• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Non-Performing Financing (NPF), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Financing To Deposit Ratio (FDR), dan Inflasi terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Non-Performing Financing (NPF), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Financing To Deposit Ratio (FDR), dan Inflasi terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA),

NON-PERFORMING FINANCING (NPF), BIAYA OPERASIONAL

TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO), FINANCING TO

DEPOSIT RATIO (FDR) DAN INFLASI TERHADAP PEMBIAYAAN

MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Twinning Program Fakultas Ekonomi Bisnis dan Fakultas Agama Islam

Oleh :

BETTA MAHARANI B 300 152 004 / I 000 152 004

TWINNING PROGRAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

1

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), NON-PERFORMING FINANCING (NPF), BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO), FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) DAN INFLASI

TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh Return On Asset (ROA), Non Performing Financing (NPF), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Inflasi terhadap pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah BUS yang telah tercatat pada Otoritas Jasa Keuangan dan laporan keuangan yang dipublikasi pada website masing-masing BUS pada tahun 2014 sampai dengan 2018. Metode analisis data yang akan digunakan adalah Uji Regresi Data panel dengan Metode Common-Constant, Metode Fixed Effect,Random Effect dan lain lain. Dimana Pembiayaan Murabahah sebagai variabel dependen sedangkan Return On Asset (ROA), Non Performing Financing (NPF), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Inflasi sebagai variabel independen yang mempengaruhi. Dari hasil regresi data panel dan pengujian model, dipilih model yang terbaik yaitu model Random Effect. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Variabel Return On Asset memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan Murabahah. 2) Variabel Non-Performing Financing tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan Murabahah. 3) Variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan Murabahah. 4) Variabel Financing to Deposit Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan Murabahah. 5) Variabel Inflasi memiliki pengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah. Secara eksistensi model atau uji F menunjukkan bahwa Variabel Independen secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah. Nilai R2 sebesar 0,508889 artinya sebesar 50,88% variasi variabel Pembiayaan Murabahah dapat dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan sisanya sebesar 49,12% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model.

Kata kunci : return on asset (ROA), non performing financing (NPF), biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO),financing to deposit ratio (FDR), inflasi, pembiayaan murabahah.

Abstract

This research was conducted to analyse the influence of Return On Asset (ROA), Non Performing Financing (NPF), operational cost to operating income (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR), and inflation on the Murabahah financing in commercial banks. Sharia (BUS) in Indonesia.The Data used in this research is the BUS that has been recorded on the Financial Services Authority and the financial statements published on the respective BUS's website from 2014 to October 2018. The data analysis method to be used is the Data regression test panel with Common-Constant methods, Fixed Effect methods, Random effects and others. Where Murabahah financing as a dependent variable while Return On Asset (ROA), Non Performing Financing (NPF), operational revenue to operating income (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR) and inflation as independent variables Affect. From the result of the data panel regression and testing model, selected the best model of the Random Effect model. The results of this study show that: 1) the Return On Asset variable has a significant influence on the Murabahah financing. 2) Non-Performing Financing variables

(6)

2

have no significant effect on the Murabahah financing. 3) The operational cost variables of the operating income have no significant effect on the Murabahah financing. 4) The Financing to Deposit Ratio variable has a significant effect on the Murabahah financing. 5) The inflation variable has a significant influence on the Murabahah financing. The existence of a model or F test indicates that independent variables simultaneously or jointly affect the Murabahah financing. A R2 value of 0.508889 means 50.88% of the Murabahah financing variable variation can be explained by independent variables, while the remainder of 49.12% is described by other variables that are not included in the model.

Keywords: return on asset (ROA), non-performing financing (NPF), operating expenses on operating income (BOPO), financing to deposit ratio (FDR), inflation, murabahah financing.

1. PENDAHULUAN

Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1988, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan pengertian Bank Islam secara umum, adalah bank pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam. Saat ini, banyak istilah yang diberikan untuk menyebut entitas Bank Islam selain bank tanpa riba (lariba bank), dan bank syariah (shari'a bank). Di Indonesia, secara teknik yuridis, penyebutan bank Islam mempergunakan istilah resmi "bank syariah", atau yang secara lengkap disebut "Bank Berdasarkan Prinsip Syariah". (Mia Lasmi Wadiah, 2013)

Bank Syariah sebagaimana bank konvensional memiliki fungsi sebagai perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Perbedaan mendasar antara kedua bank tersebut hanyalah bank syariah melakukan kegiatan usahanya tidak berdasarkan bunga (interest fee), namun didasarkan pada prinsip syariah atau prinsip pembagian keuntungan dan kerugian (profit and loss sharing principle). (Dahlan Slamet, 1995: 66)

Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang membuat bank-bank konvensional saat itu berjumlah 240 mengalami negative spread yang berakibat pada likuidasi, kecuali yang menggunakan prinsip syariah. Hal ini disebabkan karena Bank Syariah tidak dibebani oleh nasabah membayar bunga simpanannya, melainkan bank syariah hanya membayar bagi hasil yang jumlahnya sesuai dengan tingkat keuntungan yang diperoleh dalam sistem pengelolaan syariah (Zainuddin. 2007: 3).

(7)

3

Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan nasional diharapkan dapat mendorong perkembangan perekonomian suatu negara. Tujuan dan fungsi perbankan syariah dalam perekonomian adalah kemakmuran ekonomi yang meluas, tingkat kerja penuh dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimum, keadilan sosial-ekonomi dan distribusi pendapatan serta kckayaan yang merata, stabilitas nilai uang, mobilisasi dan investasi tabungan yang menjamin adanya pengembalian yang adil dan pelayanan yang efektif. (Setiawan, 2006)

Perbankan syariah di Indonesia dipresentasikan dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia yang mulai beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992, pengoperasian bank tersebut berdasar pada Undang-undang No 7 tahun 1992 tentang Perbankan. Didalam mengoperasionalkan bank syariah, dasar hukum pertama adalah Al-Qur’an dan Hadits. Lembaga keuangan syariah di Indonesia hingga tahun 1998 perkembangannya masih belum pesat, karena baru ada satu Bank Syariah dan 78 Bank Pengkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang beroperasi. Baru pada tahun 1998 dengan dikeluarkannya UU No. 10 tahun 1998 yang memberikan landasan hukum lebih kuat untuk perbankan syariah serta melalui UU No. 23 tahun 1999. Pemerintah memberikan kewenangan kepada Bank Indonesia untuk dapat menjalankan tugasnya berdasarkan prinsip syariah. Selanjutnya adalah Undang-Undang Perbankan Syariah Nomor 21 Tahun 2008 menerangkan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta tata cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Seperti Bank Konvensional, Bank Syariah juga memberikan jasa-jasa pembiayaan. Jasa-jasa pembiayaan yang diberikan bank syariah jauh lebih beragam daripada jasa-jasa yang dapat diberikan oleh bank konvensional. Mengenai jasa pembiayaan yang dapat diberikan oleh bank syariah bukan saja pembiayaan dalam bentuk apa yang disebut dalam istilah perbankan konvensional sebagai kredit, tetapi juga memberikan jasa-jasa pembiayaan yang biasanya diberikan oleh lembaga pembiayaan (multi finance company), seperti leasing,

hire purchase, pembelian barang oleh nasabah bank kepada bank syariah yang bersangkutan dengan cicilan, pembelian barang oleh nasabah bank kepada perusahaan manufaktur dengan pembayaran dimuka, dan penyertaan modal (equity participation atau venture capital). (Ziqri, 2009 : 4)

Produk penyaluran dana (Pembiayaan) pada bank syariah dapat dikategorikan menjadi tiga prinsip, yaitu prinsip jual-beli dengan akad murabahah, salam dan istishna’, prinsip

(8)

4

bagi-hasil dengan akad mudharabah dan musyarakah dan prinsip sewa dengan akad ijarah

dan ijarah muntahiya bitamlik (IMBT). (Karim, 2013)

Menurut UU No.10 Tahun 1998, dalam pasal 29 ayat 3 : “Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dan melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh cara-cara yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yang mempercayakan dananya kepada bank”. Dalam melakukan pembiayaan, bank syariah perlu memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembiayaan diantaranya Return On Asset (ROA), Non Performing Financing (NPF), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Inflasi

Dalam hal ini pembiayaan merupakan indikator utama untuk mengukur perkembangan pangsa pasar dalam perbankan syariah sehingga perlu dikaji faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap besarnya jumalh pembiayaan yang disalurkan ke masyarakat, oleh karena itu penulis meneliti tentang: “Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Non Performing Financing (NPF), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO),

Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Inflasi terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah”.

2. METODE

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari variabel Return On Asset (ROA), Non-Performing Financing (NPF), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO),

Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Inflasi terhadap pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah. Data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam skala numerik (angka). Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa Laporan Keuangan masing-masing bank yang menjadi objek penelitian yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), website resmi Bank Indonesia dan literatur-literatur yang berkenaan dengan pembiayaan Murabahah.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil estimasi Regresi Data Panel dengan pendekatan Pooled Ordinary Least Square (PLS),

Fixed effect Model (FEM), dan Random Effect Model (REM) dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel 1. Hasil Regresi Data Panel Cross Section

Variabel Koefisien Regresi

PLS FEM REM

C 19,58472 16,62673 16,62653 ROA 0,791113 0,231420 0,232067 NPF 0,335685 -0,013863 -0,013695

(9)

5 BOPO -0,000297 0,002277 0,002296 FDR -0,064399 -0,007017 -0,007051 INF 0,095026 -0,018494 -0,018429 0,466718 0,996361 0,508889 Adj. 0,437091 0,995933 0,481605 F-statistik 15,75324 2327,215 18,65158 Prob F-Statistik 0,000000 0,000000 0,000000

Tabel 2. Hasil Estimasi Data Panel dengan Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 2474,189761 (5,85) 0,0000 Cross-section Chi-square 478,781025 5 0,0000

Kesimpulannya, Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai prob F adalah 0,0000, sehingga nilai

prob F < 0,01, maka H0 ditolak sehingga model yang digunakan adalah Fixed Effect Model

(FEM).

Tabel 3. Hasil Estimasi Data Panel dengan Uji Hausman Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 1,534228 5 0,9091

Kesimpulannya, berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai prob Chi-square adalah 0,9091, sehingga nilai prob Chi-square > 0,05, maka H0 diterima sehingga model yang digunakan

adalah RandomEffect Model (REM).

Uji F digunakan untuk menguji eksistensi suatu model. Kesimpulan dalam uji F diambil berdasarkan pada prob F-statistic dengan ketentuan lebih atau kurang dari alpha (α). Formulasi hipotesis statistik F adalah H0 : model yang dipakai tidak eksis dan HA : model

yang dipakai eksis. Kriteria pengujian adalah prob F-statistic > α ; H0 diterima maka model

yang dipakai tidak eksis. Apabila F-statistic < α ; H0 diolak maka model yang dipakai eksis.

Kesimpulan dari hasil estimasi pada tabel 4.4, nilai signifikansi statistik F sebesar 0,000000 < 0,01. H0 ditolak maka model yang dipakai eksis. Variabel Return On Asset (X1), Non

(10)

6

Performing Financing (X2), Biaya Operasional terhadap Pembiayaan Operasional (X3),

Financing to Deposit Ratio (X4), dan Inflasi (X5) yang terdapat dalam persamaan regresi secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah.

Koefisien determinasi menunjukkan daya ramal dari model statistik terpilih. Hasil estimasi menunjukkan nilai R2 sebesar 0,508889, artinya 50,88% variabel Pembiayaan Murabahah dapat dijelaskan oleh variabel Return On Asset (X1), Non Performing Financing

(X2), Biaya Operasional terhadap Pembiayaan Operasional (X3), Financing to Deposit Ratio

(X4), dan Inflasi (X5). Sedangkan sisanya 49,12% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model.

Uji koefisien regresi secara parsial (uji t) dilakukan untuk mengetahui signifikan dan tidaknya pengaruh variabel-variabel independen dalam model. HA : variabel independen

memiliki pengaruh signifikan. HA : variabel independen memiliki pengaruh signifikan. H0

ditolak apabila signifikansi statistik t < α , H0 diterima apabila signifikansi t > α. Hasil uji

validitas pengaruh terdapat pada Tabel 4

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen Variabel t sig. t kriteria kesimpulan

ROA 2,459536 0,0158 < 0,05 Memiliki pengaruh signifikan pada α = 0,05

NPF -1,588369 0,1157 > 0,10 Tidak memiliki pengaruh signifikan pada α = 0,10 BOPO 0,297073 0,7671 > 0,10 Tidak memiliki pengaruh

signifikan pada α = 0,10 FDR -3,248948 0,0016 < 0,01 Memiliki pengaruh signifikan

pada α = 0,01

INF -2,515295 0,0137 < 0,05 Memiliki pengaruh signifikan pada α = 0,05

Berdasarkan uji validitas pengaruh pada Tabel 4, variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah Return On Asset (ROA), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Inflasi dan yang tidak memiliki pengaruh signifikan adalah variabel Non Performing Financing (NPF) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).

Variabel Return On Asset (ROA) memiliki koefisien regresi sebesar 0,232067. Variabel ini memiliki hubungan logaritma-linier, sehingga Pembiayaan Murabahah akan naik sebesar 23,2067% apabila Return On Asset naik sebesar 1%. Sebaliknya Pembiayaan Murabahah akan turun sebesar 23,2067% apabila Return On Asset turun sebesar 1%.

Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) memiliki koefisien regresi sebesar -0,007051. Variabel ini memiliki hubungan logaritma-linier, sehingga Pembiayaan Murabahah

(11)

7

akan turun sebesar 0,7051% apabila Financing to Deposit Ratio naik sebesar 1%. Sebaliknya Pembiayaan Murabahah akan naik sebesar 0,7051% apabila Financing to DepositRatio turun sebesar 1%.

Variabel Inflasi memiliki koefisien regresi sebesar -0,018429. Variabel ini memiliki hubungan logaritma-linier, sehingga Pembiayaan Murabahah akan turun sebesar 1,8429% apabila Inflasi naik sebesar 1%. Sebaliknya Pembiayaan Murabahah akan naik sebesar 1,8429% apabila Inflasi turun sebesar 1%.

Dari Tabel 4 dapat diketahui konstanta dari masing-masing bank. Nilai konstanta tertinggi adalah Bank Syariah Mandiri yaitu sebesar 18,119243 artinya terkait dengan pengaruh Return On Asset, Non Performing Financing, Biaya Operasional terhadap Pembiayaan Operasional, Financing to Deposit Ratio dan Inflasi terhadap Pembiayaan Murabahah di Bank Syariah Mandiri cenderung lebih tinggi dibandingkan perbankan syariah lain. Pada urutan kedua tertinggi adalah Bank Muamalah Indonesia dengan nilai konstanta sebesar 17,501232. Pada urutan ketiga adalah Bank BNI Syariah dengan nilai konstanta sebesar 17,201397. Nilai konstanta pada urutan keempat yaitu Bank BRI Syariah sebesar 16,853574. Pada urutan kelima adalah Bank Bukopin Syariah dengan nilai konstanta sebesar 15,261874. Sementara konstanta terendah adalah Bank BCA Syariah yaitu 14,812830 artinya terkait dengan pengaruh Return On Asset, Non Performing Financing, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Financing to Deposit Ratio dan Inflasi terhadap Pembiayaan Murabahah cenderung lebih rendah dibandingkan dengan Bank Syariah lainnya.

Secara cross section Variabel Return On Asset memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan Murabahah. Artinya tinggi rendahnya tingkat Return On Asset mempengaruhi Pembiayaan Murabahah. Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Uus Ahmad Husaeni (2016) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan Murabahah. Hal ini dikarenakan pendapatan yang diperoleh bank dialokasikan terhadap pembiayaan Murabahah.

Variabel Financing to Deposit Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan Murabahah di perbankan Syariah. Penelitian ini mendukung hasil penelitian Irma Setyowati dkk (2015) yang menyatakan bahwa FDR berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah. Dengan demikian dapat diartikan bahwa setiap kenaikan dari FDR akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah. Semakin tinggi rasio Financing to Deposit Ratio dapat diartikan bahwa kemampuan perbankan syariah dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan cukup baik. Kondisi ini dapat terjadi karena Bank Umum Syariah mampu menjaga

(12)

8

penghimpunan dana yang diperoleh dari dana pihak ketiga dengan baik, sehingga bank umum syariah akan selalu memiliki aliran dana yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan kegiatan pembiayaan.

Variabel Non Performing Financing (NPF) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Pada variabel Non Performing Financing (NPF), penelitian ini sejalan dengan penelitian Widya Karunia Azka, dkk (2018) yang menyatakan bahwa NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah. NPF tidak mempunyai pengaruh terhadap pembiayaan Murabahah disebabkan oleh tingginya permintaan dan pembiayaan serta penanganan pembiayaan bermasalah. Jika tingkat NPF ditekan semaksimal mungkin, besar kemungkinan keuntungan Bank Umum Syariah bertambah dengan sedikitnya risiko yang diterima serta secara tidak langsung kepercayaan nasabah bertambah.

Pada variabel Biaya Operasional tehadap Pendapatan Operasional menunjukkan bahwa penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Farida Kurniawati (2018) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Efisiensi operasional juga mempengaruhi kinerja bank, sehingga dapat menunjukkan apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna dan hasil atau belum.

Variabel Inflasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah. Artinya tinggi rendahnya Inflasi berpengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah. Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Puji Handayani dan Muh Iqbal (2013), menyatakan bahwa Inflasi berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Pembiayaan Murabahah.

4. PENUTUP 4.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan hasil regresi mengenai pengaruh Return On Asset, Non Performing Financing, Biaya Operasional terhadap Pembiayaan Opersional, Financing to Deposit Ratio dan Inflasi terhadap Pembiayaan Murabahah dengan menggunakan model analisis regresi data panel, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

(13)

9

Setelah dilakukan pemilihan model dengan menggunakan uji chow dan uji hausman, metode yang paling tepat adalah metode random effect yang ditunjukkan dengan hasil nilai prob. Chi-square sebesar 0,9091, sehingga nilai prob. Chi-square > 0,05, maka H0 diterima

sehingga model yang digunakan adala Random Effect Model (REM).

Berdasarkan uji F yang digunakan untuk menguji eksistensi model, diperoleh hasil nilai signifikansi statistik F sebesar 0,000000 < 0,01, H0 ditolak sehingga model yang dipakai

eksis. Variabel Return On Asset, Non Performing Financing, Biaya Operasional terhadap Pembiayaan Operasional, Financing to Deposit Ratio dan Inflasi yang terdapat dalam persamaan regresi secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah.

Berdasarkan uji t yang dilakukan untuk mengetahui signifikan dan tidaknya pengaruh variabel-variabel independen dalam model, diperoleh hasil bahwa variabel Return On Asset

dan Inflasi memiliki pengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah dengan tingkat signifikansi 5%, serta Financing to Deposit Ratio yang juga memiliki pengaruh signifikan dengan tingkat signifikansi 1%. Adapun Non Performing Financing dan Biaya Operasional terhadap Pembiayaan Operasional terbukti tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah (BUS).

Dari uji koefisien determinasi R2 menunjukkan bahwa hasil estimasi nilai R2 sebesar 0,508889, artinya sebesar 50,88% variasi variabel Pembiayaan Murabahah dapat dijelaskan oleh variabel Return On Asset, Non Performing Financing, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Financing to Deposit Ratio dan Inflasi. Sedangkan sisanya sebesar 49,12% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model.

4.2Saran

Bank Umum Syariah perlu melakukan langkah-langkah yang tepat dan menarik dalam meningkatkan Pembiayaan Murabahah melalui kemudahan bertransaksi dalam melakukan pembiayaan dengan sistem murabahah. Pihak Bank Umum Syariah perlu lebih berhati-hati lagi dalam memilih calon nasabah yang akan diberikan pembiayaan dan dapat terus memperbaiki prosedur pemberian pembiayaan agar tidak terjadi kredit macet. Bagi Pemerintah dan Bank Indonesia diharapkan secepat mungkin dapat memperbaiki kondisi makro ekonomi di Indonesia. Tingkat Inflasi yang relatif rendah memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sehingga akan berdampak positif terhadap laba yang dihasilkan bank syariah.

(14)

10

DAFTAR PUSTAKA

Adzimatimur, Fauziah dkk. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besar Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Al-Muzaraah,Vol.3, No.2

Ahmad, Husaeni Uus. 2016. The Variables Effect of Murabahah in Islamic Commersial Bank. International Journal of Academia Research in Business and Social Sciences, Vol.4,No.2:1-16

Antonio, Muhamad Syafi’i. 2011. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Depok: Gema Insani Ardiani, Citra Dwi. 2014. Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah pada Bank

Umum Syariah Non Devisa di Indonesia. Jurnal Akuntansi Arifin. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Aziza, Ratu Vien Sylvia & Ade Sofyan Mulazid.2013. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Performing Financing, Capital Adequancy Ratio, Modal Sendiri dan Margin Keuntungan terhadap Pembiayaan Murabahah. Vol.2 No.1

Azka, Widya Karunia dkk. 2018. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol.6, No.1

Djuwaini. 2010. Pengantar Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Gujarati, Damodar N. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat

Handayani, Puji, Muh. Iqbal. 2013. Analysis of Factors Affecting Murabahah Financing in Sharia Comersial Bank. International Conference for Emerging Markets

Karim, Adiwarman. 2013. Fiqh Ekonomi Keuangan Islam. Jakarta Selatan: Darull Haq Mokoagow, Sri Windarti & Misbach Fuady. 2015. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Profitabilitas Bank Umum Syariah. Vol.7 No.1:63-79

Muhamad. 2014. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada Nurhayati, Wasilah. 2013. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salrmba Empat

Prastanto. 2013. Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah. Accounting Ananlysis Journal, Vol.2, No.1

Rahma, Yusro. 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Margin Murabahah Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Ilmu Akuntansi, Vol.9,No.1

Riyadi, Slamet. 2006. Banking Assets and Liability Management. Jakarta: UI Press Setiawan, Agus. 2006. Pengantar Statistika. Yogyakarta: Graha Ilmu

Setyawati, Irma dkk. 2015. Assessing the Islamic Banking Financial Performance in Indonesia. International Journal of Education and Research, Vol.3,No.10:233-248 Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Intermedia

(15)

11

Sriyana, Jaka. 2014. Metode Regresi Data Panel. Yogyakarta: Ekosiana

Sukirno, Sudono. 2011. Makro Ekonomi Modern. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Sukmana, Muhammad Zia Anggi. 2018. The Effect of Custumer Income, Business Capital, Margin and Collateral Value on Murabahah Financing Demand at BNI Syariah Mikro Cabang Pembantu Praya. Jurnal Ekonomi Islam, Vol.9,No.1

Wardiah, Mia Lasmi. 2013. Dasar-dasar Perbankan. Bandung: Pustaka Setia

Wardiantika, Lifstin, Rahmawati Kusumaningtias. 2014. Pengaruh DPK, NPF, dan SWBI terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah Tahun 2008-2012. Jurnal Ilmu Manajemen, Vol.2,No.4

Gambar

Tabel 3. Hasil Estimasi Data Panel dengan Uji Hausman  Correlated Random Effects - Hausman Test
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen

Referensi

Dokumen terkait

Metode dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisa deskriptif pada produk radar seperti CMAX, SWI, VSHEAR, HWIND dan juga data dukung sounding dan data observasi

Tahapan customer cominication dilakukan dengan mendefinisikan hal-hal apa saja yang termuat pada aplikasi web penjualan online, misalnya pemakai web yang akan dibuat,

Satriyani (2011) dengan judul Analisis Jaringan Kerja untuk Penjadwalan Kegiatan dan Alokasi Pembiayaan pada Proyek Pembangunan Kompek Gedung Serbaguna menggunakan Critical

Pada gambar 4 diperlihatkan kurva resolusi peralatan terhadap sudut hamburan yang diperoleh dari pola difraksi neutron cuplikan silikon yang diukur menggunakan sudut

Jadi pada waktu itu sudah tertanam ide bahwa meningkatkan saling pengertian antar bangsa bukan hanya terbatas dengan Amerika saja tapi juga dengan bangsa-bangsa peserta

It shows the ambition of Willy Loman to achieve his American Dream by working hard although that every day he is always on the road every week, but he enjoys his job, because

Selanjutnya penelitian bertema Hidroarkeologi dilakukan pada tahun 2014 yang bertujuan untuk mendata kembali potensi arkeologi di kawasan Petang sekaligus secara khusus

Investasi merupakan salah satu hal penting bagi pertumbuhan ekonomi, hal ini dikarenakan Investasi dapat digunakan sebagai alat untuk memulihkan perekonomian,