• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEWUJUDKAN KADER PII YANG TANGGUH DALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MEWUJUDKAN KADER PII YANG TANGGUH DALAM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH LIT PII

AFNAN IHSANULLAH ABBAS

MEWUJUDKAN KADER PII

YANG TANGGUH DALAM

MENGHADAPI TANTANGAN

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………..…..………… i

DAFTAR ISI……… ii

BAB I PENDAHULUAN………... 1

A. LATAR BELAKANG……….. B. BATASAN MAKALAH………... C. RUMUSAN MAKALAH……….

BAB II PEMBAHASAN………2

A. PENGERTIAN GLOBALISASI………...

B. DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI……….

C. UPAYA MEMPERBAIKI GLOBALISASI………..

D. PELUANG PII UNTUK PERSIAPAN MASA DEPAN………...

BAB III PENUTUP………..8

A. KESIMPULAN

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi pada hakikatnya merupakan suatu proses dari gagasan yang dimunculkan kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Globalisasi ini memiliki dampak positif dan dampak negatif .

Globalisasi yang memiliki dua sisi mata uang (positif dan negatif) juga menjadi penyebab infiltrasi budaya tidak terbendung. Budaya-budaya sedemikian cepat dan mudah saling bertukar tempat dan saling memengaruhi satu sama lain. Termasuk budaya hidup barat yang liberal dan bebas merasuki budaya ketimuran yang lebih cenderung teratur dan terpelihara oleh nilai-nilai agama. Dampak negatif dari arus globalisasi yang terlihat miris adalah perubahan yang cenderung mengarah pada krisis moral dan akhlak, sehingga menimbulkan sejumlah permasalahan kompleks melanda negeri ini akibat moral.

Dapat di contohkan mulai dari hal kecil seperti anak-anak sekolah yang membolos pada jam pelajaran, sampai dengan korupsi. Selain itu terdapat pula tindakan-tindakan kriminal yang setiap hari biasa kita lihat. Hal ini membuktikan bahwa krisis moral telah dan sedang melanda bangsa ini. Kita sebagai pelajar harus turut andil dalam memahami gejolak-gejolak globalisasi yang sudah melanda pada saat ini.

B. Batasan Masalah

Karena luasnya cangkupan masalah tentang globalisasi maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :

Pengertian atau hakikat globalisasi

Dampak globalisasi bagi kehidupan masyrakat terutama pemuda dan pelajar Cara dan strategi menghadapi globalisasi

Sikap Kader PII terhadap globalisasi

C.

Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

Apa definisi globalisasi ?

Bagaimana strategi menghadapi globalisasi?

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Globalisasi

Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Dan Globalisasi juga merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.

Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.

Era globalisasi telah membawa dampak perubahan besar bagi pola pikir tiap individu Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan televisi, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antar masyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada Pelajar dalam kehidupan sehari-hari, seperti keadaan tersebut mempengaruhi cara berpikir dan berprilaku pelajar sehingga dapat menumbuhkan sifat pelajar yang mengarah pada sebagai berikut:

1. Individualistis, yaitu mementingkan diri sendiri.

2. Materialisme, yaitu aliran yang mementingkan kebendaan sebagai sumber hidup. 3. Hidonisme, yaitu pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan adalah tujuan utama dalam hidup.

(5)

hidup dengan jalan mereka sendiri dengan tanpa arah. Mereka tidak menyadari yang mereka lakukan adalah awal dari mulai hancurnya bangsa ini. Yang mereka tahu hanyalah mencari kesenangan untuk menghibur hati dengan tidak mempedulikan halal haramnya. Sedangkan orang tua mereka tidak mengetehui sama sekali. Jika kebanyakan orang tua demikian, maka nasib bangsa menjadi taruhannya. Jika moral bangsa telah tercemar maka tiadalah damai untuk ditempati sebagai sarana kelangsungan hidup warganya.

B. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi.

Globalisasi adalah sebuah fakta kehidupan yang tidak dapat kita hindari lagi. Surat kabar dan media elektronik setiap hari memberikan tentang berbagai hal, seperti sinetron yang ditonton, berita atau informasi, filem, entertaiment, cerita dan lain sebagainya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi ini, tidak diragukan lagi, telah menimbulkan revolusi dalam kehidupan manusia pada abad modern ini. Hampir tidak ada bidang kehidupan manusia yang luput dari jangkauan kemajuan tersebut. Dalam bidang komunikasi massa-baik media massa, media cetak maupun elektronik. Namun media-media tersebut sangatlah berdampak pada pola pikir dan tingkah laku pelajar, jika tidak difilterisasi dengan baik ada beberapa media yang dapat berdampak buruk pada pola pikir dan perilaku Pelajar :

1. Media Monster Bermata Satu atau Televisi

Didalam televisi banyak hal yang di tampilkan baik hal yang berupa informasi, hiburan, infotaitment dan lain-lain. Tapi sebenarnya, tanpa disadari kita telah terjebak dalam suatu bahaya yang ditimbulkannya. Berita yang disajikan terkadang belum saatnya di tonton oleh remaja atau film-film yang menggambarkan suasana atau gaya hidup pelajar di kota besar yang cenderung menyimpang dari hakikat pelajar itu sendiri. Contohnya memakai rok pendek dan dandan berlebihan kesekolah. Pelajar yang menonton film-film seperti ini beranggapan bahwa ini adalah kebudayaan baru yang sesuai dengan perkembangan zaman dan mengimplementasikan ini di kehidupan sehari-hari. Padahal di kehidupan nyata tidak ada sekolah yang membiarkan muridnya untuk berpakaian minim dan dandan berlebihan ke sekolah.

2. Media Cetak

(6)

Dalam membaca media cetak akhlak atau perilaku soerang pelajar akan menjadi baik jika media cetak yang dibaca adalah media cetak yang positif. Media positif yang dimaksud adalah media cetak pembelajaran yang menambah wawasan dan memiliki manfaat seperti menambah informasi, pengetahuan dll, dalam interaksi seorang pelajar terhadap lingkungan sekitarnya. Namun dalam positifnya media cetak memiliki beberapa hal negatif, contohnya media cetak porno yang dikemas halus dalam media cetak entertaintment yang sering di konsumsi oleh para pelajar, hal ini sangat berpengarauh terhadap keperibadian pelajar, dan penilaian karakter seorang pelajar.

Jika diperhatikan dan dicerna dengan baik, tampak bahwa media masa di era globalisasi ini sangat merusak pola pikir dan tingkah laku para pelajar. Media televisi yang membentuk karakteristik dan pola pikir seorang pelajar yang malas, media cetak membentuk pola pikir dan sikap pelajar yang tidak berkharisma kepribadian.

C. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi

Berikut ini ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pola pikir dan tingkah laku pelajar :

1. Gerakan iqra (membaca).

Ini penting karena minat baca pelajar Indonesia sangat rendah untuk menananmkan budaya membaca bagi pelajar terutama membaca buku pelajaran atau buku yang dapat menambah wawasan. Gerakan ini dapat dioptimalkan pada kegiatan ektrakulikuler setiap akhir pekan disetiap sekolah . Laporan terbaru dari Programmer for International Student Assessment (PISA) pada 2003 menyatakan dari 40 negara, Indonesia berada pada tingkat terbawah dalam kemampuan membaca.

2. Menanamkan aqidah shahih (tauhid)

akhlak atau perilaku, dan istiqamah pada agama yang dianaut . Menularkan ilmu pengetahuan yang segar dengan tradisi luhur. Apabila sains dipisah dari aqidah syariah dan akhlaq akan melahirkan saintis tak bermoral agama, konsekuensinya ilmu banyak dengan sedikit kepedulian.

3. Melakukan gerakan budaya perlawanan (counter culture)

(7)

masyarakat tentang tontonan yang tidak mendidik harus dilakukan. Misalnya, dengan gerakan satu hari tanpa televisi, kampanye tontonan yang sehat, memboikot sinetron-sinetron cabul, porno, horor, dan mistik yang dapat menumpulkan daya piker, memfilter situs -situs porno. Membuat situs-situs pertemanan yang lebih terfilter dan mengarahkan untuk kegiatankegiatan yang bermanfaat dengan memberi obrolanobrolan dan informasi -informasi yang menarik namun sarat ilmu

D. Peluang PII untuk Persiapan Masa Depan

(8)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Di zaman yang serba modern ini, pelajar semakin lupa terhadap apa yang harus dilakukan sebagai penerus bangsa, kewajiban seorang murid untuk belajar, patuh kepada guru terlebih lagi kepada kedua orang tua kurang diperhatikan. pelajar di zaman sekarang lebih

mendahulukan berhura-hura daripada menjalankan kewajiban. Mereka tidak lagi

mempertimbangkan apa yang akan terjadi setelah apa yang mereka lakukan. Padahal selain merugikan diri mereka sendiri juga dapat merugikan bangsa tempat dimana mereka

tinggali.

Ada hal yang terpenting dalam menghadapi tantangan kader PII ke depan.

Pertama mempertegas Orientasi system pengkaderan PII yang harus mengalami

perubahan untuk menyesuakan perkembangan jaman, pada awalnya memang orientasi PII hanya pada tataran urusan ukhrawiyah, akan tetapi saat ini ada sebuah tuntutan bagi kader harus memikirkan urusan yang lebih konfrehensif bagi dirinya dan gerakan,

Kini keadaan orientasi gerakan PII tampak berubah karena tuntutan jaman, dengan tantangan yang semakin banyak maka model gerakanpun harus punya kreatifitas dalam gerakan da’wah agar organisasi PII tetap dinamis dan sesuai dengan jamannya, kedua, Strategi seiring dengan proses perkembangan orientasi tadi, strategi gerakan PII harus menjadi pijakan setiap kader, karena meskipun demikian dengan berkembangnya IPTEK dan pemikiran modern dalam proses perjalanan sejarah, PII harus benar-benar mampu menempatkan dirinya sebagai suplemen dan komplemen bagi ummat dan bangsa.

Ketiga.Penguatan Kelembagaan. Kelembagaan organisasi PII hampir sama dengan

(9)

DAFTAR PUSTKA

Sunarti,Sri & Suhardi.(2009).Sosiologi3. Jakarta Timur: PT Sumber Bahagia Concern.

Suteng Bambang S & Saptono. (2007). Sosiologi Jilid 1. Jakarta : PT Phibeta Aneka Gama.

Susilo,Rachmad Kristiono Dwi. (2007). Sosiologi Jilid 2. Karanganyar : CV Graha Multi Grafika.

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini penulis menganalisis bahwa senam hamil bisa mengurangi rasa nyeri punggung pada ibu hamil karena setelah dilakukan wawancara kuesioner pada ibu

Dengan mengingat kembali pengertian sisi, rusuk, titik sudut, diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada kubus dan balok, tentukanlah sisi, rusuk, titik

11) Pendapatan yang diperuntukan bagi desa dan desa adat yang bersumber dari APBN dalam rangka membiayai penyelenggaraanpemerintahan,pelaksanaanpembangunan, dan pembinaan

Pendistribusian zakat kepada para mustahiq dalam bentuk apa adanya untuk digunakan secara konsumtif itu cocok apabila sasaran pendistribusian ini adalah orang-orang

Perhitungan jarak genetik dalam bentuk dendrogram menunjukkan bahwa sampel kerbau yang berasal dari Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Banten diduga berasal

Pada umumnya konsolidasi ini akan berlangsung dalam satu jurusan vertikal saja karena lapisan yang mendapat beban tambahan tersebut tidak dapat bergerak dalam  jurusan horizontal

URL laman penyelenggara, URL media sosial panitia penyelenggara, atau URL berita pada surat kabar yang merilis informasi proses pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan dan/atau