BAB 1 PENDAHULIAN 1.1. Latar Belakang
Indonesia yang merupakan Negara kepulauan terdiri lebih dari 17.000 dengan kira-kira 70% wilayahnya terdiri dari lautan. Karena letaknya berada di diantara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan bertemunya 3 lempeng tektonik utama menyebabkan wilayahnya memiliki katarestik perairan yang bervariasi. Maka unutk memanfaatkan dan menginvertasi sumber daya laut yang optimal serta untuk mendukung studi-studi dan kelautan dan eksplorasi sumber daya alamnya, diperlukan data-data batimetri dan peta dasar kelautan Indonesia sebagai modal utama dalam perencanaan dan pengelolaan suatu pembangunan
Metode akustik merupakan metode yang menggunakan gelombang suara dan perambatannya untuk medeteksi objek atau target dalam suatu medium. Metode akustik ini dapat memberikan informasi yang detail tentang densitas, distribusi, kedalaman renang, ukuran panjang ikan dan variasi migrasi diurnal.
Menurut Houdges, istilah akustik mengacu pada gelombang suara yang bergerak dalam berbagai media. Gelombang akustik datang dalam 2 jenis longitudinal atau kompresi dan transfersal atau bergeser. Didalam air, hanya gelombang longitudinal atau kompresi saja yang didukung karena air memiliki kekuatan bergeser yang lemah.
Berdasarkan latar belakang masasalah diatas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan Kedalaman Danau atau kedalaman Laut?
2. Bagaimana metode pelaksanaan pengukuran Kedalaman Danau atau kedalaman Laut?
3. Bagaimana proses pengumpulan serta pengolahan data pengukuran Kedalaman Danau atau kedalaman Laut?
1.3. Tujuan Praktikum
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. pengertian konsep pengukuran Kedalaman Danau atau kedalaman Laut; 2. metode pelaksanaan pengukuran Kedalaman Danau atau kedalaman Laut; 3. proses pengumpulan dan pengolahan data pengukuran Kedalaman Danau
atau kedalaman Laut.
1.4. Manfaat Praktikum
Kegiatan praktikum dilakasanakan dengan harapan memberikan manfaat sebagai berikut.
a. Mahasiswa dapat mengetahui konsep pengukuran Kedalaman Danau atau kedalaman Laut.
b. Mahasiswa dapat melaksanakan metode Kedalaman Danau atau kedalaman Laut.
1.5. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Praktikum
PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Echosounder
echosounder adalah alat yang dapat membantu untuk mencari ikan dengan lebih baik, ecosounder tidak mendapat ikan namun dapat membantu untuk menangkap lebih banyak ikan dengan trawl, gill/net, purse/net, atau jenis jaring yang lain. Ecosounder bahkan dapat membantu untuk menangkap lebih banyak ikan dengan hook dan line.
Singel beam ecosounder menghasilkan sinar tunggal hanya satu yang dikirim vertical kedalam air. Mereka sering digunakan untuk medapatkan kedalaman langsung dibawah kapal, sehingga dapat menghindari bias lebar beam yang disebabkan oleh lereng bawah air. Kedalam ini digunakan baik untuk keselamatan atau navigasi atau untuk pemetaan dasar laut. Kedalaman yang lebih besar harus diperbaiki untuk penggerakan roll dan pitch kapal yang diamati oleh macam yang sesuai dengan heave roll pitch sensor.
2.2 Komponen dan Fungsi Echosounder
echosounder bekerja berdasarkan prinsip perambatan dan pemantulan bumi dalam medium air. Echosounder dilengkapi dengan proyektor untuk menghasilkan gelombang akustik yang akan dimaksukan kedalam air laut. Sonar bati,etri memerlukan proyektor yang dapat menghasilkan berulang-ulang kali pulsa akustik yang data dikontrol.
untuk pengukuran kedalaman digunakan ecosounder atau perum gemma yang pertama kali dikembangkan digerman pada tahun 1920. Alat ini dipakai untuk menghasilkan propil kedalaman yang kontinu sepanjang jalur perum dengan ketelitian cukup baik. Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk kedalaman laut yaitu dengan menggunakan teknik bandul timah hitam ( drad loading) dan teknik gemma duga/ echosounder atau echoloading.
kedalaman perairan. Namun karena karakteristik dan prinsip dasarnya yang mampu menentukan letak suatu benda dibawah air, maka
echosounder juga digunakan dibidang perikanan untuk menentukan lokasi ikan. Cara kerja echosounder ini mirip dengan kelelawar, dimana
echosounder memancarkan gelombang suara dengan frekwensi tertentu dan menangkap gelombang pantulan dari benda atau medium.
Transmiter
Transmiter menghasilkan listrik dengan frekwensi tertentu, kemudian disalurkam ke transduser. Tetapi suatu perintah dari kotak pemicu pulsa pada recorder akan memberi tahu kan kapan pembentukan pulsa berkerja. Pulsa dibangkitkan oleh offsilliator kemudian diperkuat oleh power amplifier, sebelum pulsa tersebut disalurkan ketranduser.
transmitter berfungsi menghasilkan pulsa yang akan dipancarkan. Suatu perintah dari kotak pemicu pulsa pada recorder akan memberitahukan kapan pembentuk pulsa bekerja. Pulsa dibangkitkan oleh osiliator kemudian diperkuat oleh power amplifier sebelum pulsa tersebut disalurkan ketranduser.
transmter juga berfungsi untuk mentransmisikan sinyal dari alat ketranduser, yang kemudian akan dipancarkan didalam transmitter inilah energy listrik diperkuat beberapa kali sebelum disalurkan ketransduser. Jadi selain berperan sebagai penghubung, transmitter juga sebagai penguat pulsa listrik.
Transduser
Transduser adalah bagian dari perum gemma yang mengubah energy listrik menjadi mekanik dan sebaliknya. Gelombang akustik tersebut merambat pada medium air dengan cepat rambat yang relative diketahui atau dapat diprediksi hingga menyentuh dasar perairan dan dipantulkan kembali ke transduser.
dari transmitter. Pada kapal, transduser ini dipasang dibagiam lambung kapal secara tegak lurus dari permukaan air dan menghadap kearah dasar.
Receiver
Receiver adalah alat untuk menguatkan sinyal listrik yang lemah dari transduser saat gemma atao echo terjadi sebelum dialirkan kerecorder. Penguatan ini dilakukan pada receiver dan jumlah penguatan dapat dibedakan oleh sensitifitas atau volume control. Receiver berfungsi menerima pulsa dari objek dan display atau recorder sebagai pencatat hasil echo. Sinyal listrik lemah yang dihasilkan transduser setelah echo diterima harus diperkuat beberapa ribu kali sebelum disalurkan kerecorder. Selama penerimaan berlangsung keempat bagian transduser menerima echo dari target, dimana target diterima oleh tranduser terletak dari pusat beam suara dan echo dari target akan dikembalikan dan diterima oleh keempat bagian tranduser pada waktu yang bersamaan. Receiver digunakan untuk menangkap sinyal atau gelombang yang telah dipantulkan oleh objek. Selain menangkap gelombang, receiver juga menangkap sinyal sebelum diteruskan kerecorder untuk diproses receiver juga memilih dan mengelola sinyal yang datang.
Recorder
Recorder berfungsi sebagai alat pencatat yang dituliskan kedalam kertas serta menampilkan pada layar display CRT (chatoda ray tube) berupa sinar osiliasi ataupun berupa tampilan sorotan lampu neon, selain itu dapat juga berfungsi sebagai pemberi sinyal untuk menguatkan pulsa tranmisi dan penahan awal penerimaan echo pada saat yang sama.
waktu Antara pemancaran pulsa suara dan penerima echo atau recorder memberikan sinyal kepada transmitter untuk
menghasilkan pulsa dan pada saat yang sama recorder juga mengirim sinyal ke receiver untuk menurunkan sensitivitasnya. Recorder echosounder membuat gambar yang memperlihatkan kedalaman dasar laut. Jadi recorder atau display digunakan sebagai penampil data hasil tangkapan sinyal dari receiver data atau informasi sinyal yang ditangkap kemudian diubah senhingga bisa ditampilkan dan dibaca secara langsung. Tampilan digital dari recorder inilah yang bisa disimpan dan diolah untuk kepentingan yang lebih lanjut.
METODELOGI
c.1. Prosedur Pelaksanaan
c.1.1. Langkah Pengukuran Kedalaman Danau atau kedalaman Laut..
a. Terlebih dahulu tentukan Jalur atau titik yang akau diukur kedalamannya.
b. Ecosounder diinstal ke kapal. Setelah itu Pasangkan GPS pada kapal, lalu sambungkan Echosounder dan GPS ke Tranduser. c. Dirikan Alat ETS disisi danau sehingga dapat membidik kekapal
setelah itu dirikan juga prisma box sebagai back set ini digunakan untuk Menentukan posisi X, Y dan jarak.
d. Setelah semua alat siap digunakan kapal menuju titik yang ditetukan terlebih dahulu. Lalu orang yang memegang ETS membidik dan menulis Jarak X dan Y setiap titik.
e. Yang berada dikapal mengecek tranduser apakah berada dijalur yang sudah ditentukan agar tidak keluar dari jalur yang ditentukan.
Gambar 1 : Penentuan Jalur
Gambar 3 : Kedalaman
c.2. Alat yang Digunakan
a. Dalam pengukuran Kedalaman Danau atau kedalaman Laut digunakan peralatan sebagai berikut.
- Ecosounder - GPS
- Tranduser - Perahu/Kapal - ETS
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum
Dari hasil yang didapat dari praktikum berupa data yang berasal dari transduser di plot ke Map source dan dari mapsorce di copy ke exel sehingga menghasilkan data sebagai berikut ;
NO
X
Y
Z
1
760
548
9206
916
158
8.1
2
760
542
9206
890
158
8
3
760
533
9206
872
158
7.9
4
760
534
9206
868
158
7.9
5
760
529
9206
858
158
7.9
6
760
529
9206
850
158
7.9
7
760
525
9206
834
158
7.8
8
760
524
9206
825
158
7.8
9
760
518
9206
814
158
7.8
10
760
519
9206
811
158
7.8
511
794
8
13
760
506
9206
786
158
8.2
14
760
506
9206
779
158
8.4
15
760
489
9206
751
158
9.8
16
760
494
9206
745
158
9.9
17
760
490
9206
747
159
0
18
760
486
9206
745
159
0.1
19
760
487
9206
736
159
0.2
20
760
482
9206
740
159
0.4
21
760
483
9206
745
159
0.2
22
760
485
9206
745
159
0.2
23
760
482
9206
743
159
0.1
24
760
481
9206
746
159
0.1
25
760
484
9206
748
159
0.1
26
760
483
9206
748
159
0.3
28
760
472
9206
758
158
8.7
30
760
458
9206
781
158
8.2
31
760
463
9206
788
158
7.9
32
760
462
9206
794
158
7.9
33
760
469
9206
812
158
7.7
34
760
468
9206
818
158
7.7
35
760
471
9206
822
158
7.7
36
760
468
9206
823
158
7.7
37
760
470
9206
824
158
7.6
38
760
472
9206
826
158
7.6
39
760
467
9206
830
158
7.6
40
760
470
9206
830
158
7.6
41
760
471
9206
833
158
7.6
42
760
465
9206
848
158
7.7
43
760
471
9206
857
158
7.7
44
760
468
9206
862
158
7.7
45
760
469
9206
864
158
7.7
47
760
470
9206
864
158
7.8
48
760
470
9206
865
158
7.7
49
760
462
9206
878
158
7.7
50
760
460
9206
894
158
7.7
51
760
462
9206
896
158
7.7
52
760
464
9206
896
158
7.7
53
760
460
9206
898
158
7.7
54
760
460
9206
901
158
7.7
55
760
463
9206
899
158
7.8
56
760
466
9206
905
158
7.7
57
760
456
9206
887
158
7.6
58
760
450
9206
884
158
7.7
59
760
450
9206
886
158
7.7
60
760
453
9206
887
158
7.7
61
760
451
9206
891
158
7.7
64
760
455
9206
895
158
7.7
65
760
454
9206
895
158
7.7
66
760
456
9206
899
158
7.7
67
760
456
9206
914
158
7.7
68
760
461
9206
922
158
7.8
69
760
465
9206
949
158
7.9
70
760
476
9206
955
158
7.9
71
760
472
9206
954
158
7.9
72
760
477
9206
958
158
7.9
73
760
476
9206
961
158
7.9
74
760
478
9206
960
158
7.9
75
760
475
9206
964
158
7.9
76
760
477
9206
965
158
7.8
77
760
476
9206
969
158
7.8
78
760
479
9206
970
158
7.8
79
760
477
9206
973
158
7.9
81
760
482
9206
978
158
7.9
82
760
480
9206
981
158
7.9
83
760
481
9206
985
158
7.9
84
760
511
9207
055
158
8.3
85
760
516
9207
059
158
8.3
86
760
514
9207
071
158
8.3
87
760
515
9207
073
158
8.3
88
760
518
9207
072
158
8.3
89
760
516
9207
078
158
8.4
90
760
519
9207
083
158
8.5
91
760
520
9207
083
158
8.5
92
760
517
9207
087
158
8.5
93
760
524
9207
090
158
8.6
94
760
523
9207
098
158
8.7
95
760
527
9207
105
158
8.7
43
3
760
714
9206
945
158
9.2
43
4
760
727
9206
944
158
9.4
43
5
760
735
9206
951
158
9.5
43
6
760
739
9206
946
158
9.6
43
7
760
744
9206
953
158
9.6
43
8
760
748
9206
950
158
9.6
43
9
760
756
9206
956
158
9.7
44
0
760
758
9206
953
158
9.7
44
1
760
762
9206
955
158
9.7
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktek lapangan dan kajian literatur, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
- Echosounder adalah alat yang bekerja dengan prinsip akustik yang memancarkan gelombang kedalam air.
- Pada dasarnya echosounder berfungsi sebagai getaran suara dalam air untuk mengukur jarak kedasar Danau dengan akurat, namun pada perkembangannya pemanfaatan echosounder mencakup semua bidang.
- Berdasarkan data lapangan, diketahui bahwa selain dapat medeteksi stok ikan, echosounder dapat mengetahui suhu dan kedalaman perairan serta koordinat lokasi pengamatan.
B. Saran
Dari pembahasan di atas maka kami menyarankan sebagai berikut :
1. Dalam kegiatan praktikum diharapkan semua mahasiswa dapat lebih aktif baik dalam pengambilan data di lapangan, maupun pada saat pengolahan data pada sempel.