• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROGRAM LINEAR PADA SISWA DENGAN PENDEKATAN CONCRETE REPRESENTATIONAL ABSTRACT (CRA) (PTK Pembelajaran Kelas XI Akuntansi 1 SMK N 1 Banyudono).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROGRAM LINEAR PADA SISWA DENGAN PENDEKATAN CONCRETE REPRESENTATIONAL ABSTRACT (CRA) (PTK Pembelajaran Kelas XI Akuntansi 1 SMK N 1 Banyudono)."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan persoalan yang pelik, namun semuanya merasakan bahwa pendidikan merupakan tugas negara yang sangat penting. Pendidikan merupakan kunci untuk memajukan, memperbaiki dan membangun masyarakat dan dunia (Asri Budiningsih, 2005: 1). Di Indonesia proses pembelajaran cenderung berlangsung secara konvensional dan menggunakan cara-cara yang bersifat instant. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya guru-guru yang masih menggunakan cara-cara mengajar konvensional yang kebanyakan memposisikan siswa sebagai objek pembelajaran. Akibatnya proses pembelajaran kurang berjalan optimal.

(2)

menimbulkan kebosanan pada diri siswa. Penyampaian pembelajaran yang monoton dan membosankan ini akan menurunkan semangat belajar siswa dan pada akhinya akan menjadikan siswa untuk malas belajar.

Proses pembelajaran yang sering dilakukan guru-guru adalah lebih banyak menyuruh siswa duduk, diam, mendengarkan, dan mencatat saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Siswa tidak diminta untuk melakukan suatu aktifitas yang sebenarnya dapat mendorong mereka untuk belajar dari aktifitas yang mereka lakukan tersebut. Sehingga dalam pelaksanaannya, siswa kurang memahami maksud maupun konsep dari materi yang telah mereka dengar dan mereka catat.

Hakekat pembelajaran matematika adalah proses belajar dari memahami suatu konsep. Akan tetapi, pada realitanya pemahaman konsep siswa khususnya dalam pemahaman konsep programa linear adalah rendah. Program linear merupakan materi yang dianggap siswa sulit, karena membutuhkan pemikiran dan analisis yang tinggi. Banyak siswa yang kurang memahami konsep dalam menggambarkan grafik program linear, menentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear, mengubah soal cerita dalam fungsi matematis, dan menentukan fungsi objektif.

(3)

guru dalam menyampaikan materi matematika yang langsung dimulai dari inti pembelajaran (sisi abstrak) matematika. Sehingga pada akhirnya, siswa merasa kesulitan membuat kesimpulan dari konsep program linear yang telah mereka pelajari tersebut. Siswa hanya dapat mengerjakan berdasarkan contoh guru dan sulit bagi siswa untuk mengembangkan sendiri pengetahuannya. Peran serta guru dalam menciptakan suatu pembelajaran yang inovatif sangat diperlukan sehingga siswa dapat menguasai konsep program linear dengan baik. Dengan penguasaan konsep dasar program linear yang mantap dan baik, diharapkan pengetahuan itu akan bertahan lama pada ingatan siswa.

Sampai sekarang ini, masih sedikit dari guru yang berusaha mencari inovasi baru dalam pembelajaran. Demikian halnya pada guru di SMK N 1 Banyudono. Guru di sekolah tersebut umumnya dalam pembelajaran matematika kurang mengadakan variasi maupun inovasi dalam belajar. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru di sekolah tersebut cenderung berlangsung secara konvensional. Pembelajaran masih menempatkan siswa dalam objek dan penyampaian materi oleh guru pun kurang memanfaatkan media maupun multimedia yang ada. Selain itu, kemampuan siswa di SMK N 1 Banyudono dalam memahami suatu konsep program linear tergolong rendah. Hal ini dapat ditandai dengan kesulitan siswa saat diminta membuat kesimpulan, siswa kurang berani untuk maju ke depan kelas mengemukakan hasil pekerjaan dan menyampaikan pendapatnya.

(4)

ditingkatkan secara terus-menerus lagi oleh guru. Inovasi cara belajar yang baru dan inovatif dapat berupa penggunaan pendekatan yang dikolanorasikan dengan penggunaan multimedia.

Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi dan informasi yang menuntut kita untuk selalu mengikuti perubahan zaman, bersifat kreatif dan inovatif supaya tidak tertinggal dengan yang lain. Komputer sebagai salah satu bentuk kemajuan teknologi masa kini perlu dimanfaatkan dengan lebih optimal. Penggunaan komputer dalam bidang pendidikan tidak hanya digunakan dalam hal administrasi saja, tetapi alangkah baiknya apabila digunakan dalam pembelajaran. Komputer sebagai salah satu bentuk multimedia yang dapat mengolah gambar, animasi, tulisan dan suara. Salah satu software (perangkat lunak) yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan multimedia pembelajaran adalah Microsoft Office PowerPoint 2007. Akan tetapi, banyak dari guru-guru yang kurang peka terhadap kegunaan komputer ini. Sehingga dalam pembelajaran pun tidak digunakan. Hal ini dimungkinkan karena kekurangpahaman guru mengenai komputer sebagai alat yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

Menurut Yudhi Munadi (2008: 36-37), fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar. Adapun tujuan media pembelajaran adalah mengefektifkan proses komunikasi pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang diinginkan (adanya perubahan tingkah laku).

PowerPoint adalah sebuah program yang khusus dirancang untuk

(5)

yang dituangkan dalam bentuk slide. Selain itu, PowerPoint juga menyediakan perangkat lunak untuk menghasilkan slide show effect, diagram, grafik, klip suara, serta multimedia. (Ebiz Education Enterprise: 170)

Berdasarkan penjelasan tersebut, dirasa penggunaan komputer sebagai salah satu bentuk multimedia pembelajaran dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep program linear siswa. Karena melalui multimedia komputer dapat ditunjukkan gambaran nyata grafik-grafik fungsi program linear dalam bentuk slide-slide grafis. Sehingga dimungkinkan siswa akan lebih jelas, tidak cepat bosan dan akan lebih tertarik dalam belajar matematika.

Di samping itu, penggunaan suatu cara belajar baru yang dapat digemari siswa sehingga diharapkan pemahaman konsep program linear siswa akan meningkat. Salah satu cara belajar berbeda yang ditawarkan adalah menggunakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran matematika. Pendekatan yang dimaksudkan salah satunya menggunakan pendekatan CRA.

(6)

Bradley S. Witzel et.al. (2008: 271) mengemukakan bahwa pendekatan instruksional CRA mecakup tiga tahapan instruksional, yaitu:

1. Concrete (belajar dengan benda nyata)

2. Representational (belajar dengan manipulasi gambar)

3. Abstract (belajar dengan notasi abstrak, contoh angka-angka)

Berdasarkan uraian di atas, tentang pentingnya peningkatan pemahaman konsep program linear, penggunaan multimedia dan penggunaan pendekatan CRA, oleh karena itu peneliti tertarik dan untuk meneliti tentang “Penggunaan Multimedia Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Program Linear pada Siswa dengan Pendekatan Concrete Representational Abstract (CRA)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasar pada latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan metode konvensional masih sering digunakan guru. 2. Siswa tidak menyukai mata pelajaran matematika karena penyampaiannya

yang kurang menarik.

3. Pemahaman konsep program linear siswa rendah.

4. Belum diterapkannya cara pembelajaran yang memanfaatkan multimedia. 5. Belum ada inovasi baru penggunaan pendekatan dalam pembelajaran

(7)

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat terarah dan tidak terlalu luas jangkauannya maka dibutuhkan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Pemahaman konsep yang dimaksudkan dalam penelitian ini ditandai dengan indikator sebagai berikut:

a. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru dan mengerjakan soal di papan tulis secara tepat.

b. Kemampuan siswa memberi tanggapan tentang jawaban siswa lain. c. Kemampuan siswa dalam membuat kesimpulan

2. Pemanfaatan multimedia yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Software Microsoft Office PowerPoint 2007.

3. Pembelajaran inovatif yang digunakan adalah pendekatan Concrete Representational Abstract (CRA).

D. Perumusan Masalah

(8)

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah mengetahui peningkatan pemahaman konsep program linear pada siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK N 1 Banyudono menggunakan multimedia pembelajaran dengan pendekatan instruksional Concrete Representational Abstract (CRA).

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam dunia pendidikan baik secara langsung maupun tak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis sebagai salah satu cara dalam meningkatkan pemahaman konsep program linear pada siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, sebagai referensi baru dan masukan dalam memperluas wawasan dunia pendidikan berkenaan dengan penggunaan multimedia pembelajaran dengan pendekatan instruksional Concrete Representational Abstract (CRA) dalam meningkatkan pemahaman

konsep program linear siswa.

(9)

G. Definisi Operasional Istilah 1. Pemahaman konsep

Syaiful Sagala (2006: 71), menyatakan bahwa konsep merupakan buah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan dalam devinisi sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum, dan teori.Konsep merupakan bagian dasar untuk membangun pengetahuan yang mantap karena konsep merupakan bagian dasar ilmu pengetahuan.

Pemahaman konsep di sini mengandung arti siswa tersebut mengerti kegunaan dalam belajarnya. Sehingga dalam pembelajaran, siswa akan mampu menyelesaikan suatu masalah tanpa harus menghafal, karena siswa sudah mengerti (paham) tentang konsepnya.

2. Multimedia Pembelajaran

Menurut Yudhi Munadi (2008: 7-8), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terncana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar mengajar secara efisien dan efektif. Dengan adanya multimedia tersebut diharapkan pembelajaran nantinya akan lebih optimal.

(10)

peneliti untuk membuat multimedia adalah dengan Software Microsoft Office PowerPoint 2007.

3. Pembelajaran

Menurut Mulyasa (2003) dalam Muhammad Rohmadi dan Slamet Subiyantoro (2009: 64), pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan tingkah laku yang lebih baik. Melalui pembelajaran ini diharapkan tingkah laku siswa akan berubah menjadi lebih baik.

4. Pendekatan Instruksional Concrete Representational Abstract (CRA)

Bradley S. Witzel et.al. (2008) mengemukakan bahwa Pendekatan Instruksional Concrete Representational Abstract (CRA) terdiri dari tiga tingkatan. Adapun tingkatan-tingkatan tersebut yaitu: (1) Concrete (belajar melalui benda-benda nyata), (2) Representational (belajar melalui perwakilan gambar ), dan (3) Abstract (belajar melalui notasi abstrak)

5. Microsoft Office Power Point

Microsoft Office Power Point adalah sebuah program yang khusus

dirancang untuk presentasi grafis. Power Point mempermudah pembuatan dan penataan ide-ide yang dituangkan dalam bentuk slide. Selain itu, Power Point juga menyediakan perangkat lunak untuk menghasilkan slide show

effect, diagram, grafik, klip suara, serta multimedia (Ebiz Education Enterprise: 170). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Software Microsoft Office PowerPoint 2007 sebagai softwere pembuatan multimedia

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Kristen Maranatha... Universitas

PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL.. Universitas

Parameter yang diukur besarnya kandungan gula dalam nira (Brix), banyaknya nira yang diperoleh (ml), kuantitas bioetanol (ml) hasil destilasi, dan kualitas ethanol

untuk mengetahui rata-rata kemampuan menyimak bahasa Jepang mahasiswa. tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang UPI tahun ajaran

Setelah mendapatkan pupuk cair organik dan pupuk hayati, diuji cobakan terhadap tanaman, yang akan dilihat baik produksi maupun pertumbuhannya pada jenis tanaman

Disarankan agar siswi kelas XI mengkonsumsi makanan yang tinggi akan kandungan zat gizi magnesium karena sebagian besar siswi kekurangan akan zat gizi tersebut serta adanya

Pembelajaran keterampilan perlu mengenalkan berbagai bentuk kerajinan dan teknologi tradisional dan modern yang ada di sekitar dan yang berkembang di

Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa, maka Penerima Kuasa mewakili dalam hal menyampaikan dokumen untuk pembuktian kualifikasi dan dokumen penawaran kami untuk paket kegiatan