• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fitrotin Jamilah, Peran Wanita Karir terhadap Keharmonisan.. 92 PERAN WANITA KARIR TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Fitrotin Jamilah, Peran Wanita Karir terhadap Keharmonisan.. 92 PERAN WANITA KARIR TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN WANITA KARIR TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA

Fitrotin Jamilah

Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Pacet Email: fitrotinjamilah@gmail. com

ABSTRACT: From the results of research on the role of career women in family harmony, women who act as career women and housewives are called dual roles. The dual role often experienced by women in research, on average, apart from being a housewife is working outside the home, work outside the home is usually done by women from morning to evening and even at night. There are some who become entrepreneurs, farmers and a small number become employees in an institution. Apart from working outside the home, women are also required to take care of their household life, which sometimes some women cannot divide their time between work and household which causes the level of harmony in the household to decrease. This type of research uses descriptive qualitative methods, which is a problem formulation that combines researchers to combine and or take pictures of social situations that will be studied thoroughly, broadly and deeply. Data collection techniques using methods: interviews, observation and literature study. The results showed that the problems faced when someone decides to live a household life is an economic problem. With the equality of women being allowed to work, here women also help their husbands to improve the family economy. In order to maintain harmony in the family, working women must not forget their role, namely being housewives as well as mothers for their children. The wife can be the boss outside the home but she still understands at home. And when women work, they must also fulfill their obligations as a mother, where the mother is the first school for her child.

Keywords: Career woman, harmony, family.

PENDAHULUAN

Di era ini banyak cara untuk mendapatkan informasi dan mendapatkan sebuah lapak pekerjaan, yang mana memudahkan semua kalangan baik laki- laki maupun perempuan untuk memperoleh suatu pekerjaan. Informasi seputar lapangan pekerjaan dapat ditemukan dimana saja seperti sosial media, televisi maupun radio. Masyarakat kini sudah harus mengikuti perkembangan zaman yang semakin canggih agar tidak dikatakan ketinggalan zaman. Lapangan pekerjaan mulai bermunculan mulai dari di pelosok desa sampai dengan ke tengah kota. Dan tidak membedakan baik dari kalangan

(2)

perempuan maupun dari kalangan laki-laki.1 Seiring dengan berkembangnya zaman yang membuat kaum perempuan tidak hanya melakukan perannya di ranah domestik saja seperti keadaan pada zaman dahulu, yang ketika perempuan lebih banyak berada diluar rumah terkesan tidak layak dan dimana perempuan hanya diperbolehkan melakukan kegiatan dirumah seperti mencuci, memasak dan merawat anak, namun dengan berkembangnya zaman kini perempuan diperbolehkan tampil diranah publik untuk menuntut haknya setara dengan kaum laki-laki dalam bidang apapun dengan bakat yang ia miliki. Seperti ketika laki-laki mampu menjadi kepala daerah, perempuan ketika mampu mengemban tanggung jawab tersebut maka diperbolehkan.

Ketika laki-laki mampu menjadi dokter dengan kerja lembur di rumah sakit, ketika perempuan mampu melakukan hal tersebut maka tidak menjadi sebuah problem.2

Perempuan yang bekerja disebut dengan wanita karir. Wanita karir merupakan perempuan dewasa atau remaja dewasa yang berkecimpung atau berkarya dan melakukan pekerjaan atau berprofesi di luar rumah yang mempunyai kemampuan bakat ataupun suatu prestasi dalam bidang yang ia kerjakan.3

Kini sudah banyak peluang pekerjaan yang membutuhkan peran wanita di dalamnya tidak membedakan layaknya dulu yang dimana ranah publik hanya diperuntukan pria saja. Adanya kesetaraan dalam bidang apapun kini wanita lebih berani menunjukan kemampuan serta bakatnya diranah yang dimana biasanya di dominasi oleh pihak pria. Di masyarakat sudah banyak perempuan yang berperan aktif untuk berperan ganda sesuai dengan bakat yang ia miliki dan peluang lapangan pekerjaan yang membutuhkan adanya peran perempuan di dalamnya. Di Indonesia sendiri sekarang pekerja

1 Hardianti and E N El, “Peran Wanita Karir Dalam Kehidupan Rumah Tangga Desa Bentolempangan Kecamatan Bentolempang Kabupaten Gowa” (Makasar, 2014).

2 Wanita Karir and Pandangan Islam, “Wanita Karir Dalam Pandangan Islam” 07, no. 2 (2014): 166–89.

3Ibid

(3)

wanita sudah terbilang banyak. Yang dimana di pabrik pabrik ataupun industri sekarang lebih dominn dibutuhkan pekerja wanita di dalamnya. Karena wanita dipandang lebih teliti dan lebih ulet untuk melakukan pekerjaan yang memerlukan ketelitian yang sangat mendalam.4

Hal itu yang membuat tidak sedikit wanita yang bekerja pada masa kini dan menjadikan dirinya berperan ganda untuk menjadi seorang ibu rumah tangga. Selain itu dia juga harus mengurus anak serta memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri sekaligus menjadi seorang wanita karir.

yang dimana disini ia berusaha untuk membantu keluarga untuk mencukupi sebuah perekonomian. Ketika wanita bekerja waktu banyak tersita untuk pekerjaannya sehingga tidak sedikit wanita yang melalaikan perannya sebagai seorang ibu rumah tangga, yang pada umumnya di Indonesia ibu rumah tangga dituntut untuk melayani suami dan mengurus anak-anaknya.5

Tidak banyak wanita yang bisa memposisikan dirinya untuk berperan ganda menjadi wanita karir sekaligus ibu rumah tangga. Sehingga dapat menjadi suatu pemicu terjadinya konflik dalam keluarga dikarenakan tidak bisanya membagi waktu untuk keluarga serta memberikan kasih sayang dan perhatiannya terhadap keluarga yang kurang dikarenakan banyaknya waktu yang diluangkan untuk pekerjaannya sehingga tidak terciptanya suatu keharmonisan didalam kehidupan berkeluarga. Yang akhirnya menjadikan sebuah perceraian menjadi jalan untk mengakhiri sebuah hubungan tali pernikahan. Dan perselingkuhan karena suami merasa tidak adanya perhatian dari seorang istri yng sibuk bekerja, disitulah peluang orang ketiga sangat banyak, menjadikan suami tergoda kepada wanita lain. Dan akhirnya memutuskan memilih jalan perceraian karena dianggap rumah tangga sudah

4 Annisya Triana and Hetty Krisnani, “Peran Ganda Ibu Rumah Tangga Pekerja K3L Unpad Dalam Rangka Menunjang Perekonomian Keluarga,” Prosiding Penelitian Dan

Pengabdian Kepada Masyarakat 5, no. 2 (2018): 188,

https://doi.org/10.24198/jppm.v5i2.18370.

5 Yuni Nurhamida, “Power in Marriage Pada Ibu Bekerja Dan Ibu Rumah Tangga,”

Journal Psikogenesis 1, no. 2 (2015): 185–98,

http://academicjournal.yarsi.ac.id/index.php/Jurnal-Online- Psikogenesis/article/view/45/pdf.

(4)

tidak ada kecocokan antara satu dengan yang lain. Yang disini mempunyai dampak buruk untuk seorang anak maupun untuk aspek yang lainnya.6

Ketika wanita memutuskan untuk berkarir pasti mempunyai dampak positif maupun dampak negatif untuk dirinya sendiri maupun keluarga, dampak positif untuk keluarga ketika wanita berkarir adalah salah satunya perekonomian keluarga akan tercukupi karena secara tidak langsung ketika kebutuhan materil keluarga telah tercukupi maka suatu keluarga akan harmonis dalam menjalin suatu hubungan rumah tangga. Ketika berbicara tentang dampak positif maka pasangannya adalah dampak negatif. Dampak negatif ketika wanita berkarir adalah kurangnya waktu untuk keluarga yang disini dapat merusak suatu keharmonisan keluarga, ketika wanita dituntut oleh suatu perusahaan atau kantor untuk bekerja seharian ditempat kerja bahkan untuk lembur maka otomatis waktu untuk keluarga berkurang sehingga tidak bisa memberikan perhatian secara langsung untuk keluarga.

Yang bisa menyebabkan anak terperosok kedalam pergaulan bebas, narkoba, kekerasan mental, kekerasan seksual, anak malas sekolah, anak menjadi pembangkang karena contoh dari orang tuanya yang sering terjadi percekcokan dan kurangnya kasih sayang dari orang tua.7

Di Jawa timur ada sebuah desa tepatnya dikabupaten mojokerto yaitu desa Bendungan jati dimana letak desa tersebut berada di kecamatan Pacet.

Lokasi desa Bendungan jati tepat di kaki gunung Welirang dan berdekatan dengan gunung Penanggungan yang membuat tanah di desa tersebut sangatlah subur, sehingga memudahkan masyarakat untuk bekerja sebagai petani. Dan terdapat sebuah perguruan tinggi serta lembaga pendidikan, yang ketika masyarakat berwirausaha sasaran utama yang dituju adalah mahasiswa, serta murid SD, SMP, dan SMA. Serta tenaga pendidik dilingkungan perguruan tinggi. Mayoritas wirausaha yang dibentuk oleh

6 Dosen Fakultas et al., “Wanita Bekerja Dan Mengatur Keperluan Keluarga” 5, no. 2 (2017): 53–59.

7 Sekolah Tinggi, Bisnis Syariah, and Indo Global, “Pandangan Islam Tentang Pilihan Kehidupan Wanita Karir Nova Yanti Maleha” 13 (2018): 98–109.

(5)

masyarakat ialah wirausaha kuliner, serta perlengkapan sekolah. Karena hal tersebut yang menjadi kebutuhan utama dilingkungan sekitar. Dengan kondisi geografis yang seperti itu sehingga dimana disebuah desa tersebut mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani, wirausaha dan pekerja profesi. Karena banyaknya kebutuhan rumah tangga mayoritas wanita di desa Bendungan jati membantu para suami untuk mencari nafkah. Kebanyakan para wanita membantu suaminya bekerja di sawah, dan sebagian berwirausaha dan sebagian kecilnya lagi berkerja di sebuah lembaga. Dengan adanya perempuan yang menjadikan dirinya berperan ganda menjadi ibu rumah tangga dan bekerja, angka pengangguran di desa bendungan jati juga semakin berkurang.

Dan menambah pemasukan desa karena membayarnya pajak usaha. Sehingga desa menjadi semakin berkembang serta ramai pengunjung karena ada inovasi wirausaha yang diterapkan oleh para wanita di desa tersebut. Sehingga baru-baru ini di desa Bendungan jati membuat ruko di depan Perguruan tinggi yang di kenal dengan sebutan Pujasera Desa, yang disitu dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendirikan usaha, yang dimana kebanyakan usaha tersebut di pelopori oleh kaum wanita. Dengan berbagai kesibukannya mejalani peran ganda ada sebagaian wanita yang melalaikan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Dan bingung untuk bagaimana meluangkan waktunya untuk pekerjaannya dan keluarganya. Karena selain ekonomi yang tercukupi, pasti juga wanita menginginkan bagaimana agar keluarganya tetap harmonis setiap harinya. Bagaimana upaya agar keharmonisan keluarga tetap terjaga? Agar terciptanya keluarga yang harmonis serta damai maka di perlukan upaya- upaya yang dilakukan seorang wanita berperan ganda agar keluarga tetap utuh serta minimnya percecokan yang terjadi, dan tetap damai serta tentram sampai akhir hayat menutup mata.

PEMBAHASAN

Peran Wanita Karir dalam Keharmonisan Keluarga

Peran ialah suatu perilaku yang dilakukan individu dalam posisi tertentu dikalangan organisasi atau kelompok. Peran wanita karir dalam

(6)

keluarga dapat diartikan bahwa seorang wanita memiliki dua peran ganda, yang dimana wanita memiliki kedudukan atau jabatan lebih dari satu yang dijalaninya yaitu di ranah domestic dan public. Peran yang harus dilakukan secara bersamaan dengan jangka waktu yang relatif lama. Sehingga membuat wanita mempunyai tanggung jawab yang lebih banyak dan semakin menyita banyak waktu.8

Wanita karir merupakan perempuan dewasa atau remaja dewasa yang berkecimpung atau berkarya dan melakukan pekerjaan atau berprofesi di luar rumah yang mempunyai kemampuan bakat ataupun suatu prestasi dalam bidang yang ia kerjakan.9 Wanita karir ialah wanita yang menekuni dan menyukai suatu kegiatan atau beberapa pekerjaan dengan durasi waktu yang cukup lama dan melakukannya dengan terus menuerus dengan pekerjaan yang sama. Untuk berkarir wanita tentu memiliki kemampuan, bakat serta keahlian. Wanita karir ialah wanita yang mempunyai pekerjaan serta mandiri secara finansial, baik bekerja kepada orang lain maupun membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.10

Pada zaman dulu pemikiran masyarakat saat wanita lebih banyak beraktivitas diluar rumah atau dengan kata lain bekerja atau berkarir maka itu dianggap kurang lumrah atau kurang wajar. Wanita dipandang lebih pantas melakukan hal-hal yang berada disekitar ruamah seperti halnya memasak, mencuci serta mengurus anak. Gerak perempuan di luar rumah benar-benar sangat dibatasi, dengan anggapan ketika perempuan berada di luar rumah itu akan membahayakan dirinya hal tersebut yang membuat wanita pada zaman dahulu tidak banyak yang tampil percaya diri menujukan kemampuan yang ia punya keranah publik, serta mengekspresikan dirinya di muka umum dengan segudang kemampuan yang ia miliki, sehingga wanita merasa dirinya

8 ZARINA AKBAR and KHARISMA KARTIKA, “Konflik Peran Ganda Dan Keberfungsian Keluarga Pada Ibu Yang Bekerja,” JPPP - Jurnal Penelitian Dan Pengukuran Psikologi 5, no. 2 (2016): 63–69, https://doi.org/10.21009/jppp.052.02.

9 Hardianti and El, “Peran Wanita Karir Dalam Kehidupan Rumah Tangga Desa Bentolempangan Kecamatan Bentolempang Kabupaten Gowa.”

10Wakirin, “Wanita Karir Dalam Perspektif Islam” 4, no. 1 (2017): 1–14.

(7)

terbatasi untuk bersaing secara publik dengan pria. Namun seiring berkembangnya zaman pola fikir yang seperti itu semakin lama semakin terkikiskan. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi serta komunikasi dan pola berfikir manusia yang kian hari semakin bertambah pengalamn serta wawasannya, mayoritas wanita masa kini bisa keluar dari rumah dan mengembangkan bakatnya yang tidak hanya bisa tersalurkan di rumah saja akan tetapi kini wanita bisa berperan aktif diluar rumah dan menujukan kemampuannya di ranah publik.11

Ada beberapa faktor yang menyebabkan wanita berperan ganda menjadi ibu rumah tangga sekaligus bekerja diantaranya adalah faktor ekonomi, yang dimana disini faktor ekonomi adalah faktor pemicu utama wanita berperan ganda. Ketika ekonomi keluarga berada dibawah rata-rata dapat dikatakan juga kurang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maka wanita disini dituntut bekerja untuk membantu mencukupi kebutuhan keluarga. Dengan adanya wanita yang mau bekerja ekonomi keluarga akan bertambah sehingga menutupi kekurangan ekonomi yang bisa jadi menjadi pemicu percekcokan rumah tangga. Faktor selanjutnya adalah budaya, budaya patriarki yang dulu wanita hanya pantas di dapur, sumur, serta kasur dengan adanya gerakan kesetaraan gander kini wanita diberi kebebasan untuk setara di ranah publik dengan pria. Bukan menuntut wanita lebih tinggi dari pria, namun yang dimaksud disini ialah setara dalam bidang pekerjaan. Adapun faktor lainnya adalah faktor pendidikan, dimana ketika wanita memiliki pendidikan yang tinggi , bakat serta keahlian dan adanya peluang kerja untuk wanita merupakan salah satu faktor yang menyebabkan wanita berperan ganda. Faktor lainnya ialah faktor lingkunga, masyarakat kini tidak asing lagi dan sudah dianggap wajar ketika seorang wanita yang telah menikah

11 Triana and Krisnani, “Peran Ganda Ibu Rumah Tangga Pekerja K3L Unpad Dalam Rangka Menunjang Perekonomian Keluarga.”

(8)

melakukan peran ganda menjadi seorang ibu rumah tangga sekaligus bekerja.12

Wanita memutuskan bekerja diluar rumah biasanya karena tuntutan ekonomi yang kurang mencukupi untuk kehidupan sehari-hari. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut wanita membantu pria untuk bekerja diluar rumah. Namun beberpa wanita kalangan menengah keatas cenderung bekerja diluar rumah untuk menyalurkan bakat serta kemampuan yang ia miliki, bahkan sebagian wanita bekerja diluar rumah lantaran hobi. Misalnya ada seorang wanita yang hobi berenang maka ia memutuskan menjadi guru renang lantaran ingin menyalurkan hobinya tersebut. Ada pula wanita yang bekerja dengan alasan karena ingin mengisi waktu luangnya. Lantaran setiap harinya ditinggal suami bekerja dan anak-anaknya sudah memiliki rumah tangga sendiri, sehingga untuk mengisi kekosongan waktunya ia memutuskan untuk bekerja diluar rumah.13

Jika wanita memutuskan untuk berperan ganda, maka hal yang dilakukan pertama adalah meminta izin kepada suami, karena di dalam rumah posisi suami ialah sebagai kepala keluarga yang dalam ajaran agama istri di haruskan berbakti kepada suami. Namun tidak sedikit suami yang masih menganut faham patriarki yang mana istri dituntut untuk berada dirumah, mengurus keperluan rumah serta mengurus anak. Pola fikir suami yang seperti itu lah yang menghambat perempuan melakukan berperan ganda.

Yang ditakutkan suami ketika istri menjalani peran ganda ialah istri tidak bisa atau tidak sempat lagi mengurus kebutuhan rumah dan mengurus anak.

Namun dengan seiringnya berkembangnya zaman kini pola fikir patriarki seorang suami yang mengharuskan istrinya untuk tinggal dirumah kian hari kian terkikis. Kini para suami sudah memperbolehkan seorang istri menjalani peran ganda untuk menjadi seorang ibu rumah tangga dan bekerja. Ketika

12 Tri Murtiana and Nur M Hidayah, “Kompleksitas Peran Wanita Pada Keluarga Dengan Pola Karir Ganda,” Jurnal Pendidikan Sosiologi, 2017.

13 Desak Putu, Eka Nilakusmawati, and Made Susilawati, “Studi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wanita Bekerja Di Kota Denpasar,” Piramida VIII, no. 1 (2012): 26–31.

(9)

seorang istri sudah memiliki izin dari suami untuk bekerja diluar rumah, maka istri akan lebih cenderung merasa nyaman untuk menjalani peran ganda yang ia pilih. Jika istri tidak memiliki izin dari suami untuk menjalani peran ganda maka kemungkinan akan terjadinya permasalahan dalam rumah tangga. Yang mana suami akan menuntut seorang istri untuk cenderung dirumah mengurus kebutuhan keluarga serta mengurus anak.14

Ketika wanita memutuskan untuk berperan ganda maka ia harus siap menerima konsekuensinya. Ketika wanita bekerja maka otomatis waktu yang awalnya semua untuk mengurusi kebutuhan keluarga kini harus terbagi dengan pekerjaannya. Yang disini menimbulkannya kerenggangan keluarga, karna jarangnya bertemu serta tidak terpenuhinya kebutuhan keluarga yang disitu biasanya dikerjakan oleh seorang wanita. Serta berkurangnya waktu serta kasih sayangnya kepada anak-anaknya. Yang dapat memicu kenakalan remaja serta tidak harmonisnya suatu rumah tangga. Masalah tersebut akan menjadi lebih rumit apabila wanita bekerja dengan durasi waktu yang cukup lama, lembur ditempat kerja atau bahkan berbeda kota antara tempat tinggal dengan rumah bersama keluarga, yang menyebabkan ia harus tinggal dikota yang berbeda. Hal ini menyebabkan komunikasi antara wanita dan keluarga menjadi semakin renggang.15

Wanita dituntut profesional ketika ingin memasuki dunia karir, sebelumnya ia harus memusyawarahkan hal tersebut kepada suami dan keluarga. Agar nantinya tidak ada kesenjangan antar keluarga, karena waktu yang ia punya tidak seluas yang ia punya ketika sebelum bekerja. Harus adanya kesepakatan dari sebelunya, bagaimana nanti memenejemen waktu untuk keluarga maupun untuk pekerjaan. Mumusyawarhkan dengan keluarga untuk mendapatkan solusi bagaimana nantinya jika wanita bekerja tidak bisa membagi waktunya dengan urusan keluarga, apakah dengan menambah

14 Arri Handayani, “Keseimbangan Kerja Keluarga Pada Perempuan Bekerja : Tinjauan Teori Border,” Buletin Psikologi Universitas Gadjah Mada 21, no. 2 (2013): 90–101.

15 Syaifuddin Zuhdi, “Membincang Peran Ganda Perempuan Dalam Masyarakat Industri,” Jurnal Hukum Jurisprudence 8, no. 2 (2018): 81–86.

(10)

tenaga kerja atau yang sering kita sebut dengan istilah pembantu, untuk bisa mengurusi rumah.16

Problem yang menjadi penghambat wanita bekerja diluar rumah ialah diantaranya ketika wanita baru saja memulai kehidupan rumah tangga dan dikaruniai seorang anak, disitu wanita dihadapkan problem yang cukup besar, dimana wanita harus mengurus anak balitanya, harus menyusui serta menjaganya setiap waktu. Meskipun ada beberapa tempat kerja memperbolehkan membawa bayi ditempat kerja, namun kenyamanan orang lain pasti kan terganggu, ketika bayi sedang rewel ataupun sedang sakit. Dan belum bisa mahir untuk mengrus bayi yang disini dia menjadi seorang ibu pemula sekaligus bekerja, maka hal tersebut menjadi problem wanita bekerja ketika tidak bisa profesional membagi waktu untuk keluarga serta kerjanya.

Problem selajutnya ialah ketika wanita tidak bisa profesional untuk mengurus keluarga, wanita sudah terlalu nyaman dengan pekerjaan yang ia jalani, sehingga lali akan tanggung jawab serta kewajiban untuk keluarganya. yang dimana posisi wanita ketika di rumah ialah ibu rumah tangga yang berkewajiban melayani suami, mengurus anak, memasak, mencuci, membersihkan rumah dan lain-lain.17

Islam yang dikenal dengan agama yang Rohmatan lil alamin memperbolehkan wanita bekerja diluar rumah dengan beberapa syarat, hal ini bertujuan untuk menjaga seorang wanita diluar rumah. Diantara syarat tersebut ialah menutup aurat dengan jilbab agar pria lain yang melihat atau satu tempat kerja dengannya tidak tergoda lantaran aurat terbuka, menghindari terlalu karab dengan lawan jenis berbica seperlunya dan tidak terlalu bercanda sehingga menimbulkan rasa kenyamanan, mendapatkan izin

16 Ratnawaty Fadilah Nurmila, “Analisis Perhatian Wanita Karir Terhadap Keberhasilan Pendidikan Anak Dalam Keluarga Di Dusun Sawagi Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa,” Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 3 (2017): 223–27, https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.

17 Fakultas et al., “Wanita Bekerja Dan Mengatur Keperluan Keluarga.”

(11)

dari suami serta keluarga dan tetap menjalankan kewajibannya dirumah sebagai seorang ibu rumah tangga.18

Meskipun wanita diperbolehkan bekerja diluar rumah, namun wanita jangan sampai melupakan kodratnya sebagai ibu rumah tangga di dalam keluarga. Yang dimana keluarga adalah unit terkecil dari sebuah masyarakat.

Keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak. Tempat berteduh semua anggota keluarga, Bagi anak. keluarga adalah tempat pertama dia memulai keidupan.

Dimana anak memperoleh pendidikan pertamanya, serta mengenal kehidupan sosial. Jika sejak bayi anak tidak mendapatkan perhatian dari seorang ibu lantaran sibuk bekerja, kepribadian anak sejak kecil akan berpengaruh, karna seorang ibu tidak bisa meluangkan waktunya untuk memberikan pendidikan untuk anaknya. Karena dalam keluarga wanita berperan penting untuk menciptakan suatu keharmonisan. Harmonis disini bisa dikatakan suatu keadaan yang menunjukan suatu kerukunan untuk mencapai suatu kebahagiaan. Ketika wanita bekerja diluar rumah tentu saja dia juga harus bersikap profesional ketika ia kembali kedalam rumah. Ia harus bisa menciptakan suasana keharmonisan di dalam rumah tangga, agar tidak terjadinya kesenggangan antar keluarga.19

Keluarga harmonis adalah suatu keluarga yang bisa memahami serta mengerti antara satu dengan yang lainnya. Saling menutupi kekurangan satu sama lain, dan saling menasehati tat kala ada kesalahan antara salah satu keluarga. Saling menyayangi semua anggota keluarga.serta bisa mengatasi masalah secara bersama dengan memusyawarahkan untuk tercapainya suatu kemufakatan.20

18 Tinggi, Syariah, and Global, “Pandangan Islam Tentang Pilihan Kehidupan Wanita Karir Nova Yanti Maleha.”

19 Asvi Isminayah, Supandi Bimbingan, and Konseling Islam, “Relasi Tingkat Keharmonisan Keluarga Dengan Konsep Diri Remaja” 5704 (2016).

20 Irma Yani, “Harmonisasi Keluarga Pasangan Suami Istri Yang Tidak Memiliki Keturunan Di Desa Bangun Jaya Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu” 5, no. 1 (2018): 1–14.

(12)

Keluarga bisa dikatakan harmonis ketika suatu keluarga tersebut mempunyai kondisi yang rukun, damai, bahagia, tentram, saling menolong, tertib, pemaaf, saling memberi, rukun dengan tetangga, saling toleransi, berbakti kepada yang lebih tua, taat beribadah dan mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif serta produktif. Keluarga harmonis akan tercipta apabila kebahagiaan salah satu anggota berkaitan dengan kebahagiaan anggota lainnya. Contohnya seorang anak bahagia lantaran orang tua memberikan kasih sayang kepadanya, serta suami bahagia karena istri memberikan hak untuknya, begitupun sebaliknya. Saling berkaitan kebahagiaan satu dengan kebahagiaan lainnya. Sehingga terciptalah kedamaian serta ketentraman suasana didalam rumah atau keluarga. Keluarga dikatakan harmonis apabila di suatu keluarga jarang terjadinya konflik yang memicu permasalahan yang begitu besar. Sehingga meimbulkan ketidak tentraman di rumah, keteganggan dan merasa terganggu ketika berada didalam rumah. Tidak bisa dipungkiri ketika sudah berumah tangga pasti ada saja terpaan badai yang membuat sebuah rumah tangga terjadinya percekcokan, namun bagaimana seorang suami dan istri menyikapinya. Ketika mereka menyikapinya dengan dewasa kemungkinan permasalahan yang datang akan segera terselesaikan dengan kepala dingin.21

Di desa Bendungan jati Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani, dan wirausaha. Serta minoritas bekerja profesi di suatu lembaga atau instansi. Guna menambah ekonomi keluarga sehingga terpenuhinya kebutuhan keluarga, para ibu rumah tangga hadir untuk membantu suami tersebut untuk mencari nafkah, sehingga dapat berlangsungnya kehidupan yang tentram serta damai. Karena banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi, seperti kebutuhan pokok rumah tangga yang kian hari kian melambung tinggi, serta biaya pendidikan anak, para suami di desa bendungan jati mendukung apabila wanita bekerja diluar

21 PNP DIRSECIU, Keharmonisan Keluarga Pada Perempuan Yang Aktiv Dalam Organisasi Kowani, 2017.

(13)

rumah serta tidak membatasi wanita yang bekerja di luar rumah, namun juga wanita harus bisa menjaga martabat suatu keluarga. Ekonomi adalah faktor utama yang menyebabkan wanita di desa Bendungan jati melakukan peran ganda yaitu menjadi seorang ibu rumah tangga sekaligus bekerja diluar rumah. Agar memperoleh suatu upah atau gaji, karena semakin hari harga pangan yang kian meninggi wanita rela dirinya bekerja diluar rumah guna tercukupinya kebutuhan pokok di dalam keluarga. Wanita bekerja sebagai buruh tani, wirausaha dan sebagian kecil bekerja dalam lembaga pemerintahan serta lembaga pendidikan. Selain bekerja wanita juga menjalani perannya sebagai ibu rumah tangga yang secara kodratnya wanita mengalami masa kehamilan, menyusui, serta mengurus anak yang tidak bisa digantikan perannya oleh para suami. Namun disini tidak memadamkan api semangat para wanita di desa Bendungan jati agar tetap menjalani peran ganda.

Agar mengetahui gambaran tentang dampak peran wanita karir dalam keharmonisan keluarga di desa Bendungan jati, Pacet Mojokerto, maka berdasarkan data yang dikumpulkan berdasarkan kuisioner kepada 50 orang yang berperan ganda, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

Tabel I

Keharmonisan keluarga wanita karir:

N o

Indikator Keharmonisan

Responde n

(Orang)

Persentas e

(%)

1 Harmoni

s

48 96 %

2 Sangat

Harmonis

2 4%

3 Atidak

Harmonis

- 0%

Jumlah 50 100%

(14)

Sumber data: Data primer, 9 Januari 2020, diolah.

Berdasarkan data tabel I menunjukan bahwa, dari tiga indikator keharmonisan keluarga, untuk keluarga yang harmonis sebanyak 96 % atau sebanyak 48 wanita. Sangat harmonis sebesar 4 % atau 2 orang wanita. Dan tidak ada keluarga wanita yang berperan ganda yang tidak harmonis. Dengan demikian dapat disimpulkan wanita yang berperan ganda mempunyai keluarga yang di golongkan harmonis karena mempunya persentase tertinggi diantara lainnya. Dan hanya dua wanita yang mempunyai keluarga yang sangat harmonis.

Berdasarkan wawancara dengan salah seorang wanita yang berperan ganda di desa Bendungan jati, Pacet Mojokerto. Faktor yang menyebabkan wanita berperan ganda di desa Bendungan jati adalah faktor ekonomi, yang dimana para wanita membantu suami dalam memenuhi suatu kebutuhan pokok keluarga, dan ada pula wanita yang sudah berkecukupan namun tetap menjalani peran ganda, dikarenakan wanita tersebut mempunyai kualitas pendidikan yang dibutuhkan dilingkungan masyarakat. Namun tidak banyak wanita yang mempunyai bekal pendidikan yang tinggi. Kebanyakan wanita di desa Bendungan jati setelah lulus pendidikan Menengah Atas langsung menikah. Sehingga tidak sempat melanjutkan kejenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu kebanyakan pekerjaan wanita di desa Bendungan jati adalah sebagai buruh tani karena sejak zaman dahulu pemikiran orang tua dari zaman ke zaman ketika sesudah lulus sekolah dan menikah maka pekerjaan yang cocok ialah menjadi seorang petani, memanfaatkan tanah yang subur di bawah kaki gunung Welirang. Dan baru baru ini semenjak adanya seorang tokoh yang mengubah peradaban desa Bendungan jati dengan membangun sebuah lembaga pendidikan serta Perguruan tinggi, kini masyarakat desa Bendungan jati sebagian berpindah ahli bekerja yang awalnya menjadi seorang petani kini menjadi wirausaha, dan menjadi peluang baru untuk masyarakat sekitar. Dan masyarakat yang mempunyai bekal pendidikan sarjana peluang menjadi tenaga pendidik di lembaga pendidikan

(15)

sangatlah dibutuhkan. Jadi mayoritas pekerjaan yang dijalani wanita di desa Bendungan jati ialah selain menjadi petani, wanita juga berperan sebagai wirausah serta menjadi guru dan profesi lainnya. Kegiatan yang dilakukan wanita beperan ganda rata-rata berdampak positif untuk keluarga, selain menambah perekonomian keluarga wanita yang berperan ganda juga mengangkat drajat keluarga, karena mempunyai point lebih di mata masyarakat. Yang sering kita sebut dengan istilah strata sosial.22

Berdasarkan pengumpulan data melalui wawancara salah seorang wanita yang memiliki peran ganda, dikatakan ibu Yati Lailiyah yang disini berprofesi sebagai bendahara Desa, desa Bendungan jati, sekaligus wirausaha di bidang kuliner mengatakan bahwa: “keluarga yang wanitanya berperan ganda di desa bendungan jati tergolong keluarga yang harmonis, karena wanita memiliki penghasilan sendiri, serta dapat membantu kebutuhan keluarga, dan meringankan beban suami selaku kepala rumah tangga.

Termasuk saya juga yang disini saya berperan sebagai ibu rumah tangga, sekaligus bendaara desa dan memiliki usaha di pujasera desa. Yang saya harus membagi-bagi peran saya untuk kepentingan banyak. Agar keluarga tetap harmonis disini saya harus pintar-pintar membagi waktu saya untuk keluarga, ketika bangun tidur seusai menunaikan sholat subuh yang disini kewajiban saya selaku umat islam, setelah itu saya membangunkan suami dan anak-anak untuk bergegas mandi, serta melakukan aktifitasnya masing-masing. saya bergegas menyiapkan sarapan untuk keluarga saya, itu adalah salah satu bentuk kasih sayang saya kepada keluarga, saya tidak ingin eluarga sakit lantaran saya tidak sempat menyiapkan sarapan.setelah itu saya harus segera bergegas pergi kebalai desa, yang disitu saya harus displin waktu sampai di kantor. Karena selaku bendahara desa begitu banyak orang yang membutuhkan peran saya didesa. Seusai pulang dari kantor saya menyempatkan waktu untuk membimbing anak saya belajar, karena saya menyadari anak perlu bimbingan belajar dengan saya. Meskipun disekolah

22 Mafula,wawancara, di Desa Bendungan jati, Tanggal 4 Januari 2020

(16)

sudah ada guru mata pelajaran sendiri, namun saya juga harus memantau perkembangan keilmuan anak. itu adalah salah satu bentuk perhatian saya kepada keluarga, lalu saya membantu suami di warung. Sebagai seorang wanita berperan ganda kita harus pandai-pandai mengatur waktu agar semuanya seimbang antara karir dan keluarga. Agar tidak terjadi perselisihan dengan anak dan juga suami.” Ujarnya.23

Dengan demikian, hasil penelitian di desa bendungan Jati, Pacet Mojokerto menujukan bahwa faktor yang menyebabkan wanita menjalani peran ganda adalah faktor ekonomi. Yang dimana kebutuhan kian hari semakin banyak, dan harga kebutuhan pokok yang semakin tinggi, menyebabkan wanita berperan ganda guna membantu tercukupinya kebutuhan pokok serta membantu seorang suami. Dan sebagian lain menyalurkan bakat serta kemampuan yang dimiliki wanita dikalangan masyarakat. Kebutuhan yang sangat banyak hal ini yang mendorang wanita berperan ganda bekerja sebagai sorang buruh tani, pedagang, pegaiwai sipil, guru dan lain-lain.

Upaya yang dilakukan agar keluarga tetap harmonis meskipun wanita bekerja diluar rumah ialah diantaranya:

1. Menghormati, wanita karir yang dimaksud disini adalah wanita yang sudah menikah dan menjalani kehidupan rumah tangga. Yang dimana posisi wanita ketika dirumah adalah sebagai seorang istri, dimana tugas istri ialah berbakti kepada suami. Setiggi apapun jabatan wanita diluar rumah ketika kembali kerumah dia adalah seorang istri yang wajib vseta tunduk akan perinta baik dari seorang suami. Karena kedudukan suami adalah sebagai kepala rumah tangga, pemimpin didalam keluarga.

2. Komunikasi, apabila wanit bekerja diluar rumah maka agar tetap menjaga komunikasi kepada keluarga, di zaman yang sudah sangat canggih, sejauh apapun jarak bisa menjadi dekat. Karena sudah ada HP yang menjadikan jarak kini semakin dekat.

23 Yati Liliyah, wawancara, di Desa Bendungan jati, 28 Desember 2019

(17)

3. kasih sayang, meskipun waktu kini harus terbagi antara keluarga dan pekerjaan, namun kasih sayang istri kepada suami agar tetep terjaga, dan memberikan kasih sayang kepada anak.

4. Tidak lalai dengan pekerjaan rumah, sesibuk-sibuknya wanita bekerja diluar rumah harus mengusahakan mengerjakan pekerjaan rumah. Paling tidak hanya menyiapkan saapan untuk keluarga.

Kondisi desa Bendungan jati yang menjadi objek penelitian dengan hasil penelitian, ruamah tangga yang wanitanya berperan ganda adalah harmonis.

Hal ini dikarenakan wanita yang bekerja diluar rumah ketika pulang kerumah menyadari bahwa seorang suami adalah seorang kepala rumah tangga.

Meskipun penghasilan atau gaji seorang istri lebih tinggi daripada penghasilan atau gaji seorang suami. Dan seorang wanita tidak melalaikan kewajibannya menjadi seorang ibu rumah tangga yang berperan mengurus kehidupan rumah tangga dan mengasuh anak.

KESIMPULAN

Masalah yang dihadapi masyarakat di Desa Bendungan jati begitu banyak. Kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi yang menjadi alasan wanita bekerja diluar rumah. Untuk membantu suami meningkatkan perekonomian keluarga. Serta untuk memberdayakan wanita yang mempunyai kemampuan dibidangnya.

Wanita yang bekerja diluar sekaligus menjadi ibu rumah tangga tergolong dalam kategori keluarga harmonis, yang dimana jarang terjadi perselisihan atau pertengkaran yang menyebabkan perceraian ataupun kerenggangan dalam keluarga. Untuk menjalankan perannya menjadi ibu rumah tangga sebelum berangkat bekerja ia menjalankan perannya sebagi ibu rumah tangga seperti mencuci pakaian keluarga, menyiapkan sarapan setiap pagi dan menyapu serta mengepel rumah setiap hari.

Upaya yang dilakukan agar keluarga tetap harmonis meskipun wanita bekerja dalah dengan cara menghormati suami sebagai kepala rumah tangga,

(18)

menjaga komunikasi agar tetap terjaga dengan keluarga, memberikan kasih sayang kepada keluarga meskipun kesibukan bekerja, serta tidak melalikan perannya menjadi seorang ibu rumah tangga.

Daftar Pustaka

AKBAR, ZARINA, and KHARISMA KARTIKA. “Konflik Peran Ganda Dan Keberfungsian Keluarga Pada Ibu Yang Bekerja.” JPPP - Jurnal Penelitian Dan Pengukuran Psikologi 5, no. 2 (2016): 63–69.

https://doi.org/10.21009/jppp.052.02.

DIRSECIU, PNP. Keharmonisan Keluarga Pada Perempuan Yang Aktiv Dalam Organisasi Kowani, 2017.

Fakultas, Dosen, Hukum Universitas, Al Azhar, and I Pendahuluan. “Wanita Bekerja Dan Mengatur Keperluan Keluarga” 5, no. 2 (2017): 53–59.

Handayani, Arri. “Keseimbangan Kerja Keluarga Pada Perempuan Bekerja : Tinjauan Teori Border.” Buletin Psikologi Universitas Gadjah Mada 21, no.

2 (2013): 90–101.

Hardianti, and E N El. “Peran Wanita Karir Dalam Kehidupan Rumah Tangga Desa Bentolempangan Kecamatan Bentolempang Kabupaten Gowa.”

Makasar, 2014.

Isminayah, Asvi, Supandi Bimbingan, and Konseling Islam. “Relasi Tingkat Keharmonisan Keluarga Dengan Konsep Diri Remaja” 5704 (2016).

Karir, Wanita, and Pandangan Islam. “Wanita Karir Dalam Pandangan Islam”

07, no. 2 (2014): 166–89.

Murtiana, Tri, and Nur M Hidayah. “Kompleksitas Peran Wanita Pada Keluarga Dengan Pola Karir Ganda.” Jurnal Pendidikan Sosiologi, 2017.

Nurhamida, Yuni. “Power in Marriage Pada Ibu Bekerja Dan Ibu Rumah Tangga.” Journal Psikogenesis 1, no. 2 (2015): 185–98.

http://academicjournal.yarsi.ac.id/index.php/Jurnal-Online-

(19)

Psikogenesis/article/view/45/pdf.

Nurmila, Ratnawaty Fadilah. “Analisis Perhatian Wanita Karir Terhadap Keberhasilan Pendidikan Anak Dalam Keluarga Di Dusun Sawagi Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa.” Jurnal Pendidikan Teknologi

Pertanian 3 (2017): 223–27.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.

Putu, Desak, Eka Nilakusmawati, and Made Susilawati. “Studi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wanita Bekerja Di Kota Denpasar.” Piramida VIII, no.

1 (2012): 26–31.

Tinggi, Sekolah, Bisnis Syariah, and Indo Global. “Pandangan Islam Tentang Pilihan Kehidupan Wanita Karir Nova Yanti Maleha” 13 (2018): 98–109.

Triana, Annisya, and Hetty Krisnani. “Peran Ganda Ibu Rumah Tangga Pekerja K3L Unpad Dalam Rangka Menunjang Perekonomian Keluarga.” Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat 5, no. 2 (2018): 188.

https://doi.org/10.24198/jppm.v5i2.18370.

Wakirin. “Wanita Karir Dalam Perspektif Islam” 4, no. 1 (2017): 1–14.

Yani, Irma. “Harmonisasi Keluarga Pasangan Suami Istri Yang Tidak Memiliki Keturunan Di Desa Bangun Jaya Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu” 5, no. 1 (2018): 1–14.

Zuhdi, Syaifuddin. “Membincang Peran Ganda Perempuan Dalam Masyarakat Industri.” Jurnal Hukum Jurisprudence 8, no. 2 (2018): 81–86.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil wawancara yang dilakukan pada ibu pengguna alat kontrasepsi hormonal di Kelurahan Lapulu wilayah kerja Puskesmas Perawatan Abeli bahwa mereka tidak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi gaya peng- aturan tempat duduk yang meliputi face to face style, chevron style, cluster style, seminar style,

Kota Kudus merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang kaya dengan budaya dan peninggalan sejarah baik sejarah islam maupun sejarah industri kretek yang memang tidak

Dari latar belakang tersebut peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Atas Dengan Menggunakan Media Simpai Melalui

Berdasarkan uraian diatas penelitian ini bermaksud untuk melihat pengaruh faktor ekonomi terhadap perkembangan pasar saham ditinjau dari nilai transaksi perdagangan dan indeks

Putusan bebas diatur dalam Pasal 191 ayat (1) KUHAP yang berbunyi: “ Jika pengadilan berpendapat dari hasil pemeriksaan di sidang, kesalahan terdakwa atas

Berdasarkan keterangan yang terungkap dalam kuesioner terbuka, responden mengungkapkan kelebihan Bengkel ASSA BARU DIESEL dibandingkan bengkel injection pump lainnya

Dalam hal ini penulis melakukan penelitian terhadap strategi peningkatan mutu layanan dalam usaha mempertahankan loyalitas nasabah di PT. BPRS Bumi Artha Sampang,