioksidan ini merupakan bagian

dari keluarga pigmen yang disebut dengan karoten (Dewi, 2012).

b. Aroma

Dari hasil penelitian (Tabel 4.1) K1P1 beraroma langu, K2P1, K3P1,

K1P2, K2P2 sedikit langu sedangkan K3P2 beraroma biasa (tidak bau).

Kombinasi perlakuan K1P1 pada perbandingan daun sirsak 3 g dan kulit buah

naga merah 3 g beraroma langu karena aroma khas langu pada daun sirsak

lebih kuat dibandingkan dengan aroma kulit buah naga merah. Kombinasi

perlakuan K2P1, K3P1, K1P2, K2P2 menghasilkan aroma sedikit langu

(10)

dengan pengeringan 50º C dan 60º C, sehingga aroma langu mulai tertutup oleh

konsentrasi kulit buah naga yang lebih banyak.

Pada dasarnya daun sirsak adalah jenis daun yang memiliki aroma

langu yang kuat, ketika diolah dari bahan segar maupun kering bau langu tidak

hilang (Muktiani, 2013).

Kombinasi perlakuan K3P2 menghasilkan aroma biasa (tidak bau), hal

ini dikarenakan konsentrasi kulit buah naga merah tiga kali lebih banyak

dibanding daun sirsak kemudian ditambah lagi dengan pengeringan pada suhu

60º C, sehingga aroma langu tidak terdeteksi lagi.

c. Rasa

Parameter yang digunakan untuk setiap perlakuan adalah tingkat

kesegaran. Berdasarkan Tabel 4.1 dari keenam perlakuan K1P1, K2P1, K3P1,

K1P2, K2P2, K3P2 diperoleh rasa segar dari teh kombinasi daun sirsak dan

kulit buah naga merah. Seperti halnya pada teh umumnya, memberi sensasi

segar karena diolah dari bahan alami yang dikeringkan.

d. Daya Terima

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4.1, teh yang cukup disukai

oleh panelis adalah pada kombinasi perlakuan K2P1, K3P1, K1P2, K2P2, K3P2

, sedangkan K1P1 rata-rata tidak disukai oleh panelis. Pada kombinasi

perlakuan K1P1, teh masih berbau langu karena dan rasa khas daun masih kuat

(11)

Panelis lebih menyukai kombinasi teh daun sirsak dan kulit buah naga

merah yang berbanding 1 : 2 dan 1: 3, karena rasa segar yang dihasilkan dari

kulit buah naga sangat dominan sehingga ketika dikombinasikan dengan daun

sirsak yang asing di lidah panelis dapat diredam dan menjadi kombinasi yang

baik untuk dikonsumsi sebagai teh.

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh kombinasi perbandingan terhadap kalsium pada teh

kombinasi, sedangkan suhu pengeringan tidak menunjukkan adanya pengaruh

signnifikan terhadap kadar kalsium pada teh kombinasi.

E. DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Anwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta : Salemba Medika.

Aisyah, N, Lathifah. 2012. Kandungan Betakaroten, Protein, Kalsium, dan Uji Kesukaan Cracers dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning dan Ikan Teri Nasi untuk Anak KEP dan KVA. Semarang : Universitas Diponegoro. Jurnal.

Ajisaka. 2012. Teh Dahsyat Khasiatnya. Surabaya : Stomata.

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Amiruddin, Chaerah. 2013. Pembuatan Tepung Wortel (Daucus carotta L) dengan Variasi Suhu Pengering. Makassar : Universitas Hasanuddin. Jurnal .

Arifin, Zainul. Kajian Proses Pembuatan Serbuk Kulit Lemon Sebagai Flavor Teh Celup. Bogor : IPB. Jurnal.

(12)

Barasi, E Mary. 2007. At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta : Erlangga.

Cahyana, Destika. 2010. Liuk Naga di Tanah Air. Jakarta : PT. Trubus Swadaya.

Gambar

Tabel 4.1. Rata-rata hasil uji organoleptik dan daya terima teh kombinasi daun sirsak dan kulit buah naga

Referensi

Dokumen terkait

Seberapa besarkah angka kejadian masing- masing kategori DRPs yang potensial menerima obat salah, dosis lebih, dosis kurang, dan interaksi obat yang terjadi pada pasien anak

Bab tentang hasil pembahasan mengenai penelitian terhadap permohonan penetapan anak sipil sebagai alternative penanganan kenakalan anak secara pidana di pengadilan negeri

PLN (PERSERO) WILAYA ERO) WILAYAH SULUTTENGGO H SULUTTENGGO SEKTOR PEMBANGKITAN MINAHASA.. SEKTOR PEMBANGKITAN MINAHASA UNIT

rolfsii secara in vitro di laboratorium dan in planta untuk mengetahui kemampuan jamur antagonis menekan intensitas serangan penyakit busuk Sklerotium pada media gambut

Jose Rizal sendiri selama ini banyak melakukan kegiatan dibidang properti dan perumahan, dan Jose sendiri memiliki beberapa rekan dari Timur Tengah yang juga

NATAR MEDIKA (YADIKA GROUP) JL RAYA NATAR NO.. TEUNGKU

menunjukkan bahwa metode aplikasi pyraclostrobin dengan konsentrasi yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata jumlah daun dan luas daun yang terbentuk pada