• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage, dan Corporate Governance Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage, dan Corporate Governance Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kemajuan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari peran serta industri-

industri yang beroperasi di Indonesia. Salah satu perusahaan di Indonesia yang

berperan serta dalam pembangunan perekonomian di Indonesia adalahperusahaan

manufaktur. Perusahaan Manufaktur merupakan salah satu yang berkembang saat

ini di Indonesia. Pertumbuhan ini terutama disokong oleh peningkatan produksi

industri mesin dan perlengkapan, makanan dan farmasi, serta produk obat kimia

dan obat tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa industri manufaktur memiliki

peluang bisnis yang cukup baik.

Sebagai perusahaan yang berorientasi pada laba, maka laba memiliki peranan

yang sangat dominan dalam sebuah perusahaan untuk menentukan apakah

perusahaan tersebut akan pailit atau dapat terus bertahan di dunia perindustrian.

Salah satu cara agar perusahaan dapat mempertahankan serta memajukan

perusahaannya yaitu dengan terus memantau tingkat likuiditas perusahaannya.

Likuiditas adalah “kemampuan perusahaan untuk membayar atau melunasi

kewajiban-kewajiban finansialnya pada saat jatuh tempo dengan mempergunakan

aktiva lancar yang tersedia.” (martono, 2001 : 55).

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangan jangka pendeknya. Perusahaan harus dapat menjaga likuiditasnya

(2)

menahan uang kasnya maka semakin likuid perusahaan tersebut, dan semakin

berkurang pula uang kas yang digunakan oleh perusahaan dalam peredarannya.

Selain likuiditas, faktor lain yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah

faktor modal kerja. Setiap aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan baik dalam

melakukan kegiatan operasionalnya sehari – hari maupun untuk melunasi hutang–

hutangnya dan membiayai investasi jangka panjangnya akan membutuhkan dana.

Dana yang digunakan untuk hal–hal yang demikianlah yang disebut sebagai

modal kerja.

Manajemen Modal Kerja ialah “manajemen dari elemen-elemen aktiva lancar

dan elemen-elemen hutang lancar. Kebijakan modal kerja menunjukkan

keputusan-keputusan mendasar mengenai target masing-masing elemen aktiva

lancar.” (Martono, 2001 : 71)

Modal kerja dapat dilihat dari perputaran modal kerja (working capital

turnover), perputaran persediaan (inventory turnover), perputaran aset (asset

turnover) dan perputaran piutang (receivable turnover). Perputaran modal kerja

dimulai dari saat kas di investasikan dalam komponen modal kerja sampai saat

kembali menjadi kas. Makin pendek periode perputaran modal kerja, makin cepat

perputarannya sehingga perputaran modal kerja makin tinggi dan perusahaan

makin efisien yang pada akhirnya rentabilitas semakin meningkat.

Modal kerja dalam suatu perusahaan harus dikelola dengan baik, modal

kerja tersebut harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai

pengeluaran-pengeluaran untuk kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.Secara

(3)

perusahaan. Manajemen modal kerja akan berusaha untuk menekan bahkan

berusaha menghilangkan resiko yang bersifat jangka panjang seperti melakukan

investasi secara berlebih.

Selain masalah tersebut di atas perusahaan juga dihadapkan pada masalah

penentuan sumber dana. Pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat

dipenuhi dari sumber intern perusahaan, yaitu dengan mengusahakan penarikan

modal melalui penjualan saham kepada masyarakat atau laba ditahan yang tidak

dibagi dan digunakan kembali sebagai modal.

Leverage adalah “penggunaan asset atau dana tersebut perushaan harus

mengeluarkan biaya tetap atau beban tetap, dimaksudkan untuk meningkatkan

keuntungan potensial bagi pemegang saham.” (Martono, 2001 : 295)

Profitabilitas adalah “Kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban-kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi atau kewajiban-kewajiban jangka

pendeknya.” (Martono, 2001: 53).

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat profitabilitas suatu

perusahaan antara lain tingkat pengembalian atas investasi, kinerja operasi dan

pemanfaatan aset, namun dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan salah

satu indikator penilaian profitabilitas yaitu melalui pendekatan pemanfaatan aset

dengan menggunakan tingkat pengembalian aset (return on asset) atau yang

disingkat dengan ROA sebagai alat ukur profitabilitas perusahaan, alasannya

karena tingkat pengembalian aset berkaitan erat dalam menilai efektivitas dan

intensitas aktivitas dalam menghasilkan penjualan yang merupakan salah satu

faktor penilaian modal kerja dan profitabilitas dan selain itu aset (persediaan)

(4)

mempengaruhi profitabilitas lainnya. ROA dapat dijadikan sebagai indikator

untuk mengetahui seberapa mampu perusahaan memperoleh laba yang optimal

dilihat dari posisi asetnya.

Corporate governance adalah “seperangkat peraturan yang mengatur

hubungan antara pemegang saham, pengurus perusahaan, pihak kreditur,

pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern

lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata

lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perushaan.” ( FCGI, 2001)

Praktek corporate governance ini diakui membantu mengebalkan perusahaan

dari kondisi-kondisi yang tidak menguntungkan. Dalam banyak hal, corporate

governance yang baik telah terbukti juga meningkatkan kinerja korporat sampai

30% diatas tingkat kembalian (rate of return) yang normal.

Selain itu, dalam perusahaan biasa dikenal suatu istilah yang dinamakan

corporate governance.

Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Debora (2014) yang menganalisis pengaruh likuiditas dan

manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan industri tekstil dan

garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012. Hasil

pengujian menunjukkan bahwa secara parsial likuiditas berpengaruh terhadap

profitabilitas, sedangkan perputaran modal kerja dan peputaran persediaan tidak

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada tingkat kepercayaan 95%.

Namun secara simultan, likuiditas dan, perputaran modal kerja, dan perputaran

(5)

kepercayaan 95%.

Ginting (2013) juga meneliti pengaruh manajemen modal kerja dan likuditas

terhadap profitabilitas pada industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa manajemen modal

kerja tidak memiliki pengaruh positif secara parsial terhadap profitabilitas,

sedangkan likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas. Dan secara simultan,

manajemen modal kerja dan likuiditas secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas.

Nugroho (2012) juga meneliti pengaruh Pengaruh Efisiensi Modal Kerja,

Likuiditas, dan Solvabilitas terhadap Profitabilitas Studi Kasus PT.

Telekomunikasi Indonesia, TBK. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

Secara parsial WCT, CR, dan Debt to Total Capital Asset tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA. Secara Simultan WCT, CR, dan Debt to Total capital

asset tidak berpengaruh terhadap ROA.

Hasil-hasil penelitian terdahulu yang tidak konsisten mengenai faktor yang

mempengaruhi profitabilitas di suatu perusahaan mendorong penulis untuk

meneliti kembali variabel dari penelitian terdahulu. Berdasarkan uraian diatas,

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage, dan Corporate Governance

terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

(6)

1.2 Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah sebelumnya, maka peneliti merumuskan

masalah dalam penelitian ini “Apakah manajemen modal kerja, likuiditas,

leverage, dan corporate governance berpengaruh baik secara simultan maupun

secara parsial terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya,

Manajemen modal kerja, likuiditas, leverage, dan corporate governance

berpengaruh terhadap profitabilitas baik secara simultan maupun secara parsial

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2013-2015.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan apabila ditanya pendapatnya

mengenai pengaruh manajemen modal kerja, likuiditas, leverage, dan

corporate governance terhadap profitabilitas pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.

b. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk

menyempurnakan penelitian selanjutnya yang sejenis dengan

menggunakan atau menambah variabel agar hasil penelitian menjadi

lebih lengkap dan baik.

c. Bagi para praktisi dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk

(7)

likuiditas, leverage, corporate governance terhadap profitabiltas pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) terdapat hubungan positif antara berpikir kritis (X1) dengan

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019.. PEMERINTAH KABUPATEN

Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik 500a. Lainnya

Ada pengaruh penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue terhadap pengetahuan dan praktik 3M pada keluarga di Dusun Jetis Panjangrejo Pundong Bantul Yogyakarta 2010, hal

Traversing more complex structures is also simple if they are homogenous (that is, each level of nesting contains the same type of reference and we don't have other data types

Pada perencanaan struktur pondasi, pihak perencana hanya menggunakan SF ( safety factor ) = 5 guna menanggulangi bahaya potensi likuifaksi yang ada. Tidak terdapat

Upaya lain untuk menekan turnover pada perusahaan ialah dengan mengidentifikasi budaya perusahaan yang diterapkan apakah sesuai dan dapat mengayomi seluruh karyawan

penjelasan tambahan terkait adanya perubahan dokumen pengadaan (addendum) oleh panitia pengadaan barang dan jasa Kantor Regional VII BKN maka dengan ini peserta lelang