Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPIPS : 64/UN.40.2.4.1/PL/2013
ANALISIS OVERLAY
UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH
DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Ahli Madya Program Survey Pemetaan Dan Informasi Geografi
Oleh:
Nur Annisa
1001967
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
SURVEY PEMETAAN DAN INFORMASI GEOGRAFI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA
TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI
PADA KABUPATEN SUKABUMI
Oleh Nur Annisa
1001967
Sebuah Laporan yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Program Latihan Akademik pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Nur Annisa 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PROGRAM LATIHAN AKADEMIK
DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)
BALAI PUSAT DATA DAN ANALISIS PEMBANGUNAN PROVINSI
JAWA BARAT
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013
Dengan Judul :
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA
EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Telah diperiksa dan disetujui Bandung, Juni 2013
Menyetujui :
Dosen Tetap PLA
Drs. Jupri, MT
NIP. 196006151988031003
Dosen Luar Biasa PLA
Ir. Agus Hermawan, M.Si
NIP. 196008211994031002
Mengetahui :
Ketua Program Studi Diploma III Survey Pemetaan dan Informasi Geografis
FPIPS UPI
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Untuk membuat peta tingkat bahaya erosi memerlukan empat jenis peta, setelah itu dihitung dengan menggunakan rumus USLE. Empat jenis peta itu adalah peta curah hujan, peta kemiringan lereng, peta jenis tanah dan peta penggunaan lahan. Dari keempat peta tersebut lalu gunakan proses overlay untuk menjadikan keempat peta tersebut menjadi satu peta analisis erosi yang nantinya akan mempunyai tingkat bahaya erosi dalam lima kelas, yaitu ringan, sangat ringan, sedang, berat dan sangat berat. Dan hasilnya menyatakan kelas tingkat III atau sedang ( 60
– 180 ton/ha/thn) merupakan kelas erosi terluas yaitu sebesar 34.38 %. Dari luas wilayah DAS Cimandiri pada Kab.sukabumi atau sekitar 61.072,732 Ha. Kelas erosi ringan (15 – 60 ton/ha/thn) memiliki luasan sekitar 46.126,041 Ha atau sebesar 25.97%. kelas erosi berat (180 – 480 ton/ha/thn) memiliki luasan sekitar 34.506,138 Ha atau sebesar 19.42%. kelas erosi sangat ringan (< 15 ton/ha/thn) memiliki luasan sekitar 21.374,875 Ha atau sebesar 12.03%. sedamgkan luasan kelas erosi yang terendah adalah kelas erosi berat (> 480 ton/ha/thn) memiliki luasan sekitar 14.522,868 Ha atau hanya 8.17%.
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... i
HALAMAN PERNYATAAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang... 1
1.2Rumusan Masalah ... 2
1.3Tujuan ... 2
1.4Manfaat ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1Erosi ... 4
2.2Bentuk-Bentuk Erosi ... 5
2.3USLE ... 7
2.3.1 Erosivitas Hujan (R) ... 9
2.3.2 Erodibilitas Tanah (K) ... 10
2.3.3 Kemiringan Lereng (LS) ... 12
2.3.4 Indeks Tanaman Penutup (C) ... 13
2.3.5 Indeks Pengelolaan Lahan (P) ... 15
2.4Faktor-faktor yang Mempengaruhi Erosi ... 16
2.5SIG (Sistem Informasi Geografis) ... 19
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III DESKRIPSI TPLA DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 23
3.1 Sejarah singkat Pusdalisbang ... 23
3.2 Visi dan Misi ... 24
3.3 Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian ... 25
3.4 Jadwal Kegiatan PLA ... 28
3.5 Pembimbingan ... 29
3.6 Alat dan Bahan ... 29
3.7 Metode Analisis ... 30
3.8 Pengolahan Data ... 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 33
4.1Metode Perhitungan Erosi ... 33
4.1.1 Indeks Erosivitas Hujan (R) ... 34
4.1.2 Indeks Erodibilitas Tanah (K) ... 36
4.1.3 Faktor Kemiringan Lereng (LS) ... 41
4.1.4 Indeks Penutupan Vegetasi dan Pengelolaan Lahan (CP) ... 44
4.2Overlay ... 46
4.3Pendugaan Erosi ... 55
BAB V PENUTUP ... 58
5.1 Kesimpulan ... 58
5.2 Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 59
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 61
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan wilayah yang dibatasi oleh topografi dimana air yang berada di wilayah tersebut mengalir ke Outlet sungai Utama hingga ke hilir (Sandy, 1996). Dengan kata lain Daerah Aliran Sungai menjadi wilayah muka bumi yang airnya mengalir ke sungai yang ada di wilayah tersebut apabila hujan jatuh. Keberhasilan pengelolaan DAS di indikasikan dengan fluktuasi debit, beban sedimen sungai, serta kelestarian sumber-sumber air. Indikator lain yang juga cukup penting adalah erosi tanah. Pertahanan DAS terhadap erosi berkaitan erat dengan kegiatan pengelolaan lahan di wilayah DAS.
Lahan memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga masing-masing lahan memiliki kemampuan lahan yang berbeda. Kesalahan dalam pengelolaan lahan dapat menimbulkan kerusakan lahan itu sendiri dan lebih lanjut dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan manusia, misalnya menggunakan lahan yang mempunyai lereng yang curam. Hal itu dapat menyebabkan tanah tersebut dengan mudah terkikis dan terangkut air hujan yang disebut dengan erosi.
Hingga kini Erosi adalah masalah utama yang terjadi secara meluas di Wilayah DAS, karena Curah hujan yang tinggi dan lereng DAS yang miring
merupakan faktor utama yang membangkitkan erosi. Untuk itu penulis tertarik
untuk meneliti Erosi yang terjadi di Wilayah DAS Cimandiri yang merupakan salah satu Daerah Aliran Sungai yang mengalir di Provinsi Jawa Barat.
Erosi merupakan proses alamiah yang sulit untuk dihilangkan sama sekali atau tingkat erosinya nol, khususnya untuk lahan-lahan yang diusahakan untuk pertanian.
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan alat yang optimal untuk memperbaharui informasi tentang kerawanan erosi. GIS adalah sistem Informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial. GIS dapat digunakan dalam penyusunan peta bencana alam seperti yang dibahas tadi yaitu erosi. Kemampuan GIS adalah menganalisis data spasial. Model data spasial ini sering disebut sebagai analisis spasial.
Analisis spasial mengarah kepada banyak macam operasi dan konsep termasuk perhitungan sederhana, klasifikasi, penataan, tumpang susun geometris dan pemodelan kartografis.
Skoring dan Overlay merupakan teknik analisis yang sering digunakan dalam Sistem Informasi Geografis. Dalam teknik skoring dan overlay ini biasanya diperlukan beberapa peta tematik dalam proses analisisnya. Setiap peta tematik tersebut akan menjadi indikator dalam proses analisis ini. Setiap poligon dalam masing-masing peta tematik dinilai atau diberi skor yang menggambarkan tingkat kedekatan, keterkaitan, atau besarnya pengaruh lokasi tersebut. Beberapa peta tematik yang telah diberi skor selanjutnya akan disatukan dengan proses overlay.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk memilih judul laporan mengenai “Analisis Overlay untuk Pembuatan Peta Tingkat Bahaya Erosi Wilayah DAS Cimandiri Pada Kabupaten Sukabumi”
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh rumusan masalahnya, yaitu: “Bagaimana proses Analisis Overlay dalam pembuatan Peta Tingkat Bahaya Erosi Wilayah DAS Cimandiri Pada Kabupaten Sukabumi”
1.3 Tujuan
Sesuai dengan uraian yang telah disebutkan di atas, maka penulis mempunyai tujuan yang akan menjadi inti laporan adalah sebagai berikut :
1. Untuk Menganalisis Proses Overlay.
2. Untuk Memperoleh gambaran hasil dari Overlay hingga menjadi Peta Analisis.
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.4 Manfaat
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
DESKRIPSI TPLA DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sejarah Singkat Balai Pusdalisbang Provinsi Jawa Barat
Pusdalisbang (Pusat Data Dan Analisa Pembangunan) adalah unsur
pelaksanaan Tugas Teknik Badan (UPTB) untuk menunjang operasional dan teknis pada Bappeda Provinsi Jawa Barat. Ide dasar pembentukan Balai Pusdalisbang dikemukakan oleh Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat, Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA pada pertemuan dengan para struktural di lingkungan Bappeda Provinsi Jawa Barat, bertempat di Ruang Sidang A Bappeda Jawa Barat jalan Ir. H. Juanda No.287 Bandung. Pada dasarnya gagasan tersebut muncul karena belum optimalnya integrasi data perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Barat yang bersumber dari OPD Provinsi, Bappeda Kabupaten/Kota, serta instansi vertikal (BPS), khususnya menyangkut ketidakseragaman tolak ukur (indikator), format data, tahapan pengolahan data serta sistem penyajiannya, sehingga sering menyulitkan pada saat dilakukan integrasi data. Oleh sebab itu kebutuhan data yang akurat bagi pembangunan Jawa Barat sangat mendesak, maka Balai Pusdalisbang perlu segera dibentuk untuk menghasilkan data yang sama atau satu data untuk pembangunan Jawa Barat. Dengan data yang seragam dan valid diharapkan akan lebih memudahkan proses perencaan pembangunan.
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Balai Pusdalisbang, akan terwujud suatu unit teknis di Bappeda Provinsi Jawa Barat yang dapat berfungsi untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisa data spasial dan a-spasial pembangunan Jawa Barat yang dapat melayani kebutuhan data dan informasi pembangunan Jawa Barat serta mengelola sistem informasi dan infrastruktur jaringan informatika data pembangunan Jawa Barat, yang mampu merajut perencanaan dengan data dan informasi lebih teliti, akurat dan bermakna bagi kemajuan pembangunan Jawa Barat.
Selain itu, Balai Pusdalisbang mempunyai kewenangan dalam memberikan masukan, perumusan, penyusunan kebijakan pembangunan Jawa Barat berdasarkan hasil analisa data, serta menyusun standarisaripengelolaan, pelayanan data dan informasi pembangunan Jawa Barat.
a. Menyediakan data dan informasi pembangunan yang cepat, akurat dan terkini.
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas analisis data dan informasi untuk pebaikan perencanaan pembangunan.
c. Mengoptimalkan pembuatan infrastruktur jaringan dalam mendukung integrasi data dan informasi pembangunan lintas OPD Provinsi dan integrasi data dengan Pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia pengelola data dan informasi pembangunan Jawa Barat pada seluruh OPD Provinsi Jawa Barat.
3.3 Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian
1. Tugas Pokok
Balai Pusdalisbang Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Badan di Bidang pengumpulan, pengelolaan dan analisa data pembangunan serta pelayanan informasi pembangunan Jawa Barat.
2. Fungsi
a. Penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis pengumpulan, pengelolaan data pembangunan seta pelayanan informasi pembangunan Jawa Barat.
b. Penyelenggaraan pengumpulan, pengelolaan dan analisa data spasial dan a-spasial pembangunan Jawa Barat serta pelayanan informasi pembangunan Jawa Barat.
3. Rincian Tugas Balai
a. Menyelenggarakan penyusunan program kerja Balai.
b. Menyelenggarakan pengumpulan data spasial dan a-spasial pembangunan Jawa Barat.
c. Menyelenggarakan pengelolaan data bahan spasial dan a-spasial pembangunan Jawa Barat.
d. Menyelenggarakan pengumpulan data spasial dan a-spasial pembangunan Jawa Barat.
e. Menyelenggarakan analisa data spasial dan a-spasial pembangunan Jawa Barat.
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
g. Menyelenggarakan pelayanan data dan informasi pembangunan Jawa Barat.
h. Menyelenggarakan pengelolaan sistem informasi dan infrastruktur jaringan informatika data pembangunan Jawa Barat.
i. Menyelenggarakan penyusunan saran dan rekomendasi penetapan kebijakan pembangunan Jawa Barat berdasarkan hasil analisa data pembangunan.
j. Menyelenggarakan hasil analisa data pembangunan. k. Menyelenggarakan ketatausahaan Balai
l. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pengambilan keputusan kebijakan.
m. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait. n. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan.
o. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Penyediaan data dan Analisis untuk Perencaanaan. Penguatan Informasi Analisis Data Pembangunan. Penerbitan Warta Bappeda.
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rincian Tugas Unit Pelayanan Terpadu Badan (UPTB)
Pusat Data dan Analisa Pembangunan Jabar (Pusdalisbang)
1) KEPALA
a. Merumuskan, menetapkan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok UPTB. b. Memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada
Kepala Badan sebagai bahan penetapan kebijakan pembangunan.
2) SUB BAGIAN TATA USAHA
a. Melaksanakan urusan administrasi umum dan keuangan UPTB. b. Menyusun rencana kerja dan pengembangan UPTB.
c. Mengelola administrasi personalia UPTB.
d. Melaksanakan tugas lain yang dilimpahkan pimpinan. e. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.
3) SEKSI PELAYANAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI a. Melaksanakan pengelolaan website dan sarana sistem informasi
serta insfrastruktur jaringan informatika Badan.
b. Melaksanakan penyusunan bahan komunikasi publik tentang pembangunan Daerah.
c. Melaksanakan komunikasi publik tentang pembangunan Daerah.
d. Melaksanakan publikasi data dan hasil analisa pembangunan Daerah.
e. Penyelenggaraan koordinasi dengan unit kerja terkait. 4) SEKSI PENDATAAN DAN ANALISA
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Melaksanakan pengumpulan data spasial dan a-spasial pembangunan Jabar.
c. Melaksanakan pengolahan, analisa dan pemeliharaan data spasial serta a-spasial pembangunan Jabar.
d. Merumuskan bahan rekomendasi kebijakan pembangunan Jabar.
e. Penyelenggaraan koordinasi dengan unit kerja terkait. 3.4 Jadwal Kegiatan PLA
Dibawah ini merupakan semua jadwal kegiatan yang penulis lakukan selama PLA di Balai Pusdalisbang Provinsi Jawa Barat.
No. Tanggal Kegiatan Pebimbing
1 04-Feb-13
Meng-entri data tentang Sistem Informasi Kemiskinan"Jabar Pro Poor"
Ir. Agus Hermawan, M.Si
2 18-Feb-13
Membuat Peta Tematik Capaian Angka Harapan Hidup, Angka Melek Hurup dan Rata-Rata Lama Sekolah
Pak Widi
3 21-Feb-13 Membuat Peta Tematik Gini
Ratio Pak Widi
4 27-Feb-13
Membuat Peta Luas Lahan Pertanian dan Bukan Lahan
Pertanian
Pak Widi
4 04-Mar-13 Membuat Peta Desa Pak Purnama
5 06-Mar-13
Membuat Peta KPU Jabar 2013 Juara 1, 2 , 3, 4, 5 dan Mendigit Batas Provinsi Jabar
Pak Purnama
6 11-Mar-13 Membuat Grafik Klasifikasi Tamat Sekolah
Pak Widi dan Pak Purnama 7 13-Mar-13 Membuat Peta Pddk Miskin
2010 Pak Widi
8 14-Mar-13 Membuat Peta Tematik Produk
Domestic Pak Widi
9
14- Mar-2013 Sampai Awal April
Mengerjakan Peta Desa yang
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4 Pembimbingan
Pembimbingan dengan dosen luar biasa di tempat PLA dilakukan secara langsung pada saat jam istirahat di Kantor ataupun ketika ada waktu luang. Bimbingan tersebut berisi tentang konsultasi masalah ruang lingkup kerja di Kantor Pusdalisbang, selain itu sesekali penulis melakukan konsultasi tentang pemilihan tema untuk pembuatan laporan akhir kegiatan PLA. Dan konsultasi dengan dosen pembimbing dilakukan di area kampus.
3.5 Alat dan Bahan
3.5.1 Alat
Alat disini berupa pemakaian perangkat lunak yaitu software yang dipakai untuk melakukan analisis GIS dengan menggunakan software ArcGis 10.
3.5.2 Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan :
1. Peta Curah Hujan skala 1:250.000 tahun 1964 2. Peta Jenis Tanah skala 1:250.000 tahun 1984 3. Peta Daerah Aliran Cimandiri
4. Peta Lereng skala 1:25.000 tahun 1990
5. Peta Citra Landsat Penggunaan Lahan skala 1:25.000 tahun 2010. 10 02-Apr-13
Membuat Peta Tematik Jumlah Angkatan Kerja dan Penduduk
Bekerja
Pak Widi 11 02-Apr-13 Meng-print semua Peta yang
sudah dikerjakan Pak Widi 12
Dari tanggal 2 April sampai akhir
April
Training Pembuatan Peta Erosi
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6 Metode Analisis
Analisa perkiraan kehilangan tanah dari sheet erosion dikenal dengan nama Universal Soil Loss Equation (USLE).
USLE dipergunakan bagi perencana konservasi untuk menghitung kehilangan tanah (soil loss) yang dikorelasikan dengan berbagai parameter. Walaupun rumus USLE merupakan model yang mudah tetapi input datanya harus benar dan teliti, karena dengan masukan data yang tidak sesuai akan membuat kesalahan yang sangat besar.
Rumus USLE adalah sebagai berikut :
Keterangan :
A
= Banyaknya tanah tererosi per satuan luas per satuan waktu, yang dinyatakan sesuai dengan satuan K dan periode R yang dipilih, dalam praktek dipakai satuan ton/ha/tahunR = Faktor Erosivitas Hujan tahunan dalam KJ/ha.
K = Faktor Erodibilitas tanah, yaitu laju erosi per indeks erosi hujan (R) untuk satuan tanah yang diperoleh dari petak percobaan yang panjangnya 22.13 m dengan kemiringan seragam 9% tanpa tanaman, satuan ton/KJ.
LS = Faktor panjang-kemiringan lereng,yaitu nisbah antara besarnya erosi per indeks erosi dari satuan lahan dengan panjang dan kemiringan lahan tertentu terhadap besarnya erosi dari plot lahan dengan panjang 22.13 m dan kemiringan 9% dibawah keadaan yang identik, tidak berdimensi.
C = Faktor tanaman penutup lahan dan manajemen tanaman, yaitu nisbah anatara besarnya erosi dari suatu lahan dengan penutup tanaman dan manajemen tanaman tertentu terhadap lahan yang identik tanpa tanaman, tidak berdimensi.
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
P = Faktor tindakan konservasi praktis, yaitu nisbah anatara besarnya dari lahan dengan tindakan konservasi praktis dengan besarnya erosi dari tanah yang diolah searah lereng dalam keadaan yang identik, tidak berdimensi.
Berdasarkan rumus yang digunakan maka diperlukan empat jenis peta sebagai dasar perhitungan diatas yaitu peta curah hujan, peta jenis tanah, peta kemiringan lereng dan peta penggunaan lahan.
Proses perhitungan nilai indeks dari setiap data peta, dilakukan dengan berbagai formulasi, yaitu :
1. Indeks Erosivitas Hujan (R)
Indeks Erosivitas dapat dihitung dengan persamaan seperti berikut : R = 0.41 x H1.09
Dimana :
R = Erosivitas Hujan H = Curah Hujan Tahunan 2. Erodibilitas Tanah (K)
Indeks erodibilitas tanah menunjukkan Kepekaan tanah terhadap erosi dipengaruhi oleh tekstur tanah, bahan organik, struktur tanah dan permeabilitas tanah. Tekstur tanah yang sangat halus akan lebih mudah hanyut dibandingkan dengan tekstur tanah yang kasar. Kandungan bahan organik yang tinggi akan menyebabkan nilai erodibilitas tinggi. 3. Indeks Panjang dan Kemiringan Lereng (LS)
Faktor kemiringan dan panjang lereng (LS) terdiri dari dua komponen, yakni faktor kemiringan dan faktor panjang lereng. Faktor panjang lereng adalah jarak horizontal dari permukaan atas yang mengalir ke bawah dimana gradien lereng menurun hingga ke titik awal atau ketika limpasan permukaan (run off) menjadi terfokus pada saluran tertentu (Renard et al., 1997).
4. Indeks Penutupan Vegetasi dan Pengolahan Lahan (CP)
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Kelas Erosi
Hasil perhitungan nilai laju erosi dengan menggunakan rumus USLE kemudian diklasifikasi menjadi 5 kelas, yaitu sangat ringan, ringan, sedang, berat, dan sangat berat.
3.7 Pengolahan Data
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil Overlay keempat peta tersebut yaitu peta indeks erosivitas hujan, peta indeks erodibilitas tanah, peta faktor panjang dan kemiringan lereng dan peta penutupan vegetasi dan pengelolaan lahan dapat menghasilkan peta gabungan yang dapat dianalisis kelas tingkat bahaya erosi nya. Dari hasil tersebut menyatakan kelas tingkat III atau sedang ( 60 – 180 ton/ha/thn) merupakan kelas erosi terluas yaitu sebesar 34.38 %. Dari luas wilayah Daerah Aliran Cimandiri Kab.sukabumi atau sekitar 61.072,732 Ha. Kelas erosi ringan (15 – 60 ton/ha/thn) memiliki luasan sekitar 46.126,041 Ha atau sebesar 25.97%. kelas erosi berat (180
– 480 ton/ha/thn) memiliki luasan sekitar 34.506,138 Ha atau sebesar 19.42%. kelas erosi sangat ringan (< 15 ton/ha/thn) memiliki luasan sekitar 21.374,875 Ha atau sebesar 12.03%. sedamgkan luasan kelas erosi yang terendah adalah kelas erosi berat (> 480 ton/ha/thn) memiliki luasan sekitar 14.522,868 Ha atau hanya 8.17%.
5.2 Saran
Saran untuk Analisis Tingkat Bahaya Erosi
Untuk menghentikan adanya bahaya erosi di wilayah tersebut harus diadakannya konservasi tanah ataupun pembuatan terasering untuk tempat-tempat yang memiliki lereng curam.
Saran untuk Lembaga/Prodi
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Londongsalu, 2008. “Analisis Pendugaan Erosi, Sedimentasi, Dan Aliran Permukaan Menggunakan Model Agnps Berbasis Sistem Informasi Geografis Di Sub Das Jeneberang Propinsi Sulawesi Selatan” [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Soemarwoto, Otto. ”Analisis Dampak Lingkungan”, UGM Press, 1994. Saifuddin Sarief, “Ilmu Tanah Umum”, Serial Publikasi Ilmu-ilmu Tanah
Bagian Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, 1979.
Budiyanto, Eko. 2009 “Sistem Informasi Geografis dengan ArcView GIS”. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Hardjowigeno, Sarwono. 2003. “ Ilmu Tanah”. Penerbit Akademik Pressindo. Jakarta.
Martono, 2004. ” Pengaruh Intensitas Hujan dan Kemiringan Lereng Terhadap Laju Kehilangan Tanah Pada Tanah Regosol Kelabu” [Tesis]. Semarang: Fakultas Teknik Sipil. Universitas Diponegoro Semarang.
Ross Fletcher, “ Review of Technical Aspect of Watersheed Planning in Indonesia”, Sekretariat Tim Pengendali Penghijauan dan Reboisasi Pusat, 1996.
Wigena, I Gusti Putu, 2009. Model Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit Plasma Berkelanjutan [Disertasi]. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Nur Annisa , 2013
ANALISIS OVERLAY UNTUK PEMBUATAN PETA TINGKAT BAHAYA EROSI WILAYAH DAS CIMANDIRI PADA KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Modul Pelatihan ArcGis. (n.d.). Pengantar SIG.