• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. ADHI KARYA TBK ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. ADHI KARYA TBK ABSTRAK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. ADHI KARYA TBK

ABSTRAK Irmawati Wijaya

Fakultas Ekononomi Universitas Gunadarma irmawati@staff.gunadarma.ac.id

Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja keuangan dengan menggunakan analisis rasio likuiditas (current ratio, quick ratio dan cash ratio) pada PT Adhi Karya Tbk periode tahun 2014-2018. Data laporan keuangan diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan website perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan hasil penelitian yang kemudian akan diolah dan dianalisis untuk mendapat kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dibuat kesimpulan bahwa kinerja keuangan PT. Adhi Karya setelah dianalisis menggunakan rasio likuiditas yaitu current ratio, quick ratio, dan cash ratio perusahaan dikatakan ilikuid karena belum mampu membayar utang jangka pendeknya dengan aktiva lancar.

Kata Kunci : Laporan Keuangan, Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan, PT Adhi Karya Tbk.

PENDAHULUAN

Setiap perusahaan pada umumnya memiliki tujuan untuk mencapai laba yang maksimal, dan pertumbuhan kelangsungan usahanya. Hal tersebut dapat diketahui dan dilihat dari laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan. Di dalam laporan keuangan terdapat elemen-elemen yang menggambarkan keadaan keuangan perusahaan pada periode tertentu dan dapat dijadikan dasar untuk dapat menentukan atau menilai kinerja perusahaan.

Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Salah satu cara yang digunakan untuk menilai dan mengukur kinerja keuangan adalah dengan melihat laporan keuangan. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan, akan tergambar didalamnya aktivitas perusahaan tersebut. Oleh karena itu, laporan keuangan perusahaan merupakan hasil dari suatu proses akuntansi yang dapat digunanakan sebagai alat pengukur kinerja perusahaan.

(2)

2

Laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang sangat penting dalam menilai perkembangan perusahaan, dapat juga digunakan untuk menilai prestasi yang dicapai perusahaan pada saat masa sebelumnya, sekarang, dan rencana pada waktu yang akan datang. Laporan keuangan umumnya disajikan untuk memberi informasi mengenai posisi-posisi keuangan, kinerja, dan arus kas suatu perusahaan dalam periode tertentu. Informasi tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan. Penilaian tingkat keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan. Untuk mengetahui apakah laporan keuangan perusahaan dalam kondisi yang baik dapat dilakukan berbagi analisa, salah satunya adalah analisis rasio. Analisis rasio keuangan membutuhkan laporan keuangan paling sedikit dua tahun terakhir dari berjalannya perusahaan. Penggunaan analisis rasio keuangan juga dapat memberikan informasi bagi manajemen selain itu analisis rasio keuangan sangat penting gunanya untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Menurut Kasmir (2013), “laporan keuangan yaitu suatu laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan saat ini atau periode berikutnya.” Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk mengetahui posisi keuangan pada periode tertentu. Dalam laporan keuangan baik pihak internal maupun eksternal dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dalam periode laporan keuangan tersebut.

Menurut Kasmir (2015), “analisis rasio keuanngan yaitu suatu metode atau kegiatan analisis untuk membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya”.

Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di dalam laporan keuangan.

Secara umum likuiditas dapat didefenisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat. Menurut Syafrida Hani (2015), likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban keuangan yang segera dapat dicairkan atau yang sudah jatuh tempo. Secara spesifik likuiditas mencerminkan ketersedian dana yang dimiliki perusahaan guna memenuhi semua hutang yang akan jatuh tempo.

Jika perusahaan mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan itu dikatakan likuid, sedangkan jika perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan itu ilikuid. Hal ini dapat diukur melalui rasio likuiditas dimana rasio ini mengukur seberapa mampu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dengan mengetahui tingkat likuiditas maka dapat diketahui kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek yang akan jatuh tempo.

PT Adhi Karya Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi di Indonesia. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1960 ini bermarkas di Jakarta, Indonesia. Dimana PT. Adhi Karya Tbk semakin berkembang dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sebagai salah satu BUMN konstruksi terkemuka di Indonesia, PT. Adhi Karya Tbk senantiasa memberikan yang terbaik dalam setiap pembangunan proyek sehingga dapat dipercaya menjadi bagian dari pertumbuhan infrastruktur di Indonesia hingga saat ini, tidak dapat

(3)

3

dipungkiri bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini juga berdampak baik bagi pertumbuhan pembangunan. Tertariknya investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia berimplikasi positif meningkatkan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan yaitu data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka yang bisa diukur dan dihitung secara langsung sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder merupakan data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk yang sudah terdokumentasi berupa laporan keuangan PT Adhi Karya Tbk yang tercantum dalam website bursa efek yaitu www.idx.co.id (BEI) dan situs resmi perusahaan PT Adhi Karya Tbk yaitu https://adhi.co.id periode tahun 2014-2018.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif dimana metode deskriptif adalah tekhnik analisis yang dipakai untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya.. Metode ini akan membantu tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan rasio likuditas, rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Alat yang digunakan untuk mengukur rasio ini antaralain adalah :

a. Current Ratio

Current Ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimilikinya.

Rumus untuk mencari Rasio lancar ( Current Ratio) :

b. Rasio cepat (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)

Merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lanncar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan.

Rumus untuk mencari rasio cepat (quick ratio) :

3 c. Rasio kas ( Cash Ratio)

Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.

Rumus untuk mencari rasio kas (cash ratio) :

HASIL dan PEMBAHASAN

Data yang di analisis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Adi Karya Tbk periode tahun 2014-2018. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas, yaitu : current ratio, quick ratio, dan cash ratio.

(4)

4 a. Current Ratio

Berikut ini merupakan tabel perhitungan current ratio:

Tabel 1

Current Ratio PT Adhi Karya Tbk ( Disajikan dalam Rupiah)

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa current ratio PT. Adhi Karya Tbk untuk tahun 2014 adalah 134.15% yang berarti untuk setiap Rp. 1,00 hutang lancar hanya mampu dijamin dengan Rp. 1,34 aktiva lancar. Pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 156.05% yang berarti untuk setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp. 1,56 aktiva lancar. Pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 129.06% yang berarti untuk setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp. 1.29 aktiva lancar. Pada tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 140.74% yang berarti setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp. 1,40 aktiva lancar. Pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 134.09%

yang berarti setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp. 1,34.

Berdasarkan hasil analisis, maka perkembangan current ratio PT. Adhi Karya Tbk pada tahun 2014-2018 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

b. Quick Ratio

Berikut ini merupakan tabel perhitungan quick ratio:

Tabel 2

Quick Ratio PT. Adhi Karya Tbk (Disajikan dalam Rupiah)

Tahun Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar Hasil 2014 9,484,298,907,925 132,013,517,468 7,069,703,612,022 132.29%

2015 14,691,152,497,441 162,650,778,629 9,414,462,014,334 154.32%

2016 16,835,408,075,068 131,016,052,721 13,044,369,547,114 128.06%

2017 24,817,671,201,079 3,683,144,505,036 17,633,289,239,294 119.86%

2018 25,429,544,167,566 4,360,890,510,200 18,964,304,189,855 111.10%

Rata-rata Quick Ratio 129.12%

Sumber : Data diolah

Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Hasil

2014 9,484,298,907,925 7,069,703,612,022 134.15%

2015 14,691,152,497,441 9,414,462,014,334 156.05%

2016 16,835,408,075,068 13,044,369,547,114 129.06%

2017 24,817,671,201,079 17,633,289,239,294 140.74%

2018 25,429,544,167,566 18,964,304,189,855 134.09%

Rata-rata Current Ratio 138.82%

(5)

5

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa quick ratio PT. Adhi Karya Tbk untuk tahun 2014 adalah 132.29% yang berarti untuk setiap Rp. 1,00 hutang lancar hanya mampu dijamin dengan Rp. 1,32. Pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 154.32% yang berarti untuk setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp. 1,54 aktiva lancar dikurangi persediaan kemudian dibagi hutang lancar. Pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 128.06% yang berarti untuk setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp. 1.28 aktiva lancar dikurangi persediaan kemudian dibagi hutang lancar. Pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 119.86% yang berarti setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp. 1.19 aktiva lancar dikurang persediaan kemudian dibagi hutang lancar. Pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 111.10%

yang berarti setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp. 1,11 aktiva lancar dikurangi persediaan.

c. Cash Ratio

Berikut ini merupakan tabel perhitungan Cash Ratio : Tabel 3

Cash Ratio PT. Adhi Karya Tbk (Disajikan dalam Rupiah)

Tahun Kas dan Setara Kas Hutang Lancar Hasil 2014 811,411,723,393 7,069,703,612,022 11.48%

2015 4,317,347,903,384 9,414,462,014,334 45.86%

2016 3,364,910,489,288 13,044,369,547,114 25.80%

2017 4,131,173,781,445 17,633,289,239,294 23.43%

2018 3,263,036,627,238 18,964,304,189,855 17.21%

Rata-rata Cash Ratio 24.75%

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa cash ratio PT. Adhi Karya Tbk untuk tahun 2014 adalah 11.48% yang berarti untuk setiap Rp. 1,00 hutang lancar hanya mampu dijamin dengan Rp. 0,11 aktiva. Pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 45.86% yang berarti untuk setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp. 0,45 aktiva. Pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 25.80% yang berarti untuk setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp. 0,25 aktiva. Pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 23.43% yang berarti setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp. 0,23 aktiva. Pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 17.21% yang berarti setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp. 0,17 aktiva.

(6)

6 Tabel 4

Rangkuman Rasio Likuiditas PT. Adhi Karya Tbk

Tahun 2014-2018

Rasio Keuangan

Tahun Rata-rata

PT. Adhi Karya

Tbk

Rata- rata

Industri Keterangan

2014 2015 2016 2017 2018

Rasio Likuiditas

Current Ratio 134.15% 156.05% 129.06% 140.74% 134.09% 138.82% >200% Ilikuid Quick Ratio 132.29% 154.32% 128.06% 119.86% 111.10% 129.12% >150% Ilikuid

Cash Ratio 11.48% 45.86% 25.80% 23.43% 17.21% 24.75% 50% Ilikuid

Sumber : Data diolah Analisis :

a. Current Ratio

Hasil perhitungan yang disajkan dalam tabel 4 terlihat bahwa kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar dari tahun 2014-2015 mengalami kenaikan sebesar 21.9%, tahun 2015-2016 mengalami penurunan sebesar 26.99%, tahun 2016-2017 mengalami kenaikan sebesar 11.68% dan pada tahun 2017-2018 mengalami penurunan sebesar 6.65%. Hal ini disebabkan karna adanya kenaikan aktiva lancar dan utang lancar setiap tahunnya.

Pada tahun 2014 Current Ratio sebesar 134.15% lalu pada tahun berikutnya mengalami kenaikan sebesar 21.9% sehingga pada tahun 2015 menjadi 156.05%. Kenaikan ini disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar lebih besar dibanding hutang lancar. Aktiva lancar yang dipengaruhi oleh kas dan setara kas dan piutang usaha (pihak berelasi dan pihak ketiga), serta utang lancar yang dipengaruhi oleh utang usaha, utang bank, utang pajak.

Pada tahun 2016 mengalami penurunan 26.99% sehingga menjadi 129.06%. Penurunan ini disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar tetapi peningkatan utang lancar lebih besar, aktiva lancar dipengaruhi oleh kas dan setara kas dan piutang usaha (pihak berelasi dan pihak ketiga setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai per 31 desember 2016,2015 dan 2014), serta utang lancar yang dipengaruhi oleh utang usaha (pihak berelasi dan pihak ketiga).

Pada tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 11.68% sehingga menjadi 129.06%. kenaikan ini disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar yang lebih besar dibanding utang lancar. Aktiva lancar dipengaruhi oleh kas dan setara kas serta piutang usaha (pihak berelasi dan pihak ketiga), dan peningkatan utang lancar yang dipengaruhi oleh utang usaha (pihak berelasi dan pihak ketiga) dan utang bank (lembaga keungan lainnya).

Pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 6.65% sehingga menjadi 134.09%. Penurunan ini disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar dan utang lancar yang sebanding. Aktiva lancar dipengaruhi oleh kas dan setara kas serta piutang usaha (pihak berelasi dan pihak ketiga setelah dikurangi penyusihan

(7)

7

kerugian penurunan nilai per 31 desember 2018 dan 2017), sedangkan utang lancar yang dipengaruhi utang usaha (pihak berelasi dan pihak ketiga), utang bruto subkantor (pihak berelasi dan pihak ketiga).

Berdasarkan hasil perhitungan Current Ratio PT. Adhi Karya Tbk pada tahun 2014-2018 dapat dikatakan perusahaan dalam kondisi yang tidak baik.

Karena rata-rata Current Ratio adalah sebesar 138,82% yang berarti berada dibawah rata-rata industri yaitu 200%. Artinya kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang lancar dengan aset lancarnya tidak baik, karena hutang yang segera jatuh tempo pada saaat ditagih secara keseluruhan dengan aktiva lancar yang dimilikinya belum mampu terpenuhi.

b. Quick Ratio

Hasil perhitungan yang disajikan dalam tabel 4 tahun 2014-2015 mengalami kenaikan sebesar 22.03%, tahun 2015-2016 mengalami penurunan sebesar 26.26%, tahun 2016-2017 mengalami penurunan sebesar 8.2% dan pada tahun 2017-2018 mengalami penurunan sebesar 8.76%. Hal ini disebabkan karna adanya kenaikan aktiva lancar di ikuti dengan kenaikan persediaan dan juga penurunan persediaan pada tahun 2016 dan kenaikan hutang lancar setiap tahunnya.

Pada tahun 2014 Quick Ratio sebesar 132.29%, pada tahun berikutnya mengalami kenaikan sebesar 22.03% sehingga pada tahun 2015 menjadi 154.32%.

Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan aktiva lancar dan utang lancar yang tidak sebanding dengan kenaikan persediaan. aktiva lancar dipengaruhi oleh kas dan setara kas dan piutang usaha (pihak berelasi dan pihak ketiga), serta hutang lancar yang dipengaruhi oleh utang usaha (pihak berelasi dan pihak ketiga).

Pada tahun 2016 mengalami penurunan 26.26% sehingga menjadi 128.06%. Penurunan ini disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar yang dipengaruhi oleh kas dan setara kas dan piutang usaha (pihak berelasi dan pihak ketiga), serta penurunan persediaan cukup besar sedangkan utang lancar mengalami kenaikan yang dipengaruhi oleh yaitu utang usaha (pihak berelasi daan pihak ketiga), dan liabilitas jangka pendek lainnya.

Pada tahun 2017 mengalami penurunan 8.2% sehingga menjadi 119.86%.

Penurunan ini disebabkan adanya kenaikan aktiva lancar dan utang lancar akan tetapi tidak sebanding dengan kenaikan persediaan yang sangat tinggi.

Pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 8.76% sehingga menjadi 111.10%. penurunan ini disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar yang dipengaruhi oleh kas dan setara kas dan kenaikan persediaan yang cukup tinggi, sedangkan utang lancar yaitu utang usaha (pihak berelasi), utang bruto subkantor (pihak berelasi dan pihak ketiga) mengalami kenaikan.

Berdasarkan perhitungan Quick Ratio PT. Adhi Karya Tbk pada tahun 2014-2018 dapat dikatan perusahaan dalam kondisi yang tidak baik. Karena rata- rata Quick Ratio adalah sebesar 129.13% yang berada dibawah rata-rata industri yaitu 150%. Artinya kemampuan perusahaan dalam melunasi utang lancar secara keseluruhan dengan aset lancarnya (tanpa persediaan) belum mampu terpenuhi.

(8)

8 c. Cash Ratio

Hasil perhitungan yang disajikan dalam tabel 4.9 2014-2015 mengalami kenaikan sebesar 34.38%, tahun 2015-2016 mengalami penurunan sebesar 20.06%, tahun 2016-2017 mengalami penurunan sebesar 2.37% dan pada tahun 2017-2018 mengalami penurunan sebesar 6.22%. Hal ini disebabkan karna adanya kenaikan kas dan setara kas dan juga penurunan kas dan setara kas tahun 2016 dan 2018 di ikuti kenaikan kenaikan hutang lancar setiap tahunnya.

Pada tahun 2014 Cash Ratio sebesar 11.48%, pada tahun berikutnya mengalami kenaikan sebesar 34.38% sehingga pada tahun 2015 menjadi 45.86%.

Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan aktiva lancar yaitu kas dan setara kas yang cukup tinggi yang tidak sebanding dengan kenaikan utang lancar yaitu utang usaha (pihak berelasi dan pihak ketiga).

Pada tahun 2016 mengalami penurunan 20.26% sehingga menjadi 25.80%.

Penurunan ini disebabkan adanya penurunan aktiva lancar yaitu kas dan setara kas dan kenaikan hutang lancar yaitu utang usaha (pihak berelasi dan pihak ketiga).

Pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 2.37% sehingga menjadi 23.43%. Penurunan ini disebabkan adanya kenaikan aktiva lancar yaitu kas dan setara kas tidak sebanding dengan kenaikan utang lancar yang lebih yaitu utang usaha (pihak berelasi dan pihak ketiga).

Pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 6.22% sehingga menjadi 17.21%. penurunan ini disebabkan adanya penurunan aktiva lancar yaitu kas dan setara kas sedangkan utang lancar yaitu utang usaha (pihak berelasi), utang bruto subkantor (pihak berelasi dan pihak ketiga) mengalami kenaikan.

Berdasarkan perhitungan Cash Ratio PT. Adhi Karya Tbk pada tahun 2014-2018 dapat dikatan perusahaan dalam kondisi yang tidak baik. Karena rata- rata Cash Ratio adalah sebesar 24.76% yang berada dibawah rata-rata industri yaitu 50%. Artinya kemampuan perusahaan dalam melunasi utang lancar secara keseluruhan dengan kas dan setara kas belum mampu terpenuhi.

KESIMPULAN dan SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis untuk melihat kinerja keuangan terhadap laporan keuangan PT. Adhi Karya Tbk pada periode tahun 2014-2018 menggunakan rasio likuiditas dapat diambil kesimpulan bahwa rasio likuiditas (current ratio, quick ratio, dan cash ratio) pada PT. Adhi Karya periode tahun 2014-2018 dikatakan ilikuid, karena belum mencapai standar rasio yang telah di tetapkan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar pada 5 tahun terakhir.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan diharapkan untuk dapat meningkatkan kemampuan likuiditas perusahaan dengan cara memperhatikan posisi aktiva lancar serta persediaan

(9)

9

yang dimiliki perusahaan agar tetap dapat membayar segala hutang lancar yang sesuai dengan jatuh tempo dan untuk lebih memperhatikan kas yang dimiliki, supaya setiap kas yang ada dalam perusahaan tidak menganggur dan dapat dimanfaatkan secara optimal.

2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih menggembangkan penelitian ini dengan cara menambah dan menggunakan analisis rasio keuangan lainnya agar kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari berbagai rasio.

DAFTAR PUSTAKA

Bursa Efek Indonesia. 2017. Laporan Keuangan dan Tahunan. www.idx.co.id.

Diakses pada Selasa,12 November2019.

Bursa Efek Indonesia. 2018. Laporan Keuangan dan Tahunan. www.idx.co.id.

Diakses pada Selasa, 12November2019.

Fahmi, Irham. 2012. “Analisis Kinerja Keuangan” , Bandung: Alfabeta

Deki Fransiskus Siboro,Ivonne S. Saerang,Joy E. Tulung. 2017. Analisis Kinerja Keuangan pada Perusahaan Konstruksi yang Terdaftar di BursaEfek Indonesia. Jurnal EMBA Vol.5 No.2 Juni 2017, Hal. 454 –464.

Harahap Sofyan Syafri (2011), Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011. Jakarta:

Rajawali

Pers.Hadi Prayitno, Ryanto. (2010). Peranan Analisa Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan : Studi Kasus Pada PT. X. Jurnal Manajemen UNUR Bandung, Vol. 2 No. 1, pp. 1-17.

Hery, S.E., M. Si, 2012, “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta: PT Bumi Aksara

Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers : Jakarta.

Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Marsel Pongoh, 2013. Analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan PT. Bumi Resources Tbk.

Mayank Dewi Wulandhari, 2019. “ Analisis kinerjakeaungan ditinjau dari rentabilitas, solvabilitas dan likuiditas pada PT Semen Baturaja Tbk periode 2013-2017.

Melisa Patricia Novelina Pasiakan, Stanly W.Alexander. 2018. “Analisis laporan keuangan sebagai dasar penilaian kinerja pada perusahaan semen yang

(10)

10

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Riset Akuntansi Going Concern13(4), 2018, 412-419.

NurWahyuning Sulistyowati, 2015. Analisiskeuangan sebagai alat untuk menilai kinerjakeuangan PTPelabuhan Indonesia III Surabaya. ASSETS : JurnalAkuntansi dan Pendidikan, Vol.4 No.2, Oktober 2015.

PT Adhi Karya Tbk 2014. Laporan Keuangan. https://adhi.co.id.Diakses pada Minggu, 03November 2019.

PT Adhi Karya Tbk 2015. Laporan Keuangan. https://adhi.co.id.Diakses pada Minggu, 03November 2019.

PT Adhi Karya Tbk 2014. Laporan Keuanganhttps://adhi.co.id. Diakses pada 03 November 2019

PT Adhi Karya Tbk.Profil Perusahaan https://adhi.co.id.Diakses pada Selasa, 12 November 2019.

PT Adhi Karya Tbk.Visi dan Misi https://adhi.co.id.Diakses pada Selasa, 12 November 2019.

PT Adhi Karya Tbk.Struktur Perusahaan https://adhi.co.id.Diakses pada Selasa, 12 November 2019.

Wesly Andri Simanjutak, Septony B. Siahaan 2016. Analisis laporan keuanganuntuk menilai kinerja keuangan perusahaan studi komparatif pt telkom indonesia dan sk telecom. Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 2 No. 2 (Juli –Desember 2016).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kesimpulan yang sudah diuraikan di atas, hal yang diharapkan atau saran untuk ke depannya adalah agar sistem yang dibangun dapat bekerja dengan lebih baik,

Asap sampingan (sidestream smoke) dari asap rokok diketahui jauh lebih beracun dibandingkan dengan asap buangan utama (mainstream smoke) dan respon sistem kardiovaskular

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan penemuan kasus Avian Influenza di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit berdasarkan IHR

[r]

Peningkatan investasi yang diarahkan pada peningkatan usaha mikro dan kecil khususnya di sektor primer adalah dengan merestrukturisasi dan merevitalisasi pembiayaan. Dengan

Sebagai salah satu sufi Nusantara yang berasal dari Madura, peran yang dimainkan Kiai Kholil dalam pengembangan tasawuf Nusantara bisa menjadi referensi bagi generasi

Berdasarkan temuan di atas diketahui bahwa pada umumnya sumber daya laut yang dieksploitasi terdiri atas kerang-kerangan, ikan, unggas air, burung yang hidup di sekitar

Dalam Islam Tuhan (baca: Allah SWT) adalah pemilik tunggal alam semesta, dimana manusia termasuk didalamnya. Namun begitu manusia mempunyai kedudukan yang sangat unik