• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aliran investasi asing harus mampu menin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Aliran investasi asing harus mampu menin"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PAPER PEREKONOMIAN INDONESIA

KEMAMPUAN ALIRAN MODAL ASING UNTUK

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS RAKYAT DAN DAYA

SAING DI PASAR INTERNASIONAL

Bella Arum Kristanti 135020101111027

Program Studi Ekonomi Pembangunan, Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang, 2015.

ABSTRAK

Pada dasarnya hal yang sedang dibutuhkan oleh negara-negara berkembang adalah modal, yang merupakan suatu syarat utama dalam mencapai kemajuan ekonomi. Dengan begitu para pelaku ekonomi dapat meningkatkan kapasitas produksinya. Investasi asing bagi Indonesia merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan dalam proses pembangunan dan peningkatan produktivitas di Indonesia. Terdapat berbagai kontribusi modal investasi asing terhadap pertumbuhan ekonomi. Tulisan ini ditulis untuk membahas kontribusi modal investasi asing terhadap produktivitas rakyat dan dasa saing pada pasar internasional serta hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi.

(2)

PENDAHULUAN

Pada setiap negara sangat diperlukan adanya pembangunan nasional yang mencangkup peningkatan perekonomian dinegara tersebut. Apalagi dalam negara berkembang seperti di Indonesia yang sangat membutuhkan dana yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan nasional. Dengan dana ini Indonesia akan meningkatkan pembangunan-pembangunan yang merata di setiap wilayah dan adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju dan berkembang di seluruh dunia. Maka dari itu Indonesia berupaya menggali sumber daya pembiayaan atau modal dari luar negeri, pemerintah juga mengundang sumber pembiayaan luar negeri, salah satunya adalah penanaman modal dan investasi asing.

Penanaman modal asing dan investasi merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional serta penunjang modal untuk peningkatan produktivitas suatu negara. Penanaman modal asing, baik penanaman modal langsung maupun investasi, diarahkan untuk menggantikan peranan dari utang luar negeri sebagai sumber pembiayaan pertumbuhan dan pembangunan perekonomian Nasional.

Dengan datangnya penanaman modal asing juga diharapkan secara langsung maupun tidak langsung akan dapat lebih merangsang dan menggairahkan iklim atau kehidupan dunia usaha dalam berbagai bidang usaha, serta dapat dimanfaatkan sebagai upaya menembus jaringan pemasaran Internasional. Selanjutnya modal asing diharapkan secara langsung dapat mempercepat proses pembangunan ekonomi Indonesia.

(3)

Pembangunan ekonomi merupakan prasyarat mutlak bagi semua negara termasuk Indonesia, untuk menghilangkan ketertinggalannya dibidang ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dari negara lain yang lebih maju. Upaya pembangunan ekonomi di negara-negara tersebut yang umumnya terkendala akibat kurang tersedianya sumber-sumber daya ekonomi yang produktif. Untuk mencukupi kekurangan sumberdaya modal ini, maka pemerintah berusaha untuk mendatangkan sumberdaya modal dari luar negeri. Sumberdaya modal yang didatangkan dari luar negeri yang umumnya dari negara-negara maju, modak ini wujudnya bisa seperti penanaman modal asing (direct invesment) serta keuntungan yang diperoleh dari perdagangan internasional.

Tambunan (2014) “pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan pada ketersediaan dan kualitas dari faktor-faktor produksi seperti Sumber Daya Manusia (SDM), kapital atau modal, teknologi, bahan baku, entrepreneurship, dan energi. Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh faktor internal yang dapat dibedakan antara lain faktor ekonomi dan faktor non ekonomi khususnya politik dan sosial sedangkan faktor eksternal didominasi oleh faktor-faktor ekonomi seperti perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi kawasan atau dunia.”

Pengertian penanaman modal asing dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1967, ditegaskan bahwa pengertian penanaman modal asing didalam undang-undang hanya meliputi penanaman modal asing secara langsung dan investasi yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan undang-undang dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut. Pengertian modal asing dalam Undang-undang ini menurut pasal 2 adalah :

(4)

2. Alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang asing dan bahan-bahan, yang dimasukkan dari luar ke dalam wilayah Indonesia, selama alat-alat tersebut tidak dibiayai dari kekayaan devisa Indonesia.

3. Bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan Undang-undang ini diperkenankan ditransfer, tetapi dipergunakan untuk membiayai perusahaan di Indonesia.

Adapun modal asing dalam Undang-undang ini tidak hanya berbentuk valuta asing, tetapi meliputi pula alat-alat perlengkapan tetap yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, penemuan-penemuan milik orang/badan asing yang dipergunakan dalam perusahaan di Indonesia dan keuntungan yang boleh ditransfer ke luar negeri tetapi dipergunakan kembali di Indonesia.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, Penanaman Modal Asing (PMA) adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.

(5)

perekonomian domestik. Agar arus modal asing itu tidak berdampak negatif terhadap ekonomi nasional, pemerintah perlu menjaga stabilitas makro ekonomi. Contohnya adalah iklim ekonomi yang kondusif, penurunan inflasi dan defisit transaksi berjalan, serta kebijakan fiskal.

STEVE LORIS GUI-DIBY dan RENARD (2015) dalam studinya di Afrika menunjukkan bahwa arus masuk FDI tidak memiliki signifikan berdampak pada industrialisasi negara. Terdapat salah satu alasan kegagalan FDI untuk berkontribusi yakni adanya kebijakan pemerintah yang tidak mendukung adanya industrialisasi. Hal ini ditujukan kepada pembuat kebijakan Afrika untuk memikirkan kembali desain kebijakan nasional yang bertujuan untuk menarik FDI, serta merancang dan melaksanakan kebijakan industri.

Sebenarnya terdapat faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya aliran modal dari negara maju ke negara berkembang, yaitu adanya iklim penanaman modal di negara-negara penerima modal itu sendiri yang mendukung keamanan berusaha (risk country), yang ditunjukkan oleh stabilitas politik serta tingkat perkembangan ekonomi dinegara penerima modal, kemudian prospek perkembangan usaha di negara penerima modal, tersedianya prasarana dan sarana yang diperlukan, ditambahi dengan tersedianya bahan baku, tenaga kerja yang relatif murah serta potensi pasar dalam negara penerima modal, serta aliran modal pada umumnya cenderung mengalir kepada negara-negara yang tingkat pendapatan nasionalnya perkapita relatif tinggi.

(6)

Di Indonesia sendiri sangat mengaharapkan adanya modal asing untuk masuk, dengan berbagai kebijakan pemerintah, sumber daya alam yang mendukung, pembangunan infrastruktur dan upaya lain yang sekiranya mendukung aliran modal asing untuk masuk telah banyak diupayakan sehingga sampai saat ini aliran modal dan investasi asing masuk ke Indonesia.

Grafik di bawah ini menunjukkan bahwa pada Triwulan I tahun 2014 realisasi investasi total meningkat.

Perkembangan Realisasi Investasi 2010 – Maret 2014 : Per Triwulan

(7)

negara (5 besar) adalah : Singapura (US$ 1,3 miliar); Jepang (US$ 1,0 miliar); Mauritius (US$ 0,4 miliar); Korea Selatan (US$ 0,3 miliar) dan Australia (US$ 0,3 miliar).

Dengan masuknya modal asing, pemerintah dapat melakukan pembangunan. Pembangunan tersebut diantaranya perbaikan infrastruktur, rangsangan kepada dunia usaha serta perbaikan teknologi serta pengembangan Sumber Daya Manusia. Investasi asing juga akan meningkatkan pertumbuhan industri dan jasa karena mendapat dorongan dari investor asing. Selain dari kriteria keberhasilan pembangunan, peran investor asing juga membantu mewujudkan beberapa tujuan pembangunan ekonomi Indonesia, yaitu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan hadirnya investor asing, maka akan menambah modal bagi perusahaan domestik. Dengan begitu, perusahaan-perusahaan besar akan muncul dan tentu akan meningkatkan outputnya.

Kegiatan Ekonomi Rakyat

Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa, dengan kata lain juga bisa kegiatan ekonomi adalah kegiatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam Kegiatan Ekonomi untuk kehidupan sehari-hari tidak dapat lepas dari proses produksi, distribusi dan konsumsi. Ketiganya pun saling berkoordinasi dan berkesinambungan serta saling melengkapi antara satu dengan lainnya. Produksi adalah kegiatan menghasilkan atau menambah nilai guna barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dengan beberapa bahan atau input. Input yang digunakan dapat berupa modal yang dimana modal ini sebagi salah satu faktor produksi yang krusial dan sangat besar dalam mendorong perkembangan produktivitas masyarakat dalam dunia usaha

(8)

beberapa kegiatan ekonomi yang memiliki potensi besar dan harus dikembangkan supaya dapat lebih besar dan mendorong pendapatan serta dapat memiliki daya saing tinggi menuju pasar internasional. Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah ketika dengan adanya aliran modal yang masuk maka akan sangat mendorong beberapa kegiatan ekonomi masyarakat terutama kegiatan ekonomi dalam bidang pertanian, perkebunan, perikanan maupun kehutanan karena beberapa sektor tersebut dapat dikatakan suatu potensi yang besar melihat Indonesia merupakan suatu negara yang memilki Sumber Daya Alam yang melimpah dan sangat menguntungkan jika dikembangkan terutama bidang pertanian, jika banyak modal yang masuk dan mendukung ke sektor ini maka memiliki kemungkinan besar sektor ini akan dapat berkembang dengan baik sehingga masyarakat pun dapat mengolah nya sendiri dan dapat mengekspornya tidak hanya berupa bahan mentah tetapi dengan nilai tambah didalamnya.

Di negara Cina telah terbukti bahwa FDI yang terkonsentrasi di kota-kota pesisir China memiliki dampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan di daerah pedalaman. (FU dan OUYANG : 2012)

Sektor pada UMKM

(9)

Kecil dan Menengah (UMKM) yang mulai berkembang dengan input dari Sumber Daya Alam dan hal ini merupakan tumpuan penghasilan masyarakat pedesaan. Hasil alam berupa pertanian dan perkebunan lah yang menjadi salah satu sektor besar yang dikembangkan dan dikelola oleh UMKM. Untuk itu perlu banyak aliran modal yang nantinya harus diarahkan ke sektor ini. Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 57,9 juta pelaku UMKM. UMKM mampu memberi kontribusi terhadap PBD 58,92 persen dan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja 97,30 persen

Dengan berbagai kreatifitas mereka serta dukungan pemerintah yang cukup mereka mulai mengembangkan sayap untuk mulai mengekspor hasil produksinya sehingga ikut berkontribusi dalam meningkatkan PDB negara Indonesia. Ditambah dengan adanya aliran modal dari pihak luar negeri akan mempercepat produktivitas mereka karena dengan modal ini masyarakat akan dapat meningkatkan kemampuan mereka, adanya kemajuan teknologi yang semakin memudahkan mereka untuk meningkatkan kualitas dan output.

Peningkatan Produktivitas Rakyat dan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang. Pertumbuhan ekonomi diukur dalam bentuk perkembangan ekonomi dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional riil perekonomian selama satu periode jangka panjang. Pembangunan ekonomi sebagai peningkatan pendapatan per kapita masyarakat yaitu tingkat pertumbuhan PDB atau PNB pada suatu tahun tertentu adalah melebihi tingkat pertumbuhan penduduk, atau perkembangan PDB atau PNB yang terjadi dalam suatu negara dibarengi oleh perombakan dan modernisasi struktur ekonominya.

(10)

menunjukkan bahwa efek dari FDI bergantung pada cara pemerintahan yang baik sehingga dapat mempengaruhi biaya kegiatan ekonomi domestik per unit dan tenaga kerja serta produktivitas.

Savoiu dan Taicu (2014) dalam penelitiannya di negara Eropa Tengah dan Timur, juga mengatakan bahwa dalam menentukan FDI, bahwa pentingnya lokalisasi atau penempatan untuk menanam modal serta mengenai negara tuan rumah merupakan variabel penting untuk menentukan besarnya investasi yang masuk untuk mengembangkan potensi daerah dan membawa dampak positif.

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output, yang diukur dengan menggunakan indikator PDB.

Upaya untuk mendorong produktivitas nasional dilakukan melalui peningkatan realisasi investasi. Data dari BKPM menunjukkan, realisasi investasi mencapai lebih dari Rp. 398 triliun. Selain itu juga, Indonesia sedang melakukan percepatan pembangunan infrastruktur seperti bandara udara, pelabuhan, rel kereta api, air bersih, pembangkit listrik, dan jalan raya. Kombinasi antara investasi dan pembangunan infrastruktur diharapkan akan mempermudah segala kegiatan ekonomi masyarakat dan dengan daakan pembangunan ini dengsn terus menerus diharapkan akan meningkatkan kapasitas dan efisiensi sistem produksi nasional.

(11)

Data diatas menunjukkan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, tentunya dari terus meningkatnya pertumbuhan ini juga dipengaruhi oleh adanya aliran modal dari luar negeri yang turut mendukung pertumbuhan produktivitas masyarakat sehingga meningkatkan PDB.

Perdagangan internasional berpengaruh positif terhadap pertumbuhan dikarenakan dengan dilaksanakannya perdagangan internasional maka konsumsi masyarakat bertambah, produksi mengingkat, dan pendapatan riil masyarakat meningkat. Jadi perdagangan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya penanaman modal investasi asing juga diharapkan secara langsung maupun tidak langsung dapat lebih merangsang dan menggairahkan iklim atau kehidupan dunia usaha dalam berbagai bidang usaha, serta dapat dimanfaatkan sebagai upaya menembus jaringan pemasaran internasional melalui jaringan yang dimiliki. Selanjutnya modal asing diharapkan secara langsung dapat mempercepat proses pembangunan ekonomi Indonesia.

(12)

modal asing serta berbai cara lainnya. Membaiknya daya saing Indonesia antara lain dikarenakan oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Peningkatan daya saing Indonesia juga banyak didorong oleh kemajuan pembangunan infrastruktur. Kenaikan peringkat daya saing Indonesia seharusnya dapat terus diupayakan percepatannya dalam menghadapi persaingan global, strategi utama yang dapat dipertimbangkan adalah memacu terus perkembangan dunia usaha Indonesia. Dengan adanya banyak investasi dan modal yang ada di Indonesia tentunya masyarakat akan lebih siap dan lebih produktif untuk mulai masuk kepada pasar Internasional.

Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara akan membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara. MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi. MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kemampuan daya saing dan dinamisme UMKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan, keuangan, serta teknologi. MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global.

(13)

mereka terima maka produktifitas mereka akan semakin meningkat dan terus berkembang.

Peran Investasi Asing untuk Produktivitas Masyarakat

Porsi investasi asing terhadap PDB di Indonesia sebenarnya masih sangat kecil, masih di bawah 3% (2.46% di 2010, 2.57% di 2011, dan 2.92% di 2012 berdasar data BKPM). Ekonomi Indonesia masih membutuhkan banyak bantuan dari investasi asing. Dengan besaran investasi asing yang ada, ditambah faktor kekuatan ekonomi domestik, Indonesia dapat meningkatkan modal untuk produktivitas masyarakat dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

Penarikan investasi asing ke Indonesia perlu ditingkatkan. Oleh karena itu maka hal ini perlu dilakukan penyederhaan proses pengurusan izin-izin dan adanya keterpaduan koordinasi antar departemen melalui pemotongan jalur birokrasi, serta diterapkannya insentif perpajakan yang transparan. Disamping itu investasi asing mempunyai potensi untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi pertumbuhan ekonomi tidak hanya melalui transfer teknologi dan perbaikan pengetatan manajemen misalnya dengan pengembangan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia, mendukung teknologi yang diterapkan, sehingga rencana alih teknologi dapat terlaksana dengan baik. Dengan adanya modal para pelaku ekonomi dapat meningkatkan kapasitas produksinya.

(14)

Untuk itu bahwa menunjukkan adanya aliran modal asing langsung yang masuk sangat memilki banyak dampak positif selain bagi pemerintah tetapi juga memilki dampak positif bagi konstitusi yang ada, dari kemajuan dan peningkatan kualitas kelembagaan tentunya akan dapat menuntun masyarakatnya untuk lebih produktif, maju dan berwawasan intelektual tinggi. Terbukti dampak postif dari penanaman modal dan investasi asing adalah dari kesimpulan yang disampaikan oleh Al-Abri dan Baghestani (2015) dalam penelitiannya terhadap negara-negara di kawasan Asia, bahwa FDI meningkatkan volatilitas nilai tukar riil untuk Indonesia, Filipina, dan Thailand.

(15)

Grafik diatas menunjukkan bahwa dari tahun 2013 sampai tahun 2015 penanaman modal asing di Indonesia semakin meningkat, hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dan kebijakannya mampu menarik investor asing untuk menanamkan modalnya ke Indonesia. Tentunya dengan semakin meningkatnya investasi modal asing ini akan dapat menambah laju pertumbuhan ekonomi indonesia dan dapat mendorong usaha masyarakat untuk lebih produktif dan dapat bersaing ke pasar internasional dari adanya modal maupun investasi serta pembaruan teknologi.

Pertumbuhan modal berperan untuk sebagian besar dari pertumbuhan PDB - 44-61% di Indonesia pada tahun 1967-1998. Oleh karena itu, kasus Indonesia muncul untuk menawarkan dukungan Investasi Asing. Namun, telah dicatat bahwa modal di Indonesia cenderung memiliki dampak perwujudan teknologi modern, dan penyesuaian pendidikan pekerjaan yang merupakan bagian dari pertumbuhan produktivitas yang terjadi (Eng : 2010)

(16)
(17)
(18)

Modal asing juga diharapkan secara langsung maupun tidak langsung dapat lebih merangsang dan menggairahkan iklim atau kehidupan dunia usaha dalam berbagai bidang usaha, serta dapat dimanfaatkan sebagai upaya menembus jaringan pemasaran internasional melalui jaringan yang mereka miliki. Selanjutnya modal asing diharapkan secara langsung dapat mempercepat proses pembangunan ekonomi Indonesia

Kesiapan bersaing di Pasar Internasional

(19)

Pertumbuhan ekspor Indonesia berkembang terus membaik, hal ini karena pertumbuhan ekonomi dunia meningkat, kondisi ini tentu sangat membawa kebaikan terutama bagi ekpor di Indonesia, oleh karena itu Kementerian Perdagangan pertumbuhan ekspor Indonesia sebesar 4,1 persen pada 2014. Target peningkatan ekspor 2014 dilakukan berdasarkan pertumbuhan produk ekspor yang terbagi dalam kategori produk utama (main products), produk prospektif (prospective products), dan produk nonmigas lainnya. Pada target pertumbuhan ekspor selanjutnya, sangat diperlukan peran aktif dari para pengusaha dan adanya modal lebih untuk meningkatkan output. Melalui kerja sama dengan para investor asing ini diharapkan mampu menjadi poros kemitraan strategis dalam setiap usaha sehingga Indonesia dapat terus melakukan peningkatan ekspor.

Perjanjian perdagangan bebas memiliki dampak positif pada arus masuk modal dan investasi asing langsung. Namun, manfaat dari arus masuk FDI tergantung pada daya serap domestik ekonomi dan wilayah. Sangat penting bagi ASEAN untuk menyelaraskan infrastruktur, sumber daya manusia dan teknologi untuk memberikan perusahaan multinasional dengan hubungan yang diperlukan untuk jaringan global dan juga untuk mengarahkan industri dalam negeri secara baik sampai pada produksi di rantai ekonomi global. (Narjoko dan Tangavelu : 2014).

Peningkatan aliran FDI juga membawa peningkatan nilai tukar, nilai tukar dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan daya saing ekonomi dengan merangsang ekspor, mengurangi impor dan menciptakan lingkungan yang menguntungkan dan stabil untuk investor (Iavorschi : 2014).

(20)

sejumlah hal seperti kualitas tenaga kerja, infrastruktur, regulasi dan stabilitas politik.

Pertumbuhan ekonomi nasional akan berkelanjutan seiring dengan semakin meningkatnya produktivitas nasional. Produktivitas sektor pertanian, kelautan dan perkebunan juga terus meningkat melalu berbagai macam kebijakan seperti perluasan akses pembiayaan atau modal, penyuluhan, penyediaan subsidi pupuk, dan pemasaran produk serta program pembangunan infrastruktur..

Program-program yang tengah berjalan ini juga akan semakin meningkatkan nilai tambah hasil untuk ekspor. Selain itu, sektor transportasi, perhubungan dan komunikasi juga akan dimajukan untuk menekan biaya logistik nasional. Sehingga akan mengefisienkan biaya produksi dalam negeri dan daya saing nasional juga akan terus meningkat sampai ke pasar internasional.

KESIMPULAN

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Todaro, Michael P. & Smith Stephen C. (2011), “Pembangunan Ekonomi”, Jakarta : Erlangga.

http://www.bkpm.go.id

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.

Tambunan, Tulus T.H (2014), Perekonomian Indonesia Kajian Teoritis dan Analisis Empiris, Jakarta : Ghalia Indonesia.

http://www.tradingeconomics.com

STEVE LORIS GUI-DIBY and MARY-FRANC, OISE RENARD (2015), “Foreign Direct Investment Inflows and the Industrialization of African Countries”, World Development Vol. 74, pp. 43–57.

(22)

W.N.W. Azman-Saini, Ahmad Zubaidi Baharumshah, Siong Hook Law (2010) “Foreign direct investment, economic freedom and economic growth: International evidence”. Economic Modelling vol 27 , pp.1079–1089

Shandre M. Thangavelu and Dionisius Narjoko (2014) “Human capital, FTAs and foreign direct investment flows into ASEAN”, Journal of Asian Economics vol 35, pp. 65–76

Bruno Ćorić, And Geoff Pugh (2013) “Foreign direct investment and output growth volatility: A worldwide analysis” International Review of Economics and Finance Vol 25, pp. 260–271

Dibyendu Maiti And Arijit Mukherjee (2013) “Governance, foreign direct investment and domestic welfare”, International Review of Economics and Finance vol 27, pp. 406–415

Mihajlov, dkk (2013), “An Analysis of the Location Determinants of Foreign Direct Investment: The Case of Serbia” Procedia - Social and Behavioral Sciences vol 81, pp. 181 – 187

Gheorghe Savoiua, Marian Taicu (2014), “Foreign Direct Investment Models, Based on Country Risk for Some Post-Socialist Central and Eastern European Economies” Procedia Economics and Finance vol 10, pp. 249 – 260

Almukhtar Al-Abri, Hamid Baghestani (2015), “Foreign investment and real exchange rate volatility in emerging Asian countries”, Journal of Asian Economics vol 37, pp. 34–47

Eng, Pierre van der (2010), “The sources of long-term economic growth in Indonesia, 1880–2008”, Explorations in Economic History vol 47, pp. 294–309

(23)

OUYANG, Puman And FU, Shihe (2012), “Economic growth, local industrial development and inter-regional spillovers from foreign direct investment: Evidence from China”, China Economic Review 23 (2012) 445–460

Gambar

Grafik di bawah ini menunjukkan bahwa pada Triwulan I tahun 2014 realisasi
Grafik  diatas  menunjukkan  bahwa  dari  tahun  2013  sampai  tahun  2015

Referensi

Dokumen terkait

(1) Ibu Budi Sarasati, S.Km,.M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya yang telah memberikan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan studi

pilih tidak terdaftar dalam pemilu terdaftar dalam daftar pemilih

Edutown BSD City, Kavling Edu I No.1 Telp.. MT Haryono 908 Tempel Foto

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa semua sampel minyak dalam keadaan cair pada suhu ruang (±27ºC) namun ketika pada suhu rendah (±5ºC) terjadi perubahan fase pada beberapa

Voucher merupakan salah satu indikator dari promosi penjualan yang bertujuan untuk menarik perhatian pelanggan agar melakukan pembelian dalam waktu yang lama atau

Baik kerangka konseptual maupun kerangka teori tidak digambarkan secara jelas dalam jurnal penelitian tersebut, namun pada bagian pembahasan, tinjauan pustaka

Guru sosiologi tidak menerapkan 1 komponen yang tidak dieterapkan yaitu memotivasi siswa.Dari semua komponen keterampilan menutup pelajaran yang terdiri dari 3 komponen

Pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh guru kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Observer duduk di belakang siswa dan mengamati aktivitas siswa sampai