• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN PEMUDA MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUDIDAYA ULAT HONGKONG DI DESA DAYEUHKOLOT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN PEMUDA MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUDIDAYA ULAT HONGKONG DI DESA DAYEUHKOLOT."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

(2)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pendekatan dalam Pemberdayaan MasyarakatError! Bookmark not defined.

4. Langkah- langkah dalam Empowering ProsesError! Bookmark not defined.

5. Pendidikan Non Formal Sebagai Proses Pemberdayaan MasyarakatError! Bookmark not defined.

B. Konsep Kelembagaan Masyarakat ... Error! Bookmark not defined. 1. Definisi Konsep Kelembagaan... Error! Bookmark not defined. 2. Pengertian Kelembagaan Masyarakat .. Error! Bookmark not defined. 3. Fungsi Kelembagaan Masyarakat ... Error! Bookmark not defined. 4. Terbentuknya Kelembagaan MasyarakatError! Bookmark not defined. 5. Ciri dan Tipe-tipe Kelembagaan MasyarakatError! Bookmark not defined.

(3)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Konsep Kelompok Belajar Usaha (KBU)Error! Bookmark not defined. 6. Rumpun Kegiatan Belajar Usaha ... Error! Bookmark not defined. 7. Adanya Kebutuhan dan Usaha yang SamaError! Bookmark not defined. 8. Adanya Pengroganisasian Untuk Saling Memberi dan Menerima Error! Bookmark not defined.

9. Program Belajar Disusun Bersama ... Error! Bookmark not defined. 10. Adanya Dana Belajar Usaha ... Error! Bookmark not defined. 11. Tujuan Kelompok Belajar Usaha (KBU)Error! Bookmark not defined. 12. Fungsi Kelompok Belajar Usaha (KBU)Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Lokasi Penelitian... Error! Bookmark not defined. 2. Subjek Penelitian... Error! Bookmark not defined. B. Desain penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Tahap Pra Lapangan... Error! Bookmark not defined. 2. Tahap Rancangan dan Pelaksanaan LapanganError! Bookmark not defined.

(4)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kelompok Belajar Usaha (KBU) ... Error! Bookmark not defined. 3. Kemandirian... Error! Bookmark not defined. E. Instrument Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 1. Observasi... Error! Bookmark not defined. 2. Wawancara... Error! Bookmark not defined. 3. Studi Dokumentasi ... Error! Bookmark not defined. G. Triangulasi Data ... Error! Bookmark not defined. H. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data Error! Bookmark not defined.

1. Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 2. Reduksi Data ... Error! Bookmark not defined. 3. Penyajian Data/Display Data ... Error! Bookmark not defined. 4. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi.. Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

(5)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Latar Belakang Karang Taruna Desa DayeuhkolotError! Bookmark not defined.

3. Data Kepengurusan Karang Taruna Harapan Bangsa Error! Bookmark not defined.

4. Visi, Misi dan Struktur Organisasi Karang Taruna Harapan Bangsa Error! Bookmark not defined.

5. Struktur Organisasi Karang Taruna Harapan Bangsa Error! Bookmark not defined.

C. Gambaran Umum Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Identitas Subjek Penelitian... Error! Bookmark not defined. 2. Perencanaan Program Kelompok Belajar Usaha (KBU) Budidaya Ulat Hongkong ... Error! Bookmark not defined. 3. Pelaksanaan Program Kelompok Belajar Usaha (KBU) Budidaya Ulat Hongkong ... Error! Bookmark not defined. 4. Kemandirian Pemuda setelah Mengikuti Program Kelompok Belajar Usaha (KBU) Budidaya Ulat Hongkong oleh Karang Taruna Desa Dayeuhkolot

Error! Bookmark not defined.

D. Pembahasan Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1. Tinjauan Mengenai Perencanaan Program Kelompok Belajar Usaha (KBU) Budidaya Ulat Hongkong dalam Menumbuhkan Kemandirian Pemuda yang Diselenggarakan Karang Taruna di Desa DayeuhkolotError! Bookmark not defined.

(6)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diselenggarakan Karang Taruna di Desa DayeuhkolotError! Bookmark not defined.

3. Tinjauan Mengenai Kemandirian Pemuda Setelah Mengikuti Kegiatan Kelompok Belajar Usaha (KBU) Budidaya Ulat Hongkong yang Diselenggarakan Karang Taruna di Desa DayeuhkolotError! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI . Error! Bookmark not defined. A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. KISI-KISI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PENGELOLA PRO GRAM ... Error! Bookmark not defined.

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PESERTA PROGRAM Error! Bookmark not defined.

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK TOKOH MASYARAKAT ... Error! Bookmark not defined.

(7)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pembangunan sumber daya manusia pada hakekatnya adalah meningkatkan kemampuan individu yang diharapkan mampu mengembangkan dirinya sendiri dengan memanfaatkan dan mengemabangkan kemampuan yang dimiliki dalam kebutuhannya sendiri (Simamora, 2001:20).

Selanjutnya Simamaro (2001:21) mengemukakan bahwapengembangan kualaitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal mendasar bagi pembangunan. Sebagai salah satu indikator penting ketercapaian kualitas pembangunan manusia, pendidikan menjadi garapan yang memperoleh perhatian serius disamping aspek kesehatan dan ekonomi. Keseriusan penanganan terhadap bidang pendidikan dipicu oleh kenyataan yang menggambarkan masih banyaknya jumlah sasaran didik yang belum terlayani kebutuhan belajarnya melalui pendidikan formal akibat beragam keterbatasan. Pendidikan merupakan proses penyadaran yang sistematik untuk pengoptimalisasikan seluruh potensi individu dan masyarakat agar maju dan berkembang. Selain itu, pendidikan akan memberikan pencerahan intelektual, pembentukan pola fikir atau karakter, pola sikap, dan akan eksistensi dan potensi dirinya.

Hal tersebut dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 14, menyebutkan bahwa :

(8)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berkaitan dengan pendidikan, pendidikan luar sekolah mempunyai peranan sebagai penambah, pelengkap dan pengganti pendidikan persekolahan. Pengertian tentang Pendidikan Luar Sekolah menurut Seameo (Sudjana, 2004:46), mengemukakan bahwa :

Pendidikan Luar Sekolah adalah setiap upaya pendidikan dalam arti luas yang di dalamnya terdapat komunikasi yang teratur dan terarah, diselenggarakan di luar sekolah, sehingga seseorang atau kelompok memperoleh informasi mengenai pengetahuan, latihan dan bimbingan sesuai dengan tingkat usia dan kebutuhan hidupnya. Tujuannya ialah untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan dan nilai-nilai yang memungkinkan nagi seseorang adalah berperan serta secara efisien dan efektif dalam lingkungan keluarganya, pekerjanya, masyarakat dan bahkan negaranya.

Pendidikan Luar Sekolah tepat sekali jika diterapkan dalam pembangunan negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia karena pendidikan luar sekolah menggarap program-program pendidikan yang berorientasi pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdasarkan pada kebutuhan belajar dari masyarakat dan sebagian besar keputusan-keputusannya dibuat oleh masyarakat, oleh karena lazim disebut pendidikan berbasis masyarakat (Community Based Education). Pendidikan berbasis masyarakat mengacu pada prinsip-prinsip “dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat”.

(9)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan bermanfaat bagi dirinya juga bagi orang lain. Pendidikan masyarakat seharusnya diarahkan sebagai pendidikan yang dilaksanakan untuk memberdayakan masyarakat dan memberdayakan pemuda.

Pemuda sebagai agen perubahan tidak akan mampu melakukan perubahan yang signifikan bila tidak didukung dengan sebuah sistem atau perangkat-perangkat pendukung. Organisasi adalah sarana paling efektif untuk menginisiasi dan melakukan perubahan tersebut. Kita tidak dapat melakukan perubahan secara individu karena kemampuan kita yang terbatas. Kita memerlukan komunitas yang konsisten dengan perubahan tersebut. Disinilah kemudian lahir peran organisasi.

Organisasi muncul dari kelembagaan yang berfungsi sebagai wadah atau tempat, sedangkan pengertian lembaga mencakup juga aturan main, etika , kode etik, sikap dan tingkah laku seseorang atau suatu system.Kelembagaan adalah suatuaturan dalam organisasi atau kelompok masyarakat untuk membantu anggotanya agar dapat berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selain itu lembaga juga dapat diartikan sebagai aturan dalam sebuah kelompok sosial yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, politik dan ekonomi. Lembaga dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu lembaga formal dan non-formal. Lembaga formal adalah kumpulan dua orang atau lebih yang memiliki hubungan kerja rasional dan mempunyai tujuan bersama, biasaya mempunyai struktur organisasi yang jelas, contohnya perseroan terbatas, sekolah, pertain politik, badan pemerintah, dan sebagainya. Lembaga non-formal adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan bersama dan biasanya hanya memiliki ketua saja.

(10)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tinggal disekitar organisasi tersebut didirikan, Tugas organisasi karang tarunasalah satunya menciptakan kondisi pemuda yang sejahtera, kreatif, aktif di Masyarakat. Seperti halnya organisasikarang taruna yang berada di Desa Dayeuhkolot, yang bernama karang taruna harapan bangsa berdiri sejak tanggal 20 Maret tahun 2010, kepengurusan karang taruna dipimpin oleh ketua karang taruna dan memiliki pembina karang taruna, dalam segi kepengurusan karang taruna harapan bangsa berganti setiap satu tahun sekali. Adapun program yang pernah dilaksakan karang taruna antara lain kerja bakti, memperingati perayaan hari-hari besar, kegiatan olah raga dan program yang paling menonjol adalah kelompok belajar usaha (KBU), dimana kegiatan tersebut mempunyai anggota sebanyak 15 orang yang berasal dari pemuda dilingkungan Desa Dayeuhkolot. Kegiatan tersebut baru berjalan pada bulan September 2013. KBU tersebut bergerak dibidang budidaya ulat hongkong karena dilihat dari peluang pasar di Kabupaten Subang sangat tinggi, pembudidayaan yang dirasakan tidak terlalu sulit dan tidak banyaknya masyarakat yang terjun pada usaha tersebut, dan serta banyaknya pemuda yang putus sekolah dikarenakan biaya sehingga mengakibatkan banyaknya pengangguran dan adapun pemuda yang memiliki pekerjaan tetapi tidak memiliki pekerjaan tetap, oleh karena itu karang taruna berinisiatif untuk mendirikan kelompok usaha yang bergerak dibidang budidaya ulat hongkong, dimana karang taruna mampu melaksanakan suatu program pembelajaran pada pendekatan pendidikan melalui organisasi yang bertujuan untuk memandirikan pemuda atau sasaran pada kegiatan KBU.

Dari latar belakang tersebut, maka penulis mencoba meneliti tentang “UPAYA

(11)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN PEMUDA MELALUI KELOMPOK

BELAJAR USAHA (KBU) BUDIDAYA ULAT HONGKONG DI DESA DAYEUHKOLOT”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas dan juga didukung dengan hasil pengamatan secara langsung di lapangan, maka terdapat data-data sebagai berikut:

1. Sasaran program kelompok belajar usaha (KBU) yang diselenggarakan karang taruna mayoritas pemuda yang tidak mempunyai pekerjaan dan yang putus sekolah.

2. Kurangnya partisifasi pemuda dalam mengikuti kegiatan kelompok belajar usaha yang diselenggarakan oleh karang taruna terbukti hanya 15 orang yang terlibat dari kurang lebih 100 orang pemuda yang ada di Desa Dayeuhkolot. 3. Tingkat kemitraan steakholder relatip rendah hal ini tercermin kurangnya

perhatian aparat pemerintahan Desa terhadap keberlangsunganya program. 4. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap program-program karang taruna

masih rendah karena tata kelola dalam pelaksanaanya dirasa masih kurang. C. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifitasi masalah penelitian di atas maka terdapat rumusan masalah penelitian sebagai berikut :

(12)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana proses pelaksanaan kelompok belajar usaha (KBU) budidaya ulat hongkong dalam menumbuhkan kemandirian pemuda yang diselenggarakan karang taruna di Desa Dayeuhkolot?

3. Bagaimana kemandirian pemuda setelah mengikuti kegiatan kelompok belajar usaha (KBU) budidaya ulat hongkong yang diselenggarakan karang taruna di Desa Dayeuhkolot?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian menyusun beberapa tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan program kelompok belajar usaha (KBU) budidaya ulat hongkong dalam menumbuhkan kemandirian pemuda yang diselenggarakan karang taruna di Desa Dayeuhkolot.

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan kelompok belajar usaha (KBU) budidaya ulat hongkong dalam menumbuhkan kemandirian pemuda yang diselenggarakan karang taruna di Desa Dayeuhkolot.

3. Untuk mengetahui kemandirian pemuda setelah mengikuti kelompok belajar usaha (KBU) budidaya ulat hongkong yang diselenggarakan karang taruna di Desa Dayeuhkolot.

E. Manfaat Penelitian

(13)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak yang terlibat dalam bidang organisasi maupun kegiatan kewirausahaan yang terdiri dari pengurus karang taruna, penyelenggara KBU dan juga berbagai pihak lainnya, baik secara konseptual, teoritis maupun diterapkan secara praktis dilapangan

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti untuk kepentingan teori dan pengembangan keilmuan Pendidikan Luar Sekolah yang berkaitan dengan kajian kewirausahaan dan pengembangan organisasi kepemudaan.

3. Sebagai bahan rujukan mengenai kajian kewirausahaan kelompok belajar usaha dan organisasi kepemudaan karang taruna.

4. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan dan mampu mengembangkan program kelompok belajar usaha.

F. Struktur Organisasi Skripsi BAB I Pendahuluan

Membahas tentang Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisasi Skripsi.

BAB II Kajian Pustaka

Membahas Konsep Pemberdayaan Masyarakat, Konsep Kelembagaan Masyarakat, Konsep Kemandirian, dan Konsep Kelompok Belajar Usaha (KBU). BAB III Metode Penelitian

(14)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Membahas tentang pengolahan dan hasil penelitian. BAB V Kesimpulan dan Saran

(15)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini mengenai pelaksanaan kelompok belajar usaha (KBU) untuk menumbuhkan kemandirian pemuda yang diselenggarakan oleh pengurus karang taruna harapan bangsa yang berlokasi di Kampung Cimuja RT.18 RW.05 Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang.

2. Subjek Penelitian

Berdasarkan hasil observasi lapangan yang dilakukan oleh peneliti, maka subjek penelitian yang dijadikan sumber data dalam upaya pengurus karang taruna harapan bangsa dalam menumbuhkan kemandirian pemuda melalui program kelompok belajar usaha (KBU) budidaya ulat hongkong di Desa Dayeuhkolot adalah lima orang informan, yaitu sebagai berikut: satu orang Ketua Karang taruna (K), satu orang tokoh masyarakat yang diberi kode informan (T), dan tiga orang pemuda anggota program KBU diberi kode informan satu (A1), informan dua (A2), dan informan tiga (A3).

(16)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1)Subyek sudah cukup lama dan intensif, yaitu menyatu didalam kegiatan atau bidang yang menjadi bagian penelitian, (2)Subyek masih aktif atau terlibat penuh didalam kegiatan atau bidang tersebut, (3)Subyek memiliki waktu yang cukup untuk dimintai informasi, (4)Subyek didalam member informasi tidak cenderung atau dikemas terlebih dahulu, (5)Obyek masih asing bagi peneliti sehingga lebih tertantang untuk belajar banyak tentang obyek tersebut.

Selain itu, selama peneliti melakukan observasi lapangan, peneliti sering melakukan interaksi dan komunikasi dengan para informan, maka peneliti berkeyakinan bahwa kelima orang tersebut dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti, sehingga data yang diperoleh lengkap, objektif, terinci, akurat, dan terpercaya.

B. Desain penelitian

Desain penelitian yang dimaksud di sini adalah tahapan aktivitas yang dilakukan secara berurut dari awal sampai akhir penelitian yang nantinya memberikan gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, analisis dan penafsiran data sampai pada penulisan laporan.

Secara umum tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini ada empat tahap, sesuai yang dikemukakan oleh Moleong (2007:127), yaitu :

1. Tahap Pra Lapangan

(17)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perijinan kepada berbagai pihak yang terkait dan selanjutnya melakukan wawancara awal terhadap pihak desa dan pengurus karang taruna.

2. Tahap Rancangan dan Pelaksanaan Lapangan

Pada tahap ini peneliti akan mempertimbangkan fokus kajian serta metode dan pendekatan pada pemilihan narasumber. Apa yang akan dilakukan dalam penelitian serta siapa saja yang akan menjdi narasumber dalam penelitian ini, setelah rancangan penelitian dibuat maka pada tahap pelaksanaan penelitian, peneliti menyusun instrumen penelitian, mengumpulkan data dilapangan, menganalisis data, mengadakan penyimpulan hasil temuan penelitian di lapangan.

3. Tahap Analisis Data

(18)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Tahap Penulisan Laporan

Penulisan laporan hasil penelitian tidak terlepas dari keseluruhan tahapan kegiatan dan unsur-unsur penelitian. Pada tahap ini mengadakan pengumpulan data, analisis data dilakukan secara terus menerus selama proses penelitian sampai data yang diperlukan terkumpul, pengumpulan data berupa laporan awal setelah membandingkan data empirik dengan teoritik, dan pengolahan data sebagai laporan akhir yang dilakukan setelah data yang diperlukan lengkap terkumpul. Tahap ini merupakan tahap akhir penyusunan hasil penelitian. setelah berkonsultasi dengan pembimbing dan disetujui untuk diujikan, serta laporan pun dibuat sesuai dengan sistematika yang berlaku di Universitas Pendidikan Indonesia.

C. Metode Penelitian

(19)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang berbeda-beda sesuai dengan hasil apa yang ingin didapat dalam penelitian tersebut.

Sedangkan menurut Kartono (1990:20) metode penelitian adalah “cara-cara befikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan

untuk mencapai suatu tujuan penelitian.” Berdasarkan uraian diatas, maka dapat

disimpulkan metode penelitian adalah suata kajian ilmiah yang dilakukan dengan tujuan untuk menemukan atau membuktikan sesuatu hal, sehingga pada akhirnya dapat memperolah data yang akurat.

Dari pemaparan para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu langkah yang dilakukan oleh peneliti sebelum mengadakan penelitian biasanya langkah tersebut berupa tahapan-tahapan apa yang akan peneliti lakukan dalam mencapinya tujuan dari penelitian tersebut.

Penelitian ini, dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji upaya pengurus Karang taruna dalam menumbuhkan kemandirian pemuda melalui program kelompok belajar usaha. Dengan metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan menggunakan metode studi kasus.

Menurut Sugiyono (2011:15) penelitian kualitatif adalah :

(20)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari pemaparan para ahli diatas, bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti suatu kegiatan/peristiwa yang terjadi maupun yang sudah terjadi dengan menguraikan setiap tahap demi tahap dalam kejadian tersebut secara jelas dengan bertujuan untuk mengtahui setiap langkah dan hasil yang diperoleh dari dari kegiatan/peristiwa tersebut.

Selanjutnya Maxfield (1930) dalam Nasir (1999:66) mengemukakan bahwa

“metode studi kasus adalah penelitian tentang suatu subjek penelitian yang berkenan

dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas”.

Berdasarkan pemaparan para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode studi kasus adalah teknik penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan/menguraikan secara rinci mengenai suatu kegiatan atau peristiwa yang memiliki ke khasan tersendiri dan berbeda dengan yang lainnya.

(21)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Definisi Operasional

Untuk memudahkan penafiran dan pemahaman dalam masalah penelitian, maka masing-masing istilah atau variabel dalam penelitian ini didefinisikan secara operasional, yaitu :

1. Karang Taruna

Karang taruna merupakan organisasi sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial diri, oleh,dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah Desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama bergerak dibidang usaha kesejahtraan soaial. (Permensos 83/HUK/2005).

2. Kelompok Belajar Usaha (KBU)

Kelompok belajar usaha yaitu suatu kegiatan yang membelajarkan warga masyarakat untuk mengejar ketinggalan dibidang usaha, dengan cara kerja, belajar, dan berusaha guna memperoleh mata pencaharian sebagai sumber penghasilan yang dilaksanakan dalam bentuk kelompok belajar. Di penelitian ini program kelompok belajar usaha untuk menumbuhkan kemandirian pemuda yang diselenggarakan karang taruna.

3. Kemandirian

(22)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berwirausaha, mandiri secara fisik, mandiri secara mental, mandiri secara emosional dan mandiri secara finansial. Kemandirian berwirausaha dicerminkan dengan prilaku penguasaan keterampilan berwirausaha seperti: keterampilan mencari informasi pasar, merancang produk, cara mendapatkan bahan baku yang baik, memiliki alat dan perlengkapan produksi, mengelola usaha, memiliki sistem permodalan yang kuat, memasarkan hasil produk dan sebagainya.

E. Instrument Penelitian

Dalam penilitian kulitatif ini yang berperan sebagai instrument penelitain adalah peneliti sendri. Sejalan yang disampaikan oleh Moleong (1998:121) bahwa:

“kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai perencana, pelaksana,

pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan akhirnya menjadi pelapor hasil

penelitiannya”. Jadi dalam hal ini peneliti berperan langsung dalam berinteraksi dengan sumber data (sumber informasi) dalam suatu wawancara dan kegiatan.

Jadi dalam penelitian ini, peneliti adalah orang yang berperan langsung dalam hubungan komunikasi dan interaksi dengan sumber data baik dalam suatu wawancara ataupun pengamatan kegiatan. Diharapkan dengan langkah diatas data yang terkumpul memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dan dapat meyakinkan peneliti, sehingga hasil penelitian yang diperoleh akan memenuhi persyaratan peneliti kualitatif.

F. Teknik Pengumpulan Data

(23)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berlangsungnya kegiatan program kelompok belajar usaha (KBU) budidaya ulat hongkong yang diselenggarakan oleh karang taruna harapan bangsa. Adapun teknik pengumpulan data yaitu observasi partisipatif, wawancara, studi dokumentasi, dan triangulasi.

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu cara pengumpulan data yang utama dalam mengkaji suatu situasi yang dijadikan sebagai objek penelitian. Menurut Ngalim

Purwanto (Basrowi dan Suwandi, 2008: 93) “observasi ialah metode atau cara -cara menganalisis dan mengadakan pencatatan se-cara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara

langsung”. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi secara langsung dan tersamar yang digunakan untuk mengamati secara langsung di lapangan bagaimana pengurus karang taruna dalam menumbuhkan kemandirian pemuda melalui program KBU di Desa Dayeuhkolot.

2. Wawancara

Dalam penelitian kualitatif, wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang paling sering digunakan dan merupkan teknik yang efektif. Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam

sauatu topic tertentu. “a meeting of two person to change to exchange information and idea through question and responses, resulting in

communication and joint contruction of meaning about a peticular topic.”

(24)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara tak berstrukur dalam mengumpulkan data. Karena peneliti hanya menyiapkan pedoman wawancara berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan, dan tidak membuat alternatif jawaban dari setiap pertanyaan. Sehingga responden dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan bebas. Selain itu, dengan menggunakan teknik wawancara tak berstruktur peneliti akan lebih mendapatkan informasi yang lebih mendalam.

3. Studi Dokumentasi

Menurut sugiyono (2011: 329) menyatakan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa. Studi dokumentasi digunakan untuk memeperoleh sejumlah data atau informasi berkenaan dengan gambaran benda-benda yang dijadikan acuan, alat atau fasilitas dalam proses penyelenggaraan program. Penggunaan teknik studi dokumentasi dimaksudkan untuk melengkapi data atau informasi yang diperoleh melalui wawancara dan observasi, dengan cara menelusuri, mempelajari dan mendalami berbagai dokumen yang bersifat permanen dan tercatat agar data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan. Sasaran yang menjadi studi dokumentasi adalah dokumen yang berhubungan dengan upaya pengurus karang taruna dalam menumbuhkan kemandirian pemuda melalui program kelompok belajar usaha dan lain sebagainya.

G. Triangulasi Data

Menurut Sugiyono (2011: 330) bahwa dalam teknik triangulasi data dapat

(25)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada”. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi , maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kreadibilitas data, yaitu mengecek kreadibilitas data dengan teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Triangulasi ini dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dengan beberapa subjek penelitian. Data yang diperoleh dari subjek penelitian satu dibandingkan dengan yang lainnya, yaitu membandingkan hasil observasi, hasil wawancara, dan hasil studi dokumentasi dengan hasil wawancara dan hasil observasi pengurus, tokoh masyarakat dan pemuda anggota karang taruna.

Pada tahap ini dilakukan kegiatan membandingkan hasil observasi dengan hasil wawancara yang berkaitan dengan kegiatan KBU dalam menumbuhkan kemandirian pemuda yaitu, hasil wawancara dengan satu orang ketua karang taruna, satu orang tokoh masyarakat, serta tiga orang pemuda yang mengikuti proram KBU.

H. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Berkenaan dengan pengolahan dan analisis data, Moleong (2007:248),

menjelaskan bahwa “analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan

jalan bekerja dengan data, mengorganisir data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintetiskannya mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain”.

Pendapat lain mengenai analisis data penelitian kualitatif, Trisnamansyah

(26)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sampai semua data terkumpul, tetapi dilakukan secara berangsur setelah selesai

mendapatkan sekumpulan data dari wawancara, observasi, atau dokumen”.

Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi yang dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri atas catatan deskriptif yang merupakan catatan tentang apa yang dilihat, didengar, disaksikan, diamati dan dialami sendiri oleh peneliti. Pengumpulan data ini menyangkut semua hal tentang upaya pengurus karang taruna dalam menumbuhkan kemandirian pemuda melalui program keompok belajar usaha budidaya ulat hongkong. Data dan catatan deskriptif ini merupakan data alami dari lapangan, tanpa adnya komentar dan tafsiran dari peneliti tentang fenomena yang dijumpai dilapangan. 2. Reduksi Data

(27)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Penyajian Data/Display Data

Penyajian data merupakan upaya untuk menyajikan data guna melihat gambaran keseluruhan data atau bagian-bagian tertentu dari penelitian. Penyajian data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dalam bentuk teks naratif dari catatan lapangan. Agar peneliti tidak tergelincir dalam pengambilan kesimpulan yang memihak dan tidak berdasar, maka peneliti akan mengadakan koding data, klarifikasi data, serta memberikan penggolongan kembali sesui fokus masalahnya berdasarkan pertanyaan penelitian yang diajukan dan pedoman wawancara untuk para pemuda anggota karang taruna, tokoh masyarakat dan pengurus karang taruna.

4. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Referensi

Dokumen terkait

The results of this study showed that there was a progress difference between pre-test and post- test for learners' vocabulary abilities, which reveals that learners‘

Agar Indonesia dapat menjadi penentu harga dalam perdagangan CPO internasional, Indonesia perlu memperkuat indsutri CPO dalam negeri serta memperkuat diplomasi ke luar

Hampir dari seluruh para- meter pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun) menunjukkan bahwa pertumbuhan bibit setek ber- daun lebih baik dibandingkan dari setek

Ini merupakan kelainan yang biasa didapatkan di daerah beriklim sedang, bahkan lebih sering lagi terdapat di daerah beriklim tropis.Tujuan dari penelitian ini untuk

Berdasarkan pada hasil pengujian statistik menggunakan aplikasi SPSS-23 dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh pendekatan PMRI

Lebih lanjut al-Attas mengatakan bahwa pengislaman konsep dasar adab sebagai suatu undangan perjamuan bersama seluruh konsep yang terkandung di dalamnya termasuk juga

Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan studi mengenai toksisitas ekstrak metanol daun bongkal terhadap larva Artemia Salina L dengan menggunakan metode

Karena sasaran yang dituju sudah menerima beras sesuai dengan yang telah dijatah oleh pemerintah dalam penerimaan program raskin tidak terjadi kendala yang