No. 766/GSD-KLS/S/2013
PENERAPAN MODEL INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN BINGKAI KAYU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
DALAM MENGHITUNG KELILING PERSEGIPANJANG (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SDN 2 Cikeusal
Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
ARIF FATUROHMAN 1106820
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Model Inkuiri dengan Menggunakan Bingkai Kayu untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Menghitung Keliling Persegipanjang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ilmiah ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Cirebon, Juni 2013 Yang membuat pernyataan
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN MODEL INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN BINGKAI KAYU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
DALAM MENGHITUNG KELILING PERSEGIPANJANG (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SDN 2 Cikeusal
Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon)
Oleh
ARIF FATUROHMAN 1106820
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH Pembimbing I
H. Atep Sujana, M.Pd NIP. 197212262006041001
Pembimbing II
Drs. Yedi Kurniadi NIP. 195910221989031003
Mengetahui,
Ketua Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN MODEL INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN BINGKAI KAYU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
DALAM MENGHITUNG KELILING PERSEGIPANJANG (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SDN 2 Cikeusal
Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon)
Oleh
ARIF FATUROHMAN 1106820
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH Penguji I
Drs. H. Dede T. Sunarya, M.Pd NIP. 195703251985031005
Penguji II
Drs. Yedi Kurniadi NIP. 195910221989031003
Penguji III
Asep K. Jayadinata,M.Pd NIP. 198009292008011023
Mengetahui,
Ketua Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang
DAFTAR ISI
Halaman SAMPUL DALAM
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ……….. ii
UCAPAN TERIMA KASIH ………. iv
DAFTAR ISI ……….. vi
DAFTRAR TABEL ………. ix
DAFTAR GAMBAR ………. xi
DAFTAR LAMPIRAN ………. xii
BAB I PENDAHULUAN ………... 1
A. Latar Belakang Masalah ..……… 1
B. Perumusan dan Pemecahan Masalah ……….……… 6
1. Perumusan Masalah ……….. 6
2. Pemecahan Masalah ……….. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………... 11
1. Tujuan Penelitian ………... 11
2. Manfaat Penelitian ………. 12
D. Batasan Istilah ……….... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA ……… 15
A. Hakikat Matematika ……… 15
1. Pengertian Matematika ………. 16
2. Pembelajaran Matematika di SD ………. 17
3. Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ……..………... 17
4. Ciri-ciri Pembelajaran Matematika di SD ……….... 18
B. Teori Belajar Matematika ……… 19
1. Teori Belajar Jean Piaget ……….. 20
2. Teori Bruner ……….. 20
C. Model Inkuiri ………. 21
1. Pengertian Model Inkuiri ……….. 22
2. Karakteristik Model Inkuiri ……….. 22
3. Ciri-ciri Model Inkuiri ……… 23
4. Keunggulan Model Inkuiri ………. 23
5. Tahapan Model Inkuiri ……….. 24
6. Penerapan Model Inkuiri di Kelas ……… 25
D. Alat Peraga ……….... 27
1. Pengertian Alat Peraga ………. 27
2. Macam-macam atau Jenis Alat Peraga ……… 28
3. Peranan Alat Peraga dalam Pelajaran ……… 29
E. Persegipanjang ………... 30
1. Pengertian Persegipanjang ……… 30
2. Luas Pesegipanjang ………... 31
3. Keliling Persegipanjang ……… 32
F. Hasil Penelitian yang Relevan ……….. 33
G. Hipotesis Tindakan ………. 34
BAB III METODE PENELITIAN ……….. 35
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ………... 35
1. Lokasi Penelitian ……….. 35
2. Waktu Penelitian ………. 35
B. Subjek Penelitian ………. 37
C. Metode dan Desain Penelitian ……… 37
1. Metode Penelitian ………... 37
2. Desain Penelitian ………. 38
D. Prosedur Penelitian ………. 41 1. Tahap Perencanaan Tidakan ……….. 41
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ………. 43
3. Tahap Observasi ………. 44
4. Tahap Analisis dan Refleksi ……….. 45
E. Instrumen Penelitian ………. 45
1. Lembar Observasi ……….. 45
2. Soal Tes (Tes Tulis) ……….. 46
3. Format Wawancara ………. 46
4. Catatan Lapangan ………... 47
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ………. 47
1. Teknik Pengolahan Data ……… 47
2. Analisis Data ……….. 49
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ………. 52
A. Paparan Data Awal ……….. 52 B. Paparan Data Tindakan ………. 56
1. Paparan Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I ………. 56
2. Paparan Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II ……… 84 C. Pembahasan ………. 111 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 122
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ………... 36
Tabel 4.1 Data Awal Hasil Belajar Siswa ……… 55
Tabel 4.2 Tahap Orientasi, Merumuskan Masalah, dan Merumuskan Hipotesis ………... 59
Tabel 4.3 Tahap Mengumpulkan Data ………. 61
Tabel 4.4 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ……... 63
Tabel 4.5 Hasil Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I ... 69
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I …………... 75
Tabel 4.7 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ………. 78
Tabel 4.8 Analisis Refleksi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ……. 80
Tabel 4.9 Kinerja Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Siklus I... 81
Tabel 4.10 Analisis dan Refleksi Aktivitas Siswa Siklus I ……… 82
Tabel 4.11 Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus I ………... 83
Tabel 4.12 Tahap Orientasi ……… 87
Tabel 4.13 Tahap Merumuskan Masalah …………...……… 88
Tabel 4.14 Tahap Mengumpulkan Data …………..….……….. 89
Tabel 4.15 Tahap Menguji Hipotesis …...……….. 90
Tabel 4.16 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ……. 92
Tabel 4.17 Hasil Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ……... 97
Tabel 4.18 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ...………... 102
Tabel 4.19 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ………... 105
Tabel 4.20 Analisis Refleksi Perencanaan Pembelajaran Siklus II….. 107
Tabel 4.21 Kinerja Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Siklus II.. 108
Tabel 4.22 Analisis dan Refleksi Aktivitas SiswaI Siklus II .………… 109
Tabel 4.23 Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus II ………... 110
Tabel 4.24 Data Observasi Perencanaan pembelajaran selama Penelitian ………... 113
Tabel 4.26 Data Observasi Aktivitas Siswa selama Penelitian ………. 117 Tabel 4.27 Rekapitulasi Hasil Analisis Data Hasil Belajar Siswa
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Persegipanjang ABCD ………..………... 31
Gambar 2.2 Sudut-sudut dalam persegipanjang ……… 31
Gambar 2.3 Panjang dan lebar dalam persegipanjang ….………... 32
Gambar 2.4 Persegipanjang ABCD ………... 32
Gambar 3.1 Model Spiral Kemmis and Mc. Taggart ..………... 38
Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Ketuntasan Data Awal dan Siklus I ……….. 80
Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Ketuntasan Data Awal, Siklus I dan Siklus II ………... 107
Gambar 4.3 Diagram Peningkatan Perencanaan Pembelajaran Selama Penelitian ………... 114
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………… 129
Lampiran A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ………... 136
Lampiran B Instrumen Penelitian Lampiran B.1 Lembar Observasi Perencanaan Pembelajaran ……….. 143
Lampiran B.2 Lembar Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru ………... 148
Lampiran B.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ………….……….. 152
Lampiran B.4 Lembar Soal Tes ……… 155
Lampiran B.5 Lembar Wawancara Guru ……….. 157
Lampiran B.6 Lembar Wawancara Siswa ……… 159
Lampiran B.7 Catatan Lapangan ……….. 160
Lampiran C Hasil Penelitian Siklus I Lampiran C.1 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I .... 162
Lampiran C.2 Hasil Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I... 163
Lampiran C.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ……….. 164
Lampiran C.4 Hasil Belajar SiswaSiklus I ………... 165
Lampiran C.5 Hasil Wawancara Guru Siklus I ……… 166
Lampiran C.6 Hasil Wawancara Siswa Siklus I ……...……… 168
Lampiran C.7 Hasil Catatan Lapangan Silus I ………. 170
Lampiran C.8 Hasil Tes Siswa Siklus I ……… 172
Lampiran C.9 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus I ………... 178
Siklus II
Lampiran C.11 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 185
Lampiran C.12 Hasil Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 186
Lampiran C.13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ………. 187
Lampiran C.14 Hasil Belajar SiswaSiklus II ……….. 188
Lampiran C.15 Hasil Wawancara Guru Siklus II ……… 189
Lampiran C.16 Hasil Wawancara Siswa Siklus II ……...………... 191
Lampiran C.17 Hasil Catatan Lapangan Silus II ……… 193
Lampiran C.18 Hasil Tes Siswa Siklus II ………...…… 195
Lampiran C.19 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus II ……….. 201
Lampiran C.20 Foto Kegiatan Belajar Siklus II ………. 207
Lampiran D Surat-surat Lampiran D.1 Surat Keputusan Pembimbing ………... 208
Lampiran D.2 Surat Izin Penelitian ……….. 209
Lampiran D.3 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian …….…… 210
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang digunakan manusia untuk memecahkan persoalan sehari-hari dan persoalan ilmu lainnya. Para ahli yang mendefinisikan matematika antara lain, Maulana (2009: 1) mengemukakan “Matematika adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai aplikasi sangat luas pada aspek kehidupan, karena banyak masalah yang harus diselesaikan dengan matematika”. Oleh karena itu, setiap orang perlu mempelajari matematika begitu pula dengan siswa yang mana matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa. Matematika juga sering dikatakan sebagai ilmu deduktif, sebagaimana yang dikemukakan oleh Ruseffendi (Erna Suwangsih dan Tiurlina, 2010: 4) bahwa:
Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi aksioma, dan dalil-dalil di mana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif.
Pelajaran matematika diberikan hampir di semua tingkatan pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Pelajaran matematika mengajarkan pola atau susunan dan hubungannya, membekali siswa dengan kemampuan berfikir yang logis, sistematis, kritis, kreatif, mampu bekerjasama, matematis, konsep-konsep dan struktur abstrak dari matematika.
Lebih lanjut tujuan pembelajaran matematika berdasarkan Depdiknas (2006: 13) yaitu agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
2
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Dalam proses pembelajaran di sekolah dasar pelajaran matematika masih dipandang sebagai mata pelajaran yang sulit dipelajari, tidak disenangi oleh siswa. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ruseffendi (Maulana, 2009: 3), “Matematika (ilmu pasti) bagi anak-anak pada umumnya merupakan mata pelajaran yang tidak disenangi, kalau bukan pelajaran yang paling dibenci”. Anggapan seperti inilah yang membuat siswa tidak menyukai matematika. Rasa takut dan tidak suka terhadap pelajaran matematika tersebut berdampak pada hasil belajar yang semakin menurun.
Menurut Piaget (Pitajeng, 2006: 27), “ Anak usia sekolah dasar ini berada pada periode operasi konkret. Periode ini disebut operasi konkret sebab berfikir logiknya didasarkan pada manipulasi fisik objek-objek konkret‟‟. Begitu pula dengan teori yang dikemukakan oleh Bruner (Ruseffendi, E.T, dkk. 1992: 109) bahwa:
Dalam proses belajar siswa sebaiknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda (alat peraga). Dengan alat peraga tersebut, siswa dapat melihat langsung bagaimana keteraturan serta pola yang terdapat dalam benda yang sedang diamatinya. Keteraturan tersebut kemudian oleh siswa dihubungkan dengan keteraturan intuitif yang telah melekat pada dirinya.
3
Guru sebagai tenaga pengajar di kelas hendaknya berusaha sedapat mungkin membangkitkan minat belajar pada anak didiknya dengan berbagai cara, misalnya dengan memperkenalkan kepada anak berbagai kegiatan belajar, seperti bermain sambil belajar matematika, menggunakan alat peraga yang menarik atau memanipulasi alat peraga, menggunakan bermacam-macam metode pembelajaran pada saat mengajar matematika, mengaitkan pembelajaran matematika dengan dunia anak. Contoh: Alat peraga dapat disesuaikan dengan benda-benda permainan anak, misalnya kaleng, bola dan sebagainya.
Penggunaan alat peraga menjadi sangat penting, karena selain sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih berpikir operasional konkrit. dengan penggunaan alat peraga dapat membangkitkan minat belajar siswa. Alat peraga yang dihadirkan guru diharapkan mampu membangkitkan minat belajar siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada hari rabu tanggal 16 Oktober 2012 di kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon tentang pembelajaran menghitung keliling peregipanjang ditemukan masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi menghitung keliling persegipanjang. Pembelajaran keliling persegipanjang cenderung berorientasi pada guru dan pelaksanaannya juga cenderung dilaksanakan secara klasikal, sehingga kurang menumbuhkembangkan kemampuan berpikir siswa. Berdasarkan hasil pengamatan juga diketahui bahwa penggunaan alat peraga sangat jarang dilakukan oleh guru.
Berikut adalah deskripsi gambaran aktifitas siswa dan kegiatan guru pada saat proses pembelajaran menghitung keliling persegipanjang di kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon: 1. Pada proses pembelajaran, guru langsung menjelaskan materi keliling
persegipanjang tanpa menggali kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
2. Lebih dominannya peran guru dalam proses pembelajaran, yang dapat dilihat dari kurangnya interaksi antara siswa dan guru sehingga tidak adanya keterlibatan siswa dalam poses pembelajaran.
4
siswa selesai mencatat, guru menjelaskan materi keliling persegipanjang tanpa adanya alat peraga, sehingga pembelajaran masih bersifat abstrak. 4. Pada saat guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan terhadap materi yang telah disampaikan, tidak ada siswa yang betanya satupun.
5. Di akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal tanpa merangkum pelajaran. Dari hasil tes yang diberikan kepada 34 siswa dengan batas ketuntasan 60 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran matematika kelas III yang diterapkan oleh SDN 2 Cikeusal tahun ajaran 2012/2013 dengan pertimbangan intake siswa, daya dukung, dan kompleksitas pada materi menghitung keliling persegipanjang, terdapat 19 siswa dari 34 siswa (56%) dinyatakan belum tuntas atau mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60 dan hanya 15 orang siswa dari 34 siswa (44%) yang dinyatakan tuntas atau mendapatkan nilai di atas standar KKM.
Pembelajaran seperti ini jangan dibiarkan terus-menerus karena akan menimbulkan masalah dan menyulitkan siswa dalam memahami pembelajaran terutama pada pelajaran matematika tentang materi menghitung keliling persegipanjang. Seharusnya guru melakukan strategi serta inovasi pembelajaran untuk mengatasi hal tersebut.Berdasarkan situasi dan kondisi belajar tersebut, maka dapat diuraikan masalah-masalahnya sebagai berikut:
1. Dalam proses pembelajaran tidak adanya alat peraga, sehingga pembelajaran masih bersifat abstrak.
2. Pemahaman dan pengetahuan siswa tidak berkembang karena kurangnya penjelasan materi dari guru.
3. Tidak adanya keterlibatan siswa dalam poses pembelajaran karena pembelajaran didominasi oleh guru.
4. Pada saat pembelajaran matematika siswa merasa jenuh karena siswa hanya mendengarkan dan mencatat materi yang diberikan oleh guru. 5. Hasil evaluasi belajar siswa kurang memuaskan karena masih terdapat
5
Dari permasalahan yang ada maka harus dilakukan upaya perbaikan atau memberikan solusi pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa kelas III SDN 2 Cikeusal pada materi menghitung keliling persegipanjang. Untuk mengatasi masalah tersebut maka akan diterapkan suatu model pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri. Dengan menggunakan model inkuiri, maka siswa dapat terlibat dan aktif dalam proses pembelajaran.
Keunggulan yang dimiliki inkuiri seperti yang dikemukakan Sanjaya (Maulana, 2009: 37), di antaranya sebagai berikut:
1. Model inkuiri merupakan model pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini sangat bermakna.
2. Model inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya mereka.
3. Model inkuiri merupakan model yang sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
4. Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh sisw a yang lemah dalam belajar.
Dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh model inkuiri diharapkan siswa kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon mengerti dan paham akan konsep matematika terutama dalam mencari dan menghitung keliling persegipanjang.
Diambilnya model inkuiri sebagai alternatif mengatasi masalah tersebut karena model inkuiri dalam proses pembelajarannya melibatkan siswa secara penuh. Dengan demikian, hasil belajar siswa tentang menghitung keliling persegipanjang lebih tercapai karena siswa aktif dalam proses pembelajaran.
6
B. Perumusan dan Pemecahan Masalah
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian tindakan kelas ini adalah:
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menghitung keliling persegipanjang di kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon?
b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menghitung keliling persegipanjang di kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon?
c. Bagaimana hasil belajar dengan menggunakan model inkuiri dalam menghitung keliling persegipanjang di kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon?
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan yang dihadapi oleh siswa kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon dalam memahami materi menghitung keliling persegipanjang, maka dilakukan suatu tindakan penelitian kelas dengan menggunakan model inkuiri. Alasan digunakannya model inkuiri ini sebagai alternatif pemecahan masalah karena model inkuiri memiliki keunggulan-keunggulan yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep pembelajaran persegipanjang.
7
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diurakan di atas, maka langkah-langkah yang dilakukan untuk pemecahan masalah adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan yang dilakukan adalah membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran serta membuat instrumen-instrumen berupa lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi perencanaan pembelajaran, lembar observasi kinerja guru dan lembar obsevasi aktivitas siswa serta soal tes akhir (tes tulis) yang akan digunakan dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri pada proses pembelajaran tentang menghitung keliling persegipanjang. Kemudian menentukan kriteria-kriteria keberhasilan yang akan dicapai pada proses perencanaan kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tahapan yang paling penting karena terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian menghitung keliling persegipanjang sebagai berikut:
1) Perencanaan Pembelajaran
Langkah-langkah perencanaan pembelajaran adalah perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, pemilihan sumber belajar/media pembelajaran, skenario/kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar.
2) Pelaksanaan Pembelajaran
Pada pelaksanaan pembelajaran guru menerapkan semua indikator yang telah ditetapkan pada RPP dengan menerapkan model inkuiri pada proses pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran model inkuiri sebagaimana yang dikemukakan Sanjaya (Maulana, 2009: 35) adalah sebagai berikut:
a) Orientasi
8
ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam tahapan orientasi adalah:
(1) Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
(2) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.
(3) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberi motivasi belajar siswa. b) Merumuskan Masalah
(1) Merumuskan masalah merupakan membawa siswa pada suatu persoalan. Beberapa masalah dapat dirumuskan sendiri oleh siswa ataupun dengan bantuan guru.
(2) Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti. Artinya, guru perlu mendorong agar siswa dapat merumuskan masalah yang menurut guru jawaban sebenarnya sudah ada, tinggal siswa mencari materian mendapatkan jawabannya secara pasti. (3) Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang
telah diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah.
c) Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis pada setiap siswa adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.
d) Mengumpulkan Data
9
e) Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
Di bawah ini merupakan target yang ingin dicapai dalam penelitian pembelajaran matematika khususnya pada materi menghitung keliling persegipanjang dengan menggunakan model inkuiri terhadap siswa kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon antara lain adalah sebagai berikut:
1. Target Proses
Target proses yang ingin dicapai dalam penelitian ini pada materi menghitung keliling persegipanjang adalah untuk memperbaiki proses kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar selama pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Pembelajaran
Target yang ingin dicapai pada perencanaan pembelajaran dalam penelitian ini pada materi menghitung keliling persegipanjang adalah:
1) Perumusan tujuan pembelajaran.
2) Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar. 3) Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran. 4) Skenario/kegitan pembelajaran.
5) Penilaian hasil belajar.
Dengan menggunakan model inkuiri, diharapkan kelima aspek dalam perencanaan pembelajaran dapat tercapai. Untuk persentase target perencanaan pembelajaran dinyatakan berhasil apabila mencapai persentase 80%.
b. Pelaksanaan Kinerja Guru
Target yang ingin dicapai pada pelaksanaan kinerja guru dalam penelitian ini pada materi menghitung keliling persegipanjang adalah:
10
3) Kegiatan akhir pembelajaran. 4) Evaluasi.
Dengan menggunakan model inkuiri, diharapkan keempat aspek pelaksanaan kinerja guru dapat tercapai. Untuk persentase target pelaksanaan kinerja guru dinyatakan berhasil apabila mencapai persentase 80%.
c. Aktivitas Siswa
Target yang ingin dicapai dalam aktivitas siswa dalam penelitian ini pada materi menghitung keliling persegipanjang adalah:
1) Orientasi
(a) Siswa dapat mengikuti jalannya proses pembelajaran. (b) Siswa dapat mengikuti langkah-langkah model inkuiri. (c) Siswa termotivasi dalam belajarnya.
2) Merumuskan Masalah
(a) Siswa dapat menemukan permasalahan khususnya dalam materi menghitung keliling persegipanjang.
(b) Siswa memberikan contoh bangun datar persegipanjang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya.. (c) Siswa dapat merumuskan masalah.
3) Merumuskan Hipotesis
(a) Siswa aktif menjawab pertanyaan.
(b) Siswa dapat merumuskan jawaban sementara.
(c) Siswa dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.
4) Mengumpulkan Data
(a) Siswa melakukan tanya-jawab sesuai dengan pengalamannya saat proses pembelajaran.
(b) Siswa dapat menceritakan pengalamannya yang berhubungan dengan materi menghitung keliling persegipanjang.
11
5) Menguji Hipotesis
(a) Siswa dapat menyajikan hasil diskusi
(b) Siswa mengungkapkan pendapatnya dalam diskusi.
(c) Siswa dapat membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari Dengan menggunakan model inkuiri, diharapkan kelima aspek aktivitas siswa dapat tercapai. Untuk persentase target aktivitas siswa dinyatakan berhasil apabila mencapai persentase 80%.
2. Target Hasil
Jika dilihat dari hasil pembelajaran atau kemampuan siswa dalam memahami dan menjawab soal evaluasi yang diberikan, maka ditetapkan batas yang ingin dicapai adalah sekitar 80% dari jumlah seluruh siswa kelas III. Dengan syarat siswa mendapat nilai 60 atau sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan dan digunakan oleh guru SDN 2 Cikeusal sebagai batas minimal ketuntasan belajar mata pelajaran matematika siswa kelas III SDN 2 Cikeusal tahun ajaran 2012/2013, dengan indikator siswa dapat menurunkan rumus dan menentukan keliling persegipanjang.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dalam suatu penelitian haruslah memiliki suatu tujuan dan manfaat dari penelitian. Berikut ini merupakan penjelasan dari tujuan dan manfaat penelitian tentang menghitng keliling persegipanjang dengan penerapan model inkuiri terhadap siswa kelas III DN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon.
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, adapun tujuan dari penelitian ini tentang model inkuiri dalam materi menghitung keliling persegipanjang yaitu:
12
b. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menghitung keliling persegipanjang di kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon.
c. Untuk mengetahui hasil belajar dengan menggunakan model inkuiri dalam menghitung keliling persegipanjang di kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini yang berjudul “Penerapan Model Inkuiri dengan Menggunakan Bingkai Kayu untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Menghitung Keliling Persegipanjang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon)”. Berikut ini merupakan uraian manfaat yang diharapkan dari penelitian, baik manfaat bagi guru, manfaat bagi siswa maupun manfaat bagi sekolah.
a. Manfaat bagi guru:
1) Dapat menambah pengetahuan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri khsusnya pada mata pelajaran matemetika.
2) Dapat memotivasi guru agar lebih kreatif dan inovatif merancang pembelajaran yang menarik dan bermakna.
3) Dapat dijadikan sebagai acuan dan panduan dalam pembelajaran yang baik.
4) Sebagai referensi guru dalam pembelajaran menghitung keliling persegipanjang di kelas III.
b. Manfaat bagi siswa:
1) Mempermudah pemahaman siswa dalam menghitung keliling persegipanjang.
13
3) Memberikan suatu motivasi pada siswa agar dalam belajar lebih baik lagi.
4) Siwa mempunyai hasil belajar yang lebih baik karena pembelajarannya menggunakan model inkuiri yang disertai dengan alat peraga.
c. Manfaat bagi sekolah:
1) Sekolah memiliki berbagai macam model pembelajaran yang nantinya akan dipilih sebagai model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang ada.
2) Sebagai sumber informasi bagi SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon mengenai pembelajaran inkuiri dengan menggunakan alat peraga.
D. Batasan Istilah
1. Model Inkuiri
Model inkuiri menurut Sanjaya (Maulana, 2009: 33) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan
2. Alat Peraga Bingkai Kayu
Alat peraga menurut Ruseffendi, dkk (1992: 141) adalah alat untuk menerangkan atau mewujudkan konsep matematika.
Alat peraga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alat peraga sederhana yang dibuat sendiri yaitu alat peraga berupa bingkai kayu yang berbentuk persegipanjang. Alat peraga sangat membantu daalam penyampaian materi pada siswa.
3. Hasil Belajar
14
Dengan penerapan model inkuiri pada pembelajaran matematika pada materi menghitung keliling persegipanjang diharapkan hasil belajar siswa semakin meningkat.
4. Keliling Persegipanjang
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SDN 2 Cilkeusal tahun pelajaran 2012/2013 yang terletak di Jalan Karang Anyar Desa Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. Alasan mengapa dipilihnya SDN 2 Cikeusal sebagai tempat penelitian yaitu:
a. SDN 2 Cikeusal merupakan tempat mengajar dengan demikian dalam penelitian mendapatkan kemudahan dalam perizinan penelitian.
b. Dipilihnya SDN 2 Cikeusal sebagai tempat penelitian karena tempat penelitian tersebut dekat dengan tempat tinggal.
c. Karena di kelas III SDN 2 Cikeusal kurangnya pamahaman siswa tentang menghitung keliling persegipanjang
2. Waktu Penelitian
36 Tabel 3.1
Jadwal Penelitian No.
September Oktober Nopember Desember Januari Pebruari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pembuatan
Proposal √ √ √ √ √ √
2. Seminar
Proposal √
3. Perbaikan
Proposal √ √ √
4. Perencanaan √
5. Pelaksanaan
Siklus I √
6. Pelaksanaan
Siklus II √
7. Pengolahan
Data √ √ √ √
8. Penyusunan
Skripsi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Perbaikan
Skripsi √ √
10. Pengesahan
Skripsi √ √
11. Sidang
37
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon tahun pelajaran 2012/2013, dengan jumlah 34 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Alasan mengapa dipilihnya kelas III ini sebagai subjek penelitian dengan penerapan model inkuiri karena pemahaman siswa kelas III tentang materi menghitung keliling persegipanjang masih rendah, hal ini dibutikan dengan data awal hasil belajar siswa yaitu sebanyak 15 siswa (44.11%) yang nilainya sama atau di atas KKM dan sebanyak 19 siswa (55.88%) yang nilainya di bawah KKM.
C. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Berdasarkan latarbelakang permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu kurang bekembangnya kemampuan berpikir siswa yang disebabkan oleh proses pembelajaran yang cenderung dilaksanakan secara klasikal/tradisional di mana peran guru lebih dominan dan pembelajarannya berpusat pada guru. Dengan demikian, siswa menjadi pasif sehingga siswa kurang mengetahui bagaimana cara mencari dan menghitung keliling persegipanjang. Maka diupayakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Sehingga menggunakan metode yang relevan dengan permasalahan ini yaitu penelitian tindakan kelas (claas room action research).
38
meningkakan pemahaman siswa dalam materi menghitg keliling persegipanjang
2. Desain Penelitian
[image:30.595.122.494.312.747.2]Desain dalam penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research), model spiral refleksi diri yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66). Proses pelaksanaan model ini menghendaki adanya siklus belajar yang terdiri dari ; perencanaan (plan), tindakan (action), pengamatan (observe), refleksi (reflect), dan perencanaan kembali. Demikian seterusnya sampai penelitian dapat mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan. Seperti tampak pada gambar berikut ini:
Gambar 3.1
Model Spiral Kemmis and Mc. Taggart Wiriaatmadja (2005: 66)
Plan Reflect
Observe
Action
Revised Plan Reflect
Observe
39
Penjelasan mengenai alur dalam model spiral Kemmis dan Taggart sebagaimana diungkapkan oleh Kasbolah (Panji Akbar, 2010:53) adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning); sebelum peneliti melaksanakan tindakan, terlebih dahulu harus direncanakan secara seksama jenis tindakan yang akan dilakukan. Peneliti dan guru harus secara bersama-sama membuat rancangan penelitian.
b. Tindakan (acting); setelah rencana disusun secara matang, barulah tindakan dilakukan dalam hal ini guru melaksanakan tindakan kelas. c. Pengamatan (observing); bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan,
peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan akibat yang ditimbulkannya.
d. Refleksi (reflecting); berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan. Guru dan tim peneliti mengadakan refleksi dalam bentuk diskusi.
Dalam setiap kegiatan langkah pertama yang dilakukan adalah perencanaan (planning), dimana dalam penelitian tindakan kelas ini harus direncanakan secara matang tindakan yang akan dilakukan.
Rencana tindakan dalam penelitian tindakan kelas disusun berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis tindakan yang diajukan. Langkah-langkah atau tindakan yang akan dilakukan perlu direncanaka secara rinci sehingga benar-benar dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan tindakan, meskipun kemungkinan perubahan yang bersifat penyesuaian tetap harus diberi tempat.
Perencanaan tindakan yang dilakukan adalah menerapkan model inkuiri dengan menggunakan bingkai kayu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menghitung keliling persegipanjang di kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2012/2013.
Langkah selanjutnya setelah perencanaan adalah tindakan (acting) yang merupakan tindak lanjut dari perencanaan yang telah disiapkan sebelumnya. Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam melaksanakan tindakan adalah sebagai berikut:
40
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas. c. Menyiapkan contoh-contoh perintah atau suruhan melakukan tindakan
secara jelas.
d. Mempersiapkan cara-cara melakukan observasi terhadap hasil yang dicapai dan mempersiapkan segala alat yang diperlukan.
e. Menyusun skenario mengenai segala hal yang akan dilakukan oleh guru, peneliti dan apa yang akan dikerjakan oleh siswa dalam pelaksanaan tindakan yang sudah direncanakan.
Tahap pelaksanaan tindakan (acting) dalam penelitian ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model inkuiri yang di lengkapi dengan alat peraga berupa bingkai kayu dalam menenukan dan menentukan untuk menghitung keliling persegipanjang dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas III d SDN 2 Cikeusal.
Observasi (observing) dilakukan pada saat dilaksanakannya tindakan. Observasi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai (perubahan yang terjadi) baik yang ditimbulkan oleh kegiatan terencana maupun akibat sampingannya.
Berdasarkan pengertian observasi tersebut, dapat diuraikan bahwa kegiatan observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang perencanaan dan pelaksanaan tindakan pembelajaran dalam menghitung keliling persegipanjang dengan menerapkan model inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III di SDN 2 Cikeusal.
Refleksi (reflekting) merupakan kesimpulan dari semua kegiatan dan data atau informasi yang diperoleh dari hasil observasi. Kasbolah (Panji Akbar, 2010: 57) menyatakan bahwa “kegiatan refleksi mencakup kegiatan analisis, interpretasi, dan evaluasi atas informasi yang diperoleh dari kegiatan observasi”.
41
sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu meningkatkan hasil belajar siswa dalam menghitung keliling persegipanjang. Jika belum tercapai atau masih ada kekurangan maka dilakukan perencanaan kembali untuk memperbaiki pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus selanjutnya.
Berdasarkan model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis and Mc. Taggart dimana di dalamnya terdapat alur pelaksanaan tindakan, jika semua alur sudah dilaksanakan pada siklus I dan hasil dari siklus I menunjukkan bahwa tujuan dari penelitian ini belum tercapai, maka dilakukan tindakan siklus II. Pada siklus II ini sama dengan siklus I prosedur atau alur penelitiannya. Jika pada siklus II belum tercapai, maka dilakukan berikutnya yaitu siklus III. Jika pada siklus II sudah tercapai tujuan dari penelitian ini, maka penelitian berhenti pada siklus II. Sama halnya dengan siklus II pada siklus III jika pada siklus III belum tercapai, maka dilakukan siklus IV. Namun, bila siklus III sudah tercapai tujuan dari penelitian ini maka penelitian berhenti pada siklus III.
D. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus yaitu berupa model spiral yang mana model ini dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart. Model spiral ini bisa dilakukan beberapa siklus, tergantung pada keberhasilan belajar dari siswa.
Siklus pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai beriku:
1. Tahap Perencanaan Tidakan
a. Permintaan izin dari Kepala SDN 2 Cikeusal
42
b. Observasi
Kegiatan observasi yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran situasi dan kondisi kelas yang dijadikan tempat penelitian adalah kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. Langkah-langkah yang dilakukan pada observasi ini yaitu:
1) Mengamati proses pembelajaran tentang menghitung keliling persegipanjang.
2) Menelaah kurikulum mata pelajaran matematika kelas III yang ada di SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon.
3) Menganalisis RPP yang digunakan oleh guru kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon dalam pembelajaran.
Pengamatan yang dilakukan yaitu mengamati perecanaan pembelajaran, pelaksanaan kinerja guru, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran guna mengetahui pemahaman siswa terhadap materi menghitung keliling persegipanjang. Untuk mengetahui kendala-kendala dalam penyampaian meteri menghitung keliling persegipanjang dalam observasi ini, maka dilakukan pengamatan terhadap wali kelas III. Dari hasil observasi yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa siswa kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon kurang memahami materi menghitung keliling persegipanjang.
c. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi pada awal kegiatan, maka masalah sudah dapat teridentifikasi dan menentukan beberapa hal yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Pada bab I telah diuraikan identifikasi masalah yaitu masih banyaknya siswa kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon yang mengalami kesulitan dalam memahami materi menghitung keliling persegipanjang.
43
Cirebon yang dilengkapi dengan LKS sebagai pendukung penerapan model inkuiri.
e. Mendesain kegiatan pembelajaran dengan menerapkan lima langkah pada pembelajaran inkuiri, yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, dan menguji hipotesis.
f. Menyiapkan dan menyusun alat pengumpul data berupa lembar observasi, lembar tes akhir, dan menyiapkan lembar kerja siswa.
g. Melakukan tes akhir pembelajaran. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Guru kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon harus mampu mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran yang telah disusun dengan menerapkan model inkuiri dalam materi menghitung keliling persegipanjang.
a. Tahap Persiapan
Hal yang pelu disiapakan guru kelas III SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon dalam persiapan pelaksanaan tindakan ini adalah mempersiapkan RPP, materi pelajaran tentang menghitung keliling persegipanjang, lembar kerja siswa, alat peraga, dan lembar penilaian yang akan digunakan.
Langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini sesuai dengan langkah-langkah model inkuiri adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal Komponen Orientasi
Guru menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri
2) Kegiatn Inti
Komponen Merumuskan Masalah
44
dimilikinya. Guru menanamkan konsep pembelajaran melalui berbagai jenis kegiatan dengan manipulasi berbagai benda.
Komponen Merumuskan Hipotesis
Guru mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan jawaban sementara. Guru mendorong siswa agar berpartisipasi aktif dalam situasi pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan agar timbul reaksi siswa baik sebagian atau menyeluruh.
Komponen Mengumpukan Data
Guru membimbing siswa dalam melakukan kegiatan mencari keliling persegipanjang dalam diskusi kelompok untuk menentukan kembali konsep yang dipelajarinya dengan menggunakan bingkai kayu. Memotivasi siswa khususnya siswa dalam setiap kelompok yang kurang termotivasi untuk aktif/berperan serta dalam kegiatan kelompok. 3) Kegiatan Akhir
Komponen Menguji Hipotesis
Guru mengarahkan kelompok siswa untuk menyajikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Guru menanyakan kepada beberapa siswa kesimpulan apa yang dapat diperoleh setelah melakukan percobaan dan hasil diskusi.
4) Evaluasi
Guru mengadakan evaluasi dengan memberikan tes akhir pada setiap siswa untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru mengawasi siswa selama melaksanakan tes. 3. Tahap Observasi
45
atau pengamatan ini berutjuan untuk mendapatkan data dari guru maupun dari siswa tentang kekurangan dan kelebihan dari hasil yang timbul dari proses pembelajaran menghitung keliling persegipanjang yang kemudian akan digunakan sebagai salah satu data yang akan dianalisa dan dijadikan rujukan dalam perbaikan siklus berikutnya.
4. Tahap Analisis dan Refleksi
Setelah data terkumpul dari lembar observasi serta hasil evaluasi yang diberikan kepada siswa kemudian data tersebut dianalisis. Dari hasil analisis ini dijadikan patokan berhasil atau tidaknya pembelajaran. Jika berhasil sesai dengan tujuan yang telh direncanakan, maka disusun langkah-langkah dalam tindakan berikutnya.
E. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data pada penelitian ini dalalah dengan menggunakan instrumen yang terdiri dari lembar observasi, soal tes akhir (tes tulis), format wawancara, dan catatan lapangan
1. Lembar Observasi
Observasi menurut Ruseffendi (M. Subana,dkk, 2005: 143) adalah cara pengumpulan data berdasarkan pengatan yang menggunakan mata atau telinga secara langsung tanpa melalui alat bantu yang terstandar.
Para ahli lain yang mendefinisikan observasi yaitu Wahidmurni, dkk (2010: 79) observasi adalah kegiatan yang dilakukan pendidik untuk mendapatkan informasi tentang peserta didik dengan cara mengamati tingkah laku dan kemampuannya selama kegiatan observasi berlangsung.”
46
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Lembar Observasi Perencanaan Pembelajaran.
Lembar observasi perencanaan pembelajaran bertujuan untuk mengetahui perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, pemilihan sumber belajar/media pembelajaran, skenario kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. b. Lembar Observasi Kinerja Guru
Lembar observasi kinerja guru bertujuan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung diantaranya menetapkan ketercapaian kompetensi, menggunakan media pembelajaran/alat peraga, melaksanakan pengelolaan kelas dan sebagainya.
c. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi aktivitas siswa dilakukan yang bertujuan untuk mengamati sikap dan perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan langkah-langkah model inkui yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, dan menguji hipotesis.
2. Soal Tes (Tes Tulis)
Tes tulis merupakan salah satu instrumen dalam penelitian ini guna untuk mengetahui hasil belajar siswa selama proses pembelajaran.
Tes tulis adalah tes yang soal-soalnya harus dijawab peserta didik dengan memberikan jawaban secara tertulis (Wahidmurni, dkk, 2010: 78).
Tes yang dilakukan secara individu terhadap siswa guna untuk mengukur dan mengetahui hasil belajar siswa kelas III SDN 2 Cikeusal dalam materi menghitung keliling persegipanjang. Tes tulis ini dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung dan dalam bentuk soal.
3. Format Wawancara
47
keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran selama aktivitas belajar berlangsung. Format wawancara ini ditujukan kepada guru kelas untuk mengetahui faktor-faktor pengyebab kesulitan dalam menyampaikan materi menghitung keliling persegipanjang di kelas III SDN 2 Cikeusal dan untuk mengetahui kesan atau pendapat siswa selama proses pembelajaran sedang berlangsung.
Menurut Denzim (Wiriaatmadja, 2005: 117) wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu.
Wawancara ini dilakukan setelah proses pembelajaran selesai baik wawancara untuk guru maupun wawancara untuk siswa. (Format wawancara terlampir)
4. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan salah satu sumber informasi yang berisi catatan kejadian-kejadian selama penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Wiriaatmadja (2005: 125) bahwa “sumber informasi yang sangat penting dalam penelitin ini adalah catatan lapangan (field notes) yang dibuat oleh peneliti/mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi”.
Catatan lapangan ini dilakukan selama proses pembelajaran dengan mengamati kejadian-kejadian yang dianggap penting untuk dicatat. (Format catatan lapangan terlampir).
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini diperoleh dari data hasil observasi dan tes hasil belajar siswa. Data yang diperoleh merupakan data yang objektif sesuai dengan hasil di lapangan.
48
a. Teknik Pengolahan Data Observasi Perencanaan Pembelajaran
Data hasil perencanaan kinerja guru diolah dengan cara menjumlahkan indikator keberhasilan perencanaan kinerja selama proses pembelajaran berlangsung. Dari jumlah indikator yang telah dilaksanakan dibuat persentase, jumlah dari setiap komponen dibuat rata-rata, kemudian dibuat persentasenya. Indikator keberhasilan guru dalam perencanaan pembelajaran pada materi menghitung keliling persegipanjang ditetapkan sebanyak 17 indikator.
b. Teknik Pengolahan Data Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru
Data hasil pelaksanaan kinerja guru diolah dengan cara menjumlahkan indikator pelaksanaan kinerja selama proses pembelajaran berlangsung. Dari jumlah indikator yang telah dilaksanakan dibuat persentase, jumlah dari setiap komponen dibuat rata-rata, kemudian dibuat persentasenya. Indikator keberhasilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada materi menghitung keliling persegipanjang dengan penerapan model inkuiri ditetapkan sebanyak 12 indikator.
c. Teknik Pengolahan Data Observasi Aktivitas Siswa
Teknik pengolahan data pada observasi aktivitas siswa adalah dengan cara memberikan skor pada setiap aspek yang diamati. Indikator yang terdapat dalam aktivitas siswa adalah dengan menerapkan lima komponen/langkah model inkuiri, yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis.
Jumlah indikator yang didapat
Perhitungan Persentase = x 100 Jumlah semua indikator
Untuk kriteria interpretasi skor diambil dari Riduwan (Panji Akbar, 2010: 68)
49
41% - 60% = Cukup 61% - 80% = Baik
81% - 100% = Sangat Baik d. Teknik pengolahan Data Tes Hasil Belajar
Teknik pengolahan data tes hasil belajar siswa dilakuan dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan cara menentukan skor dari setiap nomor soal, menghitung jumlah skor yang diperoleh, memberi nilai, menghitung rata-rata kelas, dan merekapitulasi presentase ketuntasan.
Adapun perolehan data tes hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: 1) Soal terdiri dari tiga nomor.
2) Setiap soal mempunyai skor lima. 3) Skor ideal adalah 15
4) Nilai akhir perolehan skor ditentukan dengan menggunakan rumus,
Jumlah indikator yang diperoleh
Nilai = x 100% Jumlah skor ideal
Aspek yang dinilai dalam penilaian hasil belajar berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas III yang ada di SDN 2 Cikeusal Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. KKM yang ditentukan dalam pembelajaran keliling persegipanjang adalah 60. Maksudnya adalah apabila siswa mendapat nilai kurang dari 60 maka siswa tersebut
belum memiliki ketuntasan nilai tetapi bila siswa mendapat nilai ≥ 60
maka siswa tersebut telah mendapatkan ketuntasan nilai dalam pembelajarannya.
2. Analisis Data
50
dapat mengetahui tentang penelitian ini. Sebagai mana yang diungkapkan oleh Sugiyono (Panji Akbar, 2010: 69) bahwa:
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Proses yang dilakukan dalam analisis data pada penelitian ini diawali dengan memahami data serta mempelajari secara keseluruhan data yang sudah terkumpul. Dari data-data yang sudah terkumpul tersebut kemudian dirangkum, agar memberikan gambaran yang jelas.
G. Validasi Data
Validasi atau biasa disebut dengan validitas merupakan tingkat ketepatan antara data yang diperoleh. Istilah validitas pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan dalam mengungkapkan data yang semestinya diungkapkan (Daim, 2006: 23).
Validasi data dalam penelitian ini merujuk pada pendapat Wiriaatmadja (2005: 170)
1. Member check yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau
informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber. Dilakukan dengan cara menginformasikan dengan guru maupun siswa melalui diskusi pada setiap akhir pembelajaran. Apakah keterangan atau informasi itu tetap sifatnya sehingga dapat dipastikan keajegannya. 2. Triangulasi yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruksi, atau analisis
yang Anda sendiri timbulkan dengan membandingkan dengan hasil orang lain, misalnya mitra peneliti lain yang hadir dan menyaksikan situasi yang sama
3. Audit trail yaitu memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau pengamat mitra peneliti lain. Audit trail dapat dilakukan oleh kawan sejawat peneliti, yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melakukan Penelitian Tindakan Kelas, teman kuliah seangkatan atau lebih baik lagi kakak angkatan terdahulu yang sudah berpengalaman melakukan Penelitian Tindakan Kelas.
4. Expert opinion yaitu meminta nasihat kepada pakar, yang dalam hal ini mungkin pembimbing penelitia Anda .
51
Member check contohya dalam penelitian ini setelah dilakukan observasi
terhadap guru dan hasil belajar siswa, maka dilakukan pemeriksaan kembali hasil observasi dan hasil belajar siswa. Apakah hasil dari observasi yang telah dilakukan benar-benar sesuai dengan apa yang terjadi. Pada kesempatan ini dikemukakan hasil temuan sementara untuk memperoleh tanggapan, sanggahan atau informasi tambahan baik guru maupun siswa sehingga terjaring data yang benar.
Kegiatan triangulasi ini dilakukan melalui reflektif-kolaboratif yaitu bekerjasama dengan guru. Contohya, data yang diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran dengan penerapan model inkuiri pada materi menunjukkan respon positif, hasil belajar siswa menjadi meningkat pada materi menghitung keliling persegipanjang.
Audit trail dengan cara memeriksa hasil data yang diperoleh, pemeriksaan
ini dilakukan bersama guru yang sudah menyelesaikan pendidikan S1 dan mempunyai pengalaman serta pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas.
Expert opinion, setelah data hasil observasi dan hasil belajar siswa
122
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah diperoleh data awal, maka dilakukan tindakan dari siklus I sampai siklus II. Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh melalui kegiatan observasi dan hasil belajar siswa, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model inkuiri pada materi menghitung keliling persegipanjang adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi menghitung keliling persegipanjang dengan menggunakan model inkuiri di kelas III SDN 2 Cikeusal yang dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai pendukung peerapan model inkuiri.
b. Menentukan dan membuat alat peraga yang akan digunakan sebagai alat bantu dalam penyampaian materi menghitung keliling persegipanjang. c. Mendesain kegiatan pembelajaran dengan menerapkan lima langkah
kegiatan model inkuiri yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, dan menguji hipotesis.
d. Menyiapkan dan menyusun alat pengumpul data yaitu lembar observasi, tes hasil belajar siswa, lembar wawancara, catatan lapangan, dan menyiapkan lembar kerja siswa.
e. Melakkan tes di akhir pembelajaran. 2. Pelaksanaan
a. Perencanaan Pembelajaran Inkuiri
Setelah dilakukan siklus I dan siklus II dengan menerapkan model inkuiri terjadi peningkatan pada perencanaan pembelajaran. Pada siklus I sebesar 82,35% sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 96,08%.
b. Pelaksanaan Kinerja Guru
123
pelaksanakan kinerja guru harus sesuai dengan langkah-langkah yang ada dalam model inkuiri, langkah-langkah model inkuiri adalah sebagai berikut.
1) Kegiatan Awal Pembelajaran Orientasi
Guru menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. Guru menjelskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri.
2) Kegiatan Inti Pembelajaran Merumuskan Masalah
Guru mendorong siswa untuk memberikan contoh bangun datar persegipanjang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya. Guru menanamkan konsep pembelajaran melalui berbagai jenis kegiatan dengan manipulasi berbagai benda.
Merumuskan Hipotesis
Guru mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan jawaban sementara. Guru mendorong siswa agar berpartisipasi aktif dalam situasi pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan agar timbul reaksi siswa baik sebagian atau menyeluruh.
Mengumpulkan Data
Guru membimbing siswa dalam melakukan kegiatan mencari keliling persegipanjang dalam diskusi kelompok untuk menentukan kembali konsep yang dipelajarinya dengan menggunakan bingkai kayu. Memotivasi siswa khususnya siswa dalam setiap kelompok yang kurang termotivasi untuk aktif/berperan serta dalam kegiatan kelompok
3) Kegiatan akhir Pembelajaran Menguji Hipotesis
124
siswa kesimpulan apa yang dapat diperoleh setelah melakukan percobaan dan hasil diskusi.
4) Evaluasi
Guru mengadakan evaluasi dengan memberikan tes akhir pada setiap siswa untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru mengawasi siswa selama melaksanakan tes.
Model inkuiri diterapkan pada saat guru menyampaikan materi menghitung keliling persegipanjang. Pelaksanaan kinerja guru pada siklus I memperoleh 77,78% dari kegiatan yang telah ditetapkan.
Setelah dilakukan analisis dan refleksi, pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan sebesar 16,66% dari 77,78% pada siklus I menjadi 94,44% pada siklus II. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kinerja guru pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan setelah diterapkannya model inkuiri pada pembelajaran materi menghitung keliling persegipanjang.
3. Aktivitas Siswa
Lima langkah kegiatan dalam model inkuiri diterapkan pada saat proses pembelajaran dengan mengamati aktivitas siswa. Lima langkah kegiatan yang diterapkan dalam aktivitas siswa adalah orientasi, merumuskan masalah, meurmuskan hipotesis, mengumpulkan data, dan menguji hipotesis.
125
4. Hasil Belajar
Tes individu yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran guna mengetahui pemahaman siswa tentang materi menghitung keliling persegipanjang. Sebelum dilkukan tindakan diperoleh data awal hasil belajar siswa yaitu 15 siswa atau 44,12% yang dinyatakan tuntas dan 19 siswa atau 55,12% dinyatakan belum tuntas. Setelah dilakukan tindakan dengan penerapan model inkiuri pada materi menghitung keliling persegipanjang mengalami peningkatan, pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 23 siswa atau 67,65% sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 11 siswa atau 32,35%. Hasil ini mengalami peningkatan sebanyak 8 siswa atau 23,53% yang tuntas dan sebaliknya yang belum tuntas sebanyak 8 siswa atau 23,53% megalami penurunan dari data awal.
Pada siklus II diperoleh siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 29 siswa atau 85,29%, hasil ini mengalami peningkatan sebanyak 6 siswa atau 17,65% dari siklus I. Sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 5 siswa atau 14,71%, hal ini mengalami penurunan sebanyak 6 siswa atau 17,65% dari siklus I. Dari data-data tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan model inkuiri pada materi menghitung keliling persegipanjang dapat membantu pemahaman siswa sehingga siswa memperoleh hasil yang maksimal.
Dengan demikian, berdasarkan data-data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan dilibatkannya siswa secara penuh dalam proses pembelajaran dengan menerapkan lima tahap pembelajaran model inkuiri maka aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada materi menghitung keliling persegipanjang menjadi meningkat sebesar 11,44%.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan selama penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang bermnfaat sebagai berikut.
1. Bagi Guru
126
keliling persegipanjang guna mempermudah guru dalam menjelaskan materi.
b. Guru hendaknya dapat melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran berpusat pada siswa dengan penerapan model inkuiri untuk mempermudah siswa dalam memahami materi. 2. Bagi Siswa
a. Siswa sebaiknya aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran, guna mengembangkan kemampuan berpikir siswa dalam memahami dan menentukan maksud serta tujuan dari pembelajaran tersebut.
b. Siswa sebaiknya memiliki motivasi yang tinggi guna mempermudah mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama proses pembelajaran. 3. Bagi Sekolah
a. Sekolah sebaiknya menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran (alat peraga) guna mempermudah guru dalam penyampaian materi pelajaran. b. Dengan adanya penelitian ini diharapkan menjadi masukan yang positif
dalam meningkatkan kualitas SD dalam pembelajaran matematika.
127
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, P. (2010). Penerapan Model Pembelajaran CTL untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menghitung Volume Balok di Kelas VA SDN 2 Kasugengan Lor Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon. Skripsi UPI Kampus Sumedang: Tidak dipublikasikan
Arifin, A. (2008). Penerapan Model Inkuiri dengan Alat Peraga untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam Membandingkan Dua Bilangan Pecahan pada Pembelajaran Matematika Kelas III SDN 1 Ciawi Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon. Skripsi UPI Kampus Sumedang: Tidak dipublikasikan
Daim. (2006). Buku Tugas Belajar Mandiri Evaluasi Pengajaran. Purwakarta: UPI Kampus Purwakarta
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas Sumanto, Y.D, dkk. (2008). Gemar Matematika 5. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Syukur, A. (2012). Materi Matemetika. [Online]. Tersedia di:
http://materimatematika.com/2012/03/persegi-panjang/ [28 Nopember
2012]
Engkoswara dan Natawidjaja (1979). Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan. Jakarta: PT. Budaya Karya.
Fathani, A.H. (2008). Matematika Hakikat & Logika. Malang: Ar-Ruzz Media Group.
Fajariyah, N dan Triatnawati, D. (2009). Cerdas Berhitung Matematika Untuk SD/MI Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kecil, L. (2011). Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. [Online]. Tersedia
di: http://lenterakecil.com/pembelajaran-matematika-di-sekolah-dasar/ [02
Desember 2012]
Kesuma, D, dkk. (2010). Contextual Teaching and Learning Sebuah Panduan dalam Pengembangan PBM. Garut: Rahaya Reseach and Training.
128
Maulana. (2010). Pembelajaran Matematika yang Konstruktif di Sekolah Dasar. Buku Bahan Pembelajaran: Ragan Model Pembelajaran di Sekolah Dasar. Sumedang: UPI Kampus Sumedang.
Mulyasa, E. (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Pitajeng (2006). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan
Ruseffendi, E.T, dkk. (1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud Subana, M. dan Sudrajat. (2005). Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV
Pustaka Setia
Suhendra dan Dina M.S. (2009). Kapita Selekta Matematika. Bandung: UPI PRESS.
Supriyatin, D. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Pengukuran Volume Tabung (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VI Semester I SDN 1 Cibitung Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang). Sk