• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Tahu & Susilo, 2017) Effect of

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Tahu & Susilo, 2017) Effect of"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB II

TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Tahu & Susilo, 2017) “Effect of Liquidity, Laverage and Profitability to The Firm Value (Dividend Policy as Moderating Variable) in Manufacturing Company of Indonesia Stock Exchange” dilakukan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas dan laverage terhadap nilai perusahaa dengan kebijakan deviden sebagai varaibel pemoderasi. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode sampel jenuh sehingga diperoleh 30 perusahaan berdasarkan kriteria.

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan mengguanakan alat bantu SPSS. Berdasarkan hasil penelitiannya diketahui bahwa likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Laverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan profitabilitas menunjukkan hasil berpengaruh dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kurniasari & Wahyuati (2017) berjudul Pengaruh Profitabilitas Rasio Aktivitas dan Laverage Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Di BEI.

Dalam penelitiannya sampel yang digunakan sebanyak 5 perusahaan dengan menggunakan metode purposive sampling berdasarkan kriteria-kriteria.

Metode teknik analisis yang digunakan yaitu dengan analisis regresi linear berganda dan juga menggunakan alat bantu SPSS. Penelitian ini dilakukan

(2)

pada perusahaan manufaktur periode 2011-2015. Berdasarkan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa rasio aktivitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Begitupun dengan rasio laverage yang dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Tetapi untuk rasio profitabilitas dalam penelitian ini dinyatakan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Amanah (2018), dalam penelitiannya yang juga menguji pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan, yang mana kinerja keuangan diproksikan menggunakan perhitungan Return On Asset (ROA) sedangkan nilai perusahaan diproksikan menggunakan Price To Book Value (PBV).

Populasi dalam penelitian ini mengambil perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 sampai 2014 dengan menggunakan metode purposive sampling dalam menentukan sampel berdasarkan beberapa kriteria sehingga diperoleh 30 perusahaan. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kusna & Setijani (2018), penelitian ini meneliti pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan yang dilakukan pada perusahaan food and baverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 sampai dengan 2016. Analisis data dilakukan dengan menggunakan alat bantu SmartPLS. Dalam pengukuran kinerja keuangan diproksikan menggunakan rasio profitabilitas dan juga likuiditas. Hasilnya menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negative dan signifikan terhadap nilai perusahaan

(3)

sedangkan likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. (Salim & Susilowati, 2019), dalam penelitiannya yang berjudul

“The Effect of Internal Factors on Capital Structure and Its Impact on Firm Value : Empirical Evidence From The Food and Baverages Industry Listed on Indonesian Stock Exchange 2013-2017” menggunakan variabel profitabilitas dengan proksi ROA dan juga likuiditas dengan memakai proksi Current Ratio sedangkan nilai perusahaan diproksikan dengan nilai PBV.

Sampel dalam penelitian ini terdapat 17 perusahaan yang diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling dengan beberapa kriteria yang ditentukan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pradita & Suryono (2019), dalam penelitian yang berjudul pengaruh kinerja keuangan terhadap nnilai perusahaan dengan corporate social responbility sebagai variabel pemoderasi menunjukkan dengan kinerja keuangan diproksikan melalui Return On Asset (ROA) dan nilai perusahaan diproksikan melalui Tobbins Q. pada penelitian ini dilakukan pada perusahaan jasa sektor real estate, property dan konstruksi bangunan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015 sampai 2017 dengan pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda dengan menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA

(4)

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. (Putra & Sedana, 2019), penelitiannya dilakukan pada perusahaan real estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2013 sampai 2017 dengan sampel penelitian sebanyak 26 perusahaan. Tujuan dilakukan penelitian tersebut untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil penelitiannya dinyatakan bahwa profitabilitas dan juga likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Penelitian lainnya yaitu (Sari & Sedana, 2020) dalam penelitian yang berjudul Profitability and Liquidity on Firm Value and Capital Structure as Intervening Variable dilakukan pada perusahaan sub sektor konstruksi dan bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 sampai 2017. Tujuannya yaitu untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai perusahaan dan juga bagaimana struktur modal dalam memediasi profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai perusahaan. Metode dalam pemilihan sampel menggunakan metode sensus dengan teknik analisis yang digunakan yaitu analisis jalur. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

(5)

B. Teori dan Kajian Pustaka

Teori Sinyal (Signalling Theory)

Teori Sinyal merupakan teori yang terlahir dari dorongan asumsi terkait dengan informasi yang diterima oleh pihak-pihak yang berkaitan tidaklah sama atau dapat disebut dengan adanya asimetri informasi. Dengan adanya asimetri informasi dari pihak eksternal dan juga pihak manajemen inilah yang membuat pihak manajemen selaku yang lebih banyak mengetahui informasi di dalam perusahaan harus memberikan media atau alat sebagai penyampai informasi kepada pihak eksternal melalui penerbitan laporan keuangan.

Kurangnya informasi bagi pihak eksternal terkait dengan informasi perusahaan dapat membuat mereka memberikan harga yang rendah bagi perusahaan.

Informasi dapat menggambarkan bagaimana manajemen melaksanakan tugasnya untuk dapat merealisasi tujuan perusahaan. Setiap perusahaan akan menyampaikan informasi terbaik dari perusahaan tersebut dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan melalui sebuah pelaporan. Bagi pihak calon investor pelaporan merupakan hal yang sangat penting, dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi perlu dilakukan analisis sehingga membutuhkan data atau informasi lengkap terkait dengan kinerja perusahaan yang dapat tergaambar dalam sebuat laporan keuangan. Selain pihak investor, pihak kreditur juga salah satu pihak yang memerlukan informasi lengkap perusahaan dalam proses meminjamkan dana kepada perusahaan. Hal itu dibutuhkan karena kreditur melakukan analisis pertimbangan apakah

(6)

perusahaan pantas untuk menerima pinjaman sehingga mampu mengembalikan pinjaman tersebut.

Kinerja Keuangan

Beberapa perspektif pengertian kinerja dijelaskan oleh beberapa ahli yaitu diantara, menurut (Jumingan, 2006), kinerja keuangan dapat dilihat berdasarkan capaian kinerja perusahaan dalam periode tertentu yang dapat menggambarkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut. Sedangkan menurut (Fahmi, 2011), bertujuan untuk melihat seberapa baik perusahaan dalam menerapkan aturan pelaksanaan keuangan dengan baik dan benar perlu dilakukan analalisis disebut dengan kinerja keuangan. Dari beberapa jabaran para ahli terkait dengan pengertian kinerja keuangan dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan merupakan suatu usaha mencapai keberhasilan dalam menghasilkan laba yang dilakukan oleh setiap perusahaan dengan mengukur dan menilai tingkat keberhasilannya. Dengan kata lain, suatu analisis kemampuan perusahaan dalam mengelola sumberdaya yang dimiliki untuk dapat melihat potensi perusahaan di masa depan.

Profitabilitas

Keterampilan perusahaan dalam menghasilkan laba pada periode akuntansi tertentu disebut dengan profitabilitas. Menurut (Sartono, 2010) profitabilitas didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh

(7)

perusahaan untuk memperoleh laba yang berhubungan dengan total aset, penjualan dan juga ekuitas. Rasio ini sangat penting karena dapat menggambarkan efisiensi perusahaan pada saat beroperasi. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa efisiensi perusahaan baik sehingga dapat menghasilkan laba optimal. Oleh karena itu, rasio ini biasanya digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu perusahaan dan juga menjadi alat untuk evaluasi kinerja manajer.

Dalam penelitian ini profitabilitas perusahaan diukur menggunakan rasio keuangan sebagai berikut yaitu Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Operating Profit Margin (OPM) dan juga Return On Assets (ROA).

Likuiditas

Likuiditas sangat erat hubungannya dengan aset lancar perusahaan sepeti kas, surat berharga, piutang dan persediaan (Sartono, 2010). Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial janga pendeknya. Likuiditas juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi perusahaan sehingga dapat melihat kemampuan financial dalam melunasi hutang jangka pendek.

Dalam penelitian ini pengukuran likuiditas perusahaan menggunakan rasio keuangan yaitu Current Ratio (CR) dan Quick Ratio (QR).

(8)

Solvabilitas

Dalam kegiatan operasi perusahaan pastinya dibutuhkan dana untuk menjalankannya sebagaimana mestinya. Selain itu dana juga dapat digunakan perusahaan untuk melalukan pengembangan atau perluasan terhadap bisnis.

Berdasarkan perolehannya, dana salah satunya dapat diperoleh dari hutang.

Solvabilitas merupakan kemampuan yang dimiliki perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban financial yang dimiliki dengan menggunakan seluruh asset. Kewajiban financial yang dimiliki baik berupaka hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Artinya seberapa besar hutang yang dimiliki ditanggung oleh perusahaan dibandingkan dengan asetnya. (Brigham

& Houston, 2010) Solvabilitas atau juga disebut dengan rasio laverage dimanfaatkan untk mengukur seberapa jauh hutang membiayai aset perusahaan. Ini biasanya digunakan oleh para kreditur sebagai petunjuk keamanan dalam pemberian hutang.

Dalam penelitian ini solvabilitas perusahaan diukur dengan menggunakan rasio keuangan yaitu Debt to Total Aset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER).

Aktivitas

Rasio ini digunakan untuk melihat seberapa banyak dana digunakan aset perusahaan (Hanafi, 2013). Jika aset menggunakan dana terlalu banyak yang mana seharusnya dana tersebut dapat digunakan untuk aset lain yang lebih produktif maka terjadi ketidak efektifan dalam pengelolaannya. Rasio

(9)

aktivitas merupakan rasio yang digunakan oleh perusahaan untuk dapat mengetahui keefektifan perusahaan dalam menggunakan dan memanfaatkan asset yang dimiliki.

Dalam penelitian ini rasio aktivitas perusahaan menggunakan alat ukur yaitu dengan menggunakan perputaran aset tetap dan perputasan total aset.

Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan faktor yang sangat penting dikarenakan dengan adanya peningkatan nilai perusahaan maka hal tersebut sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan dan kemakmuran dari para pemegang saham (Birgham, 1997). Peersepsi investor tentang nilai perusahaan selalu berhubungan dengan harga saham yang digunakan sebagai penentu tingkat keberhasilan perusahaan. Harga saham yang tinggi merefleksikan permintaan dan penawaran yang tinggi pula terhadap saham perusahaan. Setiap perusahaan tentunya akan memaksimalkan nilai perusahaan yang nantinya juga dapat mecapai tujuan utama perusahaan yang maksimal.

Dalam melakukan sebuah pendekatan analisis rasio untuk penilaian pasar terdapat beberapa cara. Hal ini diungkapkan menurut (Brigham &

Houston, 2001) dimana beberapa cara tersebut yaitu Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER), Market Book Ratio, Devident Payout Ratio dan juga Devident Yield Ratio. Didalam penelitian ini proksi yang digunakan yaitu Price to Book Value (PBV). Dengan tingginya nilai PBV dapat menggambarkan bahwa jika dibanding dengan harga terhadap nilai

(10)

buku per saham maka harga saham perusahaan tinggi. Harga perusahaan yang tinggi akan berdampak kepada pemegang saham yang mana hal tersebut akan membawa nilai tambah untuk pemegang saham dan memungkinkan bahwa pemegang saham dapat mengalami keuntungan dengan memperoleh laba yang lebih tinggi.

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran D. Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan kajian teoritas dan kerangka konseptual penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Pengaruh Profitabilitas terhadap nilai perusahaan

Profitabilitas dapat menunjukkan gambaran dari kinerja manajemen di dalam proses mengelola perusahaan. Profitabilitas adalah rasio untuk

Variabel Independen Profitabilitas

NILAI PERUSAHAAN Likuiditas

Solvabilitas

Variabel Dependen (Y) Aktivitas

(11)

mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di dalam periode tertentu. Hal ini mencerminkan bahwa pada saat nilai profitabilitas meningkat maka terjadi pula peningkatan efisiensi perusahaan. Semakin meningkat pertumbuhan profitabilitas menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik. Begitupun dengan prospek perusahaan di masa yang akan datang juga akan lebih baik. Jika perolehan laba perusahaan semakin tinggi, prospek dalam menjalankan operasi di masa depan dapat menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan kepercayaan stakeholder mengenai tingkat pengembalian atau return atas saham. Hal ini didukung dengan teori signaling dimana informasi yang disajikan yaitu tingkat pengembalian yang tinggi atas modal yang ditanam pada perusahaan menjadi suatu sinyal yang positif bagi stakeholder sehingga akan berdampak pada tingkat permintaan pasar terhadap saham perusahaan menjadi tinggi.

Permintaan yang tinggi berbanding lurus dengan harga yang tinggi pula. Hal ini akan dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang kemudian juga akan meningkat.

Penelitian sebelumnya yang mendukung untuk membangun hipotesis pertama yaitu penelitian yang dilakukan oleh (Pradita & Suryono, 2019) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. (Tahu & Susilo, 2017) dalam penelitiannya juga menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. penelitian lainnya yang juga sejalan yaitu (Amanah, 2018), (Putra & Sedana, 2019), (Salim & Susilowati, 2019), (Sari & Sedana, 2020)

(12)

menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

H1 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.

2. Pengaruh Likuiditas terhadap nilai perusahaan

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial perusahaan yang harus segera dibayarkan. Rasio likuiditas dianggap berpengaruh terhadap nilai perusahaan dikarenakan semakin tinggi rasio maka semakin besar pula kemungkinan hutang dapat dibayarkan dan sebaliknya semakin rendah rasio maka kemungkinan hutang bisa dibayarkan semakin kecil. Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa banyak aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Berdasarkan teori signaling informasi yang disajikan yaitu semakin tinggi rasio likuiditas dapat menjadi sebuah signal negatif bagi stakeholder perusahaan. Pada saat nilai likuiditas terlalu tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki banyak dana yang menganggur sehingga dapat dikatakan perusahaan tidak memanfaatkan aset lancar yang dimiliki untuk kegiatan produksi secara efisien dan efektif sehingga dapat mengurangi keuntungan yang akan diperoleh perusahaan yang kemudian juga berdampak pada berkurangnya deviden yang diterima oleh investor.

Penelitan sebelumnya yang mendukung dalam membangun hipotesis kedua ini yaitu (Putra & Sedana, 2019) menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. penelitian lain

(13)

yang juga mendukung yaitu (Salim & Susilowati, 2019) dan (Sari & Sedana, 2020) menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai peruahaaan.

H2 : Likuiditas berpengaruh negatif terhadap Nilai Perusahaan

3. Pengaruh Solvabilitas terhadap nilai perusahaan

Penggunaan hutang pada perusahaan dapat diartikan sebagai kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban perusahaan di masa yang akan datang. Pada saat perusahaan memutuskan untuk memiliki hutang maka sejak saat itu perusahaan tersebut memiliki kewajiban untuk membayarkan beban bunga sehingga perusahaan dapat melakukan pemotongan terhadap beban penghasilan pajak. Pengurangan pajak akan berdampak pada meningkatnya perolehan laba. Hal ini didukung teori signaling bahwa informasi kemampuan perusahaan yang tinggi dalam membayar hutang jangka panjang dapat menjadi sinyal positif bagi para stakeholder dimana bagi kreditur dapat digunakan sebagai tanda bahwa perusahaan dinyatakan aman dalam memberikan pinjaman sedangkan bagi investor informasi tersebut juga merupakan signal positif karena menambah kepercayaan bahwa perusahaan jauh dari kata likuidasi sehingga investor akan merasa aman dan tertarik untuk melakukan pembelian saham yang akan berdampak pada meningkatnya permintaan atas saham perusahaan dan harga saham yang berdampak pula pada meningkatnya nilai perusahaan. Penelian sebelumnya yang mendukung untuk membangun hipotesis ini yaitu

(14)

(Kurniasari & Wahyuati, 2017) menyatakan bahwa solvabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

H3 : Solvabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

4. Pengaruh Aktivitas terhadap nilai perusahaan

Rasio aktivitas merupakan rasio yang dapat digunakan untuk melihat efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki.

Perusahaan dapat dikatakan baik ketika suatu perusahaan dapat menggunakan aset yang dimiliki dengan efektif dan efisien sehingga penjualan yang diperoleh maksimal. Dengan tingkat efektifitas dan efisiensi perusahaan ini akan dapat menumbuhkan kepercayaan investor pada perusahaan dalam mengelola aset yang dimiliki sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham perusahaan. Penjualan yang maksimal dengan efektivitas dan efisiensi penggunaan aset menunjukkan kinerja yang baik bagi perusahaan. Sesuai dengan teori signaling yang mana informasi yang disajikan oleh perusahaan dari rasio aktivitas yang tinggi merupakan signal positif atas kinerja perusahan. Perolehan laba yang maksimal akan berdampak pada peningkatan harga saham dan juga nilai perusahaan. (Kurniasari & Wahyuati, 2017), dalam hasil penelitiannya menunjukan bahwa rasio aktivitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

H4 : Aktivitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan keunggulan antara kedua bahan yang telah dipaparkan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung batang nanas dan kacang jogo terhadap

Walaupun definisi fatwa merujuk kepada keputusan yang telah dikeluarkan oleh Jabatan Mufti yang telah diwartakan oleh kerajaan negeri, mahkamah sivil dalam beberapa kes menerima

Penelitian yang dilakukan oleh Dewi & Suryanawa (2014) mengenai Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Leverage, dan Financial Distress terhadap

Seburuk apapun hari saya, saya mau tunjukkan bahwa saya akan tetap menghadiri komsel dengan sepenuh hati dan tidak ada yang bisa menghalangi saya untuk berkumpul dan

menghubungkan konsep yang baru diperoleh siswa dengan konsep yang sudah didapat dalam proses pembelajaran, sehingga menimbulkan adanya tindakan aktif yang dilakukan

Karlina, A, & Handayani N (2017) dengan judul penelitian “ Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan APBD kota Surabaya Tahun 2012-2015”. Teknik

Jika SDN Sasak maupun sekolah-sekolah lain di wilayah yang kita layani mampu memberikan yang terbaik untuk murid-muridnya, itu tidak terlepas dari peran staf Wahana Visi Indonesia

Muhawarah, namun dalam pertemuan ini proses pembelajaran belum terselesaikan karena terbatasnya waktu, maka proses pembelajaran dilanjutkan pada pertemuan kedua.