Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya
2735
Analisis Keterkaitan Tingkat Kepercayaan Pengguna Dalam Melakukan
Transaksi Online (E-Commerce) Pada Instagram
Fida Royani1, Ari Kusyanti2, Himawat Aryadita3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1fidaroyani16@gmail.com, 2ari.kusyanti@ub.ac.id, 3himawat@ub.ac.id
Abstrak
Pertumbuhan pengguna internet yang sangat signifikan membuat banyak hal baru muncul, salah satunya adalah transaksi perdagangan barang dan jasa melalui internet. Instagram dapat memberikan manfaat, keuntungan dalam hal berbisnis sebagai media promosi dan penjualan. Indonesia menempati posisi puncak tertinggi sebagai negara yang pengguna internetnya menjadi korban kejahatan Cyber yang rentan menjadi korban kejahatan online. Penelitian ini mengembangkan kerangka teori yang menjelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kepercayaan dalam melakukan transaksi online melalui akun online shop yang terdapat pada instagram. Sampel yang didapatkan sebanyak 120 responden. Kemudian analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan pada saat melakukan transaksi online dipengaruhi oleh banyaknya manfaat yang dirasakan pengguna didalam memenuhi kebutuhan maupun perkembangan untuk mengikuti atau menyesuaikan produk yang terkini, memudahkan pembeli pada saat melakukan transaksi dan Pengguna merasa aman pada saat memberikan informasi pribadi saat melakukan transaksi.
Kata kunci: E-commerce, Instagram, Trust, Regresi Linier Berganda.
Abstract
The growth of internet users who are very significant to make many new things appear, one of which is trade transactions of goods and services over the internet. Instagram can provide benefits, the advantages in terms of doing business as a sales promotion and media. Indonesia ranks as the highest peak of the country's Internet users become victims of Cyber crime a vulnerable become victims of online crime. This study developed a framework for theories that explain what factors affect the level of trust in conducting online transactions through an account online shop on instagram. Samples obtained as many as 120 respondents. Later data analysis on the research of multiple linier regression using this. The results of this research show that the level of trust at the time of online transactions is influenced by the abundance of the perceived benefits of the user in fulfilling the needs or progression to follow or adapt current products , makes it easy for the buyer at the time of the transaction and the user feel safe at the moment provide personal information when making a transaction.
Keywords: E-commerce, Instagram, Trust, Multipple Linear Regression.
1. PENDAHULUAN
Pertumbuhan pengguna internet yang
sangat signifikan membuat banyak hal baru
muncul, salah satunya adalah transaksi
perdagangan barang dan jasa melalui internet.
Aktivitas atau transaksi perdagangan secara
elektronik menggunakan media elektronik
sebagai media komunikasi yang paling utama,
umumnyadisebutdengan Electronic Commerce
atau disingkat dengan e-commerce (Saini &
Johnson, 2005). Dengan memanfaatkan media sosial tersebut, para pelaku bisnis ini dapat menjalin komunikasi dengan para pembeli maupun dengan para calon pembeli, sehingga para pelaku bisnis online ini akan dapat menjangkau calon pembeli yang lebih banyak lagi tanpa adanya batasan ataupun hambatan yang berarti dengan menggunakan media sosial instagram.
Berdasarkan situs Kompas.com pada
tanggal 29 september 2017 instagram
Layanan berbagi foto dan video mengalami peningkatan pengguna aktif bulanan sebanyak 100 juta terhitung sejak april 2017. Secara keseluruhan jumlah pengguna aktif bulanan instagram kini sudah mencapai 800 juta, menurut Carolyn Everson, Vice President Global Marketing Solution Facebook selaku perusahaan induk instagram.
. Dilansir dari situs Liputan6.com, negara Indonesia menempati posisi puncak tertinggi sebagai negara yang pengguna internetnya menjadi korban kejahatan Cyber di antara 26 negara lain yang survey di seluruh dunia. Hasil dari survey tersebut negara Indonesia rupanya rentan menjadi korban kejahatan online. termasuk juga banyak penipu yang berasal dari indonesia. Bahkan, survei yang dilakukan oleh
Kaspersky Lab dan B2B International
mengungkap Indonesia menjadi negara yang 26 persen konsumennya menjadi target aksi kejahatan online. Seperti kasus penipuan online yang baru dilaporkan beberapa waktu lalu. Tak tanggung-tanggung jumlah korban mencapai ratusan orang dengan nilai transaksi miliaran rupiah.
Penelitian ini termasuk penelitian
kuantitatif dengan melakukan analisis data
dengan menggunakan regresi linear berganda
danmengambil 7 variabel tentang kepercayaan
pengguna terhadap akun online shop yang
terdapat pada instagram yang dijelaskan
berdasarkan permasalahan yang ada 7 variabel
yang sesuai dengan permasalahan yang ada
pada saat ini adalah trust, perceived risk,
perceived market orientation, perceived site quality, perceived technical trustworthiness, privacy dan security.
2. DASAR TEORI dan HIPOTESIS
Penelitian sebelumnya yang dilakukan
Briant J. Corbitt et al(2003) yang berjudul
“Trust
landle-commerce:a
study
of
consumerl
perceptions”
ldalamtemuan
penelitianlinilmenunjukkanlbahwa
orang
lebihlcenderungluntuklmembeli dari web
jika melihat tingkat kepercayaan yang lebih
tinggi dalam melakukan transaksi
online(e-commerce) dan memiliki lebih banyak
pengalaman
dalam menggunakan web.
Penelitian ini mengidentifikasi
sejumlah
faktor
kunci
yang
terkait
dengan tingkat
kepercayaan
dalam
konteks
B2C dan
mengusulkan
kerangka
kerja
berdasarkan
serangkaian
hubungan mendasari antara
faktor-faktor tersebut.
Penelitian Dong-Heen Shin(2010) yang berjudul “The effects of trust,security and privacy in social networking: A security-basedapproach to understand the pattern of
adoption” dalam penelitian tersebut
menjelaskan bagaimana didalam suatu
komunitas virtual yang menjadi satu dengan
kepentingan bersaman untuk dapat
berkomunikasi dengan cara bertukar,
menciptakan, membangun dan berbagi sebuah informasi (Barker,2009). Di dalam penelitian tersebut bertujuan untuk menyelidiki peran keamanan, privasi terhadap kepercayaan dari tiap-tiap pengguna
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Corbitt et al (2003) dan Dong-Heen Shin(2010) Penelitian ini menggunakan model baru yang terdiri dari 7 variabel yang terdiri dari trust (T), perceived risk (R), perceived Market orientation (MOI), perceived site quality(SQ),perceived technical trustworthiness (TT), privacy (PP) dan security (PS). Pada penelitian ini terdapat enamlhipotesislyangakan dijelaskanlsebagailberikut:
H1: Perceived risk (R) memiliki hubungan yang negatiflpada Trust (T).
H2: Perceived market orientation (MOI) memilikilhubunganlyanglpositiflpadalTrust (T).
H3: Perceived site quality (SQ) memiliki hubunganlyanglnegatiflpada Trust (T) .
H4: Perceived technical trustworthiness (TT) memiliki hubungan yang negatif pada Trust (T).
H5: Privacy (PP) memiliki hubungan positif dengan Trust (T).
H6: Security (PS) memiliki hubungan negatif dengan Trust (T).
Gambar. 1 Model Penelitian
3. METODOLOGI
Jenis penelitian ini menggunakan metode
Penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Model penelitian merupakan modifikasi dari 2 model penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Modifikasi model penelitian berdasarkan studi
kasus penelitian ini. Model penelitian
sebelumnya yang dimodifikasi adalah
penelitian Brian J. Corbitt et al (2003) yang berjudul “Trust and e-commerce: a study of
consumer perceptions” dan penelitain oleh
Doon Hee Shin (2010) yang berjudul “The
effects of trust, security and privacy in social networking: A security-based approach to
understand the pattern of adoption”.untuk
menguji model dan hipotesis yang telah dilakukan.
Penelitian dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner (anget) kepada
responden. Dimana, kuesioner dibagian secara online dengan menggukan media Type Form. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert lima poin yang terdiri dari “Sangat
Tidak Setuju”, “Tidak Setuju”, “Netral”,
“Setuju” dan “Sangat Setuju” Dong-Hee
Shin(2010). Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara menyebarkan kepada responden yaitu semua kalangan yang memiliki akun instagram dan pernah melakukan pembelian pada akun online shop yang terdapat pada instagram. Cara penyebarannya yaitu dengan
menggunakan metode online. Pembuatan
kuesioner penelitian ini menggunakan Type Form yang disebar dengan menggunakan link menggunakan link melalui media sosial seperti Line, BBM, Whatsapp dan lain-lain.
Penyusunan kuesioner berdasarkan
penelutian sebelumnya, kemudian melakukan uji coba dengan menggunakan pilot study pada 30 responden dengan melakukan uji reliabilitas dan validitas untuk menentukan pengumpulan data selanjutnya.
Teknik pengambilan sampel penelitian ini
adalah Non Probability Sampling. Non
Probability Sampling merupakan setiap unsur yang ada didalm populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel (Siregar, 2014). Jumlah sampel menggunakan rumus hair et al. (2010) dengan skala 15 sampai
20 untuk masing – masing variabel independen
sehingga pada penelitian ini jumlah sampel yang diperlukan antara 90 – 120 responden.
Penelitian ini menggunakan Purposive
sampling dengan mengambil sampel
berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria responden pada penelitian ini yaitu semua orang di
indonesia yang pernah melakukan pembelian melalui akun online shop yang terdapat pada instagram..
Metode analisis pada penelitian ini menggunakan regresi linear berganda untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan.
4. HASIL
Pilot study dilakukan Sebelum digunakan
pada penelitian sesungguhnya dengan
menggunakan 30 data dari sumber yang akan dilakukan penelitian, yaitu pengguna instagram yang pernah berbelanja melalui online shop. Uji instrumen dilakukan untuk mengetahui uji validitas dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan reliabilitas dengan
memperhatikan koefisien Cronbach’s Alpha
suatu instrumen. Dari uji coba tersebut dapat diketahui kelayakan dari instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dari responden. Baik tidaknya instrumen yang digunakan akan berpengaruh terhadap hasil penelitian.
Pada pilot study dilakukan pengujian uji reliabilitas dan validitas. Suatu skala atau
instrumen pengukur dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran. Uji Validitas dapat melihat dari hasil rtabel dengan cara rhitung (Pearson Correlation) > rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Data dapat dianggap valid apabila rhitung > 0,361 dan Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode Cronbach Alpha untuk menentukan apakah setiap instrumen reliabel atau tidak. Pengukuran ini menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabe dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2011)
Pada analisis regresi terdapat uji asumsi dasar yang terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas dan uji linearitas. Kemudian uji
asumsi klasik yang terdiri dari uji
multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji auto korelasi. Dan analisis regresi berganda yang terdiri dari uji koefisien determinasi, uji F dan uji T.
kriteria sig. > 0,05. Pada penelitian ini semua signifikansi lebih dari 0,05
Uji homogenitas dapat dikatakan homogen apabila Sig. > 0,05. Pada uji homogenitas terdapat hubungan yang tidak homogen pada variabel perceived risk pada trust.
Uji linearitas apabila dua variabel dapat dikatakan linier dengan taraf signifikansi ≤ 0,05 (Wiyono, 2011). Pada uji linearitas semua variabel memiliki hubungan yang linier.
Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF < 5, maka variabel tersebut tidak mengandung unsur mulikolinearitas atau tidak mempunyai persoalan dengan variabel bebas yang lain. ada uji multikolinearitas semua
variabel tidak terdapat hubungan yang
multikolinearitas.
Uji Heterokedastisitas dapat menggunakan Uji Glejser dengan kriteria nilai sig. < 0,05 maka terjadi heterokedastisitas, sedangkan apabila nilai sig. > 0,05 dinyatakan tidak ternjadi heterokedastisitas. Pada penelitian ini tidak ada hubungan antar variabel yang mengalami heterokedastisitas.
Uji korelasi dapat menggunakan uji Durbin Watson dengan kaidah sebagai berikut :
1. Jika nilai d < dL atau d > 4-dL maka terjadi
Dari kriteria Durbin Watson regresi pertama dan regresi tidak terjadi autokrelasi yang berada pada dU < d < 4-dU
Persamaan regresi satu dapat dilihat pada
persamaan 1
Y = 9,516 - 0,178X1 + -0,347X2 + 0,287X3 + 0,183X4 + 0,658X5 + 0,105X6 (1)
Nilai konstanta sebesar 9,516
menunjukkan bahwa dengan tanpa variabel Perceived Risk, Perceived Market Orientation, Perceived Technical Trustworthiness, Perceived Site Quality, Privacy dan Security nilai tingkat kepercayaan pembelian melalui akun online shop yang terdapat pada instagram sebesar 9,516.
Nilai koefisien regresi variabel Perceived Risk R(X1) sebesar -0,178 bernilai negatif menunjukkan bahwa setiap perubahan sebesar
satu satuan variabel Perceived Risk dengan asumsi variabel lainnya tetap, mengakibatkan nilai tingkat kepercayaan pembelian melalui akun online shop yang terdapat pada instagram memiliki perubahan sebesar -0,178.
Nilai Koefisien regresi variabel Perceived Market Orientation MOI(X2) sebesar 0,347 bernilai positif menunjukkan bahwa setiap perubahan sebesar satu satuan variabel Perceived Market Orientation dengan asumsi variabel lainnya tetap, mengakibatkan nilai tingkat kepercayaan pembelian melalui akun online shop yang terdapat pada instagram mengalami perubahan sebesar 0,347.
Koefisien regresi variabel Perceived
Technical Trustworthiness TT(X3) sebesar 0,287 bernilai positif menunjukkan bahwa setiap perubahan sebesar satu satuan variabel Perceived Technical Trustworthiness dengan asumsi variabel lainnya tetap, mengakibatkan nilai tingkat kepercayaan pembelian melalui akun online shop yang terdapat pada instagram mengalami perubahan sebesar 0,287.
Nilai Koefisien regresi variabel Perceived Site Quality SQ(X4) sebesar 0,183 bernilai positif menunjukkan bahwa setiap perubahan sebesar satu satuan variabel Perceived Site Quality dengan asumsi variabel lainnya tetap, mengakibatkan nilai tingkat kepercayaan pembelian melalui akun online shop yang terdapat pada instagram mengalami perubahan sebesar 0,183.
Nilai Koefisien regresi variabel Privacy PP(X5) sebesar 0,658 bernilai positif menunjukkan bahwa setiap perubahan sebesar
satu satuan variabel Privacy dengan asumsi
variabel lainnya tetap, mengakibatkan nilai tingkat kepercayaan pembelian melalui akun online shop yang terdapat pada instagram mengalami perubahan sebesar 0,658.
Nilai Koefisien regresi variabel Security
PS(X6) sebesar -0,105 bernilai negatif
menunjukkan bahwa setiap perubahan sebesar satu satuan variabel Security dengan asumsi variabel lainnya tetap, mengakibatkan nilai tingkat kepercayaan pembelian melalui akun online shop yang terdapat pada instagram mengalami perubahan sebesar -0,105.
variabel perceived risk, perceived technical trustworthiness, perceived site quality dan security tidak berpengaruh secara signifikan terhadap trust dan perceived market orientation dan privacy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel trust.
Uji F pada regresi pertama diketahui F jumlah variabel (k) adalah 6, dan df penyebut = 120, sehingga f tabel diperoleh 2,18.
Hipotesis dapat terima apabila f hitung > f tabel. Pada regresi pertama f hitung sebesar 12,894 > 2,18. Koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui berapa persen yang diberikan variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi (R Square) pada model regresi 1 sebesar 0,406 atau sebesar 40,6. Artinya, kontribusi variabel independen yang terdiri dari variabel R(X1), MOI(X2), TT(X3), SQ(X4),PP(X5) dan PS(X6) terhadap T(Y) adalah sebesar 40,6 yang berarti variabel di model penelitian, Sedangkan sisanya sebesar 59,4%(100%-40,6%) dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dibahas pada penelitian ini.
5. PEMBAHASAN
Hasil dari pengujian hipotesis dapat
dilihat pada Tabel 1.
No Hipotesis
H1 Perceived Risk(R) memiliki hubungan negatif pada trust(T)
H2 Perceived Market Orientation(MOI) memiliki hubungan positif pada Trust (T)
H3 Perceived technical trustworthiness(TT) memiliki hubungan negatif pada Trust(T)
H4 Perceived site quality(SQ) memiliki hubungan negatif pada Trust(T)
H5 Privacy(PP) memiliki hubungan positif pada Trust(T)
H6 Security(PS) memiliki hubungan negatif dengan Trust(T)
Tabel 1. Hasil Pengujian Hipotesis Hasil dari pengujian hipotesis 1, hasil
ini menunjukkan Perceived risk (R) secara
signifikan mempengaruhi kepercayaan (T) pada saat melakukan pembelian melalui online shop yang terdapat pada instagram. Hasil hipotesis ditolak karena menghasilkan nilai diatas nilai signifikan artinya variabel Perceived Risk(R)
tidak berpengaruh terhadap Trust(T). Semakin besar resiko yang terjadi maka semakin menurun tingkat kepercayaan untuk berbelanja, karna sebagaian orang memilih bahwa mereka menganggap belanja melalui sosial media sangat berisiko lebih tinggi daripada belanja di langsung pada toko. Persepsi resiko dalam berbelanja online terhadap produk yang dijual tidak sesuai dengan gambar dan terkadang produk mengalami kerusakan ukurannya tidak sesuai dengan yang dipesan, harga yang ditawarkan terkadang tidak sesuai dengan kualitas produk yang dijual maupun kecepatan respon penjual didalam menyikapi suatu pertanyaan yang diajukan oleh pembeli, lamanya pengiriman yang tidak sesuai dengan perjanjian diawal dan tidak adanya konfirmasi pada saat barang telat sampai ketempat tujuan yang ditunjukkan oleh penjual dikarenakan tidak adanya rating penilaian pada akun online shop sebagai referensi akun online shop dan tidak adanya fitur bagi pengguna untuk memberikan kritik maupun saran yang dapat mengurangi kepercayaan pembeli.
Dari hasil pengujian hipotesis 2, hasil ini menunjukkan Perceived Market Orientation (MOI) secara signifkan mempengaruhi Trust (T) pada saat melakukan pembelian melalui online shop yang terdapat pada instagram. Hasil hipotesis diterima karena menghasilkan nilai dibawah nilai signifikan. Semakin besar orientasi pasar mengikuti perkembangan yang ada melalui layanan online didalam memenuhi kebutuhan maupun menyesuaikan produk yang
terkini bagi para penggunanya, mampu
menampilkan informasi produk secara menarik yang dapat dilihat berdasarkan keterangan yang digunakan pada saat memperkenalkan suatu
produk(memposting sebuah produk),
banyaknya komentar, like dan testimoni positif yang diberikan oleh sesama pembeli, respon dan pengiriman barang yang cepat dan pengalaman baik yang dirasakan maka semakin tinggi tingkat kepercayaan dalam melakukan pembelian online melalui online shop yang ada pada instagram.
Dari hasil pengujian hipotesis 3, hasil
ini menunjukkan Perceived Technical
Trustworthiness (TT) secara signifikan mempengaruhi kepercayaan (T) pada saat melakukan pembelian melalui online shop yang ada pada instagram. Hasil hipotesis ditolak
karena menghasilkan nilai diatas nilai
signifikan. Artinya variabel Perceived
pada kepercayaan (T). Responden berpendapat bahwa melalukan transaksi melalui layanan online sangat beresiko tinggi dikarenakan tidak ada pertanggung jawaban secara resmi dan tidak adanya segel atau return pada produk yang dijual apabila terjadi kerusakan atau pesanan tidak sesuai.
Dari hasil pengujian hipotesis 4, hasil
ini menunjukkan Perceived Site Quality (SQ)
secara signifikan mempengaruhi kepercayaan (T) pada saat melakukan pembelian melalui online shop yang ada pada instagram. Hasil hipotesis ditolak karena menghasilkan nilai
diatas nilai signifikan. Artinya variabel
Perceived Site Quality tidak berpengaruh terhadap Trust (T). Responden berpendapat bahwa kualitas evaluasi informasi mengenai suatu produk sangat lama dan tidak konsisten, kebutuhan dibidang fashion tidak dapat terpenuhi, gambar mengenai suatu produk yang tidak jelas, tidak konsisten karena satu online menjual beberapa tipe produk yang berbeda dikarenakan kurangnya fitur untuk proses pemesanan hingga pembayaran karena jika melalui instagram memakan waktu yang lama untuk bertanya terlebih dahulu kepada penjual , tidak adanya fitur untuk mengetahui berapa banyak produk yang terjual dan berapa banyak produk yang dilihat yang dapat digunakan sebagai referensi pada saat akan melakukan pembelian karena semakin banyak produk yang terjual dan dilihat oleh pengguna layanan online maka tingkat kepercayaan akan semakin besar.
Dari hasil pengujian hipotesis 5. Hasil ini menunjukkan Privacy (PP) secara signifikan mempengaruhi kepercayaan (T) pada saat melakukan pembelian melalui online shop yang ada pada instagram. Hasil hipotesis diterima karena menghasilkan nilai dibawah nilai signifikan. Semakin banyak informasi yang pembeli berikan kepada penjual pada saat melakukan pembelian maka semakin besar tingkat kepercayaan yang dirasakan. Responden berpendapat bahwa responden merasa aman dan percaya terhadap informasi mengenai data diri yang diberikan dan slelalu berpikiran positif bahwa tidak akan ada data pembeli yang disalahgunakan pada saat melakukan pembelian melalui online shop yang ada pada instagram.
Dari hasil pengujian hipotesis 6, hasil ini menunjukkan Security(SS) secara signifikan
mempengaruhi kepercayaan(T) pada saat
melakukan pembelian melalui online shop yang ada pada instagram. Hasil hipotesis ditolak
karena menghasilkan nilai diatas nilai
signifikan. Responden berpendapat bahwa keamanan pada saat berbelanja secara online
sangat rendah mengingat semakin
meningkatnya kasus kasus penipuan yang terjadi dan menyebaran suatu informasi data pribadi pembeli guna untuk membuat testimoni palsu dan sebagainya, contohnya : penipuan, pemalsuan dan tidak ada fitur untuk mengetahui mulai proses dikemasnya barang hingga pesanan barang diterima pada akun online shop yang terdapat pada instagram sehingga dapat mengurangi tingkat kepercayaan. Berdasarkan hasil survei Kaspersky Lab di 26 negara, Indonesia merupakan salah satu negara dengan korban penipuan online terbesar di dunia
dengan 26 persen konsumen pernah menjadi
korban, berdasarkan has tag penipuan melalui akun online shop yang terdapat pada instagram sejauh ini total penipuan sebanyak 36.325 yang dikirim oleh publik dan berdasarkan akun online “indonesiablacklist” yang setiap hari selalu mengupdate kasus kasus penipuan yang sedang marak terjadi yang didapatkan langsung dari pengguna instagram melalui bukti hasil screenshoot mengenai penipuan yang pengguna alami.
6. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis pada penelitian yang telah dilakukan, terdapat kesimpulan sebagai berikut
Berdasarkan hasil persamaan regresi
pertama bahwa variabel perceived market orientation dan privacy memiliki hubungan
positif terhadap kepercayaan pada saat
melakukan pembelian melalui akun online shop yang terdapat pada instagram. Pengguna layanan merasakan banyak manfaat didalam memenuhi kebutuhan maupun perkembangan untuk mengikuti atau menyesuaikan produk yang terkini dan memudahkan pembeli pada saat melakukan transaksi karena tidak memakan waktu lebih lama pada saat melakukan pembayaran. Pengguna akan tetap memberikan informasi pribadi pada akun online shop karena pengguna merasa aman sehinga pengguna berpikir memberikan informasi pribadi pada akun online shop adalah ide yang bagus dan sangat menarik. Jadi pengguna akan tetap memberikan informasi pribadi pada akun online shop dan selalu percaya bahwa penjual akan menjaga informasi pribadinya dengan aman sehingga informasi pribadinya tidak akan
bertanggung jawab pada saat berbelanja melalui akun online shop yang terdapat pada insatgram. Sedangkan faktor-faktor yang lainnya yaitu variabel Perceived risk, perceived site quality, perceived technical trustworthiness dan security memiliki hubungan yang negatiif terhadap kepercayaan pada saat melakukan pembelian melalui akun online shop yang terdapat pada instagram. pengguna menganggap melakukan pembelian melalui sosial media lebih beresiko karena tidak adanya garansi mengenai suatu produk yang ditawarkan, kasus kasus penipuan yang terjadi semakin tinggi pada saat melakukan transaksi, tingkat kualitas suatu produk rendah karena tidak adanya perbaikan suatu produk yang dijual pada saat melakukan pembelian melalui akun online shop yang terdapat pada instagram. Pengguna layanan lebih percaya bahwa akun online shop pada instagram sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan dan akan terus melakukan transaksi tanpa peduli meskipun ke empat faktor yang dijelaskan sangat beresiko.
Saran yang dapat diberikan pada penelitian
ini adalah penelitian selanjutnya dapat
menggunakan dan memperluas model lain untuk mengetahui faktor apa saja yang
dirasakan pengguna layanan didalam
melakukan pembelian akun online shop yang terdapat pada instagram, penelitian selanjutnya dapat dipersempit dan difokuskan untuk
wilayah atau institusi tertentu untuk
menyebarkan kuesioner penelitian yang telah dilakukan agar lebih spesifik dan medapatkan
informasi yang lebih spesifik, dapat
menggunakan analisis kualitatif.
7. DAFTAR PUSTAKA
Saini, A dan Johnson, J.L., (2005),
“.
(2005).
Organizational Capabilities
in E-commerce: Am Empirical
Investigation of E-Brokerage
ServiceProviders.
Dong-Hee Shin., 2010.
The effects of trust,
security and privacy in social
networking
:
A
security-based
approach to understand the pattern
of adoption
.
[pdf]. Elsevier B.V,Hal .428-438.
Corbitt, J. Brian., Thanasankit, Theerasak., & Han Yi., 2003. Trust and e-commerce: a study of consumer perceptions. [pdf]. Elsevier B.V, Hal .203-215.
Kompas.com., 2017. Naik 100 Juta, Berapa
Jumlah Pengguna Instagram Sekarang? [online].
Liputan6.,2016. Kasus Penipuan Online Terjadi Lagi,Kerugian Hingga Miliaran[ online].
www.instagram.com/about/us/ [online]
Imam Ghozali., 2011, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 5,Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Sugiyono.,2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta..
Wiyono, Gendro., 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan alat analisis SPSS 17.0 dan SmartPLS 2.0. UPP STIM YKPN . Yogyakarta
Siregar, S., 2014. Statistik Parametrik untuk penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta ; Bumi Aksara.