• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Penambahan Biodekstran dalam Menurunkan Kadar Biological Oxygen Demand (BOD) pada Air Limbah Pabrik Tahu di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Penambahan Biodekstran dalam Menurunkan Kadar Biological Oxygen Demand (BOD) pada Air Limbah Pabrik Tahu di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Tahun 2016"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Hartati yang dikutip oleh Suhermanto (2003), tahu merupakan salah satu bagian dari makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tahu dicetak dari sari kedelai dengan proses pengendapan protein pada

titik isoelektriknya, yaitu suatu kondisi dimana telah terbentuk gumpalan (padatan) protein yang sempurna pada suhu 50o C dan cairan telah terpisah dari

padatan protein tanpa atau dengan penambahan zat lain yang diizinkan antara lain, bahan pengawet dan bahan pewarna. Proses Pembuatan tahu pada dasarnya sederhana dan mudah sehingga banyak dilakukan di industri – industri kecil

rumah tangga.

Industri tahu merupakan usaha yang didirikan dalam rangka

pengembangan kegiatan di bidang pangan yang mempunyai dampak positif dan negatif bagi lingkungan. Dampak positif berupa pemenuhan kebutuhan masyarakat akan sumber pangan sedangkan dampak negatif dari industri tahu

berupa limbah buangan yang menimbulkan masalah pencemaran sehingga merusak lingkungan. Pencemaran lingkungan tersebut berupa hasil pembuangan

limbah padat (ampas tahu) dan limbah cair (Muhajir, 2013).

Setiap tahapan proses pembuatan tahu pada industri tahu umumnya menggunakan air sebagai bahan pembantu dalam jumlah yang relatif banyak

(2)

penggumpalan dan penyaringan, whey mengandung bahan-bahan organik berupa protein 40%-60%, karbohidrat 25%-50%, dan lemak 10% (Nuraida dalam

Suhermanto, 2003).

Limbah cair yang mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut,

mengalami perubahan fisik, kimia, dan hayati yang akan menghasilkan zat beracun atau menciptakan media untuk tumbuhnya kuman. Limbah akan berubah warnanya menjadi coklat kehitaman dan berbau busuk. Bau busuk ini akan

mengakibatkan gangguan pernafasan. Apabila limbah ini dialirkan ke sungai maka akan mencemari sungai dan bila masih digunakan maka akan menimbulkan

penyakit gatal, diare, dan mual (Muhajir, 2013).

Sebagian besar industri tahu masih belum memiliki instalasi pengolahan

limbah cair, sehingga para pengusaha industri tahu membuang limbah cairnya ke badan perairan yang apabila melebihi daya dukung lingkungan dapat menurunkan kualitas lingkungan (Nurhasan, 1997). Keadaan ini disebabkan masih banyaknya

pengrajin tahu yang belum mengerti akan kebersihan lingkungan, disamping tingkat ekonomi yang masih rendah, sehingga pengolahan limbah akan menjadi

beban yang cukup berat bagi mereka.

Salah satu cara untuk mengetahui seberapa jauh beban pencemaran pada air limbah adalah dengan mengukur BOD (Biological Oxygen Demand), dan COD

(Chemical Oxygen Demand) (Masturi, 1997). BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam air lingkungan untuk memecah,

(3)

oksigen terlarut, maka berarti kandungan bahan-bahan buangan yang membutuhkan oksigen tinggi. COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan agar

limbah bahan organik yang ada di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia (Chahaya, 2007).

Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan di Pabrik yang terletak di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia tidak ditemukan adanya pengolahan terlebih dahulu terhadap air limbah dari hasil pembuatan tahu.

Air limbah dibuang secara langsung ke selokan di lingkungan sekitar pabrik, sehingga mengganggu estetika lingkungan sekitar.

Berdasarkan pemeriksaan kualitas air limbah pada salah satu pabrik tahu di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia pada bulan Maret 2016 diperoleh

hasil BOD 538,6 mg/L, COD 1496 mg/L, TSS 751 mg/L. Nilai ini masih tinggi dibandingkan dengan kadar BOD yang diperbolehkan menurut PerMenLH No. 5 Tahun 2014 lampiran XVIII tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau

Kegiatan Pengolahan Kedelai yaitu 150 mg/L. Semakin tinggi BOD nya maka DO (Dissolved Oxygen) akan semakin rendah. DO adalah oksigen terlarut yang

terkandung di dalam air, berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen diperlukan oleh semua mahluk yang hidup di air seperti ikan, udang, kerang dan hewan lainnya termasuk mikroorganisme seperti bakteri.

Apabila sungai menjadi tempat pembuangan limbah yang mengandung bahan organik, sebagian besar oksigen terlarut digunakan bakteri aerob untuk

(4)

akibatnya hewan-hewan seperti ikan, udang dan kerang akan mati. Penyebab bau busuk dari air yang tercemar berasal dari gas NH3 dan H2S yang merupakan hasil

proses penguraian bahan organik lanjutan oleh bakteri anaerob.

Pengurangan kadar BOD pada air limbah dapat dilakukan dengan

pemberian biodekstran. Biodekstran merupakan kumpulan bakteri aktif yang menguntungkan dan bersifat anaerob (dapat hidup dalam kondisi yang sangat minim oksigen) dan dapat menguraikan bahan-bahan organik yang beracun

(limbah) menjadi bahan organik sederhana yang tidak dapat mencemari lingkungan dan menghilangkan bau limbahnya. Selain itu biodekstran juga

bekerja secara sinergis pada sampah organik, limbah domestik; rumah sakit (septic tank), rumah tangga (jamban), industri (anaerob tank), limbah ternak dan

sedimen organik (lemak, protein, dan karbohidrat) pada saluran wastafel dapur secara anaerobik, maupun sebagai komposter. Jika diaplikasikan pada limbah tahu dapat menguraikan bahan organik kompleksnya (protein, karbohidrat, dan lemak)

baik padat maupun cair menjadi bahan organik sederhana yang tidak mencemari lingkungan secara biologis. Kandungan bakteri yang terdapat pada produk bakteri

pengurai ini, yaitu Nitrobacter sp, Nitrosomonas sp, Pseudomonas sp, dan Bacillus sp.

Penelitian yang dilakukan oleh Perdana, Anggrian, dan Tuti (2013) tentang

Penggunaan Starter Envirosolve dan Biodekstran untuk Memproduksi Biogas dari Bahan Baku Ampas Tahu, disimpulkan bahwa biodekstran dapat menghasilkan

(5)

ke-5 sebesar 0,79%, hari ke-6 sebesar 0,87%, hari ke-7 sebesar 0.92%, dan hari ke-8 sebesar 0,86%.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Efektivitas Penambahan Biodekstran Dalam Menurunkan

Kadar Biological Oxygen Demand (BOD) Pada Air Limbah Pabrik Tahu di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Tahun 2016.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut, apakah penambahan biodekstran efektif untuk menurunkan kadar

Biological Oxygen Demand (BOD) pada air limbah Pabrik Tahu di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Tahun 2016.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui efektivitas penambahan biodekstran dalam menurunkan kadar

Biological Oxygen Demand (BOD) pada air limbah Pabrik Tahu di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia tahun 2016.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui kadar BOD pada air limbah Pabrik Tahu di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia sebelum penambahan Biodekstran.

2. Mengetahui kadar BOD pada air limbah Pabrik Tahu di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia dengan penambahan biodekstran pada

(6)

3. Mengetahui jumlah biodekstran yang efektif untuk menurunkan kadar BOD pada air limbah Pabrik Tahu di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan

Medan Polonia sehingga sesuai dengan PerMenLH No. 5 Tahun 2014 lampiran XVIII.

1.4 Hipotesis Penelitian

Ho : Tidak ada perbedaan antara kadar BOD tanpa penambahan dan dengan penambahan biodekstran.

Ha : Ada perbedaan antara kadar BOD tanpa penambahan dan dengan penambahan biodekstran.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak pabrik tahu tentang kondisi air limbah

yang ada.

2. Sebagai media untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis tentang air limbah pabrik tahu.

Referensi

Dokumen terkait

83 Perbaikan saluran irigasi Dukuh Saw ahan Desa Som opuro Kecam at an Jogonalan (Eks.. 90 Pem bangunan Ruang/ Gedung

Kemudian bagi para Penyedia Jasa yang merasa tidak puas atas hasil pengumuman ini, dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis yang ditujukan kepada Panitia Pengadaan

20 Perbaikan saluran irigasi Dukuh Baw angan Desa Tijayan Kecam at an M anisrenggo (Eks.. Kalibut ak Desa Randusari Kecam at an Pram banan

pada Dinas Kopenasi Perindustian dan Perd4angan Kota M4elang Tahun 2011, telah melakukan pertemuan dengan Peserta Pemilihan Penydia Barang, dalam nangka Addendum

Pesert a yang t idak mendaft arkan dan melakukan pengambilan Undangan, sert a pengambilan Dokumen Lelang, m aka dokumen penaw aran yang diserahkan t ersebut dinyat akan

Kata depan yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah....a. Isilah titik-titik di bawah ini

Teungoh Langsa

13.Hal yang menarik dari peta pikiran adalah…a. menggunakan gambar atau symbol yang menarik