A
IURI\IAT
dl@ffi$rNr0usT&
industri
perikanan. Seperti halnya
di
Bengkulu,
ikan
hanya
dibuat
sebagaibahan
baku
pembuatan PemPek, baksoikan,
siomay,
dan
makanan
sejenislainnya
yang
hanYa
memanfaatkandagingnya
saja.
Sehingga
daPatdipastikan
bahwa tulang
ikan
tenggiriyang belum
dimanfaatkan
hanya
akanmenjadi
limbah
oleh
setiap
industri perikanan(Hadiwiyanto,
1993). Namuntulang
ikan
tenggiri bisa
dimanfaatkanuntuk
membuat
keruPuk
Yangmempunyai
nilai
kalsium yang
tinggi
juga
yaitu
sebesar 5,6mg/l00
gr (Susantidkk,2010).
Mie
meruPakan Produk makananyang
sangat
PoPuler
dan
banYakdikonsumsi
oleh
masyarakat Indonesia'Konsumsi
mie
di
lndonesia
tercatat sebagaiyang
terbesar
kedua
di
duniasetelah
RRC.
MeskiPun
demikian,temyata
mie
bukanlah
meruPakan makanan yang dianggap istimewa' halini
terjadi
karena umumnya kandungangizi
produk
mie
dan olahannya masih sangat rendah, terutama kandungan proteinnya.Kandungan
gizi
yang rendah
ini
telah membuatproduk mie,
walauPun cukuPbanyak
dikonsumsi
masYarakatIndonesia"
tetapi
bukanlah
menjadimakanan
yang
favorit dan
memiliki
gengsitinggi.
Justru sebaliknya, munculpersepsi
(image)
di
masyarakat bahwamie
adalah makanan anak kos, makanan kelasbawah,
yang dimakanoleh
orang-orang yangtidak
punya utrng, dan hanyamembutuhkan
karbohidrat
sebagai penghasil energi (Prananto, dkk.2003).Bila
ditinjau dari
segi
nilai
gizi, mie sarat akan karbohidrat darrzat tenaga (energi) dengan kandunganprotein
yangrelatif
rendah. Kandungangizi mie sangat bervariasi, tergantung pada jenis,jumlah
dan kualitas
bahan
penyusunnya, sertacara
pembuatan.dan
penyimpanannya. (Astawan, 2005)""/Salatr satu bahan yang dapat meningkatkannilai
gizi mie
adalahtulang ikan tenggiri. Dimana rxmur utama
dari
tulang
ikan
tenggiri
terdiri
darikalsium, fosfor,
dan karbonat sedangkan yang terdapat dalamjumlah
kecil
adalah magnesium, sodium,fitat, klorida,
sulfat, strontium. Persantase berat kalsium padaikan
secaraumum
adalah
0,1
-
l,0Yo, dimanarasio kalsium
dan{osfor
adalah0,7
-
1,6%(Anonim,
200{i'
Salah satuupaya
untuk
memanfaatkan
limbahtulang
ikan
tersebut
adalah
denganmengolah
limbah tulang
ikan
tenggiri menjadi tepung tulang ikan yang nantinya akan dibuat menjadi mie basahymgkaya
akan kalsium. Diharapkan dengan adanyaupaya
untuk
memanfaatantulang
ikantenggiri
sebagai bahanbaku
pembuatanmie
basah,
daPat menjadi
bahan tambahan makanankaya kalsium
yangsiap
disubtitusikan
ke
panganlain
dan sekaligus mampu mengoptimalkan usaha pengolahanhasil
perikananyang
ada di Ilengkulu.Penelitian
ini
bertujuan
untukmengetahui
tingkat
kesukaan
panelis terhadapmie
basah dengan penambahantepung tulang
ikan
tenggiri
serta menentukanmutu
kimia
mie
basah yang meliputi kadar air, dan kadar kalsium.METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
disusun
dalamRancangan
Acak
KelomPok
LengkaP(RAKL)
dengan
waktu
sebagai
dasar pengelompokan. Faktor perlakuan berupa penambahan tepungtulang ikan
tenggiridengan
4
taraf
komPosisi
dan
untuksetiap
perlakuan
masing-masingdilakukan
pengulangan sebanyak3
kali,
sehingga
akan
diperoleh
12
unit
perlakuan penelitian.Faktor
penambahantepung
tulang
ikantenggiri,
dengan perlakuanempat
taraf, yaitu:Penambahan tepung tulang ikan
tenggii0%
Penambahan tepung tulang ikantenggii l0%
Penambahan tepung tulang ikantenggii
15% Penambahan tepung tulang ikantenggii2}%
Pada taraf di atas terdapat parameter kontrol yaituVariabel
Pengamatan
b.Variabel
yang
diamati
dalam penelitianini
adalah :1.
Tingkat kesukaan
terhadapkelengketan,
teksfur, warna,
danaroma, yang dilakukan
dengan
uji
Hedonik.2.
Mutu
kimia mie
basah
berkalsium
c.meliputi
kadar air, dan kadar kalsium.Tahapan Penelitian
Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan dilakukan pada bulan Desember 2009. penelitian
ini
bertujuan untuk
mengetahui
d.perbandingan penambahan tepung tulang ikan tenggiri dalam pembuatan mie basah
yang tepat, sehingga mie yang dihasilkan dapat dikonsumsi oleh konsumen.
Penentuan
perbandingan
tepungtulang
ikan
tenggiri
yang
digunakandalam penelitian
ini
dilakukan
dengan metodetrial
and error, sehingga diperoleh tepung tulang ikan yang digunakan dalampenelitian
utama dengan
berbagaikosentrasi
yaitu
:
0%(A0),
l0%(Al),
e.15o/o(A2),20%(A3).
Penelitian Utama
Penelitian
utama dilakukan
dalambeberapa tahap
yaitu
:
f.1.
Pembuatan
Tepung Tulang
lkan
Tenggiri
Pembuatan
tepung
tulang
ikantenggiri
(lampiran)
mengikutiprosedur yang dilakukan oleh Susanti,
dkk (2009), yaitu
:
2,a.
Pengambilan tulang ikanPengambilan
tulang
ikan
ini
maksudnya
mengambil
tulangyang
sudah
dipisahkan
dari dagingnya.:A0
:A1
:A2
:,{3
A0. PensortiranPensortiran
ini
bertujuan untukmemilih tulang
ikan
tenggiriyang
baik
dan bagus, misalnyatulang yang
besar-besar
agar tepung yang dihasilkan nantinya banyak.Pencucian
Pencucian ini
yaitu
membersihkan
tulang
ikan
darikotoran-kotoran
ataumembersihkan
tulang
dari
sisa-sisa
daging
yang
masihmenempel pada tulang ikan Perebusan
Perebusan
ini
dilakukan
denganmenggunakan
panci
presto.Presto
adalah
alat
pelembuttulang,
proses
presto
ini
bertujuan
agffi
tulang
bisamenjadi lembut
danmempermudah
prosespenggilangan
nantinya.
Prosespresto
ini
dilakukan selamat
l-1,5 jam.
Penggilingan
Proses
penggilingan
dilakukandengan
menggunakan blender,penggilingan
dilakukan
sampai tulang ikan menjadi halus.Penjemuran
Penjemuran dilakukan
di
bawah sinar matahari selama1-3
hari. Penjemuranini
bertujuan untuk mengurangi kadar air.Pembuatan
Mie
BasahBerkalsium
1.
PengadukanPengadukan
dilakukan
denganmencampurkan
tepung
terigu"Cakra Kembar"
produksitulang
ikan,
air,
serta
gamm"refina"
sebanyak
0,5o
Padabaskom
plastik.
Pengadukandilakukan
untuk
mencamPurkanair
dengan bahan agar berbentuk adonan yang seragam.2.
PenggilinganAdonan
yang telah
terbentuk kemudianditipiskan
dengan cara penggilingan,dilakukan
pelempengan berulang-ulang
sehingga
dicaPai ketebalan
1-2 mm.3.
PencetakanLembaran
mie
selanjutnYa
di masukkan kedalamalat
Pencetakmie dan diolah
samPaimenghasilkan lembaran-lembaran mie.
4.
PerebusanMie
yang dicetak direbus
dalam dandang yang telah berisi air Yang telah mendidih.5.
PeminyakanPeminyakkan
dilakukan
setelahmie dididihkan
agar tekstur
mielebih
kelihatan halus dan
antarpilinan tidak
lengket. Pembuatanmie
basah
berkalsium
daPatdilihat
pada diagramalir
proses di lampiran.3.
Uji
Organoleptik
Pengujian
uji
organolePtik
Padapenelitian
ini
menggunakan
uji
penerimaan atau disebut preference test.Menurut
Kartika,
dkk
(199$.
uji
penerimaan
ini
menyangkut
penilaian seseorang akan suatusifat
atau kualitassuatu bahan
yang
menyebabkan orangmenyenangi.
Uji
penerimaandikelompokkan
menjadi
dua
Yaitu kelompokuji
hedonik dan mutu hedonik.Uji
ini
menggunakan metodeuji
hedonikterhadap
tingkat
kelengketan,
testur,wam4
dan
aroma.
Pengujian
ini
dilakukan terhadap25
orangpanelis yang sudah mengenal mie basah. Penilaian tiapvariabel berdasarkan besarnya skala dari
yang tertinggi
sampai
terendah
(1-5). Dibawahini
table penilaian,yaitu
:Tabel 1. Skala Penilaian
Uji
SensorisSkala hedonik Penilaian Sangat suka Suka Netral Tidak suka Sangat tidak suka
4.
Analisa
Kimia
Kadar
air
Pengujian kadar
air mie
basah dilakukandengan
menggunakan
metode
oven (Sudarmadji,dkk,
1997) adapun prinsip yang digunakan adalah kehilangan bobotpada
pemanasan
1050
C
dianggaPsebagai
kadar
air
yang
terdapat
pada contoh dengan rumus sebagaiberikut
:Kadar
uir:Wl-w2
xloo%oW2 Keterangan :
Wl :
Bobot
cuplikan
sebelumdikeringkan (gr)
W2 : Bobot
cuplikan
sesudahdikeringkan (gr)
Cara kerja :
l)
Sample mie basah ditimbang2)
Kemudian
mie
basah
tersebut dikeringkandi
dalam oven pada suhul05oc
selama 18-24jam.
3)
Lalu didinginkan pada desikator.4)
Setelah
dingin lakukan
penimbangkembali,
lakukan sebanyaktiga
kali
sampai beratnya tetap.Kadar Kalsium
Pengujian
kadar kalsium
mie
basahdilakukan
dengan menggunakan metodetitrasi
KmnOa
(Sudarmaji
dkk,
2007).Adapun'prinsip yang
digunakan
adalahkalsium
diendapkan sebagai
kalsium oksalat. Endapan dilarutkan dalam HzSO+encer panas dan
ditihasi
dengan KMnO4. Cara Kerja:5 4
3
l)
2)
3)
4)
Sebanyak 20
-
100ml
larutan abuhasil
pengabuan
keringdimasukkan
ke
dalam gelas piala250
ml.
Jika perlu
ditambahkan 25-
50ml
akuades.Selanjutnya
10 ml
larutanamonium oksalat
jenuh
dan
2tetes
indikator
metil
merah ditambahkan ke dalam larutan abu tersebutAmonia
encer ditambahkan untuk membuatlarutan menjadi
sedikitbasa, kemudian
larutanditambahkan beberapa tetes asam
asetat sampai
warna
larutan merah muda(pH
5.0) dan bersifat sedikit asam.Larutan
dipanaskan
sampaimendidih. kemudian
didiamkanselama
minimum
4
jam
atau semalam pada suhu kamar.5)
Penyaringan dilakukanmenggunakan
kertas
saring WhatmanNo. 42
dan
dilakukanpembilasan
dengan
akuades sampaifiltrat
bebas oksalat(ika
digunakanHCI
dalam pembuatanlarutan abu,
filtrat
hasil
saringanterakhir
harus bebas
Cl
dengan menguJmyaAgN03).
menggunakan
Ujung
kertas saring
dilubangidengan
menggunakan
batanggelas,
kemudian
dilakukanpembilasan
dan
endapandipindahkan dengan HzSO+ encer (1 + 4) panas ke dalam gelas piala
bekas tempat
mengendapkankalsium.
Kemudian
dilakukan pembilasan satukali
lagi
dengan air panas.Selagi panas
(70 -
80"C)dilakukan
titrasi
dengan
larutanKMnO+
0,0lN
sampai
larutan berwarna merahjambu
perrnanen yang pertama.Kertas saring
dimasukkan
dantitrasi
dilakukan
sampai
terjadiwarna merah
jambu
permanen yang kedua.9)
Adapun rumus perhitungan kadar Ca dalam sampel sebagai berikut:Kadar kalstum
ml titrasi. x
total larutan
abu
vol
larutan
abu
x berat sampel
x
1000/o5.
Analisa Data
Data yang diperoleh dianalisa dengan
menggunakan
analisa friedman's
testpada
taraf
5o/o.Apabila
dari
data
hasil percobaan terdapat beda nyata maka akan dilakukanuji
lanjut Tukey padatarcf 5o/o.HASIL DAN PEMBAHASAN
Neraca Bahan
Neraca bahan
ini
merupakanneraca
bahan proses
pembuatan
miebasah berkalsium yang dilaksanakan pada
penelitian.
Neraca
bahan
proses pembuatanmie
basahberkalsium
yang disajikan pada gambar merupakan proses pembuatanmie
basahberkalsium
yangterlampir
pada
lampiran
I
(gambar
1)yang
merupakan proses pembuatan mie basah berkalsium dengan taraf perlakuanA1
(penambahanTepung Tulang
ikantenggiri
10%)yaitu
sampelterbaik
yang disukai oleh panelis.Neraca bahan berfungsi
trntukmengetahui
jumlah
mie
basah
yangdihasilkan pada
proses pembuatan miebasah
berkalsium
yang
telahdilaksanakan.
Dari
total
360,5
gram adonanmie
basahdihasilkan
717
gram mie basah yang siap disajikan.Pengujian
Organoleptik
Uji
organoleptik pada
penelitianini
menggunakan25
orang panelis agakterlatih. Pengujian
organoleptikdilakukan
untuk
mengetahui daya terima 6)7)
8)
konsumen terhadap
produk
mie
basahyang dihasilkan.
Pengujian organo.leptikvunE
dilakukan
meliPuti
tingkatkelengketan,
tekstur, warna,
dan
aroma produk yang dihasilkan.^
Hasil
analisa keragaman terhadapvariabel
organoleptik
,mie
basah
hasilpenambahan tepung
tulang
ikan
tenggiri menunjukkan bahwa perlakuan memberi pengaruh yang nyata terhadap warna' danuto*u
padataraf
57o sedangkan tingkatkelengketan
dan tekstur
berbeda
tidaknyatal
Pengaruhyang nyata
ini
dilihat
aati
nitai
X
ttit*g
yanglebih
besar dariX
tabel Q( hitung >X
tabel)'Hasil
Pengujian
Tingkat
KesukaanKelengketan
Mie
basahTingkat
kelengketan
Yangdihasilkan suatu produk dipengaruhi oleh
jumlah
perbandingan bahanyang
dibuatjA,,ronimb,2oo8).
Hasil
uji
organoleptik
friedmen's
terhadap tingkatkelengketan
mie
basah
berkalsium menunjukkan berbedatidak
nyata
antarperlakuan.
Yakni
H0
diterima
karena (Xn,*n*;"b"# 7
lebih
kecil
dari
Xs5.1 Yaitusebesar 7,815. Hasil penilaian sensoris
ini
menunjukkan bahwa penggunaanteplng
tulangikan tenggiri
ini
secarajelas tidak
mempengaruhi
Penerim&m
Panelisterhadap- kelengketan
mie
basah'Penerimaan
keseluruhan
menunjukkan mie basah berkalsium yang menggunakan tepung tulang ikantenggiri
sebanyak 0% (A0),-10%(AI),
$%(A2),
dan20%(A3)
,.*u*yu
disukai
Panelis, karena
skorpenerimaan rataqata di atas 3.
Hasil
Pengujian
Tingkat
KesukaanTesktur Mie
basahTekstur Yang
diukur
dalam uji
organoleptikini
adalah Tekstur khas mie Uasafrseperti
lunak,
teguh
dan
kenyal'Menurut Pumomo (1995)
banYak
halyang
memPengaruhi
tekstur
-bahanpangan antara
lain
rasio
kandunganprotein,
lemak,
jenis
Protein'
suhu pengolahan, kadar air dan aktivitas air'Berdasarkan
hasil
uji
friedmen'sdapat
dilihat
bahwa
masing-masingp"iluk.t*
berbedatidak
nyata. Pengaruh terbedatidak
nyataini
dapatdilihat
darinilai
X
nitung,Irilai
X
nitune(7)
lebihkecil
dari pada
X
,u0", (7,815) pada tarafuji
57o'Dengan
demikian daPat
dinYatakanbahwa
penggunaantepung
tulang
ikantenggiri
ini
secara
jelas
tidakmeilpengaruhi
Penerimaan
Panelisterhadap tekstur
mie
basah'
Sunarno(1982),
menYatakan
bahwa
Padapembuatan
mie, terigu
berfungsi-untuk
memberikan
bentuk
atau
membentuk struktur dari mie.Hasil
Pengujian
Tingkat
Kesukaan
Warna Mie
basahWarna
meruPakan
suatu
sifatbahan
yang
dianggaP
berasal
dari penyebaranspektrum
sinar
dari
bahany*g
diPengaruhi
oleh
sinar
Pantulifuttif.u
-dkk,
1998)\ffin
warna
juga
merupakan
PenamPakanPertama
kali
yang
mempengaruhi
tingkat
kesukaantotti
t-"tt
dalam
memilih
suatu produk akan lebih menarik Perhatian.Berdasarkan hasil
uji
organoleptikfriedmen's
terhadap
wama'.mie
basahberkalsium
menunjukkan berbeda nyataantar perlakuan
(X
<
0,05). Yakni
H0ditolak
karena
Xr,itu'e>
Xtuu"r) dimana Xnituneyaitu 8,2 lebih
besar
dari
&auelyaitu-7,815.
Dari hasil
analisauji
lanjutd"tg*
metodeTukey
didapatmie
basah dengan komposisijenis
A0
dan ,A'3 yangberbeda
nyata.
Penerimaan keseluruhan menunjukkan mie basah berkalsium yang menggunakan tepung tulang ikan tenggirisebanyat 20%
(A3)
adalah
mie
basahyang
tidak
disukai
panelis
hal-
ini
-dikarenakanwama yang dihasilkan lebih
gelap
dibandingkan perlakuanA0
yangiebih
cerah.
Banyaknya
tepung
tulangikan
tenggiri Yang
digunakan
ini
dihasilkan
warnanyalebih
gelap (coklatkehitaman).
Menurut
Huda
(2004\*,,'
penigkatan penggunam tepung dan bahanlainnya
juga
berakibat pada
perubahanwarna
mie
basah.Wama
tepung
yangdigunakan
dalam
pengolahan
mle berperan pentingdalap
penentuan wamamie
yang
dihasilkan
(Miskelly
dalam$ruger
dandkk,l994).
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil
Uii
Tukey tingkat kesukaan warna mie basahPerlakuan ARank SE q
hitung
Q Tabel KeteranganA0 vs A3 A0 vs A2 A0 vs
Al
Al
vs A3Al
vs .A2 A0 vs ,{3 8 5 I 7 4 J 2,24 2,24 ))L 2,24 ))L 2.24 3,68)'r7
0,14 3,12 I,78 1,33 3,63 3,63 3,63 3,63 3,63 3,63 Berbeda nyata Berbeda tidak nyata Berbeda tidak nyata Berbeda tidak nyata Berbeda tidak nyata Berbeda tidak nyataHasil
Pengujian
Tingkat
KesukaanAroma Mie
basahMenurut
kartika,
dkk,
(1998) aroma merupakan salah satufaktor
yangikut
menentukan
mutu.
Pengujianterhadap
aroma dapat dipakai
sebagaikreteria
yang
dapat diterima
atautidaknya
suatuproduk untuk
dipasarkan.Dengan
adanya
aroma
pula
dapatdigunakan sebagai
indikator
terjadinya kerusakansuatu
produk.
Uji
aroma
ini
banyak menggunakan indera penciuman, karena kelezatan suafu makanan sangat ditentukan oleh aroma makanan tersebut.Hasil
uji
organoleptik friedmen'sterhadap
aroma
mie
basah
berkalsiummenunjukkan
berbeda
nyata
antar perlakuan(X
<
0,05).
Yakni H0
ditolak
karena
Xni,une) &*.t)
dimana
Xr,itu'eyaitu
sebesar8,2 lebih
besardari
Xt*"r
yaitu
sebesar 7,815.Dari
hasil analisauji
lanjut
dengan metodeTukey
didapat mie basah dengan komposisijenis
Al
danA3
yang
berbeda
nyata.
Penerimaankeseluruhan
menunjukkan
mie
basahberkalsium yang
menggunakan tepungtulang ikan tenggiri
sebanyak20%
(A3)
adalah
mie
basah
yang
tidak
disukaipanelis
dan
perlakuan
paling
disukaiyaitu
perlakuan dengan
menggunakan tepung tulang ikantenggin
l0%
(Al). Uji
aroma
ini
banyak
menggunakan inderapenciuman,
karena
kelezatan
suatu makanan sangatditentukan
oleh
aromamakanan tersebut.
Dalam
pengujianinderawi, aroma
lebih
kompleks
danlebih
sulit dinilai
dibandingkan denganwama karena sampai saat ini
"belum teerdapat keseragaman pendapat dalammenetapkan macam-macam
aroma (Kartika,dkk,
1998).Tabel3.
Rekapitulasi Hasil
Uii
Tukey
tingkat
kesukaanAroma
mie basahPerlakuan SE q hitung Q Tabel Keterangan
Al
vs ,4'3Al
vs A2Al
vs A0 A0 vs A3 A0 vs A2 A2 vs A'3 8 5 2 7 4 J 2,24 2,24))a
2,24 2,24 2,24 3,67 ))7 0,89 3,13 1,78 1,33 3,63 3,63 3,63 3,63 3,63 J,OJ Berbeda nyata Berbeda tidak nyata Berbeda tidak nyata Berbeda tidak nyata Berbeda tidak nyata Berbeda tidak nyataAnalisa
Mutu Kimia Mie
basahDari
hasil
pengujian organoleptik maka perlu dilakukan analisa kimia untuk mengetahui persentase berat kadar air dan kadarkalsium yang
terdapatdalam
miebasah, setelah dilakukan
penambahantepung tulang
ikan
tenggiri.
Perlakuanyang
dilakukan analisa
kimia
adalahperlakuan
mie
basahhasil
penambahantulang
ikan
tenggiri
yangpaling
disukaidengan perlakuan
mie
basah
tanPa penambahantulang ikan tenggiri,
yaituA1
dan
A0.
Analisa Yang
dilakukanmeliputi
analisa
Kadar
Air
dan
Kadar Kalsium.Tabel4.
Analisa
mutu kimia
mie basah"h
blb
Perlakuan A1 AO rat mutu * Kadar
Air
24.5 22.6 Mak20-35% Kadar Kalsium 18.13 13.6t4
KeteranganKadar
Air
:
*)
StandarMutu SII2046-90
Analisa kadar
air
dimaksudkanuntuk
mengetahui perubahan kandungan air mie basah dengan penambahan tepungtulang
ikan
tenggiri,
karena
kadar
air
suatu bahan menetukan daya awet bahan tersebut.Berdasarkan
hasil
Pengujiandiperoleh
kadar
air
mie
basah
dariperlakuan
penambahan
tulang
ikantenggiri yang paling disukai
diperoleh kadaraimya yaitu24.5
ohatau24.5
grantper
100
bahan.
Dan
kadar
air
tanPa penambahantulang ikan tenggiri
yaitu22.6
%
atau22.6
gram
Per
100 bahan.Apabila
dibandingkan dengan
syaratmutu
mie
basah
SNI
0l-2987-1992
dengan
kadar
air
minimal
20-35Yomie
basah dengan perlakuan
Al
dan
A0
memenuhi standar mutu yang ditetapkan.Kadar Kalsium
Analisa kadar
kalsiumdimaksudkan
untuk
mengetahui perubahan kandungan kalsiummie
basahdengan penambahan
tepung tulang
ikantenggiri, karena
semakin
banYak kandungan kalsium dalam suatu makananmaka
dapat
meningkatkan
jumlah
kalsium dalam tubuh kita.
Berdasarkan
hasil
Pengujian diperolehkadar kalsium
mie
basah dari penambahan tepungtulang ikan
tenggiriyang
paling
disukai
diperoleh
kadar kalsiumnyayaitu
18,13 yo atau 18,13 mgper
100 bahan. Dan kadarkalsium
tanpa penambahan tepung tulang ikantenggiri
yaitu
13,60/oatau 13,6
mg
per 100 bahan. Apabila dibandingkan dengankomposisi
gizi
baku
mie
basah dengan kadar kalsiumyaitu
14 mg per 100 bahanmie
basah dengan perlakuanAl
danA0
memenuhi komopisisi gizi
"baku
miebasah
yang
ditetapkan bahkan
nilai
kalsium yang
dihasilkan
dari
perlakuanAl
meningkat menjadi 4.53%.Menurut Winarno
(1985),
tubuhkita
mengandunglebih
banyak
kalsiumdari
padamineral
lainnya,
diperkirakan sekitar 2o/oberat badan orang dewasa atausekitar
1,0
-
1,4
kg.
Jumlah
ini,
99o/oberada dalam
jaringan
keras,yaitu
tulangdan gigi
terutama
dalam
bentukhidroksiapatit. Kebutuhan
kalsium
dalamtubuh
manusiaperhari
untuk
anak-anak dan orang dewasa sangat berbeda.Untuk
orang dewasa kebutuhankalsium
perharirata-ratz
750% mg/hari
dan. gdak-anak 500-700 mg/hari(Anonim',
zb6l;.
Makadapat disimpulkan bahwa
penambahantepung
tulang
ikan
padakomposisi
mie basah dapat dijadikan salah satualternatif
untuk
perbaikan
nilai
kalsium
pada produk, peningkatannilai
tambah limbahpada tulang
ikan,
serta
perbaikan lingkungan dan kesehatan masyarakat.KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan analisa data terhadap hasil
penelitian,
maka dapat
ditarik
kesimpulan, sebagai berikut :1.
Penambahan
tepung
tulang
ikantenggiri
pada pembuatanmie
basahmenyebabkan
tingkat
penerimaanpanelis
yang
berbeda nyata
padawama
dan
aroma,
sedangkankelengketan
dan
tekstur
berbeda'
tidak
nyata.Mie
basahyang
palingdisukai
adalah perlakuan
dengan penambahanl0%.
2.
Hasil analisakimia meliputi
kadar airdan
kadar
kalsium
dilakukan terhadap sampel yangpaling
disukaikonsumen.
Kadar
air
A1
yaitu
:24.5% serta untuk kadar
kalsium
Al
yaitu
18.13%.DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2007. PerbaikanNilai
TambalgLimboh Melalui
Aplikasi
Telmologi
T
epat
Guna.http : //www. dkp.
so.id/content.p
hp?c=3997 [oktober
2009]
Anonimu,
2008i
Pacific
Macknrel.W
r.us/IVlPR/salmonlFishi
D/Scomber
i aponicqs.dps[Desember 2009) Anonimb,2 008. P emanfaatanTepungTulanglkcn.htfp
://powderfish.bloespot
.com/2008/0 l/pemanfaatan-44tepune-tulane-ikan.html
[Desember
2009]Anonim',
2009.http://www.ristelceo.id
[September 20091Anonim,
2009. Hasil
Perikanan Bengkulu.http
://benskulup rov.so.id/index
.php?
Option:com
content&tast:vi ew& i d :3 2
&Itemt
d:84 fianuari2}O9l
Astawan,
M.
2005. Membuat
Mie
danBihun.cetT. Penebar
Swadaya. JakartaHadiwiyanto, Sudewo. 1993.
Teknologi PengolahanHasil lfuin.
PenerbitLiberty.
YogyakartaHuda,
N.
2004.
Penggunaan TepungSurimi Dalam
Pembuatan Mie
Basah.http ://www. ppti. usm.
my/DrNurul
Huda/website/publicationA.lationa lSeminar I I .pdf.(September 2009)
Kartika, B.P,
Hastuti dan
W.Supartono.1998.
Pedoman
Uji
Inderawi
Bahan Pangan Universitas Gajah
Mada.
Press.
YogyakartaOrwolland Klient,
1995.
Manfaat
Kalsium
Dalam
Kehidupan Manusia. JakartaKrunger.JE.M.H.
Anderson
and
J.E.Dexter .1994. Effect
of
"FloudrRefinement
on
Row
CantoneseNoodle
Color and
Textur. Cereal Chemistry7l
:177
*
182.Poernomo,
A., A.
Sari,
dan
M.
Suherman. 1990.
Rekayasaalat
pengering
iknn
berbahan
baknrseknm.
Hlm. 288.
SeminarNasional Teknologi
PengeringanKomoditas Pertanian.
BadanPenelitian
dan
Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian,Jakart a, 2l -22 November I 990. P.fananto,
dkk.
2003.
PeningkatanMutu
" Gizi Mie Kering
DenganPemanfaatan
Wortel
(DucusCarota
L.)
sebagai
sumber
B-
il:r,,1..1-karoten'
alami.
Media gizi
dankeluargaV
1(l);86-97
'sudarmaji,
S.,
Haryono,
8.,
Suhardi,2007. Prosedur
Analisa
UntukBakan
tr[akanan
dan
Pertanian.LiFry.
Yogyakarta.Susanti{
dkk'2010.
Kpjian
Organoleptik,Kimia
danfisika
KeruPuk dengan'
Penambahan Teptrng Tulang IkanTenggiri
Jurnal
AgroekologiISSN:
I4l2-100 X Vol
26w.2
Tranggono
,
1989.
PetuniukLaboratorium biokimia
Pangan,Yogyakarta
PAU
Pangan Gizi
.UGM.Widyaningsih
T.D.
dan
E.S. Murtini,
2A06. Alternatif
PenggantiFormalin Pada Produk
Pongan. Trubus Agrisaran., Surabaya.Winarno,
1985.Kimia
Pangandan
Gizi.PT.
Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta. J 't 'l -45