Dowa Bag,
Brand Lokal yang Percaya Diri
Merk produk lokal tak sela a ya jago ka da g . I i dibuktika oleh Dowa, erk
tas asal Yogyakarta yang berhasil merambah ke benua Amerika dan Eropa.
de ga erek The “ak da di Eropa de ga erek The ‘ead s. Tapi, u tuk erek
Dowa sendiri dimulainya sejak enam tahun lalu. Dowa merupakan merek tas rajut milik Delia yang ditujukan untuk pasar lokal.
Dowa diambil dari bahasa sansekerta yang artinya Doa. Berkat doa lah Delia berhasil membangun bisnisnya hingga seperti sekarang ini.
Diakui oleh Delia kelebihan Dowa bag selain handmade, juga berupa rajutan yang membuat pasar mancanegara menyukainya. Bermodalkan kerjasama dengan pengrajin di sekitar Yogyakarta, Dowa sukses menembus pasar dunia.
Ia menggabungkan potensi keterampilan pengrajin dengan pengetahuan seputar kebutuhan pasar dan fashion yang ia ketahui.
Ya g saya a ati, pe graji i i u u ya ha ya bisa e buat produk saja.
Mereka tak bisa menggabungkan kebutuhan konsumen dan fashion. Tidak bisa
keu ggula kita ha ya di ha d ade saja u tuk pasar ekspor, jelas Delia ketika
ditemui di showroom Dowa di Godean, Yogyakarta.
Tas – tas merek dunia memang handmade tapi biasanya terbuat dari kulit. Dowa juga tas handmade tapi berupa rajutan. Hal inilah yang membedakan dowa dengan tas – tas handmade merek dunia lainnya.
Tas – tas merek dunia memang handmade dan kebanyakan dari kulit. Mereka biasanya menekankan pada presisi dan kerumitan pada rancangannya. Kalau Dowa pada rajuta ya, jelas Delia ba gga.
Ditanya soal strategi pemasaran Dowa, Delia mengakui memercayai metode word-of- outh ya g terbukti efektif bagi produk ya. Ko su e saya adalah arketer
marketing yang dibebankan kepada konsumen. Saya ingin produk saya terbeli , imbuhnya.
Diakui oleh Delia, strategi pemasaran Dowa agak contra intuitive. Alih – alih membangun gerai di banyak lokasi untuk mendekati pelanggannya, Dowa hanya memfokuskan gerainya di sekitar Yogyakarta dan Solo, itu pun jumlahnya terbatas. Hal ini diakui oleh Delia menunjukkan bahwa Dowa percaya diri sehingga tak perlu membuat gerai di banyak lokasi.
“aya tidak e buat gerai – gerai di banyak tempat untuk mendekati pelanggan saya. Dowa tetap di Yogyakarta dan Solo, tapi pelanggan bisa tetap mudah mendapatkan produk. Tinggal telepo lalu saya kiri , jelas ya.