• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DEBIT AIR TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS AIR PADA SISTEM RESIRKULASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN GURAME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH DEBIT AIR TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS AIR PADA SISTEM RESIRKULASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN GURAME"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DEBIT AIR TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS AIR PADA SISTEM RESIRKULASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN

SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN GURAME (Oshpronemus gouramy)

(Skripsi)

Oleh

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2016

AHMAD JUMAIDI

(2)

SUMMARY

EFFECT OF DEBIT TO WATER QUALITY, SURVIVALE RATE AND GROWTH RATE GOURAMY (Oshpronemus gouramy)

IN RECIRCULATING SYSTEM

By

Ahmad Jumaidi

The obstacle of cultivation of gouramy is less availability of juvenile. The high mortality rate of hatchery gouramy is often faced in this commodity industrialization. Recerculation with debit treatment would be one of problem solving. The purpose of this research was know the optimal debit to improve water quality and relation between specific growth and survival rate of gouramy (Osphronemus gouramy) in recirculation system. This research was conducted on July until August 2015, in fisheries Laboratory, Aqua Department, Faculty Agriculture, University of Lampung. This research using completely randomize design of 3 treatments and 3 replicant. The treatment used different debit (0,02 L/sec; 0,025 L/sec; and 0,03 L/sec). the fish used in this research has 2 cm in length and 2 grams on body weight. The result of this research show that debit treatment has a significant effect for growth and survival rate of gourami. The treatments with debit 0,02; 0,025; 0,03 L/sec gave survivale rate respectively about 78%, 82%, and 85% the growth rate in leight are 0,61±0,09 cm, 0,81±0,04 cm and 1,28±0,15 cm; and the average of growth weight respectively 0,36±0,029 g, 0,44±0,049 g, and 0,58±0,07 g. By using LSD test the treatment that have the best result in growth rate and survival rate is treatment with debit 0,03 L/sec, which result in better growth rate other than the other treatments and the survival rate is 85%.

Keywords: Gourami, mortality, water quality, growth rate, survival rate, debit.

(3)

RINGKASAN

PENGARUH DEBIT AIR TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS AIR PADA SISTEM RESIRKULASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN

GURAME (Oshpronemus gouramy)

Oleh Ahmad Jumaidi

Kendala dalam kegiatan budidaya ikan gurame adalah ketersediaan benih yang kurang. Tingkat Kematian yang tinggi pada tahap pembenihan ikan gurame menjadi kendala yang sering dihadapi dalam industrialisasi komoditi ini. Sistem resirkulasi dengan perlakuan debit air dapat menjadi salah satu pemecahan masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui debit yang paling optimal dalam memperbaiki kualitas air dan hubungannya dengan pertumbuhan dan sintasan benih ikan gurame (Osphronemus gouramy) pada sistem resirkulasi.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus 2015 di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Ikan uji yang digunakan adalah ikan gurame dengan panjang rata-rata awal 2 cm dan berat rata-rata awal 2 gram yang dipelihara dalam akuarium (60 x 40 x 40 cm) dengan sistem resirkulasi selama masa pemeliharaan 30 hari. Model rancangan yang digunakan adalah RAL dengan perlakuan debit (0,02 L/detik;

0,025L/detik; dan 0,03 L/detik) dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pemeliharaan benih ikan gurame dengan perlakuan debit memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan gurame. Perlakuan debit air 0,02; 0,025; 0,03 L/detik memberikan kelangsungan hidup benih ikan gurame secara berturut-turut sebesar 85 %, 82 % dan78 %; rerata pertumbuhan panjang benih ikan gurame secara berturut-turut sebesar 0,61±0,09 cm, 0,81±0,04 cm, dan 1,28±0,15 cm; dan rerata pertumbuhan berat benih ikan gurame secara berturut-turut sebesar 0,36±0,029 g, 0,44±0,004 g dan 0,58±0,07 g.

Kinerja pertumbuhan dan kelangsungan hidup terbaik diperoleh pada perlakuan dengan debit 0,02 L/detik yang menghasilkan pertumbuhan lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya dan nilai kelangsungan hidup mencapai 85%.

Kata kunci: ikan gurame, tingkat kematian, kualitas air, laju pertumbuhan, kelangsungan hidup, debit air

(4)

PENGARUH DEBIT AIR TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS AIR PADA SISTEM RESIRKULASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN

SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN GURAME (Oshpronemus gouramy)

Oleh

AHMAD JUMAIDI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2016

(5)
(6)
(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung pada tanggal 12 November 1992, merupakan anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Sairi dan Ibu Asminah. Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Sekolah Dasar Negeri 01 Suka Jawa Bandar Lampung pada tahun 2004. Menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri 01 Bandar Lampung pada tahun 2007, dan Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung pada tahun 2010.

Tahun 2010, penulis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan S1 ke Perguruan Tinggi Universitas Lampung di Fakultas Pertanian, Jurusan Budidaya Perairan melalui jalur PKAB (Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat). Selama menjadi mahasiswa penulis ikut organisasi di Himpunan Mahasiswa Budidaya Perairan Unila (HIDRILA) sebagai Anggota Bidang Kewirausahaan pada tahun 2011-2012.

Selama menikmati masa perkuliahan pada bulan Juli 2013 selama 30 hari penulis mengikuti Praktik Umum (PU) di Balai Penelitian dan Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi, Subang dengan judul “Pembenihan Ikan Mas Majalaya”. Kemudian penulis juga mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tanjung Qencono, Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur selama 40 hari. Dan yang terakhir penulis melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Debit Air Terhadap Perbaikan Kualitas Air Pada Sistem Resirkulasi Dan Hubungannya Dengan Sintasan Dan Pertumbuhan Benih Ikan Gurame (Oshpronemus Gouramy)” Di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan Universitas Lampung.

(9)

“Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang.”

(Anonymous)

"Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah

keberanian dan keyakinan yang teguh."

(Andrew Jackson)

"Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita

jatuh."

(Confusius)

(10)

PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahakan sebagai tanda baktiku kepada kedua orang tua, Ibu dan Bapak serta keluarga yang selalu mendo’akan, memberikan motivasi dan selalu yakin padaku bahwa aku bisa

melewati ini semua.

Untuk sahabat-sahabatku

serta semua pihak yang ikut membantu menyelesaikan skripsi ini.

Dan tak lupa untuk almamater tercinta.

“Universitas Lampung”

(11)

SANWACANA

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahamat dan dan karunia–Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Perikanan (S.Pi) pada program studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dengan judul “Pengaruh Debit Air Terhadap Perbaikan Kualitas Air Pada Sistem Resirkulasi Dan Hubungannya Dengan Sintasan Dan Pertumbuhan Benih Ikan Gurame (Oshpronemus gouramy)” di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc, selaku ketua program studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3. Ibu Esti Harpeni, S.T.,MAppSc selaku dosen pembimbing akademik yang memberikan motivasi penuh dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Herman Yulianto, S.Pi., M.Si, selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar memberikan bimbingan dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Eko Efendi ,S.T., M.Si, selaku dosen pembimbing II atas bimbingan, kritik dan saran yang membangun dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Qadar Hasani, S.Pi., M.Si, selaku dosen pembahas atas segala kritik, saran dan bimbingan yang diberikan kepada penulis.

7. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama kuliah dikampus tercinta Universitas Lampung

(12)

8. Guru-guruku, terimakasih atas khazanah ilmu, tauladan, bimbingan dan nasehat-nasehatnya, atas jasa mereka penulis dapat merasakan sejuknya ilmu dan pendidikan hingga jenjang ini.

9. Teristimewa keluargaku tersayang, Ibunda dan Ayahanda serta mbakku atas cinta dan kasih sayang, perhatian, pengorbanan dan dukungan serta do’a yang selalu dipanjatkan demi kelancaran, keselamatan dan kesuksesan, serta terimakasih yang tak terbatas atas segalanya.

10. Sahabat setiaku yang dari kecil hingga saat ini menemaniku (Reza Pahlevi Ali, Satria Syah Putra, Naufal Fikri Asyamami, Niko Adi Putra, Muhammad Jumali, Erwin Ray dan rekan-rekan lainnya) terimakasih atas kebersamaannya.

11. Keluarga besar tempat aku bernaung (Abah, Bapak Opan, Bapaknya habib) selama masa kuliah terima kasih sebesar-besarnya yang telah memberikan banyak pelajaran hidup. Habib, Tibi, Putra, Uud, Adi, Uci, Handoko, Engkus, Melisa, dan teman lainnya terimakasih atas segala kebersamaannya.

12. Sahabat-sahabat yang membantu dalam menyelesaikan penelitian Beni Fitra Maishela, Miftahul Baihaqi P, A.Fauzy S.Pi, Yuti Kardin, M.

Pebriansyah, S.Pi, Ali ansori S.Pi, Shofan Al haq, S.Pi, Anggi Tri Satria, Aris Candra P, S.Pi, Siti Fatimah, S.Pi, Euis Aulia U, S.Pi, Marta, S.Pi yang selalu ada disaat susah maupun senang, yang telah menemani penulis menjalankan hari-hari dikampus serta menjadi tempat menuangkan isi hati.

13. Teman–teman angkatan dan saudaraku Perikanan 010 (Rico Wahyu P.

S.Pi., Rudi irawan, Imam Sodikin, Eltsyin Eko F, Robert Fahrurozy, Aan Fachriski S.Pi, Toni Putra S.Pi, Ginanjar Reza H., Ardiansyah, Roma ade saputra, Dwi Angga Kusuma S.Pi, Soma romadoni S.Pi, Sandi putra barlian, Azis ,Vina olip, S.Pi, Windi pratiwi, S.Pi, Niki Atiastari, S.Pi, Friska, S.Pi, Asovaria, S.Pi, Safrina, S.Pi, Dian yuni, S.Pi, Duma, Erwin wijaya, S.Pi Andi bimantara S.Pi, Fadli dzil ikhrom S.Pi dan lain-lain yang tak bisa kusebutkan satu persatu, terimakasih atas kekompakan kesolidan,

(13)

kebersamaan, dan persaudaraan kita selama ini sehingga kita semua mampu menghadapi berbagai masalah bersama-sama.

14. Teman-teman angkatan 2011 yang telah sama-sama berjuang untuk memperoleh gelar S.Pi, Ristin, Anggun, Adek cicin, Tinut, Pudel, Benedikta, Elsa, Indah, Restu, Garin, septi, dhany dan yang lainnya tidak bisa disebutkan satu-satu.

15. Keluarga besar Griya Ayu terima kasih atas kebersamaannya ( Mas Galih, Mas Yudi, Mas Hari, Mas Ribut, Aan, Imam, Budi, Lutfi, Momochan, Dodi, Fajar, Riski, Adray, Kumbir)

16. Untuk sahabat-sahabat kantin Chindo yang selalu menemaniku, Terimakasih yang tak terhingga untuk kesetiannya yang telah diberikan kepadaku adek”ku (Dimas, Agasi, Puraka, Sulis, Helda, Sule, Encun, Wijay, Docan, Bebeb, Desi, Ajeng, Shara, Esih, Edo, Thomas, Aulian, Tatang, Rama, Akbar, atik, dan yang lainnya)

17. Seluruh warga Budidaya Perairan Unila angkatan 2008, 2009, 2011, 2012 sampai 2013, 2014 dan 2015.

18. Bapak Yahya yang telah memberikan dukungan moril dan tempat untuk bernaung selama penulis melakukan studi

19. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Hanya dengan Do’a yang dapat penulis berikan untuk membalas budi semuanya.

Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untuk kita semua, dan dengan segala kerendahan semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.

Bandar Lampung, Maret 2016

Penulis

(14)

iii DAFTAR ISI

halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 3

1.3 Manfaat Penelitian ... 3

1.4 Kerangka Pemikiran... 3

1.5 Hipotesis... 4

II. METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian... 5

2.2 Alat dan Bahan Penelitian ... 5

2.3 Desain Penelitian ... 5

2.4 Prosedur Penelitian ... 6

2.4.1 Persiapan Penelitian... 6

2.4.1.1 Persiapan wadah ... 6

2.4.1.2 Hewan Uji ... 7

2.4.1.3 Pemberian Debit... 7

2.5 Parameter yang Diamati ... 11

2.5.1 Tingkat Kelangsungan Hidup ... 11

2.5.2 Pertumbuhan Berat Mutlak ... 11

2.5.3 Pertumbuhan Panjang Mutlak ... 12

2.5.4 Kualitas Air ... 12

2.6 Analisis Data ... 12

(15)

iv III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil dan Pembahasan ... 13

3.1.1 Kualitas Air... 13

3.1.2 Pertumbuhan Mutlak ... 14

3.1.3 Kelangsungan Hidup ... 20

IV. KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan ... 23

4.2 Saran ... 23 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(16)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian ... ... 4 2. Desain Penempatan Satuan Penelitian ... 7 3. Pertumbuhan Mutlak Ikan Gurame: a) Pertumbuhan Berat;

b) Pertumbuhan Panjang ... 14 4. Hubungan Debit Air Terhadap Kelangsungan Hidup Ikan Gurame... 18

(17)

v

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.Tabel Alat dan Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ... 6 2. Tabel Kisaran Kualitas air Benih

Ikan Gurame (Osphronemus gouramy)... 13 3. Rerata Pertumbuhan Mutlak Ikan Gurame ... 15

(18)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Rata-rata Pertumbuhan Benih Ikan gurame ... 25 2. Data Pertumbuhan Berat Mutlak Benih Ikan Gurame ... 26 3. Uji Anova dan Uji Lanjut BNT Pertumbuhan Berat Benih Ikan

Gurame... 27 4. Data Pertumbuhan Panjang Mutlak Benih Ikan Gurame... 28 5. Uji Anova dan Uji Lanjut BNT Pertumbuhan Panjang Benih Ikan

Gurame... 29 6. Data Kelangsungan Hidup Benih Ikan Gurame... 30

7. Uji Anova dan Uji Lanjut BNT Kelangsungan Hidup Benih Ikan

Gurame ... 31 8. Desain Sistem Resirkulasi ... 32

(19)

1 I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan gurame merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, hal ini dikarenakan rasa daging yang kenyal (Affandi, 1993). Budidaya ikan gurame menjadi salah satu komoditas yang banyak dipilih oleh petani ikan. Untuk menunjang kegiatan budidaya ini perlu peningkatan dalam pengadaan benih yang berkesinambungan.

Permasalahan yang dihadapi untuk mengatasi ketersediaan benih yang berkesinambungan adalah keberhasilan dalam usaha pembenihan, usaha pembenihan selain ketersediaan induk, yang perlu juga diperhatikan adalah pada perawatan benih.

Benih ikan gurame merupakan tahapan yang paling kritis pada siklus hidupnya dan merupakan suatu tahapan yang tingkat mortalitasnya paling tinggi(Insan, 2000).

Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menerapkan aplikasi sistem resirkulasi.Sistem resirkulasi adalah suatu sistem produksi yang menggunakan air lebih dari satu kali setelah melalui proses pengolahan limbah dan adanya sirkulasi atau perputaran air (Losordo, 1998). Sistem resirkulasi pada prinsipnya adalah penggunaan kembali air yang telah dikeluarkan dari kegiatan budidaya untuk memperbaiki kualitas air sebagai media pemeliharaan ikan (Putra, 2011). Sistem resirkulasi yang baik tergantung pada efektifitas sistem dalam menangani atau mengolah limbah budidaya terutama yang berupa limbah organik (Prayogo, 2012). Pengolahan limbah ditentukan dari jenis filter yang terdiri dari filtrasi fisik, filtrasi biologi dan filtrasi kimia (Sasongko, 2001). Penggunaan sistem ini secara umum memiliki beberapa kelebihan yaitu: penggunaan air per satuan waktu relatif rendah, fleksibilitas lokasi budidaya, budidaya yang terkontrol dan lebih higienis, kebutuhan akan ruang/lahan relatif kecil, kemudahan dalam mengendalikan, memelihara, dan mempertahankan suhu serta kualitas air (Helfrich, et al., 2003).

Sirkulasi air dapat membantu distribusi oksigen ke segala arah baik di dalam air maupun difusinya atau pertukaran dengan udara dan dapat menjaga akumulasi atau mengumpulnya hasil metabolisme beracun sehingga kadar atau daya racun dapat dikurangi (Kelabora, et al., 2010). Efektivitas sistem resirkulasi

(20)

2 dalam memperbaiki kualitas air media budidaya salah satunya tergantung pada laju pergantian atau debit air. Semakin tinggi debit yang dihasilkan maka kekuatan arus yang dihasilkan tinggi dan kandungan oksigen serta sarana pengeluaran limbah hasil metabolisme meningkat (Zonneveld, et al., 1991)

Akan tetapi, penggunaan sistem resirkulasi dengan debit air terlalu besar dapat berdampak negatif terhadap benih ikan gurame yaitu menghambat pertumbuhan. Hal tersebut terjadi karena sebagian energi yang telah diperoleh akan dipergunakan untuk mempertahankan dirinya dari pengaruh aliran air (Afrianto, et al., 1992). Penelitian Kelabora, et al (2010), menunjukkan perlakuan debit yang optimal untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan bawal yaitu 0,005 liter per detik. Debit air yang optimal untuk pendederan ikan gurame dengan sistem resirkulasi belum diketahui sedangkan secara biologis dan kebiasaan hidup antara ikan bawal dan ikan gurame berbeda.

Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai debit air yang optimal untuk pemeliharan benih ikan gurame yang dapat meningkatkan oksigen dan sintasan.

Penelitian ini difokuskan pada pengaruh debit yang optimal dalam memperbaiki kualitas air dan pengaruhnya terhadap sintasan dan pertumbuhan ikan gurame pada pendederan dengan sistem resirkulasi.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui debit yang paling optimal dalam memperbaiki kualitas air dan hubungannya dengan pertumbuhan dan sintasan benih ikan gurame (Osphronemus gouramy) pada sistem resirkulasi.

1.3 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai debit air yang optimal untuk benih ikan gurame pada sistem resirkulasi, sebagai upaya meningkatkan produksi benih gurame untuk pemenuhan kebutuhan budidaya.

1.4 Kerangka Pikir

Kualitas air yang buruk akibat penumpukan sisa pakan dan feses yang terakumulasi pada media pemeliharaan ikan gurame. Sisa pakan dan feses dapat

(21)

3 meningkatkan kosentrasi amoniak di media pemeliharaan.). Amoniak yang tidak terionisasi berbahaya bagi organisme akuatik, karena bersifat toksik sehingga mengakibatkan kematian pada benih ikan gurame. Salah satu penanggulangannya dapat dilakukan dengan menerapkan sistem resirkulasi. Sistem resirkulasi mampu mengangkut sisa pakan dan feses dari media ke filterasi kemudian kembali lagi pada media pemeliharaan. Sistem resirkulasi yang baik tergantung pada efektifitas sistem dalam menangani atau mengolah limbah budidaya terutama yang berupa limbah organik

Efektifitas sistem resirkulasi salah satunya tergantung pada laju pergantian air atau debit air. Semakin tinggi debit yang dihasilkan maka kekuatan arus yang dihasilkan tinggi dan kandungan oksigen serta sarana pengeluaran limbah hasil metabolisme meningkat. Debit air akan menimbulkan arus pada media pemeliharaan, semakin kuat arus semakin cepat kotoran terbawa sehingga kualitas air menjadi baik. Arus yang terlalu kuat mengakibatkan benih ikan gurame akan mudah hanyut, sedangkan arus yang lemah berakibat tidak terangkutnya kotoran/feses ke sistem filter. Untuk mengatasi debit air yang sesuai untuk meningkatkan sintasan dan laju pertumbuhan yang cepat maka dilakukan penelitian dengan berfokus pada perlakuan debit yang berbeda. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi debit yang optimal pada pembenihan ikan gurame dalam sistem resirkulasi untuk meningkatkan produksi benih ikan gurame serta berkelanjutan.

(22)

4 Secara singkat kerangka pemikiran ini disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

1.5 Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Pertumbuhan Mutlak

Hi = τi = 0 : tidak ada pengaruh perlakuan debit air terhadap pertumbuhan mutlak benih ikan gurame.

Kegiatan pembenihan ikan gurame (Osphronemus gouramy)

Mortalitas tinggi karena kualitas air yang buruk

Perbaikan Kualitas Air dengan sistem resirkulasi

Debit yang Berbeda

0,01 L/detik 0,025 L/detik

0,03 L/detik

NH3

Sisa pakan dan feses

Kualitas Air Menjadi Lebih Baik

Pertumbuhan dan Kelangsungan hidup ikan Gurame meningkat

(23)

5 Hi = τi ≠ 0 : ada pengaruh perlakuan debit air terhadap pertumbuhan

mutlak benih ikan gurame.

(24)

6 II. METODE PENELITIAN

2.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli tahun 2015. Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

2.2 Alat dan Bahan

Tabel 1. Alat dan Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian

No Alat dan Bahan Ukuran/ketelitian Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Alat Akuarium Pompa Pipa Heater Penggaris Timbangan Stopwatch Gelas ukur Bahan Benih gurame Pakan buatan

60x40x40 cm3 900 L/jam

½ inci 100 watt 30 cm 0,001g 1 Liter 1-2 cm 800

9 9 4 9 1 1 1 1 450 ekor

1 kg

2.3 Desain Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan acak lengkap merupakan rancangan yang digunakan pada percobaan dengan jumlah perlakuan yang tidak terlalu banyak dan satuan percobaan harus homogen serta faktor luar yang dapat mempengaruhi percobaan harus dapat dikontrol dengan asumsi pengaruh perlakuan bersifat tetap, galat percobaan bebas dengan nilai tengah nol dan ragam σ-kuadrat (Mattjik, et al., 2002). Penempatan setiap satuan percobaan dilakukan secara acak seperti pada (gambar 3), karena setiap unit percobaan memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan suatu perlakuan tertentu.

(25)

7 Desain penempatan satuan perlakuan adalah sebagai berikut:

Keterangan :

A1, A2, A3 : perlakuan dengan debit 0,02 L/detik B1, B2, B3 : perlakuan dengan debit 0,25 L/detik C1, C2, C3 : perlakuan dengan debit 0,03 L/detik

Gambar 3. Desain Penempatan Satuan Penelitian Model percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

Keterangan :

i = Perlakuan Debit Air A, B, dan C j = Ulangan 1, 2, 3

Yij = Nilai pengamatan dari debit air yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan pada ulangan ke-j

µ = Nilai tengah pengamatan

τi = Pengaruh pemberian debit air yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan pada benih ikan gurame

∑ij = Pengaruh galat percobaan pada debit air yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan pada ulangan ke-j

Pengujian perbedaan antar perlakuan digunakan analisis ragam (Anova) pada selang kepercayaan 95% dan akan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada selang kepercayaan 95%

Yij = μ + σi + εij

C1 B3 A2 A1 C2

B1 A3

C3

B1

(26)

8 2.4 Prosedur Penelitian

2.4.1 Persiapan dan Pelaksanaan 2.4.1.1 Wadah

Penelitian ini menggunakan sistem resirkulasi yang terdiri dari 9 buah akuarium berukuran 60 cm x 40 cm x 40 cm. Tahap persiapan penelitian meliputi pembuatan konstruksi sistem resirkulasi, pembersihan wadah, penempatan wadah, pengisian air dan stabilisasi sistem. Filter yang digunakan adalah busa ijuk dan pecahan karang. Untuk menstabilkan suhu agar tetap dalam kisaran 28-30 oC dipasang heater.

2.4.1.2 Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan gurami yang berumur 25 hari dengan ukuran 1-2 cm. Akuarium diisi dengan 50 ekor per 72 liter (0,05 ekor/liter) kemudian diaklimatisasi selama 1 hari di dalam akuarium sebelum penelitian berjalan. Berdasarkan standar nasional (BSN,2000) padat tebar benih ikan gurami pendederan II untuk skala intensif yaitu 40 ekor/m3 (0,04 ekor/liter). Berdasarkan refrensi tersebut, penelitian ini memodifikasi kepadatan ikan dari skala intensif menjadi super intensif untuk menunjang ketersediaan benih. Sebelum benih ditebar, diambil 30% dari populasi untuk diukur panjang dan bobot awalnya dan diperoleh panjang rata-rata benih yaitu 2 cm dan bobot rata-rata yaitu 0,2 gram. Pakan yang diberikan selama penelitian adalah pakan buatan. Pada pemeliharaan benih gurame pakan diberikan dengan FR 5% sesuai dengan respon benih terhadap pakan.

2.4.1.3 Penentuan Debit Air

Perlakuan debit ditentukan berdasarkan metode biomassa dan kebutuhan oksigen terlarut (Timmons, et al., 1994). Adapun tahapannya yaitu:

1. Target Produksi : 20 g

Asumsi menggunakan target produksi 20 gram sampai tahap selanjutnya pendederan III karena Ikan gurami berpotensi tumbuh dengan cepat. Kemampuan tumbuh ikan tersebut telah dibuktikan beberapa peneliti,

(27)

9 diantaranya Cahyoko (1995), Mokoginta et al (1996 dan 1999), Mubin (1994), Jusadi et al (2000) dan Suprayudi et al (2000).

FR 5% Menurut Sahwan (1999) dalam Sunarto dan Sabariah (2009), mengatakan bahwa dosis pakan pada ikan gurami (Osphreonemus gouramy) sebesar 5- 7% dari berat tubuhnya perhari.

Biomassa awal 10 gram berdasarkan dari berat rata-rata benih awal tebar yaitu 0,2 gram/ekor sebanyak 50 ekor.

FCR 1,5 berdasarkan perhitungan pakan yang digunakan selama pemeliharaan 30 hari yaitu 15 gram dan biomassa total 10 gram.

Asumsi : FR 5%, FCR 1,5, dan biomassa awal 10 g 2. Biomassa perkiraan :

: ,

: 100 g 3. RDO (Total Kebutuhan O2) :

:100 ,

: 3,75 g DO/ hari

4. Q flow (Debit Air) : ( )

: 3,75 g DO x (

. )

: 2 L/menit

: 0,03 L/detik (debit ke 1) 5. EXCH (pergantian air):

:0,072 3

(28)

10 : ,

,

: 36 min

Jadi, diketahui debit air 2L/menit keseluruhan. Volume air wadah akan terganti setelah 36 menit.

Debit ke 2 : ,

: 0,0016 m3/menit : 1,6 L/menit :1,5 L/menit : 0,025 L/detik

Debit ke 3 : ,

: 0,0012 m3/menit : 1,2 L/menit :1 L/menit : 0,02 L/detik

Jadi, diketahui debit kedua dan ketiga yaitu 0,025 L/detik dan 0,02 L/detik didapat berdasarkan asumsi waktu yang dibutuhkan untuk pergantian air adalah selama 45 menit dan 60 menit.

Keterangan: (8-6) yaitu kandungan oksigen inlet dan outlet 103berfungsi untuk merubah dari g menjadi mg

2.5 Parameter yang Diamati

Parameter yang akan diamati dalam penelitian ini adalah tingkat kelangsungan hidup, pertumbuhan berat dan panjang ikan serta kualitas air (suhu, pH, amoniak, dan oksigen terlarut). Sampling dilakukan pada minggu ke- 1, 2, 3 dan 4 selama 30 hari dengan mengukur panjang dan berat benih ikan gurami.

(29)

11 Survival Rate = Nt x 100 %

No 2.5.1 Tingkat Kelangsungan Hidup

Tingkat kelangsungan hidup benih ikan gurame merupakan perbandingan jumlah benih yang hidup dengan total benih yang ditebar pada awal pemeliharaan.

Pengukuran tingkat kelangsungan hidup dilakukan pada akhir penelitian.

Persamaan yang digunakan dalam mengukur kelangsungan hidup adalah (Effendie, 2002):

Keterangan :

SR : Tingkat kelangsungan hidup ikan (%) Nt : Jumlah ikan akhir pemeliharaan (ekor) No: Jumlah ikan awal pemeliharaan (ekor) 2.5.2 Pertumbuhan berat mutlak

Pertumbuhan berat mutlak adalah selisih antara berat total akhir pemeliharaan benih gurame dan berat total awal pemeliharaan benih gurame.

Berat tubuh diukur dengan menggunakan timbangan digital. Pengukuran berat dilakukan dengan mengambil contoh 30% dari populasi. Pertumbuhan berat mutlak dapat dihitung dengan persamaan (Effendi, 2002):

Keterangan :

Wm : Pertumbuhan berat mutlak (gram) Wt : Rerata berat akhir (gram)

Wo : Rerata berat awal (gram) 2.5.3 Pertumbuhan panjang mutlak

Panjang total tubuh ikan diukur menggunakan penggaris dengan pengambilan contoh sebanyak 30% dari populasi untuk diukur panjangnya setiap satu minggu. Pertumbuhan panjang mutlak dihitung menggunakan rumus dari Effendi (2002):

Wm = Wt – Wo

(30)

12 Keterangan :

Pm = Pertumbuhan panjang mutlak (cm) Lt = Panjang rata-rata akhir (cm)

L0= Panjang rata-rata awal (cm) 2.5.4 Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diukur adalah suhu, pH, amoniak, dan DO.

Pengukuran dilakukan pada setiap unit perlakuan dengan frekuensi setiap minggu selama penelitian. Alat yang digunakan untuk pengukuran adalah thermometer, pH meter, dan DO meter. Sedangkan untuk pengukuran amoniak diuji di Laboratorium Kualitas Air BBPBL.

2.6 Analisis Data

Data pertumbuhan, dan kelangsungan hidup benih ikan gurame dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (uji F) pada tingkat kepercayaan 95%. Apabila hasil uji antar perlakuan berbeda nyata maka akan dilakukan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT) dengan tingkat kepercayaan 95% untuk melihat perlakukan yang berpengaruh nyata.

Pm = Lt – L0

(31)

20 IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil dan analisis data adalah:

1. Hasil pada penelitian ini menunjukkan perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan (berat dan panjang) dan kelangsungan hidup benih ikan gurame.

2. Debit yang paling optimal terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih adalah 0,03 L/detik.

4.2. Saran

Adapun saran yang disampaikan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk para pelaku budidaya aplikasi debit dapat dilakukan karena dapat mempercepat pertumbuhan sehingga dapat menghemat biaya produksi dan waktu pemeliharaan.

2. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan debit 0,03 L/detik, sehingga disarankan penggunaannya

(32)

21 DAFTAR PUSTAKA

Affandi, R. 1993. Studi Kebiasaan Makan Ikan Gurame (Osphronemus gouramy). Ilmu Perairan dan Perikanan, 1 (2): 56-57.

Affrianto, E., & Liviawaty, E. 1988. Beberapa Metode Budidaya Ikan.

Yogyakarta: Kanisius.

Afrianto, E., & Liviawaty, E. 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan.

Yogyakarta: Kanisius.

Arie, U. 2000. Budidaya Ikan Bawal Air Tawar Untuk Konsumsi Ikan Hias.

Jakarta: Swadaya.

Bardach, J. E., Ryther, J. H., & McLarney, W. O. 1972. Aquaculture: The Farming and Husbandry of Fresh Water and Marine Organism. New York:

John Wiley and Sons.

Boyd, C. E. 1990. Water Quality in Pond for Aquaculture. Alabama: Elsevier Science.

Brown, M. E. 1962. The Physiology of Fishes, Metabolism, Vol. I. New York:

Academic Press Inc.

Cahyoko, Y. 1995. Pengaruh beberapa jenis karbohidrat dalam pakan terhadap pertumbuhan benih ikan gurame (Osphronemus gouramy Lacepede) (tesis). Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Djarijah, A. S. 2001. Budidaya Ikan Bawal. Yogyakarta: Kanisius.

Durborow, M. R., Crosby, M. D., & Brunson, W. M. 1997. Ammonia in Fish Ponds. SRAC.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelola Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Jakarta: Kanisius.

Effendie, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara.

Haslam, S. M. 1995. River Pollution and Ecological Perspectiv. Chichester: J.

Wiley and Sons.

Helfrich, L. A., & Libey, G. 2003. Farming In Recirculating Aquaculture System (RAS). Virginia: Department of Fisheries and Wildlife Sciences.

(33)

22 Insan, I. 2000. Teknik Pembenihan Ikan Gurame dengan Media dan Pakan

Terkontrol. Warta Penelitian Perikanan Indonesia, 6, No. 2.

Irawan, A. H. 2000. Menanggulangi Hama dan Penyakit Ikan. Solo: Aneka.

Kelabora, D. M., & Sabariah. 2010. Tingkat Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Bawal Air Tawar (Collosoma sp) dengan Laju Debit Air Berbeda pada Sistem Resirkulasi . Jurnal Akuakultur Indonesia 9 (1): 56- 60.

Jusadi, D., A. Muis & I. Mokoginta. 2000. Kebutuhan vitamin C benih ikan gurame Osphronemus gouramy. Journal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia 7 (1): 17-26.

Khairuman, & Sudenda, D. (2002). Budidaya Patin Secara Intensif. Jakarta:

Swadaya.

Kordi, K. M. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Lesmana, D. S. 2004. Kualitas Air Untuk Ikan Hias Air Tawar. Jakarta: Swadaya.

Losordo, T. M. 1998. Recirculation Aquaculture Production System. Carolina:

The Status and furute.

Mattjik, A. A., & Sumertajaya. 2002. Perancangan Percobaan. Bogor: IPB.

Midlen, A., & Redding, T. A. 2000. Environmental Management for Aquaculture.

Netherlands: Kluwer Acad.

Mokoginta, I., M.A. Suprayudi & M Setiawati. 1996. Kebutuhan optimum protein dan energi pakan benih ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.).

Journal Penelitian Perikanan Indonesia I(3): 82 - 94.

Mokoginta, I., T. Takeuchi, M.A. Suprayudi, Y. Wiramiharja & M. Setiawati.

1999. Pengaruh sumber karbohidrat yang berbeda terhadap kecernaan pakan, efisiensi pakan dan pertumbuhan benih ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.). Journal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia VI(2): 13 - 19.

Mubin, S.B. 1994. Pengaruh tingkat pemberian pakan terhadap pertumbuhan ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.) berukuran 2.5 g pada suhu media 29oC (skripsi). Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor

(34)

23 Prayogo, B. R. 2012. Eksplorasi Bakteri Indigen Pada Pembenihan Ikan Lele

Dumbo (Clarias. sp) Sistem Resirkulasi Tertutup. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Vol 4 (2).

Putra, S. D. 2011. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dalam Sistem Resirkulasi. Jurnal Perikanan dan Kelautan 16 (1):

56-63.

Sasongko, A. 2001. Biomassa Bakteri Nitrifikasi Pada Berbagai Bahan Filter dalam Sistem Resirkulasi Aliran Tertutup dan Pengaruhnya Terhadap Kondisi Ikan. Bogor: IPB.

Sendjaja, J. T. 2002. Pengaruh padat penebaran terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan gurame (Osphronemus gouramy) sistem resirkulasi. Bogor: IPB.

Sunarto dan Sabariah. 2009. Pemberian Pakan Buatan Dengan Dosis Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Konsumsi Pakan Benih Ikan Semah (Tor douronensis) dalam Upaya Domestikasi. Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan. Vol 8(1): 67-76.

Suprayudi, M.A., T. Takeuchi, I. Mokoginta & T. Kartikasari. 2000. The effect of additional arginine in the high defatted soybean meal diet on the growth of giant gouramy Osphronemus gouramy Lac. Fish Sci 13 :178 - 187.

Sutisna, D. H., & Sutarmanto, R. 1995. Pembenihan Ikan Air Tawar. Yogyakarta:

Kanasius.

Timmons, M. B., & James M. E. 1994. Aquaculture Water Reuse System:

Enginering Desain and Management. Amsterdam: Elsevier Science.

Zonneveld, N. E., Husiman, A., & Bond, J. H. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya ikan . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
Gambar 3. Desain Penempatan Satuan Penelitian Model percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan jenis pakan alami tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan, namun berpengaruh terhadap sintasan benih lobster air tawar (Cherax

terhadap Kualitas Air, Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila ( Oreochromis niloticus ) pada Sistem Pemeliharaan Tanpa Ganti Air

Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Viterna Dengan Dosis Berbeda Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Benih Ikan

Hasil penelitian menunjukkan sintasan benih ikan betutu yang dipelihara pada berbagai padat tebar tidak berbeda secara nyata, pertumbuhan spesifik panjang (1,50 ± 0,37%/hari)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik Bacillus sp terhadap profil kualitas air, kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan lele (

Sehubungan dengan hal terse-but penelitian ini diarahkan untuk menemukan dosis rGH ikan mas (rCcGH) terbaik yang dapat memacu laju pertumbuhan ikan gurame melalui

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Molase Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Pada Benih Ikan Patin (Pangasius

Tabel 1Pertumbuhan Panjang dan Berat Mutlak Benih Ikan Gurame Perlakuan Rata – rata Panjang cm Berat gram A Dosis 5% 0.17 0.12 B Dosis 10% 0.17 0.12 C Dosis 15% 0.17 0.12 D Dosis