• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor keberhasilan suatu organisasi atau kelompok dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor keberhasilan suatu organisasi atau kelompok dalam"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Salah satu faktor keberhasilan suatu organisasi atau kelompok dalam mencapai tujuan tergantung kepada kepemimpinannnya, yakni apakah pemimpin tersebut mampu memberdayakan sumber daya manusia dan sumber daya alam, sarana, dana, waktu secara efektif dan efisien dalam kegiatan organisasi tersebut. Jika melihat perkembangannya, teori kepemimpinan sampai saat ini dapat dikatakan telah berkembang sedemikian pesatnya sejalan dengan perkembangan kehidupan masyarakat saat ini. Pemimpin atau kepemimpinan mempunyai sifat universal dan merupakan gejala kelompok atau gejala sosial. Dikatakan bersifat universal dikarenakan hal tersebut selalu diketemukan dan diperlukan dalam setiap kegiatan atau usaha bersama.

Pada buku Kartini Kartono (2006:57), Ordway Tead menegaskan, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar merasa mau bekerja sama untuk mencapi tujuan yang dinginkan. Sedangkan Menurut Wirawan dikutip dalam buku Kepemimpinan Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan Penelitian (2003:9), pemimpin adalah tokoh atau elit anggota sistem sosial yang dikenal untuk berupaya mempengaruhi para pengikutnya secara langsung atau tidak langsung.

Peran utama seorang pemimpin ialah dapat memengaruhi orang lain untuk secara sukarela mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pemimpin

(2)

menciptakan visi dan menginspirasi orang lain untuk mencapai visi tersebut dan memperluas diri mereka di luar kapabilitas normalnya. Dalam dinamika dunia modern saat ini, suatu organisasi memerlukan seorang pemimpin yang menentang status-quo, menciptakan visi masa depan, dan menginspirasi anggota organisasi untuk mencapai visi tersebut.

Untuk mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana dapat dilakukan dengan adanya pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui partisipasi aktif masyarakat yang difasilitasi dengan adanya pelaku pemberdayaan masyarakat. Partisipasi masyarakat merupakan kesediaan seseorang untuk membantu kegiatan seperti pembangunan di daerah, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dalam pelaksanaannya, partisipasi dapat terjadi diantara sesama warga, diantara atasan dengan bawahan atau antara masyarakat dengan kelompok pemerintah. Peran serta masyarakat dalam pembangunan mempunyai peran yang sangat penting, hal ini didasarkan kepada pertimbangan bahwa masyarakat dapat berperan bukan hanya sebagai objek tetapi juga berperan sebagai subyek. Peran serta masyarakat secara operasional dapat berperan dalam perencanaan pembangunan, dalam memelihara, dan mengembangkan hasil pembangunan serta berperan dalam menilai hasil pembangunan. Kesediaan masyarakat untuk mengambil bagian penyelenggaraan suatu program pembangunan adalah merupakan indikasi adanya kemampuan awal dari masyarakat untuk berkembang secara mandiri.

(3)

Berdasarkan pelaksanaaan ketentuan dasar yang dicantumkan dalam pasal 18 UU 1945 yang berbunyi “Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil, dengan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan Undang-Undang, dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem Pemerintahan Negara, dan hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa” lahirlah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang pemerintahan desa. Pada Undang-Undang tersebut dijelaskan bahwa Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat yang di dalamnya kesatuan masyarakat hukum mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kelurahan adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk atau masyarakat dimana organisasi pemerintahannya terendah langsung dibawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Perbedaan antara desa dengan kelurahan dapat dilihat dari pemimpin dan cara pemilihannya. Desa dipimpin oleh kepala desa yang dipilih oleh masyarakat, sedangkan Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat atau dipilih oleh Bupati/Walikota. Lurah memiliki tugas untuk membangun mental masyarakat desa baik dalam menumbuhkan maupun mengembangkan semangat membangun yang dijiwai oleh asas usaha bersama dan kekeluargaan.

(4)

Di Indonesia terdapat beberapa kepemimpinan Lurah yang beritanya menjadi fenomenal dikarenakan prestasi maupun gejolak-gejolak yang tumbuh di masyarakat. Salah satunya ialah Lurah Susan Jasmine Zulfikli yang lebih dikenal dengan nama Lurah Susan. Lurah Susan merupakan salah satu lurah yang terpilih melalui lelang jabatan secara terbuka di DKI Jakarta. Lurah Susan meraih nilai 151,64 dengan predikat cukup memuaskan dan kemudian dilantik sebagai Lurah Lenteng Agung bulan Juli 2013.

Pelelangan ini bertujuan untuk mengubah struktur, kultur, dan sistem pemerintahan di DKI Jakarta, serta bertujuan untuk menentang adanya status quo dan pemimpin yang bermental majikan atau ingin dilayanin bawahan. Dukungan luas yang muncul terhadap Lurah Susan mencerminkan aspek yang lebih luas, menyangkut persoalan berbangsa dan bernegara yakni pluralism dan kemajemukan.

Namun pada jabatannya, masyarakat di Lenteng Agung melakukan penolakan dengan berunjuk rasa di kantor Kelurahan Lenteng Agung, penolakan masyarakat ini dikarenakan perbedaan agama Lurah Susan dengan agama yang dianut masyarakat di Kelurahan Lenteng Agung (Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/02/1914385/Lurah.Susan.di.Era. Jakarta.Baru & http://news.liputan6.com/read/678504/kontroversi-lurah-cantik-susan).

Kondisi yang tercemin diatas terlihat bahwa keberhasilan seorang pemimpin dapat dipengaruhi oleh latar pendidikan, latar belakang keluarga, dan lingkungan sosial. Pemenuhan syarat-syarat kepemimpinan dan sifat-sifat

(5)

seorang pemimpin juga mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin untuk mampu menjadi contoh baik kepada anggota maupun masyarakatnya. Pada penentuan kebijakan yang dilakukan oleh seorang pemimpin juga dapat menentukan bagaimana masyarakat ingin berpartisipasi terhadap kegiatan-kegiatan yang direncanakan, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan , dan evaluasi kegiatan-kegiatan tersebut.

Peneliti memilih lokasi penelitian di Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar. Kelurahan Samplangan merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar dengan jumlah penduduk 4.964 jiwa (sumber : Profil Kelurahan Samplangan tahun 2013). Berbeda dengan kelurahan-kelurahan lainnya yang berada di Kecamatan Gianyar, Kelurahan Samplangan merupakan kelurahan yang tidak memiliki puri, sehingga dalam pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Samplangan tidak terhalang dengan adanya intervensi dari puri seperti kelurahan-kelurahan lainnya.

Pemberdayaan yang dilakukan di Kelurahan Samplangan ini adalah pemberdayaan melalui lembaga kemasyarakatan yaitu melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan Karang Taruna, melalui kelembagaan ini masyarakat dapat diberdayakan di setiap kegiatan pemerintah. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengkaji bagaimana peranan kepemimpinan Lurah dalam pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Samplangan, yang mana telah disebutkan sebelumnya bahwa di Kelurahan Samplangan tidak terjadi

(6)

intervensi. Selain itu dikarenakan atas data yang di dapat dari masyarakat, dikatakan bahwa banyak terjadi perubahan dalam kepemimpinan lurah selama ini. Pemimpin-pemimpin sebelumnya belum mampu memberdayakan masyarakatnya sendiri sehingga perkembangan dan pertumbuhan di Kelurahan Samplangan belum bisa dikatakan maju dalam pembangunan. Sedangkan untuk saat ini telah terjadi perkembangan yang baik dikarenakan pemimpin yang sekarang mampu mengikutsertakan masyarakatnya untuk ikut serta dalam proses pembangunan melalui pemberdayaan lembaga kemasyarakatan tersebut.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana peranan kepemimpinan lurah dalam pemberdayaan masyarakat melalui lembaga kemasyarakatan di Kelurahan Samplangan?

1.3Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Februari 2015 di Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar. Penelitian ini mengenai Peranan Lurah dalam Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Samplangan, dimana pemberdayaan di Kelurahan Samplangan yaitu melalui Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan seperti LPM, PKK, dan Karang Taruna. Penulis mengambil kepemimpinan dari tahun 2010 sampai sekarang, dimana telah terlaksana empat periode kepemimpinan dengan melihat adanya tidaknya pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Samplangan. Dan dari

(7)

empat periode kepemimpinan tersebut, satu Lurah telah melaksanakan program pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan data anggaran dari DPA-SKPD. Dengan pemberdayaan melalui lembaga tersebut, ditujukan agar masyarakat nantinya dapat hidup secara mandiri dan dengan tujuan agar masyarakat tetap diikutsertakan didalam setiap kegiatan kelurahan. Sehingga masyarakat dapat melihat bagaimana peranan seorang lurah dalam pemberdayaan masyarakat tersebut.

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk memperoleh gambaran secara aktual mengenai keberhasilan dalam mewujudkan partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan lembaga kemasyarakatan yang dipengaruhi oleh kepemimpinan seorang pemimpin.

1.5Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah : 1.5.1 Manfaat Teoritis

a. Mengetahui peranan kepemimpinan dalam pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Samplangan.

b. Mengetahui faktor-faktor, tipe atau pola kepemimpinan yang mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Samplangan.

(8)

1.5.2 Manfaat Praktis

a. Penelitian ini dapat berguna sebagai masukan bagi pemimpin daerah lainnya dalam menentukan kemajuan wilayahnya melalui pemberdayaan masyarakat.

b. Diharapkan menghasilkan informasi yang dapat menjelaskan partisipasi masyarakat dapat meningkat ditentukan oleh kepemimpinan dari seorang pemimpin.

1.6Sistematika Penelitian

Pada BAB I akan menjelaskan mengenai latar belakang dari penelitian ini, masalah yang akan di teliti, serta tujuan dan manfaat dari penelitian ini.

Pada BAB II akan memaparkan mengenai teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini, serta penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan penulisan skripsi ini. Teori yang digunakan ialah Teori Kepemimpinan Legal Formal dimana menurut Weber kepemiminan legal formal juga terpengaruh oleh kepemimpinan karismatik, dan menggunakan teori kepemimpin tranformasional sedangkan untuk konsep yang digunakan ialah konsep kepemimpinan, konsep peranan, konsep kelurahan, konsep kebijakan, konsep pemberdayaan masyarakat, dan konsep partisipasi masyarakat.

Pada BAB III akan menjelaskan mengenai metodologi penelitian yang digunakan, penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu menjabarkan fenomena dan menganalisis temuan dari penelitian ini, dengan menggunakan teknik sampling Snowball Sampling.

(9)

Pada BAB IV akan menjelaskan mengenai gambaran umum dari Kelurahan Samplangan serta menjelaskan temuan penelitian dan akan di Analisa dengan teori ataupun konsep-konsep yang digunakan.

Pada BAB V akan menjelaskan mengenai kesimpulan dari temuan penelitian ini dan memberikan beberapa saran yang nantinya dapat menjadi rekomendasi bagi pemimpin lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana diketahui bahwa makna ibadah di dalam Islam adalah luas menyangkut segala aktivitas kehidupan yang ditujukan untuk memperoleh ridla Allah, maka fungsi Masjid

Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang aplikasi yang dapat memudahkan pengguna dalam menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan gabungan.. Aplikasi yang dibangun ini

Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi dari testis, diagnosis dan pengelolaan UDT, work-up penderita UDT dan menentukan tindakan operatif

Belum adanya syslog server yang dapat menampilkan log jika terjadi serangan di sebuah jaringan client yang ditampilkan secara terpusat untuk memudahkan para admin wahana

Toolbox merupakan tempat icon – icon untuk objek yang akan dimasukan dalam form pada pembuatan program aplikasi.. Secara default pada toolbox hanya terdapat objek - objek seperti

tersebut dapat menjadi sebuah karakter yang membedakannya dengan tempat lain. Fasade sekelompok bangunan dapat dinilai kualitasnya berdasarkan

Berdasarkan tingkat pelapukan yang telah diuji secara mekanika batuan bahwa semakin bawah lapisan tanah residual (lapisan 1) maka nilai kuat tekan batuannya semakin tinggi

Bagi guru bidang studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran