• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Penanaman Pohon Hutan Pada Lahan Sela Perkebunan Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) Terhadap Sifat Biologi Tanah di Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dampak Penanaman Pohon Hutan Pada Lahan Sela Perkebunan Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) Terhadap Sifat Biologi Tanah di Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Titik Pengambilan Sampel Tanah

(2)
(3)

Lampiran 4. Rataan C – Organik (%) kedalaman 0 – 30 cm

PERLAKUAN ULANGAN TOTAL Rataan

I II III IV V

PERLAKUAN ULANGAN TOTAL Rataan

(4)

K0 0,692 0,110 2,31 0,915

PERLAKUAN ULANGAN TOTAL Rataan

(5)

Lampiran 7. Rataan N – Total (%) kedalaman 30 – 60 cm

PERLAKUAN ULANGAN TOTAL Rataan

I II III IV V

Lampiran 8. Rataan rasio C/N kedalaman 0 – 30 cm

PERLAKUAN ULANGAN TOTAL Rataan

(6)

K0 7,752 0,945 2,31 0,372

Lampiran 9. Rataan rasio C/N kedalaman 30 – 60 cm

PERLAKUAN ULANGAN TOTAL Rataan

(7)

Lampiran 10. Rataan total mikroba (CFU/ml) kedalaman 0 – 30 cm

PERLAKUAN ULANGAN TOTAL Rataan

I II III IV V

Lampiran 11. Rataan total mikroba (CFU/ml) kedalaman 30 – 60 cm

PERLAKUAN ULANGAN TOTAL Rataan

(8)

K0 7340 1,067 2,31 0,317

Lampiran 12. Rataan respirasi tanah (mgCO2/100 g tanah) kedalaman 0 – 30 cm

PERLAKUAN ULANGAN TOTAL Rataan

(9)

Lampiran 13. Rataan respirasi tanah (mgCO2/100 g tanah) kedalaman 30 – 60 cm

PERLAKUAN ULANGAN TOTAL Rataan

I II III IV V

Lampiran 14. Rataan makrofauna tanah

PERLAKUAN ULANGAN TOTAL

(10)

K0 33,8 0,535 2,31 0,608

Lampiran 15. Rataan cacing (ind/m3) tanah

PERLAKUAN ULANGAN TOTAL

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

Lampiran 19. Foto Penelitian

Lahan Perkebunan Karet dengan Damar dan Meranti

(16)

Pengambilan Sampel Tanah

Pengerjaan C – Organik

(17)

Pengerjaan Total Mikroba

Referensi

Dokumen terkait

Dage biji karet yang dibuat dengan perebusan awal se- lama 45 menit pad a suhu 100 o C, kemudian diteruskan dengan perendaman dalam air statis yang diganti

dan gulma dominan (Centocheca lappacea, Cyrtococcum acrescens, Ottochloa nodosa) pada tanaman karet dari 4 MSA sampai dengan 12 MSA, sedangkan gulma golongan daun lebar dan

Pengaruh tingkat dosis herbisida isopropilamina glifosat dan selang waktu terjadinya pencucian setelah aplikasi terhadap efektifitas pengendalian gulma pada perkebunan karet

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi berjudul Studi Potensi Biomassa dan Massa Karbon Pohon Karet ( Hevea brasiliensis Muell Arg) di Hutan Karet Rakyat

Diantara kelompok makrofauna yaitu insecta (serangga) memiliki peranan besar dalam tanah yaitu; (a) mencampurkan bahan atau senyawa organik dengan mineral tanah ke lapisan yang

Berdasarkan hasil identifikasi secara morfologi dan molekuler, penyebab gugur daun baru pada tanaman karet dengan gejala bercak berbentuk bulat tidak beraturan

Hasil penelitian ini penilaian yang dilakukan untuk melihat persepsi petani terhadap pentingnya peran penyuluhan perkebunan karet di Kecamatan Gunung Toar Kabupaten

Sampai saat ini perkebunan karet di Indonesia, baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar, masih kurang mempertimbangkan jenis klon maupun variasi musim &lam