• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI EKONOMI KLASIK ADAM SMITH (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEORI EKONOMI KLASIK ADAM SMITH (1)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI EKONOMI KLASIK ADAM SMITH

Mata Kuliah :

Sejarah Pemikiran Ekonomi (EKP1417) Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Sarwedi, M.M.

Anggota Kelompok 3:

1. Fatchur Rozi (130810101173)

2. Agam Nurhardiansyah (130810101237)

3. Moh. Zainul Alam (130810101242)

Kelas : A

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS JEMBER

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, kita tetap tidak bisa melupakan hasil-hasil pemikiran kritis dari ilmuwan “masa pertengahan”. Setelah mengalami “the dark ages” akibat trauma yang diberikan oleh gereja terhadap perkembangan dan pertumbuhan ilmu pengetahuan termasuk terhadap ilmu ekonomi, dunia barat seperti membuka matanya kembali untuk dapat menghilangkan trauma-trauma yang pernah dialami agar menuju era baru seperti yang sekarang dapat kita lihat. Ilmuwan masa pertengahan, seperti Adam Smith, JJ. Rosseau, Robert Malthus, David Ricardo, dan para ilmuwan ekonomi lain tentu saja sudah memberikan sumbangsi yang amat nyata bagi perkembangan ekonomi yang terjadi pada saat ini. Dalam praktik-praktik keilmuan tentu saja teori menjadi makanan yang sedikitnya harus disantap terlebih dahulu untuk membantu dan mengetahui cepat lambatnya suatu proses “pertumbuhan” itu terjadi.

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidak-seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity). Karena mempelajari dan menganalisis sifat manusia dalam pemenuhan kebutuhan, maka Ilmu ekonomi akan selalu mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya. Di dalam Ilmu ekonomi sendiri terdapat banyak aliran-aliran dan madzhab-madzhab. Aliran-aliran ekonomi terdiri dari aliran ekonomi pra-klasik, aliran ekonomi klasik, aliran ekonomi modern. Pada pembahasan makalah kami kali ini akan membahas mengenai aliran ekonomi klasik yang dicutaskan oleh.

(3)

dikembangkan oleh David Ricardo dan James Mill serta pendahulunya. Namun, penggunaan istilah ini kemudian diperluas untuk merujuk pada semua pengikut Ricardo.

Ekonomi klasik secara umum dianggap sebagai aliran modern pertama dalam sejarah pemikiran ekonomi. Ekonomi klasik menyatakan bahwa pasar bebas akan mengatur dirinya sendiri jika tidak ada campur tangan dari pihak apapun. Adam Smith menyebutnya dengan metafora "tangan tak terlihat", yang akan menggerakkan pasar menuju keseimbangan alami mereka tanpa adanya campur tangan dari luar. Tidak seperti ekonomi Keynesian, ekonomi klasik menekankan pada penerapan harga fleksibel, baik dari segi upah ataupun barang. Penekanan lainnya terdapat pada Hukum Say: penawaran menciptakan permintaan sendiri – artinya, produksi agregat akan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membiayai semua pengeluaran yang dihasilkan.

1.2Batasan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan ekonomi klasik?

1.2.2 Bagaimana sejarah biografi dari seorang Adam smith? 1.2.3 Apa saja karya besar yang dihasilkan Adam Smith?

1.2.4 Bagaimana Pengaruh karya pemikiran The Wealth of Nations dalam ekonomi klasik?

1.2.5 Bagiamana pengaruh dan pemikiran Adam Smith dalam ekonomi klasik?

1.3Tujuan

1.3.1 Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah pemikiran Ekonomi semester 3 tahun akademik 2014 – 2015.

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ekonomi Klasik

Ekonomi klasik secara umum dianggap sebagai aliran modern pertama dalam sejarah pemikiran ekonomi. Pemikir dan pengembang utama aliran ini antara lain adalah Adam Smith, Jean-Baptiste Say, David Ricardo, Thomas Malthus dan John Stuart Mill.

The Wealth of Nations karya Adam Smith pada tahun 1776 dianggap sebagai penanda dimulainya era ekonomi klasik. Aliran ini mengemuka hingga pertengahan abad ke-19, dan kemudian digantikan oleh ekonomi neoklasik, yang lahir di Britania Raya pada tahun 1870. Definisi ekonomi klasik diperdebatkan oleh sejumlah pakar, terutama pada periode 1830– 1870-an, dan keberlanjutannya ke ekonomi neoklasik. Istilah "ekonomi klasik" awalnya dicetuskan oleh Karl Marx untuk merujuk pada ekonomi Ricardian – aliran ekonomi yang dikembangkan oleh David Ricardo dan James Mill serta pendahulunya. Namun, penggunaan istilah ini kemudian diperluas untuk merujuk pada semua pengikut Ricardo.

The Wealth of Nations menjadi berpengaruh karena telah dengan keras membuat bidang ekonomi dan perkembangannya ke dalam disiplin yang sistematis dan berdiri sendiri. Dalam dunia barat, masih dibincangkan kalau ini merupakan buku paling berpengaruh dalam subyek tersebut yang pernah diterbitkan. Ketika buku tersebut menjadi manifestasi klasik melawan merkantilisme (teori di mana cadangan besar dari logam mulia merupakan keharusan bagi suksesi ekonomis), muncul pada tahun 1776, ada kesadaran kuat untuk perdagangan bebas baik di Inggris maupun Amerika. Perasaan baru ini telah dilahirkan dari kesusahan keadaan ekonomi dan kemiskinan yang diakibatkan oleh Perang kemerdekaan Amerika. Bagaimanapun, pada saat publikasinya, tidak semua orang lantas yakin pada kelebihan perdagangan bebas: publik dan parlemen di Inggris masih memakai sistem merkantilisme untuk beberapa tahun kedepannya.

(5)

Tidak seperti ekonomi Keynesian, ekonomi klasik menekankan pada penerapan harga fleksibel, baik dari segi upah ataupun barang. Penekanan lainnya terdapat pada Hukum Say: penawaran menciptakan permintaan sendiri – artinya, produksi agregat akan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membiayai semua pengeluaran yang dihasilkan. Berbeda dengan Keynes, yang menyatakan bahwa harus ada penghematan, pengeluaran uang, atau pemakaian instrumen pembiayaan lainnya untuk membiayai pengeluaran dan menutupi biaya produksi. Postulat lainnya yang ditekankan oleh ekonomi klasik adalah keseimbangan antara tabungan dan investasi, dengan asumsi bahwa suku bunga fleksibel akan selalu menjaga ekuilibrium. 2.2 Biografi Adam Smith

Adam Smith lahir pada tahum 1723, dia adalah putra seorang hakim pengacara Scotlandia dan juga seorang pengawas keuangan adat. Dia memperoleh pendidikan di Universities of Glasgow dan Universities of Oxford dan menjadi profesor petama di bidang logic philosophy dan kemudian di bidang moral philosophy di Glasgow.

Pada umur 13, Smith memasuki Universitas Glasgow, di mana dia belajar filosofi moral di bawah"si orang yang tidak boleh dilupakan" (sebagaimana Smith memanggilnya) Francis Hutcheson. Di sini, Smith mengembangkan keinginan kuatnya akan kebebasan, akal sehat, dan kebebasan berpendapat. Tahun 1740 dia dianugerahi Snell exhibition dan memasuki Kampus Balliol, Oxford, tetapi seperti William Robert Scott katakan, "Universitas Oxford dalam masanya memberikan sedikit jika bantuan mana pun yang diberikan apa yang harusnya merupakan kerja seumur hidupnya," dan dia meninggalkan universitas itu tahun 1746. Dalam Buku ke V dari The Wealth of Nations, Smith berkomentar pada instruksi kualitas rendah dan aktivitas intelektual yang berjumlah sedikit dibandingkan dengan di Skotlandia. Komentarnya ditujukan pada orang-orang yang dianugerahi kekayaan dari kampus-kampus Oxford dan Cambridge, di mana membuat pemasukan dari para profesor tidak berdasarkan pada kemampuan mereka untuk menarik murid, dan pada fakta bahwa orang-orang yang menyaru sebagai men of letters bisa menikmati kehidupan lebih nyaman dari menteri di Church of England.

(6)

"sistem yang jelas dan sederhana dari kebebasan alamiah" di mana dia menyatakan hal tersebut ke khalayak dalam buku karangannya The Wealth of Nations. Pada sekitar tahun 1750 dia bertemu filusuf David Hume, yang merupakan seniornya terpaut sepuluh tahun. Hubungan dan kesamaan opini yang dapat ditemukan dalam detail dari tulisan mereka mencakup sejarah, politik, filosofi, ekonomi, dan agama menandakan bahwa mereka berdua memiliki persekutuan intelektual yang dekat dan persahabatan dibanding orang lain yang mana akan memerankan peran penting selama Pencerahan di Skotlandia, dia merutinkan The Poker Club dari Edinburgh.

Tahun 1751 Smith ditunjuk sebagai ketua dewan logika di Universitas Glasgow, dipindahkan tahun 1752 ke Dewan filosofi moral Glasgow, pernah ditinggali oleh gurunya yang terkenal, Francis Hutcheson. Kuliahnya mencakup etika, retorika, jurispundens, politik ekonomi, dan "polisi dan keuntungan". Tahun 1759 dia menerbitkan Teori dari Sentimen Moral, memasukan sebagian kuliahnya di Glasgow.

Karya ini, yang membangun reputasi Smith masa itu, menjelaskan bagaimana komuikasi manusia bergantung pada simpati antara agen dan penonton (antara individual dan anggota masyarakat yang lain). Analisanya pada evolusi bahasa kadang-kadang superfisial, seperti yang ditunjukkan 14 tahun kemudian oleh penelitian yang lebih dalam pada bahasa primitif oleh Lord Monboddo. dalam karyanya berjudul Asal Muasal dan Perkembangan Bahasa kapasitas Smith akan pengaruh, persuasif, atau argumen retorikal, lebih banyak dalam buktinya. Dia mendasarkan penjelasannya tidak, seperti Lord Shaftesbury ketiga dan Hutcheson lakukan pada "kepentingan moral", juga tidak seperti Hume pada utilitarianisme, tetapi berdasarkan atas simpati.

(7)

Setelah tiga belas tahun mengajar di bidang akademmik, dia melakukan perjalanan selama dua tahun di Perancis sebagai guru untuk Duke of Buccleuch, yang darinya Smith memperoleh pensiun yang membuatnya bisa menghabiskan waktu untuk menulis.

Pada tahun 1778, Smith menerima sebuah appointment sebagai Commissioner of Custom, dimana pada tahun tersebut merupakan tahun peringatan serta tahun yang bermakna baginya dalam seumur hidupnya. Smith meninggal pada tahun 1790.

Adam Smith adalah akademisi pertama yang menjadi seorang ahli ekonomi, karirnya tidak jauh berbeda denan ahli-ahli ekonomi lainnya yang hidup pada masa 150 tahun terakhir. Pada zamannya, banyak ajran-ajaran ekonomi yang melewati batas dengan pekerjaan sebagai guru di bidang akadenik,termasuk juga Smith, sehingga Smith dan ahli ekonomi lainnya disebut sebagai seorang filsuf.

Adam Smith, sebagai seorang pemikir memiliki kerangka berpikir yang sistematis dan tertarik pada perilaku manusia (human conduct). Sebagai seorang filsuf moral Smith tertarik pada masalah-masalah ekonomi, terbukti pada catatan perkuliahannya antara tahun 1760-1764 tentang filsuf moral terdapat beberapa poin yang menyinggung masalah ekonomi. Dalam pemikirannya Adam Smith banyak dipengaruhi oleh beberapa pemikir-pemikir besar sebelumnya.

Seperti Francis Hutcheson, melandasi dasar kecintaan Smith pada natural order. Beberapa paham naturalist yang turut mengilhaminya antara lain, Stoicsisme Yunani, Epicureans, Stoicisme Romawi (antara lain Cicero, Seneca, Epictetus), Hobbes, Bacon dan Locke.

Paham naturalist yang terdiri dari beberapa kelompok ini memiliki kecenderungan pola pikir yaitu keyakinan atau kepercayaan terhadap natural order yang melekat pada tiap diri manusia. Semua itu membuat tiap-tiap organisasi social bertindak untuk menyelaraskan dengan natural order. Quesnay dan Mercier de la Riviere (penulis fisiokrat) memberi Smith pandangan tentang pola pikir kaum fisiokrat dan minat serta ketertarikan pada naturalism dan masalah surplus.

(8)

pemikiran-pemikiran sebelumnya. Theory of Moral Sentiments (1759) dan An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776) merupakan hasil pemikirannya.

John Adam Smith meninggal di Edinburgh, Skotlandia, 17 Juli1790 pada umur 67 tahun) Penerus Smith meliputi para pakar ekonomi klasikseperti Rev. Thomas Malthus, Jean-Baptiste Say, David Ricardo, dan John Stuart Mill.

Teori uang Smith disusun berdasar referensi dari Hume, Locke dan Steuarts. Dari Petty dan Steuarts, Smith belajar tentang public finance. Pemikiran Smith memberi kejelasan pada pemikiran-pemikiran sebelumnya. Theory of Moral Sentiments (1759) dan An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776) merupakan hasil pemikirannya.

The Wealth of Nations salah satu usaha terawal untuk mempelajari bangkitnya industri dan perkembangan ekonomi di Eropa, merupakan pengawal ke disiplin akademis modern dari ekonomi. Ini memberi salah satu rasional intelektual paling dikenal untuk perdagangan bebas dan kapitalisme, memengaruhi secara luas tulisan ekonom selanjutnya.

Ada beberapa kontroversi atas perluasan dari keaslian Smith dalam Wealth of Nations. Beberapa berpendapat kalau karya tersebut menambah hanya sedikit dari ide yang sudah ada sebelumnya dari Anders Chydenius (The National Gain 1765), David Hume dan Baron de Montesquieu. Sebenarnya, banyak dari teori Smith hanya menjelaskan tren sejarah dari merkantilisme dan menuju perdagangan bebas di mana telah dikembangkan selama beberapa dekade dan memiliki pengaruh signifikan dalam kebijakan pemerintah. Bagaimanapun, karya Smith merangkum ide mereka secara komperhensif, dan juga menjadi salah satu buku paling berpengaruh dan penting saat ini dalam bidang ekonomi.

(9)

2.3 Karya Besar Adam Smith

Adam smith banyak sekali membuat karangan yang sangat bermanfaat yang dicurahkan dalam bentuk tulisan atau literatur yang sangat bermanfaat bagi manusia dalam mempelajari ilmu ekonomi yang sudah ada sejak lama namun berguna sampai saat ini.

Berikut beberapa hasil dari karya Adam Smith diantaranya :

a. The Theory of Moral Sentiments (1759) berisi tentang, pandangan Adam Smith bahwa setiap manusia sangat menyukai hidup sebagai warga masarakat, dan tidak menyukai

hidup yang individualistik dan mementingkan diri sendiri. Adam Smith memiliki

pemikiran bahwa setiap orang secara natural akan saling menghargai (rasional)

sehingga dia menganggap manusia adalah makhluk bebas yang dengan sendirinya tahu

nilai-nilai kemasyarakatan. Pemikiran semacam ini sangat berbahaya karena pada

kenyataannya manusia tidak seperti anggapan Adam Smith (rasional, ada beberapa

manusia yang irasional). Tanpa adanya peraturan manusia akan saling makan dan

menindas yang berlaku adalah hukum rimba. Smith yang menghargai sifat natural

manusia dan kecewa pada dampak merkantilisme membenci campur tangan pemerintah

tetapi tanpa ada campur tangan pemerintah, kehidupan dalam bernegara tidak akan

dapat berjalan dengan sendirinya.

b. An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776)

c. Essays on Philosophical Subjects (diterbitkan setelah 1795), Buku ini terdiri dari tiga karya yang berbeda yang berisi tentang, Sejarah Astronomi, Sejarah Fisika Kuno, Sejarah Logika Kuno dan Metafisika

d. Lectures on Jurisprudence (diterbitkan setelah 1976) berisi tentang pengembangan ide-ide Adam Smith pada ekonomi politik dari catatan kuliahnya oleh seorang mahasiswa sekitar tahun 1763 yang diedit oleh Edwin Cannan dan diterbitkan tahun 1976.

(10)

1. Penghematan, kerja keras, kepentingan diri yang baik, dan kedermawanan terhadap orang lain adalah kebajikan dan karena itu harus didukung.

2. Pemerintah harus membatasi kegiatannya pada pengaturan keadilan, memperkuat hak milik privat, dan mempertahankan negara dari serangan asing.

3. Di bidang ekonomi, negara harus mengadopsi kebijakan Laissez Faire nonintervensi yaitu perdagangan bebas, pajak rendah, dan birokrasi minimum.

4. Standar klasik emas akan mencegah negara mendepresiasi mata uang dan akan menghasilkan lingkungan moneter yang stabil di mana ekonomi bisa berkembang. Tidak hanya prinsip-prinsip diatas, Smith juga menitikberatkan tiga karakteristik dari model ekonomi klasik, yaitu:

1. Kebebasan (freedom) : hak untuk memproduksi dan menukar (memperdagangkan) produk, tenaga kerja, dan capital.

2. Kepentingan diri (self-interest) : hak seseorang untuk melakukan usaha sendiri dan membantu kepentingan diri orang lain.

3. Persaingan (competitions) : hak untuk bersaing dalam produk dan perdagangan barang dan jasa.

Smith menilai ketiga unsur itu akan mengkhasilkan “harmoni alamiah” dari kepentingan antara buruh, pemilik tanah dan kapitalis.

2.4 Pengaruh The Wealth of Nations

The Wealth of Nations dianggap sebagai sebuah maha karya dalam bidang ekonomi, oleh karenanya pengaruh dari karya Adam Smith tersebut sangat luas dan banyak, diantara sekian banyak pengaruhnya yaitu,

2.4.1 Kemajuan Ekonomi

(11)

2.4.2 Terbentuknya Sumber Kemaakmuran

The wealth of nations bukan hanya sekedar risalah tentang perdagangan bebas tetapi juga gagasan tentang kemakmuran. Sang professor skotlandia ini mengajukan argument yang kuat yakni produksi dan perdagangan adalah kunci untuk membuka

“kemakmuran Negara” Dengan kata lain sumber kemakmuran bukan pengumpulan

emas dan perak dengan mengorbankan Negara lain, Adam smith mengatakan “kemakmuran sebuah bangsa bukan hanya berasal dari emas dan peraknya, tetapi juga dari tanahnya gedung gedungnya dan segala macam barang barang yang dapat dikonsumsi. Kemakmuran harus diukur berdasarkan seberapa baik rumah, baju dan makanan yang dimiliki oleh penduduk. Kemakmuran sebuah Negara terjadi jika semua kebutuhan dan fasilitas untuk hidup tersedia dengan harga murah.

2.4.3. Smith Menemukan Kunci Pembuka Kemakmuran

Disepanjang The Wealth of Nations Smith mendukung kebebasan alamiah, kebebasan orang untuk melakukan apa yang di inginkannya tanpa campur tangan Negara. Ini berarti kebebasan aliran perpindahan tenaga kerja, modal, uang dan barang. Smith mengatakan kebebasan ekonomi bukan hanya akan menghasilkan kehidupan material yang lebih baik tetapi juga merupakan hak asasi manusia. Menurut Smith melarang banyak orang melakukan apa-apa yang biasa mereka lakukan dalam bidang produksi,atau melarang orang-orang menggunakan modal dan industri dengan cara yang mereka nilai paling menguntungkan bagi mereka sendiri adalah sebuah pelanggaran nyata terhadap hak asai manusia yang paling luhur.

2.4.4 Penerimaan Karya Klasik Smith Diseluruh Dunia

Dukungan smith terhadap kebebasan alamiah menimbulkan pemikiran baru dikalangan generasi yang kemudian. Kata-katanya mengubah arah politik. Membebaskan belenggu manusia. Sebagian besar negeri diseluruh dunia yang mulai bergerak menuju perdagangan bebas bisa dikatakan dipengaruhi oleh karya Adam smith. The wealth of nations adalah dokumen ideal untuk melengkapi revolusi industri dan hak-hak politik manusia.

2.5 Sumbangan Pemikiran Ekonomi Klasik Adam Smith

(12)

2.5.1 Hakikat Manusia Serakah

Kenyataan manusia pada hakikatnya memiliki sifat serakah sudah dikenal oeh pemikir-pemikir masa Yunani kuno, terutama oleh Plato pemikiran tersebut juga dilontarkan oleh Bernard de Mandevile (1670-1733) dalam bukunya the fable of the bees (1714). Smith juga percaya bahwa pada hakikatnya manusia rakus, egoistis, selalu ingin mementingkan diri sendiri. Walaupun asumsi mereka sama. Namun konklusi mereke berbeda seperti bumi dan langit,Mandeville menganggap sifat rakus manusia akan memberikan dampak negative social ekonomi,agar dapat menghindari dampak ini, Mandeville menganjurkan adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Smith berpendapat sifat egoistis manusia tidak akan mendatangkan kerugian. Namun akan memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan secara keseluruhan. Menurut smith, lebih lanjut tindak-tanduk manusia pada umumnya didasarkan pada kepintaran diri sendiri, bahkan belas kasihan atau perikemanusiaan.

2.5.2 Mekanisme Pasar Bebas (Laissez F aire)

Smith dalam mekanisme pasar bebas, menghendaki dengan pemerintah sedapat mungkin tidak terlalu banyak campur tangan mengatur perekonomian. Biarkan sajalah perekonomian berjalan dengan lancer tanpa campur tangan pemerintah. Nanti aka nada suatu tangan tak kentara (invisible hands) yang akan membawa perekonomian kearah keseimbangan. Dengan membawa prekonomian pada suatu keseimbangan yang efesien, smith mengekspresikannya dalam suatu paragraph, yaitu : walaupun tiap orang mengerjakan sesuatu didasarkan kepada kepentinagn pribadi, tetapi hasilnya bias selaras dengan tujuan masyarakat. Dampaknya justru lebih baik dibanding dengan tiap orang berusaha memajukan masyarakat. Di samping itu sith juga menulis : Smith tidak percaya dengan maksud baik versus baik dari orang-orang, perorangan, bahkan dari pemerintah sehubungan ini smith juga memperingatkan, bahwa maksud-maksud baik akan masuk kejalan neraka.

(13)

2.5.3 Teori Nilai (Value Theory)

Menurut smith barang mempunyai dua nilai, pertama nilai guna (value in use), kedua nilai tukar (value in exchange). Nilai tukar/harga suatu barag ditentukan oleh jumlah tenaga (Labor) yang diperlukan. Karena keterampilan seseorang itu tidak sama, maka disesuaikan dengan harga.

Menurut smith hubungan antara nilai guna dan nilai tukar yang mempunyai nilai tinggi kadang tidak mempunyai nilai tukar, dan sebaliknya. Maka menurutnya, nilai tukar dapat diartikan dengan kemamuan suatu barang untuk memperoleh barang lain. Konsepnya bernilai mendua (ambiguous), ia tampaknya belum begitu paham akan harga relatf dan tidak bisa membedakan antara utilitas totak dengan utilitas marjinal dan utilitas rata-rata.

2.5.4 Teori Pembagian Kerja

Menurut smith, pembagian kerja akan mendorong spesialisasi seorang memilih mengerjakan yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Spesialisasi berarti setiap orang tidak perlu menghasilkan barang secara sendiri. Jika tiap orang melakukan semua jenis pekerjaan sendiri, hasil yang diperoleh akak kecil, dan sebaliknya. Alasanya. Pembagian tugas telah menyebabkan setiap orang ahli di bidang. Dengan demikian, produktivitas meningkat, sehingga hasil produksi secara total juga meningkat.

2.5.5 Teori Akumulasi Kapital

(14)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ekonomi klasik secara umum dianggap sebagai aliran modern pertama dalam sejarah pemikiran ekonomi. The Wealth of Nations karya Adam Smith pada tahun 1776 dianggap sebagai penanda dimulainya era ekonomi klasik. The Wealth of Nations menjadi berpengaruh karena telah dengan keras membuat bidang ekonomi dan perkembangannya ke dalam disiplin yang sistematis dan berdiri sendiri. Ekonomi klasik menyatakan bahwa pasar bebas akan mengatur dirinya sendiri jika tidak ada campur tangan dari pihak apapun. Adam Smith menyebutnya dengan metafora "tangan tak terlihat", yang akan menggerakkan pasar menuju keseimbangan alami mereka tanpa adanya campur tangan dari luar.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Green, Marshall dan Eddy Soetrisno. 2010. Teori Ekonomi. Tangerang: PT. Nusantaralestari Ceriapratama.

Sumber Website:

http://budirich.wordpress.com. Diakses pada 18 September 2014.

Referensi

Dokumen terkait

When we use the ratio of wealth to permanent income as our measure of wealth, we again explain a much larger fraction of the wealth gap using the coefficients for whites than the

tidak dapat dibagi-bagi baik dalam peranan sebagai individu maupun dalam masyarakat (sosial).  Menurut Adam Smith ( Wealth of

Dalam pemikiran Smith mengenai perdagangan internasional tersebut, keunggulan mutlak akan dapat dicapai manakala suatu negara dapat menghasilkan komoditi yang diekspor ke

The Wealth of Nations karya Adam Smith pada tahun 1776 dianggap sebagai penanda dimulainya era aliran ekonomi klasik?.

According to Adam Smith, the natural price in setting subsidised fuel prices in Indonesia is not appropriate because the subsidy policy is the full authority of the government.. The

By examining the application of spontaneous order ideas in the work of Smith, Hume, Hayek and Popper, Adam Smith’s Political Philosophy traces similarities in approach and from

Some people believe that the story of Adam and Eve was written to explain how evil came into the world.. They think it helps us to understand why some things in nature

Dalam ekonomi konvensional, Adam Smith dalam the Wealth of Nation:“Dengan cara mengarahkan produksi, hal ini dapat menggerakkan produksi yang mampu menghasilkan