• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TES KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA SNMPTN, SBMPTN, SM-UPI ILMU KEOLAHRAGAAN ANGKATAN 2013 TERHADAP PRESTASI AKADEMIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN TES KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA SNMPTN, SBMPTN, SM-UPI ILMU KEOLAHRAGAAN ANGKATAN 2013 TERHADAP PRESTASI AKADEMIK."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TES KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA SNMPTN, SBMPTN, SM-UPI ILMU KEOLAHRAGAAN ANGKATAN 2013

TERHADAP PRESTASI AKADEMIK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh

TETEN RESTU RAMDHANI 1002217

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAH RAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

HUBUNGAN TES KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA SNMPTN, SBMPTN, SM-UPIILMU KEOLAHRAGAAN ANGKATAN 2013

TERHADAP PRESTASI AKADEMIK

Oleh

Teten Restu Ramdhani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar

Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Teten Restu Ramdhani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

TETEN RESTU RAMDHANI 1002217

HUBUNGAN TES KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA SNMPTN, SBMPTN, SM-UPIILMU KEOLAHRAGAAN ANGKATAN 2013

TERHADAP PRESTASI AKADEMIK

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

Drs. Sumardiyanto, M.Pd. NIP.1919621222 198703 1 002

Pembimbing II

Drs. H. Aming Supriyatna. M.Pd. NIP. 19500115 198002 1 001

Mengetahui,

Ketua Program StudiIlmuKeolahragaan FPOK UPI

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “HUBUNGAN TES

KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA SNMPTN, SBMPTN,

SM-UPIILMU KEOLAHRAGAAN ANGKATAN 2013 TERHADAP PRESTASI AKADEMIK” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan dan pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim pihak lain terhadap keaslian karya saya.

Bandung, Juni 2014 Yang membuat pernyataan,

(5)

CORELLATION PHISICAL CONDITIONING TEST SNMPTN, SBMPTN,

SM-UPI SPORT SCIENCE STUDENT UNIVERSITY 2013 TO

ACHIEVEMENT OF ACADEMIC.

Teten Restu Ramdhani

Ilmu Keolahragaan

Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia

Sumardiyanto

1

Aming Supriyatna

2

ABSTRACT

The research backround by degree of phisical conditioning into support student university succes in terms from achievment sport science's student and achievment academy. The problem in the research is (1) How the illustration of phisical conditioning test student which enter through SNMPTN, SBMPTN and SM-UPI 2013 to achievment academic? (2)What be found corellations phisical conditioning test student which enter through SNMPTN, SBMPTN and SM-UPI 2013 to achievment academic? (3)What be found comparison phisical conditioning test student which enter through SNMPTN, SBMPTN and SM-UPI 2013 to achievment academic?. The method in the research is study documenter method and corellations method. The populations and sample in the research is all Sport Science 2013 UPI with total sample 73 students.

Hoped in the research to be or data that actually achievment academic which output of the students not only infuenced by phisical conditioning, but many factors influencing.

(6)

Teten Restu Ramdhani, 2014

Hubungan Tes Kebugaran Jasmani Mahasiswa Snmptn, Sbmptn, Sm-Upi Ilmu Keolahragaan Angkatan 2013 Terhadap Prestasi Akademik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN TES KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA SNMPTN,

SBMPTN, SM-UPI ILMU KEOLAHRAGAAN ANGKATAN 2013

TERHADAP PRESTASI AKADEMIK

.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh derajat kebugaran jasmani dalam menunjang keberhasilan mahasiswa ditinjau dari prestasi mahasiswa Ilmu Keolahragaan ditinjau dari prestasi akademik. Masalah pokok dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana Gambaran Tes Kebugaran Jasmani Mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI IKOR angkatan 2013 terhadap prestasi akademik? (2) Apakah terdapat hubungan tes kebugaran jasmani mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN,SBMPTN dan SM-UPI IKOR angkatan 2013 terhadap prestasi akademik? (3) Aakah terdapat perbandingan tes kebugaran jasmani mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN,SBMPTN dan SM-UPI IKOR angkatan 2013 terhadap prestasi akademik?

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode study documenter, dengan penelitian korelasi. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa IKOR angkatan 2013 UPI dengan total sampel 73 mahasiswa.

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dijadikan acuan atau data bahwa sesungguhnya prestasi akademik yang dihasilkan oleh setiap mahasiswa tidak semata dipengaruhi oleh kebugaran jasmani, melainkan banyak faktor lain yang mempengaruhinya.

(7)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah Penelitian……… 5

(8)

Teten Restu Ramdhani, 2014

Hubungan Tes Kebugaran Jasmani Mahasiswa Snmptn, Sbmptn, Sm-Upi Ilmu Keolahragaan Angkatan 2013 Terhadap Prestasi Akademik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Langkah Penelitian………..……… 27

H. Teknik Analisis Data……….………. 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………...… 30

A. Deskripsi Hasil Pengolahan………..……… 30

B. Pengujian Persyaratan Analisis………..….. 33

C. Pengujian Hipotesis………. 35

D. Diskusi Penemuan………..………. 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..…. 43

A. Kesimpulan………. 43

B. Saran……… 44

DAFTAR PUSTAKA………..…. 45

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Tes Kebugaran Jasmani Menurut Cooper ……… 25

4.1 Hasil Tes Kebugaran Jasmani dan Prestasi Akademik SNMPTN ………. 30

4.2 Hasil Tes Kebugaran Jasmani dan Prestasi Akademik SBMPTN……….. 32

4.3 Hasil Tes Kebugaran Jasmani dan Prestasi Akademik SM-UPI ………... 33

4.4 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Masing-masing Variabel………..… 33

4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas tiap variable……….. 35

4.6 Korelasi Hasil Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Akademik Mahasiswa SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI……… 36

4.7 Output One Way Anova………... 39

1.1 Uji Normalitas SNMPTN………..47

1.2 Uji Normalitas SBMPTN………. 47

1.3 Uji Normalitas SM-UPI……… 47

1.4 Uji Homogenitas………48

1.5 Uji Korelasi SNMPTN……… 48

1.6 Uji Korelasi SBMPTN………. 48

1.7Uji Korelasi SM-UPI………. 49

1.8 Uji One Way Anova non-Parametrik……… 49

(10)

Teten Restu Ramdhani, 2014

Hubungan Tes Kebugaran Jasmani Mahasiswa Snmptn, Sbmptn, Sm-Upi Ilmu Keolahragaan Angkatan 2013 Terhadap Prestasi Akademik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

3.1 Desain Penelitian……… 25

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. Hasil Uji Statistik………. 43

(12)

Teten Restu Ramdhani, 2014

Hubungan Tes Kebugaran Jasmani Mahasiswa Snmptn, Sbmptn, Sm-Upi Ilmu Keolahragaan Angkatan 2013 Terhadap Prestasi Akademik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara dari makhluk natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat-hakikat yang sangat mulia diantara makhluk lainya. Maka, manusia diciptakan dengan mempunyai jiwa rohani dan jasmani. Rohani adalah membedakan yang salah dan yang benar, serta menganalisis sesuatu yang sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan formal maupun informal. Di samping itu rohani juga di kenal dengan batin atau jiwa sehingga ini sangat di butuhkan dalam tubuh kita. Sedangkan jasmani adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat tubuhnya dalam batas fisologi terhadap lingkungan (ketinggian, kelembapan suhu, dan sebagainya) dan atau kerja fisik dengan yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan.

Jadi adanya jasmani dan rohani pada diri manusia merupakan satu kesatuan untuk eksistensi manusia. Ketika jasad terpisah dari ruh maka jasad itu akan menjadi mayit dan tak berarti. Inilah salah satu dari sekian banyak alasan mengapa Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tiin: 4). Dalam hal ini, manusia memang tidak bisa terlepas dari rohani ataupun jasmaninya. Maka, tidak banyak manusia yang memiliki jasmani sehat tapi rohaninya yang tidak sehat, ataupun dengan sebaliknya. Maka dari itu, setiap manusia seharusnya mempunyai rohani dan jasmani yang sehat.

(13)

2

tiap pembebanan fisik (physical stress) yang layak (Prof. Sutarman). Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Tidak menimbulkan kelelahan yang berarti maksudnya ialah setelah seseorang melakukan suatu kegiatan / aktivitas, masih mempunyai cukup semangat dan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan lainnya yang mendadak.

Menurut Nixon, kebugaran jasmani (Physical fitness) berhubungan dengan organ-organ tubuh seseorang untuk melaksanakan tugas-tugasnya setiap hari dengan baik tanpa mengalami kelelahan dan mash mempunyai sisa-sisa tenaga dan kekuatan untuk menghadapi keadaan darurat yang tiba-tiba dan dapat memanfaatkan waktu luangnya. Menurut The Baruch Committies on Physical

Medicine kebugaran jasmani menggambarkan fungsi kesanggupan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu.

Menurut Ichsan (1988: 88) menjelaskan tentang kebugaran jasmani sebagai berikut :

Kebugaran jasmanai merupakan kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengen penuh kesanggupan dan tanggung jawab, tanpa memiliki rasa lelah dan penuh semangat untuk menikmati penggunaan waktu luang dan menghadapi kemungkinan berbagai bahaya dimasa yang akan datang.

Senada dengan pendapat diatas menurut Sandoso, 1985 yang dikutip oleh Kiyatno (1996: 4) Kesegan jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hario dengan gampang dan mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya atau keperluan mendadak.

(14)

3

Teten Restu Ramdhani, 2014

Hubungan Tes Kebugaran Jasmani Mahasiswa Snmptn, Sbmptn, Sm-Upi Ilmu Keolahragaan Angkatan 2013 Terhadap Prestasi Akademik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara umum pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan pekerjaan sehari hari dengan ringan dan mudah tanpa merasakan kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain.

Didalam kebugaran jasmani terdapat komponen-komponen yang sangat penting. Menurut Widaningrum (2002: 1), komponen kebugaran jasmani terdiri dari:

1. Daya tahan kardiovascular (cardiovascular endurance) 2. Daya tahan oto (muscle strength)

3. Kekuatan otot

4. Kelentukan (flexibility)

5. Komposisi tubuh ( body composition) 6. Kecepatan gerak (speed movement) 7. Kelincahan (agility) kehidupanya, sehingga banyak diantara mereka yang berusaha untuk tetap menjaga tingkat kebugaran jasmani yang dimilikinya bahkan meningkatkanya lagi ketingkat yang lebih baik. Tidak sedikit diantara mereka yang melakukan latihan-latihan fisik dengan program yang tidak tepat, karena mereka tidak mngetahui dari mana mereka akan memulai suatu latihan dalam suatu program latihan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu diketahui terlebih dahulu hasil tes kebugaran jasmaninya, dan data tersebut merupakan bahan yang tepat bagi seseorang untuk memulainya dalam suatu latihan.

(15)

4

dapat juga dilakukan pada pertengahan program atau disesuaikan dengna kebutuhan.

Tes merupakan alat ukur. Lebih lanjut menurut Suharsini Asukunto (1995: 51), mengemukakan tentang tes, tes adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur suatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Dari hasil tes, biasanya diperoleh tentang atribut atau sifat-sifat yang terdapat pada individu atau obyek yang bersangkutan. Data dapat dihimpun melalui tes, angket, observasi dan wawancara atau bentuk lainya yang sesuai.

Tes kebugaran jasmani seperti yang diuraikan diatas digunakan sebagai tes awal masuk bagi calon mahasiswa yang akan mengikuti SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan SM-UPI (Seleksi Mandiri-Universitas Pendidikan Indonesia) bagi calon mahasiswa yang akan masuk ke FPOK (Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan). Oleh karena itu, calon mahasiswa harus mempunyai kebugaran jasmani yang bagus untuk lolos dari tes awal tersebut. Agar mempunyai kebugaran jasmani yang bagus, para calon mahasiswa harus banyak beralatih komponen-komponen kebugaran jasmani. Setelah para calon mahasiswa lolos dari tes kebugaran awal, para mahasiswa tersebut harus tetap menjaga kebugaran jasmaninya, bila perlu menaikan ke level yang lebih. Agar mahasiswa tersebut dapat menjaga kondisi fisik yang prima dan selalu bugar dalam mengikuti perkuliahan baik praktek ataupun teori yang ada di FPOK. Ungkapan Baharudin dan Makin (2004: 13) bahwa:

Mahasiswa secara umum merupakan subjek yang memiliki potensi untuk mengembangkan pola kehidupanya, dan sekaligus menjadi objek dalam keseluruhan bentuk aktivitas dan kreativitasnya. Sehingga diharapkan mampu menunjukan kualitas daya yang dimilikinya.

(16)

5

Teten Restu Ramdhani, 2014

Hubungan Tes Kebugaran Jasmani Mahasiswa Snmptn, Sbmptn, Sm-Upi Ilmu Keolahragaan Angkatan 2013 Terhadap Prestasi Akademik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disebabkan oleh proses pertumbuhan, melainkan dari situasi pembelajaran. Sehingga mahasiswa tersebut dapat dipandang sebagai bukti usaha yang diperolehnya (Sobur, 2006 : 67). Prestasi akademik adalah istilah untuk menunjukan suatu pencapaian tingkat keberhasilan suatu tujuan, karena suatu usaha belajar telah dilakukan mahasiswa tersebut secara optimal. Prestasi akademik juga bisa dilihat dari berapa nilai IP (Index Prestasi) mahasiswa selama satu semester. Mutu penilaian IP dengan nilai 0=E, 1=D, 2=C, 3=B dan 4=A.

Maka dari itu, berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui dan meneliti tentang pengaruh tes kabugaran jasmani ketika awal masuk Universitas Pendidikan Indonesia dengan jalur SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI terhadap kemampuan atau prestasi mahasiswa Ilmu Keolahragaan 2013 di bidang akademik. Oleh karena itu, penulis akan mengangkat judul tentang “HUBUNGAN TES KEBUGARAN JASMANI

MAHASISWA SNMPTN, SBMPTN, SM-UPI ILMU

KEOLAHRAGAAN ANGKATAN 2013 TERHADAP PRESTASI

AKADEMIK”

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

(17)

6

menengah keatas. kemudian, kita belum tahu bagaimana hasil tingkat kebugaran jasmani calon mahasiswa tersebut akan terdapat hubungan dengan prestasi akademik mahasiswa itu sendiri.

2. Sebelumnya, calon mahasiswa harus memilih salah satu jurusan yang ada di FPOK, yaitu Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO), Ilmu Keolahragaan (IKOR) dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Penjas. Dari ke-empat jurusan diatas, hanya IKOR yang dikhususkan calon mahasiswa yang berasal dari jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada saat SMA, sedangkan sisanya dikhususkan dari jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pada dasarnya mahasiswa olahraga minimal mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang baik, tapi tidak sedikit pula yang memiliki tingkat kebugaran jasmaninya yang masih kurang bahkan dibawah rata-rata.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran hasil tingkat kebugaran jasmani Mahasiswa Ilmu Keolahragaan UPI Angkatan 2013 dari hasil tes SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI?

2. Bagaimana gambaran hasil prestasi akademik mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI Ilmu Keolahragaan UPI angkatan 2013?

3. Apakah terdapat hubungan hasil tes kebugaran jasmani mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI Ilmu Keolahragaan UPI terhadap prestasi akademik?

D. Tujuan Penulisan

(18)

7

Teten Restu Ramdhani, 2014

Hubungan Tes Kebugaran Jasmani Mahasiswa Snmptn, Sbmptn, Sm-Upi Ilmu Keolahragaan Angkatan 2013 Terhadap Prestasi Akademik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk mengetahui gambaran tingkat kebugaran jasmani Mahasiswa Ilmu Keolahragaan UPI Angkatan 2013 dari hasil tes SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI

2. Untuk mengetahui gambaran prestasi akademik mahasiswa Ilmu Keolahragaan UPI angkatan 2013

3. Untuk mengetahui apakah tes kebugaran jasmani SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa ilmu keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia

4. Untuk mengetahui perbedaan signifikansi antara mahasiswa SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI terhadap prestasi akademik

E. Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitian ini merupakan hasil yang ingin dicapai oleh penulis dalam melakukan penelitian ini. Merujuk dari latar belakang dan tujuan penelitian yang telah diuraikan, yang diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara Teoritis, penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti juga untuk pengetahuan bagi dosen dan mahasiswa khususnya Prodi Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Program Studi Ilmu Keolahragaan

2. Secara Praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi hasil evaluasi bagi Mahasiswa yang mengikuti tes SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI.

F. Struktur Penulisan Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memaparkan urutan dalam penyusunannya. Adapun urutan dari masing-masing bab akan penulis jelaskan sebagai berikut :

(19)

8

2. Pada Bab II tentang kajian teoritis akan dipaparkan mengenai: Kebugaran jasmani, SNMPTN, SBMPTN, SM-UPI, prestasi akademik, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

3. Pada Bab III tentang metode penelitian akan dipaparkan secara rinci mengenai komponen yang terdapat dalam metode penelitian diantaranya : Lokasi penelitian, subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.

4. Bab IV tentang hasil penelitian dan pembahasan akan dipaparkan pengolahan data dan pembahasan atau analisis temuan.

(20)

Teten Restu Ramdhani, 2014

Hubungan Tes Kebugaran Jasmani Mahasiswa Snmptn, Sbmptn, Sm-Upi Ilmu Keolahragaan Angkatan 2013 Terhadap Prestasi Akademik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif korelasional, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Menurut Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi atau kelompok tertentu secara akurat. Penelitian deskriptif merupakan cara untuk menemukan makna baru, menjelaskan sebuah kondisi keberadaan, menentukan frekuensi kemunculan sesuatu dan mengkategorikan informasi.

Penelitian Deskriptif ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan penelitian metode deskriptif, memungkinkan peneliti untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal (west, 1982 : 56).

Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya ( Best,1982 : 119). Metode deskriptif lebih luas dari metode survey, sehingga metode survey merupakan bagian dari penelitian deskriptif. Terkait dengan ini Sukmdiana, N.S, (2011 : 31), berpendapat bahwa:

1. Deskripsi merupakan hal alamiah sesuai kenyataan kehidupan. 2. Deskriptif mencakup makna lebih luas (kuantitaif dan kualitatif).

3. Lebih lengkap dari metode survey dengan observasi dan studi dokumenter.

(21)

24

5. Cocok bagi peneliti pemula dalam pengembangan kemampuan penelitian.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Gedung Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), Jl. DR.Setiabudhi no.229 Bandung 40154 Jawa Barat - Indonesia.

C. Populasi / Sampel Penelitian

Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan (IKOR) Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendididkan Indonesia angkatan 2013 yang terdaftar dari data hasil pengambilan di bagian Staf TIK FPOK UPI sebanyak 73 mahasiswa. Dimana 42 mahasiswa diantaranya masuk melalui jalur SNMPTN, 24 mahasiswa masuk melalui jalur SBMPTN dan sisanya sebanyak 7 mahasiswa masuk melalui jalur SM-UPI.

D. Definisi Operasional

1. Kebugaran jasmani menuurut Giriwijoyo (2007: 44) adalah kecocokan keadaan fisik terhadap tugas yang harus dilaksanakan oleh fisik itu atau dengan perkataan lain untuk melaksanakan tugas fisik tertentu yang sesuai dengan sifat tugas fisik itu.

(22)

25

Teten Restu Ramdhani, 2014

Hubungan Tes Kebugaran Jasmani Mahasiswa Snmptn, Sbmptn, Sm-Upi Ilmu Keolahragaan Angkatan 2013 Terhadap Prestasi Akademik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

*Tabel 3.1 tes kebugaran jasmani menurut Cooper

3. Prestasi akademik adalah merupakan perubahan dalam bentuk kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, gtetapi adanya situasi belajar. Prestasi akademik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Index Prestasi (IP) semester I.

4. SNMPTN dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2013 yang masuk melalui jalur SNMPTN Undangan jalur pretasi dan portofolio.

5. SBMPTN dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2013 yang masuk melalui jalur SBMPTN yang diselenggarakan serentak diseluruh Indonesia.

6. SM-UPI dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2013 yang masuk melalui jalur Seleksi Mandiri yang hanya diselenggarakan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

E. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penelitian digunakan sebagai alat ukur untuk memperoleh data dari permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Hasil dari pengolahan data ini kemudian akan dijadikan sebagai sebuah kesimpulan dari hasil penelitian, dan

Kategori Kebugaran

Laki-laki Perempuan

Kelompok Usia Dalam Tahun Kelompok Usia Dalam Tahun

13-19 tahun 20-29 tahun 13-19 tahun 20-29 tahun

sangat kurang >15.31 >16.01 >18.31 >19.01

kurang 12.11-15.30 14.01-16.00 16.55-18.30 18.31-19.00

sedang 10.49-12.10 12.01-14.00 14.31-16.54 15.55-18.30

baik 09.41-09.48 10.46-12.00 12.30-14.30 13.31-15.54

baik sekali 08.37-09.40 09.45-10.45 11.50-12.29 12.30-13.30

(23)

26

akan menjawab permasalahan yang ada. Penelitian ini menggunakan metode study dokumenter.

Instrument yang digunakan untuk memperoleh data dari penelitian tes kebugaran jasmani untuk calon mahasiswa SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI Ilmu Keolahragaan, Universitas Pendidikan Indonesia adalah instrument test dengan mengumpulkan data hasil SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI dari bagian Aset, Fasilitas dan TIK Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia.

Sedangkan instrument yang digunakan untuk memperoleh data dari penelitian prestasi akademik untuk mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2013, Universitas Pendidikan Indonesia adalah dengan mengumpulkan data dari Kartu Hasil Study (KHS) mahasiswa tersebut dari semua mata kuliah semester 1.

F. Desain Penelitian

Agar dalam penelitian ini bisa berjalan dengan baik, maka perlu adanya

desain penelitian. Desain penelitian ini menggunakan desain “Study Cross

Sectional”. Disini, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variable subjek pada saat pemeriksaan.

r

r R

r

Gambar 3.1 Desain Penelitian X

X

X

(24)

27

Teten Restu Ramdhani, 2014

Hubungan Tes Kebugaran Jasmani Mahasiswa Snmptn, Sbmptn, Sm-Upi Ilmu Keolahragaan Angkatan 2013 Terhadap Prestasi Akademik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan: maka diperlukan langkah penelitian sebagai rencana kerja. Dengan demikian, adanya gambaran langkah penelitian akan mempermudah untuk memuali langkah dari sebuah penelitian. Gambaran langkah- langkahnya adalah sebagai berikut:

(25)

28

Gambar 3.2 Langkah Penelitian

H. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data pada penelitian ini dengan menggunakan statistic korelasi untuk mengetahui hubungan tes kebugaran SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI terhadap prestasi akademik mahasiswa Ilmu Keolahragaan UPI angkatan 2013. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan software Statistical Product and Service Solution (SPSS) for

Windows versi 17.0

Tahap-tahap pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya :

1. Uji asumsi

a. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data yang didapatkan mengikuti atau mendekati hukum sebaran normal baku GAUUS. Ketika data tidak normal maka akan dilakukan uji z-kor dan t-skor

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah variansi antara kelompok yang diuji berbeda atau tidak, variansinya homogen atau heterogen dan data yang diharapkan adalah homogen.

2. Uji hipotesis

Penulis membuat uji hipotesis untuk penelitian ini, diantaranya:

Ho : terdapat hubungan tes kebugaran jasmani mahasiswa SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI terhadap prestasi akademik

Hi : tidak terdapat hubungan tes kebugaran jasmani mahasiswa SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI terhadap prestasi akademik

(26)

29

Teten Restu Ramdhani, 2014

Hubungan Tes Kebugaran Jasmani Mahasiswa Snmptn, Sbmptn, Sm-Upi Ilmu Keolahragaan Angkatan 2013 Terhadap Prestasi Akademik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika probabilitas < 0.05 maka Ho di tolak 3. Uji statistik

Uji korelasi yang digunakan penelitian ini adalah korelasi bivariate. Korelasi bivariate digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara hasil-hasil pengamanan dari populasi yang mempunyai dua varian. Pengujian ini mensyaratkan bahwa populasi asal sampel mempunyai dua varian dan berdistribusi normal. Korelasi ini banyak digunakan untuk mengukur korelasi data interval dan ratio.

4. Uji one way anova

(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dari Bab 1 sampai dengan Bab 4, dapat menyimpulkan antara lain:

1. Setelah diteliti mengenai gambaran hasil tingkat kebugaran jasmani Mahasiswa Ilmu Keolahragaan UPI Angkatan 2013 dari hasil tes SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI memiliki jumlah total 73 mahasiswa 7 diantaranya mamiliki tingkat kebugaran jasmani kategori terlatih, 2 memiliki kategori baik sekali, 12 berkategori baik, 24 kategori sedang, 16 kategori kurang dan 12 kategori kurang sekali.

2. Gambaran hasil prestasi akademik mahasiswa Ilmu Keolahragaan UPI angkatan 2013, tertinggi adalah 4.00, terendah adalah 2.89 dan memiliki nilai rata-rata sebesear 3.55. Mahasiswa SNMPTN memiliki nilai tertinggi yaitu 3.90, nilai terendah 3.10 dan rata-rata 3.40. Kedua, SBMPTN memiliki nilai tertinggi adalah 4.00, nilai terendahnya 2.89 dan rata-rata 3.60. Terakhir, SM-UPI untuk prestasi akademik memiliki nilai tertinggi 4.00, terendah 3.10 dan rata-rata 3.50.

3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan hasil tes kebugaran jasmani mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI Ilmu Keolahragaan UPI terhadap prestasi akademik

(28)

44

Teten Restu Ramdhani, 2014

Hubungan Tes Kebugaran Jasmani Mahasiswa Snmptn, Sbmptn, Sm-Upi Ilmu Keolahragaan Angkatan 2013 Terhadap Prestasi Akademik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seperti yang sudah dibahas di bab sebelumnya, hal-hal yang termasuk prestasi akademik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk faktor diri sendiri. Diri sendirilah yang mampu membangkitkan semangat untuk berjuang menggapai prestasi termasuk prestasi akademik.

B. SARAN

Berdasarkan semua hasil dari penelitian ini, dengan hasil tidak terdapat hubungan dan perbandingan antara tes kebugaran jasmani mahasiswa SNMPTN, SBMPTN dan SM-UPI, mungkin dikarenakan banyaknya data yang kosong dan item tes yang berbeda satu sama lain yang menyulitkan dalam penelitian ini.

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Armadi. (2013). Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Akademik

Mahasiswa Ilmu Keolahragaan. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik . Jakarta. PT.Rineka Cipta.

menggunakan-estmasi-regresi-spline.html ;(diakses pada tanggal 10-02-2014)

http://dedywitman23_s.blogspot.com/hakikat-kebugaran-jasmani.html ; (diakses pada tanggal 12-12-2013)

http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/06/pengertian-prestasi-akademik.html

;(diakses pada tanggal 10-02-2014)

http://kebugaran.jasmani.blogspot.com/pengertian-kebugaran-jasmani.html ;

(diakses pada tanggal 08-12-2013)

http://kumpulan-tulisan.blogspot.com/pengertian-kebugaran-jasmani.html

(diakses pada tanggal 12-12-2013)

http://vilovyca.blogspot.com/unsur-unsur-kebugaran-jasmani.html ; (diakses pada tanggal 13-12-2013)

Ikhwan, Iwa. (2014). Pengaruh Latihan Dengan Support Media Audio Visual

Makanika Gerak Tendangan Terhadap Kecepatan Dan Akurasibolapada

(30)

46

Teten Restu Ramdhani, 2014

Hubungan Tes Kebugaran Jasmani Mahasiswa Snmptn, Sbmptn, Sm-Upi Ilmu Keolahragaan Angkatan 2013 Terhadap Prestasi Akademik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Irwansyah, Henry. (2013). Hubungan Hidup Sehat dan Tingkat Kebugaran

Jasmani dengan Teknik Dasar Sepak Bola. Skripsi, Universitas

Pendidikan Indonesia

Nurhasan. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI

Sahputra, Naam. (2009). Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Akademik

Mahasiswa S1 Keperawatan Semester III Kelas Ekstensi PSIP FK USU

Medan. Skripsi, Universitas Sumatra Utara.

QS. At-Tiin : 4

Santoso, Singgih. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: Gramedia

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suherman, Adang. 2014. Statistika Untuk Ilmu Keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Gambar

Tabel
Gambar 3.1 Desain Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR SATUAN PENDIDIKAN (SEKOLAH) PER Kec.. Abdurrohman Dusun

 Agar mahasiswa dapat menjelaskan hal-hal yang berpengaruh penting pada kelangsungan hidup yang lebih lama..  Agar mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor kesehatan

“ Siswa Muhammadiyah Notoprajan, Gu nakan Seragam Batik Karya Sendiri” Sahabat MQ/ batik kini telah menjadi salah satu warisan budaya bangsa Indonesia/ yang diakui dunia

Bagi seniman yang membuat konsep awal monumen perjuangan serta relief Jogja II di kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan

Dikaitkan Dengan Antropometri, Kekuatan Otot Lengan, Dan Daya Tahan Otot Lengan (Studi Deskriptif terhadap Atlet PPLP Panahan Jawa Barat).. Universitas Pendidikan Indonesia |

mempengaruhi pengembangan usaha Keripik Selasih. Untuk merumuskan strategi pengembangan usaha yang sesuai bagi. pengembangan usaha Keripik Selasih. 1.5

Strategi bisnis ( business strategy ) merupakan strategi yang pada level unit bisnis dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan taktis maka kemampuan bermain