• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. (LKjIP) TAHUN ANGGARAN 2017 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MAGELANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. (LKjIP) TAHUN ANGGARAN 2017 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MAGELANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LKjIP)

TAHUN ANGGARAN 2017

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

KABUPATEN MAGELANG

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

KABUPATEN MAGELANG

Jl. Soekarno Hatta No. 20 Telp. (0293) 788249 Kota Mungkid

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

investasi merupakan hal yang penting karena akan membuka lapangan pekerjaan, Nilai dan jumlah investasi akan meningkat jika masalah perizinan bisa lebih cepat, murah, dan mudah. Karena itu, prosedur perizinan dan birokrasi bagi pengusaha yang akan berinvestasi harus mendapat perhatian pemerintah daerah.

Implementasi pemangkasan jalur birokrasi dan perizinan usaha masih perlu perhatian yang serius, masalah perizinan agar usaha dipermudah sehingga industri bisa berkembang dan menyerap tenaga kerja.

masalah perizinan adalah masalah yang sudah ada sejak dulu dan bukan merupakan perkara baru.

“Selama ini, para pengusaha selalu dihadapkan pada sejumlah ketentuan birokrasi dan perizinan yang rumit. Masalah tersebut harus diurai satu per satu dan disederhanakan dengan hati-hati serta harus berada dalam pengawasan,” persoalan perizinan masih merupakan permasalahan yang menjadi salah satu penyebab lambatnya pertumbuhan industri di Kabupaten Magelang. “Perizinan itu harus menjadi bagian yang memfasilitasi supaya dunia industri mampu bersaing dengan segala macam tantangannya,”

Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Magelang berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Magelang, Dinas penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintah di bidng Penanaman Modal termasuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

Berdasarkan Peraturan Bupati Magelang Nomor 57 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu merupakan perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintah bidang penanaman modal dan bidang energy dan sumber daya mineral

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai tugas membantu Bupati menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang penanaman modal dan bidang energy dan sumber daya mineral

(3)

yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada pemerintah daerah

B. Landasan Hukum

1. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah.

3. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Magelang.

4. Peraturan Bupati Magelang Nomor 57 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

C. Maksud dan Tujuan Maksud

Memberikan gambaran tentang perkembangan perencanaan program dan kegiatan yang disusun dan realisasi anggaran yang dicapai selama tahun anggaran 2017.

Tujuan

1. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2017

2. Untuk mengetahui perkembangan kegiatan tahun 2017 yang telah dilaksanakan.

3. Untuk dijadikan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya.

4. Terlaksananya tertib administrasi kegiatan tahun 2017

5. Sebagai bukti laporan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan kepada publik.

D. Aspek Strategis Organisasi 1. Visi dan Misi

a. VISI

” ” PPRROOFFEESSIIOONNAALL DDAALLAAMM PPEELLAAYYAANNAANN,, KKOONNDDUUSSIIFF DDAALLAAMM IINNVVEESSTTAASSII MEMENNUUJJUU MMAASSYYAARRAAKKAATT KKAABBUUPPAATTEENN MMAAGGEELLAANNGG YYAANNGG LLEEBBIIHH

S

SEEJJAAHHTTEERRAA DDAANN AAMMAANNAAHH ””

(4)

b. Misi

1. Menyelenggarakan pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal secara profesional kepada masyarakat.

2. Menyelaraskan teknis pelayanan terpadu secara fleksibel.

3. Mempermudah masyarakat mengakses informasi dan layanan dalam satu pintu (OSS).

4. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal dengan SKPD terkait secara terus menerus dan berkesinambungan.

5. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pelayanan perizinan dan penanaman modal.

6. Mengembangkan potensi daerah menjadi potensi unggulan yang mampu menarik investor.

2. Letak Geografi

DPMPTSP beralamat di Jl. Soekarno Hatta No 20 Kota Mungkid, berada di luar kompleks Perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang, masuk dalam Wilayah kelurahan Sawitan, Kecamatan Mungkid.

3. Pembagian Wilayah organisasi

Dinas penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyelenggarakan urusan pemerintah di bidng Penanaman Modal termasuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

4. Organisasi Perangkat Daerah

a. Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Magelang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Magelang,

b. Berdasarkan Peraturan Bupati Magelang Nomor 57 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu merupakan perangkat daerah yang menyelenggarakan

(5)

urusan pemerintah bidang penanaman modal dan bidang energy dan sumber daya mineral

c. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai tugas membantu Bupati menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang penanaman modal dan bidang energy dan sumber daya mineral yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada pemerintah daerah

d. Susunan organisasi Sesuai dengan Peraturan Bupati nomor 57 Tahun 2016 tersebut Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Magelang terdiri dari 1 Kepala Dinas, 1 Sekretaris, 3 Kepala Bidang, 3 Kepala Sub Bagian dan 6 Kepala Seksi.

STRUKTUR ORGANISASI

5.

6.

e. Permasalahan Utama Organisasi

1. Kurangnya jumlah petugas pelayanan perizinan, yang saat ini hanya berjumlah 6 orang untuk melaksanakan 25 jenis perizinan, sehingga berakibat pada tingginya beban kerja setiap petugas perizinan.

Hal tersebut dikuatkan dengan temuan Inspektorat Prvinsi Jawa Tengah yang merekomendasikan bahwa untuk

SEKRETARIS

Bidang Pelayanan Perizinan

Bidang Pengendalian, Data dan Pengaduan

Seksi Pendaftaran

Seksi Penerbitan

Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Seksi Pengendalian dan Pengaduan

Pelayanan Bidang Penanaman

Modal

Seksi Promosi dan Kerjasama

Seksi Perencanaan dan Pengembangan

Penanaman Modal

KEPALA DINAS

Subbag Program dan Keuangan

Subbag Umum dan Kepegawaian

(6)

menyelenggarakan 25 jenis perizinan yang menjadi kewenangan DPMPTSP Kabupaten Magelang, seharusnya dilaksanakan petugas sebanyak kurang lebih 16 orang, sehingga ada kekurangan pegawai sebanyak 10 orang.

2. Minimnya sarana prasarana pelayanan

3. Panjangnya birokrasi pelayanan beberapa jenis perizinan ( Ijin Lokasi, IPPT dan IPMT ), sehingga berakibat untuk menyelesaikan 1 ( satu ) produk perizinan tersebut membutuhkan waktu yang lama.

4. Pelayanan perizinan masih dilaksanakan secara konvensional ( harus bertatap muka dengan petugas pelayanan), sehingga berakibat ketika petugas pelayanan tidak berada di tempat ( karena sedang melaksanakan tugas di luar kantor ) maka proses pelayanan perizinan dan penandatanganan produk izin menjadi tertunda

f. Sistimatika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan

D. Aspek Strategis Organisasi 1. Visi dan Misi

2. Letak Geografi 3. Pembagian Wilayah

4. Organisasi Perangkat Daerah E. Permasalahan Umum Organisasai F. Sistimatika

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja

1. Pengukuran Kinerja 2. Evaluasi Kinerja B. Realisasi Anggaran BAB IV. PENUTUP

(7)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan, dan berorientasi kepada hasil, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu pintu telah mencanangkan Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja 2017 sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun anggaran 2017. Uraian sasaran, beserta indikator kinerja dan targetnya sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2017 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 DPMPTSP

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

1. Investasi Kabupaten Magelang

Jumlah investor berskala nasional ( PMDN/PMA )

1.005 PMDN/PMA Jumlah nilai investasi berskala

nasional ( milyar )

605.681 milyar Rasio daya serap tenaga kerja 25,19 % Kenaikan / penurunan nilai realisasi

PMDN ( milyar rupiah )

254 milyar

Tabel 2.2 Jumlah Anggaran Per program dalam Pelaksanaan Perjanjian Kinerja ( PK ) Tahun Anggaran 2017

DPMPTSP

No Program Anggaran

1. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi 507.051.000 2. Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi 545.594.800 3. Program penyiapan potensi sumberdaya , sarana dan

prasarana daerah

52.500.000

TaTabbeell 22..33.. PPeemmeettaaaann pprrooggrraamm ddaann AAnnggggaarraann PPeerr SSaassaarraann SSttrraatteeggiiss TTaahhuunn 22001177

D

DPPMMPPTTSSPP

No Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Program Anggaran % Anggaran

1 2 3 4

1. Investasi Kabupaten Magelang

Jumlah investor berskala nasional ( PMDN/PMA )

1.005 PMDN/PMA

Program pening katan promosi dan kerjasama investasi

507.051.000 26.37

Jumlah nilai investasi berskala nasional ( milyar )

605.681 milyar

Program pening katan iklim inves tasi dan realisasi investasi

545.594.800

28.37

Rasio daya serap tenaga kerja

25,19 % Program penyia pan potensi sum berdaya , sarana dan prasarana daerah

52.500.000

2.73

Kenaikan /

penurunan nilai realisasi PMDN ( milyar rupiah )

254 milyar Program pening katan iklim inves tasi dan realisasi investasi

(8)

B

BAABB IIIIII

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi 1. Pengukuran Kinerja

Sebagaimana telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja tahun 2017 dan Perjanjian Kinerja tahun 2017, DinasPenanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis.

Seluruh kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Rencana Kinerja Tahun 2017

Tabel 3. Pengukuran kinerja

Indikator Kinerja

2017

Kriteria Penilaian

Realisasi Kinerja Predikat Target

Reali sasi % Capaian

3 9 10 11

Jumlah investor berskala

nasional ( PMDN / PMA ) 1.005 730 72,64 Sedang Kuning

Jumlah nilai in vestasi

berskala nasional (milyar) 605.681 1.030.690 170,17 Sangat Tinggi Biru Rasio daya serap tenaga

kerja 25,19 11,37 45,14

Sangat Rendah Merah Kenaikan / penurunan nilai

realisasi PMDN ( milyar rupiah )

254 539.750 212 Sangat Tinggi Biru

Tabel 3.1. Interval Nilai, Kriteria Penilaian dan Predikat Realisasi kinerja

No Interval Nilai Realisasi Kinerja

Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

Predikat

1 91 % ≤ 100 % Sangat Tinggi Biru

2 76 % ≤ 90 % Tinggi Hijau

3 66 % ≤ 75 % Sedang Kuning

4 51 % ≤ 65 % Rendah Coklat

5 ≤ 50 % Sangat Rendah Merah

Tabel 3.2. Pengukuran Kinerja per Sasaran

No Sasaran Indikator Capaian 2016

2017 Target

akhir Renstra

Capaian s/d 2017 terhadap 2019 (%) Target Realisasi %

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Investasi Kabupaten Magelang

Jumlah investor berskala nasional ( PMDN / PMA )

518 1.005 730 72,64 1.164 1.005

Jumlah nilai inves tasi berska la nasional ( milyar )

490.940 605.681 1.030.690 170,17 724,64 7

605.681

Rasio daya serap tena

14,64 % 25,19 % 11,37 % 45,14 31,19 25,19

(9)

ga kerja Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar)

14,709 254 539.750 212,20 359 254

Tabel. 3.2.1

Capaian kinerja sasaran strategis selama 5 tahun

No Sasaran Startegis

Indikator Kinerja

Satuan Reali sasi 2013

Reali sasi 2014

Reali sasi 2015

Reali sasi 2016

2017 Target Reali

sasi

% Capa

ian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1

Investasi Kabupaten Magelang

Jumlah investor berskala nasio nal ( PMDN / PMA )

PMDN /

PMA 687 820 594 518 1.005 730 72,64

Jumlah nilai in vestasi berskala nasional (milyar)

milyar

368.52 8

374.76 9

476.23 1

490.94 0

605.68 1

1.030.6 90

170,1 7 Rasio daya

serap tenaga kerja

% 13,19 1,.06 7,50 14,64 25,19 11,37 45,14 Kenaikan /

penurunan nilai realisasi PMDN ( milyar rupiah )

milyar 0.780 19.249 88.462 14.709 254 539.75 0

212

2. Evaluasi Kinerja

Tabel 3.3. analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

No Sasaran Indikator Kinerja % Capaian

Indikator Kinerja yang ≥

100 %

% Penyerapan Anggaran

Tingkat Efisiensi

1 2 3 4 5 6

Investasi Kabupaten Magelang

Jumlah investor berskala nasio nal ( PMDN / PMA )

72,64 85,92

-13.28 Jumlah nilai in vestasi berskala

nasional (milyar)

170,17 94,35

75.82

Rasio daya serap tenaga kerja 45,14 98,65 -53.51

Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN ( milyar rupiah )

212,20

B. Realisasi Anggaran :

Tabel 3.4. Realisasi Anggaran

No Program Pagu Realisasi %

1 2 3 4 5

1. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi

507.051.000 435.653.834 85,92 2. Program peningkatan iklim investasi

dan realisasi investasi

545.594.800 514.745.705 94,35 3. Program penyiapan potensi

sumberdaya , sarpras daerah

52.500.000 51.790.375 98,65 1.105.145.800 1.002.189.914 90,68

(10)

BAB IV

PENUTUP

A. Tinjauan Umum Keberhasilan

Sebagai sarana untuk menyampaikan perwujudan kewajiban untuk melaporkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan sebagai gambaran kinerja BPMPPT Kabupaten Magelang selama satu tahun anggaran, maka pada tahun 2016 ini BPMPPT Kabupaten Magelang telah melaksanakan 30 kegiatan. Seluruh kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Rencana Kinerja Tahun 2014 - 2019

Beberapa indikator kinerja yang dikategorikan berhasil didukung beberapa hal seperti : pengelolaan manajemen administrasi secara komprehensif, terpadu dan koodinatif dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pelayanan perizinan serta pelaksanaan visi misi BPMPPT, memberikan pelayanan secara profesional dalam perizinan serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat selaku konsumen, meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme petugas BPMPPT, baik Pejabat struktural maupun Staf, mengiventariskan berbagai permasalahan yang timbul dan menindak lanjuti, meningkatkan kegiatan promosi dan pemasaran BPMPPT secara bertahap, serta pemberdayaan sarana dan prasarana dengan terus meningkatkan kuantitas maupun kualitas.

B. Permasalahan atau kendala yang berkaitan dengan pencapaian kinerja

Dari capaian kinerja yang telah dihasilkan, maka perbaikan dimasa mendatang perlu dilakukan agar visi dan misi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Magelang dapat segera tercapai.

Berdasarkan Hasil surve yang telah dilakukan oleh BPMPPT pada tahun 2016 kepada 100 responden (pemohon perizinan ) dengan 10 unsur pertanyaan atas hasil kinerja pelayanan selama ini, menunjukan masih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan yang belum dapat diselesaikan/teratasi diantaranya :

1. Persyaratan 2. Prosedur

3. Sarana prasarana 4. Perilaku pelaksana

(11)

5. Waktu pelayanan

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, beberapa strategi yang akan diambil antara lain :

1. Peningkatan kemampuan dan kemauan SDM yang kurang 2. Pengadaan sarana dan prasarana pelayanan

3. Dukungan software dan computer Pelayanan 4. Dukungan dana untuk analisi kepuasan pelanggan

5. Ruang tunggu Pelayanan serta Ruang Penyimpanan Berkas.

C.Strategi Pemecahan Masalah

Dalam memecahkan permasalahan yang ada, maka Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Magelang menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Merumuskan Rencana Kinerja Tahun 2017 yang kemudian dituangkan dalam RKA SKPD dan DPA SKPD.

2. Menyusun perencanaan kegiatan dan mempersiapkan personel yang kompeten dalam pelaksanaan kegiatan.

3. Melakukan perbaikan sarana dan prasarana penunjang pelayanan perizinan.

4. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama yang baik dengan lembaga- lembaga dan instansi terkait

5. Evaluasi dan pengawasan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

Kota Mungkid, Februari 2018

Gambar

Tabel 2.2 Jumlah Anggaran Per program dalam Pelaksanaan  Perjanjian Kinerja ( PK ) Tahun Anggaran 2017
Tabel 3.1. Interval Nilai, Kriteria Penilaian dan  Predikat Realisasi kinerja
Tabel 3.3. analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Referensi

Dokumen terkait

pembuatan tablet dengan mengempa langsung tanpa melalui perlakuan awal dahulu. Metode ini merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya

Sesuai dengan sifat pemerintahan militer, Jepang berusaha mengerahkan rakyat Indonesia, terutama para pemuda melalui berbagai macam organisasi yang bersifat semimiliter dan juga

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kampar,

Penyusunan Laporan Keuangan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bangli mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Berdasarkan Peraturan Bupati Maluku Tengan Nomor 41 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Malang. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Pelayanan Terpadu Satu

Suatu modul pembelajaran dinyatakan efektif apabila 80% siswa yang mengikuti pembelajaran mampu mencapai nilai acuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Hobri. Berdasarkan

Bank konvensional merupakan bagian dari sistem perbankan di Indonesia. Bank konvensional dikenal juga dengan sebutan bank umum. Bank konvensional ini memiliki fungsi utama