KORELASI KADAR HOMOSISTEIN PATERNAL
DAN FRAGMENTASI DNA SPERMA PADA PASANGAN
DENGAN KEGUGURAN BERULANG IDIOPATIK DINI
DISERTASI
BINARWAN HALIM NIM: 078102015
PROGRAM DOKTOR (S-3) ILMU KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
KORELASI KADAR HOMOSISTEIN PATERNAL DAN FRAGMENTASI DNA SPERMA PADA PASANGAN
DENGAN KEGUGURAN BERULANG IDIOPATIK DINI
DISERTASI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Program Studi Ilmu Kedokteran pada Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
di bawah Pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. DR. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc(CTM), Sp.A(K)
untuk dipertahankan di Hadapan Sidang Terbuka Senat Universitas Sumatera Utara
Oleh :
BINARWAN HALIM NIM: 078102015
PROGRAM DOKTOR (S-3) ILMU KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2012
PROMOTOR
Prof. DR. dr. M. Thamrin Tanjung, Sp.OG(K)
Guru Besar Tetap Ilmu Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Medan
KO-PROMOTOR
Prof. dr. Delfi Lutan, MSc, Sp.OG(K)
Kepala Departemen Obstetri & Ginekologi Guru Besar Tetap Ilmu Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Medan
KO-PROMOTOR
DR. Ethiraj Balaji Prasath, MSc, Ph. D
Kepala Lab. Andrologi dan Embriologi KKIVF
KK Women’s & Children’s Hospital
Singapore
Telah diuji pada ujian tertutup Tanggal 13 Desember 2011
PANITIA PENGUJI DISERTASI
Ketua : Prof. DR. dr. M. Thamrin Tanjung, Sp.OG(K)
Anggota : 1. Prof. dr. Delfi Lutan, MSc, Sp.OG(K) 2. DR. Ethiraj Balaji Prasath, MSc, Ph. D
3. Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, Sp. PD-KGH 4. Prof. dr. K. M. Arsyad, DABK, Sp. And 5. Prof. dr. Sorimuda Sarumpaet, MPH 6. dr. Gino Tann, Ph. D, Sp. PK
TIM PENGUJI LUAR KOMISI
Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, Sp. PD-KGH
Prof. dr. K. M. Arsyad, DABK, Sp. And
Prof. dr. Sorimuda Sarumpaet, MPH
dr. Gino Tann, Ph. D, Sp. PK(K)
i
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur, atas rahmat dan karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada saya sehingga hari ini pendidikan program S3 Ilmu Kedokteran dapat diselesaikan melalui perjalanan panjang penuh makna dengan semangat dan tekad yang tidak pernah pudar. Dengan segala ketulusan dan kerendahan hati perkenankan saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :
Prof. DR. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc(CTM), Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, dengan tulus hati saya sampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan dan dukungan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti pendidikan S3 di Universitas Sumatera Utara.
Prof. dr. Gontar A. Siregar, Sp.PD-KGEH selaku Dekan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada saya untuk mengikuti pendidikan ini.
Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) selaku Ketua Program Studi S3 Ilmu Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan mantan Rektor dan Prof. DR. dr. Delfitri Munir, Sp.THT-KL(K) selaku Sekretaris Program Studi S3 Ilmu Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah bersedia menerima dan memberikan kesempatan dalam menjalani pendidikan ini.
Kepada promotor saya Prof. DR. dr. M. Thamrin Tanjung, Sp.OG(K) yang dengan penuh keikhlasan telah mendorong saya untuk mengikuti pendidikan ini dan telah bersedia meluangkan waktu membimbing, membantu segala sesuatu yang dibutuhkan untuk kelancaran studi, dalam penelitian dan penulisan disertasi ini, kepada ko-promotor, Prof. dr. Delfi Lutan, MSc, Sp.OG(K) yang juga selaku Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah mendorong saya untuk menjalani pendidkan ini dan di tengah kesibukan telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan masukan masukan sampai diselesaikannya penelitian ini dan selaku guru saya telah banyak mendidik dan memberikan pengarahan dan nasehat
ii
selama ini dan DR. Ethiraj Balaji Prasath, MSc, Ph.D yang telah banyak mengajari saya dan sangat berperan dalam membimbing dengan teliti dan penuh kesabaran sehingga disertasi ini dapat diselesaikan pada waktunya dengan sebaik mungkin, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada saya mendapat limpahan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, selalu sehat dan bahagia.
Kepada para penguji yang juga memberikan bimbingan, masukan semangat, maupun saran: Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, Sp.PD-KGH yang juga selaku mantan ketua Program Studi S3 Ilmu Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Prof. dr. K. M. Arsyad, DABK, Sp.And, dr. Gino Tann, Ph.D, Sp.PK(K) dan Prof. dr. Sorimuda Sarumpaet, MPH, saya ucapkan terimakasih dan penghargaan saya atas masukan masukan yang sangat bernilai dan telah bersedia meluangkan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing saya dalam menyelesaikan disertasi ini.
Kepada seluruh bapak dan ibu dosen yang pernah mengajar saya di program S3 ini, sejawat peserta program S3 yang menjadi teman diskusi dan pemberi semangat satu dan lainnya, baik dalam suka maupun duka.
Kepada seluruh Guru Besar Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara : Prof. dr. M. Jusuf Hanafiah, SpOG(K), Prof. dr. Herbet Hutabarat, SpOG(Alm), Dr. Erdjan Albar, SpOG(Alm), Prof. dr. Rustam Mochtar, SpOG(Alm), Prof. Pandapotan Simanjuntak, MPH, SpOG(K)(Alm), Prof. dr. Djafar Siddik, SpOG(K), Prof. DR. dr. M. Thamrin Tanjung, SpOG(K), Prof. dr. Hamonangan Hutapea, SpOG(K), Prof. dr. R. Haryono Roeshadi, SpOG(K), Prof. dr. Daulat Sibuea, SpOG(K), Prof. dr. M. Fauzie Sahil, SpOG(K), Prof. dr. Budi R. Hadibroto, SpOG(K), dan seluruh supervisor dan sejawat di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, saya ucapkan terima kasih yang sebesarnya atas didikan, bimbingan dan dukungan selama ini.
iii
Kepada semua guru-guru saya dari sejak taman kanak-kanak sampai Fakultas Kedokteran, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan didikannya.
Kepada staf Laboratorium Bayi Tabung HFC, Rudiyanto, S.Si, Adelina Hutasuhut, S.Si, dr.Venny, Berlina Tosabella, terima kasih saya ucapkan atas bantuan selama menjalankan peneilitian S3 ini.
Kepada dr. Surya Dharma, M.Kes yang telah membantu dalam proses analisa statistik dalam penyelesaian penelitian ini, terima kasih saya ucapkan atas bantuannya.
Sembah sujud dan rasa terima kasih yang tidak terhingga saya sampaikan kepada kedua orangtua saya, bapak Abdul Halim dan ibu Sutianiwaty Wiratna atas segala jasanya yang telah membesarkan saya dengan susah payah, mengajari saya untuk hidup bersabar dan gigih dalam menjalani hidup, dan senantiasa mendukung saya dan mendoakan saya untuk berhasil.
Kepada saudara-saudaraku, Lily Halim, SH dan Johan, Ir. Aida Halim dan Herjanto, Iwan Halim, ST dan Sutiah beserta Ridwan Halim, SE dan Mutia, saya ucapkan terima kasih atas doa, perhatian dan dukungan kalian selama kita hidup bersaudara.
Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu, yang juga telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dan melalui dukungan dan doa selama saya menjalani pendidikan S3 ini, saya ucapkan terima kasih. Pada kesempatan ini, saya mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan yang pernah diperbuat baik sengaja maupun tidak sengaja. Mudah-mudahan disertasi ini dapat memberikan sumbangan yang berharga dan bermanfaat bagi ilmu Kedokteran pada umumnya dan ilmu kedokteran Obstetri dan Ginekologi pada khususnya.
Medan, Mei 2012
Binarwan Halim
iv
Daftar isi Halaman
Promotor and Co promotor
Ucapan terima kasih ... i
Daftar isi ... iv
Daftar tabel ... viii
Daftar gambar ... ix
Daftar singkatan ... x
Daftar istilah ... xii
Abstract ... xix
1.4.2Tujuan khusus ... 5
1.5 Kerangka konsep ... 6
1.6 Hipotesis ... 7
1.7 Manfaat penelitian ... 7
Bab2 Tinjauan pustaka ... 8
2.1 Keguguran berulang ... 8
2.1.1 Konsepsi dan pertumbuhan ... 8
2.1.2 Klasifikasi ... 10
2.1.3 Insidensi ... 11
2.1.4 Etiologi ... 12
2.1.5 Pemeriksaan ... 15
2.1.6 Pemeriksaan keguguran berulang dini ... 17
2.1.7 Pemeriksaan keguguran berulang lanjut ... 20
2.1.8 Pengelolan keguguran berulang ... 22
2.2 Faktor pria dan keguguran berulang ... 25
2.3 Fragmentasi DNA sperma ... 26
2.3.1 Struktur kromatin dan DNA sperma manusia ... 26
2.3.2 Etiologi kerusakan DNA sperma ... 27
v
2.3.3 Akibat kerusakan DNA sperma ... 29
2.3.4 Interpretasi hasil index fragmentasi sperma ... 29
2.3.5 Metode penilaian fragmentasi DNA sperma ... 30
2.4 Hiperhomosisteinemia ... 31
2.4.1 Metabolisme homosistein ... 31
2.4.2 Kadar homosistein plasma ... 33
2.4.3 Hiperhomosisteinemia ... 34
2.4.4 Resiko hiperhomosisteinemia ... 35
2.5 Hiperhomosisteinemia and fragmentasi DNA ... 36
2.5.1 Hiperhomosisteinemia and kerusakan DNA ... 36
2.5.2 Hiperhomosissteinemia maternal dan luaran reproduksi ... 36
2.5.3 Hiperhomosisteinemia paternal dan luaran reproduksi ... 37
2.6 Kadar homosistein dalam cairan semen ... 38
2.7 Penanganan hiperhomosisteinemia ... 39
BAB 3 Subjek dan Metode ... 40
3.1 Tempat dan periode penelitian ... 40
3.1.1 Tempat penelitian ... 40
3.1.2 Periode penelitian... 40
3.2 Desain penelitian ... 40
3.3 Populasi dan sampel penelitian ... 40
3.3.1 Populasi target ... 40
3.3.2 Populasi penelitian ... 40
3.3.3 Sampel ... 40
3.3.4 Kriteria inklusi dan eksklusi ... 41
3.3.5 Tehnik sampling ... 43
3.3.6 Jumlah sampel ... 43
3.4 Variabel penelitian ... 43
3.4.1 Variabel Independen ... 43
3.4.2 Variabel dependen ... 43
3.5 Definisi operasional ... 44
3.5.1 Kehamilan ... 44
3.5.2 Keguguran spontan ... 44
3.5.3 Keguguran berulang ... 44
3.5.4 Keguguran berulang dini ... 44
vi
3.5.5 Keguguran berulang idiopatik dini ... 44
3.5.6 Index fragmentasi sperma ... 46
3.5.7 Hiperhomosisteinemia ... 46
3.5.8 Laki laki dewasa normal ... 46
3.5.9 Index massa tubuh ... 46
3.5.10 Demam ... 46
3.5.11 Varikokel ... 46
3.5.12 Kriptorkismus ... 46
3.5.13 Kanker testis ... 46
3.5.14 Disfungsi seksual ... 46
3.5.15 Analisa semen ... 47
3.6 Metode dan prosedur laboratorium ... 47
3.6.1 Pengumpulan sampel ... 47
3.6.1.1 Pengumpulan data ... 47
3.6.1.2 Metode pengambilamn sperma dan prosedur laboratorioum fragmentasi DNA sperma ... 47
3.6.1.3 Methode dan prosedur laboratorium pemeriksaan kadar Homosistein plasma seminal paternal ... 51
3.6.1.4 Methode dan prosedur laboratorium pemeriksaan kadar Homosistein plasma paternal ... 53
3.7 Analisa data ... 54
3.8 Persetujuan etik penelitian dan informed consent ... 54
Bab 4 hasil penelitian ... 55
4.1 Karakteristik dan distribusi data demografis ... 55
4.2 Faktor determinant keguguran berulang idiopatik dini ... 60
4.3 Korelasi DFI dan semen analysis, homosistein serum Dan homosistein semen ... 61
4.4 Korelasi antara fragmentasi DNA sperma yang tinggi dengan kejadian keguguran berulang idiopatik dini ... 62
4.5 korelasi hiperhomosisteinemia and keguguran berulang idiopatik dini ... 62
4.6 Korelasi hiperhomosisteinemia dan fragmentasi DNA sperma Yang tinggi ... 63
vii
Bab 5 Pembahasan ... 64
5.1 faktor determinan keguguran berulang idiopatik dini ... 65
5.2 Dampak fragmentasi DNA sperma terhadap kejadian keguguran berulang idiopatik dini ... 66
5.3 Homosistein paternal dan fragmentasi DNA sperma dengan kejadian keguguran berulang idiopatik dini ... 68
5.4 Homosistein seminal dan fragmentasi DNA sperma ... 71
5.5 Penanganan hiperhomosisteinemia dan fragmentasi DNA sperma yang tinggi di masa mendatang untuk mencegah kejadian keguguran berulang idiopatik dini ... 73
5.6 Keterbatasan dan kekuatan penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya ... 74
Bab 6 Kesimpulan dan saran ... 76
6.1 Kesimpulan ... 76
6.2 Saran ... 76
Daftar Pustaka ... 77
Lampiran Lampiran 1 ... 97
Lampiran 2 ... 100
Lampiran 3 ... 110
Lampiran 4 ... 112
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Klasifikasi keguguran berulang berdasarkan usia kehamilannya ... 10
Tabel 2 Resiko keguguran dini pada wanita usia muda ... 11
Tabel 3 Rujukan nilai rentang homosistein ... 34
Tabel 4 Variabel independen dan dependen ... 44
Tabel 5 Distribusi data karakteristik dan demografik pada kelompok control dan kasus ... 56
Tabel 6 Analisa reliabilitas interobserver index fragmentasi DNA sperma ... 57
Tabel 7 Distribusi hasil analisa semen,fragmentasi DNA sperma ,homosistein serum dan homosistein seminal pada kedua kelompok ... 58
Tabel 8 Perbandingan karakteristik dan hasil analisa semen, DFI, homosistein serum, homosistein seminal pada kelompok kasus dan kontrol ………59
Tabel 9 Hasil akhir uji regresi logistik untuk mengidentifikasi faktor determinan terhadap kejadian keguguran berulang idiopatik dini ... 61
Tabel 10 Korelasi DFI dengan hasil tes lainnya ... 61
Tabel 11 Korelasi antara DFI yang tinggi dengan kejadian keguguran berulang idiopatik dini ... 62
Tabel 12 Korelasi Hiperhomosisteinemia (HCY ≥12μmol/L) dengan kejadian keguguran berulang idiopatik dini ... 62
Tabel 13 Korelasi Hiperhomosisteinemia dengan fragmentasi DNA sperma yang tinggi ... 63
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Pemeriksaan keguguran berulang idiopatik dini ... 19
Gambar 2 Pemeriksaan pada kematian janin ... 21
Gambar 3 Penanganan keguguran berulang ... 24
Gambar 4 Metabolisme homosistein ... 32
Gambar 5 Halosperm ... 50
Gambar 6 sperma normal dan yang fragmentasi ... 50
Gambar 7 Gambaran umum lapangan dengan berbagai tipe spermatozoa... 51
x BHMT = Betaine-Homocysteine Methyltransferase BMI = Body Mass Index dUTP = Deoxyuridine Triphosphate FHR = Fetal Heart Rate
FISH = Fluorescence In Situ Hybridization FSH = Follicle Stimulating Hormone
IUI = Intra Uterine Insemination IVF = In-Vitro Fertilization
LAC = Lupus Anticoagulant LH = Luteinizing Hormone
xi
MCP-1 = Monocyte Chemoattractant Protein-1 MS = Methionine Synthase
MTHFR = Methylenetetrahydrofolate Reductase
NADPH = Nicotinamide Adenine Dinucleotide Phosphate NK Cell = Natural Killer cell
O&G = Obstetrics & Gynaecology PARP = Poly ADP-Ribose Polymerase PBS = Phosphate Buffered Saline PCOS = Polycystic Ovary Syndrome PJT = Pertumbuhan janin terhambat PN = Pronuclear
RNA = Ribonucleic Acid
ROS = Reactive Oxygen Species SAM = S-Adenosyl-Methionine SAH = S-Adenosylhomocysteine SCD = Sperm Chromatin Dispersion SCSA = Sperm Chromatin Structure Assay
TORCH = Toxoplasmosis - Rubella - Cytomegalovirus - Herpes
TUNEL = Terminal Deoxynucleotidyl Transferase Mediated dUTP Nick End Labeling
USG = Ultrasonography
xii
DAFTAR ISTILAH
Abortive apoptosis
Acidic aniline blue staining Acridine orange test
Acrosomal status
Activated protein C resistance Advia centaur
Carotid intimal wall thickening Caspase
Central retinal vein thrombosis Chemoptherapeutic agent
xiii
Cysthationine Beta Synthase (CBS) Cystiene
Fluorescence In Situ Hybridization (FISH)
xiv
xv
Monocyte Chemoattractant Protein-1 (MCP-1) Monoglutamate
MTHFR polymorphism Mutation
Myocardial infarction Natural Killer (NK) cell Neoplasia
Niacin
xvi
Phenytoin
Placental abruption Placentation
Poly ADP Ribose Polymerase (PARP) Polycystic ovary syndrome
xvii
Sperm
Sperm Chromatin Dispersion (SCD) assay Sperm Chromatin Structure Assay (SCSA) Sperm morphology
xviii
Uteroplacental artery Uterus bicornis Uterus didelphys Uterus septum Uterus unicornis Varicocele
Venous thrombosis Wild type MTHFR Wright stain Zinc insufficiency
xix
CORRELATION OF PATERNAL HOMOCYSTEINE LEVEL AND SPERM DNA FRAGMENTATION IN COUPLE WITH IDIOPATHIC RECURRENT EARLY PREGNANCY LOSS
ABSTRACT
Background: Recurrent pregnancy loss is the most traumatic event for couple in the effort to obtain offspring. Various etiologies from women side have been extensively studied, but more than half of them still remain unknown. Embryo as the result of unification of sperm and oocyte, and any defect in spermatogenesis will also influence the quality of embryo which will determine the fate of the pregnancy. Routine semen analysis failed to support the evidence of influence of defective sperm in recurrent pregnancy loss. Currently, examination of sperm DNA fragmentation has been added to evaluate the quality of sperm beside the routine semen analysis. We hipothesized that high sperm DNA fragmentation play a role in incidence of idiopathic recurrent early pregnancy loss. Beside that the cause of sperm DNA fragmentation are numerous and remain controversial. We would like to know whether paternal hyperhomocysteinemia has impact to high sperm DNA fragmentation and incidence of idiophatic recurrent early pregnancy loss.
Objectives: To find the correlation of paternal homocysteine level with sperm DNA fragmentation in couple with recurrent pregnancy loss.
Methods: An observational prospective analysis study has been conducted by recruiting 40 cases of idiopathic recurrent early pregnancy loss and 40 cases of control from normal fertile population who attended to HFC, Fertility Clinic, Division of Reproductive Endocrinology and Fertility, Department of Obstetric & Gyneacology, Medical School, USU, H.Adam Malik Hospital according to inclusion and exclusion criteria.
Blood and semen sample were collected for routine semen analysis, sperm DNA fragmentation, serum and seminal homocysteine.
The results were analyzed to find the correlation between sperm DNA fragmentation, serum homocysteine, seminal homocysteine and the incidence of idiopathic recurrent early pregnancy loss.
Result: There was a significant correlation between incidence of idiopathic recurrent early pregnancy loss with sperm DNA fragmentation (p<0.05) and
xx
serum homocysteine (p<0.05). In idiopathic recurrent pregnancy loss subjects significantly have higher DFI (p<0.05). Hyperhomocysteinemia appear to cause significantly increase of sperm DNA fragmentation (p<0.05).
Conclusion: Paternal serum homocysteine and high sperm DNA fragmentation significantly correlate with the incidence of idiopathic recurrent early pregnancy loss.
Keywords : hyperhomocysteinemia, DFI, idiopathic recurrent early pregnancy loss
xxi
KORELASI KADAR HOMOSISTEIN PATERNAL
DAN DNA FRAGMENTASI DNA SPERMA PADA PASANGAN DENGAN KEGUGURAN BERULANG IDIOPATIK DINI
ABSTRAK
Latar belakang: Keguguran berulang adalah kejadian yang paling traumatis bagi pasangan dalam upaya untuk mendapatkan keturunan. Berbagai etiologi dari sisi perempuan telah dipelajari secara ekstensif, tetapi lebih dari separuhnya tetap tidak diketahui penyebabnya. Embryo sebagai hasil penyatuan sperma dan oosit, dan gangguan dalam spermatogenesis akan mempengaruhi kualitas embrio dan yang akan menentukan nasib luaran kehamilan. Pemeriksaan analisa semen rutin tidak mampu untuk membuktikan adanya pengaruh faktor pria pada keguguran berulang. Saat ini, pemeriksaan fragmentasi DNA sperma disamping analisa semen, telah ditambahkan untuk mengevaluasi kualitas dari sperma. Kami menghipotesa bahwa fragmentasi DNA sperma yang tinggi memainkan peran dalam kejadian keguguran berulang idiopatik dini. Teori penyebab terjadinya fragmentasi DNA sperma beragam dan masih kontroversial. Disini ingin diketahui apakah hiperhomosisteinemia pada pria menyebabkan fragmentasi DNA sperma yang tinggi dan kejadian keguguran berulang idiopatik dini.
Tujuan: Untuk menemukan korelasi homosistein pria dengan kerusakan sperma DNA pada pasangan dengan keguguran berulang.
Metode: Sebuah studi analisis observasional prospektif telah dilakukan dengan merekrut 40 kasus keguguran berulang idiopatik dini dan 40 kasus kontrol dari populasi subur normal yang mengunjungi HFC, Klinik Fertilitas HFC, Divisi Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, Departemen Obstetri & Ginekologi, Fakultas Kedokteran, USU, RSUP H. Adam Malik Medan sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Darah dan sampel semen dikumpulkan untuk analisis semen rutin, fragmentasi DNA sperma, homosistein serum dan homosistein semen.
Hasilnya kemudian dianalisis untuk menemukan korelasi antara fragmentasi DNA sperma, homosistein serum, homosistein semen dan kejadian keguguran berulang idiopatik dini.
Hasil: Ada korelasi yang signifikan antara kejadian keguguran berulang idiopatik dini dengan fragmentasi DNA sperma dan homosistein serum
xxii
(p<0,05). Pada kasus keguguran berulang idiopatik dini secara signifikan didapatkan DFI lebih tinggi (p<0,05). Hiperhomosisteinemia berhubungan dengan meningkatnya fragmentasi DNA sperma secara signifikan (p<0.05).
Kesimpulan: Homosistein serum pria dan fragmentasi DNA sperma tinggi secara signifikan berkorelasi dengan kejadian keguguran berulang idiopatik dini.
Kata kunci: hiperhomosisteinemia, DFI, Keguguran berulang idiopatik