• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Masyarakat Kelurahan Mangkang Wetan Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Persepsi Masyarakat Kelurahan Mangkang Wetan Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Padang Widiastuti. 2006. Persepsi Masyarakat Kelurahan Mangkang Wetan Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini. Skripsi, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: (I) Drs. Achmad Rifai RC, M.Pd, (II) Dra. Liliek Desmawati, M.Pd.

Penelitian ini mengungkapkan persepsi masyarakat terhadap pendidikan anak usia dini. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) bagaimana persepsi masyarakat ditinjau dari tingkat pendidikan terhadap PAUD, (2) adakah perbedaan persepsi di masyarakat ditinjau dari tingkat pendidikan terhadap PAUD. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap PAUD ditinjau dari tingkat pendidikan dan (2) untuk mengetahui perbedaan persepsi di masyarakat terhadap PAUD ditinjau dari tingkat pendidikan.

Populasi penelitian ini adalah ibu-ibu di lingkungan Kauman kelurahan Mangkang Wetan yang mempunyai anak dalam rentang usia 3-6 tahun. Sampel ditetapkan dengan teknik stratified random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 51 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan quesioner dan dokumentasi, analisis data yang digunakan adalah analisis varians (ANOVA) satu jalur.

Adapun hasil dari penelitian ini adalah (1) Masyarakat setuju terhadap pentingnya pendidikan anak usia dini bagi tumbuh kembang anak, secara rinci: terhadap pentingnya pendidikan anak usia dini di sentra dan di keluarga, pemberian stimulus daya cipta, pemberian stimulus motorik kasar, pemberian stimulus motorik halus, pemberian stimulus moral, pemberian stimulus spiritual, pemberian stimulus sosial, pemberian stimulus emosional pada pendidikan anak usia dini, (2) responden yang memiliki persepsi paling baik adalah mereka yang berpendidikan SMA, kemudian secara berurutan yang berpendidikan SMP, SD dan yang terakhir Perguruan Tinggi, (3) ada perbedaan persepsi di masyarakat terhadap pendidikan anak usia dini berdasarkan jenjang pendidikan orang tua baik SD, SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut untuk menambah pemahaman teori dan praktek secara nyata pada warga baik hard skill maupun soft skill dalam pengembangkan dirinya sendiri untuk lebih

2.2 Menjelaskan manifestasi keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Menjelaskan manifestasi

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa secara umum nilai gizi protein tepung tempe kedelai lokal grobogan memiliki kualitas yang sama dengan tepung tempe kedelai non-GMO,

Berdasarkan penelitian milik Purba (1999), dampak kebijakan domestik dan internasional terhadap kesejahteraan masyarakat adalah (1) peningkatan harga pupuk akan

Dengan persiapan yang baik, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru model juga baik yang secara langsung proses pernbelajaran yang baik didapat dan dirasakan oleh

polen dan inti sel telur harus sehat dan subur, polen juga harus mempunyai daya tumbuh atau kecepatan tumbuh tabung polen yang tinggi (Darjanto dan Satifah, 1990). Faktor luar

Sementara itu, Soemardjan (dalam Nawari, 2011) mengemukakan beberapa teori mengenai sumber konflik, yaitu: (1) teori ”hubungan masyarakat” menyatakan konflik

Penjelasan-penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan metode ceramah dan diskusi kelompok. Dalam kegiatan pempelajaran banyak faktor yang mempengaruhi, baik yang terikat