• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN SOSIS.pptx id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN SOSIS.pptx id"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNOLOGI PENGOLAHAN

PANGAN SOSIS

(Gallus sp)

(2)

Pendahuluan

Sosis merupakan salah satu produk olahan daging baik

(3)

Definisi

Menurut SNI 1995, Sosis adalah produk

(4)

Proses pembuatan

sosis

(5)

Proses Pembuatan Sosis

dan fungsi bahan

1. Bersihkan daging, pisahkan dari tulangnya lalu diiris halus.

(6)

Proses Pembuatan Sosis

dan fungsi bahan

2. Giling daging, garam, setengah bagian es, sendawa, dan Sodium

Trifosfat (STPP) di dalam blender atau food processor.

(7)

Proses Pembuatan Sosis

dan fungsi bahan

• Menurut Kramlich (1971), penambahan es biasanya sebanyak 20-30%. Es juga berfungsi untuk mencegah agar suhu adonan tetap rendah selama penggilingan sehingga kestabilan emulsi dapat terjaga .(Wilson etal., 1981).

(8)

Proses Pembuatan Sosis

dan fungsi bahan

Sodium Trifosfat

(

STPP)

, berfungsi untuk

(9)

Proses Pembuatan Sosis

dan fungsi bahan

3 Masukkan lemak, tepung sagu, susu skim, bumbu, dan sisa es ke dalam

blender, lalu giling kembali sambil ditambahkan minyak goreng.

•Lemak berperan sebagai fase diskontinu pada emulsi sosis. Kadar lemak berpengaruh pada keempukan dan jus (sari minyak) daging. Emulsi dari lemak sapi cenderung lebih stabil karena lemak sapi mengandung lebih banyak asam lemak jenuh. Sosis masak harus mengandung lemak tidak lebih dari 30

(10)

Proses Pembuatan Sosis

dan fungsi bahan

(11)

Proses Pembuatan Sosis

dan fungsi bahan

(12)

Proses Pembuatan Sosis

dan fungsi bahan

Bumbu adalah suatu substansi tumbuhan

aromatik

yang telah dikeringkan dan

biasanya sudah dalam bentuk bubuk

Penambahan bumbu pada pembuatan sosis

terutama ditujukan untuk menambah atau

meningkatkan

flavor,menambah

flavor,

dalam beberapa hal bumbu juga bersifat

(13)

Proses Pembuatan Sosis

dan fungsi bahan

4.

Dinginkan adonan yang telah halus selama 10 menit, lalu masukkan ke dalam squit atau stuffers yang bagian ujungnya telah dipasang casing.
(14)

Proses Pembuatan Sosis

dan fungsi perlakuan

5. Masukkan adonan ke dalam casing, lalu ikat ujung casing menggunakan benang.

6. Rebus casing berisi adonan pada suhu 600C selama 45 menit

.

Tujuan perebusan adalah memberikan rasa dan aroma tertentu pada sosis, memberikan warna yang lebih karena terbentuknya senyawa

(15)

Klasifikasi sosis

1. Sosis segar, yaitu jenis sosis yang dibuat dari daging yang tidak dimasak, tidak dikuring, umumnya daging babi segar dan terkadang daging sapi. Sosis jenis ini harus disimpan pada refrigator dan dimasak dahulu sebelum dihidangkan.

(16)

3. Sosis masak, yaitu sosis yang dipersiapkan dari satu atau lebih macam-macam daging skeltal atau daging unggas. Bahan-bahan penyusunnya dari by product atau variety meats. Sosis ini biasanya merupakan sosis dengan emulsi yang baik. Frankfurters, Bologna dan liver sausage merupakan contoh sosis ini.

4. Sosis kering dan semikering, merupakan sosis yang diproduksi melalui proses fermentasi dengan persiapan paling rumit diantara semua jenis sosis. Perhatian penuh sangat dibutuhkan pada setiap tahap proses pembuataannya, dan harus dilakukan selama beberapa bulan di bawah kondisi suhu dan kelembabab yang terkontrol.

(17)

Contoh Produk Sosis

(18)

Mekanisme

Berdasarkan proses

curing

yatu nitrat dan nitrit yang

berikatan dengan myoglobin pada daging sehingga

membentuk

nitrosom

nitrokromagen

kemudian

penambahan bumbu sehingga menghasilkan emulsi

antara daging lemak dan air sehingga menghasilkan

(19)

Syarat bahan yang digunakan :

Daging skeletal yang berlemak rendah

Daging yang mempunyai daya ikat yang tinggi.

(20)

Perubahan Kimia

Proses emulsifikasi yang terjadi dalam proses ini

(21)

Hal ini didukung oleh Charley (1982), emulsi terdiri atas

tiga fase atau bagian.

1.

Fase pertama adalah fase terdispersi yang terdiri dari partikel-partikel yang tidak dapat larut. Pada makanan, zat ini biasanya minyak, meskipun tidak selalu.

2. Fase kedua adalah fase kontinyu. Pada makanan, zat ini biasanya air. Jika air dan minyak dicampur, keduanya akan langsung memisah dan dan terlihat garis pemisah yang jelas.

(22)

Critical Control Point (CCP)

CCP pada proses pembuatan sosis ini terjadi pada

Referensi

Dokumen terkait

sosis adalah produk olahan daging yang telah diterima oleh masyarakat dari berbagai. lapisan, sedangkan abon dan dendeng adalah produk olahan yang telah lama

Hal ini disebabkan karena pengolahan yang kurang baik - Gummy, mentega melekat pada atap rongga mulut, dan terasa seperti gum. Hal ini terjadi bila ransum sapi mengandung tepung

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang pembuatan kue kering dengan sumber tepung dari bahan lokal yakni tepung sagu yang ditambahkan

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang pembuatan kue kering dengan sumber tepung dari bahan lokal yakni tepung sagu yang ditambahkan tepung

Bahan pengisi merupakan sumber pati yang ditambahkan dalam produk restrukturisasi untuk menambah bobot produk dengan mensubstitusi sebagian daging sehingga biaya

Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan brownis coklat, brownis keju, roti sagu adalah tepung terigu dan pati sagu dengan perbandingan 1:1b. Peralatan analisis yang

Berdasarkan kandungan lemak yang rendah, dapat disimpulkan bahwa produk olahan dari daging tersebut akan menghasilkan produk olahan rendah lemak pula, sehingga

Sosis udang merupakan produk yang dibuat dari komponen daging udang, bahan curing seperti garam, gula, bahan pengisi, cairan, bumbu yang dibungkus dalam