• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA MENURUT PASAL 340 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 829 KPID2013 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA MENURUT PASAL 340 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 829 KPID2013 SKRIPSI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA

PEMBUNUHAN BERENCANA MENURUT

PASAL 340 KITAB UNDANG-UNDANG

HUKUM PIDANA

STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 829 K/PID/2013

SKRIPSI

Oleh :

Aziz Visnuagung Hendraningrat 201310115073

PROGRAM STUDI HUKUM FAKULTAS HUKUM

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vii ABSTRAK

Aziz Visnuagung Hendraningrat 201310115073, Penerapan Hukum terhadap Tindak Pidana Pembunuhan Berencana menurut Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 829 K/PID/2013).

Kata Kunci : Tindak Pidana, Pertanggungjawaban Pidana, Pembunuhan Berencana

Tindak pidana pembunuhan berencana merupakan salah satu tindak pidana yang mempunyai ancaman pidana tertinggi yaitu pidana mati yang diatur dalam Pasal 340 KUHP. Dalam penerapannya, majelis hakim disetiap tingkatan, harus sangat berhati-hati dalam memberikan pertimbangannya sebelum dijatuhkan putusan. Setiap unsur dalam rumusan pasal tersebut haruslah diberikan argumentasi yuridis yang kuat berdasarkan fakta-fakta yang muncul dalam persidangan dan didukung oleh asas-asas pidana sehingga kepastian hukum yang didambakan oleh para pencari keadilan dapat terwujud.

Penelitian ini mempunyai 2 (dua) tujuan pokok, yang pertama untuk mengetahui pertimbangan hukum Judex Facti dalam menilai fakta-fakta hukum di persidangan dan untuk mengetahui pertimbangan hukum Judex Juris dalam mencari kebenaran materiil dalam memenuhi rasa keadilan masyarakat. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis normatif yang meneliti hukum dari perspektif internal dengan objek penelitiannya adalah norma hukum. Untuk melihat dalam tataran praktisnya, maka digunakan Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor Putusan Nomor 1060/Pid.B/2012/PN.Bdg dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 829K/PID/2013 dengan Terdakwa Inggrid Gunawan sebagai bahan studi kasusnya.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh adanya pertimbangan yang bertolak belakang antara Judex Facti dan Judex Juris, dimana Terdakwa diputus bebas di

Pengadilan Negeri namun kemudian divonis bersalah ditingkat kasasi di Mahkamah Agung. Melalui analisisnya, penulis menemukan adanya pertimbangan Judex Facti

yang hanya memperhatikan ketiadaan keterlibatan fisik Terdakwa sebagai dasar tidak adanya relevansi Terdakwa dalam kasus Pembunuhan Berencana ini. Hal inilah yang kemudian diluruskan oleh Judex Juris dalam pertimbangannya yang

memberikan landasan dijatuhkannya vonis bersalah dan dipidana selama 12 (dua belas) tahun penjara.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa Judex Facti telah salah dalam

menerapkan Pasal 340 KUHP untuk kasus ini dan kurang menggali asas hukum pidana yang relevan. Sementara Judex Juris telah tepat dalam peneraan hukumnya

untuk menunjukkan kebenaran material dan memenuhi keadilan masyarakat.

Pembimbing,

Nina Zainab, S.H., M.H.

Zulkifli Ismail, S.H., M.H.

(8)

viii ABTRACT

Aziz Visnuagung Hendraningrat 201310115073, Implementation of Law against Criminal Acts of Murder under Article 340 of the Criminal Code (Case Study of Supreme Court Decision Number 829 K / PID / 2013).

Keywords: Criminal Acts, Criminal Responsibility, Murder

The crime of murder is one of the criminal offenses which has the highest criminal penalty, i.e. death penalty which is regulated according to Article 340 of the Criminal Code. In its application, the panel of judges at every level must be very accurate in giving considerations before the verdict is given. Every element in the formulation of the article must be given strong juridical arguments based on the facts that arise in the trial and supported by criminal principles so that the legal certainty coveted by the seeker of justice can be realized.

This study has 2 (two) main objectives, the first to understand Judex Facti's legal considerations in assessing legal facts in the hearing and to understand Judex Juris’ legal considerations in seeking material truth in fulfilling the sense of social justice. The research method used is a normative juridical method that examines the law from an internal perspective with the object of research is the legal norm. To take a close look in practical level, then used Bandung District Court Verdict Number 1060 / Pid.B / 2012 / PN.Bdg and Supreme Court Verdict Number 829K / PID / 2013 with Defendant Inggrid Gunawan as a case study material.

Based on the results of the research, there is a contradictory consideration between Judex Facti and Judex Juris, where the Defendant was freed in the District Court but later convicted in the Supreme Court cassation. Through the analysis, the reseracher found that Judex Facti consideration only concerns the absence of the Defendant's physical involvement as the basis for the lack of relevance of the Defendant in this murder case. This is then revised by Judex Juris in their consideration which provides the basis for the conviction and sentence for 12 (twelve) years imprison.

The research concludes that Judex Facti has been wrong in applying Article 340 of the Criminal Code to the case and not carefully assessing the facts present at the hearing, as well as lacking to explore relevant criminal law principles. Meanwhile Judex Juris has been right in its law implementation to show its material truth and fulfill the justice of society.

Advisors,

Nina Zainab, S.H., M.H.

Zulkifli Ismail, S.H., M.H.

(9)

vii KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini tanpa menemui kendala yang berarti, sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Hukum di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

Penulisan skripsi ini penulis memilih judul: PENERAPAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA MENURUT PASAL 340 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 829 K/PID/2013).

Penulis menyadari bahwa materi skripsi ini masih jauh dari harapan dan kesempurnaan, namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Penulisan skripsi ini tentu tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Irjen Pol. (P) Drs. Bambang Karsono, S.H., M.M., selaku Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

2. Brigjen Pol. (P) Dr. H. Syahrir Kuba, S.Sos., S.I.K., M.M., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

3. Nina Zainab, S.H., M.H., selaku dosen pembimbing materi I yang telah memberikan dan mengorbankan banyak waktunya selama memberikan kontribusi pemikiran dan bimbingan kepada penulis, hingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Zulkifli Ismail, S.H., M.H., selaku dosen pembimbing materi II yang pula banyak memberikan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu sesuai kaidah-kaidah ilmiah penelitian hukum.

5. Dosen Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara dan seluruh civitas akademika yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah berperan penting terhadap proses pendidikan saya.

6. Kedua orang tua saya, H. M. D. Sardjono Hendraningrat dan (Alm) Retno Soerjandari, terimakasih atas pengorbanan yang tanpa pamrih dalam mengasuh, mendidik, dan memberikan dukungan dan doa dalam penyelesaian pendidikan.

(10)

viii 7. Istriku Drg. Aquarina Hapsari dan Anak-anakku, Wisnujati Ardhanadewa Hendraningrat dan Lintang Ardhanareswari Hendraningrat yang telah memberikan dorongan dan menimbulkan semangat pada saat melaksanakan penulisan skripsi maupun pada saat mengumpulkan bahan-bahan skripsi.

8. Buat teman-teman kuliah di Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, khususnya angkatan tahun 2013 yang terlibat secara langsung dan tidak langsung dalam dinamika pemikiran terhadap penulis.

Sebagai manusia biasa, penulis sangat menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang kontruktif dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini

Bekasi 24 Januari 2018

Penulis

Aziz Visnuagung Hendraningrat

(11)

ix DAFTAR ISI

Halaman

COVER JUDUL DALAM ... i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ………. ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….. iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ………. iv

LEMBAR PENYATAAN ……… v

LEMBAR PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI …….. vi

ABSTRAK ……… vii

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ………..……. 5

1.2.1 Identifikasi Masalah ……… 5

1.2.2 Perumusan Masalah ………. 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ……… 6

1.3.1 Tujuan Penelitian ………. 6

1.3.2 Manfaat Penelitian ……… 6

1.4 Kerangka Teoritis, Kerangka Konseptual dan Kerangka Pemikiran … 7 1.4.1 Kerangka Teori ……… 7

(12)

x

1.5.3 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ……….…… 13

1.5.4 Teknik Pengolahan Bahan Hukum ……… 13

1.5.5 Analisis Bahan Hukum ………..………. 14

1.6 Sistematika Penulisan ………..……… 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………. 16

2.1 Pengertian Hukum Pidana ……….. 16

2.1.1 Pengertian Hukum Pidana Menurut Para Ahli ………. 16

2.1.2 Pembagian Hukum Pidana ……… 17

2.1.3 Tujuan Hukum Pidana ……….. 18

2.1.4 Permasalahan Pokok Hukum Pidana ……… 18

2.2 Tindak Pidana, Pertanggungjawaban Pidana, dan Pemidanaan ……. 19

2.2.1 Tindak Pidana ……… 19

2.2.1.1 Pengertian Tindak Pidana ………. 19

2.2.1.2 Unsur-unsur Tindak Pidana ……… 19

2.2.1.3 Subjek Tindak Pidana dalam KUHP ……….. 20

2.2.1.4 Waktu Kejadian Tindak Pidana (Tempus Delicti) …… 21

2.2.1.5 Tempat Kejadian Tindak Pidana (Locus Delicti) ……. 21

2.2.1.6 Perumusan Unsur Tindak Pidana (Delik) dalam Undang- Undang ……… 22

2.2.2 Pertanggungjawaban Pidana ………. 23

(13)

xi

2.2.3 Pemidanaan ……… 24

2.3 Sifat Melawan Hukum dalam Hukum Pidana ……… 25

2.4 Kesalahan ………….……….. 27

2.4.1 Kesengajaan Menurut Memori Penjelasan (MvT) ………. 27

2.4.2 Kesengajaan Sebagai Maksud (Dolus Directus) ……… 28

2.5 Penyertaan (Deelneming) ……… 28

2.6 Kejahatan Terhadap Nyawa …………..………. 31

2.6.1 Tindak Pidana Pembunuhan ………..……… 31

2.6.2 Tindak Pidana Pembunuhan Berencana ………. 33

2.7 Surat Dakwaan ……… 36

2.8 Putusan Pengadilan ………. 38

2.8.1 Definisi Putusan dan Putusan Pengadilan ……….. 38

2.8.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Putusan Hakim ………….. 38

2.8.3 Pertimbangan Hukum dalam Putusan Hakim ……… 39

2.8.4 Asas Beyond Reasonable Doubt ……… 40

2.8.5 Upaya Hukum Kasasi ……… 41

2.8.6 Alasan Pembatalan Putusan oleh Mahkamah Agung …………. 42

BAB III HASIL PENELITIAN ……… 44

3.1 Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 1060/Pid.B/2012/PN.Bdg 44 3.1.1 Identitas Terdakwa ……… 44

3.1.2 Tempus Delicti & Locus Delicti ……… 44

3.1.3 Kasus Posisi ……… 45

3.1.4 Dakwaan Jaksa/Penuntut Umum ……… 48

3.1.5 Alat-alat Bukti & Barang Bukti ………. 49

3.1.5.1 Keterangan Saksi ……… 50

(14)

xii

3.1.5.2 Alat Bukti Surat ………... 51

3.1.5.3 Keterangan Terdakwa ……….. 52

3.1.5.4 Barang Bukti ……… 52

3.1.6 Tuntutan Jaksa/Penuntut Umum ……… 54

3.1.7 Pembelaan (Pledoi) Terdakwa ……… 57

3.1.8 Pertimbangan Hukum Majelis Hakim ……… 58

3.1.9 Amar Putusan Majelis Hakim Judex Facti……….. 69

3.2 Putusan Mahkamah Agung Nomor 829K/PID/2013 ……….. 71

3.2.1 Pengajuan Kasasi ……….. 71

3.2.2 Pertimbangan Majelis Hakim Kasasi terhadap Pengajuan Kasasi Jaksa/Penuntut Umum ……….. 71

3.2.3 Alasan-alasan Jaksa/Penuntut Umum dalam Pengajuan Kasasi.. 73

3.2.4 Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Kasasi (Judex Juris) …... 80

3.2.5 Hal-hal Yang Memberatkan dan Meringankan ………. 83

3.2.6 Amar Putusan Majelis Hakim Kasasi ……… 84

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN …….. 87

4.1 Pertimbangan Hukum Judex Facti pada Putusan Nomor 1060/Pid.B/ 2012/PN.Bdg dalam Menilai Fakta-fakta Hukum di Persidangan …. 87 4.2 Pertimbangan Hukum Majelis Judex Juris pada Putusan Nomor 829K/PID/2013 dalam Mencari Kebenaran Materiil dalam Memenuhi Rasa Keadilan Masyarakat ………. 124

BAB V PENUTUP ……… 136

5.1 Kesimpulan ... ……… 136

5.2 Saran ………..……… 137

DAFTAR PUSTAKA

(15)

xiii LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING I SKRIPSI

LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING II SKRIPSI

RIWAYAT HIDUP PENULIS

SURAT KETERANGAN PENELITIAN DARI MAHKAMAH AGUNG

PUTUSAN PN BANDUNG NOMOR 1060/Pid.B/2012/PN.Bdg

PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 829K/PID/2013

(16)

xiv

MOTTO

Yang menentukan hukum itu benar atau tidak,

memenuhi rasa keadilan atau tidak, bukanlah

pembuatnya (negara), tapi makna hukum itu

sendiri dalam penilaian masyarakat

Prof. Dr. (Jur) H. Adnan Buyung Nasution, S.H.

(17)

xv DAFTAR SINGKATAN

Lambang/Singkatan Arti dan Keterangan

BAP Berita Acara Pemeriksaan

BPKB Buku Pemilik Kendaraan Bermotor

CCTV Closed-Circuit Television

CD Compact Disc

FN Five-seveN

HIR Herzien Inlandsch Reglement

HR Hoge Raad

JPU Jaksa Penuntut Umum

KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia

KUHP Kitab Undang – Undang Hukum Pidana

KUHPM Kitab Undang – Undang Hukum Pidana Militer

KUHAP Kitab Undang – Undang Hukum Acara Pidana

MA Mahkamah Agung

MvT Memorie van Toelichting

PERMA Peraturan Mahkamah Agung

PN Pengadilan Negeri

RUU Rancangan Undang - Undang

SEMA Surat Edaran Mahkamah Agung

TKP Tempat Kejadian Perkara

UPF Unit Pelayanan Fungsional

WvS Wetboek van Strafrecht

(18)

xvi DAFTAR GRAFIK & BAGAN

Daftar Grafik

Halaman

Grafik 1 Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Nyawa

di Indonesia dalam Kurun Waktu Tahun 2011

sampai dengan Tahun 2015

2

Daftar Bagan

Halaman

Bagan 1 Syarat-syarat Pemidanaan menurut Sudarto 19

Gambar

Grafik 1 Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Nyawa

Referensi

Dokumen terkait

a) Analisa isi (content analysis) yaitu analisis terhadap bunyi doktrin atau fiqih mengenai konstruksi hukum tindak pidana pembunuhan berencana dalam perspektif hukum

pelaku pembunuhan tersebut tidak dapat di hukum.. Sumber Hukum Tindak Pidana Pembunuhan Biasa dalam Bentuk Pokok berdasarkan KUHP dengan Hukum Pidana Islam. 1. Sumber Hukum

PENERAPAN PASAL 374 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA ( KUHP ). TERHADAP TINDAK PIDANA PENGGELAPAN PADA PERKARA NOMOR :

Delik ini merupakan bentuk tertentu dari delik yang dikenal dengan pembunuhan anak, yang dirumuskan pada pasal 341 KUHPidana yang rumusannya adalah demikian :

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka di dapatlah pengetahuan mengenai pengaturan perlindungan hukum terhadap saksi dalam tindak pidana pembunuhan berencana

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka di dapatlah pengetahuan mengenai pengaturan perlindungan hukum terhadap saksi dalam tindak pidana pembunuhan berencana

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Dalam Tindak Pidana Pembunuhan. Berencana belum pernah

Hasil yang penulis dapatkan melalui studi ini didasarkan pada kualifikasi Pasal 340 KUHP adalah tindak pidana pembunuhan yang dikategorikan sebagai pembunuhan