ANALISA GERAKAN SOSIAL

(1)

ANALISA

GERAKAN SOSIAL



Dalam konteks gerakan demokrasi di Indonesia, Arif Budiman & Olle

Tornquist (2001) menyatakan bhw aspek kunci dari politik

demokratisasi di Indonesia terdiri dari :

1.

Kondisi atau struktur kesempatan politik



akses terhadap politik &

konflik

2.

Jenis isu & kepentingan yg dipolitisasi oleh para aktor



berkaitan dg

kepentinhan masyarakat atau individu; perspektifnya idiologis atau

tidak. Hal ini dikaitkan dg konsep framing: dlm btk kritik & tuntutan

thdp ngr ataukah dlm btk kerja swadaya

3.

Struktur mobilisasi



strategi atau cara-cara para aktor dlm

memobilisai & mengorganisasikan masyarakat. Mnrt Tornquist ada 5

metode pengorganisasian diri:

a)

a) Populisme: membutuhkan pemimpin yg kharismatikPopulisme: membutuhkan pemimpin yg kharismatik

b)

b) Klientelisme: diasosikan dg para bos yg memberikan perlindungan sbg Klientelisme: diasosikan dg para bos yg memberikan perlindungan sbg

imbalan bagi layanan & dukunhan

c)

c) Corak tertentu dari klientelismeCorak tertentu dari klientelisme

d)

d) Jaringan sejumlah organisasi independen: ini merupakan cara utama Jaringan sejumlah organisasi independen: ini merupakan cara utama

mengintegrasikan masyarakat ke dalam politik dari bawah

e)

(2)

ANALISA ARIF BUDIMAN TERHADAP 7

GERAKAN PRODEMOKRASI PD ERA ORBA

1.

1. Gerakan petani Kedung Ombo

Gerakan petani Kedung Ombo

2.

2. Konflik Nipah di Madura

Konflik Nipah di Madura

3.

3. Pemogokan buruh di Medan

Pemogokan buruh di Medan

4.

4. Demonstrasi menentang pembreidelan

Demonstrasi menentang pembreidelan

pers(majalah Tempo)

5.

5. ‘

‘

pembrontakan’ suku Amungme di Papua

6.

6. Kasus PDI-P pimpinan Megawati atau

Kasus PDI-P pimpinan Megawati atau

peristiwa 27 Juli 1996 (Kudatuli)

7.

7. Gerakan Mega Bintang atau anti

Gerakan Mega Bintang atau anti

kuningisasi di Solo

(3)

 KESIMPULANNYA:KESIMPULANNYA:

1.

1. Meskipun semua gerakan melakukan perlawanan terhadap pemerintah yg otoriter, Meskipun semua gerakan melakukan perlawanan terhadap pemerintah yg otoriter,

hanya aktor-aktor yg mengembangkan wacana perjuangannya menjadi wacana

demokratisasi, perjuangan tsb bisa efektif & bertahan dlm kurun waktu yg panjang

2.

2. Gerakan yg melembagakan perjuanganya scr profesional & modern memiliki daya Gerakan yg melembagakan perjuanganya scr profesional & modern memiliki daya

tahan yg panjang

3.

3. Jaringan yg berlingkup luas dari skala lokal, nasional sampai internasional Jaringan yg berlingkup luas dari skala lokal, nasional sampai internasional

memainkan peran penting dlm memperkuat gerakan perlawanan

4.

4. Terdapat saling keterkaitan antara gerakan pro demokrasi satu dgn yg lainnyaTerdapat saling keterkaitan antara gerakan pro demokrasi satu dgn yg lainnya

sebuah gerakan tidak akan mencapai hasil kalau tidak didahului oleh gerakan

sebelumnya

5.

5. Tipe organisasi & kepemimpinan (tradisional atau modern) belum menunjukan Tipe organisasi & kepemimpinan (tradisional atau modern) belum menunjukan

pengaruh nyata pd gerakan pro demokrasi

pengaruh nyata pd gerakan pro demokrasi yg lbh penting adalah menyusun yg lbh penting adalah menyusun kekuatan utk melawan aneka btk represi

kekuatan utk melawan aneka btk represi

Struktur mobilisasi atau pengorganisasian gerakan,menurut McAdam, memainkan

peranan menonjol terhadap daya tahan & efektivitas gerakan. Contohnya adalah

gerakan perlawanan rakyat Toba Samosir thdp Indorayon yg bertahan sampai dua

dasawarsa (1983-2000)

Menurut Charles Tilly, the main determinants dari mobilisasi kelompok adalah:

1.

1. OrganisasiOrganisasi 2.

2. InterestInterest 3.

3. Peluang atau ancamanPeluang atau ancaman 4.

(4)