• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH BANGUNAN-BANGUNAN BERSEJARAHSEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH DI KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SEJARAH BANGUNAN-BANGUNAN BERSEJARAHSEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH DI KOTA MEDAN."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH BANGUNAN-BANGUNAN BERSEJARAH SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH DI KOTA MEDAN

OLEH

SYARIFUDDIN SURAPATI

NIM. 309121077

Program Studi Pendidikan Sejarah

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Syarifuddin Surapati. NIM : 309121077. Sejarah Bangunan-Bangunan Bersejarah Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah di Kota Medan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah.Fakultas Ilmu Sosial.Universitas Negeri Medan.2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis peninggalan kebendaan berupa bangunan-bangunan bersejarah yang masih dapat ditemukan di Kota medan.Baik, Dalam hal upaya penyelamatan, pengembangan dan penyuluhan Benda Cagar Budaya yang ada diwilayahnya sesuai Perda yang berlaku di Kota Medan.Adapun objek yang diteliti adalah 40 Situs/Bangunan bersejarah yang masih tersisa dan memiliki nilai-nilai penting dalam rentetan peristiwa sejarah Kota Medan.Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan metode penelitian melalui studi kepustakaan ( library research ) dan studi lapangan ( field research ). Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi, yakni dengan cara mengambil gambar/foto bangunan bangunan bersejarah tersebut.

Dari hasil penelitian dapat diklasifikasikan bangunan bersejarah di Kota Medan menjadi 4 bagian berdasarkan peran dan fungsi sosialnya : I.Bangunan Belanda, II.Bangunan Melayu(Peninggalan Kesultanan Deli), III.Bangunan Cina, dan yang terakhir IV.Bangunan Hindu.

Bangunan bersejarah tersebut antara lain : (1). Gedung Balai Kota Lama (2). Kantor Bank Indonesia (3). Hotel De Boer (4). Kantor Pos dan Giro (5). Stasiun Kereta Api Medan (6). Jasindo (7). Kesawan (rumah-rumah tua) di Jl Hindu (8). London Sumatera (9) Exs Kantor Depnaker (10). Bank Exsport - Import (Bank Mandiri) (11). Kuil Soepramaniem Nagarattar (12). Rumah Tjong A Fie (13). Masjid Gang Bengkok (14). Kantor Dinas Pariwisata Kota Medan (15). Gedung BKS-PPS (Avros) (16).Kantor Dinas Pariwisata Tk I (17). Restaurant Tiptop (18). Masjid Raya (19). Istana Maimun (20). Kolam Sri Deli (21). Kolam Paradiso (22). Menara Air Tirtanadi (23). Rispa Perkebunan (24). Kantor Gubernur Provsu (25).Gereja Immanuel (26). GKI (Gereja Kristen Indonesia) (27). Kuil Shri Mariamman (28). Gedung Jiwasraya (29) Rumah Dinas Gubernur (30). Kantor PTPN IV Persero (31). Rumah Dinas Walikota Medan (32). Rumah Sakit Tembakau Deli (33). Sekolah Immanuel (34).Gedung Pengadilan (35) Museum Juang (36) Restaurant Ria (37). Kantor PT.Kereta Api (38). Kantor Telkom (39) Standard Chartered Bank (40). RS.Elisabeth.

(6)

i

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Alhamdulillah, segala puji syukur saya ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, atas rahmat dan hidayahnya, yang telah memberikan secerca asa dan cahaya kehidupan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Tak lupa juga penulis sampaikan shalawat bertangkaikan salam kepada nabi besar kita Muhammad SAW, semoga kita mendapat syafaatnya di dunia maupun di akhirat kelak.

Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Sejarah Bangunan-bangunan Bersejarah Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah di Kota Medan”.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menghadapi banyak kesulitan dan cobaan dalam menyelesaikannya, dan alhamdulillah dapat segera diselesaikan sesuai keinginan semua pihak. Banyak pihak yang memberikan bantuan bimbingan dan arahan baik secara moral, spiritual dan material sehingga skripsi ini dapat tersusun sampai selesai. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih :

1. Kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektot Universitas Negeri Medan. 2. Kepada Bapak Dr. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, beserta fungsionaris

Pembantu Dekan I, II, dan III .

3. Kepada Ibu Dra. Lukitaningsih M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah yang sudah banyak memberikan support buat kami agar cepat menyelesaikan studinya.

(7)

ii

5. Kepada Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik, saya mengucapkan terima kasih atas arahan dan bimbingan Bapak kepada saya selama ini.

6. Kepada Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Sejarah yang tidak bosan-bosannya membimbing saya.

7. Kepada seluruh staf dan pegawai Balitbang Kota Medan yang menyambut baik kedatangan saya dan telah memberikan canda dan tawa serta dukungannya.

8. Kepada Bapak Hendrik beserta pegawai di Instansi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan yang telah mau bersibuk ria dalam membagi waktu untuk berdiskusi dan memberikan data yang mendukung penelitian saya ini.

9. Terkhusus dan teristimewa buat orang tua saya yang sangat saya cintai dan sayangi sepanjang hidup yaitu Ayahanda Ir. Surahman dan Ibunda Minarni, yang telah mengasuh, membesarkan dan memdidik serta memberikan dorongan moral dan material sehingga ananda dapat menyelesaikan studi dengan baik.

10. Kepada adikku tercinta Indah Khirunissa, Yusuf, Bayu, Fandi, Lia,Ihsan, Fahri yang menjadi motivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

11. Terima kasih Kepada Bapak/Ibu yang mau meluangkan waktunya buat saya dalam mensukseskan penelitian ini.

12. Terima kasih kepada para pelajar yang mau memberikan waktunya buat saya dalam mensukseskan penelitian ini.

13. Kepada seluruh pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat FIS UNIMED periode 2010-2011, dan 2012-2013yang masih terus berproses, Yakin Usaha Sampai. 14. Kepada Kakanda-kakanda alumni dan senioren Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat FIS

(8)

iii

15. Kepada rekan-rekan dan sahabat saya seperjuangan di Jurusan Pendidikan Sejarah Stambuk 2009 khususnya kelas A/Reguler, (Irpan, Arif, Risdam, Yasir, Novriandi, Armindo)dan tak lupa juga Fatar dan Yudis yang banyak memberikan semangat serta masukan . Ingat dan renungkanlah.Wisuda adalah hal yang pasti, sekarang anda yang menentukan pilihan cepat atau lambat. Tetap Semangat...

16. Kepada abang dan kakak alumni dan senioren terkhusus 2007 dan 2008. Yang sudah mengajar dan memanusiakan manusia.

17. Kepada adik-adik stambuk, Irma Yanti, Nurul, Reni Angraini, Aldi Syahputra, dll yang sulit untuk menyebutkan namanya satu per satu.

18. Seluruh orang-orang yang telah memberikan do’a dan support kepada saya agar cepat menyelesaikan skripsi ini, terima kasih banyak.

Mengingat keterbatasan saya sebagai manusia, saya sangat menyadari bahwa isi yang di sajikan dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati saya memohon maaf dan sangat mengharapkan sekali masukan dan saran yang membangun sebagai bahan perbaikan.

Akhirul kalam, saya mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, masyarakat dan pembaca lain.

Alhamdulillaahirabbil‘alamiin.

Medan, Februari 2014 Penulis

(9)

i

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ... 7

1. Pengertian Sejarah ... 7

2. Keberadaan Bangunan Bersejarah ... 8

2.1.Penyelamatan ... 9

2.2.Pengembangan ... 10

2.3.Penyuluhan ... ... 10

B. Kerangka Konseptual ... 11

1. Pemanfaatan Bangunan Bersejarah ... 11

2. Sumber Pembelajaran Sejarah ... 14

(10)

ii BAB IV PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 25

1. Keadaan Wilayah ... 25

2. Keadaan Iklim ... 26

3. Keadaan Penduduk ...27

4. Administrasi Pemerintahan dan Pembagian Wilayah ... 28

B. Asal Usul Nama Medan Secara Singkat ... 29

C. Dibangunnya Medan Sebagai Pusat Pemerintahan ... 31

D. Jenis-Jenis Peninggalan Bangunan Bersejarah di Kota Medan ... 33

1. Gedung Balaikota Lama ... 34

2. Kantor Bank Indonesia ... 36

3. Hotel De Boer ... 37

4. Kantor Pos dan Giro ... 38

5. Stasiun Kereta Api ... 40

6. Jakarta Llyod (Sekarang Asuransi Jasindo) ... 41

7. Kesawan (Rumah-Rumah Tua di Kawasan Jl. Hindu) ... 42

8. London Sumatera ... 44

9. Exs Gedung Depnaker ... 45

10.Bank Eksport-Import (Sekarang Bank Mandiri) ... 46

11.Kuil Sree Soepramaniem Nagarattar... 47

12.Rumah Tjong A Fie ... 48

13.Masjid Gang Bengkok ... 50

14.Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan ... 51

15.Gedung BKS-PPS ... 52

16.Kantor Dinas Pariwisata Sumut Tk I ... 53

17.Restaurant Tip Top ... 54

(11)

iii

24.Kantor Gubernur Sumatera Utara ... 64

25.Gereja Immanuel ... 65

26.GKI (Gereja kristen Indonesia) ... 66

27.Kuil Shri Mariamman ... 67

28.Gedung Jiwasraya ... 68

29.Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara ... 69

30.Kantor Pusat PTPN IV ... 70

31.Rumah Dinas Walikota Medan ... 72

32.Rumah Sakit Tembakau Deli ... 73

33.Sekolah Immanuel ... 75

34.Gedung Pengadilan Sumatera Utara ... 76

35.Museum Perjuangan ... 78

36.Restaurant Ria ... 80

37.Kantor PT.Kereta Api ... 81

38.Kantor Telkom ... 83

39.Gedung Standart Chartered Bank ... 84

40.Rumah Sakit Elisabeth ... 85

E. Kebijakan Pemerintah Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan ... 87

1. Bentuk Penyelamatan Bangunan Bersejarah ... 93

2. Bentuk Pengembangan Bangunan Bersejarah ... 95

3. Bentuk Penyuluhan Bangunan Bersejarah ... 97

(12)

i

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Pengelolaan Kawasan Lindung ... 13 2. Tabel 2 Luas Wilayah Kota Medan Berdasarkan Kecamatan ... 28 3. Tabel 3 Pemetaan Kawasan Lingkungan Lama 40 Situs/Bangunan

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ditinjau berdasarkan kedudukan, fungsi dan peranannya maka Kota Medan memiliki modal dasar pembangunan ekonomi yang potensial. Hal ini ditandai dengan terus berkembangnya pembangunan di wilayah kota. Dalam Kondisi tersebut maka dapat dilihat di dalam RKPD Kota Medan Tahun Anggaran 2013 yang menyebutkan bahwa :“Secara geografis, Kota Medan diperkirakan terletak diantara : 2ᴼ.27’ - 2ᴼ.47’ Lintang Utara dan 98ᴼ.35’ - 98ᴼ.44’ Bujur Timur. Kota Medan memiliki luas 26.510 Hektar atau 265,10 Km² atau sama dengan 3,6 persen dari total luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Oleh karena itu, selain memiliki modal dasar pembangunan dengan jumlah penduduk dan letak geografis serta peranan regional yang relatif terus berkembang semakin besar dan strategis, namun Kota Medan juga memiliki keterbatasan ruang sebagai bagian dari daya dukung lingkungan kota” (Perwal Nomor 40 Tentang RKPD Kota Medan, 2013:II-1).

Sebagai kawasan kota yang terus berkembang, di kawasan Kota Medan menyimpan banyak warisan bersejarah. Sinar (2001:65) menyebutkan bahwa : “Kota Medan sendiri setelah adanya penyerahan tanah oleh Sultan Deli kepada Pemerintah Hindia Belanda”, embrio pembangunan pusat kota Medan mulai

(14)

2

Maatschappij seperti tembakau dan karet di dunia Internasional, kota Medan

berkembang menjadi kota Perdagangan, bangunan-bagunan penting didirikan yang menjadikan Kota Medan kaya akan tinggalan kolonial Belanda berupa bangunan – bangunan hasil dari aktivitas perkebunan sebagai bukti dari warisan bersejarah Kota Medan. Warisan bersejarah tersebut dapat dibuktikan dengan keberadaan bangunan - bangunan bersejarah di kawasan lingkungan kota Medan yang bernilai historis yang dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran sejarah khususnya bagi masyarakat dan peserta didik. Untuk itu dperlukan adanya peran serta pemerintah daerah dalam melakukan kegiatan yang melibatkan masyarakat dan peserta didik dalam pengenalan Benda Cagar Budaya tersebut. Kemudian langkah selanjutnya, perlu diperhatikan upaya – upaya perlindungan warisan bangunan-bangunan bersejarah tersebut. Upaya melindungi peninggalan - peninggalan bersejarah melalui kebijakan Peraturan Daerah kota Medan sebagai bentuk payung hukum dalam menjaga dan melestarikan benda Cagar Budaya di wilayahnya.

(15)

3

kepentingan dan akan menjadikan Kota Medan dapat kehilangan identitasnya sebagai kota bersejarah.

Dalam pembelajaran sejarah diperlukan fakta dan bukti sejarah, dimana fakta dan bukti sejarah ini dapat dibuktikan dengan adanya bangunan – bangunan bersejarah dikawasan inti Kota Medan sebagai basis pusat pemerintahan kolonial Belanda disebabkan oleh pembukaan perkebunan-perkebunan Barat di Pesisir Timur Sumatera di masa lampau . Adapun fakta dan data yang dapat digunakan menjadi sumber pembelajaran sejarah adalah hadirnya bangunan – bangunan bersejarah ini di kawasan Kota Medan.

Seperti beberapa bangunan bersejarah yang dapat ditemukan di kawasan inti Kota Medan, sedikitnya terdapat 40 objek bangunan peninggalan sejarah dan budaya (Heritage) yang dapat di temukan di Kota Medan, mengingat lokasi bangunan -

(16)

4

Kemudian, (21). Kolam Paradiso (22). Menara Air Tirtanadi (23). Rispa Perkebunan (24). Kantor Gubernur Provsu (25).Gereja Immanuel (26). GKI (Gereja Kristen Indonesia(27). Kuil Shri Mariamman (28). Gedung Jiwasraya (29) Rumah Dinas Gubernur (30). Kantor PTPN IV Persero (31). Rumah Dinas Walikota Medan (32). Rumah Sakit Tembakau Deli (33). Sekolah Immanuel (34).Gedung Pengadilan (35) Museum Juang (36) Restaurant Ria (37). Kantor PT.Kereta Api (38). Kantor Telkom (39) Standard Chartered Bank (40). RS.Elisabeth.

Untuk itu, keberadaan peninggalan – peninggalan bersejarah yang ada di kawasan Kota Medan menjadi penting dan menarik untuk dipelajari serta mengingatkan pada kesadaran, objek, kawasan, peristiwa yang terjadi di masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang sebagai pembelajaran, khususnya pembelajaran sejarah.

(17)

5 B. Identifikasi Masalah

Bertolak dari masalah di atas maka yang menjadi identifikasi masalah peneliti adalah :

1. Sejarah bangunan- bangunan bersejarah di Kota Medan.

2. Peraturan daerah yang berlaku tentang bangunan - bangunan bersejarah di Kota Medan.

3. Pemanfaatan sejarah bangunan-bangunan bersejarah sebagai sumber pembelajaran sejarah di Kota Medan.

C. Rumusan Masalah

Bertolak dari permasalahan di atas maka secara singkat perumusan masalah dapat di rumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah bangunan-bangunan bersejarah di Kota Medan ?

2. Bagaimana Peraturan Daerah yang berlaku tentang bangunan - bangunan bersejarah di Kota Medan ?

3. Bagaimana pemanfaatan sejarah bangunan - bangunan bersejarah sebagai sumber pembelajaran sejarah di Kota Medan ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini yakni adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sejarah bangunan - bangunan bersejarah di Kota Medan? 2. Untuk mengetahui Peraturan Daerah yang berlaku tentang bangunan-bangunan

(18)

6

3. Untuk mengetahui pemanfaatan sejarah bangunan - bangunan bersejarah sebagai sumber pembelajaran sejarah di Kota Medan ?

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Akademis, penelitian ini dapat menambah referensi ilmu pengetahuan dan karya ilmiah lembaga pendidikan khususnya mahasiswa pendidikan sejarah dan masyarakat maupun akademisi lainnya mengenai Sejarah Bangunan - Bangunan Bersejarah sebagai sumber pembelajaran sejarah di Kota Medan.

2. Praktis, penelitian ini dapat diharapkan menjadi bahan pertimbangan serta memperkaya kajian keilmuan melalui hasil - hasil penelitian yang di dapat melalui kajian pustaka, bahkan menjadi masukan dan bahan bagi peneliti yang ingin tertarik membahasnya.

3. Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran kepada pemerintah maupun khalayak umum tentang arti penting sebuah kawasan yang di dalamnya terdapat bangunan – bangunan yang bernilai historis.

(19)

1 BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Peninggalan-peninggalan bersejarah merupakan salah satu bukti dari rentetan peristiwa manusia dimasa lalu yang mengandung nilai historis, yang terkait didalamnya berupa sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Yang pada saat ini kondisi dari keberadaan bangunan bersejarah tersebut sudah mewakili masa 50 tahun serta memiliki identitas penting sebagai benda Cagar budaya yang seharusnya perlu dipertahankan dan dilestarikan tanpa harus merubah bentuk aslinya ataupun dihancurkan.

2. Di Kota Medan, masih banyak terdapat bangunan-bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda yang merupakan suatu bukti sejarah dari sekian banyak rentetan peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa silam yang masih dapat kita lihat keberadaannya dan dapat kita wariskan kepada generasi selanjutnya sebagai bukti sejarah di Kota Medan.

(20)

2

Balaikota (11). Kuil Soepramaniem Nagarattar di Jl Kebun Bunga (12). Rumah Tjong A Fie di Jl Ahmad Yani (13). Masjid Gang Bengkok di Jl Masjid (14). Kantor Dinas Pariwisata Kota Medan di Jl Prof H.M Yamin (15). Gedung BKS-PPS (Avros) di Jl Palang Merah (16).Kantor Dinas Pariwisata Tk I di Jl Ahmad Yani (17). Restaurant Tiptop di Jl Ahmad Yani (18). Masjid Raya di Jl Masjid Raya (19). Istana Maimun di Jl Sultan Al Rasyid (20). Kolam Sri Deli di Jl Masjid Raya (21). Kolam Paradiso di Jl Sisingamangaraja (22). Menara Air Tirtanadi di Jl Sisingamangaraja (23). Rispa Perkebunan di Jl Brigjend Katamso (24). Kantor Gubernur Provsu di Jl P.Diponegoro (25).Gereja Immanuel di Jl P.Diponegoro (26). GKI (Gereja Kristen Indonesiadi Jl Zainul Arifin(27). Kuil Shri Mariamman di Jl Tengku Umar (28). Gedung Jiwasraya di Jl Palang Merah (29) Rumah Dinas Gubernur di Jl Jendral Sudirman (30). Kantor PTPN IV Persero di Jl Suprapto (31). Rumah Dinas Walikota Medan di jl Jendral Sudirman (32). Rumah Sakit Tembakau Deli di Jl Putri Hijau (33). Sekolah Immanuel di Jl Slamet Riyadi(34).Gedung Pengadilan di Jl Pengadilan (35) Museum Juang di Jl Slamet Riyadi (36) Restaurant Ria di Jl Palangkaraya (37). Kantor PT.Kereta Api di Jl Prof.H.M Yamin (38). Kantor Telkom di Jl Prof H.M Yamin (39) Standard Chartered Bank di Jl Imam Bonjol (40). RS.Elisabeth di Jl Haji Misbah.

(21)

3

5. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang

Cagar Budaya pasal 95 ayat 1 menerangkan bahwa “Pemerintah

dan/pemerintah daerah mempunyai tugas melakukan perlidungan,

pengembangan dan pemanfaatan Cagar Budaya”. Dari Undang-Undang diatas

dapat diambil kesimpulan bahwa pemerintah/ pemerintah daerah memiliki tugas dan wewenang melestarikan Benda Cagar Budaya di wilayahnya. Sehingga keberadaan bangunan bersejarah tersebut dapat terlindungi, dikembangkan serta dimanfaatkan tanpa bertentangan dengan Undang-Undang Cagar Budaya yang dimaksud.

(22)

4 B. SARAN

Jika dilihat dari keadaan terkini bangunan bersejarah di Kota Medan, maka kita akan melihat masih terpeliharanya bangunan bersejarah, ada yang masih terawat dan tidak terawat dan ada lagi sebuah bangunan yang akan segera dihancurkan yaitu Rumah Sakit Tembakau Deli di Jalan Putri Hijau. Mengenai upaya pelestarian bangunan dan/atau lingkungan Cagar Budaya, sebenarnya sudah ada Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2012 serta diterbitkannya peraturan Walikota Medan Nomor 13 Tahun 2012 tentang pelestarian bangunan dan/atau lingkungan Cagar Budaya yang mengharuskan keberadaan bangunan bersejarah tersebut dilindungi, dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai sebagai Benda Cagar Budaya.

(23)

1

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo, 2010, Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang, Yogyakarta, Graha Ilmu.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan, Jelajah Medan Heritage , Visit Medan Years 2013.

Dinas Kebersihan Kota Medan, 2011, Penyusunan Standar Operasional Kebersihan, PT. Bonafindo Consultant, Medan.

Ebta, Setiawan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Luar Jaringan (luring), Kemdiknas, 2010-2013.

Kompas, “Penghancuran Gedung Bersejarah di Medan”, Rabu, 19 Mei 2010, ( Diakses tanggal 15 Juli 2013).

Pranoto, W. Suhartono, 2010, Teori dan Metodologi Sejarah, Yogyakarta, Graha Ilmu.

Rahardjo,Supratikno,2011,Pengelolaan Warisan Budaya di Indonesia, Bandung, Lubuk Agung.

Soekanto, Soerjono. 1982, Sosiologi Suatu Pengantar, Rajawali Pers, Jakarta. Sinar, Tengku Luckman. 2001. Sejarah Medan Tempoe Doloe. Medan. Perwira. Sagala, Syaiful, 2009, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta. Syamsudin, Helius. 2007, Metodologi Sejarah, Yogyakarta, Ombak.

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung, Alfabeta.

Trianto, 2010, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta, Kencana.

Tamburaka, H. Rustam E, 1999, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat dan IPTEK, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Benda Cagar Budaya, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

(24)

2

Peraturan Walikota Medan Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pelestarian Bangunan dan/atau Lingkungan Cagar Budaya.

Peraturan Walikota Medan Nomor 40 Tahun 2012 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Medan Tahun Anggaran 2013, Pemerintah Kota Medan, 2012.

Artikel Terkait :

1. http://www.pemkomedan.go.id/new/berita-plt-walikota-medan-membuka-secara-resmi-diskusi-pe.html#ixzz2wx6D5hxJ “Plt Walikota Medan Membuka Secara Resmi Diskusi Pembangunan Kota” (Diakses Tanggal 17 November 2013). 2. ipie3.wordpress.com/category/heritage/ “Pusaka Heritage Medan Yang Kian

Sirna ”.(Diakses Tanggal 27 Juli 2013).

3. http://pussisunimed.wordpress.com/category/ ”riwayat-bangunan bersejarah di kota medan”.(Diakses Tanggal 15 Juni 2013).

4. http://www.pemkomedan.go.id/serba_detail.php?id=116 De Boer Dulu dan Kini”.(Diakses Tanggal 18 Desember 2013).

5. http://www.disbudpar.pemkomedan.go.id/index.php?option=com_content&view= article&id=146&Itemid=107 “Kantor Pos Medan”.(Diakses Tanggal 18 Desember 2013).

6. www.pemkomedan.go.id/news_detail.php?id=12570 Warga Kumpulan Koin Untuk Beli RS Tembakau Deli”.(Diakses Tanggal 19 Desember 2013).

Gambar

Tabel 1Pengelolaan Kawasan Lindung .........................................................

Referensi

Dokumen terkait

Melihat realita di negara Indonesia, bahwa terkadang ormas-ormas Islam pernah berselisih (berbeda pendapat) dengan pemerintah ataupun sesama ormas Islam yang lain

Suzuki Indomobil Motor

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik dari kualitas dan kuantitas yang dicapai pegawai persatuan periode waktu

Penggunaan ekonomiser merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk memanfaatkan gas buang yang masih memiliki suhu yang sangat tinggi untuk memanaskan air umpan

[r]

loops on the 3D wireframe model instead of the RGB-D SLAM map, the amount of data and the amount of time spent collecting data is reduced because there is no need to re-observe

Aplikasi permainan ini jika dijalankan akan menampilkan permainan game untuk anak umur 4-5 Tahun, Dalam pengopersiannya, program ini dilengkapi dengan menu untuk masuk ke menu

Kementerian Kehutanan, Pertanian, Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, BPK, UKP Pokja Nasional menetapkan Skenario Mitigasi Nasional berdasarkan usulan skenario mitigasi