BLUE PRINT
TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
2
Daftar Isi
Kata Pengantar ...3
BAB 1 PENDAHULUAN ...4
1.1 Latar Belakang ...4
1.2 Maksud dan Tujuan ...5
1.3 Isu Strategis ...5
1.4 Sasaran ...6
1.5 Kebijakan Utama ...6
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN ...7
2.1. Visi ...7
2.2. Misi dan Tujuan ...7
BAB III ANALISIS KONDISI TIK ...8
3.1 Kekuatan (Strength) ...8
3.2 Kelemahan (Weakness) ...9
3.3 Peluang (Opportunities) ...10
3.4 Ancaman (Threats) ...11
BAB IV RENCANA STRATEGIS ...12
4.1 Analisis SWOT ...12
4.2 Daftar Strategi ...15
4.3 Ringkasan Strategi ...16
4.4 Peta Strategi ...17
4.5 Critical Success Factor Analysis ...18
BAB V RENCANA PELAKSANAAN STRATEGI ...23
5.1 Pokok Strategi ...23
5.2 Program Kerja ...24
5.3 Implementasi Rencana Program Strategis ...25
Kata Pengantar
Perencanaan Jangka Panjang Teknologi Informasi Politeknik Negeri Tanah Laut (POLITALA), yang disebut Cetak Biru (Blueprint) 2016-2020. Blueprint teknologi informasi dan komunikasi ini merupakan edisi pertama bagi POLITALA yang diharapkan mampu memberikan arah dan langkah dalam mencapai cita-cita dalam pemanfaatan TIK secara utuh dalam kurun waktu tersebut.
Melalui proses yang partisipatif bersama dari para civitas akademika; Fakultas, Lembaga, Biro, Bagian dan Unit terkait sehingga dihasilkanlah suatu pedoman yang memberikan kesamaan pola pikir, visi dan misi dalam pemanfaatan teknologi informasi.
Diharapkan blueprint TIK yang dirancang untuk jangka waktu 5 tahun ini dapat menjadi langkah besar untuk pengembangan teknologi informasi yang akan dilakukan serta diharapkan dapat berjalan lebih baik lagi, lebih terstuktur, lebih terukur dan tepat sasaran.
Blueprint TIK untuk kurun waktu 2016-2020 ini merupakan dokumen yang bersifat dinamis, sehingga isinya akan selalu dimutakhirkan sesuai perkembangan dan pelaksanaan dilapangan oleh karenanya dukungan dari berbagai pihak, terutama civitas akademika sangat diharapkan.
Pada kesempatan ini pula penyusun ingin menyampaikan terima kasih kepada pimpinan dan pihak-pihak yang telah mendukung dalam penyusunan blueprint teknologi informasi ini.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi Informasi (TI) telah menjadi komponen penting di dalam organisasi untuk membantu pelaksanaan proses kerjanya. Perguruan tinggi menjadi salah satu organisasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam menunjang berbagai aktivitasnya. Peranan teknologi informasi dan komunikasi di antaranya dalam hal penunjang proses belajar-mengajar dan efisiensi pekerjaan akademik maupun administratif. Lebih dari itu, paradigma sistem pendidikan yang semula berbasis tradisional dengan mengandalkan tatap muka, dengan sentuhan dunia maya akan beralih menjadi sistem pendidikan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Politeknik Negeri Tanah Laut (POLITALA) merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang pertama di Kabupaten Tanah Laut. Awal mula berdirinya Politeknik Negeri Tanah Laut Tahun 2009 yaitu masih berbentuk swasta dengan yayasan Tuntung Pandang berseri. Politeknik Negeri Tanah Laut dinegrikan pada tahun 2014. Saat ini kondisi Politeknik Negeri Tanah Laut memiliki program studi harus meningkatkan kualitas berdasarkan teknologi informasi. Kondisi ini menuntut perubahan pola pengelolaan organisasi dari cara konvensional menjadi berbasis TIK sehingga POLITALA berusaha berbenah diri menyongsong tantangan baru dengan menerapkan teknologi komunikasi dan informasi.
juga seharusnya direncanakan dengan sistematis, bukannya terwujud sebagai akibat dari pekerjaan proyek yang tidak teratur. Selain itu, yang lebih penting lagi adalah jaminan konsistensi antara pembangunan TIK dengan proses bisnis perguruan tinggi. Hal ini penting agar TIK benar-benar dapat mendorong arah pengembangan perguruan tinggi itu sendiri sesuai visi, misi dan tujuannya.
Sebagai perguruan tinggi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, POLITALA membutuhkan rencana strategis pengembangan TIK yang diselaraskan dengan beragam nilai dasar yang merujuk pada visi organisasi. Rencana Strategis ini disusun sebagai landasan penataan kelembagaan, arah, tahapan, dan strategi pengembangan TIK untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi POLITALA secara bermutu untuk 5 tahun pertama dan kembali mengembangkan untuk rencana strategis lima tahun kedepan.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan blueprint TIK POLITALA adalah untuk menghasilkan dokumen rencana strategis yang memuat: visi, misi dan tujuan, kondisi awal dan kondisi yang hendak dicapai, isu rencana ,strategi pencapaian dan program pencapaian.
Sementara itu, tujuan penyusunan blueprint TIK POLITALA tahun 2016-2020 adalah :
a. Tersusunnya dokumen yang dapat dijadikan acuan dalam pencapaian visi dan misi Bagian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) POLITALA.
b. Memberi arah dan pedoman untuk pengembangan TIK di POLITALA dalam kurun waktu 2016-2020 untuk mewujudkan cyber campus.
1.3 Isu Strategis
Beberapa isu strategis yang mendorong penyusunan renstra TIK POLITALA adalah sebagai berikut:
b. Meningkatnya tuntutan dan kebutuhan terhadap manajemen POLITALA yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel sebagai ciri perguruan tinggi moderen yang otonom.
c. Besarnya potensi POLITALA sebagai multi kampus yang dapat dimanfaatkan untuk memperluas akses pendidikan dan peningkatan kualitas SDM masyarakat Indonesia khususnya umat Islam dalam berbagai sendi kehidupan
.
1.4 Sasaran
Sasaran dari TIK POLITALA adalah terciptanya layanan TIK manajemen perguruan tinggi yang mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi
1.5 Kebijakan Utama
a. Strategi pengembangan TIK didasarkan atas kebijakan sentralisasi sistem dan desentralisasi kewenangan.
b. Arah pengembangan TIK mengikuti kebijakan taat azas dan jaminan keamanan dengan memanfaatkan perangkat open source dan perangkat legal lainnya.
c. Tahapan pengembangan TIK didasarkan atas kebijakan keterpaduan dan keseluruhan.
7
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
2.1. Visi
Visi yang diusung bagian TIK untuk mewujudkan TIK yang berkualitas dan selaras dengan visi POLITALA, yakni:
“Menjadi pusat pengembangan teknologi informasi dan komunikasi”.
2.2. Misi dan Tujuan
BAB III
ANALISIS KONDISI
TIK
Kondisi umum TIK POLITALA saat ini diidentifikasi melalui mekanisme evaluasi diri menggunakan analisis SWOT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kinerja dan kondisi TIK POLITALA sekarang. Analisa dilakukan pada aspek internal yang meliputi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) serta aspek eksternal berupa Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats).
3.1 Kekuatan (Strength)
Faktor Internal yang menjadi elemen kekuatan (strength) yang dimiliki oleh POLITALA saat ini dalam hal pengembangan TIK dapat dijabarkan dalam beberapa komponen berikut :
a. Manajemen dan Kebijakan
1. Adanya komitmen pimpinan dalam memberikan kebijakan peningkatan kualitas dan kuantitas TIK.
2. Adanya kebijakan alokasi dana pada perencanaan perguruan tinggi untuk mengembangkan TIK.
3. Adanya dukungan pimpinan untuk perolehan hibah bagi upaya pengembangan TIK.
4. Terdapat unit yang diberikan kewenangan dan tanggung jawab untuk mengelola TIK, yakni Bagian Informasi yang berada di bawah koordinasi Biro Informasi dan Komunikasi.
b. Sumber daya Manusia (SDM)
1. POLITALA memiliki Program Studi D3 Teknik Informatika yang SDM pendidiknya melakukan kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang teknologi informasi dan komunikasi. c. Implementasi Aplikasi/Layanan
yang telah berjalan dengan baik antara lain email dan mailinglist. d. Sarana dan prasarana
1. Perencanaan pembangunan sarana dan prasarana jaringan tulang punggung (backbone) wireless yang menghubungkan seluruh gedung POLITALA.
2. Jaringan intranet mencapai seluruh area kampus dan jumlah komputer terhubung terus bertambah. Jaringan tersebut didukung dengan adanya perangkat wireless, router dan switch.
3. Penggunaan kabel Serat Optik sebagai kabel utama penghubung jaringan dari Internet Service Provider (ISP) ke POLITALA.
4. Adanya persetujuan usulan pembangunan server pusat dan peralatan TIK pada Perencanaan Pembangunan POLITALA TOWER yang akan dimulai pada tahun 2019.
e. Kondisi Kampus dan Tingkat Kebutuhan
1. Letak geografis kampus POLITALA yang berdekatan sehingga biaya investasi yang dibutuhkan untuk koneksi antar kampus dapat diupayakan seminimal mungkin.
2. Tingkat keinginan mahasiswa, dosen dan karyawan akan layanan teknologi informasi di POLITALA cukup tinggi.
3.2 Kelemahan (Weakness)
a. Manajemen, Kebijakan dan Struktur Organisasi
1. Belum ada arah pengembangan teknologi informasi dan komunikasi POLITALA yang dapat dijadikan acuan bagi pengembangan dan penerapan teknologi informasi
2. Belum ada struktur dan aturan detail yang komprehensif mengenai hubungan antar unit, terutama yang berkaitan dengan teknologi informasi.
3. Struktur organisasi teknologi informasi dan komunkasi yang saat ini ada masih belum terpetakan dengan jelas
4. Belum ada SOP dan SLA layanan TIK
5. Belum adanya disaster recovery system b. Sumber daya insani
1 0
1. Pemanfaatan produk dan layanan teknologi informasi dan komunikasi POLITALA masih belum optimal.
2. Local content repository masih rendah
3. Sistem informasi masih sebatas menampung data, dan masih dalam tahap validasi data.
d. Sarana dan prasarana
1. Tata kelola atau manajemen sarana dan prasarana jaringan komputer yang ada belum optimal
2. bandwidth internet yang dilanggan untuk memenuhi kebutuhan sivitas akademika, dan terus ditingkatkan dengan kebutuhan ideal pengguna yang semakin meningkat.
3. Jumlah fasilitas teknologi informasi belum sebanding dengan jumlah SDM baik dosen, staf administrasi, maupun mahasiswa.
3.3 Peluang (Opportunities) a. Peluang Usaha / Bisnis / Profit
1. Semakin meningkatnya stakeholder eksternal yang terkait dengan POLITALA
2. Meningkatnya kebutuhan akan kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan baik administrasi ataupun akademik yang didukung TIK
3. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat berfungsi sebagai profit center kampus.
4. Hasil pengembangan produk internal siap dipasarkan ke luar kampus.
5. Belum banyak lembaga pendidikan yang menyertakan sertifikasi teknologi informasi berstandar nasional dan internasional bagi lulusannya.
6. Adanya kesempatan POLITALA untuk berekspansi di tingkat regional ASEAN setelah Indonesia tergabung dalam kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
b. Pendidikan dan Penelitian
1 1 dirasa potensial dalam pengembangan dan penerapan teknologi
informasi dan komunikasi.
yang dapat juga digunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana dan peningkatan kemampuan SDM di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
3. Adanya teknologi berbasis open source yang dapat digunakan dan dikembangkan dengan murah, sehingga akan memacu kreativitas bagi pengembang dan mahasiswa.
4. Semakin banyak penggunaan teknologi informasi sebagai sarana pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi
5. Teknologi informasi dan komunikasi secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan imbas pada peningkatan daya saing mutu layanan dan mutu pendidikan.
3.4 Ancaman (Threats)
1. Membanjirnya konten produksi negara asing dapat memberikan dampak negatif terhadap motivasi pengembangan konten secara mandiri sehingga ketergantungan lembaga terhadap asing sulit dihilangkan.
2. Peningkatan kualitas TIK lembaga lain
3. Berdirinya lembaga pendidikan asing di Indonesia dapat mengakibatkan ketatnya persaingan dalam memperebutkan peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
4. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin cepat sehingga memicu kekunoan suatu teknologi yang diterapkan yang semakin pendek.
1 2
BAB IV
RENCANA
STRATEGIS
4.1 Analisis SWOT
Analisa SWOT merupakan alat yang digunakan untuk mengembangkan empat tipe pilihan strategi: SO, WO, ST dan WT. Kunci
kesuksesan penggunaan matriks TOWS adalah mempertemukan faktor kunci internal dan eksternal untuk membentuk strategi seperti berikut ini:
SO (Strength – Opportunity)
Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan kesempatan
WO (Weakness – Opportunity)
Mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan kesempatan
ST (Strength – Threat)
Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman
WT (Weakness – Threat )
Mengatasi kelemahan dan menghindari ancaman
Penyusunan strategi menggunakan matriks SWOT disajikan pada tabel
STRENGTH WEAKNESS
1. Adanya komitmen pimpinan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas TIK. 2. Adanya kebijakan alokasi dana untuk
mengembangkan TIK.
1 3
perolehan hibah bagi upaya pengembangan TIK.
4. Terdapat unit yang diberikan kewenangan
1. Belum ada arah pengembangan teknologi informasi dan komunikasi POLITALA
2. Belum ada struktur dan aturan detail yang komprehensif mengenai hubungan antar unit, terutama yang berkaitan dengan teknologi informasi.
OPPORTUNITY
1. Semakin meningkatnya
stakeholder
eksternal yang terkait dengan POLITALA
dan tanggung jawab untuk mengelola TIK 5. POLITALA memiliki Program Studi D3
Teknik Informatika
6. POLITALA telah mencapai berbagai perkembangan dalam penerapan layanan TIK
7. Terdapat fasilitasi komunikasi antar staf, karyawan dan unit
8. Perencanaan Pembangunan sarana dan prasarana jaringan tulang punggung (backbone) wireless yang menghubungkan antar gedung.
9. Jaringan intranet mencapai seluruh area kampus
10. Penggunaan kabel Serat Optik
11. Adanya persetujuan usulan pembangunan server pusat dan peralatan TIK
12. Letak geografis kampus POLITALA yang berdekatan
Pemaksimalan dukungan pimpinan dalam pengembangan TIK (S1, S3 O7)
Pengoptimalan pemanfaatan dan pegelolaan layanan TIK untuk memenuhi kebutuhan (S6,7, O1,2,3,4,5,6)
5. Jumlah dan mutu SDM yang ada saat ini masih kurang
6. Belum adanya tupoksi bagian TIK
7. Pemanfaatan produk dan layanan teknologi informasi dan komunikasi POLITALA masih belum optimal.
8. Local content repository masih rendah
9. Sistem informasi masih sebatas menampung data, dan masih dalam tahap validasi data.
10. Tata kelola atau manajemen sarana dan prasarana jaringan komputer yang ada belum optimal
11. Masih minimnya bandwidth internet yang dilanggan untuk memenuhi kebutuhan sivitas akademika, jika dibandingkan dengan kebutuhan ideal pengguna yang semakin meningkat.
12. Jumlah fasilitas teknologi informasi belum sebanding dengan jumlah SDM baik dosen, staf administrasi, maupun mahasiswa.
13. Belum adanya layanan TIK yang menjadi wadah untuk mengembangkan kewirausahaan 14. Belum adanya layanan TIK yang menjadi
wadah untuk mengembangkan pemahaman nilai islami
Pembuatan design arsitektur pengembangan TIK (W1, O1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11)
Pembuatan SOP dan SLA Layaan TIK (W2,3, O1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11)
Meningatkan kuantitas dan kualitas SDM bagian TIK
2. Meningkatnya kebutuhan akan Pengoptimalan pemanfaatan sarana
dan (W4, O1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11) kemudahan dalam pelaksanaan
kegiatan
pendidikan baik administrasi ataupun akademik yang didukung TIK
3. Pengembangan teknologi informasi
dan prasarana TIK untuk memenuhi kebutuhan(S8,9,10,1,12, O1,2,3,4,5,6)
Pembuatan aturan pemanfaatan produk
layanan TIK (W6,7, O1,2,10) dan pengelolaan saranaMengoptimalkan pembangunan dan prasarana(W8,9,10,11,12, TIK komunikasi dapat berfungsi sebagai profit Meningkatkan hubungan baik
dengan
O1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11) center kampus.
4. Hasil pengembangan produk internal siap dipasarkan ke luar kampus.
stakeholder eksternal/pihak ketiga (S1,3,6,7,8,9,10 O7,8,9)
Meningkatkan kinerja bagian TIK (S4,O1,2)
Tersedianya layanan dan sarana dan prasarana TIK secara optimal (
Mengembangkan layanan TIK yang menjadi wadah
5. Belum banyak lembaga pendidikan yang Menciptakan sinergi progam studi dan bagian
menyertakan sertifikasi teknologi informasi berstandar nasional dan internasional bagi lulusannya.
6. Adanya kesempatan POLITALA untuk berekspansi di tingkat regional ASEAN 7. Banyaknya tawaran kerjasama di bidang
teknologi informasi dan komunikasi dari berbagai pihak
8. Adanya dana-dana kompetitif baik dari Dikti maupun dari sumber lainnya
9. Adanya teknologi berbasis open source yang dapat digunakan dan dikembangkan dengan murah,
10. Semakin banyak penggunaan teknologi informasi sebagai sarana pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi
11. Teknologi informasi dan komunikasi dapat memberikan imbas pada peningkatan daya saing mutu layanan dan mutu pendidikan.
TIK (S4,5, O3,4,5,7,10) Mengembangkan layanan TIK yang menjadi
wadah pengembangan pemahaman nilai Islami (W14 dan S-)
THREAT
1. Membanjirnya konten produksi negara asing
2. Peningkatan kualitas TIK lembaga lain 3. Berdirinya lembaga pendidikan asing
di Indonesia
4. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin cepat 5. Ancaman dari hacker dan virus komputer
Mengoptimalkan perancangan dan pengembangan layanan TIK (S6,7, T1,2,3,4)
Menijau ulang fungsi sistem layanan dan infrastrktur secara berkala (S6,7,8,9,10, T5)
Menambah SDM baru bagian TIK (W4, T1,2,3,4)
Menambah sarana dan prasarana TIK (W10,11,12, T1,2,3,4)
Memperbaiki tata kelola jaringan dan sarana dan prasarananya (W9, T5)
1 5 4.2Daftar Strategi
Daftar Strategi yang berhasil diperoleh dari Matriks TOWS:
Pemaksimalan dukungan pimpinan dalam pengembangan TIK (S1, S3 O7)
Pengoptimalan pemanfaatan dan pegelolaan layanan TIK untuk memenuhi kebutuhan (S6,7, O1,2,3,4,5,6)
Pengoptimalan pemanfaatan sarana dan prasarana TIK untuk memenuhi kebutuhan (S8,9,10,1,12, O1,2,3,4,5,6)
Pemanfaatan anggaran secara optimal (S2, O8,10,11)
Meningkatkan hubungan baik dengan stakeholder eksternal/pihak ketiga (S1,3,6,7,8,9,10 O7,8,9)
Meningkatkan kinerja bagian TIK (S4,O1,2)
Menciptakan sinergi program studi dan bagian TIK (S4,5, O3,4,5,7,10)
Pembuatan renstra pengembangan TIK (W1, O1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11)
Pembuatan SOP dan SLA Layaan TIK (W2,3, O1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11)
Meningatkan kuantitas dan kualitas SDM bagian TIK (W4, O1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11)
Pembuatan aturan pemanfaatan produk layanan TIK (W6,7, O1,2,10)
Mengoptimalkan pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana TIK (W8,9,10,11,12, O1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11)
Mengoptimalkan perancangan dan pengembangan layanan TIK (S6,7, T1,2,3,4)
Meninjau ulang fungsi sistem layanan dan infrastrktur secara berkala (S6,7,8,9,10, T5)
Menambah SDM baru bagian TIK (W4, T1,2,3,4)
Menambah sarana dan prasarana TIK (W10,11,12, T1,2,3,4)
Memperbaiki tata kelola jaringan dan sarana dan prasarananya (W9, T5)
4.3Ringkasan Strategi:
1. Terpenuhinya kebutuhan pengguna TIK secara optimal
2. Pemanfaatan anggaran keuangan secara optimal
3. Optimasi perancangan dan pengembangan sistem informasi
4. Memperluas sarana dan prasarana TIK
5. Menyusun tatakelola TIK
6. Meningkatkan hubungan baik dengan stakeholder
7. Meningkatkan keahlian penggunaan TIK oleh SDM POLITALA
8. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM bagian TIK
9. Mengembangkan sinergi antara bagian TIK dan unit lainya
1 7 4.4Peta Strategi
Meningkatkan Keahlian
Penggunaan TIK oleh SDM
4.5Critical Success Factor Analysis
Perspektif Sasaran Strategi Key Program Kerja
Customer Terpenuhinya kebutuhan pengguna layanan TIK secara optimal
a. Indeks kepuasan pengguna b. Tingkat penanganan keluhan
dan permintaan
1. Evaluasi dan monitoring layanan TIK dalam organisasi
2. Pengembangan sistem help desk layanan TIK
Financial Pemanfaatan anggaran keuangan secara optimal
a. % kesesuaian system yang dibangun dengan kebutuhan
Memperluas sarana dan prasarana TIK
a. % ketersediaan sarana prasarana TIK
b. Tingkat up time jaringan c. % pemenuhan kebutuhan
akses internet
1. Peningkatan kualitas koneksi jaringan TIK atau ICT 2. Pembangunan Disaster
Recovery System Back up
3. Penyediaan dukungan sarana dan prasarana untuk
pengembangan TIK di tingkat fakultas dan prodi Menyusun tata kelola TIK a. Tingkat ketersediaan dan
Perspektif Sasaran Strategi Key Performance Indicator (KPI)
Program Kerja
c. Tingkat pemenuhan tupoksi dan struktur organisasi
Dokumen pemeliharaan, dan user manual dll)
3. Penguatan tupoksi dan struktur organisasi bagian TIK
a. Jumlah pelatihan TIK yang diadakan
dengan stakeholder a. Jumlahdiperpanjangkontrak yang b. Jumlah keluhan yang dilayani pihak vendor, supplier, atau developer
Peningkatan pengelolaan vendor, supplier, atau developer
Learning & Growth Meningkatkan kuantitas kualitas SDM bagian TIK
dan a. Jumlah SDM yang mengikuti pelatihan
b. Jumlah sertifikasi yang diikuti oleh SDM bagian TIK
3. mengikutsertakan SDM dalam sertifikasi baik nasional
2. Mengembangkan layanan TIK yang menjadi wadah
pengembangan pemahaman nilai keagamaan
Mengembangkan sinergi antara bagian TIK dengan unit lainnya
a. Jumlah staf unit atau bagian lain yang dilibatkan dalam
2 0 Perspektif Sasaran Strategi Key Performance
Indicator (KPI) dalam riset di bidang TIK
Keterangan Key Performance Indicator
Perspektif Key Performance Indicator (KPI) Keterangan
Customer Indeks kepuasan pengguna Indeks kepuasan pelanggan didapatkan melalui survei
kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan TI organisasi. Survei dilakukan dengan menggunakan kuisioner dengan skala 1- 5 (1=sangat tidak puas, 2=tidak puas, 3=netral, 4=puas, 5=sangat puas)
% tingkat penanganan keluhan dan permintaan Perbandingan keluhan dan permintaan dengan realisasi
penanganannya menghasilkan selisih yang dapat dihitung persentase ketercapaiannya.
Data utama yang digunakan adalah akumulasi keluhan dan permintaan serta laporan realisasi penanganan. Berikut adalah peghitungannya:
r e a l i s a s i p e n a n ga n a n k e l u h a n d a n p e rm i nt aa n x 100
Financial % tingkat ketercapaian anggaran Perbandingan anggaran dengan realisasinya menghasilkan
selisih yang dapat dihitung persentase ketercapaiannya. Data utama yang digunakan adalah rencana anggaran dan laporan realisasi anggaran. Berikut adalah penghitungannya:
% kesesuaian sistem yang dibangun dengan kebutuhan user Kesesuaian ini bisa dilihat dari sisi fungsional dan nonfungsional sistem yang memenuhi kebutuhan user. Fungsional system bisa diukur melalui testing system.
Perspektif Key Performance Indicator (KPI) Keterangan
% pemenuhan kebutuhan akses internet
Tingkat ketersediaan dan pemenuhan dokumen mutu layanan TIK
R
e a l i s a s i ju ml a h d o k u m e n m utu y a ng t e rs e d i a
x 100%
jumlah dokumen mutu yang harusnya tersedia
Tingkat pemenuhan penyelesain masalah TIK berdasarkan SLA Tingkat pemenuhan tupoksi dan struktur organisasi
Jumlah pelatihan TIK yang diadakan Akumulasi pelatihan TIK yang diadakan untuk SDM POLITALA dalam rentang waktu tertentu
Tingkat kehadiran dan pemahaman materi pelatihan Perbandingan jumlah peserta yang hadir dalam pelatihan
dengan jumlah peserta yang seharusnya hadir menghasilkan selisih yang dapat dihitung persentase ketercapaiannya.
Jumlah kontrak yang diperpanjang Dalam setiap proyek TI (pengadaan, pengembangan dan
pemeliharaan aplikasi dan infrastruktur TI) dengan pihak ketiga diperlukan sebuah kontrak kerja. KPI ini dihitung melalui akumulasi jumlah kontrak yang Jumlah keluhan yang dilayani pihak vendor, supplier, atau developer Akumulasi jumlah keluhan pihak organisasi yang
dilayani
dan diselesaikan oleh pihak vendor, supplier atau
developer pada suatu periode tertentu sepanjang kontrak kerja berlangsung
Learning & Growth
Jumlah SDM bagian TIK yang mengikuti pelatihan Akumulasi SDM bagian TIK yang mengikuti pelatihan dalam rentang waktu tertentu
Jumlah sertifikasi yang diikuti oleh SDM bagian TIK Akumulasi sertifikasi yang sudah diikuti oleh SDM bagian TIK dalam rentang waktu tertentu
Persentase pemenuhan jumlah SDM Perbandingan jumlah SDM yang mengisi struktur
organisasi dengan jumlah SDM yang seharusnya mengisi struktur organisasi. Perbandingan ini menghasilkan selisih yang dapat dihitung sebagai persentase tingkat pemenuhan jumlah SDM.
Data utama yang digunakan rencana dan realisasi struktur organisasi. Berikut adalah
Perspektif Key Performance Indicator (KPI) Keterangan
dikembangkan keagamaan yang berhasil dikembangkan.
Jumlah staf unit lain yang dilibatkan dalam program kerja bagian TIK Akumulasi staf unit lain yang terlibat dalam program kerja bagian TIK
2 4
BAB V
RENCANA PELAKSANAAN STRATEGI
5.1Pokok Strategi
Setelah melalui kajian SWOT analisis TIK maka ditemukan beberapa strategi pokok yang perlu di laksanakan dengan penjelasan masing masing sebagai berikut
:
1. Terpenuhinya kebutuhan pengguna TIK secara optimal baik untuk kepentingan Sistem Informasi Manajemen maupun kebutuhan TIK dalam proses penyelengraan pendidikan menuju
cyber campus
2. Pemanfaatan anggaran keuangan secara optimal dengan memilih teknologi yang se-efektif dan se-efisien mungkin dengan menghindari sedapat mungkin investasi teknologi yang out of date, mengingat perkembangan teknologi yang begitu pesat.
3. Optimasi perancangan dan pengembangan sistem informasi mengurangi ketergantungan secara bertahap menuju kemandirian seiring dengan penyiapan sumber daya insani bidang TIK.
4. Memperluas sarana dan prasarana TIK berupa pengadaan hardware dan merencanakan dengan teliti dengan tujuan sarana yang ada dapat terhubung dengan baik melalui jaringan sistem informasi yang terintegrasi.
5. Menyusun tatakelola TIK berupa modul modul dan standard operating procedure, dengan update pembaharuan tersedia secara online dan secara terus menerus disempurnakan dan dikembangkan.
6. Meningkatkan hubungan baik dengan stakeholders, dengan memberikan umpan balik berupa laporan kemajuan dampak penggunaan TIK dalam peningkatan kualitas pendidikan dan kinerja manajemen POLITALA.
2 5 capasity harus terus di tingkatkan dengan pelatihan dan studi
banding ke berbagai institusi yang berkompeten.
8. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya insani bagian TIK secara bertahap untuk membentuk tim teknologi informasi yang mandiri, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pengembangan system informasi untuk kebutuhan internal dan membangun perangkat lunak yang memungkinkan diperolehnya new generate income, mencetak pendapatan alternatif melalui kerjasama dengan pihak ketiga terutama institusi pendidikan dan kesehatan.
9. Mengembangkan sinergi antara bagian TIK dan unit lainya terutama menggunakan teknologi internet atau web secara terencana dengan modul-modul petunjuk pelaksanaan yang konkrit jelas dan terkoordinir.
10. Memperluas pengembangan layanan TIK pada bidang kewirausahaan dalam arti luas terutama dengan era digitalisasi korporasi atau institusi dalam pergaulan global.
5.2Program Kerja
Strategi TIK merupakan cara untuk mewujudkan hasil analisa SWOT untuk merancang program kerja yang selanjutnya dapat dilaksanakan melalui kegiatan atau eksekusi secara bertahap sesuai kurun waktu yang direncanakan 2017 s/d 2027 , sehingga peranan TIK terhadap organisasi dapat terealilasi, meliputi lima pokok yang disampaikan Spewak (1992 ) dalam program kerja pokok TIK :
2 6 2. Menyusun road map adaptasi TIK berupa arsitektur TIK, sehingga
2 7 merugikan produktivitas institusi POLITALA.
3. Melakukan penelitian atau riset pengembangan perangkat lunak dengan menggandeng kemitraan pusat pelatihan dan mengembangkan sendiri pada laboratorium POLITALA dan MOU dengan beberapa daerah sebaga laboratorium lapangan TIK, di Kalimantan Selatan atau luar propinsi.
4. Melakukan Integrasi data antar unit kerja sehingga menjadi kesatuan entitas sistem informasi guna meningkatkan kesepahaman mencegah redundance dan penyimpangan data dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen.
5. Menyusun anggaran investasi TIK sesuai dengan perkembangan teknologi yang ingin diwujudkan dan perkembangan lingkungan organisasi POLITALA, sebagai institusi pendidikan modern guna terwujudnya mercu suar pendidikan perguruan tinggi vokasi se Indonesia.
6. Membuat pemetaan pengembangan perekayasaan sistem untuk kewirausahaan berbasis syariah Islam berupa inkubator usaha offline konevensional maupun online atau digital sesuai dengan tuntutan era informasi dan mobile.
2 8 Pengembangan TIK POLITALA secara umum dapat dilihat pada
gambar tersebut, dengan target capaian dalama jangka pendek POLITALA sampai dengan tingkat PaaS atau Platform as a services, sesuai dengan kebutuhan organisasi saat ini dengan rincian program sebagai berikut :
1. Tahun 2016 , Persiapan Migrasi teknologi Client Server atau legacy system menuju Cloud System meliputi beberapa aktivitas pokok yaitu : Penyusunan Design Arsitektur TIK berbasis Web, Penyiapan sumber daya insani Tim Teknologi Informasi, Pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak, serta kerjasama Cloud System untuk implementasi SaaS ( Software as a Services ), Workshop dan Pelatihan penggunaan Cloud System, MOU dengan Penyedia Jasa TIK, Integrasi antar unit kerja TIK.
2. Tahun 2017 , menyiapkan pelaksaan PaaS ( Platform as a Services ) meliputi : Pembuatan perangkat lunak mendukung Sistem Informasi Manajemen, Pembuatan atau pengadaan Perangkat lunak proses pendidikan cyber campus, uji coba penerapan web base dan cloud system, penyusunan modul pembelajaran jarak jauh (Distance Learning )
3. Tahun 2018 Ujicoba Perangkat lunak Sistem Informasi Manajemen yang telah dibuat sehingga terwujud menjadi sistem informasi dalam manajemen organisasi POLITALA, dengan system report multi platform sarana mobile, sehingga kendali organisasi dapat dilakukan dari manapun secara online melewati data cloud.
4. Tahun 2019 Pengembangan Cyber Campus sebagai keunggulan POLITALA dalam dunia pendidikan di Indonesia, dengan fasilitas perkuliahan atau training jarak jauh bersertifikat.