• Tidak ada hasil yang ditemukan

- Melalui kegiatan presentasi, siswa mampu menjelaskan nilai-nilai kepemimpinan dengan benar B. Kegiatan Pembelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "- Melalui kegiatan presentasi, siswa mampu menjelaskan nilai-nilai kepemimpinan dengan benar B. Kegiatan Pembelajaran"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SDN Kapuk 06 Pagi Kelas / Semester : VI /Genap

Tema 7 : Kepemimpinan Sub Tema 2 : Pemimpin Idolaku Pembelajaran ke : 1

Alokasi waktu : 10 Menit A. Tujuan Pembelajaran

- Melalui kegiatan mengamati dan berdiskusi, siswa mampu mengidentifikasi nilai- nilai kepemimpinan

- Melalui kegiatan presentasi, siswa mampu menjelaskan nilai-nilai kepemimpinan dengan benar

B. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan • Guru memberikan

salam dan

menanyakan kabar

• Guru menunjuk salah satu murid untuk memimpin doa

• Guru mengecek kesiapin, kerapian dan kehadiran siswa

• Siswa dan guru menyanyikan lagu Indonesia Raya secara Bersama- sama

• Guru

menyampaikan tema dan tujuan

pembelajaran

• Guru mengaitkan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan

• Apa itu pemimpin?

• Siapa yang ingin menjadi pemimpin?

• Apakah kalian memiliki seorang pemimpin Idola?

2 menit

(2)

Inti

Penutup

Model Pembelajaran Diskusi dan tanya jawab

• Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok masing- masing kelompok terdiri dari 6-7 orang siswa

• Guru membagikan gambar 4 tokoh nasional Indonesia beserta

keterangannya

• Masing-masing kelompok mengidentifikasi Nilai-nilai tokoh Nasional yang diberikan kepada kelompok mereka

• Salah satu anggota masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas dan kelompok yang lain menanggapi serta memberikan penghargaan

• Guru Bersama siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari itu.

• Guru memotivasi siswa untuk selalu bersikap baik sesuai nilai-nilai kebajikan dalam kehidupan sehari-hari

• Guru dan siswa berdoa Bersama sebelum

pembelajaran

6 menit

2 menit

(3)

ditutup dan dipimpin oleh salah satu siswa

Penilaian Pembelajaran

1. Sikap : Kerjasama, santun / percaya diri 2. Pengetahuan : Tes Lisan dan tertulis 3. Keterampilan : Tes Unjuk Kerja

Mengetahui, Jakarta, 4 Juli 2022

Kepala Sekolah Guru Kelas

Zainal Abidin, S.Pd, MM Hotnida Helena, S.Pd

NIP. 197409071997031003 NIP. 197606062017082001

(4)

BAHAN AJAR

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.

Ki Hadjar Dewantara kemudian bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar.

Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.

Selain bekerja sebagai seorang wartawan muda, Ki Hadjar Dewantara juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, Ki Hadjar Dewantara aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk mensosialisasikan dan menggugah kesadaran

masyarakat Indonesia pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Kemudian, bersama Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo yang nantinya akan dikenal sebagai Tiga Serangkai, Ki Hadjar Dewantara mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) pada tanggal 25 Desember 1912 yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka. Semangatnya terus membara melalui tulisan-tulisan yang dibuatnya untuk mengkritik Belanda.

(5)

Ki Hadjar Dewantara mendirikan taman siswa pada 3 JUli. Perguruan ini sangat

menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh kemerdekaan. Pemerintah kolonial Belanda berupaya merintanginya dengan mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar pada 1 Oktober 1932.

Raden Adjeng Kartini atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Nusantara. Ia adalah seorang aktivis Indonesia terkemuka yang mengadvokasi hak- hak perempuan dan pendidikan perempuan.

Ia dilahirkan dalam keluarga bangsawan jawa di Hindia Belana (sekarang Indonesia ). Setelah bersekolah di sekolah dasar berbahasa Belanda, ia ingin melanjutkan pendidikan lebih lanjut, tetapi perempuan Jawa saat itu dilarang mengenyam pendidikan tinggi. Ia bertemu dengan berbagai pejabat dan orang berpengaruh, termasuk J.H. Abendanon, yang bertugas melaksanakan Kebijakan Etis Belanda.

Setelah kematiannya, saudara perempuannya melanjutkan pembelaannya untuk mendidik anak perempuan dan perempuan.https://id.wikipedia.org/wiki/Kartini - cite_note-3 Surat-surat Kartini diterbitkan di sebuah majalah Belanda dan akhirnya, pada tahun 1911, menjadi karya: Habis Gelap Terbitlah Terang, Kehidupan Perempuan di Desa, dan Surat-Surat Putri Jawa. Ulang tahunnya sekarang dirayakan di Indonesia sebagai Hari Kartini untuk menghormatinya, serta beberapa sekolah dinamai menurut namanya dan sebuah yayasan didirikan atas namanya untuk membiayai pendidikan anak perempuan di Indonesia. Dia tertarik pada mistisisme dan menentang poligami.

(6)
(7)

Presiden Soekarno

Soekarno Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo; adalah Presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat pada periode 1945–1967. Ia adalah seorang tokoh perjuangan yang memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta ) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.

Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang kontroversial, yang isinya —berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan Darat—

menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah pertanggungjawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada tahun yang sama dan Soeharto menggantikannya sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia

(8)

Jenderal Sudirman

Soedirman 24 Januari 1916 – 29 Januari 1950 adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Sebagai panglima besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia adalah sosok yang dihormati di Indonesia. Terlahir dari pasangan rakyat biasa di Purbalingga, Hindia Belanda, Soedirman diadopsi oleh pamannya yang seorang priyayi. Setelah keluarganya pindah ke Cilacap. pada tahun 1916, Soedirman tumbuh menjadi seorang siswa rajin; ia sangat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk mengikuti program kepanduan yang dijalankan oleh organisasi Islam Muhammadiyah. Saat di sekolah menengah, Soedirman mulai menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi. Soedirman sangat dihormati oleh masyarakat karena ketaatannya pada Islam.

Setelah berhenti kuliah keguruan, pada 1936 ia mulai bekerja sebagai seorang guru, dan kemudian menjadi kepala sekolah, di sekolah dasar Muhammadiyah, ia juga aktif dalam kegiatan Muhammadiyah lainnya dan menjadi pemimpin Kelompok Pemuda Muhammadiyah pada tahun 1937. Setelah Jepang menduduki Hindia Belanda pada 1942, Soedirman tetap mengajar. Pada tahun 1944, ia bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang disponsori Jepang, menjabat sebagai komandan batalion di Banyumas.

Selama menjabat, Soedirman bersama rekannya sesama prajurit melakukan pemberontakan, hingga kemudian diasingkan ke Bogor.

Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, Soedirman melarikan diri dari pusat penahanan, kemudian pergi ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Soekarno. Ia ditugaskan untuk mengawasi proses penyerahan diri tentara Jepang di Banyumas, yang dilakukannya setelah mendirikan divisi lokal Badan Keamanan Rakyat. Pasukannya lalu dijadikan bagian dari Divisi V pada 20 Oktober oleh panglima sementara Oerip Soemohardjo, dan Soedirman bertanggung jawab atas divisi tersebut. Pada tanggal 12 November 1945, dalam sebuah pemilihan untuk menentukan panglima besar TKR di Yogyakarta, Soedirman terpilih menjadi panglima besar, sedangkan Oerip, yang telah aktif di militer sebelum Soedirman lahir, menjadi kepala staff. Sembari menunggu pengangkatan, Soedirman memerintahkan serangan terhadap pasukan Inggris dan Belanda di Ambarawa. Pertempuran ini dan penarikan diri tentara Inggris menyebabkan semakin kuatnya dukungan rakyat terhadap Soedirman, dan ia akhirnya diangkat sebagai panglima besar pada tanggal 18 Desember. Selama tiga tahun berikutnya, Soedirman menjadi saksi kegagalan negosiasi dengan tentara kolonial Belanda yang ingin kembali menjajah

(9)

Indonesia, yang pertama adalah Perjanjian Linggarjati – yang turut disusun oleh Soedirman – dan kemudian Perjanjian Renville yang menyebabkan Indonesia harus mengembalikan wilayah yang diambilnya dalam Agresi Militer I kepada Belanda dan penarikan 35.000 tentara Indonesia. Ia juga menghadapi pemberontakan dari dalam, termasuk upaya kudeta pada 1948.

Ia kemudian menyalahkan peristiwa-peristiwa tersebut sebagai penyebab penyakit tuberkulosis-nya; karena infeksi tersebut, paru-paru kanannya dikempeskan pada bulan November 1948.

Pada tanggal 19 Desember 1948, beberapa hari setelah Soedirman keluar dari rumah sakit, Belanda melancarkan Agresi Militer II untuk menduduki Yogyakarta. Pada saat pemimpin- pemimpin politik berlindung di kraton sultan, Soedirman, beserta sekelompok kecil tentara dan dokter pribadinya, melakukan perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya selama tujuh bulan. Awalnya mereka diikuti oleh pasukan Belanda, tetapi Soedirman dan pasukannya berhasil kabur dan mendirikan markas sementara di Sobo, di dekat Gunung Lawu. Dari tempat ini, ia mampu mengomandoi kegiatan militer di Pulau Jawa, termasuk Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto. Ketika Belanda mulai menarik diri, Soedirman dipanggil kembali ke Yogyakarta pada bulan Juli 1949. Meskipun ingin terus melanjutkan perlawanan terhadap pasukan Belanda, ia dilarang oleh Presiden Soekarno. Penyakit TBC yang diidapnya kambuh; ia pensiun dan pindah ke Magelang. Soedirman wafat kurang lebih satu bulan setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.

(10)

LEMBAR KERJA SISWA Kelompok :

Ketua : Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Diskusikan dengan temanmu tentang pemimpin idola yang dibagikan pada kelompokmu, kemudian tulislah nilai-nilai kepemimpinan yang dimiliki oleh tokoh idola tersebut. Pilihlah tiga nilai kepemimpinan dan contoh kegiatannya yang patut diteladani.

Tuliskan ketiga nilai tersebut pada kotak yang bertuliskan “nilai” dan tuliskan kegiatan yang telah dilakukannya pada kotak sebelah kanan!

(11)

1. Penilaian Sikap

Lembar Pengamatan: Berilah tanda centang () pada kolom yang sesuai

No Nama siswa Jujur Rasa

ingin tahu

Tanggung jawab

Kerja sama

Percaya Diri

Keterangan : BS : Baik Sekali PB:Perlu Bimbingan (Berilah tanda centang pada kolom yang sesuai)

2. Penilaian Keterampilan: Mengukur keterampilan siswa dalam mendiskusikan nilai- nilai kepemimpinan tokoh dan nilai nilai kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpin idolanya serta hasil kinerja dalam menyelesaikan tugas kelompoknya.

Kriteria Penilaian:

Mendengarkan :

SB = Selalu mendengarkan teman yang sedang berbicara.

B = Mendengarkan teman yang berbicara namun sesekali masih perlu diingatkan.

C = Masih perlu diingatkan untuk mendengarkan teman yang sedang berbicara.

K = Sering diingatkan untuk mendengarkan teman yang sedang berbicara namun tidak mengindahkan.

Komunikasi Non :

SB = Merespon dan menerapkan komunikasi non verbal dengan tepat.

Verbal B = Merespon dengan tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman C = Sering merespon kurang tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman

No Nama Siswa

ASPEK YANG DINILAI JML NA

Mendengarkan • Komunikasi non verbal

Hasil Pelaporan kelompok

SB(4) B(3) C(2) K(1) SB(4) B(3) C(2) K(1) SB(4) B(3) C(2)

(12)

K = Membutuhkan bantuan dalam memahami bentuk komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.

Hasil Pelaporan :

SB = Menyelesaikan tugas dengan jawaban yang tepat dan rapi serta tepat waktu Kelompok B = Menyelesaikan tugas dengan jawaban yang tepat dan kurang rapi serta tepat waktu C = Menyelesaikan tugas dengan jawaban kurang tepat dan kurang rapi serta tidaktepat waktu K = Tidak menyelesaikan tugas dengan jawaban yang tepat dan rapi serta tidak tepat waktu

(13)

EVALUASI Jawablah pertanyaan berikut ini !

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemimpin

2. Tuliskan 3 nilai yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin

3. Jelaskanlah 2 nilai yang terkandung dalam sila ke-3 Pancasila,yang dimiliki oleh tokoh nasional tersebut.

RUBRIK PENILAIAN

No Alternatif Jawaban Pedoman Penskoran

Skor 30 Skor 15 Skor 5 Skor 0 1 Pemimpin adalah agen

perubahan, yaitu seseorang yang bertindak mempengaruhi orang lain lebih dari tindakan orang lain mempengaruhi dirinya.

Kepemimpinan terjadi ketika satu anggota kelompok mengubah motivasi atau kompetensi orang lain dalam kelompoknya tersebu Pemimpin adalah agen perubahan, yaitu seseorang yang bertindak mempengaruhi orang lain lebih dari tindakan orang lain mempengaruhi dirinya.

Kepemimpinan terjadi ketika satu anggota kelompok mengubah motivasi atau kompetensi orang lain dalam kelompoknya tersebut

Jika jawaban mendekati benar

Jika jawaban hanya setengah dari mendekati jawaban

Jika jawaban hanya mendekati sedikit dari jawaban

Jika tidak benar

2 Jawaban bervariasi Contoh jawaban

Nilai yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah : jujur, bertanggung jawab, adil

Jika

menjawab 3 nilai

Jika

menjawab 2 nilai

Jika

menjawab 1 nilai

Jika tidak menjawab

3 Jawaban bervariasi Contoh jawaban

Nilai yang terkandung dalam sila ke-3 pancasila yang dimiliki oleh tokoh nasional tersebut

Cinta tanah air Rela berkorban

Jika

menjawab 2 nilai yang terkandung dalam sila ke-3

Jika

menjawab 1 nilai

Jika menjawab tapi sama sekali tidak benar

Jika tidak menjawab

(14)

SKOR : Skor Perolehan / Skor Maksimal x 100

Referensi

Dokumen terkait

Dapat dilihat bahwa efisiensi yang dihasilkan DSSC untuk kol merah yang direndam selama 12 jam, 24 jam, dan 36 jam, menunjukkan hasil bahwa efisiensi untuk

Apa tanggapan Anda mengenai peranan Instagram yang digunakan untuk mewartakan Sabda Tuhan, khususnya seruan yang disebarluaskan oleh Paus Fransiskus dalam Ensiklik

Perancangan sistem informasi dari pengolahan data tersebut dirancang agar dapat mengolah data secara efektif dan efisien dalam setiap proses peminjaman maupun

Contoh kegiatan kepemimpinan dari pemimpin idolamu yang mencerminkan pengamalan nilai-nilai persatuan dan

Berdasarkan pengertian di atas menggambarkan bahwa kepemimpinan adalah merupakan kegiatan pemimpin untuk mempengaruhi orang lain atau bawahannya dalam berbagai situasi

Selari dengan MyHE 4.0, kajian ini diketengahkan bertujuan mencadangkan satu model untuk proses reka bentuk dan pembangunan khusus untuk pembelajaran bahasa Arab dalam talian

Kunci dari presentasi yang mampu membawa dampak bagi audiens adalah perencanaan yang matang, bagaimana seorang presenter melakukan tahapan P3 sebelum diadakannya presentasi,

Melalui kegiatan membaca teks bacaan, siswa mampu mengidentifikasii nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan dengan benar. Melalui kegiatan berdiskusi siswa mampu menerapkan