• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan dan Karakterisasi Beton Polimer Berbasis Limbah Pulp Dregs Sebagai Agregat dan Resin Epoksi Sebagai Perekat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan dan Karakterisasi Beton Polimer Berbasis Limbah Pulp Dregs Sebagai Agregat dan Resin Epoksi Sebagai Perekat"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa perkembangan di era globalisasi ini negara Indonesia tidak hanya mulai

berbenah diri pada keadaan sektor ekonomi dan politik tetapi Indonesia juga mulai

mengalami perkembangan yang pesat pada sektor pembangunan.Hal tersebut dapat kita

lihat pada jumlah bangunan yang berdiri tegak kokoh dan bahkan memiliki puluhan

lantai, baik itu bangunan hotel, apartemen, sekolah, mall hingga gedung perkantoran.

Dengan semakin majunya zaman, perkembangan infrastruktur dalam industri

konstruksi juga ikut mengalami perkembangan, sebagaimana yang kita ketahui dahulunya

nenek moyang kita menggunakan perekat dinding hanya menggunakan putih telur saja

dan hingga saat ini kita dapat menggunakan berbagai macam ragam bahan bangunan

yang dapat kita gunakan seperti semen dan beton.

Beton adalah batu buatan dan bahan lain yang terdiri dari semen, pasir, dan

kerikil/split dengan perbandingan tertentu yang bila diaduk dan dicampur dengan air

kemudian dimasukkan kedalam suatu cetakan akan mengikat, mengering, dan mengeras

dengan baik setelah beberapa lama. (Adiyono. 2008)

Beton merupakan suatu bahan konstruksi yang banyak digunakan pada pekerjaan

struktur bangunan di Indonesia karena banyak keuntungan yang diberikan diantaranya

adalah bahan-bahan pembentuknya mudah diperoleh dan mudah dibentuk.Beton pada

dasarnya terbentuk dari campuran agregat halus, agregat kasar, semen dan air atau tanpa

bahan campuran tambahan dengan suatu perbandingan tertentu.

Beberapa usaha yang telah dikembangkan di negara maju dan masih berlangsung

untuk mereduksi penggunaan semen dalam rangka mengantisipasi pemanasan global

diantaranya adalah dengan memanfaatkan polimer sebagai bahan perekat pengganti

semen sehingga dihasilkan beton dengan kuat tekan yang lebih tinggi dan dalam waktu

(2)

rekayasa komposit beton klasik dan polimer. Beton polimer berfungsi layaknya beton

semen biasa pada umumnya.Beton polimer juga dapat digunakan sebagai pilar jembatan,

pondasi bangunan, jalan pada jembatan, dinding tahan gempa (modifikasi dari dinding

batu bata) dan lain-lain.

Beton polimer memiliki sifat kedap air, tidak terpengaruh sinar ultra violet, tahan

terhadap larutan agresif seperti bahan kimia serta kelebihan lainnya. Yang lebih istimewa

lagi, beton polimer bias mengeras di dalam air sehingga bias digunakan untuk

memperbaiki bangunan-bangunan di dalam air. (Prilian, Lilih. 2009)

Pada umumnya limbah merupakan buangan yang kehadirannya pada suatu saat

dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak memiliki nilai

ekonomi.Tetapi jika kita ketahui, limbah yang ada disekitar kita banyak memiliki

manfaat, selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan, limbah juga bertujuan untuk

mengubah efek limbah yang negatif menjadi bahan yang memiliki nilai fungsional yang

positif.Dalam kehidupan sehari-hari, banyak bahan-bahan disekitar lingkungan yang

dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan campuran beton.

Tidak hanya limbah sajasebagai bahan baku yang digunakan sebagai pembuatan

beton polimer, tetapi juga menggunakan bahan campuran lainnya seperti pasir sebagai

agregat halus.

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

pabrik pengahasil bahan baku untuk pembuatan kertas. Dan yang dihasilkan sendiri

berupa Pulp yang dimana limbah dari pulp itu sendiri dapat dimanfaatkan sebagai bahan

baku pembuatan beton polimer.Sehingga dalam penelitian ini, peneliti ingin

memanfaatkan limbah pulp dari PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.

Dalam penelitian ini digunakan limbah pulp dregs dan agregat pasir sebagai

bahan baku utama dan ditambah dengan bahan pencampur lainnya dalam pembuatan

beton polimer ini sehingga bermanfaat dan ekonomis dari segi biaya operasional

(3)

1.2 Perumusan Masalah

Melihat dari beberapa bahan baku dan campuran pembuatan beton polimer, adapun yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana teknik pembuatan beton polimer dengan agregat pasir dan limbah

pulpdregs yang menggunakan resin epoksi sebagai bahan perekat.

2. Bagaimana sifat fisis dan mekanik dalam campuran bahan-bahan tersebut.

3. Bagaimana peranan resin epoksi terhadap karakterisasi dari beton polimer.

1.3 Batasan Masalah

Guna mengetahui tingkat keefisienan dari beton polimer, maka peneliti membatasi

masalah pada aspek-aspek:

1. Bahan yang digunakan dalam campuran pembuatan beton polimer adalah agregat

pasir, agregat limbah pulpdregs, resin epoksi dan thinner.

2. Pengujian karakteristik beton polimer yaitu: sifat fisis (pengujian penyerapan air,

porositas, densitas), sifat mekanik (pengujian impak dan pengujian kuat lentur)

dan analisis mikrostruktur dan unsur dengan SEM-EDX.

3. Pengaruh komposisi limbah pulp dregs dengan pasirterhadap karakterisasi beton

polimer dilakukan dengan cara membandingkan variasi komposisi bahan

padabeton polimer. Variabel tetapnya yaitu resin epoksi sebanyak 25 gr dan 30

gr. Variabel bebas yaitu pasir dan limbah pulp dregs: (80:20) gr, (75:25) gr,

(70:30) gr, (65:35) gr, (60:40) gr, (55:45) gr.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui komposisi terbaik dari campuran pasir, limbah pulp dregs dan

(4)

terhadap karakteristik beton polimer. Karakteristik yang dimaksud berupa sifat

fisis (densitas, porositas, penyerapan air), sifat mekanik (kuat impak dan kuat

lentur) dan mikrostruktur (SEM-EDX).

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:

1. Menambah ilmu pengetahuan tentang cara pembuatan beton polimer berbasis

pasir, limbah pulp dregs, resin epoksi dan karakterisasinya sebagai bahan

bangunan.

2. Memanfaatkan limbah pulp dregs dalam pembuatan beton polimer sehingga

memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan dapat membantu mengurangi

pencemaran lingkungan.

3. Menambah pengetahuan tentang pembuatan beton polimer dan dapat

menghasilkan kualitas beton polimer yang lebih baik untuk mendukung

perkembangan industri pembuatan beton.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada masing-masing bab adalah :

Bab 1 : Pendahuluan

Bab ini mencakup latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan

masalah yang diteliti, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

Bab 2 : Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas tentang landasan teori dan studi literatur yang

berkaitan dengan permasalahan serta metode yang digunakan untuk

(5)

Bab 3 : Metodelogi Penelitian

Bab ini membahas tentang tempat penelitian, peralatan dan bahan

penelitian, prosedur penelitian, parameter yang diuji dan diagram alir.

Bab 4 : Hasil dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan analisa yang diperoleh

dari penelitian.

Bab 5 : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran yang

Referensi

Dokumen terkait

Luasan Lahan Berpotensi Tinggi untuk Perkebunan Kelapa Sawit di Beberapa Wilayah Indonesia tahun 2010 Luas Lahan Propinsi Berpotensi Ha Sumatera Utara 1.298.000 Riau 2.848.200

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan limpah karunia- Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Peramalan

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena iradah-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Pengaruh Penggunaan Media animasi

Diagnosis untuk liken simpleks kronis dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang. Pasien dengan

Setiap kelompok memberi tugas kepada perwakilan siswa untuk maju kedepan kelas mendemonstrasikan tentang proses daur hidup hewan sesuai tugas kelompok

Dalam skripsi ini secara garis besar membahas “ Persepsi Wisatawan Asing Terhadap Pusat Informasi Pariwisata Kota Surabaya (Surabaya Tourism Information Center”.. Hasil

1) Kolostrum yang disimpan pada suhu sedang (sekitar 20oC) dengan cara yang aseptis dapat bertahan selama 2 hari.. 3) Kolostrum yang dibekukan (-20°C) mampu bertahan selama 1 tahun.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma 3 Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi dan