• Tidak ada hasil yang ditemukan

UntukMELAWI Calon Bupati Melawi Calon Wakil Bupati Melawi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UntukMELAWI Calon Bupati Melawi Calon Wakil Bupati Melawi"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Calon Bupati Melawi 2020 - 2024

Calon Wakil Bupati Melawi 2020 - 2024

Untuk

MELAWI 2020

(2)

PROFIL

CALON BUPATI

MELAWI 2020 – 2024

DATA DIRI

1. Nama (Sesuai KTP) : HENNY DWI RINI, SH 2. N I K : 6110024809630003

3. Tempat, tanggal lahir : Pontianak, 08 September 1963 4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam 6. Status Perkawinan : Menikah

7. Alamat : Dusun Mekar Sari RT. 011 RW 004 Desa PaalKecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi

8. Nomor Handphone : +62 812-5563-8899

DATA KELUARGA

1. Istri / Suami : H. Firman Muntaco, SH, MH ( Alm ) 2. Jumlah Anak : 4 (empat) orang :

a. Tya Hardiani Firmanda b. Ullima Hapsari Firmanda c. Aldo Abrar Pratama d. Nadia Lulu Firmanda

PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Bersubsidi Suster Pontianak Tahun 1976 2. SMP Suster Pontianak Tahun 1980 3. SMA Santo Paulus Pontianak Tahun 1983 4. Fak. Hukum Untan Pontianak Tahun 1989

RIWAYAT ORGANISASI

1. Bendahara GM. FKPPI Kalbar 1998 – 2005 2. Anggota Dewan Kehormatan GM.FKPPI Kalbar 2012 – 2017 3. Anggota MPO Pemuda Pancasila Kalbar 2017 – Sekarang 4. Dewan Penasehat Lembaga Srikandi PP Kalbar 2017 - Sekarang

RIWAYAT PEKERJAAN

1. PNS Pemkot Pontianak 1997 – 2007 2. PNS Pemda Melawi 2007 – 2013 3. Anggota DPRD Provinsi Kalbar 2014 – 2019

(3)

PROFIL

CALON WAKIL BUPATI

MELAWI 2020 – 2024

DATA DIRI

1. Nama (Sesuai KTP) : MULYADI, S.P., M.Si 2. N I K : 6105010103700006

3. Tempat, tanggal lahir : Nanga Mawang, 1 Maret 1970 4. Jenis Kelamin : Laki - laki

5. Agama : Kristen 6. Status Perkawinan : Menikah

7. Alamat : Jl. MT. Haryono BTN Cipta Mandiri 1 Kec. Sintang, Kab. Sintang

8. Nomor Handphone : +62 813-5260-9615

DATA KELUARGA

1. Istri / Suami : Rita Irawati Lumbanraja. S.Th 2. Jumlah Anak : 5 (lima) orang :

1. Roma Claren Cesilia Sianturi 2. Ramualdo Michelin Tingas Sianturi 3. Raudry Crissylla Sianturi

4. Rebekha Gracorlin Sianturi 5. Ribkha Gracorlin Sianturi

PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Swasta Nanga Mawang Tamat Tahun 1985 2. SMPN Menukung Tamat tahun 1988

3. SMA Kristen Sinar Kasih Sintang Tamat Tahun 1991 4. Strata 1: Universitas Panca Bhakti Tamat Tahun 1997 5. Strata 2: Universitas Tanjungpura Tamat Tahun 2009

PENDIDIKAN NON FORMAL

1. LEMHANNAS di Jakarta Tahun 2007

RIWAYAT ORGANISASI

1. Ketua Badan Pengurus Jemaat (BPJ) GKII Solam Raya Tahun 2000 - 2004 2. Ketua Badan Pengurus Jemaat (BPJ) GKII Solideo Sintang Tahun 2004 -

2012

3. Wakil Ketua Badan Pengurus Jemaat (BPJ) GKII Solideo Sintang Tahun 2012 - Sekarang

4. Anggota Badan Pemeriksaan Keuangan Badan Pengurus Tahun 2012 - 2017

5. Ketua Biro Sumber Daya Manusia Gereja Kemah Injil Indonesia Tahun 2017 - Sekarang

(4)

RIWAYAT PEKERJAAN

1. Asistent Kepala PT. Sinar Dinamika Kapuas Tahun 1997 - 2004 2. Anggota DPRD Kab. Melawi Tahun 2004 - 2009

3. Ketua Komisi II DPRD Kab. Melawi Tahun 2004 – 2009 4. Badan Anggaran DPRD Kab. Melawi Tahun 2004 - 2009 5. Anggota DPRD Kab. Melawi Tahun 2014 - 2019

6. Sekretaris Komisi III DPRD Kab.Melawi Tahun 2014 - 2019 7. Badan Anggaran DPRD Kab. Melawi Tahun 2014 - 2019 8. Ketua Hak Angket DPRD Kab. Melawi Tahun 2016

9. Ketua Pansus LKPJ Kepala Daerah APBD Kab. Melawi Tahun 2017 10. Ketua Panja LHP BPK-RI Tahun 2018

11. Ketua Pansus Pungli Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Melawi Tahun 2018

(5)

1.

Profile Calon Bupati

i

2.

Profile Calon Wakil Bupati

ii

3.

Daftar Isi

iii

4.

Pendahuluan

1

5.

Arah Kebijakan Pembangunan Jangka

Panjang Daerah ( RPJPD ) Kabupaten

Melawi 2005 - 2025

2

6.

Permasalahan Pembangunan Daerah

4

7.

Isu Strategis

4

8.

Visi dan Misi

7

9.

Tujuan dan Sasaran

18

10.

Program Prioritas Pembangunan

28

11.

Program Umum Pembangunan

34

(6)

Page | 1

VISI, MISI dan PROGRAM PEMBANGUNAN

HENNY DWI RINI., S.H dan MULYADI., S.P., M.Si

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Melawi

Periode 2020 - 2024

Periode 2020 – 2024 adalah bagian integral dari rangkaian aktifitas

pembangunan sepanjang tahun sebelumnya. Sejauh ini semua aktifitas pembangunan relatif konsisten dengan arah dan kebijakan pembangunan demi menjaga relevansi dan keterkaitan antara aktifitas pembangunan di masa lalu, sekarang dan masa depan. Seluruh aspek penyelenggaraan pembangunan dilaksanakan secara terencana agar benang merah pembangunan antar tahun anggaran menjadi relevan dan akuntabel. Relevansi dan akuntabilitas tersebut dimaksudkan agar birokrasi tidak kehilangan orientasi terhadap pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena kesejahteraan adalah keniscayaan.

Terdapat dua issue krusial yang masih relevan dan layak mendapat

perhatian :

Pertama, bahwa dalam mendanai pelaksanaan pembangunan, APBD Kabupaten Melawi masih sangat bergantung pada Dana Perimbangan dari pemerintah pusat. Kondisi empirik ini perlu senantiasa diwaspadai karena kemandirian daerah dalam bidang keuangan sebagai dasar dalam penyelenggaraan otonomi daerah menjadi rawan terutama jika terjadi krisis ekonomi yang berakibat menurunnya dukungan Pusat ke Daerah.

(7)

Page | 2

Kedua, elemen dasar yang turut membentuk pemerintahan daerah sebagai suatu entitas adalah pelayanan publik. Pada tataran empirik, pelayanan publik sebagai hasil akhir dari apa yang dihasilkan oleh pemerintah dalam bentuk barang dan jasa, akan tetap menjadi perhatian serius melalui penajaman program-program pelayanan publik. Kesejahteraan adalah kata kunci. Perwujudan impian tersebut hanya mungkin dilakukan oleh pemimpin yg berkarakter kuat, telah teruji, egaliter, inklusif.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Melawi disusun berpedoman pada RPJPD Provinsi dan RPJP Nasional, dalam bentuk visi, misi dan arah pembangunan daerah Kabupaten Melawi. Dengan demikian, dokumen ini lebih bersifat visioner dan hanya memuat hal-hal yang mendasar, dan arahan secara garis besar sehingga memberi keleluasaan yang cukup bagi penyusunan rencana jangka menengah dan tahunannya.

Pembangunan jangka panjang daerah Kabupaten Melawi tahun 2005 - 2025 merupakan kelanjutan dari pembangunan sebelumnya. Dalam dua puluh tahun mendatang sangat penting dan mendesak bagi masyarakat Kabupaten Melawi untuk melakukan penataan kembali berbagai langkah, antara lain bidang pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia, lingkungan hidup dan kelembagaannya sehingga dapat mengejar ketertinggalan dan mempunyai posisi yang sejajar serta daya saing yang kuat di tingkat regional dan nasional. Kurun waktu RPJP Daerah Kabupaten Melawi adalah 20 (dua puluh) tahun. Pelaksanaan RPJPD 2005 - 2025 terbagi dalam tahap-tahap perencanaan pembangunan dalam periodisasi perencanaan pembangunan jangka

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH ( RPJPD ) KABUPATEN MELAWI 2005 - 2025

(8)

Page | 3

menengah daerah 5 (lima) tahunan, yang dituangkan dalam tiap-tiap tahap RPJPD yaitu : RPJPD tahap pertama, RPJPD tahap kedua, RPJPD tahap ketiga, dan RPJPD tahap keempat.

Tujuan yang ingin dicapai dengan ditetapkannya RPJPD Kabupaten Melawi Tahun 2005 - 2025 adalah untuk :

1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan dalam

pencapaian kebijakan umum daerah;

2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar

daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah;

3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;

4. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien,

efekif, berkelanjutan; dan

5. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

Penyusunan Visi, Misi dan Program Prioritas ini dilandaskan pada tujuan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Melawi periode 2005 – 2025 dan merupakan RPJPD yang

menitikberatkan sasaran pembangunan pada tujuan ”Terwujudnya

Masyarakat yang Berkualitas.”

Secara umum arah pembangunan pada periode ini adalah peningkatan kualitas SDM yang dilakukan melalui peningkatan akses, pemerataan, relevansi dan mutu pelayanan sosial dasar, termasuk pendidikan dan kesehatan, peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja, peningkatan kualitas kehidupan dan kerukunan kehidupan umat beragama.

(9)

Page | 4

Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan, serta antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan disusun. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi.

Secara umum permasalahan pembangunan daerah pada masing - masing urusan pemerintahan di Kabupaten Melawi dikelompokkan dalam 6 (enam) bidang permasalahan yaitu :

1. Permasalahan Sumber Daya Manusia dan Kehidupan Beragama.

2. Permasalahan Perekonomian Daerah berbasis potensi lokal yang

berdaya saing.

3. Permasalahan pembangunan prasarana dan sarana daerah.

4. Permasalahan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam

berbasis kelestarian lingkungan hidup.

5. Permasalahan tata kelola pemerintahan dan

6. Permasalahan keamanan dan ketenteraman masyarakat.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi Kabupaten Melawi, maka dapat dirumuskan beberapa isu strategis pembangunan 5 (lima) tahun kedepan, yaitu :

PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH

(10)

Page | 5

I. Isu Strategis Sumber Daya Manusia dan Kehidupan

Beragama :

1. Perlunya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui

pemberian pendidikan setara dan layak serta peningkatan kompetensi para pendidik;

2. Perlunya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan

serta pemenuhan prasarana pelayanan Kesehatan.

3. Perlunya pemberdayaan rakyat miskin untuk meningkatkan

kemandirian masyarakat;

4. Perlunya penguatan modal sosial dan budaya lokal;

5. Perlunya peningkatan sarana dan prasarana keagamaan;

6. Perlunya pengendalian laju pertumbuhan penduduk.

II. Isu Strategis Perekonomian Daerah Berbasis Potensi Lokal

yang Berdaya Saing :

1. Perlunya peningkatan pendapatan masyarakat berbasis Usaha

Menengah Kecil Mikro;

2. Perlunya peningkatan kemandirian perekonomian daerah yang

mampu berdaya saing;

3. Perlunya peningkatan pengembangan pertanian (termasuk

peternakan dan perikanan), pariwisata dan industri

kecil/menengah sebagai sektor unggulan daerah;

4. Perlunya revitalisasi pasar tradisional, membangun pusat

perdagangan bersama bagi hasil pertanian, peternakan dan produk UMKM, dan membangun jejaring kemitraan dengan pihak lain;

5. Pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh.

III. Isu Strategis Pembangunan Prasarana dan Sarana Daerah :

1. Perlunya pembangunan sarana prasarana jalan, jembatan dan

(11)

Page | 6

2. Perlunya peningkatan kualitas lingkungan permukiman yang

layak dan bantuan stimulan guna peningkatan angka rumah layak huni;

3. Perlunya peningkatan sarana dan prasarana perhubungan guna

peningkatan keselamatan lalu lintas angkutan jalan;

4. Perlunya upaya pengembangan sumber energi alternatif berupa

energi baru terbarukan seperti mikro hidro, solar cell, dan panas bumi guna memenuhi layanan pasokan listrik.

VI. Isu Strategis Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Daya

Alam Berbasis Kelestarian Lingkungan Hidup :

1. Perlunya pelestarian lingkungan hidup dengan adanya

perencanaan pembangunan berkelanjutan;

2. Perlunya pengendalian pemanfaatan sumber daya alam;

3. Perlunya ‘pencegahan’ dan pengendalian pencemaran

lingkungan.

V. Isu Strategis Tata Kelola Pemerintahan :

1. Perlunya peningkatan kuantitas dan kualitas sarana prasarana

pelayanan publik dengan penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

2. Perlunya percepatan reformasi birokrasi dalam upaya menuju

Good Governance;

3. Perlu peningkatan partisipasi masyarakat melalui optimalisasi

pelaksanaan Musrenbang dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan sampai kabupaten.

IV. Isu Strategis Keamanan dan Ketentraman Masyarakat :

1. Perlunya optimalisasi penegakan hukum oleh aparatur yang

(12)

Page | 7

2. Perlunya peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi

bencana melalui sinergitas pemerintah daerah dan berbagai elemen masyarakat.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Sebagai sebuah dokumen perencanaan jangka menengah daerah yang merupakan sebuah rangkaian dokumen perencanaan daerah bersama-sama dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Melawi Tahun 2005 - 2025 (Peraturan Daerah Nomor 8

Tahun 2012), maka visi Kabupaten Melawi Tahun 2020 – 2024 haruslah

memiliki keterkaitan terhadap pencapaian visi RPJPD Kabupaten Melawi sebagai kesinambungan pembangunan daerah.

Penetapan visi daerah, sebagai bagian dari perencanaan strategis pembangunan daerah merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan pembangunan suatu daerah mencapai kondisi yang diharapkan.

Dengan memperhatikan hal tersebut diatas, maka ditetapkan Visi, Misi dan Program Prioritas pembangunan yang akan kami laksanakan sebagai berikut :

“ Terwujudnya Masyarakat Melawi yang Cerdas, Mandiri,

Aman, Sejahtera dan Berkepriadian “

VISI dan MISI

(13)

Page | 8

( Cerdas dalam merespon tuntutan pertumbuhan ekonomi baik lokal, nasional maupun global yang didukung oleh kondisi sosial politik yang aman dan dinamis dalam Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan yang baik dan berkeadilan guna terciptanya masyarakat yang sejahtera dan berkepribadian )

PENJELASAN VISI

1. Masyarakat Cerdas

Adalah masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk berpikir sehat, memahami dan bertindak dengan rasional dan efektif pada saat dihadapkan pada tantangan dan hambatan.

2. Masyarakat Mandiri

Adalah masyarakat yang dapat berdiri diatas kakinya sendiri untuk mengelola Sumber Daya Alam yang ada guna meningkatkan taraf hidupnya tanpa ketergantungan dari manapun.

3. Masyarakat Aman

Adalah rasa aman yang dirasakan oleh masyarakat baik secara lahir maupun bathin dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari sesuai dengan profesinya tanpa adanya rasa takut dan bebas dari intimidasi oleh siapapun.

4. Masyarakat Sejahtera

Konsep sejahtera menunjukkan kondisi kemakmuran suatu masyarakat, yaitu masyarakat yang terpenuhi kebutuhan ekonomi (materiil) maupun sosial (spiritual); dengan kata lain kebutuhan dasar masyarakat telah terpenuhi secara lahir batin secara adil dan merata. Beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai ukuran tercapainya kondisi sejahtera secara sederhana adalah terpenuhinya kebutuhan pangan, kebutuhan sandang dan papan, terjaminya kesehatan masyarakat lahir - batin, jasmani rohani dan terwujudnya masyarakat yang cerdas. Visi Sejahtera ini akan dicapai melalui

(14)

Page | 9

peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kehidupan beragama, serta membangun perekonomian daerah berbasis potensi lokal yang berdaya saing.

5. Masyarakat Berkepribadian

Adalah prilaku atau tingkah laku keseharian masyarakat yang selalu

dilandasi oleh norma – norma yang berlaku dan diterima oleh

masyarakat pada umumnya.

Misi menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya Pasal 1 angka 13 adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah rumusan mengenai apa yang diyakini dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan visi. Sehingga secara substansi sesuai dengan kebutuhan

masyarakat dan secara administratif tidak menyulitkan

pelaksanaannya.

Berdasarkan Visi diatas, dirumuskan Misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan rasa aman dalam kehidupan bermasyarakat guna

mendorong iklim investasi yang berbasis pada potensi dan budaya daerah.

2. Meningkatkan Kualitas dan Pemerataan Pendidikan dan Kesehatan

serta adanya jaminan pelayanan kesehatan dan Pendidikan Dasar dan Menengah terutama bagi masyarakat yang kurang mampu.

3. Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan

dengan melakukan reformasi birokrasi, transparansi serta Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah yang merata dinikmati oleh seluruh wilayah dan seluruh lapisan masyarakat Melawi.

(15)

Page | 10

4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik yang cepat, tepat dan

murah.

5. Memperlancar Mobilitas Barang dan Jasa serta Memperkecil

Kesenjangan Antar Kecamatan dengan cara mendorong percepatan pembangunan infrastruktur strategis baik fisik maupun non fisik. 6. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang menjamin perluasan

kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan perkapita masyarakat.

7. Menekan Angka Kemisikinan dan Pengangguran melalui skema pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat dan mempermudah akses dana bagi masyarakat miskin.

PENJABARAN MISI

MISI PERTAMA : MEMPERKUAT TATA KELOLA PEMERINTAHAN

YANG BERSIH, EFEKTIF, DEMOKRATIS DAN TRANSPARAN.

Kualitas tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan

transparandapat mendukung keberhasilan pembangunan dan

peningkatan daya saing daerah. Dalam kaitan ini tantangan utamanya adalah meningkatkan integritas, akuntabilitas, efektifitas, dan efisiensi birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan publik.

Dalam rangka membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya, tetap konsisten untuk melanjutkan program perbaikan yang sudah berjalan dengan memberikan

penekanan kepada Transparansi dan Akuntabiltas Kinerja

Pemerintahan; dan Peningkatkan Partisipasi Publik dalam Proses Pengambilan Kebijakan Publik. Selanjutnya masing-masing diuraikan sebagai berikut :

(16)

Page | 11

1. Membangun Transparansi dan Akuntabiltas Kinerja Pemerintahan.

Transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditandai dengan; terwujudnya sistem pelaporan dan kinerja instansi pemerintah; peningkatan akses publik terhadap informasi kinerja instansi

pemerintah; makin efektifnya penerapan e-government untuk

mendukung manajemen birokrasi secara modern; dan peningkatan

implementasi open government pada seluruh instansi pemerintah.

2. Meningkatkan Partisipasi Publik dalam Proses Pengambilan

Kebijakan Publik.

Keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik, ditekankan padapeningkatan akses masyarakat terhadap informasi publik, dan

peningkatan implementasi open government pada seluruh instansi

pemerintah.

MISI KEDUA : MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA DAN

MASYARAKAT

Pembangunan manusia dilakukan pada seluruh siklus hidup manusia sejak janin dalam kandungan sampai lanjut usia yang pada hakekatnya adalah membangun manusia sebagai sumberdaya pembangunan yang produktif dan berdaya saing, serta sebagai insan dan anggota masyarakat yang dapat hidup secara rukun, damai, gotong royong, patuh pada hukum, dan aktif dalam bermasyarakat. Dengan memperhatikan keberagaman masyarakat, dilihat dari latar belakang sosial ekonomi, budaya, dan geografi, pembangunan manusia dilakukan secara kohesif dan inklusif sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh komponen masyarakat, tanpa membedakan latar belakang mereka. Oleh karena itu kebijakan dan program yang dilaksanakan harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan

(17)

Page | 12

rakyat secara berkeadilan, sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945. Upaya meningkatkan kualitas hidup manusia dilaksanakan melalui : (1) Peningkatan Kualitas Pendidikan;

(2) Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Lainnya; (3) Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat.

Selanjutnya masing-masing diuraikan sebagai berikut :

1. Peningkatan Kualitas Pendidikan.

Di era sekarang ini mau tidak mau sektor pendidikan dipaksa untuk senantiasa beradu cepat dengan perubahan zaman. Kenapa harus begitu? Karena kemajuan suatu negara tentunya tidak terlepas dari kualitas dunia pendidikan yang dimiliki.

Semakin tinggi kualitas pendidikan, maka semakin tinggi pula SDM yang akan dihasilkan untuk memajukan negara. Sebenarnya banyak sekali faktor penentu kualitas pendidikan, namun ada 2 faktor utama yang sangat berperan dalam membangun kualitas pendidikan yang baik, yaitu tenaga pendidik, dan sarana dan prasarana pendidikan.

a. Tenaga Pendidik.

Dalam hal teanga pendidik dan kependidikan, difokuskan pada peningkatan kualifikasi akademik, setifikasi, evaluasi, pelatihan, pendidikan, dan penguatan kemampuan guru termasuk kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam menjalankan paradigma pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, entreprenueural dan

menyenangkan, peningkatan kompetensi guru melalui

pengembangan profesional berkelanjutan, pemberdayaan peran kepala sekolah sebagai manajer sistem pendidikan yang unggul, revitalisasi peran pengawas sekolah sebagai entitas quality ansurance, dan peningkatan efisiensi, efektifitas, pengelolaan dan pemerataan distribusi guru sesuai dengan standar pelayanan minimal.

(18)

Page | 13

b. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Dalam hal penyediaan sarana dan prasarana pendidikan tetap konsisten untuk melanjutkan peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, seperti laboraturium, perpustakaan yang berkualitas untuk memenuhi standar pelayanan minimal, serta peningkatan penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan.

2. Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Lainnya.

Pembangunan kesehatan merupakan komponen penting dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.

Dengan mewujudkan derajad kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, pembangunan kesehatan menjadi bagian dalam

mendukung pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan

kemiskinan.

Perbaikan status kesehatan dan gizi masyarakat terus dilakukan melalui berbagai upaya, hal ini terus dilanjutkan dan perlu penekanan pada :

a. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan bagi Warga Miskin.

Menghilangkan image masyarakat bahwa pelayanan terhadap warga miskin atau kurang mampu terjadi diskriminasi pelayanan. b. Meningkatnya Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar.

Seluruh Rumah sakit pemerintah, apakah itu Puskesmas ataupun BLUD mendapatkan subsidi obat dari Pemerintah, dengan subsidi tersebut diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dengan biaya yang murah. Ini menjadi masalah yang serius, manakala yang berobat adalah warga miskin, sehingga perlu kebijakan, agar warga miskin benar-benar mampu menikmati pelayanan kesehatan yang maksimal.

(19)

Page | 14

3. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Meningkatkan Peranan Wanita dan Gizi Keluarga.

Peranan wanita dan Gizi Keluarga adalah pendukung program pembangunan yang penting bagi tersedianya sumber daya pembangunan yang sehat lahir dan batin.

Prioritas dalam Program ini adalah meningkatkan peranan wanita yang mandiri dan partisipatif, memberdayakan peranan ibu rumah tangga dalam proses produksi sektor informal (industri rumah tangga), serta peran wanita dalam pemberdayaan lahan pekarangan dan gizi keluarga.Program ini dapat dicapai melalui kegiatan promotif, kursus-kursus kader fasilitator peranan wanita, kursus ditingkat RT/RW untuk memberikan ketrampilan industri rumah tangga, kursus ditingkat RT/RW untuk pengetahuan tanaman obat dan gizi keluarga.

b. Memberikan Perlindungan bagi Orang Miskin

Upaya mengentaskan kelompok masyarakat dari kemiskinan, tidak dapat dilakukan tanpa munculnya motivasi yang kuat dari yang bersangkutan. Langkah ini bertujuan untuk melindungi orang miskin sebagai penjabaran dari Pasal 34 UUD 1945, memfasilitasi kebutuhan pekerjaan dan meningkatkan kemauan berusaha, yang dapat dicapai melalui tahapan proses pembinaan mentalitas dan penumbuhan etos kerja melalui bimbingan partisipatif, dan penyelenggaraan kursus-kursus ketrampilan praktis hal ini diharapkan agar lebih berdaya guna dan produktif.

MISI KETIGA : MEMPERKUAT KEMANDIRIAN EKONOMI DAERAH

DENGAN MENGGERAKAN SEKTOR UNGGULAN DAERAH

(20)

Page | 15

Kawasan Pedesaan sebagai wilayah yang luasnya paling besar memerlukan penanganan lebih serius dalam hal pemerataan produktivitas mengingat seluruh sumber daya pembangunan sebenarnya terpusat dikawasan ini, oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya yang bertujuan untuk meningkatkan volume kegiatan produksi di Pedesaan, langkah-langkah strategis yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan Komoditi Unggulan;

Dengan luas lahan yang begitu besar, Kabupaten Melawi harusnya mampu meningkatkan produksi sektor pertanian terutama komuditas yang sesuai dengan kondisi lahan.

Sektor pertanian ini dapat ditingkatkan lagi dengan mencobakan komoditas unggulan yang memiliki nilai jual tinggi dan efisiensi produksi yang dikerjakan dengan pola budidaya terpadu serta pengembangan sisitem budidaya produksi dari hulu-hilir yang terkendali dalam tata organisasi yang terpadu dan terkendali dengan baik untuk mencapai nilai tambah yang optimal, meningkatnya swasembada beras, swasembada pangan menuju ketahanan pangan.

2. Mengoptimalkan Industri Pengolahan;

Industri Pengolahan di Kabupaten Melawi memegang peranan penting disamping sektor pertanian. Industri pengolahan yang ada seperti rotan, meubel kayu, dan barang-barang modal merupakan sektor industri yang tumbuh subur. Untuk merangsang agar industri pengolahan dapat berkembang lebih optimal, maka diperlukan manajemen promosi yang lebih proaktif, baik dalam skala regional, nasional maupun internasional. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing omset penjualan, pendapatan devisa dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(21)

Page | 16

3. Melakukan Pemetaan;

Hal ini bertujuan untuk mengembangkan produk-produk pertanian maupun potensi home industri yang sesuai dengan kondisi wilayah, sehingga mampu tercipta kawasan hasil pertanian dan home industri tertentu di suatu wilayah hingga memudahkan pembinaan dan pemasaran hasil pertanian dan industri.

4. Pelestarian Lingkungan Hidup;

Yang paling penting dalam memanfaatkan dan mengelola potensi daerah berbasis sektor pertanian dan industri ini harus tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dengan tetap memperhatikan RTRW Kabupaten Melawi.

5. Pembangunan Infrastruktur

Pembangunan Infrastruktur diprioritaskan untuk wilayah pedesaan, hal ini dimaksudkan disamping menambah nilai jual asset di pedesaan juga untuk memberikan kemudahan dan akses transportasi ekonomi bagi masyarakat. Langkah-langkah yang dapat dilakukan :

a. Melanjutkan percepatan pembangunan jalan-jalan strategis,

untuk lintas ekonomi dan perdagangan hasil bumi.

b. Melanjutkan pembangunan dan perbaikan saluran irigasi untuk

menambah produktivitas hasil pertanian.

c. Pengelolaan sumber daya air yang baik dan komprehensif

sebagai pencegah banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau.

MISI KEEMPAT : MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT DAN BERAGAMA

Gotong royong yang merupakan watak, karakter dan kepribadian masyarakat kita telah mampu menghadang sifat individualisme yang menjadi kebiasaan sehari-hari, kebiasaan hidup gotong-royong yang diimplementasikan dalam kehidupan sosial di masyarakat dan dilandasi

(22)

Page | 17

dengan nilai-nilai budaya dan agama menjadi suatu kesatuan yang mampu memperkuat dan mempererat tata kehidupan bermasyarakat, agar semangat kebersamaan tersebut dapat terbina, maka perlu dilakukan langkah- langkah strategis sebagai berikut :

1. Meningkatkan semangat gotong royong

Konsep Trisakti Bung Karno sebagai upaya untuk mengembalikan jalan ideologi bangsa Indonesia, menjadi pondasi utama dalam pembangunan karakter bangsa ke depan agar berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong- royong.

Kegiatan sosial di masyarakat dapat dilakukan dengan mengaktifkan kembali semangat gotong royong di segala aspek kehidupan. Sehingga mampu meningkatkan nilai-nilai kebersamaan di masyarakat, bentuk-bentuk gotong royong yang dapat dilakukan antara lain Perkumpulan sosial, Perkumpulan Usaha Bersama dan Kerja Bakti di segala bidang pembangunan.

2. Melestarikan Seni dan Budaya Daerah

Budaya daerah perlu dilestarikan keberadaannya, sehingga kelak nantinya dapat menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Melawi.

3. Memfasilitasi Kerukunan Kehidupan Beragama

Memfasilitasi semangat dan kemauan dalam upaya menciptakan kerukunan kehidupan beragama yang optimal, serta meningkatkan peran lembaga keagamaan dalam pembangunan daerah. Menciptakan horizontal antara lembaga-lembaga keagamaan dengan menyelenggarakan dialog rutin berkala antar pemimpin

agama, serta menfasilitasi terwujudnya peningkatan

sarana/prasarana ibadah secara merata dan berkeadilan guna memelihara kerukunan umat beragama yang semakin mantap.

(23)

Page | 18

MISI KELIMA : MEWUJUDKAN KONDISI MASYARAKAT YANG

AMAN, TENTRAM DAN DINAMIS

Kepala Daerah bertanggungjawab atas tercapainya kondusivitas suatu daerah, namun dalam menjaga kondisi tersebut, maka senantiasa bekerja sama secara harmonis, sinergis dan saling menghargai dengan institusi lain, yaitu Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan dan Kodim guna menciptakan rasa keadilan dan kepastian hukum. Disamping Institusi tersebut, yang tidak kalah pentingnya adalah membangun komunikasi dan kerjasama yang baik dengan tokoh-tokoh kunci di daerah yaitu : Tokoh Agama/Ulama, Tokoh Budaya, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Perempuan, LSM, Organisasi Masyarakat dan Lembaga-lembaga lainnya.

Dengan membangun komunikasi yang harmonis dan rasa tanggungjawab bersama serta menghilangkan rasa saling curiga, maka akan tercipta kondisi masyarakat Melawi yang aman, tentram dan dinamis.

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi.

Rumusan tujuan yang dibuat merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan serta kriteria untuk mengevaluasi pilihan tersebut.

(24)

Page | 19

Adapun tujuan dalam pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Melawi 2020 - 2024 adalah :

1. Terwujudnya Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kehidupan

Beragama yang Semakin Meningkat. Dengan sasaran yaitu :

a. Meningkatnya Mutu Pelayanan, Akses, dan Pemerataan Layanan

Kesehatan.

Adapun indikatornya adalah :

❖ Jumlah Kematian Ibu Melahirkan;

❖ Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup;

❖ Persentase balita gizi buruk;

❖ Angka Kematian Balita per 1.000 kelahiran hidup;

❖ Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD;

❖ Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI);

❖ Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan;

❖ Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC

BTA;

❖ Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat

miskin;

❖ Cakupan kunjungan bayi.

b. Terwujudnya Pertumbuhan Penduduk yang Seimbang dan

Terkontrol.

Adapun indikatornya adalah :

❖ Rata-rata jumlah anak per keluarga;

❖ Rasio akseptor KB;

❖ Cakupan peserta KB aktif (%);

❖ Keluarga Pra Sejahtera (%);

(25)

Page | 20

c. Kualitas Pembangunan Manusia yang Semakin Meningkat,

dengan Pemerataan Pendidikan yang Layak, Mutu Pendidikan dan Akses Terhadap Pendidikan.

Adapun indikatornya adalah :

❖ APK PAUD;

❖ Angka melek huruf;

❖ Angka rata-rata lama sekolah;

❖ Angka Partisipasi Murni:

d. Terwujudnya Pengembangan Pemuda yang Berkarakter serta

Kesempatan Berolah Raga. Adapun indikatornya adalah :

❖ Jumlah organisasi olah raga;

❖ Jumlah kegiatan kepemudaan;

❖ Jumlah kegiatan olah raga;

❖ Gelanggang/balai remaja (selain milik swasta);

❖ Lapangan olah raga.

e. Meningkatnya Penguasaan Iptek dan Daya Saing Masyarakat

Melalui Peningkatan Budaya Baca. Adapun indikatornya adalah :

❖ Jumlah perpustakaan;

❖ Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun;

❖ Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah.

f. Meningkatnya Pemberdayaan dan Peran Perempuan dalam

Pembangunan.

Adapun indikatornya adalah :

❖ Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah;

(26)

Page | 21

❖ Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak

dari tindakan kekerasan.

g. Bertambahnya kualitas potensi dan sumber kesejahteraan sosial

dan berkurangnya kuantitas penyandang masalah kesejahteraan sosial dan berkurangnya jumlah penduduk miskin.

Adapun indikatornya adalah :

❖ Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti

rehabilitasi;

❖ PMKS yang memperoleh bantuan sosial;

❖ Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial;

❖ Sarana dan prasarana keagamaan yang memperoleh

bantuan.

h. Terwujudnya Karakter Masyarakat yang Beragama, Berbudaya,

serta Bermoral Berdasarkan Nilai-nilai Pancasila. Adapun indikatornya adalah :

❖ Penyelenggaraan festival seni dan budaya;

❖ Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan.

i. Terwujudnya Masyarakat yang Sejahtera Mandiri dan Turut dalam

Pembangunan.

Adapun indikatornya adalah :

❖ Rata-rata jumlah kelompok binaan Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat (LPM);

❖ Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK;

❖ Jumlah LSM.

2. Terwujudnya Peningkatan Perekonomian Daerah yang

Berdaya Saing dan Berbasis pada Potensi Lokal Daerah. Dengan sasaran :

(27)

Page | 22

a. Meningkatnya Tingkat Kesejahteraan dan Partisipasi Angkatan

Kerja.

Adapun indikatornya adalah :

❖ Angka partisipasi angkatan kerja;

❖ Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun;

❖ Tingkat partisipasi angkatan kerja;

❖ Pencari kerja yang ditempatkan;

❖ Tingkat pengangguran terbuka;

❖ Keselamatan dan perlindungan;

❖ Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan

pemerintah daerah.

b. Membaiknya Struktur Perekonomian yang Kokoh Berlandaskan

Keunggulan Kompetitif Sektor Basis Ekonomi Lokal. Dengan indikator :

❖ Persentase koperasi aktif;

❖ Jumlah UKM non BPR/LKM UKM;

❖ Jumlah BPR/LKM;

❖ Usaha Mikro dan Kecil.

c. Meningkatnya Perekonomian Daerah Melalui Tingkat Investasi di

Daerah.

Dengan indikator :

❖ Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA);

❖ Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA);

❖ Rasio daya serap tenaga kerja;

❖ Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah).

d. Semakin Baiknya Ketersediaan Kebutuhan Pokok Menuju

Swasembada Pangan yang Disertai dengan Tersedianya Instrumen Jaminan Pangan pada Tingkat Masyarakat.

(28)

Page | 23

Dengan indikator :

❖ Ketersediaan pangan utama beras;

❖ Skor Pola Pangan Harapan (PPH) daerah.

e. Menguatnya Struktur Ekonomi Masyarakat Melalui Tingkat

Produksi Perikanan. Dengan indikator :

❖ Produksi perikanan (benih);

❖ Produksi perikanan budidaya;

❖ Produksi perikanan tangkap (ton);

❖ Konsumsi ikan;

❖ Kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDRB (%).

f. Meningkatnya Sarana dan Prasarana Perdagangan.

Dengan indikator :

❖ Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB (%);

❖ Ekspor bersih perdagangan (juta US$);

❖ Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal (%).

g. Semakin Optimalnya Pemanfaatan Aset dan Produk Daerah yang

Berdaya Saing Tinggi Sebagai Sumber-Sumber Kekayaan Daerah. Dengan indikator :

❖ Cakupan bina kelompok pengrajin;

❖ Kontribusi sektor industri terhadap PDRB (%);

❖ Pertumbuhan industri.

h. Semakin Optimalnya Pemanfaatan dan Pengembangan Potensi

Pariwisata Daerah. Dengan indikator :

❖ Kunjungan wisata;

(29)

Page | 24

3. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana

Pembangunan Daerah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan.

Dengan sasaran yaitu :

a. Aksesibilitas Antar Daerah Meningkat dengan Dukungan

Infrastruktur Wilayah yang Baik serta Berkembangnya Aktivitas Produksi, dan Mampu Membuka Isolasi Daerah, serta Membentuk Kawasan-Kawasan Pertumbuhan Baru.

Dengan indikator :

❖ Proporsi panjang jaringan jalan kabupaten dalam kondisi

baik;

❖ Rasio jaringan irigasi;

❖ Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik.

b. Terpenuhinya Kebutuhan Perumahan yang Layak dan Lingkungan

Sehat, Berkurangnya Permukiman Kumuh, dan Tersedianya Sarana Air Bersih yang Mendukung Kualitas Hidup Masyarakat. Dengan indikator :

❖ Rumah tangga pengguna air bersih;

❖ Rumah tangga bersanitasi;

❖ Lingkungan pemukiman kumuh (%);

❖ Rumah layak huni.

c. Terpenuhinya Kebutuhan Energi Masyarakat dan Terkelolanya

Sumber Daya Alam yang Berbasis Lingkungan. Dengan indikator :

❖ Persentase pertambangan tanpa ijin;

(30)

Page | 25

d. Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Penunjang Perhubungan.

Dengan indikator :

❖ Jumlah arus penumpang angkutan umum;

❖ Jumlah ijin trayek;

❖ Rasio uji kir kendaraan;

❖ Jumlah terminas bus;

❖ Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR);

❖ Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi

kabupaten/kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4.000 (empat ribu) kendaraan;

❖ Pemasangan rambu-rambu.

4. Terwujudnya Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya

Alam yang Maksimal dengan Berbasis Kelestarian Lingkungan.

Dengan sasaran yaitu :

a. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pembangunan yang

Berorientasi Tata Ruang, serta Mengurangi Resiko Bencana Alam. Dengan indikator :

❖ Rasio Ruang Terbuka Hijau perkotaan per satuan luas

wilayah target;

❖ Rasio bangunan ber IMB per satuan bangunan;

❖ Ruang publik yang berubah peruntukannya;

❖ Luas kawasan lindung (ha);

❖ Luas kawasan budidaya (ha);

❖ Jumlah IMB yang dikeluarkan;

❖ Tersediannya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR)

wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital.

(31)

Page | 26

b. Terciptanya Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Lestari serta

Meningkatnya Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berorientasi pada Kesinambungan Sumber Daya.

Dengan indikator :

❖ Persentase penanganan sampah;

❖ Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber

mata air;

❖ Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan UKL-UPL

tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk;

❖ Jumlah daya tampung TPS (dalam meter kubik).

c. Terciptanya Pengelolaan Kawasan Hutan yang dapat Mengurangi

Resiko Bencana. Dengan indikator :

❖ Rehabilitasi hutan dan lahan kritis;

❖ Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB (%).

5. Meningkatnya Manajemen Sistem Pemerintahan Daerah yang

Baik, Modern dan Demokratis. Dengan sasaran yaitu :

a. Meningkatnya Kualitas Kinerja Tata Kelola Pemerintahan yang

Baik, yang Bebas KKN serta Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Implementasi Pembangunan Daerah.

Dengan indikator :

❖ Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah

ditetapkan dgn PERDA;

❖ Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah

ditetapkan dengan Perda atau PERKADA;

❖ Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah

ditetapkan dengan PERKADA;

(32)

Page | 27

b. Terwujudnya Kemandirian dan Kemampuan Masyarakat dalam

Pembangunan serta Meningkatnya Kualitas Aparatur Daerah, Kualitas Pelayanan Publik dengan Standar Pelayanan Maksimal. Dengan indikator :

❖ Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk;

❖ Cakupan petugas linmas per jumlah 10.000 penduduk;

❖ Sistem informasi pelayanan perijinan dan administrasi

pemerintah;

❖ Penegakan Perda;

❖ Prosentase peningkatan PAD;

❖ Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat;

❖ Buku Kabupaten dalam Angka;

❖ Buku PDRB Kabupaten;

❖ Pengelolaan arsip secara baku;

❖ Peningkatan SDM pengelola kearsipan.

c. Meningkatnya Hubungan Kerjasama yang Saling Menguntungkan

dengan Berbagai Pihak. Dengan indikator :

❖ Jumlah penyiaran radio/TV lokal;

❖ Website milik pemerintah daerah;

❖ Jumlah surat kabar nasional/lokal.

d. Meningkatnya Pelayanan dan Administrasi Kependudukan.

Dengan indikator :

❖ Rasio penduduk yang memiliki KTP per satuan penduduk;

❖ Rasio bayi berakte kelahiran;

❖ Rasio pasangan berakte nikah;

❖ Kepemilikan KTP;

(33)

Page | 28

❖ Persentase luas lahan bersertifikat;

❖ Penyelesaian ijin lokasi.

6. Meningkatnya Kondusivitas dan Keamanan Masyarakat serta

Kesadaran dan Kepatuhan Hukum. Dengan sasaran yaitu :

a. Meningkatnya Kondusivitas dan Keamanan Masyarakat,

Meningkatnya Kesadaran dan Kepatuhan Hukum Masyarakat. Dengan indikator :

❖ Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP;

❖ Jumlah kegiatan pembinaan politik daerah.

b. Berkurangnya Resiko Bencana yang Berdampak pada

Masyarakat.

Dengan indikator :

❖ Cakupan masyarakat yang mendapat pengetahuan

kebencanaan;

❖ Cakupan masyarakat terdampak bencana yang mendapat

pelayananan tanggap darurat;

❖ Cakupan dokumen rehabilitasi dan rekonstruksi pasca

bencana;

❖ Cakupan masyarakat yang sudah mendapatkan pelayanan

rehabilitasi rekonstruksi pasca bencana.

MELAWI CERDAS

Pendidikan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan kultural, dengan tujuan utama

(34)

Page | 29

meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dalam proses pembangunan tersebut peranan pendidikan amatlah strategis. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu peningkatan kualitas sumber daya manusia mutlak harus dilakukan. Karena dengan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas dapat memberikan multiplier efect terhadap pembangunan perekonomian.

Di era sekarang ini mau tidak mau sektor pendidikan dipaksa untuk senantiasa beradu cepat dengan perubahan zaman. Kenapa harus begitu? Karena kemajuan suatu negara tentunya tidak terlepas dari kualitas dunia pendidikan yang dimiliki. Semakin tinggi kualitas pendidikan, maka semakin tinggi pula SDM yang akan dihasilkan untuk memajukan negara. Sebenarnya banyak sekali faktor penentu kualitas pendidikan, namun ada 2 faktor utama yang sangat berperan dalam membangun kualitas pendidikan yang baik, yaitu tenaga pendidik, dan sarana dan prasarana pendidikan.

a. Tenaga Pendidik.

Dalam hal teanga pendidik dan kependidikan, difokuskan pada peningkatan kualifikasi akademik, setifikasi, evaluasi, pelatihan, pendidikan, dan penguatan kemampuan guru termasuk kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam menjalankan paradigma pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, entreprenueural dan

menyenangkan, peningkatan kompetensi guru melalui

pengembangan profesional berkelanjutan, pemberdayaan peran kepala sekolah sebagai manajer sistem pendidikan yang unggul, revitalisasi peran pengawas sekolah sebagai entitas quality ansurance, dan peningkatan efisiensi, efektifitas, pengelolaan dan pemerataan distribusi guru sesuai dengan standar pelayanan minimal.

a. Sarana dan Prasarana Pendidikan

(35)

Page | 30

konsisten untuk melanjutkan peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, seperti laboraturium, perpustakaan yang berkualitas untuk memenuhi standar pelayanan minimal, serta peningkatan penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan.

MELAWI LANCAR

Transportasi merupakan tolok ukur dalam interaksi antar wilayah dan sangat penting peranannya dalam menunjang proses perkembangan suatu wilayah.

Pembangunan infrastruktur transportasi harus dilakukan guna kemakmuran dan kesejahteraan rakyat yang ada di seluruh wilayah tanpa kecuali. Infrastruktur diperlukan untuk membuka aksesibilitas suatu daerah menjadi lebih mudah dijangkau, sehingga dapat mengurangi disparitas harga-harga barang/logistik, meningkatkan produktivitas daerah dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Pembangunan prasarana jalan dan jembatan akan meningkatkan jasa pelayanan produksi dan distribusi yang penting dan banyak berperan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi, mendorong terciptanya pemerataan pembangunan wilayah dan stabilitas nasional, serta meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi sebagai urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

MELAWI SEHAT

Pelayanan kesehatan dasar merupakan kunci untuk mencapai derajat kesehataan yang layak bagi semua, maka perencanaan,

(36)

Page | 31

pengorganisasian dan penyelenggaraan yang efisien mutlak diperukan.

Pembangunan kesehatan merupakan komponen penting dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. Dengan mewujudkan derajad kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, pembangunan kesehatan menjadi bagian dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan.

Perbaikan status kesehatan dan gizi masyarakat terus dilakukan melalui berbagai upaya, hal ini terus dilanjutkan dan perlu penekanan pada :

a. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan bagi Warga Miskin.

Menghilangkan image masyarakat bahwa pelayanan terhadap warga miskin atau kurang mampu terjadi diskriminasi pelayanan.

b. Meningkatnya Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan.

Seluruh rumah sakit pemerintah, apakah itu puskesmas ataupun BLUD mendapatkan sunsidi obat dari Pemerintah. Dengan subsidi tersebut diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dengan biaya yang murah. Ini menjadi masalah yang serius manakala yang erobat adalah warga miskin, sehingga perlu

kebijakan agar warga miskin benar – benar dapat menikmati

pelayanan Kesehatan yang maksimal.

MELAWI TERANG

Listrik merupakan salah satu energi yang sangat vital dalam

kehidupan sehari-hari. Rumah tangga, perusahaan,

instansi/perkantoran pemerintahan dan sebagainya sangat mengandalkan listrik sebagai energi utama untuk menjalankan kegiatannya. Tanpa listrik, tentu dapat menyebabkan kegiatan rumah tangga terganggu dan perekonomian lumpuh.

(37)

Page | 32

Tak dapat dipungkiri listrik menjadi sumber energi yang sangat penting untuk menggerakkan roda kehidupan. Pembangunan-pembangunan energi listrik terus dilakukan sebagai upaya untuk terus meningkatkan produksi listrik. Listrik menjadi penting untuk semua sektor ekonomi, baik pertambangan, industri pengolahan bahkan hingga jasa-jasa pun bergantung dengan energi listrik. Oleh karena itu, pemerintah wajib mengupayakan keberlangsungan energi ini. Keluhan masyarakat bisa menjadi pengingat pemerintah untuk terus berbenah diri dalam segala aspek, khususnya energi kelistrikan sehingga tercipta kestabilan perekonomian.

Beberapa program pembangunan yang akan dilaksanakan antara lain :

1. Terwujudnya ketersediaan dan Pengelolaan Penerangan Jalan dan

Lingkungan Pemukiman Masyarakat.

2. Program Desa Terang dengan menargetkan semua desa di

Kabupaten Melawi akan teraliri listrik dengan penerangan lingkungan yang terintegrasi.

3. Pembangunan penerangan jalan umum dengan Tenaga Surya

dengan tujuan untuk penghematan tagihan tagihan rekening Penerangan Jalan Umum (LPJU).

MELAWI SEJAHTERA

Sejahtera adalah suatu kondisi kehidupan seseorang dan atau masyarakat yang nyaman, damai, bahagia dan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Meningkatkan Peranan Wanita dan Gizi Keluarga.

Peranan wanita dan Gizi Keluarga adalah pendukung program pembangunan yang penting bagi tersedianya sumber daya pembangunan yang sehat lahir dan batin.

(38)

Page | 33

Prioritas dalam Program ini adalah meningkatkan peranan wanita yang mandiri dan partisipatif, memberdayakan peranan ibu rumah tangga dalam proses produksi sektor informal (industri rumah tangga), serta peran wanita dalam pemberdayaan lahan pekarangan dan gizi keluarga.

Program ini dapat dicapai melalui :

1. Kegiatan promotif,

2. Kursus-kursus

3. Kader fasilitator peranan wanita,

4. Kursus ditingkat RT/RW untuk memberikan ketrampilan

industri rumah tangga.

5. Kursus ditingkat RT/RW untuk pengetahuan tanaman obat

dan gizi keluarga

.

b. Memberikan Perlindungan Bagi Orang Miskin

Upaya mengentaskan kelompok masyarakat dari kemiskinan, tidak dapat dilakukan tanpa munculnya motivasi yang kuat dari yang bersangkutan. Langkah ini bertujuan untuk melindungi orang miskin sebagai penjabaran dari Pasal 34 UUD 1945, memfasilitasi kebutuhan pekerjaan dan meningkatkan kemauan berusaha, yang dapat dicapai melalui tahapan proses pembinaan mentalitas dan penumbuhan etos kerja melalui bimbingan partisipatif, dan penyelenggaraan kursus-kursus ketrampilan praktis hal ini diharapkan agar lebih berdaya guna dan produktif. Beberapa indkator penting untk menciptakan kesejahteraan masyarakat tersebut antara lain :

1. Tersedianya lapangan kerja.

2. Jaminan sosial.

3. Pelayanan kesehatan.

4. perumahan.

5. Pendidikan.

(39)

Page | 34

1. BIDANG PEMERINTAHAN DAN HUKUM

a. Melakukan revitalisasi dan restrukturisasi organisasi untuk

meningkatkan daya guna dan hasil guna melalui prinsip efisiensi,

efektifitas, dan pemberdayaan menuju profesionalisme (The rigt

man in the rigt place).

b. Memberikan peluang bagi pegawai untuk meningkatkan

pendidikan, ketrampilan dan keahlian secara optimal.

c. Pen-Tradisian akuntabilitas publik sebagai perwujudan tanggung

jawab pemerintah kepada masyarakat.

d. Mengembangkan sistem rewards and punishment bagi

pegawai dilingkungan Pemerintah daerah.

e. Menunjukkan political will dalam mencegah budaya dan praktek

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

f. Mengembangkan budaya “Melayani dengan Ihklas”, responsive

dan tidak diskriminatif.

g. Menegakkan supremasi hukum yang menyentuh aspek keadilan

bagi kehidupan bermasyarakat.

2. BIDANG PENDIDIKAN

a. Pemenuhan hak terhadap pelayanan pendidikan dasar yang

berkualitas.

b. Peningkatan kualitas pembelajaran.

c. Penyediaan dan peningkatan layanan pendidikan dasar dan

menengah.

d. Peningkatan akses dan mutu pelayanan pendidikan.

e. Pemantapan implementasi penyaluran BOS.

(40)

Page | 35

f. Terciptanya keluasan dan kemerataan akses PAUD dan

pendidikan orang dewasa bermutu, berkesetaraan Gender, dan berwawasan pendidikan pembangunan berkelanjutan.

g. Penerapan sistem administrasi dan manajemen pendidikan yang

profesional.

h. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat

terhadap penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.

i. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan,

program, penyelenggaran dan keluaran pendidikan.

3. BIDANG KESEHATAN

a. Peningkatan sarana prasarana kesehatan yang dapat di akses

dengan baik dan mudah oleh semua lapisan masyarakat.

b. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang profesional dan

transparan.

c. Peningkatan kesadaran dan berperilaku hidup sehat.

d. Pengembangan layanan kesehatan masyarakat siaga (on call) di

tingkat desa.

e. Revitalisasi fungsi Puskesmas sebagai institusi yang mendorong

peningkatan kualitas pelayanan kesehatan untuk semua lapisan masyarakat.

4. BIDANG INFRASTRUKTUR

a. Percepatan pembangunan infrastruktur pedesaan untuk

mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.

b. Penyempurnaan sistem dan mekanisme penanganan

proyek-proyek prasarana umum, permukiman dan prasarana ekonomi menuju efisiensi dan menekan kebocoran anggaran.

(41)

Page | 36

5. BIDANG EKONOMI

a. Pengembangan kawasan ekonomi baru serta mendorong

peningkatan investasi.

b. Pemberdayaan ekonomi pedesaan melalui revitalisasi dan

pembangunan infrastruktur jalur lintas desa.

c. Menumbuhkembangkan serta meningkatkan kemampuan

manajemen bagi koperasi dan UKM melalui pelatihan dan bimbingan serta bantuan modal melalui kredit bunga rendah.

d. Pemberdayaan ekonomi sektor informal, pasar tradisional serta

pedagang kaki lima.

e. Revitalisasi pembangunan ekonomi melalui pemberdayaan

ekonomi rakyat.

6. BIDANG KESEJAHTERAAN

a. Pemberdayaan Pemuda dengan menggali kemampuan untuk

menciptakan lapangan kerja.

b. Memberikan perhatian yang luas melalui pemberian Bantuan

sosial kepada masyarakat.

c. Kanalisasi kegiatan kemasyarakatan yang posisitif serta

membangun program terpadu antar inter lembaga pemerintahan, Perguruan Tinggi, LSM, ORMAS, OKP dalam pertisipasinya menangani problem-problem sosial.

d. Mewujudkan perlindungan sosisl melalui penanganan

penyandang masalah kesejahteraan social, anak jalanan, gelandangan dan pengemis, yatim piatu, korban bencana, perlindungan anak dan keluarga, pemberdayaan perempuan dan peningkatan peran pemuda.

(42)

Page | 37

7. BIDANG PERTANIAN DAN INDUSTRI

a. Perbaikan dan penyempurnaan infrastruktur pertanian.

b. Penguatan kegiatan pendampingan, penyuluhan dan

kelembagaan pertanian ditingkat desa.

c. Pengembangan pertanian organik dan pengembangan komoditas

alternatif unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

8. BIDANG PENGELOLAAN POTENSI DAERAH DAN LINGKUNGAN

HIDUP

a. Pemberdayaan potensi alam untuk meningkatkan keuntungan

ekonomis daerah.

b. Menarik semua potensi daerah untuk membangun daerahnya

sendiri untuk menggairahkan dunia usaha.

c. Memotong laju kerusakan lingkungan, memperbaiki (treatment)

lingkungan yang terlanjur rusak, membangun lingkungan yang produktif.

d. Pemberdayaan Masyarakat guna menumbuhkan kesadaran

masyarakat atas lingkungan hidup

9. BIDANG AGAMA DAN KEMASYARAKATAN

a. Menempatkan agama sebagai sumber inspirasi

dan motivasi dalam menjalankan amanah.

b. Pembangunan moral melalui Agama dan pendidikan budi pekerti.

c. Mewujudkan sistem dan iklim Kabupaten Melawi yang demokratis

dan berakhlak mulia.

d. Pemberdayaan budaya ditujukan kepada penggalian dan

(43)

Page | 38

10.BIDANG KEAMANAN

a. Melindungi masyarakat dengan menciptakan rasa aman dalam

semua kegiatan masyarakat.

b. Memelihara dan menjaga komunikasi dengan segenap

komponen masyarakat kabupaten Melawi.

c. Membangun kehidupan sosial budaya yang berkepribadian,

dinamis, kreatif dan berdaya tahan terhadap pengaruh negatif dari globalisasi.

Demikianlah Visi, Misi dan Program Prioritas Pembangunan ini kami sampaikan dalam rangka Pilkada Serentak 2020 di Kabupaten Melawi. Besar harapan kami Visi, Misi dan Prioritas Pembangunan yang kami susun ini dapat memberikan manfaat sebesar-besar bagi masyarakat di Kabupaten Melawi. Sekian dan terima kasih.

Nanga Pinoh, 25 Agustus 2020

PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI MELAWI PERIODE 2020 – 2024

HENNY DWI RINI, S.H Calon Bupati

MULYADI, S.P., M.Si Calon Wakil Bupati

P E T U T U P

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini hari Kamis tanggal Dua Puluh bulan Juni tahun Dua Ribu Tiga Belas,kami yang bertanda tangan dibawah ini selaku Panitia Pengadaan Barang / Jasa Bidang Penataan

Pada hari ini Rabu Tanggal Dua Puluh Empat Tahun Dua Ribu Tujuh Belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini Pokja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Bina

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 merupakan kelanjutan rencana pembangunan tahun sebelumnya yang difokuskan pada upaya perbaikan dan penataan kembali berbagai

Adanya perkembangan dan perubahan peraturan di berbagai bidang yang berkaitan dengan berbagai hal yang menyangkut pengaturan PKL dan perkembangan penataan kota

Votalitas pemilu tertinggi terjadi di dua partai, yaitu Partai Demokrat dan Partai Golkar, (b) Parpol belum mengakar di masyarakat, dimana hubungan parpol dengan pemilihnya

Ponorogo yang sejahtera mengandung pengertian tercukupinya semua harapan dan kebutuhan masyarakat dalam segala bidang termasuk pelayanan publik / masyarakat

Berkaitan dengan hal itu, tulisan ini telah melakukan pemetaan isu dan permasalahan kaum perempuan sesuai data SIGA, yang sekiranya penting untuk dikemas lebih