• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Hukum Perlindungan Investor Dalam Perdagangan Saham Bank Mandiri Menjelang Pasar Perdana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Aspek Hukum Perlindungan Investor Dalam Perdagangan Saham Bank Mandiri Menjelang Pasar Perdana"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

ASPEK HUKUM PERLINDUNGAN INVESTOR DALAM

PERDAGANGAN SAHAM BANK MANDIRI MENJELANG

PASAR PERDANA

TESIS

Oleh :

(2)

A S P E K H U K U M P E R L I N D U N G A N I V E S T O R DALAM PERDAGANGAN SAHAM BANK MANDIRI

MENJELANG PASAR PERDANA

T A M A U L I N T A T A R I G A N * )

B i s m a r N a s u t i o n R u n t u n g S i t e p u

Syafruddin Hasibuan **)

INTISARI

Pengaturan yang tegas terhadap prinsip keterbukaan dalam pasar modal, khususnya terhadap emiten yang bergerak di bidang perbankan menjelang pasar perdana adalah sangat diperlukan untuk menjamin perlindungan terhadap investor. Prospektus yang diterbitkan sebagai sarana yang efektif dalam pengungkapan informasi dan fakta meteriel diharapkan memuat secara akurat dan berkualitas mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan emiten tersebut dalam rangka penawaran umum saham perdana.

Pasal 1 angka 25, pasal 1 angka 7, pasal 75 ayat (2), dan penjelasan pasal 1 angka 7 Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 Tentang Pasar Modal telah mengatur mengenai prinsip keterbukaan dalam pasar modal di Indonesia, demikian pula Peraturan Bapepam Nomor IX.C.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-51/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 ; namun pengaturan prinsip keterbukaan, khususnya dalam ketentuan standarisasi informasi yang diwajibkan dirasakan masih terlalu umum dan kurang jelas sehingga informasi atau fakta materiel dari emiten yang bidang usahanya bergerak di bidangtertentu, khususnya selctor perbankan menjadi tidak tepat sasaran. Akibatnya prospektus hanya berisikan informasi dan fakta materiel yang apa adanya, tidak akurat dan kurang berkualitas.

Penelitian dilakukan terhadap go publiknya Bank Madiri dengan alasan bahwa Bank. Mandiri sebagai salah satu bank terbesar milik pemerintah basil merger dan juga sebagai BUMN yang baru saja dinilai sukses oleh pasar dalam IPO pada bulan Juli 2003 yang lalu , sehingga perlu dikaji bagaimana Bank Mandiri sebagai emiten mampu. menjamin perlindungan terhadap investomya.

Pengkajian beberapa aspek hukum perlindungan investor dalam perdagangan saham menjelang pasar perdana pada Bank Mandiri diawali dengan terlebih dahulu melakukan analisis terhadap pengaturan prinsip keterbukaan berkenaan dengan penawaran saham Bank mandiri, pengaturan masa tenang (quiet period) menjelang pasar perdana yaitu dengan melakukan perbandingan hukum pada pasar modal Indonesia dengan yang berlaku di Amerika Serikat. Terhadap pengkajian tersebut metode pendekatan penelitian yang dilakukan melalui pendekatan yuridis normatif. Sumber data

(3)

adalah berupa kaedah-kaedah atau norma hukum yang diperoleh dengan studi dokumentasi dengan mengumpulkan bahan-bahan kepustakaan hukum dan perundang-undangan yang berkaitan dengan aspek hukum perlindungan investor dalam perdagangan saham Bank Mandiri menjelang pasar perdana. Sumber data ditambah pula dari studi perbandingan mengenai peraturan tentang masa tenang atau quiet period yang berlaku di Amerika Serikat, mengingat peraturan mengenai masa tenang tersebut belum dial-in- pada pasar modal di Indonesia, sedangkan mengenai hal tersebut dipandang sangat perlu untuk lebih menjamin perlindungan investor. Pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data sekunder, dimana data sekunder disusun secara sistematis menurut substansinya dan dianalisis untuk menggambarkan pokok-pokok permasalahan. Kemudian dianalisis secara kualitatif dan ditafsirkan secara logis sistematis dan kemudian ditarik kesimpulan dengan berpikir secara deduktif.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa : a. pengaturan prinsip keterbukaan, dalam arti tentang informasi apa yang diwajibkan untuk diinformasikan belum diatur secara jelas, khususnya terhadap perusahaan perbankan seperti Bank Mandiri, b. prinsip keterbukaan belum tersentuh secara substansial dimana terlihat pada Prospektus Bank Mandiri, terhadap materi tentang pernyataan utang, kecukupan modal, resiko usaha dan prospek usaha, masih terlalu umum dan terhadap materi tersebut belum ditelaah secara mendalam oleh Bapepam, di lain sisi apabila telah ditelaah secara lebih akurat maka lebih tepat apabila Bank Mandiri dinilai “belum sehat” untuk go public, karena targetkannya privatisasi terhadap Bank Mandiri sebagai BUMN adalah sebagai salah satu upaya untuk mengejar mengurangi defisit APBN, c. pengaturan masa tenang menjelang IPO tidak ada diatur dalam perundang-undangan pasar modal di Indonesia, sedangkan di Amerika sebagai Negara yang sudah banyak mengatur penerapan prinsip keterbukaan untuk lebih menjamin perlindungan investor, sudah diatur secara tegas, termasuk di dalamnya terdapat larangan tegas terhadap gun jumping, sedangkan di Indonesia, khususnya dalam rangka penawaran saham perdana Bank Mandiri dimana telah terjadi “gun

jumping”, yang dapat menyesatkan masyarakat, namun tidak ada larangan dari pihak otoritas

Bapepam, dan dc. belum terjaminnya perlindungan investor di Indonesia terlihat dari kurang berperannya Bapepam dalam menelaah informasi dan materi yang disediakan oleh emiten seperti yang terdapat dalam Prospektus Bank Mandiri sedangkan atas kekurang telitian dalam penelaahan yang telah dilakukannya, secara formal Bapepam akan sulit untuk dapat dipertanggungjawabkan karena di dalam prospektus diwajibkan untuk mencantumkan “…. (Bapepam) tidak menyatakan kebenaran atau kecukupan isi prospektus ini". Disarankan kepada pemerintah agar mengkaji ulang rencana privatisasi BUMN apabila hanya berorientasi untuk mencari dana segar dari masayarakat guna mengurangi defisit APBN, dan terhadap Bapepam agar tidak melakukan keberpihakan dalam memuluskan prosedur go public suatu emiten khususnya terhadap bank pemerintah, melainkan harus dengan melakukan penelaahan materiel yang akurat agar tidak menyesatkan masyarakat, selanjutnya perlu pula dipertimbangkan untuk mengatur mengenai perlunya “masa tenang” dalam rangka penawaran umum saham perdana, khususnya larangan gun jumping yang dapat menyesatkan masyarakat.

(4)

LEGAL ASPECT OF INVESTOR PROTECTION IN INITIAL PUBLIC OFFERING OF

The strict regulation against the principle disclosure the capital market especially, to emiten which is moved on banking by the premier market is needed very much to the protection to the investors. The Prospectus which issued as an effective means in disclosing the information and the material fact, expected to contain accurately concerning everything which is relating to that emiten in frame of initial public offering.

Section 1 number 25, section 1 number 7, section 75 versed (2), Dan explained about section 1 number 7 The Act number 8 in 1995 about Securities of Exchange in Indonesia which ruled about principle disclosure in the securities of exchange in Indonesia, so a such of regulation from Bapepam numbered IX.C.2 approximately the guidelines of shape and the contain of Prospectus inn the frame of initial public offering, the enclosure of decision of the leader Bapepam number "KEP-51/PM/1996" dated on January 17, 1996 ; but the regulation of principle disclosure especially over the standard information stipulation which is obligied and felt very ordinary and less unclear so that the information or the material fact from emiten which its business field is certainly and especially on banking sector became divergent, on the other hand, the prospectus leaflet just contained of information and the material fact as well as it is, an accurately and less quality.

The research is done against Mandiri Bank which has go public with a reason that Mandiri Bank as the only biggest one belonged to the government that that is resulted by merge ring and as a governance corporation which has judged successfully in the IPO in July 2003 ago, so it is needed to be inspected how Mandiri Bank as emiten is able to assure the protection against the investors.

Several legal research aspect of investor investment in IPO at Mandiri Bank started by doing analysis firstly against the principle disclosure concerning about the IPO. The arrangement of quiet period by the IPO that is by making the legal comparison over the Indonesia securities exchange which is valid in America. As to the research, so the the researched approach method which is done by judicial normative. The data’s resources and the principle and legal norms which are gotten by documented study by collecting the library data’s of law and the legislation which related to the legal aspect of investor protection in IPO of Mandiri Bank. The data’s resources are added from study

*) The Post Graduated Student of USU Medan of Magister Notary School Program.

(5)

comparison about the regulation of quiet period which valid in America, because the regulation of quiet period does not rule it over the Indonesia securities exchange, while it is considered very necessarily to more by collecting the secondary data’s, where secondary data’s arranged systematically according to its substance and analysis to describe the main problems and then is analyzed qualitatively and is interpreted systematic logically and at last is drawn the conclusion in the frame of deductive thinking.

From the result of research we can conclude : a. the arrangement of principle disclosure is about the obliged information is to be informed it does not arrange unclearly, especially, for the banking company like mandiri bank ; b. the principle disclosure is not touched substantially where it seem of prospectus such as : the contain of material debt, capital adequacy, the risk of business, and the prospect of business, is too safe and about that material is not examined in deep by Bapepam, on the other side, if it has been examined is not more accurate so it is more accurate if Mandiri Bank is judged " not running well" to be a go public. Because the privatization target to Mandiri Bank as governance corporation (BUMN) is one is efforts to achieve and lessen deficit of APBN ; c. the arrangement of quiet period by IPO it does not arrange legislation of Indonesian securities exchange while in America country as a state which has arranged a lot principle disclosure to more assure the investor protection, it has been arranged strictly, include about strict interdiction for “gun jumping” ; while in Indonesia, especially in the frame of IPO of Mandiri Bank where it has taken place "gun jumping", which can mislead the society but there is no prohibition from the authority of Bapepam and, d. it has not been guaranteed to get to the investor protection in Indonesia. It seems that Bapepam has fewer roles to study carefully the information and the material which is provided by emiten as found in prospectus of Mandiri Bank, meanwhile, inaccuracy in studying carefully which is done by it, formally. Bapepam will get difficulty to be responsible because in prospectus is obliged to enclose “……. (Bapepam does not state the truth or the sufficiency the contain this prospectus" Being recommended to the government to study carefully again the plan of privatization the governance corporation (BUMN) if it is only oriented to find the fresh fund from the society to lessen deficit of APBN, and to Bapepam not doing some taking sides in doing a go public of emiten especially against the government bank. But it must be doing study material accurately so that it will not mislead the society. Next, it is necessary to be considered to arrange about being important to quiet period in the frame IPO, especially about "gun jumping" which can mislead the society.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pola data statistik Return On Asset (ROA) yang dimiliki oleh bank BUMN selama periode 2005 sampai dengan 2017 menunjukkan kecenderungan meningkat dengan slope

Menteri atau pejabat yang ditunjuk menyerahkan surat keputusan penyerahan hak milik rumah dan pelepasan hak atas tanah yang berdiri sendiri atau berupa

Dari hasil perhitungan cosine similarity ke- enam data, diperoleh hasil yang tertera pada Tabel 4. Data tersebut kemudian diurutkan mulai dari nilai terbesar hingga nilai

Data-data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data kelentukan, keseimbangan dan daya ledak tungkai serta data kemampuan tendangan kesamping pada cabang

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penelitian ini dapat terselesaikan dengan judul “Pengaruh Insentif Pajak Terhadap

Transkripsi hasil wawancara merupakan proses yang dilakukan oleh peneliti untuk merubah hasil wawancara dengan informan dalam bentuk audio-file ke dalam bentuk tulisan

Dalam pameran ini secara khusus, Widi membangun ruang pamer sebagai implementasi dari satu titik penting dalam situs hidupnya yang panjang.. Berbeda dengan pameran-pameran

Setelah dilakukan tahapan demi tahapan dalam penelitian, maka diperoleh hasil bahwa PR/Humas RS Panti Rapih telah melakukan aktivitas customer relations dalam