• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kepuasan Pasien dan Kualitas Pelayanan Kefarmasian di Instalasi Farmasi RSUD Kabanjahe Kabupaten Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Kepuasan Pasien dan Kualitas Pelayanan Kefarmasian di Instalasi Farmasi RSUD Kabanjahe Kabupaten Karo"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

44

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.(2014).Profil Rumah Sakit Umum Kabanjahe Kabupaten Karo.Kabanjahe. Artikel Rumah sakit Umum Kabanjahe. Halaman 1 - 20.

Aprilla, E.H. (2008). Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kualitas Pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Kabupaten Seragen.

Skripsi.Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Halaman 40 – 45.

Azwar, A. (1996). Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Halaman 1, 82 – 90.

Bahfen, F. (2006). Aspek Legal Layanan Farmasi Komunitas Konsep Pharmaceutical Care. Majalah Medisina 1(1): 20.

Bustami, M.S. (2011).Penjamina Mutu Pelayanan Kesehatan dan Akseptabilitasnya. Jakarta: Erlangga. Halaman 5 – 6.

Depkes, RI. (1992). Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983/MenKes/SK/XI/1992. Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum.

Ditjen Binfar dan Alkes. (2008). Petunjuk Teknis Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotik. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 4.

Engel, J.F., Blackwell, R.D., dan Paul, W. (1994). Perilaku Konsumen. Edisi VI. Jakarta: Bina Rupa Aksara.Halaman 43.

Fatimahsyam.(2013). Tingkat Kepuasan Pasien Pengguna Jasa PT.Jamsostek (Persero) Terhadap Pelayanana Kefarmasian Di Rumah Sakit Sari Mutiara Medan.Skripsi.Program Studi Ekstensi Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.Medan. Halaman 20.

Indarjati, A. (2001).Artikel Pemasaran dan Strategi Peningkatan Pelayanan

I(IV): 23 – 30.

Junadi, P. (1991). Survey Kepuasan Pasien di Rumah Sakit.Jakarta: Seminar di RSPAD Gatot Subroto. Halaman 50.

Kasmir.(2005). Etika Costummer Service. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Halaman 20.

Kothler, P. (1999). Manajemen Pemasaran Perspektif Asian. Yogyakarta: Andi. Halaman 30-31.

Kothler, P. (2003). Manajemen Pemasaran Internasional. New Jersey: Prentice Hall. Halaman 45.

(2)

45

Kurniawan, D. (2015). Pendapat Pasien Rawat Jalan Peserta BPJS Kesehatan Terhadap Pelayanan Kefarmasian Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014. Skripsi. Program Studi Ekstensi Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Medan. Halaman 46 – 50.

Lemeshow, S., Hosmer, D.W., Klar, J., dan Lwanga, S.K. (1997).Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Halaman 54.

Lutwama G.W., Janetta, H.R.J.H., dan Dolamo B.L. (2012) A descriptive Study on Health Workforce Performance After Decentralisation of Health Services in Uganda. Artikel Human Resources for Health 10:41.

Manurung, L.P. (2010). Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Pelayanan Instalasi Farmasi dengan Minat Pasien Menebus Kembali Resep Obat di Instalasi Farmasi RSUD Budhi Asih Tahun 2010

Tesis.Universitas Indonesia.Depok.Halaman 1.

Menkes, RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit.

Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Halaman 3 – 51.

Muninjaya, A.A.G. (2004). Manajemen Kesehatan. Edisi II. Jakarta: EGC. Halaman 127 – 128.

Notoatmodjo, S. (2005).Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.Halaman 145 -146.

Parasuraman.,Leonard L.B., dan Valarie A.Z. (1985). A Conceptual Model Of Services Quality And Its Implications For Future Research.TheJournal Of MarketingIXL(IV): 41-50.

Pemerintah, RI. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153. Jakarta: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Halaman 2.

Pemerintah RI. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 5072. Jakarta: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.Halaman 3.

Pohan, I.S. (2004). Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Halaman 13 – 19.

(3)

46

Pudjanigsih, D., (1996). Pengembangan Indikator Efisiensi Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit.Tesis.Fakultas Kedokteran Program Pendidikan Pascasarjana Mangister Manajemen Rumah Sakit Gadjah Mada.Yogyakarta.Halaman 32.

Rangkuti, F. (2000). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka. Halaman 75 – 81.

Rundengan, G.E. (2012). Pengaruh Mutu Pelayanan Farmasi Terhadap Kepuasan Pasien di Instalasi Farmasi RSUD Noongan Sulawesi Utara.Tesis.Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.Halaman 3.

Siregar, C.J.P., dan Endang, S. (2006).Farmasi Klinik Teori dan Penerapan.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 91-94.

Subekti, D. (2009). Analisis Hubungan Persepsi Mutu Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien Balai Pengobatan (BP) Umum Puskesmas di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2009.Tesis. Universitas Dipenegoro. Semarang. Halaman 49 – 71.

Supranto, J. (2006).Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Cetakan III. Jakarta: Renika Cipta. Halaman 234.

Tjiptono., Fandy., dan Anastasia. (2001). Total Quality Management. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset. Halaman 4.

Umar, H. (1996).Riset Pemasaran dan Prilaku Konsumen. Jakarta: Jakarta Business Research Center. Halaman 49.

Yolanda, A.M. (2015). Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Peserta BPJS Kesehatan Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan.Skripsi.Program Studi Ekstensi Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Medan. Halaman 35 – 36.

Referensi

Dokumen terkait

Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun. 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara

[r]

bahwa Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial, perlu diberikan4. tunjangan jabatan fungsional yang sesuai dengan

Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun. 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain, dan

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-5/W16, 2011 ISPRS Trento 2011 Workshop, 2-4 March 2011, Trento,

8 Angka rata-rata lama sekolah SMA Rasio 3.24 8 Program Pendidikan Non Formal dan Informal 9 Rasio guru dan murid SD Rasio 8,2 : 1 9 Program Pendidikan Luar Biasa. 10 Rasio guru

Based on reviews of 4D dynamic modelling, the most suitable model is event based data model (Peuquet and Duan, 1995) for multi-hazard risk modelling because it can